Marsya diantar oleh Satria untuk ketemu dengan Iis, Natalia,Anisa, dan Rangga, dirumahny setelah pulang kerja.
“ Apa kabar Marsya dan Satria? Sudah lama tidak kesini?” Tanya Anisa yang rindu dengan anaknya, yang sekarang lebih sibuk dari biasanya
“ Alhamdulillah baik mah, oh yah ada apa kalian ajak kita kesini?” Tanya Marsya yang melihat Iis, Natalia, dan Rangga yang duduk diruang tamu
“ Ada yang mau papah sampaikan kekalian, setelah kita makan malam bersama Marsya dan Satria.” Ucap Rangga yang semakin yakin serahkan perusahaan ke Marsya yang sudah terlihat bisa kerja dibandingkan Natalia sampai
sekarang tidak terlihat hasil kerjanya
“ Astaga ayah, beneran mau serahkan perusahaannya ke Marsya, habis deh riwat saya dirumah ini, bisa bisa tante Anisa bisa seenaknya setelah ayah angkat Marsya jadi pengganti ayah diperusahaan” Batin Natalia panic,
karena takut jika Anisa akan seenaknya karena Marsya sepenuhya ganti posisi Rangga dikantornya
“ Baik kalo begitu, kita akan makan malam bersama kalian” Ucap Satria yang senang makan malam, bersama mertuanya yang jarang ketemu
Anisa langsung rangkul Marsya untuk masuk kedalam dapur, sedangkan Marsya gandeng tangannya Satria untuk masuk kedalam dapur bersama sama.
“ Ayah, Natalia mohon, jangan lakukan ini ke Natalia jangan gantiin Natalia dikantor dong, Kalo Marsya yang menguasai perusahaan ayah, terus Natalia kerja apa dan bagaimana Natalia bisa memenuhi kebutuhan Natalia
jika tidak mencari uang?” Tanya Natalia berharap jika Rangga membatalkan niatnya, untuk gantikan Natalia di kantor dan digantikan oleh Marsya dan Satria
“ Ayah tidak peduli alasan kamu, suruh siapa tidak bisa kerja, semua proyek yang kamu kerjakan selalu gagal, yang akhirnya om Rudi yang kerjakan sepenuhnya, kamu ngapain di kantor hah dari pagi sampai sore setiap hari? Jika tidak ada hasilnya sama sekali? Soal uang itu urusan kamu sendiri jika kamu punya malu tidak akan berani minta secara Cuma Cuma ke Marsya dan Satria untuk kamu belanja tidak penting” Tanya Rangga melihat anaknya, yang
tidak bisa kerja tapi mau punya banyak uang secara Cuma Cuma
“ Tapi ayah, saya kan anak kandung ayah juga, punya hak yang sama dong mendapatkan uang dari ayah, kerja ataupun tidak sama sekali kan? Masa tergantung dengan Marsya sih?” Tanya Natalia tidak habis fikir, masa mau uang saja harus ijin dari Marsya tidak seperti dulu yang mudah mendapatkannya
“ Karena Marsya yang kerja dan mendapatkan hasilnya, jadi terserah Marsya mau memberikan berapapun untuk kamu, suruh siapa sia siakan kesempatan yang ada, disaat seperti ini mohon mohon untuk tidak gantiin kamu
dikantor” Lanjut Rangga senyum sinis melihat Natalia, yang sedih dan kesel karena sudah tidak bisa seenaknya lagi di kantor karena sebentar lagi akan digantikan oleh Marsya dan Satria.
Dilain sisi, Lusi temani Nando untuk periksa pekerjaannya dari laptop, Nando bahagia sekali karena akhirnya bisa bekerja kembali urus perusahaan walaupun tidak sepenuhnya karena Nando memberikan kepercayaan perusahaan ke Marsya, Nando bekerja supaya tidak bosan dirumah tanpa melakukan apapun.
“ Sayang, Alhamdulillah yah, proyek yang ayah kerjakan berhasil semuanya, bunda bangga sekali melihatnya sayang” Ucap Lusi bahagia karena Nando, tetep bisa bekerja secara produktif walaupun tidak sepenuhnya
menjalankan perusahaan
“ Iyah sayang, aku memang seperti ini kan dari dulu, tidak pernah setengah setengah jika lagi bekerja dan tidak ingin gagal dengan apa yang ayah kerjakan” Ucap Nando yang merapihkan berkas berkas yang ada dimeja
“ Bener sayang, mubazir kan tenaga dan waktu jika gagal sayang, oh yah ada apa yah Rangga minta Marsya dan Satria datang ke rumahnya?” Tanya Lusi penasaran, karena tidak biasanya malam malam Rangga mau ketemu
Marsya dan Satria
“ Entahlah sayang, pas mereka pulang pasti cerita sih sayang, sayang makan malam mau dimana sayang?” Tanya Nando yang sudah merasa lapar
“ Di café cinta yuk sayang, aku lagi ingin kesana sayang” Lanjut Lusi yang ingin makan diluar
“ Boleh sayang” Lanjut Nando yang setuju diajak makan di café cinta
Nando pegang laptop, berkas berkas yang tadi Nando kerjakan dan langsung ajak Lusi ke kamar untuk siap siap makan malam diluar.
Dilain sisi, Rangga setelah makan malam langsung ajak bicara serius bersama Marsya, Natalia, dan Satria diruang kerja, awalnya Rangga melarang Iis dan Anisa ikut tapi Natalia paksa Iis untuk ikut rapat yang akhirnya ijinkan Iis dan Anisa ada diruang kerja Rangga.
“ Ada apa ayah ajak kita kesini?” Tanya Marsya penasaran, karena Rangga seperti ada hal penting yang mau dibahas bersama Marsya dan Satria
“ Begini anak anak, kalian kan tahu perusahaan ayah dipegang sepenuhnya oleh Natalia selama beberapa bulan ini, dan proyek yang ditanganioleh Natalia selalu gagal dan ditolak client setiap mengajukan proyek, ayah kwatir akan masa depan perusahaan ayah jika seperti ini terus” Ucap Rangga sedih karena Natalia tidak bisa kerja
sama sekali, tapi mau jabatannya saja.
“ Ayah jangan berlebihan deh, Natalia kan baru beberapa bulan kerja masa sudah mau diganti oleh Marsya sih ini tidak adil sama sekali” Protes Iis yang tidak setuju dengan keinginannya Rangga
“ Memang baru beberapa bulan, tapi jika gagal terus lama kelamaan akan bangkrut perusahaan ayah jika tidak mendapatkan proyek terus, untungnya ada Rudi yang bisa kerja, jadi perusahaan masih bisa berjalan walaupun
tidak seperti dulu aku yang kerjakan” Lanjut Rangga kesal karena Lusi tidak mengerti maksudnya Rangga
“ Oleh karena itu Marsya dan Satria, ayah minta kalian kesini untuk tolongin ayah supaya kalian bisa membantu om Rudi untuk membantu menjalankan perusahaan supaya tidak bangkrut, dan bisa mendapatkan banyak proyek, karena kalian baru beberapa bulan kerja saja sudah mendapatkan banyak proyek, itu artinya kalian mampu menjalankan perusahaan, walaupun tidak mudah menjalankan tiga perusahaan sekaligus untuk Satria dan Marsya dua perusahaan, tapi cuman harapan kalian yang bisa mempertahankan perusahaan ayah, mau kan kalian menjadi CEO diperusahaan ayah?” Tanya Rangga berusaha membujuk Marsya dan Satria supaya mau menjalankan perusahaannya juga
“ Jika perusahaan dikuasai oleh Marsya, bagaimana Natalia bisa mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan Natalia dong?” Tanya Natalia yang tidak ingin, kehilangan haknya cuman karena Marsya yang menjalankan perusahaan
“ Satria sih mau saja bantu untuk mempertahankan perusahaan ayah, tapi keputusan untuk menerimanya Satria serahkan ke Marsya saja karena dia kan pewarisnya ayah juga jadia dia yang punya hak untuk menerima tawaran ini” Lanjut Satria terus terang, Satria tidak ingin ikut campur dan dianggap menguasai perusahaan jika Marsya tidak menerima keinginannya Rangga
“ Bagaimana sayang, apa mau menerima keinginan ayah dan mau mempertahankan perusahaannya ayah?” Tanya Anisa yang selama ini tidak pernah ikut campur dengan urusan perusahaan sama sekali
“ Baiklah Marsya mau menerima untuk menjalankan perusahaan ayah, dan soal haknya yang terima bunda dan Natalia, baiklah tetep Marsya berikan seperti biasanya ayah berikan” Lanjut Marsya yang berusaha tidak egois,
melarang Natalia dan Iis mendapatkan haknya walaupun Marsya yang menjalankan perusahaan sepenuhnya
“ Alhamdulillah, terimakasih Marsya mau menerima keinginan ayah, besok kita akan bahas kapan pengangkatan kalian sebagai CEO dan wakil CEO yah” Lanjut Rangga bahagia karena akhirnya Marsya dan Satria mau menjalankan perushaaannya setelah kekacawan yang dilakukan Natalia
Natalia cuman bisa menahan kesel karena Marsya dan Satria mau menjadi pemimpin perusahaan dan Natalia bahagia sekali karena Marsya tetep mau memberikan haknya penuh, seperti biasanya setidaknya Natalia bisa berfoya foya tanpa memikirkan pekerjaan sama sekali
Marsya dan Satria setelah membahas masalah perusahaannya Rangga,memutuskan untuk pulang dan ceritakan apa yang dibahas bersama Rangga setelah makan malam ke Lusi dan Nando, supaya orang tua angkattnya tahu apa yang akan dilakukan Marsya dan Satria.
" Perusahaan ayah Rangga ,diambang kehancuran ayah, jika Marsya dan Satria menolak keinginan ayah untuk menggantikan Natalia, yang tidak bisa kerja sama sekali karena tidak ada satu pun proyek yang dikerjakan Natalia berhasil selama beberapa bulan" Ucap Satria terus terang
" Apa Marsya mau menggantikan posisi adik kamu? tapi menurut ayah sih, langkah yang dilakukan ayah Rangga tepat sekali,untuk pertahankan perusahaannya dari pada bangkurt cuman karena tidak mendapatkan proyek sama sekali?" Tanya Nando melihat Marsya
" Sejujurnya Marsya keberatan ayah, karena kasihan Natalia jadi tidak ada kegiatan sama sekali jika Marsya yang pegang perusahaan, tapi jika ditolak kasihan ayah Rangga perusahaannya tidak ada pemasukan sama sekali dari Natalia, perusahaan masih ada pemasukan sedikit karena bantuan dari om Rudi yang selalu berhasil mendapatkan proyek besar" Ucap Marsya tidak tega, membiarkan Natalia tidak ada kegiatan sama sekali, tapi Marsya tidak bisa membiarkan perusahaannya Rangga bangkrut cuman karena Natalia yang tidak bisa kerja sama sekali
" Berarti kalian hebat, jika ayah Rangga memberikan kalian kepercayaan untuk menjalankan perusahaannya, apa lagi Satria menjalankan dua perusahaan sekaligus, dan ayah pasti ingin melihat Marsya juga bisa menjalankan dua perusahaan sedangkan Satria tiga perushaan sekaligus, kalian tunjukin jika kalian mampu menjalankan perusahaan yang banyak, dan perusahaan yang diserahkan ke kalian mampu berkembang dalam waktu yang sama" Ucap Lusi bahagia dan bangga karena Rangga memberikan kepercayaan penuh untuk Marsya, untuk menjadi penggantinya diperusahaannya
" Betul apa kata bunda anak anak, jadi kalian harus buktikan ke Ayah Rangga kalian mampu menjalankan amanat yang diberikan ke kalian, lagian om Rudi juga akan membantu pekerjaan kalian kok, dan mengerti kesibukan kalian juga yang harus menjalankan perusahaan sebelumnya" Lanjut Nando berharap jika Marsya mampu menjalankan dua perusahaan sekaligus.
Satria akan bantuin Marsya kerja kok dan tidak akan membiarkan Marsya kerja sendirian, kita pasti bisa sayang menjalankan amanat yang ada dengan baik, selama kita kompak pasti bisa kok" Lanjut Satria pegang tangannya Marsya supaya istrinya yakin untuk menjalankan perusahaannya Rangga
" Baik lah, jika kalian yakin Marsya bisa menjalankan perusahaan dengan baik, Marsya akan bekerja semaksimal mungkin, terimakasih sayang mau bantuin aku untuk menjalankan perusahaannya ayah Rangga juga" Lanjut Marsya berharap bisa menjalankan tanggung jawab yang ada dengan baik
Dilain sisi, Iis dan Natalia bener bener benci sekali, karena Marsya mau menjadi penggantinya Rangga dikantor, padahal Natalia ingin menunjukan ke temen temennya jika Natalia seorang CEO
" Kalian kenapa cemberut seperti itu?" Tanya Anisa saat Rangga ada dikamar mandi
" Tante pasti bangga dan bahagia yah sekarang,anaknya menjadi pemimpin perusahaan cuman karena disuruh ayah kan? anak tante jahat sekali sih ke Natalia karena mau merebut hak Natalia?" Tanya Natalia menatap sinis ke Anisa, Natalia dibelakang Rangga memanggil Anisa dengan sebutan tante, karena Natalia tidak terima kehadiran Anisa sama sekali
" Bangga? yah pasti dong Natalia, bearti ayah percaya jika Marsya mampu menjalankan dua perusahaan sekaligus dan jika dibilang jahat yah itu kesalahan kamu sendiri, kenapa selalu gagal mendapatkan proyek yang clinet tawarin kan? jadi jangan bilang Marsya jahat karena selama ini tante dan Marsya tidak pernah ikut campur dalam urusan perusahaan sama sekali dan membiarkan kamu yang kerja, sampai sekarang memangnya tante tanya tentang perusahaan? jika ayah menawarkan Marsya itu artinya kondisi perusahaan sudah sangat mengkwatirkan dan butuh bantuan Marsya secepatnya?" Tanya Anisa merasa heran karena Natalia bilang Marsya jahat sudah merebut jabatannya, padahal selama beberapa bulan ini Anisa dan Marsya sama sekali tidak pernah ikut campur sama sekali
" Sembarangan sekali kamu bilang, anak saya tidak bisa kerja, dasarnya saja anak kamu gila harta, baru ditawarin segitu saja langsung diterima, jika tidak gila harta sih ditolak yah tawaran dari ayah nya, tega teganya merusak kebahagiaannya Natalia dengan menerima tawaran ayah" Ucap Iis, yang merasa Anisa dan Marsya perusak kebahagian dan kedamaiannya Iis dan Natalia selama ini
" Terserah kalian anggap apa anak saya, yang jelas ayah menawarkan Marsya jabatan itu karena tahu Marsya bisa kerja, bahkan baru memimpin perusahaannya Nando saja sudah bisa mendapatkan proyek tanpa bantuan Nando sama sekali, itu artinya Marsya jauh lebih hebat dari Natalia yang tidak bisa kerja, jika bisa kerja ayah tidak akan mencari dan minta bantuan Marsya untuk menjalankan perusahaan" Lanjut Anisa dengan sombongnya, karena tidak terima jika Marsya dianggap gila harta,cuman karena menerima tawarannya Rangga. Anisa lebih memilih susul Rangga yang ada didalam kamar, dari pada ladenin Iis dan Natalia yang tidak bisa terima kenyataan yang ada
" Bunda,perempuan itu menyebalkan sekali sih, bagaimana ini bunda, Natalia tidak bisa pamer lagi dong didepan temen temen Natalia jika Natalia sudah tidak menjadi CEO diperusahaan besar?" Tanya Natalia merasa malu, kalo ditanya temen temennya kegiatan Natalia apa selain belanja dan jalan jalan
" Ngapin diambil pusing sih Natalia, Marsya kan sudah bilang kan, jika Marsya tetep memberikan hak kamu seperti biasanya, kamu seharusnya bahagia dong, bisa seperti dulu lagi kan, punya uang banyak kerjaan kita jalan jalan sepuasnya dan tidak memikirkan pekerjaan sama sekali, yang cape cape kerja dari pagi sampai sore kan, menahan ngantuk juga kan, biarin saja Marsya yang kerja dan kamu yang buang buang uang sesuka kamu, jika Marsya rese yah kita sakitin Anisa saja jika hak kamu tidak dikasih seperti biasanya" Lanjut Iis yang sudah malas berfikir Natalia tidak kerja sama sekali, selama Iis tetep mendapatkan haknya yah tidak akan peduli sama sekali, yang penting Iis bisa belanja barang barang mewah tanpa harus cape cape cari uang lagi
" Bunda bener juga yah, ngapain memikirkan gengsi segala, yang penting sekarang menikmati uang banyak tanpa harus bersusah payah" Lanjut Natalia menyesal karena sudah pusing dan takut kehilangan jabatan CEO diperusahaannya Rangga
Iis ajak Natalia untuk masuk kedalam kamarnya untuk istirahat, besok Iis akan ikut ke kantor melihat apa saja yang dibahas Rangga bersama Marsya dan Satria dikantornya
Marsya dan Satria sarapan bersama Nando dan Lusi sebelum berangkat kerja, Marsya ingin sekali makan siang di panti asuhan bersama Satria, Nando dan Lusi.
" Makan siang di panti asuhan yuk sayang, kita langsung susul ayah dan bunda disana bagaimana?" Tanya Marsya yang ingin sekali makan siang di panti asuhan
" Boleh saja sayang, aku juga rindu main bersama anak anak disana sayang, tapi malam setelah pulang dari kantor kita ke panti asuhan lagi yah untuk makan malam sekalian ajarin mereka belajar dan bermain sebentar? Soalnya kan kita mau ketemu ayah Rangga hari ini untuk membahas memimpin perusahaan ayah kan" Ucap Satria yang ingat jadwal hari ini
" Boleh sayang" Lanjut Marsya bahagia sekali, bisa ketemu anak anak malang, yang senasib dengan Marsya yang dibuang orang tuanya begitu saja, walaupun Marsya termasuk anak beruntung akhirnya bisa ketemu lagi dengan kedua orang tuanya berkat kebaikannya Nando dan Lusi
" Ayah setuju kalian kesana, soalnya anak anak panti pasti pada senang dengan kehadiran kalian" Ucap Nando, Nando, Lusi, dan Anisa. Yang menjadi pengurus panti selama Marsya dan Satria kerja, tidak ingin memberikan beban lebih untuk anak anaknya.
" Nanti bunda minta koki disana masak lebih, karena siang dan malam kalian makan di panti kan" Ucap Lusi bahagia, karena Marsya dan Satria walaupun sibuk dengan pekerjaan, tapi keduanya tidak melupakan anak anak dipanti asuhan milik Marsya
" Oke bunda" Lanjut Marsya bahagia karena ke empat orang tuanya mau urusin juga panti asuhan milikinya, selama Marsya dan Satria sibuk dengan pekerjaannya
Dilain sisi, Rangga awalnya kesal karena Iis ingin ke kantor, cuman karena mau tahu apa saja yang dibahas bersama Satria dan Marsya. Kalo bukan bujukan Anisa tidak akan mengijinkan Iis datang ke kantor.
" Bikin malu tahu tidak sih, bunda dan mamah ke kantor juga, padahal biarin sih urusan kantor diselesaikan oleh ayah dan anak anak saja, jangan kalian juga ikut ke kantor, kan malu tahu, semua karyawan pada kepo nantinya." Ucap Rangga tidak setuju kedua istrinya datang ke kantor
" Aku mau melihat langsung apa saja yang dibicarakan kalian, dan aku mau pastikan hak anak kita dikasih sepenuhnya oleh Marsya, jangan sampai dikuasai oleh Marsya cuman karena dia yang kerja, karena kan Natalia juga punya hak yang sama mendapatkan uang dari perusahaan kan, walaupun siapapun yang jadi bos disana." Ucap Iis yang tidak membiarkan Marsya seenaknya.
" Kamu seharusnya kasih tahu Natalia, untuk bisa kerja, walaupun tidak kerja di kantor dan kerja di rumah, kasih lihat perkembangan kwalitas kamu Natalia, mamah yakin kok desain kamu akan diterima jika layak dijadikan proyek, dan mamah yakin Marsya akan serahkan perusahaan ke kamu, jika kamu bener bener bisa kerja" Ucap Anisa yang akhirnya ikut campur urusan kantor, apa lagi dengan sikap dan ucapan Natalia yang terang terangan benci Marsya
" Tuh Natalia dengar, ayah juga yakin kok Marsya tidak akan egois jika kamu bisa kerja, walaupun kamu mendapatkan hak kamu, tapi tidak menjadi kebanggan untuk apa Natalia, yang ada malu karena dihina orang orang, mau uang tapi tidak mau kerja." Lanjut Rangga sengaja supaya Natalia sadar, jika malas kerja tapi mau uang, bukannya menjadi pujian justru jadi bahan hinaan orang lain yang melihatnya.
" Ya sudah jika anak kalian mau serakah kuasai perusahaan silahkan, tapi jangan bicara sembarangan tentang saya, semenjak ada Tante sial itu ucapan ayah semakin kasar dan seenaknya saja. Dasar perempuan pembawa sial dan tidak tahu diri, jika bukan karena kita kalian tidak akan menikah lagi!" Bentak Natalia emosi, melihat Anisa yang mulai ikut campur urusan kantor
" Jaga bicara kamu, apa yang kita ucapkan itu karena kamu bodoh tidak bisa kerja sama sekali, jadi jangan bicara sembarangan ke mamah.Maarsya masih kasih hak kamu itu sudah bagus, jadi jangan bicara seenaknya ke Marsya!" Bentak Rangga tidak terima melihat Natalia bicara kasar ke Anisa, kalo boleh jujur, Rangga sudah lelah mempertahankan rumah tangga bersama Iis karena IIs dan Natalia tidak pernah membuat Rangga bener bener bahagia dengan keluarga kecilnya
" Mas, tega sekali bicara kasar dan bentak Natalia cuman karena perempuan itu saja? Jangan pilih kasih dan tega dong ke anak, cuman karena Natalia jujur saja sampai dibentak seperti itu. Anisa bener kata Natalia kamu itu perempuan pembawa sial, semenjak ada kamu dirumah ini, membuat saya, ayah dan Natalia. Ribut terus setiap hari, kamu puas melihatnya atau kamu jangan jangan mengharapkan saya dan anak saya keluar dari rumah ini, karena setiap hari berantem?" Tanya Iis menatap sinis kearah Anisa yang sering cari perhatian ke Rangga.
" Kalian yang punya kelemahan dan kalian yang bikin ayah marah, kalian yang menyalah kan saya? Ngaca sanaa kalo kalian tidak bikin kesalahan, saya yakin ayah tidak akan marah ke kalian terutama Natalia." Tanya Anisa kesal, karena selalu disalahkan oleh Iis dan Natalia, padahal mereka yang selalu membuat Rangga marah setiap harinya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!