🍁 Happy Reading 🍁
Rico Adriansyah, pria berusia 25 tahun ini viral setelah sang kekasih Abbey Pratista membagikan video Rico yang sedang bernyanyi sambil bermain gitar di Instagram milik Rico.
Karena viral, pengikut Rico pun bertambah lima kali lipat dalam waktu hanya kurang dari seminggu. Tawaran endors pun tak henti-hentinya berdatangan pada Rico.
Rico yang bekerja sebagai buruh pabrik jelas tidak menolak tawaran endors itu. Bagaimana mau menolak kalau sekali endors Rico di bayar antara lima ratus ribu sampai satu juta, jelas uang hasil endors jauh lebih banyak dari gajinya selama sebulan.
Karena banyaknya tawaran endors dan tawaran untuk menjadi bintang tamu di podcast-podcast, Rico pun memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya.
Meski begitu Rico sadar kalau kejayaannya sekarang ini tidak lah abadi, maka dari itu, Rico menabung uangnya, sebagian untuk biaya menikah dengan Abbey dan sebagian lagi untuk membuka usaha, usaha yang di rencanakan Rico adalah toko distro dan rumah makan khas Sunda.
Kabar tentang vitalnya Rico pun sampai ketelinga Pak Leo, pemilik agensi Leo Entertainment.
Pak Leo pun melihat potensi yang besar dari Rico, selain wajahnya yang tampan, Rico juga memiliki suara yang bagus.
Karena tertarik dengan sosok Rico, Pak Leo pun meminta orangnya untuk mengundang Rico ke kantornya.
🍁 🍁 🍁
Kantor Leo Entertainment.
Dan disinilah Rico dan Abbey sekarang, di kantor Pak Leo. Rico datang bersama dengan Abbey karena Rico termasuk orang yang tidak percaya diri di lingkungan yang baru, setidaknya kalau ada Abbey, Rico tidak terlalu gugup.
Sudah hampir setengah jam Rico dan Abbey menunggu kedatangan Pak Leo, tapi yang ditunggu belum kunjung datang karena harus meeting dengan beberapa artis dari agensinya.
Tak lama kemudian yang ditunggu-tunggu pun muncul.
"Selamat siang Rico, maaf menunggu lama." ucap Pak Leo.
Rico dan Abbey pun berdiri dari duduknya.
"Gak pa-pa, Pak." jawab Rico.
"Kita ngobrol di ruangan saya aja yuk." ajak Pak Leo dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Rico.
Pak Leo pun berjalan lebih dulu menuju ruang kerjanya dan diikuti Rico dan Abbey dari belakang.
Ruang Kerja Pak Leo.
"Silahkan duduk." ucap Pak Leo mempersilahkan Rico dan Abbey duduk di sofa panjang di sebelah kirinya.
Rico dan Abbey pun duduk di sofa yang ditunjuk Pak Leo, begitu juga dengan Pak Leo yang duduk di single sofa.
"Jadi Rico ini asalnya dari Bandung yah?" tanya Pak Leo.
"Iya Pak." jawab Rico.
"Saya dengar lagi banyak menghadiri podcast-podcast, udah berapa podcast?" tanya Pak Leo.
Rico menoleh kearah Abbey untuk meminta jawaban dari pertanyaan Pak Leo karena Rico sendiri lupa sudah berapa podcast yang ia datangi.
"Kurang lebih sepuluh." ucap Abbey pelan.
"Kurang lebih sepuluh lah Pak." jawab Pak Leo.
"Tapi mereka semua bayar kan? Atau cuma ngajakin tukar konten aja?" tanya Pak Leo.
"Tukar konten gimana yah Pak maksudnya?" tanya Rico polos. Maklum saja namanya juga Rico baru kecemplung dalam dunia hiburan.
"Maksudnya itu, kamu dateng ke podcastnya orang itu tapi gak di bayar pake uang melainkan di tukar dengan dia masuk ke konten kamu. Yah semacam colab gitu lah." jawab Pak Leo.
"Gak Pak, sampai saat ini semua di bayar pake uang." jawab Rico.
"Endors juga banyak yah?" tanya Pak Leo.
"Alhamdulillah, banyak Pak." jawab Rico.
"Pasang tarif berapa sekali endors?" tanya Pak Leo lagi.
"Kalau tarif tergantung sama produknya sih Pak, kalau produk aksesoris gitu cuma lima ratus ribu sekali endors tapi kalau pakaian, sepatu, atau tas biasanya sejuta." jawab Rico.
"Oh. Semua pemasukan kamu itu ditangani sama siapa?" tanya Pak Leo.
"Sama dia." jawab Rico sambil menunjuk Abbey.
"Dia manager kamu?" tanya Pak Leo.
"Bukan Pak, dia pacar saya. Jadi semua uangnya dia yang simpen buat biaya kami menikah dan bikin usaha karena saya tahu ketenaran saya hanya bersifat sementara." jawab Rico.
"Wah, pesimis dong kamu kalau gitu. Padahal suara kamu itu bagus loh, saya udah tonton video kamu yang nyanyi sambil main gitar. Kalau cuma modal tampang aja memang hanya bersifat sementara karena setiap tahun pasti ada saja wajah-wajah baru yang muncul dan wajah lama apalagi wajah Indo akan tenggelam. Tapi kalau kamu punya bakat, saya yakin ketenaran kamu akan tahan lama selagi kamu membuat sebuah karya." ucap Pak Leo.
Rico dan Abbey hanya menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang di katakan Pak Leo.
"Kalau kamu mau, kamu bisa masuk ke agensi saya, saya akan mengenalkan kamu ke produser rekaman." ucap Pak Leo.
Rico dan Abbey pun saling pandang.
"Tapi, segala urusan keuangan kamu dan jadwal kamu akan diatur oleh agensi saya, tapi kamu gak usah takut dengan keuntungan, agensi hanya mengambil tiga puluh persen dari bayaran kamu dan sisanya untuk kamu." kata Pak Leo lagi selagi Rico dan Abbey saling pandang.
"Untungnya saya masuk agensi apa yah Pak? Apa itu bisa menjamin kalau saya punya pekerjaan terus?" tanya Rico.
"Itu sudah pasti. Dan penghasilan yang kamu dapat juga sudah pasti akan bertambah sepuluh kali lipat dari penghasilan kamu yang sekarang." jawab Pak Leo.
Rico dan Abbey pun saling pandang sesaat, lalu menoleh kearah Pak Leo lagi.
"Mmm... bisa saya pikirkan dulu tawaran Bapak?" tanya Rico.
"Boleh. Kalau kamu sudah punya keputusan, segera hubungi saya biar tim saya segera membuatkan surat kontrak kerja dan memberikan tim untuk kamu." jawab Pak Leo.
Pak Leo pun berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju meja kerjanya untuk mengambil kartu namanya setelah memberikan kartu nama itu pada Rico.
Setelah kartu nama Pak Leo ditangan, Rico dan Abbey pun pamit undur diri dan mereka pun lanjut menghadiri acara podcast.
Selama di Jakarta, Rico dan Abbey tinggal di hotel kelas melati, maklum saja uang mereka belum memadai untuk menyewa kamar hotel berbintang.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...
🍁 Happy Reading 🍁
Pukul 23.00
Setelah menghadiri beberapa podcast, akhirnya Rico dan Abbey pulang juga ke hotel.
"Aaakh... akhirnya bisa juga ngerasain kasur." teriak Rico sambil membaringkan tubuhnya kasar di kasur.
Di kamar ini mereka hanya memesan satu kamar dengan dua ranjang.
"Mandi dulu atuh A' jangan langsung, seharian udah kena debu juga." ucap Abbey memperingatkan Rico.
"Debu darimana, orang podcastnya di tempat ber-AC." jawab Rico.
"Ya itu jalanan kan banyak debunya! Udah sana mandi!" balas Abbey.
"Mandiin dong." pinta Rico.
"Gak!" tolak Abbey sambil memberikan pelototan tajam pada Rico.
Rico pun beranjak dari atas ranjang lalu berjalan mendekati Abbey lalu memeluk kekasihnya itu yang sedang memeriksa jadwal Rico untuk besok.
"Ayolah Bey, udah lama loh kita gak ngecas." rengek Rico.
"Iiikh... geli A'! Jangan sekarang lah A', besok kamu tuh harus bangun pagi, kamu jadi bintang tamu besok di televisi." tolak Abbey sambil berusaha melepaskan tangan Rico yang sedang memeluknya.
"Sebentar aja Bey, udah lobet banget ini batre-nya, yah... yah..." rayu Rico.
"Gak! Besok aja. Lagian aku juga udah ngantuk, capek." Abbey masih menolak.
Tapi Rico tidak memperdulikan penolakan Abbey dan langsung menggendong Abbey lalu berjalan menuju kamar mandi.
"Iiikh... A' Ico turunin! Turunin atuh A'!" ronta Abbey sambil memukul-mukul dada Rico tapi Rico sama sekali tidak memperdulikan rontaan Abbey.
Sesampainya di kamar mandi barulah Rico menurunkan Abbey di bawah shower lalu tanpa basa-basi lagi mencium bibir Abbey dengan sangat rakus sambil tangannya berkelana mendaki bukit.
Abbey yang awalnya menolak pun lama kelamaan pertahanannya runtuh juga dan akhirnya membalas ciuman Rico. Dan malam itu Rico pun berhasil mengecas di stop kontak Abbey.
30 menit kemudian.
Setelah setengah jam berada di kamar mandi, akhirnya Abbey dan Rico pun keluar dari dalam kamar mandi. Rico keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya sedangkan Abbey menggunakan bathrobe yang menutupi tubuhnya dan handuk kecil yang menggulung di kepalanya.
Rico langsung berjalan menuju meja rias untuk mengeringkan rambutnya sedangkan Abbey berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian rumahan Rico.
"Bey, menurut kamu gimana itu tawarannya Pak Leo, aku terima aja atau aku tolak?" tanya Rico sambil mengeringkan rambutnya.
"Ya Aa maunya gimana? Kalau Aa mau terima, memangnya Aa siap hidup di dunia entertainment? Baru viral begini aja Aa udah sering ngeluh capek, gimana nanti kalau Aa benar-benar masuk ke dunia entertainment dan banyak job." jawab Abbey.
"Iya juga sih, tapi kan juga uangnya lumayan. Kita bisa bikin usaha, biaya nikah, bisa pake beli rumah, mobil, jalan-jalan, beli-beli barang branded." balas Rico.
"Ya udah terserah Aa. Kalau memang mau jadi orang sukses mah yah harus mau capek. Lihat itu Rapih Amat, dia bisa sesukses itu karena kerja keras, sehari tidurnya cuma empat jam doang." balas Abbey.
"Jadi kamu dukung aku masuk agensi atau gak?" tanya Rico.
"Ya dukung atuh A'." jawab Abbey.
"Ya udah besok kita hubungi Pak Leo yah." ucap Rico dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Abbey.
Setelah Rico mengeringkan rambutnya, gantian Abbey yang mengeringkan rambutnya.
🍁 🍁 🍁
Keesokan harinya.
Pukul 10.00
Setelah menghadiri acara musik pagi-pagi, Rico dan Abbey pun langsung mendatangi kantor agensi Pak Leo, sebelum mendatangi kantor Pak Leo, Rico lebih dulu menghubungi Pak Leo dan mengatakan kesediaannya untuk masuk di agensi Pak Leo dan Pak Leo pun meminta Rico untuk langsung datang ke kantor agensi miliknya.
Kantor Leo Entertainment.
Dan disinilah Rico dan Abbey sekarang, di kantor agensi Pak Leo.
Sama seperti kemarin, mereka harus menunggu Pak Leo di ruang tunggu. Untungnya Rico tidak punya acara sampai jam empat sore nanti dan rencananya setelah dari kantor Pak Leo mereka akan langsung balik ke hotel dan mengedit tiga konten yang sudah Rico dan Abbey buat selama di Jakarta. Maklum saja mereka belum punya tim untuk mengedit konten yang mereka buat.
Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya Pak Leo pun datang juga.
Pak Leo pun langsung mengajak Rico dan Abbey ke ruang kerjanya.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...
🍁 Happy Reading 🍁
Sesampainya di ruang kerja Pak Leo, Pak Leo pun meminta asistennya untuk mengambil surat kontrak kerja untuk Rico.
"Ini surat kontraknya, dibaca dulu baik-baik." ucap Pak Leo sambil menyerahkan surat kontrak itu pada Rico.
Rico pun mengambil surat kontrak itu dan membaca bersama-sama dengan Abbey.
Dari begitu banyaknya poin yang tertera ada satu point yang membuat Rico dan Abbey mengernyitkan keningnya.
"Pak, disini ada point yang mengatakan kalau saya tidak bisa mempublikasikan hubungan dengan lawan jenis yang sebenarnya selama kontrak berlangsung." tanya Rico.
"Oh itu, itu maksudnya, publik gak boleh tau dengan siapa kamu pacaran. Sekarang kamu kan lagi pacaran sama Abbey, nah publik gak boleh tau itu sampai kontrak kamu selesai dengan agensi saya. Setelah kontrak selesai yah terserah kalian kalau mau di publish." jawab Pak Leo.
Rico dan Abbey saling berpandangan.
"Tapi kami berencana menikah akhir tahun ini, Pak." ucap Rico.
"Kalau begitu tunda saja atau kalian bisa menikah secara siri dulu nanti setelah kontrak selesai baru di daftarkan ke catatan sipil dan membuat resepsi." balas Pak Leo dengan entengnya.
"Kalau boleh tau kenapa harus seperti itu yah Pak?" Tanya Rico.
"Jadi gini, kalian pernah denger kan ada artis A deket dengan artis B eh... satu tahun kemudian gak taunya si artis A nikah sama si artis C padahal hubungan dengan si artis B baik-baik saja dan masih terlihat jalan bareng seminggu sebelum pernikahan si artis A diumumkan. Nah itu namanya gimmick alias hubungan setingan. Di dalam dunia industri apalagi hiburan, udah hal biasa membuat setingan seperti itu. Tujuannya apa, tujuannya untuk membuat artis itu semakin populer. Ya bisa di bilang begitu lah cara pihak managemen mempromosikan artis-artis mereka." jawab Pak Leo.
"Jadi kalau hubungan asli kamu di ketahu publik, pasti publik tidak tertarik dengan kamu karena yang kamu pacari itu bukan sesama artis atau selebgram." kata Pak Leo lagi.
Rico dan Abbey saling pandang lagi.
"Kalau kamu tidak setuju, yah tidak pa-pa tidak usah ditanda tangan, karena kami juga tidak bisa menghilangkan poin yang itu karena point itu termasuk point yang penting untuk mempopulerkan artis kami. Bukan hanya kamu, sudah banyak selebgram seperti kamu masuk ke agensi ini dan sekarang menjadi artis terkenal. Jadi semua pilihan sekarang ada di tangan kamu, saya tidak akan memaksa." ucap Pak Leo.
Abbey menganggukkan kepalanya sebagai tanda kalau ia setuju kalau hubungannya dengan Rico di rahasiakan.
Tapi Rico malah membalas dengan pelototan, ia tidak mau hubungannya dengan Abbey di rahasiakan, semua orang harus tau kalau Abbey adalah kekasihnya, perempuan dibalik viralmya dirinya.
"Udah gak pa-pa A'. Tadi Pak Leo kan bilang kalau kita masih bisa nikah walau cuma nikah siri dulu. Yang penting sekarang kamu sukses dulu, kamu bisa wujud-in impian kamu dulu. Udah tanda tangan cepet." bisik Abbey.
"Tapi kamu gak pa-pa kalau hubungan kita di rahasiain?" Tanya Rico.
"Iya gak pa-pa." jawab Abbey mantap.
Rico pun menghela nafasnya kasar kemudian menandatangani surat kontrak itu.
Setelah menandatangani surat kontrak itu, Rico menggeser surat itu kehadapan Pak Leo untuk Pak Leo tanda tangani.
"Jadi keputusan kamu udah bulat kan masuk di agensi saya?" tanya Pak Leo dan di jawab dengan anggukkan kepala oleh Rico.
"Kamu juga udah baca kan pinalti yang akan kami berikan kalau sampai ada point yang kamu langgar?" tanya Pak Leo.
"Iya Pak saya sudah baca." jawab Rico.
"Gak mau berubah pikiran? Sebelum saya tanda tangan. Karena kalau saya sudah tanda tangan kamu sudah resmi menjadi artis saya dan kamu harus mengikuti point-point yang tertulis disini." tanya Pak Leo sekali lagi.
"Iya Pak saya sudah mantap keputusan saya juga sudah bulat." jawab Rico.
"Abbey gimana, gak keberatan kan kalau hubungan kamu dengan Rico di rahasiakan?" tanya Pak Leo pada Abbey.
"Iya Pak gak pa-pa." jawab Abbey.
"Oke. Deal ini yah." ucap Pak Leo.
Pak Leo pun membubuhkan tanda tangannya di surat kontrak kerja Rico dan mulai hari itu Rico pun resmi menjadi artis dan selebgram dibawah naungan agensi Leo Entertainment.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!