Seorang pria muda tengah duduk di atas singgasana dalam diamnya, sorot matanya memancarkan kehangatan juga kenyamanan bagi siapapun yang melihatnya.
Yu Jie merupakan namanya, seorang kultivator hebat dengan kekuatannya yang luar biasa.
Telah hidup beratus-ratus tahun lamanya sudah banyak hal luar biasa telah Yu Jie lakukan, memberantas kejahatan juga membantu aliran Putih menyingkirkan aliran Hitam untuk terciptanya kedamaian membuat Yu Jie diangkat menjadi penguasa tunggal benua Seribu Lotus.
Posisinya di benua itu ada di atas kaisar juga setiap sekte bela diri, menggambarkan betapa mendominasi juga berkuasa sosok Yu Jie.
“Guru, boleh aku masuk? Aku membawakan teh untukmu."
Pintu ruangan diketuk, Yu Jie mengetahui siapa yang berbicara segera mempersilahkan.
Seorang pria dengan senyum hangat di wajahnya segera terlihat, itu merupakan Bao Cheng satu-satunya orang yang mendapat kepercayaan penuh dari Yu Jie sekaligus murid Yu Jie.
“Guru, apa yang tengah dirimu lakukan? Apa melamun lagi seperti biasanya?" tanya Bao Cheng sembari meletakan teh yang dibawanya.
Yu Jie hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan muridnya, telah berlalu ratusan tahun semenjak Yu Jie pertama kali mengangkat Bao Cheng sebagai murid dan merubah bocah yang dahulu tampak tidak berdaya menjadi kultivator kuat seperti sekarang.
“Murid ku, kau tau bukan hidup macam apa yang telah dijalani Gurumu ini?"
Bao Cheng segera mengangguk penuh semangat, setelahnya berkata, “Hidup luar biasa yang bisa Guru banggakan kapan saja, kebaikan hati Guru sudah pasti diketahui setiap orang di benua, dengan semua itu apa yang Guru anggap kurang hingga tampak tidak bahagia?"
Yu Jie hanya menghela napas panjang, jujur saja akhir-akhir ini dirinya dibebani pikiran terkait apa semua yang telah dilakukannya merupakan hal yang tepat.
Hidup penuh kebaikan dengan terus membela kebenaran juga mempertahankan keadilan, menyingkirkan kultivator jahat yang dianggapnya melenceng bahkan membasmi setiap sekte aliran Hitam yang dianggapnya sesat dengan harap bisa menciptakan tempat lebih baik.
Semua itu telah dilakukannya tetapi seolah tidak ada yang berubah, perselisihan antar sekte yang melibatkan kultivator tetap terjadi bahkan hingga sekarang membuat rakyat biasa yang tidak tau apa-apa ikut terkena imbasnya.
“Orang-orang aliran Putih yang dahulu aku kira baik ternyata tidak ada beda dengan aliran Hitam yang haus akan kekuasaan juga kekuatan, terlihat jelas ambisi mereka untuk menyingkirkan ku beberapa waktu kebelakang membuat aku bimbang mengambil keputusan."
Bao Cheng mendengar hal itu nampak terkejut sebelum berkata, “Aliran Putih yang dipimpin oleh Aliansi Surgawi berani melakukan itu? Betapa tidak tau malu mereka, apa mereka bahkan tidak ingat pernah berlutut sembari memohon di hadapan Guru agar mau membantu mereka menyingkirkan aliran Hitam?!!"
Yu Jie hanya bisa tersenyum tipis melihat muridnya nampak begitu murka, dapat dipahami sebab dirinya juga merasakan hal serupa.
Yu Jie yang bimbang harus menindak aliran Putih bagaimana pada akhirnya hanya mengambil secangkir teh yang dibuatkan Bao Cheng, meminumnya sedikit untuk menjernihkan pikirannya segera dirinya taruh kembali gelas berisi teh itu.
“Siapa yang menyuruhmu?" tanya Yu Jie yang kali ini sorot matanya berubah dingin menatap Bao Cheng.
“Ap— apa maksudmu, Guru?"
Yu Jie melihat Bao Cheng bertingkah seolah tidak ada yang terjadi segera memunculkan pedang di antara genggam jemarinya, mengarahkan pedang tersebut ke arah leher Bao Cheng tidak lama kemudian.
“Gu— guru, apa yang membuatmu marah seperti ini?" tanya Bao Cheng terbata dengan ekspresi ketakutan.
“Berhenti bicara omong kosong dan katakan padaku siapa yang menyuruhmu menaruh racun di minumanku?!!"
Seisi ruangan megah tempat Yu Jie berada segera bergetar hebat bersamaan dengan seruan yang Yu Jie lontarkan, membuktikan semarah apa Yu Jie saat mengetahui murid satu-satunya dan yang paling dirinya percaya mengkhianatinya.
“Hahaha, sudah tau habis meminum racun mengapa masih bertingkah sok hebat begini, Guru?"
Ekspresi Bao Cheng yang awalnya terlihat buruk seketika berubah saat itu juga, hanya ada senyum juga rona bahagia yang terlihat setelah mengetahui Yu Jie telah berhasil diracuni.
“Murid kurang ajar!!! Menyesal aku sudah merawat juga melatih mu kalau pada akhirnya menusukku dari belakang lah yang kau lakukan!!!"
Yu Jie tanpa ragu segera menebaskan pedangnya untuk memisahkan kepala Bao Cheng dari tubuhnya, ini dilakukan Yu Jie sebagai langkah akhir yang mana jika Bao Cheng menginginkan kematiannya maka murid pengkhianatnya itu harus ikut bersamanya.
Ctankkk!!!
Belum pedang Yu Jie berhasil menebas leher Bao Cheng, anak panah menghantam pedangnya menghentikan tebasan Yu Jie.
Seorang wanita dengan kecantikan luar biasa muncul di salah satu sudut ruangan. Dirinya merupakan Hua Nian, patriak dari sekte Panah Surgawi.
“Petinggi Aliansi Surgawi sekarang ada di sini? Betapa memuakkan mengetahui cara kotor yang kalian gunakan untuk menyingkirkan ku!!!"
Hua Nian sempat gemetar ketika seruan Yu Jie terdengar, meski tidak lama sebab senyum segera terlihat dari wajah wanita itu.
“Mohon Senior Jie tidak terlalu marah sebab kedatanganku, karena faktanya bukan hanya aku petinggi Aliansi Surgawi yang datang kemari."
Senada dengan ucapan Hua Nian segera terasa aura kehadiran luar biasa dari setiap sudut ruangan, aura tersebut memenuhi ruangan itu mencoba memberi Yu Jie tekanan.
“Senior Jie, kami rasa sudah saatnya untukmu mati."
“Senior Jie, keberadaan mu di dunia ini tidak beda dengan ancaman besar untuk kami. Mohon untukmu mau mengerti tindakan yang kami lakukan ini."
“Senior Jie, terimakasih untukmu sudah membantu kami menyingkirkan aliran Hitam. Sekarang tolong bantu kami sekali lagi dengan lenyapnya dirimu dari dunia ini."
“Senior Jie, kau selalu hidup di atas orang lain selama ini. Kami harap kau mau mengerti dan biarkan kami memiliki kesempatan untuk menempati posisi yang akan dirimu tinggalkan."
Berbagai ucapan terlontar dari empat orang yang baru datang, setiap dari mereka Yu Jie kenali sebagai para petinggi Aliansi Surgawi membuat Yu Jie menatap Bao Cheng penuh amarah mengerti jika muridnya ternyata benar merencanakan sesuatu bersama mereka.
“Mereka menawarkan aku posisimu saat ini, Guru. Bagaimana bisa aku menolak tawaran mereka untuk menghabisimu?" Bao Cheng tanpa rasa bersalah.
Mendengar itu Yu Jie segera melepas seluruh aura miliknya, membuat aura yang diarahkan padanya lenyap sebab aura darinya walau tidak lama karena aura yang Yu Jie keluarkan segera menyurut setelahnya.
“Sialan, racun ini ...."
Dari mulut Yu Jie mulai mengalir darah, Qi miliknya tidak bisa digunakan membuat Yu Jie sadar kalau hidupnya harus berakhir di sana entah karena dibunuh atau karena racun yang ada di dalam tubuhnya.
Seiring berlalunya waktu pandangan Yu Jie mulai buram, badannya juga perlahan lemas membuat Yu Jie ambruk tidak berapa lama setelahnya.
Yang mana sebelum Yu Jie kehilangan kesadaran sepenuhnya, hanya tawa renyah yang didengarnya dari mulut Bao Cheng juga para petinggi Aliansi Surgawi.
[Tuan Rumah telah ditemukan, Sistem Kesombongan Surgawi memutuskan memilih Tuan Yu Jie sebagai Master, pemasangan sistem akan segera dilakukan ....]
[10%]
[40%]
[80%]
[100%]
[Berhasil!!!]
[Sistem mendeteksi tidak ada tanda kehidupan dari Tuan Yu Jie sehingga memutuskan untuk mencarikan tubuh baru ... ketemu, pemindahan jiwa akan segera dilakukan ....]
[10%]
[30%]
[70%]
[100%]
[Berhasil!!!]
Yu Jie baru membuka mata ketika sekujur tubuhnya terasa lemas, membuat Yu Jie hanya bisa melirik untuk memeriksa tengah ada di mana dirinya.
Sebuah kamar cukup luas juga mewah, tidak Yu Jie ingat sedikitpun terkait tempatnya berada membuat Yu Jie bertanya-tanya.
“Bukankah aku sudah mati?" Yu Jie dengan penuh kebingungan.
Di tengah kebingungannya kepala Yu Jie tiba-tiba terasa sakit, satu persatu ingatan asing memasuki kepalanya entah dari mana.
“Aku ... memasuki tubuh bocah ini tepat setelah kematiannya?" Yu Jie sulit untuk percaya.
Tidak menghiraukan rasa lemas tubuhnya, Yu Jie memaksa bangkit untuk memeriksa wajahnya di kaca besar sudut kamar. Wajah pemuda 16 tahun sesuai dengan ingatan yang baru didapatnya lah yang terlihat di sana, membuktikan kalau itu semua nyata.
Yu Jie sang penguasa benua kini telah mengambil alih tubuh seorang bocah dengan nama serupa dengannya, bocah yang sejak kecil dikenal jenius sebelum berubah menjadi seonggok sampah bahkan hingga hembusan napas terakhirnya.
“Tuan Muda klan Yu, Yu Jie. Itulah aku sekarang, mengingat kematian bocah ini serta penderitaan semasa hidupnya ... biar aku balas kan dendam mu sebagai tanda terima kasihku membiarkan tubuhmu aku tempati," gumam Yu Jie.
Meski segalanya tidak masuk akal dan penuh kebetulan hal tersebut tidak terlalu Yu Jie pusingkan, yang ada dalam kepalanya sekarang adalah bagaimana cara membalas mantan muridnya juga Aliansi Surgawi yang telah mengkhianatinya.
“Tunggu, jika aku ingin membalas dendam yang aku butuhkan adalah kekuatan, masalahnya tubuh yang aku tempati sekarang ialah tubuh rusak yang untuk berkultivasi saja bahkan tidak bisa," gumam Yu Jie.
[Selamat Tuan Yu Jie atas tubuh barunya, mengingat ini jumpa pertama kita maka sistem akan memberi Anda bekal untuk memulai kehidupan kedua Anda]
Yu Jie terperanjat ketika di hadapan matanya ada banyak huruf melayang membentuk sebuah kata, dirinya bisa membacanya tetapi dirinya tidak dapat pahami apa itu.
[Sistem mendeteksi ada kebingungan dalam diri Tuan Yu Jie sehingga sistem akan memperkenalkan diri, Sistem Kesombongan Surgawi telah memilih Tuan Yu Jie sebagai Master sehingga akan membantu Tuan Yu Jie di kehidupan kedua Anda ini]
Yu Jie segera melebarkan matanya, menduga jika kejadian tidak masuk akal yang dialaminya bisa jadi ada hubungannya dengan sesuatu bernama sistem di hadapannya.
“Apa kau yang memindahkan jiwaku ke tubuh bocah ini?" tanya Yu Jie.
[Tepat, sebab kondisi mendesak sistem tidak bisa mencarikan tubuh lebih baik dari yang Anda tempati sekarang atau jiwa Anda akan terlebih dahulu menghilang. Karena ini sistem akan memberi kompensasi untuk tubuh sampah yang Anda tempati]
[Analisa akan segera dilakukan ... berhasil. Tubuh tempat jiwa Anda berada sebenarnya memiliki tubuh bawaan cukup baik, sayang itu telah dirusak sehingga tidak berbeda dengan manusia biasa]
Tubuh bawaan, sebuah tubuh yang menentukan berbakat atau tidaknya seorang kultivator. Seseorang yang terlahir tanpa tubuh bawaan sepanjang hidupnya tidak akan bisa menjadi kultivator, serupa dengan itu tubuh bawaan yang telah rusak juga hampir sama.
“Kau benar, tubuh ini sudah benar-benar tanpa harapan," timpal Yu Jie.
[Tidak perlu risau Tuan Yu Jie karena sistem akan menyediakan tubuh bawaan baru untuk Anda, ada beberapa pilihan yang dapat Anda pilih]
Yu Jie segera terperanjat melihat daftar tubuh bawaan yang ada di hadapannya, itu semua merupakan tubuh bawaan langka yang memiliki bakat hebat untuk berkultivasi.
[Nama : Tubuh Dewa Perang
Tingkat : Langka
Harga : 100 Poin
Tubuh dengan ketahanan luar biasa sekaligus memiliki kekuatan besar, pemilik tubuh bawaan ini dipercaya akan menjadi kultivator tangguh di masa depan yang mana hanya sedikit orang saja bisa menandinginya]
“Tidak cukup baik," gumam Yu Jie yang pernah beberapa kali mengalahkan kultivator pemilik tubuh bawaan ini.
[Nama : Tubuh Pedang Suci
Tingkat : Langka
Harga : 100 Poin
Tubuh dengan bakat pedang tidak tertandingi, serupa dengan bakat pedangnya kemampuan kultivasi tubuh ini sama luar biasanya yang membuat tubuh bawaan ini hampir tanpa celah]
Yu Jie hanya bungkam sebab Tubuh Pedang Suci adalah tubuh bawaan miliknya di kehidupan sebelumnya, memiliki kenangan buruk terkait kehidupan tersebut membuatnya menolak memiliki tubuh bawaan ini sekali lagi.
[Nama : Tubuh Naga Surgawi
Tingkat : Legendaris
Harga : 1 Juta Poin
Tubuh yang tidak dipercaya pernah ada sebab tidak satupun kultivator pernah memilikinya. Serupa dengan naga surgawi yang mendominasi, pemilik tubuh ini akan memancarkan aura yang membuat setiap orang segan padanya. Bakat bela diri atau kultivasi tidak ada yang bisa menandingi, bisa dikatakan merupakan tubuh bawaan puncak dari yang paling puncak]
“Aku pilih yang ini, tetapi apa maksud poin yang tertera di penjelasannya?" tanya Yu Jie.
[Poin adalah alat tukar antara Tuan Yu Jie dengan sistem, tetapi karena ini adalah pertama kalinya maka sistem tidak akan meminta biaya untuk pembeliannya sekaligus menganggap ini bekal untuk hidup kedua Anda]
Yu Jie hanya bisa menelan ludahnya, harga tubuh bawaan itu 1 juta poin dan dirinya bisa mendapatkan secara cuma-cuma jelas keberuntungannya.
[ Pergantian tubuh bawaan akan dilakukan ....]
[10%]
[30%]
[70%]
[100%]
[Berhasil]
Yu Jie merasa sakit luar biasa di setiap inci tulangnya, seolah remuk setiap tulang tersebut sebelum menyatu kembali yang bersamaan dengan itu rasa sakitnya mulai mereda juga kekuatan tubuhnya meningkat pesat.
[Selamat untuk Tuan Yu Jie atas pergantian tubuh bawaannya, untuk memeriksa hal terkait cukup katakan status maka sistem akan menampilkannya]
Yu Jie tengah tergeletak di lantai saat sistem menyampaikan hal tersebut, dirinya yang penasaran akhirnya berkata, “Status."
[Nama : Yu Jie
Tubuh Bawaan : Tubuh Naga Surgawi
Tingkat : Pelatihan Tubuh tahap Awal (0%)
Teknik : -
Poin : 0
Kondisi : Sehat]
“Pelatihan Tubuh tahap Awal? Itu tidak berbeda dengan manusia biasa, belum lagi apa maksud kosong di sampingnya?" Yu Jie penuh tanda tanya.
[Itu merupakan exp, Tuan Yu Jie. Capai 100% exp untuk peningkatan kekuatan, untuk exp sendiri dapat Tuan Yu Jie dapat dari misi yang sistem berikan]
“Misi?"
Yu Jie belum selesai dengan rasa penasarannya ketika sistem menyampaikan hal lain padanya.
[Misi muncul, selamatkan adik Anda dari para pengganggu. Hadiah 50% exp juga 100 poin sistem akan Tuan Yu Jie terima sebagai imbalannya]
“Adik? Tapi aku tidak punya ... oh iya, bocah yang tubuhnya aku tempati ini memang memilikinya," ucap Yu Jie sebelum bangkit dari posisinya.
Baru Yu Jie bersiap untuk pergi mencari tau lebih lanjut misinya, pintu kamarnya tiba-tiba diketuk.
Itu merupakan pelayan kediaman klan Yu, pelayan itu nampak memasang ekspresi panik sehingga Yu Jie menanyakan alasannya.
“Tuan Muda Jie, adik Anda tengah berada dalam bahaya," ucap pelayan tersebut.
Mendengar hal tersebut Yu Jie tanpa ragu meminta pelayan itu menunjukan jalan ke tempat adiknya berada, ternyata masih di wilayah klan yang mana Yu Jie pertanyakan bagaimana hal semacam ini bisa terjadi.
“Pasti ini ulah mereka," gumam Yu Jie mengingat orang-orang yang selalu merendahkan juga mencemooh pemilik tubuh asli semasa hidupnya.
Yu Jie diantar pelayan ke satu tempat tidak jauh dari kediamannya, itu merupakan jalanan sepi yang di sisi kanan dan kiri hanya ada pepohonan sehingga jarang orang lewati.
“Apa yang kalian lakukan?!!" seru Yu Jie saat melihat gadis 13 tahun tengah diinjak-injak oleh tiga orang pria seumurannya.
Xia Mei merupakan nama gadis yang tengah diinjak, pikiran pemilik tubuh yang kini telah menyatu dengan Yu Jie membuat dada Yu Jie sesak sebab gadis itu merupakan adiknya.
“Kak Jie?" Xia Mei menatap Yu Jie dalam ketika kedua tangannya masih sibuk melindungi kepala agar tidak terluka.
“Sialan, menyingkir kalian dari Adikku!!!" seru Yu Jie yang dengan segera berlari menghampiri Xia Mei untuk membantunya berdiri.
“Wah, siapa ini? Sampah tidak berguna klan Yu sekarang berani berteriak seperti ini pada kami?"
Yang berbicara dikenali Yu Jie sebagai Yu Dong, anak salah satu tetua klan sekaligus sepupunya.
“Hei, kita masihlah saudara. Mengapa kalian melakukan hal ini padahal kita berasal dari klan yang sama?" tanya Yu Jie menatap Yu Dong tajam.
“Saudara? Mungkin dahulu iya, tetapi sekarang? Siapa yang sudi bersaudara dengan sampah yang bahkan tidak bisa berkultivasi sepertimu!!!" Yu Dong dengan senyum sinis di wajahnya.
“Kak Jie, sudahlah. Ayo kita pergi saja dari sini," Xia Mei sembari menarik lengan Yu Jie.
Yu Jie hanya diam, sesuai ingatan yang didapatnya pemilik tubuh asli adalah mantan jenius kultivasi yang berubah menjadi sampah.
Tidak banyak yang tau jika alasan itu semua dapat terjadi adalah karena para tetua klan nya sendiri dan ayah dari Yu Dong merupakan otak di balik semua ini.
“Mereka takut jabatan ketua klan selanjutnya jatuh padaku, betapa menyedihkan hingga berusaha sekeras mungkin menghancurkan seorang bocah yang tubuhnya sekarang aku tempati ini," gumam Yu Jie.
“Kak Jie, ayo kita pergi. Yu Dong bukan orang yang bisa kita hadapi, mari kita lupakan semua ini dan bertingkah seolah tidak ada yang terjadi," bujuk Xia Mei merasa khawatir.
Yu Jie hanya bisa menatap Xia Mei dalam diam, setelah pemilik tubuh asli berubah menjadi sampah tidak pernah sekalipun pemilik tubuh asli keluar dari kamarnya. Hal ini membuat Xia Mei sebagai adiknya menjadi sasaran para anggota klan yang tidak suka pada keluarga utama, yang mana mengetahui ini jelas membuat Yu Jie marah.
“Mei, maafkan Kakak sampah mu ini yang tidak bisa melindungi mu. Mulai sekarang dirimu tidak perlu khawatir sebab Kakak tidak akan pernah membiarkanmu menderita," ucap Yu Jie sebelum menarik pedang yang ditemukannya di kamar.
“Sialan, sampah sepertimu berani menarik pedang di hadapanku?!! Apa yang akan kau lakukan memangnya dengan itu, sampah sepertimu tidak layak memilikinya!!!" Yu Dong dengan ekspresi geram.
“Hei, bisakah kau berhenti mengoceh dan maju saja? Jangan pikir aku diam selama ini karena takut pada pecundang sepertimu," ucap Yu Jie dengan sorot mata tajamnya.
Yu Dong yang awalnya tampak percaya diri entah mengapa gentar setelah ucapan Yu Jie, seolah yang ada di hadapannya bukan Yu Jie si sampah melainkan Yu Jie saat masih dikenal akan kejeniusannya.
“A— apa dia sudah sembuh? Bagaimana mungkin, ayahku jelas bilang tubuh bawaannya telah hancur dan sudah dipastikan dirinya akan terus menjadi sampah selama sisa hidupnya," gumam Yu Dong.
Di tengah keraguan Yu Dong senyum muncul di wajah Yu Jie, lucu menurutnya berurusan dengan bocah-bocah di hadapannya ketika tidak berapa lama lalu dirinya masih di tatap tinggi sebab statusnya sebagai penguasa benua.
“Saudara Dong, sampah itu tersenyum. Dirinya jelas meremehkan kita."
“Benar, Saudara Dong. Ayo cepat kita habisi saja dia untuk memberitahu di mana sampah seharusnya berada."
Dua orang yang ikut bersama Yu Dong mulai berbicara, mereka tidak merasakan apapun dari Yu Jie sehingga mempertanyakan mengapa Yu Dong hanya diam saja.
“Kalian benar, ayo segera kita hajar habis si sampah ini!!!" seru Yu Dong sebelum menyerang Yu Jie dengan pedangnya.
“Majulah," ucap Yu Jie yang tanpa ragu menyambut serangan Yu Dong.
Tidak perlu waktu lama hingga pedang milik Yu Jie juga Yu Dong bertemu, Yu Jie ketahui ada perbedaan kekuatan cukup besar antara dirinya dengan Yu Dong sehingga memanfaatkan pengalaman bertarung ratusan tahun yang dimilikinya untuk unggul.
Dalam menebaskan pedangnya, dapat Yu Jie lihat ada banyak celah yang dapat dimanfaatkan dari serangan Yu Dong tersebut. Tidak menghiraukan ayunan pedang yang mengarah nya, hanya Yu Jie ayunkan pedang miliknya ke celah tidak terjaga yang muncul sebab buruknya cara berpedang Yu Dong.
Hal ini berhasil Yu Jie lakukan, membuat perbedaan kekuatan seolah tidak ada artinya di pertukaran serangan yang membuat Yu Jie dapat memukul mundur Yu Dong hanya dengan satu tebasan.
“Sialan, bagaimana bisa? Aku adalah kultivator Pelatihan Tubuh tahap Tinggi sementara dirinya hanya tahap Awal, ada perbedaan dua tahap yang seharusnya pertarungan ini akan mudah untukku,' gumam Yu Dong penuh tanda tanya.
Yu Dong yang penasaran bagaimana Yu Jie bisa bertarung seperti itu segera menyuruh dua orang bawahannya untuk maju, mereka segera menurut dan betapa terkejut dirinya melihat keduanya tidak bisa berbuat apapun di hadapan Yu Jie.
Slashhh!!!
Yu Jie segera menebaskan pedangnya setelah berhasil menghalau ayunan pedang bawahan Yu Dong, hal tersebut membuat satu dari mereka mundur sembari meringis kesakitan karena luka tebasan yang tertoreh di tubuhnya.
Satu berhasil di tangani kini hanya tersisa satu bawahan Yu Dong lagi, pria itu baru mengangkat pedangnya untuk menyerang ketika Yu Jie dengan cepat lebih dahulu menebas tangannya.
“Hanya segini saja kemampuan bawahan orang yang sedari tadi menyebutku sampah?" tanya Yu Jie dengan senyum sinis.
Yu Dong melihat dua bawahannya sudah tidak dapat bertarung akhirnya hanya bisa mengandalkan diri sendiri untuk menjatuhkan Yu Jie, dirinya berlari menerjang dengan pedang di tangan membawa keyakinan kalau Yu Jie jauh lebih lemah darinya.
“Memangnya apa yang bisa dilakukan sampah Pelatihan Tubuh tahap Awal sepertimu!!!" seru Yu Dong dengan pedang yang telah diayunkan.
Yu Jie hanya mengambil satu langkah mundur untuk menghindari ayunan pedang tersebut, ayunan tersebut mudah dihindari karena menurut Yu Jie bagaimana Yu Dong berpedang tidak ada beda dengan bocah yang baru memegang pedang.
“Bocah sepertimu berani sekali berbicara besar di hadapanku," ucap Yu Jie dengan suara yang terdengar begitu dingin.
Yu Jie segera mengayunkan pedangnya ke arah leher Yu dong, tetapi belum pedang itu menebas sudah lebih dahulu Yu Jie batalkan dan menggantinya dengan gagang pedang untuk dihantamkan.
Yu Dong tidak tau harus merasa beruntung atau apa ketika lehernya selamat dari ketajaman pedang Yu Jie, meski begitu ada hal yang harus dibayar karena sebagai gantinya gagang pedang Yu Jie menghantam kencang dadanya.
Uhukkk!!!
Yu Dong segera batuk darah setelah hantaman itu, dadanya terasa amat sakit membuat isi kepalanya kacau dan sulit untuk mencerna apa yang baru terjadi padanya.
Yu Jie melihat Yu Dong jatuh terduduk segera mendekatkan wajahnya, tidak berapa lama dirinya berkata, “Hei, aku tau segalanya terkait apa yang ayahmu juga para tetua lain lakukan padaku. Lebih baik kau sampaikan pada mereka untuk tidak macam-macam atau akan aku hancurkan mereka."
Yu Dong hanya bisa membatu mendengar itu, Yu Jie selama ini selalu diam terkait hal tersebut dan seperti amat takut setiap melihat ayahnya juga para tetua. Hal ini yang membuat dirinya berani melakukan apapun sesuka hati pada Yu Jie juga Xia Mei, siapa sangka sekarang Yu Jie sampah itu telah memutuskan untuk tidak lagi diam seperti biasanya.
“A— aku mengerti," ucap Yu Dong terbata-bata.
“Benar seperti ini, kau yang sebenarnya memang hanya pecundang yang selalu gemetar setiap melihatku. Teruslah seperti ini atau aku tebas lehermu itu," ucap Yu Jie dengan senyum seringai.
[Misi Selesai, Hadiah 50% exp juga 100 poin sistem akan Tuan Yu Jie terima sebagai hadiahnya]
Yu Jie tengah asik melihat hadiah keberhasilan misi saat Xia Mei berlari cepat untuk memeluknya, gadis kecil itu mulai menangis terasa dari jubah Yu Jie yang perlahan basah.
“Jangan khawatir, mulai sekarang tidak akan Kakak biarkan seorangpun menyakitimu," ucap Yu Jie sembari mengelus lembut kepala Xia Mei.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!