NovelToon NovelToon

Badboy Suamiku

Ganti status?

"Altar Calvin Geutama. Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu, puteriku Aisha Fernando dengan mahar seperakat alat sholat dibayar tunai."

Altar menarik nafas dalam dalam sebelum berucap. "Saya terima nikah dan kawinnya Aisha Fernando dengan mahar yang telah disebutkan, dan aku rela dengan hal itu. Dan semoga Allah selalu memberikan anugerah."

Kalimat itu lolos keluar dari mulut Altar, dengan satu tarikan nafas. Keringat membasahi kening nya.

"Bagaimana para saksi. Sah?"

"Sah!" ujar mereka serentak.

Sekarang Altar sudah resmi berganti status. Yang dulu nya seorang single karetan, sekarang sudah menjadi seorang suami.

"Aisha, kamu boleh mencium tangan suami mu!"

Aisha yang tadi nya menundukan pandangan. Seketika melirik ke arah Altar yang wajah nya begitu tidak bersahabat menjulur kan tangan nya.

Dengan hati sedikit deg deg an. Aisha mencium dengan lembut tangan pria itu.

dug.

Dada, Altar berdetak kencang tidak karuan di saat Aisha mendaratkan bibir nya di tangan nya.

"Giliran kamu Altar,cium istri mu!"

Altar berdecak dalam hati. Harus kah diri nya mencium gadis ninja yang ada didepan nya?

Aisha menutup mata nya, disaat Altar memegang kepala nya.

dug.

Sekarang geliran Aisha yang berdetak kencang jantung nya, disaat Altar mencium ujung kening nya yang tertutup hijab itu dengan agak lama. Bahkan bau maskulin yang di pake Altar bisa Aisha rasakan.

"Boss, ngeduluangi ah! Curang," ketus Kendra. Inti anggota geng motor nya. Sekaligus sahabat Altar.

Altar seakan menatap tajam ke arah kendra. Membuat Kendra menciut dan buru buru turun dari plaminan.

"Selamat bro!"ujar Cakra. Yang juga salah satu inti geng motor nya, dan juga merupakan sahabat nya.

Altar hanya berdehem. Cakra pun turun mengikuti Kendra. Dan begitu juga dua teman nya yang lain. mengucap kan lalu turun.

Altar memang mempunyai empat sahabat.Sekaligus inti geng motor yang dia bangun sendiri.

"Jangan baik baik anak abi ya?" pesan seorang pria paru baya yang menepuk nepuk pundak Altar.

Altar tersenyum terpaksa, lalu mengangguk.

Kiayi Nando, abi dari Aisha. Seorang pemilik pesantren yang agak terkenal di kota itu.

*************

Aisha mengangkat barang nya sendiri kedalam kamar, karena Altar sama sekali tak ingin membantu nya. Terpaksa dia sendiri yang membawa kopor kopor nya kedalam kamar milik Altar yang juga sekarang sudah menjadi milik nya.

Aisha mendudukan bongkok nya ditepi ranjang. Ia sangat lelah mengangkat kopor kopor yang berat tersebut.

"Kak Altar mau kemana?" tanya Aisha, melihat Altar sudah mengganti pakaian nya. Dan terlihat begitu rapi dengan baju kaos ,dan celana jeans yang tidak ketat, serta jaket kulit yang dia selempang di belakang nya. Membuat ketampanan dan arogan nya terlihat.

"Kok lo kepo?" sahut Altar dingin.

"Ais, cuman nanya kakak mau kemana ini sudah malam!" balas Aisha.

"Gue mau balapan!" ucap Altar yang sedang menyisiri rambut nya didepan cermin.

Mendengar itu, Aisha beranjak dari duduk nya. " Balapan ga baik tau kak! Kakak nanti celaka!" ujar Aisha yang seakan melarang Altar balapan.

"Lo doa'in gue?" tanya Altar dengan nada tinggi nya.

Aisha menggeleng. " Ais, ga doa'in kakak. Cuman balapan itu ga baik kak apalagi balapan liar! Jadi kak Altar jangan pergi buat balapan!" tutur Aisha.

"Emang gue peduli? Terus gue bakal ngikutin kemauan lo gitu?" ketus Altar, menyimpan kasar sisir lalu maju kearah Aisha yang memundur karena takut.

"Kak Altar mau ngapain?" tanya Aisha yang panik. Kedua mata Altar sangat tajam kearahnya.

"Gue mau balapan!" ujar nya mengubah ekspresinya entah kenapa, ia tidak ingin berbuat kasar pada gadis didepan nya. Padahal kalau gadis diluar sana bahkan tidak berfikir dua kali untuk bermain tangan, kalau orang itu menganggu ketenangan nya.

"Ga boleh kak Altar! Kalau memang kakak mau pergi Ais ikut sama kakak," ucap gadis itu menegakan badan nya.

"Lo di rumah!" ujar nya Altar.

"Iyaudah kakak juga di rumah aja," balas Aisha.

"Cepetan sana lo, bersiap siap gue tunggu disini!" ketus nya duduk di sofa yang ada didalam kamar.

Aisha pun membuka cadar nya didepan Altar. Membuat Altar syok.

Pengantin baru

Altar bahkan tidak berkedip satu kali pun, melihat gadis didepan nya itu yang sudah sah menjadi istri nya.

Wajah cantik cuman make up tipis di wajah nya, tanpa noda sedikit pun bahkan mata nya sangat indah. Apakah diri nya beruntung mempunyai istri seperti Aisha? Yang hanya menunjukan kecantikan nya pada nya, pikir Altar.

Aisha belum menyadari tatapan kagum suami nya. Dia hampir juga membuka hijab yang dia gunakan, namun cepat cepat Altar melarang nya.

"Ga usah di buka disini! Lo buka didalam kamar mandi,sekalian ganti pakaian lo itu. Jangan lama siap siap nya gue ga suka lama menunggu," jelas Altar.

Aisha mengangguk menggemas kan dimata Altar...... Eh? Tiba tiba jantung Altar berdetak kencang. Perasaan apa ini?

Altar mengalih kan pandangan nya, membuka ponsel untuk mengirim kan pesan pada teman nya, memberi tau bahwa diri nya membatal kan balapan nya hari ini. Mana mungkin iya mengajak istri nya ketempat balapan dimana ada banyak anak bradalan?

^^^"Kita salah ga sih ngajak pengantin baru balapan?" balasan dari teman nya yang bernama Evan.^^^

^^^"Astaga, baru ingat bahwa bos kita sudah ada perioritas baru," balasan dari Kendra.^^^

"Bacot lo pada!" Kiriman Altar.

Altar menyimpan kembali ponsel nya kedalam saku. Sambil menunggu Aisha selesai bersiap siap..... Kenapa Altar ga langsung pergi aja? Kenapa dia harus menunggu gadis itu?

Sekali kali Altar mendengus kesal, karena lelah menunggu, ingin pergi saja. Namun hati nya berkata lain untuk tetap menunggu gadis itu.

"Lo kok lama banget sih?" tanya Altar setelah Aisha sudah selesai bersiap siap.

"Tadi ga nyampe buka dress nya kak! Maka nya lama," jawab Aisha.

Altar tidak membalas perkataan Aisha, dia berjalan keluar duluan dari kamar di ekori oleh Aisha.

"Kalian mau kemana?" tanya Marwa, mama Altar. Mereka memang masih di rumah orang tua Altar,besok baru pindah ke rumah milik Altar, Altar memang mempunyai rumah sendiri. Rumah itu pembelian hasil tabungan nya bukan dari orang tua nya Altar alasan membeli rumah untuk masa depan nya bersama istri nya nanti. Dan yang berhasil jadi istri nya adalah Aisha Fernando.

"Maling angin!" jawab Altar tidak nyambung.

"Ha?"

"Ais sama kak Altar cuman pengen main keluar sebentar. Gapapa kan ma?" sahut Aisha.

Marwa tersenyum. Kaya nya ada kemajuan untuk Altar. Yang keras kepala menolak mentah mentah perjodohan itu, alasan tidak ingin menikah dengan gadis ninja menurut nya, kini malah mengajak istri nya jalan jalan keluar rumah. Keajaiban langka bukan?

"Ck, cowok bajingann anak ku ini. Dulu menolak mentah mentah, sekarang malah ngajak istri nya jalan jalan. Kenapa istri mu cantik iya?" ucap Marwa dalam hati. Senyum bahagia.

"Kalian hati hati ya!" ujar Marwa. Disaat Aisha mencium punggung tangan nya di ikutti oleh Altar.

"Iya ma!" sahut mereka berdua secara bersamaan.

Mereka pun pergi dari rumah kediaman Geutama.

Aisha memegang bahu Altar, namun Altar menurun kan tangan mungil milik Aisha ke pinggang nya.

"Pegang disini! Nanti lo terbang kebawa angin, gue yang susah!" ketus nya sedikit berteriak, karena suara dari pengendara lain membuat berisik.

Aisha pun hanya menurut, dia memeluk pinggang Altar. Sebenar nya saat ini pria itu sedang berdetak kencang jantung nya. Ia takut Aisha merasakan nya.

"Jangan nempel sekali juga anjir,"

"Maaf,"

Sepasang suami istri muda itu hanya berkeliling di kota jakarta saja. Hanya mencari angin.

"Kak, Ga mau singgah dulu ditaman depan? Ais lihat ditaman itu banyak penjual kaki lima!"ujar Aisha sedikit berteriak tepat disamping telinga Altar.

"Ga usah berteriak sialan, gue ga tuli," ketus Altar kesal.

"Maaf Kak! Takut aja kak Altar ga dengar apa yang Ais bilang!"

"Berhenti iya kak?" pinta nya sekali lagi.

"Ga!" balas Altar singkat. Membuat Aisha terdiam seribu bahasa.

"Kakak ga jadi balapan?" tanya Aisha buka suara.

"Ga! Yakali gue bawa lo ketempat gituan!" ujar nya.

Part 3

Aisha tanpa sadar tersenyum mendengar perkataan suami nya. Apakah suami itu mulai perhatian pada nya?

"Kak berhenti ih!" Aisha menepuk bahu Altar. Disaat taman yang dia maksud di lewati begitu saja.

"Makanan disana ga sehat!" ketus Altar.

"Kata siapa?Ais sering diajak jajan disana sama abi kok! Sekarang Ais sehat sehat aja! Kak Altar jahat," balas nya, Altar melihat istri nya yang ngambek sangat menggemesskan lewat pantulan kaca spion motor nya.

"Iya beda sekarang, disana banyak kuman nya!"

"Serah!"

Sesampai nya di rumah Aisha yang biasa nya cerewet kini melewati Altar begitu saja masuk kedalam rumah. Dengan wajah kesal nya pada suami nya itu.

"Nyusahin!" gumam Altar melihat punggung istri nya jalan masuk kedalam rumah dengan kaki sedikit direntak kan kelantai.

Altar tidak ikut masuk. Pria itu kembali memakai helm full face nya. Dia tetap akan mengikuti balapan hari.

Jaket yang berkibar, disaat Altar mengenderai motor itu dengan menyelip nyelip pengedaraa lain. Bukan nya merasa bersalah malah tersenyum miring disaat umpatan umpatan yang dia dapat.

"Woo boss, kata nya ga datang hari ini!" sahut Kendra melihat ketua nya turun dari motor.

"Balapan hobi gue, sangat mustahil gue lewat kan. Ini menyakut geng motor kita!" balas Altar dingin.

"Padahal tadi hampir aja geng motor kita diganti dengan geng motor sebelah. Karena ketua geng kita ga datang,"tutur Evan.

"Lawan siapa hari ini?" tanya Altar pada teman teman nya.

"Galaxsy," jawab Cakra.

"Gue dengar dengar geng motor itu ga kalah unggul bos!"

"Gue tau gue pernah dengar nama geng motor ini beberapa hari terakhir. Ketua nya bernama Aksa bukan?" Altar menatap teman nya satu persatu. Keempat teman nya pun hanya mengangguk.

Altar tersenyum. Kita lihat saja kali ini Altar yang menang atau Aksa ketua geng motor Galaxsy.

"Ga malam pertama bos?" tanya Vier dengan tiba tiba.

Seketika Vier mendapatkan tatapan kematian dari Altar. Malam pertama? Altar sungguh tidak berfikiran sampai kesana.

"Ck. Altar sama Aisha kan masih sekolah!" ujar Cakra yang otak nya lebih agak waras dari yang lain.

"Owh iya!"

"Btw gimana rasa nya bos nikah sama akhi?" tanya kendra dan seketika mendapat kan pukulan dari Vier.

"Ukhti anjir Ukhti!" Vier membenar kan kesalahan teman nya.

"Emang apa beda nya?" tanya Kendra dengan polos. Kendra memang tidak seagama dengan keempat teman nya. Diri nya seorang nonis sedang kan keempat teman nya seorang muslim.

"Akhi untuk laki laki sedang kan ukhti untuk kusus panggilan untuk perempuan," jelas Evan.

Kendra hanya mengangguk paham pada penjelasan Evan.

"Gue ngerasa beruntung bisa nikahin gadis ninja itu, mungkin dia termasuk idaman ku!" Altar menjawab nya dalam hati.

Altar cuman menyimak perdebatan teman nya. Sambil menunggu geng Galaxsy.

Ting.

Ponsel milik nya yang dia taro disaku celana nya bergetar menandakan ada notifkasih masuk. Dan berapa menit ponsel nya berbunyi.

Altar pun membuka layar ponsel itu, dan ternyata yang nelfon nomor tidak dikenal. Namun sempat dia lihat pesan yang dikirim dari nomor asing ternyata itu milik istri nya Aisha.

^^^Didalam pesan itu tertara. "Kak Altar dimana?Kok Ais cari cari kakak ga ada?" itu isi pesan dari Aisha.^^^

Altar mematikan ponsel nya tidak ingin menjawab pesan atau pun panggilan dari istri nya itu. Dia tidak ingin berbohong tapi tidak ingin jujur juga pada istri nya kalau dia berada ditempat balapan. Entah kenapa dia bimbang saat ini.

"Ini geng monyet mana sih ha?" ketus Altar. Karena geng motor yang bakal dia lawan belum saja sampai di tempat balapan.

Entah mengapa saat melihat pesan dari Aisha. Altar ingin cepat cepat pulang saja.

"Entahlah!" jawab keempat teman nya menaikan bahu nya.

"Woi Aksa membatal sepihak balapan ini, dia ada urusan mendadak,"ujar salah satu anggota nya.

"Iya cupu," ujar anggota geng Aodra seperempat saat mendengar itu. Aodra nama geng motor yang didirikan oleh Altar.

Mendengar itu,tanpa aba aba Altar menaiki motor nya dan melajukan nya pergi dari sana.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!