Dengan menyandarkan kepalanya di pundak sang kekasih sekaligus tunangannya itu, wanita cantik yang tak lain Putri Alexander Arceline ia terus saja memberikan tatapan mautnya memandang wajah sang kekasih dengan senyum merekahnya yang mampu membuat sang kekasih nampak sangat bahagia. Bahkan dirinya tidak henti-hentinya tersipu malu dibuatnya.
"Sayang sudahlah kamu jangan memandang ku dengan tatapan seperti itu terus, kalau ada orang yang memergoki kita gimana? Malu lagi?"celetuknya Pria tampan yang tak lain ialah Vanno Alfarelino tunangan dari Celine yang ikut menahan tawanya.
"Terserah orang mau mengatakan apa yang jelas hari ini aku mau puas-puas kan memandangi wajah tampan dari tunangan ku ini? Kamu hanyalah milikku jadi selain aku, aku pastikan tidak akan ada seorang pun yang akan aku biarkan menatapmu dengan tatapan manis paham kan?"
" Ternyata kekasihku ini sangatlah cemburuan ya? Aku hanya milikmu jadi selain kamu aku pastikan pandangan ku tidak akan pernah tertuju pada wanita lain entah wanita itu lebih cantik darimu jadi kamu percaya kan?"ucap Vanno.
Sembari meyakinkan Celine dirinya hanya menganggukkan kepalanya, memberikan kode jika dirinya paham akan maksud yang barusan diucapkannya.
Mobil yang terus saja melaju dengan kecepatan sedang, keduanya tak menyadari jika dari belakang mereka telah dibuntuti bahaya besar yang akan menimpanya. Keduanya tidak sadar jika telah ada mobil hitam yang secara diam-diam telah membuntuti mobil yang dikendarainya. Tak lama pandangan Vanno mulai terfokuskan setelah dirinya sadar jika mobil yang ada dibelakangnya sejak sedari tadi tidak berhenti untuk mengikutinya. Lewat spion depan dirinya merasakan jika ada masalah besar yang akan menimpanya.
"Mobil hitam itu kenapa sedari tadi aku perhatikan mobil itu terus saja membuntuti kita apa kamu kenal dengan pemilik mobil itu?"tanya Vanno.
"Aku rasa aku tidak kenal dengan siapa pemilik mobil tersebut. Jika pun itu temanku dia pasti akan menghubungiku terlebih dulu? Tapi jika itu mobil lain aku rasa kita dalam bahaya seseorang telah menyuruhnya jadi tetap waspadalah!"ucap Celine kemudian.
"Baiklah!"
Mulai menambah laju kendaraannya. Mereka melihat mobil dibelakangnya juga menambah kecepatan laju kendaraannya. Mereka tidak ada yang beres keduanya mulai kehilangan fokusnya.
"Pasang sabuk pengaman kamu!"
"Baiklah!"
Kedua mobil yang berpenghuni saling kejar mengejar dengan menambahkan kecepatan cukup tinggi, fokus keduanya mulai hilang setelah melihat jika mobil yang mengejarnya terus saja menambah kecepatan seolah-olah tak ingin melepaskan mobil yang sudah ada dihadapannya. Dan keduanya yang mulai masuk dalam jebakannya itu, mulai kembali mempercepat laju kendaraannya setelah di musuh yang berusaha keras mempersempit jarak dari keduanya.
Vanno yang ingin memotong jalan, nasib sialnya kembali hadir setelah tanpa dugaan dari arah berlawanan entah datang dari mana sebuah mobil truk yang tiba-tiba melintas, kehilangan keseimbangannya keduanya tidak mampu terhindarkan setelah keduanya mulai tubrukan dengan hebatnya, mobil yang dikendarai keduanya tak mampu lagi menyeimbangkannya yang akhirnya mobil pun oleng secara beberapa kali.
Tepat pada jarak yang tak mampu terhindarkan sebuah adanya proyek jalanan yang belum selesai rapuh, mobil Vanno melaju kearah itu dengan adanya besi sedikit lancip pada posisi tersebut tak menghindarkan, dalam hitungan detik besi kayu mulai memecahkan kaca mobil depan dan tepat menusuk jantung Vanno, dirinya seketika tidak berdaya berlumuran darah yang spontan teriakan Celine tak terhindarkan, berteriak dengan sangat kerasnya yang akhirnya dalam sekejap mata kesadarannya mulai menghilang.
Mengalami kecelakaan cukup tragis yang menewaskan sang kekasih dalam tragedi itu secara langsung.
BERSAMBUNG.
Setelah dilarikan kerumah sakit dan mendapat penanganan khusus akhirnya Celine pun tersadar.
" Papa, apa yang terjadi kenapa aku bisa ada disini?"
" Sayang kamu tadi baru saja mengalami kecelakaan!"ucap sang Papa dengan membelikan belaian pada pucuk rambut sang Putri.
"Kecelakaan?"
Mengingat akan kejadian kecelakaan yang barusan terjadi, sekejap ingatannya menyebut nama Vanno yang tak lain Pria dari kekasih sekaligus tunangannya yang sangat ia cintai melebihi dirinya sendiri.
" Papa dimana Vanno? Dimana dia sekarang? Kenapa dia tidak ada disini dia baik-baik saja kan? Vanno Masih bersama denganku kan?"
" Sayang kamu yang sabar, dalam tragedi kecelakaan yang kalian alami Vanno telah pergi! Pihak dokter tidak mampu menyelematkan nyawa Vanno akibat luka tusukan yang mengenai jantung, dia dinyatakan meninggal dalam tempat kejadian! Kamu harus sabar sayang, kamu harus ikhlas merelakan kepergiannya kamu harus ikhlas!"
Air matanya seketika tumpah. Berharap apa yang barusan ia dengar tak sungguh-sungguh terjadi padanya Berharap apa yang barusan dikatakan Papanya hanyalah mimpi, iya mimpi buruk yang barusan menimpanya.
"Tidak! Itu tidak mungkin dia tidak mungkin meninggalkan aku? Itu pasti bohong! Papa jawab dengan jujur itu semua tidak mungkin kan?Apa yang barusan Papa katakan tadi itu semua hanya akal-akalan Papa kan? Vanno tidak mungkin meninggalkan aku itu tidak mungkin?"
"Sayang kamu harus ikhlas dia sudah pergi! Apa yang papa katakan itu semua tidak bohong! Papa tidak pernah membohongi kamu tidak pernah! Dia sudah pergi kamu harus sabar sayang?"
"Tidak! Itu tidak mungkin!"
Mendengar kabar sang kekasih telah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya, hati Celine bagaikan di terpa badai di siang hari, ia pun tak bisa menghentikan air matanya entah itu untuk sekali pun, hingga ia pun melakukan niatnya yaitu berusaha untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan terjun di sebuah gedung yg berlantai tinggi, berhasil menjatuhkan diri papanya yg melihat dan tidak bisa menghentikannya, ia menyaksikan sendiri dan terluka cukup parah lantaran bawah terdapat tempat pembuangan sampah.
Tangisannya seketika menjerit menyaksikan dengan kedua matanya sendiri dimana sang putri tercinta lebih memilih mengakhiri hidupnya sendiri ketimbang bertahan dengan seorang Pria yang jelas-jelas Papa kandungnya sendiri.
"Sayang kenapa kamu melakukan semua ini, kenapa! Kamu anggap Papa apa? Apa dimata kamu Papa tidaklah berarti kenapa?"
Sesaat dokter yg menangani Celine akhirnya keluar.
"Dimana dok keadaan putri saya? Apa dia baik-baik saja tolong selamatkan dia tolong selamatkan dia!"
"Kami sudah semaksimal mungkin tuan, luka yang dialaminya cukup parah keadaan Putri anda sekarang sangat kritis! Kita berdoa saja semoga dia bisa melewati masa kritisnya dan bisa berkumpul dengan anda sabarlah! Ini ujian anda harus kuat demi Putri anda, anda harus kuat!"
"Putriku ...ini tidak mungkin? Ini tidak mungkin? Kenapa sayang? Kenapa hanya gara-gara dia kamu tega menyakiti hidup kamu seperti ini, kenapa!"
Setelah di nyatakan koma sang Papa yang melihat sendiri dimana Putri yang sangat disayanginya tidak perduli dengan kehidupannya sendiri. Sang ayah pun memutuskan untuk menyuruh dokter menyuntikkan cairan misterius supaya Celine tidak akan bisa tersadar dari komanya sampai ajal menjemput nyawa sang ayah terlebih dulu. Kejam! Itulah kata yang tepat digambarkan pada pria cukup tua ini, tapi biarpun begitu tidak ada seorang Papa yang tega mengurung putrinya jika tidak ada kesalahan yang dilakukan oleh putrinya sendiri
"Apa anda sangat serius dengan keputusan anda saat ini?"
"Iya saya serius! Saya lebih baik melihat Putri-ku terbaring seperti ini sampai berpuluh-puluh tahun ketimbang saya harus melihat Putri saya melakukan tindakan bodoh lagi tidak akan!"
"Baiklah jika itu memang sudah jadi keputusan yang terbaik untuk putri anda kami akan mengabulkan permintaan anda! Kami permisi dulu ada beberapa tugas yang harus kami selesaikan?"
"Baiklah!"
Dalam lokasi yang sama seorang Dokter muda bernama Rasyel Algantara, Dokter muda yang memiliki ketampanan yang sangat sempurna. Tinggi lan putih dan hidung mancung yang mungkin setiap Wanita yang akan melihatnya akan jatuh cinta dalam kedipan matanya. Mungkin nama itu sering didengar dan dianggap jika itu adalah sesosok Perempuan yang cantik dan anggun. Akan tetapi siapa sangka nama Rasyel yang satu ini adalah nama dari salah satu satu seorang laki-laki yang berusia 28 tahun yang kini berprofesi sebagai seorang Dokter bedah disalah satu Rumah sakit Hospitality record, Rumah sakit terbesar dan termegah yang biasa didatangi oleh golongan orang kaya raya. Bahkan setiap Dokter yang masuk di Rumah sakit ini terbilang sangatlah beruntung lantaran bisa masuk di Rumah sakit elit dan bergelar internasional
Dan dengan menjadi Dokter di Rumah sakit terbesar ini Rasyel pun berusaha sekeras mungkin untuk menjadi Dokter profesional agar tidak mengecewakan Dokter-dokter mau pun pasien yang lainnya.
Pada suatu malam, dia dan juga beberapa Dokter yang lain yang sedang berkumpul, pandangannya pun tiba-tiba teralihkan pada salah satu ruangan yang sekarang ini telah dijaga dengan sangat ketat dengan beberapa penjaga yang menjaga ruangan tersebut.
Dan siapa sangka Celine lah yang telah menjadi tawanan dari keluarganya sendiri, yang secara diam-diam ia telah dikurung didalam ruangan tersebut yang hanya dengan mengandalkan obat bius yang disuntikkan ke tubuhnya secara bertahap.
Suatu hari kecerobohan petugas pun terjadi, disaat waktu yang seharusnya Celine mendapatkan suntikkan itu, salah satu Dokter pun lalai, lupa menyuntikkan obat bius itu pada tubuh Celine, alhasil Celine pun bisa terbangun dan membuka matanya secara perlahan.
Melihat dirinya tidak lagi berada ditempat yang aman, dengan berusaha ia pun akhirnya berusaha untuk bisa bangkit dari atas brangkar tempat ia berbaring saat ini. Akan tetapi karena dia tidak punya cukup banyak tenaga yang kuat untuk bisa berdiri, ia akhirnya terjatuh dan terus terjatuh tanpa henti hingga para penjaga yang berada di depan pintu penjagaan pun mendengar suara dentuman keras tersebut.
"Kenapa ini? Kenapa mereka pada panik dan terburu-buru memasuki ruangan itu? Memangnya ruangan itu ruangan rahasia apa sih kenapa sekarang dijaga dengan sangat ketat seperti itu? Padahal dulu kan tidak ada ruangan macam itu?"
"Iya aku sendiri juga bingung apa sih sebenarnya yg terjadi didalam sana? Siapa yang menempati ruangan itu?"
"Dokter? Kenapa Dokter malah diam dan melamun seperti ini? Apa Dokter tau apa yang ada di dalam sana?"
"Maaf aku tidak tau ya udah aku ada urusan aku harus pergi sekarang!" ucapnya yang tanpa berkata, Dokter tersebut dengan ekpresi wajah cemas ia bergegas pergi dari hadapan Rasyel.
"Aneh! Ada apa dengannya, kenapa dia malah terlihat tegang seperti itu? Aku kan hanya bertanya, kenapa dia ekspresinya seperti itu dan kenapa sekarang aku malah jadi penasaran apa isi dari ruangan rahasia itu," gumamnya dengan mengharukan kepalanya.
Sedangkan para Dokter ahli itu pun menyuntikkan sesuatu ke tubuh Celine dan membuat Celine pun kembali menjadi terdiam dan tertidur pulas diatas brangkar tersebut, dengan balutan pakaian berwarna putih dan rambut terurai ia nampak sangatlah cantik biar pun dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Ada apa sebenarnya? Kenapa ini bisa sampai terjadi harusnya kamu tidak sampai telat menyuntikkan ini tapi kenapa sampai ceroboh!" gertak salah seorang Wanita yang tak lain dari saudaranya sendiri
"Maafkan saya Nyonya, saya tidak akan mengulanginya lagi maafkan saya! Maafkan saya?"ucap Dokter itu dengan menundukkan kepalanya.
"Sekarang aku minta anda pergilah! Karena saya tidak mau melihat anda ada di ruangan ini! Anda sudah tidak berguna cepat pergilah!"
"Baik nyonya, sekali lagi maafkan saya! Maafkan saya!" ucapnya yang tanpa berkata, dengan segera ia pun pergi meninggalkan ruangan ini.
"Nyonya sekarang Dokter sudah di pecat terus sekarang siapa yg akan menggantikannya?" tanya seorang Laki-laki yang tak lain adalah bodigadnya.
"Terserah kalian, kalian mau gantikan kesiapa aja, yang jelas saya mau dia itu Dokter yang sangat profesional dan bisa di andalkan dalam segala hal apa disini ada Dokter yang seperti itu?"
"Sebenarnya ada Nyonya, dia adalah Dokter Rasyel Algantara walaupun dia itu Dokter baru di Rumah sakit ini, tapi saya rasa dia itu salah satu Dokter yang sangat profesional di Rumah sakit ini. Apa perlu saya perintahkan dia untuk menjaga Wanita ini?"
"Ya sudah panggil dia sekarang! Dan suruh dia menghadap ke saya!"
"Baik Nyonya, permisi!"
"Sekaligus saya minta ruangan ini harus dijaga secara ketat dan rahasia! Saya tidak mau ada sembarangan orang yang bisa masuk keruangan ini entah itu keluarga saya sendiri! Soal biaya saya tidak perduli berapa banyak biaya yang harus saya keluarkan tapi saya minta lakukanlah seperti semua yang saya minta paham!"
"Iya saya paham tuan!"
Setelah itu Dokter itu pun mencari keberadaan Dokter Rasyel sedangkan Rasyel, tak lama ia pun akhirnya menemukan setelah ia tahu jika ia telah memeriksa salah satu pasiennya.
"Sekarang kondisi bapak sudah mulai berangsur-angsur membaik, jadi besok bapak sudah di ijinkan untuk pulang!"
"Iya Dokter terima kasih!"
"Iya sama-sama!"
"Dokter, rupanya Dokter ada disini mendingan sekarang Dokter menghadap ke ruangan Nyonya besar sekarang!"
"Keruangan Nyonya? Memangnya Kenapa? Apa ada masalah yang terjadi?"
"Sudahlah mendingan sekarang kamu ke sana aja!"
"Baiklah aku akan ke sana sekarang! Ada apa? Kenapa aku disuruh menghadap ke sana apa yang terjadi? Apa aku melakukan kesalahan?" batinnya yang terlihat bingung, dengan langkah cepat Rasyel pun berlari menuju ketempat tersebut.
Tepat berada didepan pintu ruangan kepala Presdir, Rasyel pun menarik nafas dalam-dalam dan kemudian dengan wajah cukup tegang dan panik, ia pun memberanikan diri untuk masuk kedalam ruangan tersebut. Setelah semua keberaniannya muncul, ia pun mengetok pintu hingga tiga kali dan terakhir jawaban suara pun keluar dari dalam ruangan.
TOK....TOK...TOK...
"Silahkan masuk!"
BERSAMBUNG.
Mendengar jawaban dari dalam ruangan itu, dengan langkah cepat ia pun segera memasukinya. Berdiri tepat dihadapan seseorang yang sedang terduduk dengan kondisi badannya yang melihat kearah jendela, seseorang itu pun kemudian membalikan tubuhnya.
"Apa anda Dokter yang bernama Rasyel Algantara?"
"I...iya dengan saya sendiri tuan, ada apa? Kenapa tuan memangil saya apa saya telah melakukan kesalahan di Rumah sakit ini?"
"Tidak, saya sengaja menyuruh kamu untuk datang kesini. Karena saya inggin menawarkan sesuatu pada anda. Apa anda bersedia untuk bekerja sampingan di ruangan rahasia di Rumah sakit ini?"timpal Monika yang tak lain Putri dari tuan tadi.
"Kerja sampingan di ruang rahasia?" tanya Rasyel yang terlihat bingung dengan tatapan kosongnya.
"Iya, saya dengar-dengar anda itu orangnya disiplin dan bisa diandalkan dalam segala hal, jadi saya rasa anda pantas untuk menjaga Putri saya yang sedang koma didalam ruangan itu. Jadi apa anda bersedia menerima tawaran saya ini?"
"Ini adalah kesempatan yang tepat bagiku untuk mengetahui apa yang sebenarnya ada didalam ruangan rahasia itu. Dan jika aku menolaknya maka aku akan kehilangan kesempatan besar ini, jadi lebih baik aku terima saja," batinnya yang kemudian Tuan pun berkata.
"Gimana apakah anda bersedia menerima tawaran pekerjaan ini, jika anda menolak anda akan sangat menyesal lantaran pekerjaan ini bayarannya sangatlah mahal! Tapi jika kamu bersedia menerima tawaran ini kamu harus bersedia mematuhi semua perintah dan syarat-syarat yang kami berikan nanti!"
"Baik Pak saya tidak keberatan jika harus menerima pekerjaan ini, tapi saya masih boleh menjadi dokter bedah kan di Rumah sakit ini?"
"Iya kamu masih jadi Dokter bedah di rumah sakit ini. Karena tugas kamu itu hanyalah menjaga dia setiap malam dan juga hanya ada beberapa tugas yang harus anda lakukan nanti, untuk apa sebenarnya tanggung jawab anda nanti Dokter Andre akan mengatakan semuanya jadi kamu paham kan sekarang!"
"Baik saya paham tuan!"
"Sebenarnya tujuan pertama aku menerima tawaran tersebut? Karena aku sangat penasaran dengan apa yang ada di ruangan rahasia, tapi akhirnya rasa penasaranku bisa tercapai karena hari ini aku akan tahu siapa sebenarnya seseorang yang berada didalam ruangan rahasia itu?"
Batinnya yang kemudian dengan langkah pelan dan tatapan yang tajam menatap kearah pintu rahasia, ia pun menempelkan sidik jarinya pada satu alat agar ia bisa masuk kedalam ruangan tersebut. Dengan di dampingi seorang laki-laki yang tak lain juga merupakan seorang Dokter Andre, Rasyel hanya terdiam dan mengikuti langkah seseorang itu.
Tak menunggu lama akhirnya rasa penasaran yang selama telah ia pendam setiap harinya, kini dalam hitungan menit Rasyel akhirnya tahu apa yang sebenarnya telah dijaga dan disembunyikan dalam ruangan rahasia ini.
Sesosok Wanita bergaun putih, dengan rambut terurai yang dengan anggun dan terdiam telah terbaring diatas brangkar Rumah sakit ini. Terheran dengan semua pemandangan yang ia lihat didepan matanya, perlahan Rasyel pun menghampiri seseorang itu dan berkata.
"Apa? Jadi selama ini ruangan ini di jaga dengan sangat ketat hanya karena ada wanita ini di dalam sini? Benar-benar tidak masuk akal!" batinnya yang kemudian tatapannya pun beralih menatap kearah Dokter tersebut.
"Sekarang kamu sudah masuk kedalam ruangan ini. Dan kamu juga sudah melihat Celine jadi...." Belum Dokter Andre selesai berkata Rasyel memotong pembicaraannya.
"Celine?" timpal Rasyel.
"Iya itu nama dari Wanita ini, dan yang harus kamu lakukan adalah kamu harus menyuntikkan cairan ini tiga kali sehari pada tubuh wanita ini. Dan ingat kamu tidak boleh sampai telat menyuntikkan ini karena kalau kamu sampai telat kamu akan bernasib seperti Dokter yang lainnya apa kamu paham!"
"Astaga jadi tugas aku itu cuma menyuntikkan ini ke dalam infus Wanita sekarat ini?"
"Iya cuma itu!"
"Gila! Mimpi apa ya aku tadi malam sampai-sampai aku dapat pekerjaan semudah ini? Oh iya Dokter saya mau tanya sebenarnya ini obat apa? Apa Wanita itu hidupnya cuma tergantung pada obat-obatan ini sampai-sampai ia tidak boleh sampai terlewat untuk mengunakan obat ini?"
"Hey kenapa kamu malah bertanya kepadaku? Tugas kamu itu hanyalah menyuntikkan ini dan juga menjaganya paham!"
"Astaga Dokter, saya kan cuma nanya kenapa malah ngegas sih!"
"Ya sudah saya pergi dulu, dan ingat jangan ada niat lain paham!"
"Siap Dokter," balasnya.
BERSAMBUNG.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!