NovelToon NovelToon

Duda Keren Itu Suamiku

Ulang tahun

Disebuah kantin sekolah terlihat seorang gadis cantik dengan rambut sepunggung yang diurai membuatnya terlihat begitu manis, sedang duduk bersama dengan keempat sahabatnya.

Mereka saling bercanda dan menikmati makanan mereka. Selang beberapa waktu kemudian seorang pria mendatangi mereka dengan sebuah kotak di belakang punggungnya.

"Nau.. !" panggil pria itu setelah ia mendekati kelima gadis itu.

"Ya ada apa.. ?" jawab gadis cantik itu.

"Selamat ulang tahun.. !" ucapnya sambil memberikan kado yang ada ditangannya pada gadis itu.

"Makasih rif.. !" jawabnya.

"Emh.. kalau gitu aku pergi dulu ya.. !"

"Kamu mau kemana.. ?"

"Aku mau latihan dulu.. !"

"Tapi.. !" ucap gadis itu terhenti setelah pria itu pergi begitu saja dari hadapannya.

Hay namaku naura safitri, hari ini adalah hari ulang tahun ku ke 18. Dan barusan yang memberiku hadiah adalah pacarku, rifky. Pria populer disekolah, yang begitu sibuk dengan segala kegiatan sekolah namun masih mengingat hari spesial ku.

Gadis itu kembali duduk bersama teman temannya lagi. Dengan wajah masam ia menaruh kadonya diatas meja kantin.

"Baru kali ini ada orang dapat kado, wajahnya malah ditekuk gitu.. !" ucap salah satu gadis dengan tampang tomboy nya.

Lidiya, gadis tomboy namun memiliki sifat bucin pada pacarnya yang selalu mempermainkan perasaannya.

"Nggak akan ada lagi selain naura.. ! hhhhhh.. " ucap gadis dengan wajah yang terlihat begitu feminim dengan riasan diwajahnya.

Dara, gadis feminim dengan wajah yang dipenuhi riasan bak artis korea yang membuatnya terlihat cantik, meski ia sangat suka berhias dan juga gila akan artis kpop ia juga memiliki sifat galak pada pria yang mencoba mendekatinya.

"Gimana nggak ditekuk, kalau sang pangeran pergi gitu aja.. !" ucap salah satu gadis yang cabi membuatnya terlihat manis.

Aulia, gadis dengan pipi tembem yang cabi membuatnya terlihat begitu manis dengan sifat halus menambah nilai plus dari gadis ini.

"Ya, yang terpenting sekarang, kamu buka kadonya. Aku udah penasaran mau lihat.. !" ucap gadis dengan tampang penasaran setengah mati.

Sandra, gadis cantik namun memiliki sifat lemot yang menyebalkan.

"Ya ya ya, kalian memang suka sekali kalau lihat aku kesal ya.. !" ucap naura sembari membuka kado yang ada didepannya.

Setelah membuka pembungkus kadonya, terlihat sebuah kotak biru. Naura segera membukanya, dan melihat isi didalam kotak itu.

Terlihat sebuah syal berwarna merah dan crem dan juga terdapat jam tangan hello kitty berwarna pink dan sebuah leontin hati.

Natasya mengambil jam tangan itu dan memandangnya kesal.

"Sejak kapan aku suka hello kitty.. ? dan ditambah dengan warnanya yang pink.. !" ucap naura kesal.

"Hhhh.. mau bagaimanapun itu tetap saja kado dari pacarmu. Walaupun kamu nggak suka, kamu harus memakainya agar dia merasa dihargai." nasehat dara.

"Ya itu benar.. !" tambah aulia.

"Hah.. ok. Dengan terpaksa aku harus memakainya.. !" keluh naura sambil memakai jam tangan itu.

"Hhhh sekarang kamu benar benar terlihat feminim. Bahkan bisa mengalahkan dara.. " ejek lidiya.

"Tertawalah sepuas kalian, aku mau ke kelas dulu.. !" ucap natasya yang memutuskan untuk kembali ke kelas terlebih dahulu meninggalkan keempat sahabatnya.

Sesampainya dikelas naura membuka tasnya untuk mengambil bukunya, namun ada secarik kertas terselip didalam bukunya.

Naura yang penasaran, segera membukanya dan membaca tulisan didalam kertas tersebut.

...****************...

Naura, sepulang sekolah aku mau ketemu berdua sama kamu ditaman ditepi sungai.

Nanti zia akan menjemputmu karena nanti dia juga akan bertemu dengan andra. Kita berencana untuk dobel det.

Jangan sampai lupa ya.

Sampai jumpa sayangku.

From rifky.

...^^^......****************......^^^...

Isi pesan dari raihan seketika membuat naura tersenyum. Naura merasa tak sabar lagi untuk bisa bertemu dengan rifky dengan keadaan ruang kelas mereka yang terpisah.

Waktupun berlalu, naura segera merapikan tasnya bersiap untuk pulang. Dan segera bertemu dengan rifky.

Sesampainya dirumah, naura bergegas mandi dan bersiap secantik mungkin. Ia meraih hp nya dan mulai menghubungi zia yang tak lain adalah sepupu rifky sekaligus teman sekelasnya.

"Halo zia. kamu dimana.. ?" tanya natasya kepada temannya itu.

"Emhh..ok, aku segera kesana.!" ucapnya lagi.

Naura mematikan telfonnya dan mengambil tas selepang kecilnya. kemudian ia bergegas pergi menuju taman dimana mereka semua bertemu.

Sesampainya disana.

zia dan andra sudah duduk dibawah pohon didekat sungai. Setelah melihat keberadaannya Naura segera menghampiri mereka.

"Hai kalian sudah disini.. ? Rifky belum kesini ya.. ?" tanya naura.

"Tadi dia bilang kalau mau beli sesuatu dulu. Kamu tunggu disini aja dulu.!" ucap zia.

Naura pun menyetujuinya dan ia berjalan menuju kekursi dibelakang zia. Kursi itu berletak mengelilingi sebuah pohon besar yang menjadi atapnya.

Naura menunggu rifky dengan sabar, selang beberapa menit dari belakang ada suara yang mengejutkan naura.

"Hay... !!"

Naura menoleh kesumber suara dan terkejut melihat rifky yang ada dihadapannya dengan sebuket bunga mawar putih dan juga sebatang coklat.

"Rifky.. !" ucapnya dengan senyuman manis yang terparkir indah diwajah cantiknya.

"Ini buat kamu.. ! Sebagai ucapan maafku karena akhir akhir ini aku sibuk sama band ku jadi nggak bisa nemenin kamu.!" ucap rifky menyerahkan bunga dan coklat yang ia bawa kepada naura.

"Makasih.. !" ucap naura tersenyum.

Rifky segera duduk disebelah naura. Ia menatap wajah naura yang tersenyum sambil mencium bunga yang ia berikan barusan.

Secara perlahan rifky mulai menggerakkan tangannya bertujuan untuk merangkul naura.

Naura yang merasa ada sentuhan dipundaknya segera menatap rifky, setelah mengetahui bahwa rifky ingin merangkulnya. Naura bergeser menjauh dari rifky.

Namun sebelum ia beranjak, rifky lebih dulu menarik lengannya hingga ia berada begitu dekat dengan rifky. Dan rifky yang tak ingin menyianyiakan kesempatan itu, ia hendak mencium bibir naura.

Naura yang terkejut, refleks berdiri dan menampar rifky. Sedangkan zia dan andra yang mendengar keributan itu, segera melihat kebelakang dan melihat sepupunya yang sedang memegangi pipinya.

"Ada apa.. ?" tanya zia penasaran.

"Aku kan udah bilang, aku mau jadi pacar kamu tapi aku nggak mau ada sentuhan fisik kecuali gandengan tangan.! Tapi kamu.. " ucap naura marah.

"Heh.. aku pacar kamu, jadi wajar aja dong kalau aku cuma mau cium pacar aku.. !" bela rifky.

"Ya itu wajar kalau wanita itu bukan aku.!" ucap naura lagi.

Zia dan andra merasa bingung untuk melerai mereka. Dan memutuskan untuk hanya menonton.

"Hah...maaf, tadi aku terlalu terbawa suasana jadi aku lupa sama janjiku. Tapi aku akan pastikan hal ini nggak akan terjadi lagi.. ! kamu maukan maafin aku... ?" ucap rifky.

"Ok aku maafin tapi, jangan kamu lakuin lagi. Aku nggak suka." ucap naura.

"Ya udah kalau gitu, gimana kalau kamu, aku anterin pulang... ?" tanya rifky.

"Emh.. nggak usah, nanti kalau mama sama papa aku tahu mereka pasti akan marahin aku. Jadi aku pulang sendiri aja ya.. !" ucap naura.

"Ya sudah, hati hati dijalan.!" ucap rifky dengan senyuman tampan diwajahnya.

Setelah kepergian naura ia merasa begitu kesal dan marah sekaligus malu karena ia yang baru saja ditampar oleh pacarnya sendiri.

"Aku akan membuatmu menyesal, naura... !" gumamnya.

Perjodohan

Sesampainya dirumah. Naura merasa bersalah karena sempat menampar rifky, ia menatap kembali bunga pemberian rifky dan bingung harus berbuat apa agar rifky tidak melakukan hal yang tidak ia sukai dan agar rifky lebih bisa menghargainya.

Saat ia menatap ke layar ponselnya, ia teringat bahwa ia belum menyelesaikan ceritanya yang seharusnya sudah ia kirimkan.

"Hah.. bagaimana bisa sampai lupa sih..!" gumamnya.

Naura yang memiliki hobi membaca dan menulis pun berkesempatan untuk membuat sebuah cerita novel secara online. Dan hal itu membuatnya begitu senang karena bisa menuangkan segala inspirasinya kedalam ceritanya itu.

Dalam keadaan serius, Naura sampai tidak memperhatikan jam. Yang kini sudah menunjukkan pukul 5 sore.

"Naura. !" panggil seorang wanita paruh baya.

""Iya ma.. ? ada apa.. ?" tanya Naura.

"Kamu belum mandi.. ?" tanya mamanya.

"Hhhh.. emh in.. ini Naura baru mau mandi.. !" ucapnya gugup.

"Hah... kamu pasti menulis lagi kan.. ?" tebak ibu.

"Hh iya, tapi udah hampir selesai kok ma.. !" ucap naura.

"Baiklah, sekarang kamu mandi setelah itu keluar buat makan malam bersama.!" ucap mamanya.

"Oh.. ok ma, naura mandi dulu ya. !" ucap naura yang kemudian berbalik menuju kekamar mandi.

Seusai mandi dan berganti pakaian, naura keluar dari kamarnya menuju ke ruang makan. Sesampainya disana, naura dibuat bingung dengan kehadiran tiga orang asing yang terlihat sedang seru bercerita dengan kedua orang tuanya.

"Ma, mereka siapa.. ?" tanya naura. Membuat semua orang yang ada disana menoleh kearahnya.

"Jadi ini anaknya jeng.. ?" tanya wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu.

Dan jika perkiraan naura benar. Wanita itu seusia dengan mamanya.

"Iya jeng, ini naura. Nau ayo duduk, biar mama kenalin sama temen mama." ucap mamanya, membuat naura mau tak mau harus duduk disamping mamanya tepat didepan seorang pria yang terus menatapnya sedari tadi.

"Jadi, tante winda ini teman mama sewaktu sekolah. Dan yang disamping kanannya itu suaminya, om agung. Kalau yang samping kirinya, tepat didepan kamu ini anaknya, namanya braiyend." jelas mama panjang lebar.

"Hai.. braiyend. !" ucap pria itu sambil menjulurkan tangannya.

"Naura.. " jawab naura cuek tanpa membalas jabatan tangan braiyend.

"Eng... sebaiknya kita segera makan, sebelum makanannya dingin. " ucap papa yang merasa tidak enak dengan sikap naura pada braiyend.

Saat semua sudah mengambil makanan, naura kini yang bergiliran mengambil makanan. Ia mengambil begitu banyak nasi dan juga lauk membuat piringnya terlihat begitu penuh.

Mamanya yang melihat hal itu, merasa terkejut serta heran karena naura tak pernah makan sebanyak itu.

"Sayang, kamu yakin bisa habiskan makanan itu. Bukannya selama ini kamu cuma makan seperempat dari porsimu kali ini.. ?" tanya papa.

"Nggak kok pa, makanku ya emang segini. hhh" jawab naura sambil tertawa, membuat braiyend yang sedari tadi menatapnya, melempar tatapan ilfil kearahnya.

Hah.. aku yakin, dia pasti ilfil. Mari aku tunjukkan semua hal yang akan membuatmu menjauh dariku. ucap naura dalam hati.

Naura mengambil kembali ikan dan mulai memakannya, dan kini bahkan tanpa sendok. Membuat braiyend semakin ilfil terhadapnya.

Cantik, emang benar sich. Tapi kalau makannya serakus dan sejorok itu, ogah banget kalau dijodohin sama dia. ucap braiyend dalam hati.

Seusai makan, keluarga braiyend berpamitan. Membuat naura begitu senang.

"Naura... !" panggil papa membuat naura merasa takut terkena amukan papanya.

"Ya pa.. ? ucap naura.

"Apa yang kamu lakukan tadi ha.. ? kenapa kamu bersikap begitu kasar dan juga rakus seperti itu.?" tanya papa yang terlihat begitu marah kepada naura.

"Udahlah ma, pa.. ! naura tau kok. Kalian berniat mau jodohin naura lagi kan.. ? sama cowok tadi.. ? kan naura pernah bilang kalau naura nggak mau dijodoh jodohin. Naura itu masih belum lulus ma, pa. Lagipula naura masih mau menikmati hidup naura dulu. " ucap naura yang kemudian lari masuk kedalam kamar.

"Jadi gini kan kalau kamu terus bela dan manja anak kamu itu. Apa yang dibilang orang tua pasti dia bantah." ucap papa.

"Kalau naura anakku berarti dia juga anak kamu pa. !" jawab mama sambil cemberut.

"Kamu ini.. !" ucap papa.

"Hah, biar nanti mama yang akan bicara sama naura. Sekarang mama mau beresin meja makan dulu. !" ucap mama sambil meninggalkan suaminya sendiri.

"Hah mama sama anak ternyata sama..!" gumam papa sambil menggelengkan kepala.

Didalam kamar.

Naura terlihat terlentang diatas tempat tidurnya sambil memegangi perutnya.

"Hah.. rasanya perutku akan segera meledak. Sesak sekali rasanya." ucap naura sambil berguling guling.

Perlahan lahan naura mulai memejamkan matanya dan tertidur dengan perut yang kekenyangan.

Pagi pun tiba.

Naura masih berkutat dikamar mandi karena sebangun tidur tadi, perutnya terasa begitu sakit. Mungkin itu efek dari makanan yang ia makan semalam.

"Naura kamu masih belum siap..? nanti kamu bisa telat sayang.. !" ucap mamanya yang melihat baju seragam naura masih ada diatas tempat tidur.

"Iya ma sebentar lagi.!" jawabnya dari dalam kamar mandi.

"Ya sudah, kalau kamu sudah siap nanti langsung keruang makan. Kita sarapan sama sama.!" ucap mama lagi.

"Iya ma.. ! " jawab naura.

Seusai bersiap naura mendekati leptopnya dan melihat like dan juga komentar dari para pengikutnya terlihat begitu senang karena cerita yang ia buat, bisa disukai banyak orang.

Ia pun segera keluar, dan berjalan menuju keruang makan sambil berfikir kelanjutan alur ceritanya. Sesampainya dimeja makan, ia langsung duduk dan meminum susu digelas yang memang sudah disiapkan mamanya.

"Nau.. mama ingin bicara beberapa hal sama kamu.! Mama sama papa tidak pernah ingin menekanmu, kami hanya ingin yang terbaik untuk kamu.!"

"Apakah terbaik itu, dengan menjodohkanku dalam keadaan aku masih sekolah ma..? pa.. ? Aku nggak mau dengar ini lagi, aku berangkat sekolah dulu.!" ucap naura memotong ucapan mamanya dan berlalu pergi dengan sepotong roti ditangannya.

Naura mulai melajukan sepeda motornya menuju kesekolah dan sialnya pintu gerbang sekolah telah ditutup.

"Pak.. pak satpam.. !" pqnggilnya.

"Kamu ini, telat terus. Udah sana pergi.. ! gerbangnya udah ditutup jadi kamu nggak bisa masuk.!" ucap pria dengan tubuh besar itu.

"Ayolah pak, ini kan baru telat lima menit. Ijinin saya masuk ya pak. Plisss.. !" ucap naura memohon.

"Nggak ya nggak... ! udah sana pergi. " usir satpam itu.

Dengan cemberut, naura pergi dari sana. Namun bukan naura namanya kalau otaknya tidak encer.

Naura menaruh sepeda motornya disebuah warung di sebrang sekolahnya yang biasa ia dan teman temannya nongkrong saat bolos sekolah.

Setelah memastikan motornya aman, ia mulai berjalan menuju ke depan tembok pagar yang mengelilingi sekolahnya. Ia mulai mencari sesuatu untuk dijadikan pijakan agar ia bisa naik keatas tembok tinggi itu.

Dan betapa beruntungnya ia, naura menemukan setumpuk batu bata didekatnya. Ia segera menata batu bata itu dan mulai memanjat dinding.

Setelah berada diatas dinding. Naura segera meloncat, tan betapa terkejutnya ia saat melihat sebuah kaki dengan sepatu yang begitu ia kenal berdiri tepat didepannya.

Putus

Naura menatap pasrah keatas tiang dengan sebuah bendera yang berkibar disana.

"Hukumanmu akan selesai sampai jam pelajaran pertama selesai." ucap seorang pria dengan seragam rapi.

"Tapi pak, ini panas banget. Rasanya saya mau pingsan deh.. !" ucap naura.

"Tidak perlu akting naura. Kamu ini sudah kelas tiga, dan sebentar lagi akan diadakan ujian. Memangnya kamu tidak takut kalau kamu tidak lulus.. ?" tanya pria itu lagi yang tak lain tak bukan adalah kepala sekolah naura.

"Iya iya pak. Lagian saya juga nggak sering telat kok.. !" ucap naura membela diri.

"Apa 3 kali dalam seminggu itu masih belum bisa dibilang sering.. ?"

"Hhh.. iya iya. Saya janji nggak akan ulangin ini lagi deh pak. Tapi tolong ijinin saya masuk ya pak. Saya benar benar udah nggak kuat pak.!" ucap naura memelas.

"Hah.. kamu benar benar membuat tekanan darah saya jadi tinggi. Ya sudah, kali ini saja kamu saya ampuni tapi kalau kamu berani telat lagi, bukan hanya hormat ke bendera tapi juga bersihin seluruh halaman sekolah. Mengerti.. ?" ancam guru itu.

"Iya iya pak. Kalau gitu, saya masuk kelas dulu ya pak. Sekali lagi makasih ya pak.. !" ucap naura yang segera berlari menuju kekelasnya.

Dan baru saja ia memasuki kelas, guru dan teman temannya menatap naura sambil menepuk jidat mereka sendiri.

"Naura safitri. Ini sudah jam berapa, kenapa kamu baru masuk kelas.. ?" tanya seorang pria dengan sebuah buku ditangannya dan sedang berdiri didepan papan tulis.

"Tadi saya sedang dapat tugas dari pak supri pak makanya saya telat.. !" ucap naura.

"Tugas...? Tugas berdiri dibawah tiang bendera.. ?" tanya guru itu lagi.

"Hhhh...bapak tau aja. Tapi pak, saya kan cuma telat beberapa menit aja.!" sangkal naura.

"Baik, kamu boleh mengikuti kelas saya dikarenakan kamu selalu mendapat nilai sempurna di mata pelajaran saya." ucap guru itu yang seketika membuat naura terkejut sekaligus senang.

Bukan hanya naura tapi juga seluruh teman teman naura juga menatap heran kearah guru mereka. Karena sebelumnya tidak ada yang pernah bisa menghindar dari hukuman sang guru, yaitu keluar dari kelas dan tidak diijinkan untuk mengikuti pelajaran.

Saat naura hendak duduk dikursinya, sang guru menghentikannya.

"Tapi." ucapnya membuat pandangan naura kembali kearahnya.

"Kamu berdiri didepan tanpa duduk selama jam pelajaran saya belum selesai." lanjutnya.

Seketika seluruh kelas menertawakan naura. Dengan terpaksa naura kembali berjalan menuju kedepan dengan sebuah buku ditangannya.

Guru itu mulai menerangkan pelajaran itu kembali, dengan naura yang terus menatap bukunya sambil mendengarkan penjelasan dari gurunya dengan wajah cemberutnya.

"Naura sekarang kamu sebutkan cara menghitung modal awal.!" perintah guru itu.

"Kalau saya bisa jawab saya boleh duduk pak.. ?" tanya naura.

"Udah jawab aja dulu.. !"

Naura pun segera menutup bukunya dan mulai menjawab pertanyaan dari gurunya itu.

"Modal awal sama dengan modal akhir dikurangi dalam kurung pendapatan plus pajak plus beban plus prive. " jawab naura dengan mudah.

"Sekarang saya boleh duduk pak.. ?" tanya naura.

"Ya tapi kamu harus menulis rumus rumus ini dipapan tulis setelah itu kamu salin kedalam bukumu.!" ucap guru itu.

"Hah.. tapi pak saya kan bukan sekertarisnya, kenapa saya yang harus menulisnya dipapan tulis.!" tolak naura.

"Kalau kamu nggak mau ya sudah. Kamu berdiri aja trus disitu.. !" lawan sang guru membuat naura kesal dan mau tak mau dia harus menulis rumus rumus itu dipapan tulis.

"Semua pak.. ?" tanya naura.

"Iya semua.. !"

Setelah menulis natasya diperbolehkan untuk duduk dengan sang guru yang kini menerangkannya.

"Sekarang bapak akan jelaskan rumus laba rugi dan kamu naura sekarang salin semua rumus ini dibukumu. " perintahnya.

"Tapi pak tangan saya sudah capek rasanya ingin copot. Gimana kalau saya foto aja kan itu juga aman bahkan mudah kalau saya mau belajarnya.!" usul naura

"Kamu salin dibuku kamu sekarang atau kamu mau berdiri lagi didepan sini.. ?"

Dan berkali kali naura pasrah dan mulai menulis seluruh rumus itu didalam bukunya sambil terus menggerutu.

Jam istirahatpun tiba, naura begitu lesu dimeja kantin membuat teman temannya merasa pusing.

"Nau, ada yang mau kita omongin deh sama kamu.. !" ucap dara.

"Ngomong aja, tumben pakai ijin segala. Biasanya kalian kalau mau ngomong langsung ngomong nggak ada ijin ijin segala deh.. !" ucap naura masih malas.

"Tapi kamu harus tenang setelah denger hal ini ya.. !" pinta aulia.

"Iya iya, udah kalian mau ngomong apa.. ?" tanya naura nggak sabar.

"Jadi kemarin, waktu aku ke perpus itu kan disamping ruang dimana rifky latihan band. Nah aku nggak sengaja lihat rifky nembak siska dan kemudian mereka.. !" ucap lidya.

"Mereka apa.. ?" tanya naura dengan mata yang mulai memerah dan bersiap akan menangis.

"Me.. mem.. mereka berciuman.. !" lanjut lidya.

"APAAA.. ?" teriak naura yang kemudian berdiri dan pergi begitu saja dari sana menuju keruang band dimana rifky sudah pasti berada disana.

"RIFKY.... " teriak natasya memanggil raihan.

Jelas saja disana rifky sedang berlatih bernyanyi dengan siska sambil bergandengan tangan terkejut.

"Apa maksud semua ini.. ?" tanya naura.

"Nau, aku bisa jelasin. !" ucap rifky sambil menghempaskan genggaman tangannya pada siska.

"Jelaskan.. jelaskan apa.. ? jelaskan kalau kalian berdua selingkuh dibelakangku gitu.. ?" tanya naura dengan air mata yang mulai berjatuhan.

"Bu.. bukan begitu, kamu dengerin aku dulu.. !"

"Denger apa lagi..? Kamu selalu bilang saat aku ajak kamu ketemu kalau kamu sibuk latihan tapi apa..? pada kenyataannya kamu sibuk sama selingkuhan kamu ini kan.. ?" ucap naura sambil menunjuk kearah siska.

"Singkirkan tangan kamu..! Nggak usah nunjuk nunjuk orang. Lagian kamu aja yang kepedean, siapa sich yang mau punya pacar yang super naif kayak kamu.. ? yang sok alim sok jaga diri, heh.. !" ucap siska membuat naura menyadari satu hal.

"Oh sekarang aku paham, ok. Mulai sekarang hubungan kita selesai. Jangan pernah kamu hubungin aku lagi. !" ucap naura yang kemudian berlari keluar dan menuju ke toilet.

Disana naura menangis sejadi jadinya karena penghianatan rifky terhadapnya. Hanya karena ia tidak ingin disentuh sembarangan, rifky tega selingkuh dibelakangnya.

Naura mulai menghapus air matanya dan mulai membersihkan mukanya, sekarang ia terlihat begitu menakutkan dengan wajah dinginnya.

"Jika memang ini yang kamu inginkan, aku kan membuatmu begitu menyesal melakukan hal ini padaku.!" ucap naura yang kemudian keluar dan berjalan menuju ke kelasnya.

Naura mulai mengikuti pelajaran tanpa tersenyum dan bertanya seperti biasa membuat keempat sahabatnya merasa khawatir kearahnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!