NovelToon NovelToon

Pertemuan Karena Duka

Pelecehan

* Duk*

" Aaakkkhhh... tolong.. tolong aku.. tolong... "

" Hahahaha bocah sialan kau berani ingin kabur dari kami? Kau sudah kami beli dengan harga mahal dan kau mau kabur begitu saja? Banyak sekali nyali yang kau punya."

" Hahahahahaha.. sudah cukup kawan. Dia tidak akan menarik lagi untuk di lihat bila kau terus memukulnya. "

Dua orang pria paruh baya yang berbadan kekar itu sedang memukuli seorang pemuda asia di sebuah gang kecil. Mereka berdua adalah orang yang sudah membeli pemuda itu untuk di jadikan mainan mereka nanti. Tapi ternyata pemuda itu melarikan diri dari mereka saat mereka lengah.

Pemuda asia, yang datang ke negara itu untuk mengadu nasib dan mencari peruntungan dengan harapan bisa mengubah takdir yang dia punya.

Julian nama pemuda asia itu. Dia sudah menjadi yatim piatu saat usia remaja. Itu karena kecelakaan yang menimpa dirinya dan keluarganya saat berlibur keluar kota.

Dalam kecelakaan itu, hanya Julian yang selamat. Dan dia akhirnya melanjutkan hidupnya seorang diri. Saat kesempatan datang, dia menciba peruntungannya untuk mensapatkan pejerjaan di kyar negri untuk bisa mengubah jalan hidupnya. Tapi sayangnya dia ternyata kena tipu dan akhirnya berakhir di sebuah klub malam yang ternyata disana dia dijual untuk di jadikan alat bagi yang mau membelinya.

Dalam keputusasaan, Julian berteriak meminta tolong saat dia ingin di garap oleh dua pria yang membelinya itu. Dia tidak mau mengalami hal ini. Jadi dia terus berteriak meminta tolong sampai dia tidak bisa mengeluarkan suaranya lagi.

Tapi saat semua harapan dia sirna, ada sirine mobil polisi dan teriakan seseorang yang membuat dua pria itu melarikan diri.

Dalam keadaan setengah sadar Julian mengatakan kalimat minta tolong dengan bahasa negaranya.

" Tolong.. selamatkan. Aku. "

Kesadaran Julian hilang dan dia tidak tau lagi apa yang terjadi selanjutnya. Sedangkan disaat itu, sebenarnya ada seorang wanita muda yang secara tidak sengaja lewat di dekat gang itu. Dia sebenarnya ingin pergi ke supermarket terdekat untuk mencari peralatan mandi yang sudah habis. Tapi teriakan meminta tolong itu membuat langkahnya terhenti dan mencari tau apa yang sedang terjadi saat itu.

Ternyata dia melihat seorang pemudah yang ingin di lecehkan oleh dua orang pria dewasa di dalam gang tersebut. Dia yang berpikir tidak baik untuk dirinya melawan mereka, membuat dia membantu pemuda itu dengan ide yang terlintas di kepalanya. Dia membunyikan sirine polisi dari hp yang dia bawa dan berteriak memanggil polisi untuk menarik perhatian orang itu. Ternyata berhasil dan orang itu kabur.

Saat di dekati ternyata wanita itu melihat kalau yang ingin di lecehkan pria tadi adalah pemuda asia. Dan wanita itu mendengar perkataan terakhir dari pemuda yang di tolong nya itu menggunakan bahasa negara yang sama dengan dirinya. Jadi dia membantu pemuda itu tanpa pikir panjang. Dia membawanya kerumah sakit untuk di obati lukanya.

Wanita yang menyelamatkan Julian adalah Keysha. Dia wanita muda yang datang dari negara yang sama dengan Julian dengan tujuan belajar. Keysha mendapatkan beasiswa untuk kuliahnya di jurusan bisnis management.

Tapi karena kepintaran Keysha, dia memilih dua jerusan yaitu IT program dan management bisnis. Semua berjalan lancar dan dia juga banyak melakukan pekerjaan sambilan disana. Karena biaya hidup di negara itu tidaklah murah. Jadi Keysha selalu sibuk dengan banyak hal yang dia lakukan. Tapi kali ini dia membantu seseorang yang bahkan dia sendiri tidak kenal siapa orang itu dan hanya menggunakan hati nuraninya saja untuk membantu pemuda tersebut.

Keysha tidak bisa meninggalkan pemuda itu sendirian di rumah sakit karena dia tidak tau siapa yang bisa dia hubungi untuk mengabari mengenai pemuda itu. Akhirnya Keysha memutuskan menunggu pemuda itu sadar dan menjadi penanggung jawab untuk biaya yang di keluarkan.

" Dia belum sadar juga. Sekarang aku harus bagaimana? Bila aku tinggal, aku takut dia kenapa nanti. Tapi bila aku menetap, banyak kerjaan yang akan terbengkalai di apart. Aduuhhh apa yang harus aku lakukan sekarang? "

Keysha uring uringan seorang diri berada di ruangan itu. Sampai ada suster yang masuk untuk memeriksa pemuda itu.

" Sus... apa dia akan lama sadarnya? "

" Mungkin satu atau dua jam lagi. Ada apa nona? "

" Aku ingin mengambil barang dulu, bisa aku titip dia sebentar? kalau dia nanti sadar, tolong hubungi aku di nomor ini"

" Baik nona.. "

Keysha akhirnya memutuskan untuk pergi ke apartemen nya untuk mengambil pekerjaan yang dia tinggalkan disana dan juga pakaian ganti. Karena dia berencana akan kuliah dari rumah sakit saja besok.

" Ini karena kebaikan hati yang tiba tiba muncul tanpa tau waktu dan keadaan. Akan sangat merepotkan bila ini berlangsung dalam waktu yang lama. Aku hidup di negara ini saja sudah sangat susah dan sekarang aku mencari masalah dengan menolong orang yang aku tidak kenal "

Keysha terus mengomel dalam perjalanan dia dari rumah sakit sampai di apartemen nya. Tapi yang membuat dia bertambah kesal adalah, dia batu saja selesai mandi dan bersiap siap dengan semua barang akan dia bawa ke rumah sakit, dia dikagetkan oleh suara telpon yang berasal dari rumah sakit.

" Halo.. "

" Halo.. nona... mohon segera datang kerumah sakit saat ini juga. Karena keluarga anda saat ini sudah sadar dan sedang hilang kendali. Dia terus mengamuk dan tidak membiarkan kami mendekatinya. "

Sontak kabar itu membuat Keysha kelimpungan. Dia harus segera sampai di rumah sakit dan melihat bagaimana kondisi pemuda itu. Selain hal itu, Keysha tida mau bila dia harus membayar biaya lebih hanya untuk mengganti rugi alat alat yang di rusak oleh pemuda itu.

" Belum apa apa dia sudah membuat aku kerepotan begini. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh orang itu. Kenapa dia malah mengamuk disaat dia sudah si tolong oleh tenaga medis."

Keysha masih terus menggerutu dalam perjalanannya. Tapi tiba tiba dia diam saat ingat apa yang di alamai oleh pemuda itu sebelumnya. Dia lupa kalau tadi dia membatu pemuda itu dari jerat pria tua jahanam.

" Apa mungkin dia trauma? kenapa aku bodoh sekali ya... pasti dia sangat tertekan saat ini. Hingga dia merasa tidak aman dan nyaman bersama orang asing. Kenapa aku baru kepikiran saat ini tentang hal ini. Bodohnya aku. "

Keysha semakin tidak tenang di dalam perjalanannya itu, dia tidak bisa duduk tenang di dalam taksi yang dia tumpangi. Seolah dia ingin berlari pergi menemui pemuda itu. Rasa cemas di hati Keysha semakin terasa saat semua pikiran buruk Keysha terhambar di benaknya.

Dan begitu sampai di rumah sakit, Keysha langsung berlari keruang rawat pemuda itu.

"brrraaakkk"

Keysha membuka pintu dengan kasar saat mendengar teriakan dari dalam ruangan itu.

Orang Yang Di Percaya

" Braak "

Bunyi pintu yang di buka Keysha sangat keras. Hingga yang di dalam ruangan semua serentak menatap kearah Keysha saat ini. Tatapan semua orang berbeda beda di dalam ruangan itu. Para perawat menatap bingung sedangkan Julian menatap Keysha penuh harap.

Julian langsung tenang saat Keysha datang. Dia berhenti berontak dan duduk diam sambil menatap Keysha. Keysha sadar kalau Julian masih takut jadi dia berusaha mendekat.

" Kamu sudah sadar? Kenapa mengambuk? mereka hanya ingin memeriksa kamu saja. Kenapa berontak? "

Tangan Keysha di genggam dengan erat oleh Julian dia seolah menyalurkan rasa takut dan tidak nyamannya pada Keysha saat ini.

" Tenang lah.. mereka hanya ingin memerikasa kamu saja. Aku akan menemani kamu di sini. "

Keysha membiarkan tangannya tetap di genggam oleh Julian selama pemeriksaan itu berlangsung. Sedangkan para perawat disana menyampaikan rasa terimakasi mereka melalui sorot mata mereka masing masing. Dan di tanggapi dengan senyuman saja oleh Keysha.

Selesai pemeriksaan dan di katakan kalau Julian hanya trauma ringan dan tidak ada luka dalam di tubuhnya, Keysha akhirnya duduk di sebelah Julian. Dia ingin tau asal usul pemuda itu.

" Kamu mau bicara dengan aku? "

Julian hanya mengangguk saja.

" Siapa nama kamu? Kenapa kamu ada di negara ini? Kenapa dengan aku kamu tidak mengamuk dan siapa yang bisa aku hubungi untuk mengabarkan keadaan kamu? "

Keysha langsung pada inti pembicaraannya. Dia tidak mau terlalu lama basa basi yang akhirnya banyak membuang waktunya.

" Nama aku Julian Sanjaya. Aku berasal dari negara yang sama dengan kamu. Aku datang kemari karena ingin berkerja di negara ini untuk mencari peruntungan di temapat ini. Tapi ternyata nasib buruk selalu menimpa aku. Aku di tipu dan di jual ke klub malam dan ingin di jadilan alat untuk mereka yang mau membayar pelayanan aku. "

Keysha sama sekali tidak ada menyela perkataan Julian. Dia hanya memperhatikan cara Julian bercerita untuk mencari tau kebenaran di balik ceritanya.

" Aku tidak terima di perlakukan begitu dan akhirnya memilih kabur. Tapi ternyata tidak semudah itu. Berulang kali aku mencoba kabur tapi selalu berhasil di tangkap dan yang terakhir aku pikir dengan kabur saat di beli bisa mempermudah jalan aku. Tapi ternyata tidak semudah itu. Mereka bisa menangkap aku dan ingin melakukan hal itu pada aku. Untung kamu datang dan memberikan aku bantuan. Terimakasi."

Keysha menganggukkan kepalanya. Dia belum mendengar apa jawaban untuk pertanyaan dia selanjutnya. Tapi Julian sepertinya tidak ingat dengan pertanyaan dia.

" Siapa yang bisa aku hubungi saat ini? "

Julian menatap Keysha dengan pandangan putus asa. Dia tidak bisa menjawab apapun lagi.

" Aku tidak memiliki siapapun lagi. Tidak ada yang bisa kamu hubungi lagi. Kalau kamu mau, tinggalkan saja aku sendiri di tempat ini. "

Keysha jelas menghela napas lelahnya. Dia tidak menyangka akan terlibat dalam hal seperti sekarang ini. Dan dia sangat mengutuk dirinya yang selalu menjadi orang tidak tegaan di saat watu yang tidak tepat.

" Baiklah.. kamu berobat dulu di tempat ini sampai sembuh. Jangan pikirkan biaya. Aku sudah membayar semuanya. Pikirkan saja kesembuhan kamu. "

Julian berpikir kalau di akan di tinggalkan oleh Keysha saat itum Tapi ternyata Keysha bangkir dari duduknya karena mau pindah ke sofa. Dia mulai duduk dan mengeluarkan laptop dan kertas kertas yang dia bawa. Dia ingin mulai berkerja lagi. Tapi ternyata Julian masih memandangi dirinya.

" Kenapa lagi? "

" Kamu tidak pergi? "

" Bukankah kau mengatakan tadi tidak memiliki siapun? Jadi kenapa aku harus pergi? Aku tetap akan menjdi penanggung jawab mu di tempat ini.".

Senyum kecil keluar dari bibir Julian. Dia tidak menyangka kalau wanita yang terus berkata jutek padanya ini mempunyai hati yang hangat.

" Terimakasi.. siapa nama kamu? "

" Keysha Andini"

" Terimakasi Key.. "

Keysha hanya menatap sekilas Julian. Hanya untuk memastikan dia sudah mengistirahatkan tubuhnya lagi. Mungkin karena efek obat, Julian mulai tertidur lagi.

" Dia sudah tidur, sebaikanya aku menemui dokter yang menangani dia tadi. Aku harus tau kondisinya. Aku rasa trauma dia sangat berat. Aku merasa kasihan melihat dia seperti itu. "

Keysha pergi ke ruangan dokter yang menangani Julian dan dia ingin menanyakan berbagai macam hal yang menjanggal di pikirannya.

" Permisi dokter..

" Iya.. silakan duduk. Ada yang bisa saya bantu? "

" Dok, mengenai pasien yang tadi dokter priksa dan mengamuk itu, apa yang terjadi padanya? "

" Jadu begini, dia sepertinya mengalami trauma. Mungkin itu ada hubungan dengan luka luka di tubuhnya. Dan dia mempunyai masalah krisis kepercayaan saat ini. "

Keysha tau kalau ini akan menjadi panjang urusannya bila dia sampai melaporkan kepolisi tentang kejadian ini. Jadi dia tidak mau melakukan hal itu. Dia hanya ingin mengobati Julian saja.

" Apa ada pengobatan yang bisa di lakukan pada dia dok? "

" Bisa di lakukan oleh orang terdekatnya untuk masalah ini nona. Dia kerisis kepercayaan. Jadi buatlah dia percaya pada anda. Dan nanti coba anda ajak dia bercerita dan buat dia merasa aman. Dengan begitu dia akan menjadi lebih baik."

"Jadi tidak perlu di bawa kepsikiater kan dok? "

" Untuk itu tidak perlu. Karena kerissis kepercayaan itu yang membuat dia nanti semakin tertekan dan pengobatan tidak akan beguna"

" Baik terimakasi dok. Saya permisi."

Keysha kembali ke ruangan Julian dengan pikiran bagaimana cara membantu pemuda itu. Karena Keysha dapat melihat keputus asaan di mata Julian sebelumnya. Dan itu membuat Keysha tidak berani meninggalkan Julian sendirian. Karena bisa saja dia nantinya berbuat nekad dan memilih mengahkiri hidupnya untuk mengurangi penderitaanya.

" Aku paham akan apa yang dia rasakan saat ini. Jadi aku tidak mau dia sampai kenapa kenapa nanti. Aku akan obati dia dulu. Dan nanti bila sudah lebih baik, aku akan kirim dia pulang. Untuk sementara membiayai dia sepertinya aku bisa lakukan. "

Keysha sudah memutuskan akan mengobati Julian nantinya. Rasa kemanusiaan Keysha sungguh luar biasa. Mungkin karena Keysha merasa Julian sama seperti dirinya sebelumnya jadi sekarang dia mau menolong Julian.

" Mungkin apa yang kamu alami tidak sama dengan yang aku alami. Tapi rasa putus asa dan rasa sakit itu, masih membekas di ingatan aku. Jadi tidak ada salahnya aku menolong kamu saat ini. Itung itung aku beramal untuk kebaikan dimasa depan. "

Keysha lalu melanjutkan pekerjaan dia di laptopnya. Dia saat ini sedang memeriksa semua tugas yang di kirimkan oleh siswa di kelasnya. Karena Keysha berkerja sebagai asisten dosen juga saat ini. Banyak pekerjaan yang Keysha lakukan. Yaitu, asisten dosen, programer dan ilusiator. Semua dia kerjakan hanya untuk dia bisa mendapatkan uang lebih untuk biaya hidup dia. Dan mengirimkan pada keluarganya di negaranya.

" Bulan ini aku harus kirim lagi. Ibu bilang uangnya sudah habis. Aku harus lebih giat lagi berkerja. "

Keysha Andini

Keysha Andini, dia adalah seorang putri dari keluarga yang sangat sederhana. Dia mempunyai keingainan yang sangat besar untuk bisa membantu ekonomi keluarganya. Tapi karena dia sebelumnya salah melangkah, membuat dia harus berusaha lebih keras lagi dalam melakukan sesuatu saat ini.

Keysha adalah siswi yang sangat berbakat dan cerdas. Dia mendapatkan beasiswa full dari negaranya untuk bersekolah di universitas yang sekarang ini dia masuki. Sudah 6 bulan Keysha ada di negara ini untuk menimba ilmu dengan bekal seadanya. Dia sama sekali tidak ada meminta uang pada orang tuanya untuk biaya pendidikan ini.

Semua yang dia dapatkan sekarang ini karena berkat bakat yang dia punya. Uang yang dia bawa dari negaranya adalah hasil dia berkerja sebagai ilusiator dan keator di aplikasi online. Semua uang itu dia jadikan bekal untuk hidup di negara orang. Karena memang biaya pendidikan gratis tapi biaya sehari hari itu yang mahal.

Dari awal dia mulai masuk kuliah, Keysha selalu mencari info lowongan pekerjaan paruh waktu untuk mahasiswa sepertinya. Dia bahakan sempat berkerja di kantin kampus sebagai pelayan hanya untuk menambah uang jajan dia. Tapi itu semua tidaklah cukup. Apalagi saat dia menerima telpon dari ibunya kalau saat ini mereka kekurangan uang untuk biaya hidup.

Keysha sama sekali tidak pernah bisa menolak permintaan ibunya. Jadi dia memutuskan akan tetap mengirimkan sebagain uangnya untuk orang tuanya. Oleh karena hal itu dia harus lebih giat lagi dalam berkerja dan sekolah. Karena sedikit saja nilainya turun, beasiswanya terancam di cabut.

Karena selama ini yang mendapatkan beasiswa seperti itu hanya bisa di hitung dengan jari di universitas tersebut. Karena semua peraturan disana sangat ketat.

Anehnya, Keysha tau akan keadaan dirinya yang kesulitan untuk biaya hidup disana tapi tetap saja mau membantu seorang pemuda yang dia tau namanya Julian. Keysha melakukan hal itu karena saat ini dia sudah mendapatkan pekerjaan sebagai asisten dosen dan kerjaan sampingan sebagai programer. Dia pikir itu masih biasa untuk mencukupi kebutuhan mereka nantinya di tempat itu.

Hanya saja, Keysha tidak pernah dapat beristirahat seperti orang pada umumnya. Selain berkerka dia juga kuliah dan mengerjakan tugas dari kampusnya. Hal itu mengurangi waktu istirahat dari Keysha selama ini.

Keysha terbiasa tidur hanya sekitar 2 sampai 3 jam saja dalam sehari. Dan semua itu di lalui dia tanpa mengeluh akan keadaannya. Dia bahkan tidak pernah menceritakan semua yang dia alami pada keluarganya karena tidak mau menambah beban mereka. Hanya saja karena hal itu, keluarga Keysha jadi berpikir kalau hidup Keysha di negara tersebut sangat nyaman dan enak.

Maka terjadilah tindakan yang tidak seharusnya di lakukan oleh keluarga Keysha padanya saat ini. Mereka mengandalkan Keysha dalam mencari biaya hidup untuk mereka. Sedangkan di rumahnya orang tua dan adik dari Keysha berleha leha dengan menikmati hasil dari kerja keras Keysha.

Tapi tetap saja Keysha tidak ada mengeluh apapun. Dia tetap menjalani harinya seperti biasa. Hanya saja tujuan dia mulai berubah. Yang sebelumnya ingin membahagiakan orang tuanya, sekarang ingin menjamin masa depannya. Dia ingin mempersiapkan semua hal agar nantinya hidup dia di masa tua tidak akan kesusahan.

Karena dia sadar kalau dia tidak akan bisa selalu bersama orang tuanya nanti. Selama semalaman Keysha tidak tidur di rumah sakit. Dia menjaga Julian dan terus mengerjakan pekerjaan nya. Dia merasa punya tanggung jawab saat ini pada pemuda itu. Dan nanti dia akan mengajak Julian tinggal bersamanya di apartemen untuk memantau kondisi Julian sebelum di kirim kembali oleh keysha kembali kenegaranya.

" Kenapa dia lama sekali tidurnya? Aku harus bersiap untuk pergi kekampus sekarang. Tapi bila dia bangun nanti tidak melihat aku, apa dia akan mengamuk lagi? "

Keysha bertanya tanya mengenai hal ini. Dia tidak mau bila nanti dia menanggung kerugian yang lebih besar lagi karena pemuda itu. Sudah cukup biaya rumah sakit yang besar dia tanggung sekarang. Jangan sampai ada biaya tambahan karena perusakan fasilitas yang di sediakan oleh rumah sakit nantinya.

" Sebaiknya aku bersiap saja dulu. Nanti akan aku bangunkan bila dia belum juga bangun saat aku akan pergi. "

Keysha mulai mandi dan bersiap ke kampusnya. Dia sudah berdandan di kamar mandi yang ada di ruangan itu. Sedangkan Julian saat dia baru bangun dari tidurnya, dia tidak melihat adanya Keysha disana. Perasaan cemas itu kembali menghantui dirinya. Tapi setelah melihat lebih jelas lagi ke sofa tempat Keysha semalam duduk, Julian melihat banyak kertas yang masih ada di atas meja disana. Yang artinya Keysha tidak meninggalkan dirinya saat ini.

"kreeet"

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian dari Julian. Dia melihat kearah pintu toilet tersebut dan mendapati Keysha yang keluar dari sana dengan penampilan yang lebih segar dari kemarin.

" Kau sudah bangun ternyata. Aku akan pergi kuliah dulu. Nanti akan datang lagi ketempat ini. Jangan takut apapun karena aku tidak akan meninggalkan kamu sendirian. Para petugas medis disini juga semu ramah dan baik. Tapi ada satu hal lagi. Apa kamu bisa berbahasa asing dengan lancar? "

Julian masih tak berkedip melihat Keysha pagi ini. Dia juga baru sekarang sadar kalau Keysha ternyata bisa berbicara banyak padanya. Awalnya semalam dia pikir kalau Keysha hanya akan bicara singkat dan terkesan sonbong, angkuh layaknya anak orang kaya yang sedang menimba ilmu di negara lain.

Tapi semu itu terbantahkan saat Julian melihat apa yang terjadi pagi ini. Keysha terlihat dewasa dan jauh dari bayangan dia yang memikirka seorang gadis manja, angkuh dan sombong. Keysha terkesan cuek dan dingin tapi dia perhatian juga.

" Aku bertanya apa kamu bisa menjawabnya? "

" Ahhhh iya.. maaf.. aku bisa.. "

" Baiklah tunggu aku kembali. Aku akan usahakan datang cepat. Makan makanan yang nanti di berikan untuk kamu dan minum obat yang di anjurkan. Aku tidak akan lama."

Keysha setelah mengatakan hal itu langsung mengambil tasnya dan beranjak pergi dari ruangan tersebut. Julian yang melihat Keysha sudah keluar dari ruangannya tanpa melihat dirinya lagi, membuat dia bergumam lirih.

" Dia sangat dingin dan cuek. Tapi ada perhatian dan kehangatan dari setiap apa yang dia lakukan. Aku beruntung bisa di bantu oleh gadis baik seperti dia. Dan apa yang dia minta akan aku coba lakukan. "

Kebaikan yang Keysha tunjukan pada Julian membuat Julian merasa berhutang budi padanya. Dan hal itu membuat pandangan Julian pada Keysha mulai berubah sedikit demi sedikit.

" Selamat pagi.. saya akan periksa kesehatan bapak dulu ya.. "

Dengan sekuat tenaga Julian menahan diri agar tidak pabik dan takut kepada orang lain. Hingga pemeriksaan itu berakhir dan dia bisa bernapas lega.

" Kenapa aku hanya bisa tenang saat bersama Keysha ya? aku seolah tidak mendapatkan ancaman dari keberadaan Keysha. Apa mungkin karena dia yang menyelamatkan aku sebelumnya?"

Pertanyaan itu masih menjadi pikiran untuk Julian saat ini. Dan nanti dia akan menabyakan hal itu pada Keysha.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!