NovelToon NovelToon

My Bodyguard Is My Husband

BAB 1

Disebuah Rumah mewah kini tengah berdiri seorang pria tampan yang berwajah dingin dan tanpa senyuman, Dia adalah Rendy, seorang Bodyguard yang dipekerjakan oleh seorang pengusaha ternama di kota ini Farhan Aditama.

" Rendy!!", Panggil Pak Farhan. Dengan sigapnya Rendy segera menuju kepada tuannya saat ini.

" Mulai hari ini kamu akan menjadi bodyguard putriku, Sheila.

"Baik Pak ", ucap Rendy.

"Jaga dia, lindungi dia, jangan biarkan dia berbuat hal membahayakan dirinya, Jangan biarkan ada lelaki manapun yang mendekatinya, teruslah berada disampingnya jangan sampai kau lengah, ku serahkan tugas ini kepadamu".

"Baik pak , akan saya laksanakan semua tugas dari bapak", ucap Rendy dengan Tegas.

Tak beberapa lama kemudian, Sheila pun turun dari kamarnya dan merasa aneh karena pagi pagi sekali dirumahnya sudah ada tamu. Sheila kemudian berjalan menghampiri sang ayah yang saat ini tengah berada di ruang tamu bersama dengan Rendy.

"Ayah siapa dia??", tanya Sheila dengan ketus, Sheila belum tahu sama sekali jika ayahnya mempekerjakan seorang Bodyguard untuknya.

"Perkenalkan dirimu Rendy", perintah pak Farhan.

"Baik pak".

"Perkenalkan nama saya Rendy nona, saya ditugaskan pak Farhan untuk menjadi Bodyguard anda", ucap rendy Sambil Melihat ke arah perempuan cantik yang akan ia jaga mulai saat ini.

"Ayah!, apa apaan ini kenapa ayah memperkerjakan Bodyguard untukku, aku tidak mau ayah, aku bisa menjaga diriku", ucap Sheila kesal, Sheila tak mengerti mengapa ayahnya tiba-tiba mempekerjakan Bodyguard untuk mengikutinya sepanjang hari.

"Suruh dia pergi dari sini ayah, aku tidak butuh dia", Ucap Sheila. Sheila dengan tegas menolak apa yang ayahnya lakukan kepadanya.

"Sheila kamu harus menuruti apa yang ayah perintahkan, mulai hari ini kamu akan di temani oleh Rendy, tidak ada penolakan, jika kamu tidak mau, kami akan tahu sendiri She", Ucap pak Farhan dengan setengah mengancam.

"Tapi yah!!! aku tidak suka jika ada orang yang terus saja mengikuti ku setiap hari, aku bukan anak kecil lagi yah", Sheila masih membela dirinya, tapi sepertinya tidak mempan untuk ayahnya saat ini.

Rendy yang berada di sana pun hanya melihat perdebatan antara ayah dan anak itu.

"Sudah Sheila tidak ada bantahan lagi, suka atau tidak kamu akan tetap ditemani Rendy titik".

Sheila kini tampak kesal dan tidak punya alasan untuk menolaknya. Wajahnya pun ditekuk, bibirnya sedikit mengerucut, tapi ia tidak bisa melakukan apapun sekarang, ia hanya pasrah saja menerima perintah sang ayah.

"Baiklah Sheila akan menurut sekarang", ucap Sheila Kemudian, ia juga tak mau memperpanjang perdebatannya dengan ayahnya.

"Awas kamu , akan aku bikin kamu gak betah jadi Bodyguard ku", gumam Sheila dalam hatinya, Sheila berniat membuat Rendy tak betah dengan Dirinya.

"Baik nona, mulai saat ini saya akan menjaga nona dimana pun nona berada", ucap Rendy datar.

"Dasar Bodyguard nyebelin, awas aja kamu aku kerjain habis habisan", Ucap dalam hati Sheila sambil tertawa.

Setengah jam kemudian, Kini Rendy sudah berada didalam mobil Sheila, saat Sheila masuk dia nampak kaget,

"Kenapa kamu disini, aku bisa nyetir sendiri", ucap Sheila.

"Maaf nona, Mulai sekarang saya akan mengantarkan nona kemanapun, ini jadwal nona hari ini, semua yang Nona lakukan hari ini sudah saya atur semua".

Sambil menyerahkan selembar kertas kepada Sheila.

Dengan kesal Sheila menerima kertas tersebut, tak henti hentinya Sheila terus mengumpat didalam hatinya.

"Dasar Bodyguard nyebelin, hidupku sekarang sudah diatur Sama dia".

Mobil pun sudah melaju dengan kecepatan sedang, Rendy pun tampak tenang dan tidak berkata sepatah katapun.

"Dasar Bodyguard dingin kayak es, udah kayak patung es, gak ada senyum senyumnya", Gumam Sheila dalam hati.

Beberapa menit kemudian, Rendy dan Sheila tiba di kampus, Rendy turun dari mobil dan langsung membuka pintu belakang,

"Silahkan nona", dengan sigap Rendy pun menutup kembali pintunya.

Sheila berjalan terus menyusuri koridor kampusnya dengan diikuti Rendy dibelakangnya, tanpa menoleh ke arah manapun Rendy masih menatap lurus kearah depan dimana Nona nya saat ini berada.

Banyak Mahasiswi yang terpesona dengan Ketampanan Rendy, Rendy begitu mempesona, sehingga banyak mahasiswi yang terhipnotis dengan orang yang berjalan di belakang wanita yang cukup berpengaruh di kampus tersebut.

Sheila kemudian tersadar, ada yang aneh dengan para mahasiswi di kampusnya, Sheila membalikkan badannya dan betapa terkejutnya saat Sheila membalikkan badannya, ada Rendy yang saat ini tepat berada di belakangnya dengan senyum misterius nya. Sheila pun semakin kesal dan menatap tajam ke arah Rendy,

"Kenapa kamu masih terus mengikuti ku", ucap Sheila kesal, Sheila merasa dirinya sudah tak aman lagi jika Rendy berada terus menerus bersamanya.

"Maaf nona, Saya akan tetap berada di samping nona dimana pun nona berada", ucap Rendy.

Tanpa menghiraukan kan Sheila yang sedari tadi me ngumpati dirinya, Rendy terus berjalan mengikuti Sheila saat ini.

"Saya mau masuk kedalam kelas apa kamu akan terus mengikuti ku", tanya Sheila.

"Maaf nona, apakah anda sudah lupa dengan perkataan saya tadi, bahwa saya akan terus berada di samping Nona".

"Terserah", ucap kesal Sheila.

Sheila menuju tempat duduknya dan kini pria yang berdiri dibelakangnya sudah menjadi pusat perhatian teman temannya sedari tadi.

"She??, siapa dia??" sambil menunjuk kearah belakang,

"Apanya??? "tanya Sheila kebingungan.

"Yang dibelakang kamu itu she??, kenalin dong sama Abang genteng ini", ucap Risa sahabat Sheila.

"Males banget, kenalan aja sendiri", ucap Sheila ketus.

Dengan secepat kilat Risa mendekati Rendi dan mengajaknya berkenalan.

"Abang ganteng.... boleh kenalan gak??", tanya Risa centil.

Dengan masih menatap lurus ke depan, Rendy sama sekali tidak merespon Risa yang sedari tadi merayunya,

"Maaf nona jangan mengganggu saya", ucap Rendy ketus.

"Abang kok cuek gitu sih, jadi tambah gemes nih,, " ucap Risa merayu.

Rendy tetap saja tidak merespon Risa sama sekali membuat Risa akhirnya menyerah.

" Huft... si Abang cuek sama gue She",

Sheila langsung saja tertawa terbahak bahak...

"Rasain lo, emang enak dicuekin", Sheila masih saja tertawa tanpa menghiraukan Risa.

"Terus saja ketawain gue, dasar Lo She".

Risa mendengus kesal.

"Ehem... "Rendy mengeluarkan suara deheman nya membuat Sheila langsung terdiam kaku tanpa ekspresi.

"Nona, tolong jaga sikap anda", ucap Rendy.

"Iya iya, kamu kok bawel sih, bisa gak sih gak usah ikut campur urusan aku", ucap Sheila.

"Maaf nona ini sudah tugas saya, anda tidak boleh membantah", Lagi lagi Sheila kalah dari Rendy.

" She?? " panggil Risa.

Risa kini mendekat dan mulai berbisik di telinga Sheila.

"She, itu siapa sih kok ngintilin lho Mulu dari tadi", ucap Risa berbisik.

"Lo kok kepo banget sih sama dia, gue aja males banget sama dia", ucap Sheila.

"Ya jelas lah gue kepo, orang dia Ganteng parah" ,ucap Risa.

"Dia itu orang suruhan ayah buat jadi Bodyguard gue", ucap Sheila.

"Wah wah wah.... Beruntung banget Lo She punya Bodyguard seganteng dia", ucap Risa.

"Beruntung apanya Ris, malah gue semakin tersiksa di ikutin terus sama dia, Dia sekarang sudah punya kuasa ngatur hidup gue tau gak, apa yang gue lakuin harus dengan izin dia, kan ngeselin benget".

"Lo harus tau dia itu manusia es, gak ada senyum senyum nya.

Gue aja merasa kayak gue jalan sama patung es".

Sontak kini Risa yang langsung tertawa terbahak-bahak.

"Wah ... si Abang ternyata dingin banget ya", ucap Risa membuat Rendy memelototkan matanya secara tajam.

Risa pun langsung Diam dan tak berani berbicara lagi.

Sheila berjalan dari ruang kelasnya membuat Rendy langsung mengikutinya.

Dengan cepat Rendy pun mengejar nona nya yang tengah sedikit berlari untuk menghindarinya,

Setelah dirasa Rendy tetap mengejarnya, Sheila pun mulai melambatkan langkah kakinya.

"Kenapa sih Lo terus ikutin gue, gue jadi risih tau",

"Maaf nona apa anda sudah lupa dengan perkataan saya",

"Terserah kalau terus maksa, Aku itu mau ke kamar mandi, bukan mau kabur", ucap Sheila.

"Ok, silahkan nona saya akan menunggu anda disini". ucap Rendy.

"Terserah kamu, kalau kamu gak mau di sangka mau ngintip cewek ke kamar mandi ",

Ucap Sheila penuh kemenangan, "akhirnya dia bisa terbebas sementara dari Bodyguard es nya itu".

Akhirnya Rendy pun mengalah dan menunggu Sheila di pintu depan toilet.

*Hai readers ini novel ke dua ku yang berjudul " My Bodyguard is My Husband "

Jangan lupa vote coment dan like nya ya

Dan jangan Lupa novelku yang pertama " Cinta tulus Suamiku" akan terus di up setiap hari

Terimakasih

😘😘😘***

BAB 2

Sudah lama Rendy menunggu Sheila yang sedang berada didalam toilet wanita, Wajah Rendy pun nampak geram karena sedari tadi Sheila tidak keluar dari dalam toilet.

Apa yang sedang dia lakukan, gumam Rendy.

Sementara itu dilain tempat Sheila sudah berada didalam mobil Risa temannya, Rasain Lo gue kerjain, Tunggu aja gue sampe Lo jamuran disitu, ucap Sheila sambil tertawa.

Akhirnya gue bisa kabur juga dari Bodyguard yang nyebelin itu, ucap Sheila.

Wahhh... Lo tega amat She sama Abang ganteng gue, masak ganteng ganteng Lo suruh jagain tolet sih??? ucap Risa.

Apaan sih Lo, Lo kok jadi ngebelain dia, ucap Sheila.

Gue jadi curiga nih sama Lo, jangan jangan Lo suka ya sama si patung es itu.

Kan dia ganteng she, di udah bikin gue klepek klepek sejak pandangan pertama, ucap Risa.

Huwek... gue jadi pingin muntah denger omongan Lo Ris, ucap Sheila.

Ya udah jangan bahas dia lagi, lebih baik kita pergi sekarang, dari pada dia tiba tiba muncul disini gue bakalan ketangkep, ujar Sheila

Hahhaha... Risa pun tiba tiba tertawa.

Udah kayak buronan aja Lo she, seru Risa

Gue itu bukan buronan Ris, lebih tepatnya gue udah kayak jadi tersangka yang setiap hari dijaga biar gak kabur, ucap Sheila.

Ya udah, hari ini kita bakal senang senang lagi, ucap Risa.

Sedangkan di depan toilet kampus, Rendy yang sedari tadi masih diam dan menunggu Sheila akhirnya geram,

kemudian Rendy Melihat lihat ke arah toilet yang sudah tidak ada satu orang pun yang menggunakannya.

Siall.... hari ini nona Sheila berhasil kabur, ucap Rendy.

Kemudian Rendy langsung bergegas keluar kampus dan mengemudikan mobil Sheila.

Rendy pun langsung mengambil ponsel nya dan mulai melacak ponsel Sheila yang sudah terhubung dengan ponselnya saat ini.

Nona, anda jangan macam macam dengan saya, keselamatan anda ada ditangan saya, ucap nya geram.

Rendy langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk menyusul Sheila yang sedang bersenang senang dengan temannya.

Hari sudah semakin sore, Sheila sekarang tengah berada di cafe milik kekasihnya yang bernama Adrian, sedangkan Risa tadi sedang di telfon Mamanya dan menyuruhnya pulang.

Sayang.... sapa Sheila.

Halo sayang... jawab Adrian.

Seperti biasa mereka berdua langsung berpelukan tanpa menghiraukan orang yangelihat disekelilingnya.

Akhirnya kamu datang juga sayang, sambil menyodorkan minuman kepada Sheila, terimakasih ucap Sheila.

Mereka tengah asyik mengobrol sampai Sheila tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang telah mengawasi dari tadi,

Dengan tatapan tajamnya Rendy masih terus memusatkan pandangannya kearah Sheila.

Pandangan sheila akhirnya tertuju pada sepasang mata yang sedari tadi menatapnya dari jauh, dengan gemetar Sheila sekarang menjadi tampak gugup.

Kenapa dia bisa tau gue ada disini, dasar Bodyguard nyebelin, dia bisa tau aku sedang berada di manapun, punya kekuatan apa sih dia sampai dia bisa mengetahui keberadaan ku. gumam Sheila.

Kenapa sayang, ucap Adrian.

Ti.. tidak sayang, aku baik baik saja.

Sayang ayo kita pergi dari sini,ucap Sheila.

Kenapa harus buru buru sayang, bukan kah kita sering pulang malam, tanya Adrian.

Jangan banyak bertanya, ikut aku sekarang.

Sheila dan Adrian kini akhirnya pergi dari cafe tersebut,

Rendy pun langsung mengikutinya.

Tiba tiba...

Nona .. anda mau kemana??? tanya Rendy.

Sambil terus berjalan Sheila tidak menghiraukan nya.

Nona , selangkah saja anda pergi dari hadapan saya, saya akan memastikan jika ayah anda akan menghukum mu nona.

Sheila langsung berhenti seketika, Adrian pun merasa aneh dengan sikap Sheila.

Sayang dia siapa??? tanya Adrian.

Bukan Sheila yang menjawab pertanyaan nya, malah kini Rendy yang tengah memegang tangan Sheila dan menjaknya pergi.

Hey... siapa kamu, Lepaskan Sheila.

Ucap Adrian.

Dengan tatapan tajam dan masih tetap tenang Rendy tetap menarik paksa Sheila.

Dengan pasrah dan tidak mau berdebat Akhirnya Sheila mengikuti Rendy secara terpaksa.

Pintu belakang mobil pun terbuka, silahkan masuk nona, ucap Rendy.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun sheila akhirnya menurut saja, ketimbang gue nanti kena hukum ayah lebih baik aku pura pura menurut aja Sama si patung es ini. gumam Sheila dalam hati.

Perjalanan malam ini sangat lama menurut Sheila, dia sudah geram dengan tingkah Bodyguard nya ini.

Akhirnya Rendy pun memulai perkataannya.

Nona, ucap Rendy.

Sheila pun tetap diam dan tidak merespon sama sekali.

Rendy pun meneruskan perkataannya,

Nona, ingatlah bahwa kemanapun nona akan pergi saya akan tetap berada disamping nona, mengawasi setiap gerak gerik Nona, ucap Rendy.

Dan perlu anda tau nona, saya dapat mengetahui kemana nona pergi, karena ponsel nona sudah terhubung dengan ponsel saya.

Jadi jangan coba coba lagi nona kabur tanpa sepengetahuan saya, ucap Rendy.

Sheila pun nampak memelototkan matanya dengan tajam.

Kurang ajar sekali kamu, kamu pikir saya akan diam saja, jangan harap kamu bisa mengatur semua hidup saya, ucap Sheila marah.

Maaf Nona, ini semua sudah perintah dari Ayah Nona sendiri. jawab Rendy.

Sheila pun nampak geram, tapi sekarang Sheila tidak bisa melakukan hal apapun karena percuma semua akan diketahui oleh Bodyguard yang super aneh ini.

Setelah sampai di rumahnya, Sheila pun langsung turun tanpa menghiraukan Rendy yang berjalan tepat dibelakangnya.

Selamat malam pak, sap Rendy.

Selamat malam Rendy, bagaimana pekerjaan mu hari ini, tanya Pak Farhan.

Lancar pak, Nona Sheila hari ini bersikap baik dengan saya, jawab Rendy.

Baiklah Rendy lebih baik kau segera istirahat,

baik pak, jawab Rendy.

Melihat Rendy yang berjalan terus kedalam rumahnya membuat Sheila penasaran ingin bertanya kepada ayahnya.

Ayah... kenapa dia masuk kedalam rumah kita, ucap Sheila.

Shila, Rendy sekarang akan tinggal disini, dia harus tetap mengawasi kamu 24 jam, jawab pak. Farhan.

Ayah aku gak perlu Bodyguard seperti dia, aku bisa jaga diriku sendiri,

Dia sudah bersikap tidak baik tadi kepadaku yah???

Apa yang dia lakukan terhadap mu ucap Sheila.

Apa ayah tau dia terus mengikuti ku setiap saat, aku ke toilet pun dia tetap ikut yah, dan dia tadi juga tiba tiba menyeret ku saat aku sedang bersama Adrian, jelas Sheila.

Aku yakin kali ini Ayah akan segera memecatnya, gumam Sheila dalam hati.

Sheila, Rendy melakukan itu semua karena tugas dari ayah, jadi jangan coba coba kamu membantahnya.

Dia akan menjagamu dan memberi perlindungan yang terbaik, dia sudah berjanji kepada ayah akan selalu menjagamu, ucap ayah.

Tapi yah, ucap Sheila.

Sudah sheila tidak ada tapi tapian, mulai sekarang kamu harus bisa menerima Rendy yang akan tetap terus bersamamu dan menjagamu,

ucap Pak Farhan.

Baiklah aku dengan terpaksa menerima ini semua ayah, ucap Sheila.

Dengan rasa kesalnya Sheila akhirnya naik menuju kamarnya.

Hai readers yang baik hati.

Jangan lupa ya Like, Vote dan coment yang banyak ya....

Dan jangan lupa tetap terus Like, Vote dan coment novel pertama ku " CINTA TULUS SUAMIKU "

Terimakasih

😘😘😘😘

BAB 3

Tengah malam di kediaman Aditama Rendy sedang berada didalam kamarnya sambil menyalakan laptop nya.

Dia pun kini merasa mengantuk dan ingin membuat secangkir kopi di dapur.

Akhirnya Rendy pun menyudahi pekerjaannya dan mematikan laptop nya.

Setelah dia berada di dapur dia tidak langsung kembali ke kamarnya, dia kini tengah berada di meja makan sambil menikmati kopinya.

Sedangkan itu Sheila yang kini tengah tidur terbangun karena dia merasa haus, dia mengambil gelas yang berada di meja nakas nya ternyata kosong, lalu dia bergegas keluar kamar dan menuju dapur untuk mengambil minum.

Sheila kini tengah mengenakan piyama pendek dan celana selutut, dengan rambut acak acakan dia pun berjalan melewati meja makan.

Sheila nampak terkejut dengan kehadiran orang asing dirumahnya, dia lupa kalau dia itu Rendy, bodyguard nya.

Sheila kemudian berjalan mengendap-endap sambil membawa kemoceng yang dia ambil laci meja,

Setelah berada agak dekat dengan Rendy, Sheila langsung memukuli Rendy yang tengah duduk dimeja makan.

Siapa kamu, mau apa kamu disini, kamu maling ya, ucap Sheila sambil terus memukuli Rendy.

Rendy yang merasa kesakitan langsung berteriak.

Nona, nona ini saya Rendy, saya bukan maling, jawab Rendy sambil meringis kesakitan.

Sheila yang langsung tersadar dengan apa yang dia perbuat langsung saja berhenti.

Teriakan Rendy pun langsung membangun kan semua orang dirumah itu, Pak Farhan yang merasa mendengar teriakan seseorang langsung keluar dari dalam kamarnya, begitu juga dengan para pembantu.

"Ada apa she?", tanya pak Farhan yang telah sampai di ruang makan, Sheila pun tidak menjawab dia hanya terdiam.

Lalu pak Farhan pun bertanya kepada Rendy.

Rendy apa yang sedang terjadi, kenapa kamu teriak tengah malam begini, tanya pak Farhan.

"Maaf pak, tadi nona Sheila memukuli saya", ucap Rendy jujur.

Pak Farhan pun merasa heran dengan perkataan Rendy.

"Maksud kamu gimana Rendy?"

Nona Sheila mengira saya maling pak , makanya nona Sheila memukul saya", ucap Rendy lagi.

Pak Farhan langsung saja tertawa, para pembantu pun juga sama dia juga ikut menertawakan Sheila.

Sheila yang merasa malu dengan hal itu wajahnya langsung memerah.

Rasa hausnya kini telah hilang sejak kejadian tadi.

Dan kini Sheila sudah kembali ke kamarnya meninggalkan ayahnya dan Rendy.

"Gue kok bisa jadi gagal fokus gini sih, bikin malu aja kamu she", ucap Sheila memaki dirinya.

***

Keesokan harinya Rendy sudah menunggu Sheila untuk berangkat kuliah, tetapi Sheila tidak keluar dari kamarnya.

Rendy terus mengetuk pintu kamar Sheila sedari tadi,

"Nona nona, Panggil Rendy dari luar kamar," tapi sedari tadi tidak ada sahutan sama sekali.

"Nona nona , apakah anda sudah bangun?," tanya Rendy lagi.

Sheila yang sedari tadi masih ber malas malasan sengaja tidak menghiraukan Rendy.

"Terus aja teriak teriak gue gak bakalan keluar.

Rasain pembalasan gue karena udah mempermalukan gue tadi malam dihadapan Ayah."

"Nona, anda sudah ditunggu ayah anda untuk sarapan," Rendy yang dari tadi tidak mendapat respon dari Sheila langsung saja memberi peringatan,

"Nona, jika anda tidak segera keluar maka pintu kamar nona akan saya dobrak", ucap Rendy mengancam.

Sheila pun merasa geram dan mau tidak mau dia pun membuka pintu kamarnya,

Ketika Sheila membuka pintu kamarnya nampak Rendy yang sedang berdiri tepat di depan pintu kamarnya dengan pakaian formalnya, kemeja hitam dengan dasi yang serasi, serta celana bahan yang di padukan dengan sepatu Fantovel hitamnya,

Rambutnya yang basah karena pomade serta kaca mata hitam yang selau dia pakai dan aroma maskulin dari badannya yang membuat di tampak cool dan keren.

Sejenak pandangan mata Sheila tampak tidak berpaling dari sosok bodyguard nya tersebut.

Tiba tiba terdengar suara yang menyadarkan dari lamunannya.

"Nona...." panggil Rendy.

"I.. iya apa!!", jawab Sheila tergagap.

"Kenapa anda belum bersiap siap juga nona??", ucap Rendy.

"Memangnya kenapa??", jawab Sheila ketus.

"Maaf nona saya sedang tidak ingin berdebat dengan anda sekarang", ucap Rendy

"Lebih baik anda segera bersiap, saya tunggu dibawah". ucap Rendy sambil berjalan.

"Hey... kenapa kau suka sekali mengaturku, memang kau siapa", Sheila pun berteriak- berteriak.

Rendy tetap berjalan terus tanpa menghiraukan Sheila yang sedang berteriak kesal kepadanya.

"Nona, bersiaplah. aku akan merubah sikap mu kepadaku," ucap Rendy yakin.

Setelah sampai dibawah, Pak Farhan sudah berada di meja makan sedang menunggu Sheila untuk sarapan bersama.

"Rendy," panggil pak Farhan.

"Iya pak," jawab Rendy.

"Kenapa Sheila belum juga turun??" tanya pak Farhan.

"Maaf pak, nona Sheila baru saja bangun dan sekarang ia sedang mandi dan bersiap-siap," ucap Rendy.

"Baik lah kalau begitu,"

"Rendy, ikutlah sarapan bersama dengan kami," ajak pak Farhan.

"Maaf pak, saya sarapan di belakang saja," Jawab Rendy menolak

"Saya tidak menerima penolakan Rendy," ucap pak Farhan lagi

"Baik pak Terimakasih," ucap Rendy.

Rendy pun duduk bersama pak Farhan sekarang, tampak Sheila yang sudah selesai mandi dan turun menuju Meja makan.

Sheila nampak cantik pagi ini, dengan memakai dress bunga bunga dia terlihat nampak anggun.

"Selamat pagi ayah," sapa Sheila sambil mencium pipi Ayahnya.

"Selamat pagi juga sayang, duduklah ayo kita sarapan bersama," ucap pak Farhan.

Sheila kini tengah duduk berhadapan dengan rendy, Dengan menatap Rendy sinis Sheila mengunyah makanan nya dengan melototkan matanya.

Rendy pun yang sedari tadi juga menatap Sheila dengan tatapan mengancam.

"Nona, sebaiknya anda segera menghabiskan sarapan Anda, Anda akan sangat terlambat jika anda makan selama itu," ucap Rendy sinis.

Dengan cepat Sheila menghabiskan sarapannya.

"Ayah, Sheila berangkat kuliah dulu," Pamit Sheila kepada ayahnya

"Iya sayang, hati hati dijalan. Rend, Kamu jaga Sheila baik-baik."

"Iya pak. saya akan menjaga nona Sheila dengan sangat baik." Jawab Rendy membuat pak Farhan pun tersenyum kepada Rendy.

Sheila kemudian keluar dari rumahnya dan menuju mobilnya, disana Rendy sudah menunggu nya sejak tadi.

"Ayo jalan," ucap Sheila ketus.

"Baik Nona," Jawab Rendy dan kemudian mulai mengemudikan mobil tersebut.

"Nona, Saya ingin anda tidak membuat masalah hari ini," ucap Rendi datar.

"Apa maksudmu heh??," Tanya Sheila tak kalah sinis.

"Nona saya ingin anda menjauhi Adrian," ucap Rendy.

"Apa hak kamu menyuruhku menjauhi kekasihku," ucap Sheila.

"Apa anda lupa nona, saya ada hak penuh untuk melarang anda, karena saya sudah berjanji kepada ayah anda untuk selalu menjaga anda dari bahaya disekitar anda.

Jadi anda jangan coba coba untuk melawan saya."

"Terserah, aku akan secepatnya membuat kamu dipecat ayah," ucap Sheila mengancam.

"Cobalah nona, saya akan menunggu," ucap Rendy menantang.

Sheila pun langsung diam tanpa berkata-kata dia sangat kesal sekali kepada Lelaki yang ada di depannya itu. Sheila sama sekali tidak dapat meluapkan emosinya hanya bisa meremas bajunya karena kekesalannya kepada Rendy.

"Hari ini kamu menang lagi Rendy, tunggu suatu saat aku akan mengalahkan mu", gumam Sheila dalam hati.

Mobil pun melaju dengan kecepatan tinggi membelah kepadatan jalan raya Jakarta.

Terimakasih telah membaca karya ke dua ku

" MY BODYGUARD IS MY HUSBAND"

Jangan lupa Vote Like dan Coment ya readers.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!