Hay bestie ketemu lagi dengan cerita terbaru dari author.
Semoga kalian suka.
Jangan lupa dukungan nya ya bestie terima kasih.
...~Happy Reading~...
Nama nya, Aleta Pratama sudah beberapa ini ia pindah ke Indonesia sebab akibat entah kenapa orang tua nya tiba tiba memutus untuk pindah ke Indonesiaku
Dan dengan sangat ter paksa Aleta juga harus pindah ikut dengan ke dua orang tua nya karena ia hanya anak tunggal, dulu ia memiliki beberapa saudara hanya saja Tuhan berkehendak lain Al hasil diri nya menjadi anak tunggal.
Tapi apapun itu mereka mensyukuri nya.
Kenapa harus di Indonesia?''.
Karena memang sejati nya nenek Aleta memang orang Indonesia.
Daddy nya sendiri dari Amerika dan untuk mommy nya orang Korea, entah bagaimana kejadian nya karena setahu Aleta sang mommy tidak memiliki siapa siapa tapi biar lah toh mereka semua sudah tidak ada. dan Aleta tumbuh di Amerika karena ikut sang daddy karena perusahaan di sana sedang membutuhkan bantuan nya.
Dan tanpa sepengatahuan dari Aleta orang nya sedang mencari se orang sahabat di mana dulu nya karena mereka janji yang harus segera mereka tunai kan.
Karena anak anak mereka sudah tumbuh besar.
Dan hari ini Aleta akan sekolah untuk yang kesekian kali nya di Indonesia dan kebetulan di Indonesia ia memiliki se orang sahabat.
Sahabat yang dulu nya pernah tinggal bareng dan perlahan pindah dan menetap di Indonesia.
Jika di hitung mereka sudah hampir enam tahun tidak ketemu, tapi sekarang sudah tidak lagi karena Aleta akan menetap di indonesia dan mereka akan selalu bersama.
Dan sial nya hari ini Aleta akan telat karena semalam ia begadang karena nonton drama Korea akibat rekomendasi dari sang sahabat.
Sahabat yang menurut Aleta baik tapi juga sahabat laknat bagi nya, karena ia selalu merekomendasikan drama Korea, entah kenapa sejak ia mengetahui sang mommy bersalah dari Korea Aleta jadi tergila gila dengan negara tersebut.
''Sial aku akan terlambat,'' ucap Aleta dengan wajah kesal.
Kesel pada diri nya sendiri dan juga kesal pada sang sahabat.
''Aku harus cepat jika tidak aku akan di hukum, dan itu tidak boleh terjadi, masak ia seorang gadis cantik yang bernama lengkap Aleta Lauren putri Pratama harus di hukum,'' oceh nya di sepanjang kegiatan nya karena ia sedang memasukkan beberapa buku pelajaran ke dalam tas nya.
Setelah itu Aleta berlari dari lantai dua menuju lantai dasar.
Dan di ruang makan sudah ada daddy dan juga mommy nya yang sedang menunggu kedatangan sang nona muda Pratama.
" Mom, Dad aku berangkat dulu, " pamit nya dengan berlari menuju pintu utama.
" Sarapan dulu Sayang, " teriak sang mommy.
" Gak sempat Mom, Aleta sudah telat, " jawab nya.
" Pasti karena nonton drama tadi malam, " jawab sang mommy merasa kesal sendiri.
Tapi tidak ada jawaban dari sang anak sebab Aleta sudah tidak terlihat lagi.
Dan hari ini Aleta membawa mobil sendiri karena jika sama sopir itu akan lama.
Jika ia berangkat sendiri ia bisa mengebut semau nya.
Sedang kan di kediaman yang lain nya ada se se orang yang sedang ber bicara dengan serius di ruang keluarga.
Azam Al Fahrizal yang di kenal dengan panggilan Azzam.
Bukan hanya menjabat sebagai seorang pengusaha yang sukses di usia nya yang masih muda, namun pria berlesung pipi itu juga sedang menyambi pekerjaan sebagai seorang guru disekolah terelit Jakarta yang juga milik keluarga nya sendiri.
Tidak ada alasan khusus tentang pekerjaan tersebut, hanya keinginan sendiri untuk mengalihkan rasa bosan sebagai se orang pengusaha.
Di saat pemuda seusia nya masih berfoya-foya menghabis kan harta orang tua, Azam Al Fahrizal anak dari pasangan Teo Al Fahrizal dan Rani Michelin sudah sukses mengembangkan perusahaan nya sendiri.
Tidak hanya otak cerdas nya mampu membuat para pengusaha kagum, namun paras nya juga mampu membuat hampir seluruh wanita mengingin kan nya untuk bersanding bisa dengan nya termasuk para murid nya sendiri
Namun, tidak ada satu pun yang mampu membuat hati si pria dingin itu tersentuh.
Benteng yang diri nya bangun setelah kejadian beberapa tahun lalu ter lampau tinggi, Azam pasti kan tidak ada yang mampu meruntuh kan hati nya.
Dan itu membuat kedua orang tua nya geram!.
Karena sejati nya sedari kecil Azzam sudah di batasi berdekatan dengan lawan jenis tapi bagaimana pun hati tidak bisa di tebak dan tidak bisa di hindari.
Urusan hati siapa yang bisa tebak hingga akhir nya.
Azzam berkencan dengan se se orang tapi sial nya ia malah di khianati oleh perempuan yang ia puja puja tersebut dan setelah itu Azzam menutup hati hati nya rapat rapat.
" Papa akan memberitahu mu sesuatu dan kamu tidak bisa menolak. " Ucap sang papa tegas.
" Apa sih pa, " heran Azzam tapi hati nya merasa kak tak tenang.
Azzam tau jika sudah begini pasti itu urusan yang sangat penting dan ia tidak bisa menolak sekeras apapun itu.
" Papa sudah men jodoh kan kamu dengan perempuan pilihan mama dam papa," ucap nya Teo the poin.
" Pa aku bisa mencari atau pun menentukan jodoh ku dengan cara ku sendiri, pa, " protes Azzam kesal dengan papa nya.
" No, son. Papa sudah mengatur nya sebelum kalian lahir, " jawab sang papa.
" Batal kan saja aku tetap tidak setuju, " jawab Azzam.
" Papa tidak menerima penolakan untuk kali ini kau tau kan selama ini papa dan mama sudah mengalah dengan kamu, kami membiarkan kamu memilih pendamping mu sendiri tapi apa jadi nya hanya pengkhianat yang kamu dapat kan dan kamu sudah gagal untuk itu sekarang waktu nya papa dan mama yang mengatur untuk jodoh kamu dan kali ini keputusan kita tidak bisa di ganggu gugat kamu paham kan, " ucap sang papa.
" Sialan, " batin Azzam kesal.
Selalu saja tentang hal tidak penting itu yang menjadi pemicu pertengkaran nya dengan sang papa Teo Al Fahrizal.
Tidak adakah pembahasan lain selain itu?.
'' Perjodohan?, emang aku hidup di jaman apa,'' batin nya kesal.
...Jangan lupa mampir ke karya author yang baru ya besti...
...Jangan lupa dukungan ya bestie...
...Jangan koment and vote dan juga jangan lupa klik favorit nya ya agar tak ketinggian update terbaru dari author ya Abal Abal ini...
...Koment yang positif ya bestie kasih saran boleh memberikan ide agar cerita ini terus berkembang...
...Jangan koment yang bikin mood author down dan menjadi males untuk nulis karena baca koment kalian...
...💞💞💞💞...
...~Happy Reading~...
Azzam tak habis pikir dengan cara pemikiran orang tua nya tersebut.
Karena mereka bukan orang awam tentang hal seperti itu..
Cih! Kolot sekali pemikiran orang tua nya itu.
Memang nya se jelek itu kah sampai cara kuno yang mereka lakukan untuk mencarikan pen damping hidup untuk nya?.
Lagi pula untuk apa terburu-buru?.
Usia nya juga masih sangat muda.
Perjalanan nya masih sangat panjang.
Banyak mimpi dan keinginan-keinginan yang belum bisa Azzam wujud kan dalam waktu dekat ini.
Tetapi dengan santai nya kedua orang tua nya malah ingin menghancurkan nya.
Azzam merasa kesel dengan itu, dan juga ia tak bisa menolak keinginan orang tua nya.
Lebih tepat nya ia ragu apakah ia bisa membujuk sang papa untuk membatal kan per jodohan itu.
Azzam berangkat ke sekolah dengan perasaan kesal.
Saat sampai Azzam langsung menuju ke kelas karena bel sudah berbunyi.
Semua nya terdiam.
Kebisingan 12A yang semula terdengar sangat ribut seketika musnah setelah se orang Azzam masuk ke kelas.
Tidak ada yang berani menatap anak si pemilik sekolah tersebut.
Semuanya bungkam dengan perasaan takut.
" Simpan buku pelajaran kalian hari ini kita ulangan!" ucap Azzam datar.
Tidak ada bantahan maupun protes setelah kalimat singkat itu terucap.
Secara otomatis buku novel yang semula tergeletak di atas meja sudah masuk ke dalam tas masing-masing tanpa ada yang tersisa hanya meninggalkan bolpoin dan peralatan tulis saja.
"Ehsan, tolong bagikan!" Perintah Azzam setelah memastikan bahwa murid nya sudah siap mengawali ulangan pagi ini.
Siswa bernama Ehsan tersebut berdiri, mengambil 40 lembar soal ulangan matematika untuk di bagi kan kepada teman-teman nya.
" Waktu kalian sampai jam istirahat kerjakan dengan benar dan teliti," ucap Azzam.
BRAK!
Pintu itu ter buka lebar, menimbul kan suara gebrakan yang mampu membuat semua murid terkejut, tidak terkecuali dengan Azzam.
Geraman rendah terdengar dari mulut nya, tangan nya mengepal kuat, mata nya terpejam beberapa saat sebelum akhir nya menoleh untuk menatap tajam gadis yang masih berdiri menunduk disana.
" Maaf pak, saya terlambat, " ucap nya dengan terbata.
" Sialan, " batin Azzam.
Sudah moodnya hancur karena orangtua nya, sekarang semakin bertambah karena murid nya.
Entah kenapa hari ini semua nya terkesan sangat menjengkelkan untuk Azzam.
Azzam berusaha untuk menenangkan diri karena ucapan sang papa masih terdengar jelas di telinga nya.
Azzam merasa ucapan sang papa itu tidak masuk akal dan sedikit ke kanak-kanak an.
Azzam bertanya tanya gadis seperti apa yang akan di jodoh kan dengan nya.
Sampai papa nya bersikap tegas dan keras seperti itu dan itu akan membuat Azzam tidak memiliki peluang untuk menolak perjodohan tersebut.
Karena Azzam berpikir sekarang jaman modern tapi kenapa malah ada acara perjodohan segala.
Dan sang mama juga ikut ikutan malah terkesan sangat mendukung rencana sang papa.
Ia semakin penasaran dengan perempuan yang akan di jodohkan dengan nya tapi itu juga memancing kekesalan nya.
Dan ini juga saat diri nya pusing malah di tambah dengan murid yang berulah saat jam kelas nya anak didik nya ada yang telat dan itu tambah membuat darah se orang Azzam Al Fahrizal tambah mendidih seperti api tak kunjung padam.
Dan tanpa melihat Kenzo berkata.
" Apakah kau tidak punya sopan santun masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu."
Gadis itu gugup setengah mati.
" Ini sekolah bukan rumah paham. " ucap Azzam.
" Paham pak, " jawab Aleta.
Mendengar suara siswi akhir nya Azzam menoleh.
Sedang kan Aleta merasa gugup dan takut dan saat ini merutuki sang sahabat karena itu ada campur tangan dari nya kenapa hari ini ia bisa telat.
Seluruh siswa-siswi merasakan atmosfer di sekeliling nya berubah panas saat suara bariton itu ter dengar pelan namun terasa begitu menakut kan untuk semua murid apabila sedari masuk mimik wajah Azzam sudah terlihat sangat menyeramkan.
Yang biasa nya dingin dan rak tersentuh kini bertambah yaitu menyeramkan.
Maka dari itu semua siswa-siswi memilih untuk cari aman.
Aleta yang tadi nya menunduk kini juga ikut mendongak, menatap takut pria di hadapan nya yang tak lain adalah guru nya sendiri.
" Maaf, " ucap nya pelan dengan mata yang mengerjap pelan karena takut Azzam menghukum nya dengan berat karena Aleta tau saat ini Azzam pasti sedang marah sangat terlihat jelas di wajah nya.
Membuat pria yang kini berdiri di hadapan nya itu terpaku sebelum akhir nya pria itu menyuruh gadis itu untuk duduk.
" Duduk lah ikuti ulangan harian sekarang jika kamu bisa mengerjakan tugas ini dengan benar maka saya akan mengurangi hukuman mu, " ucap Azzam.
" Dan setelah ulangan selesai segera ke ruangan saya!" ucap Azzam dengan nada perintah yang sangat tegas.
" Dan ingat saya gak suka menunggu paham. " Ucap Azzam.
Gadis itu mengangguk paham, kemudian dengan cepat menuju bangku nya.
Takut takut kalau tidak segera di turuti, guru itu berubah pikiran dan malah menyuruh nya untuk berdiri di depan kelas nya se orang diri dan itu akan membuat nya malu.
Sedangkan Azzam sendiri, pria itu mulai mengambil spidol lalu menuliskan lima belas soal untuk ulangan matematika hari ini.
Dan perlu di ketahui mengajar bukan lah pekerjaan yang sesungguhnya karena pekerjaan Azzam yang asli adalah CEO.
Dia CEO yang sangat di kagumi dan juga memiliki segudang prestasi di dunia per bisnisan.
Setelah selesai pria itu kembali ke meja nya, membuka laptop untuk memeriksa pekerjaan lain nya yang juga sedang menunggu untuk ia periksa dan di tandatangani.
Namun bukan nya fokus pada laporan-laporan penting pada layar laptop nya, dia malah terdiam dengan berbagai pertanyaan dalam otak nya.
Entah kenapa Azzam menjadi tidak fokus.
Dan itu membuat nya semakin uring uringan.
Pekerjaan nya masih banyak yang harus di cek, belum juga ia harus menyelesaikan beberapa proyek besar yang harus di selesaikan dengan cepat.
Tapi otak nya tidak bisa di ajak kompromi.
''Sial,'' gumam Azzam.
''Apakah aku sudah gila,'' batin Azzam.
...Jangan lupa mampir ke karya author yang baru ya besti...
...Jangan lupa dukungan ya bestie...
...Jangan koment and vote dan juga jangan lupa klik favorit nya ya agar tak ketinggian update terbaru dari author ya Abal Abal ini...
...Koment yang positif ya bestie kasih saran boleh memberikan ide agar cerita ini terus berkembang...
...Jangan koment yang bikin mood author down dan menjadi males untuk nulis karena baca koment kalian...
...💞💞💞💞...
...~Happy Reading~...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Azzam tidak ttau dengan apa yang terjadi pada diri nya sendiri.
Kenapa otak nya se oalah oalah berkhianat pada nya.
Banyak hal yang terjadi hari ini, tentang perkataan orang tua nya yang masih terdengar tidak masuk akal tentang jantung nya yang sekarang dag dig dug tanpa ada kepastian yang jelas.
Hari ini hari yang paling menjengkelkan untuk se orang Azzam.
Rasa nya semua nya yang ada di dekat nya se akan akan mengkhianati nya.
Tidak ada yang berpihak pada nya terutama otak dan jantung nya.
" Sial, " ucap nya dengan suara yang sangat pelan karena Azzam sadar saat ini ia sedang berada di sekolah bukan di perusahaan jadi sebaik mungkin ia harus bisa menjaga sikap dan ucapan nya saat berada di lingkungan sekolah.
" Ada apa dengan jantung ku ini, kenapa berdetak sangat cepat dan aku menjadi tak fokus seperti ini. " Batin nya bingung.
" Kenapa aku merasa berantakan hanya dengan menatap netra madu milik gadis itu itu? " tanya nya pada diri nya sendiri.
" Apa yang terjadi sebenar nya? "
" Kenapa rasa nya banyak sekali kupu-kupu yang menggelitik perasaan aku? "
" Perasaan macam apa ini?" tanya nya pada diri nya sendiri.
" Apakah aku mempunyai riwayat serangan jantung dadakan? "
" Oh tidak ini pasti tidak benar. "
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang bersarang di dalam otak nya yang tidak bisa Azzam jawab dan ia juga tidak memiliki jawaban nya sekeras apapun ia berusaha.
Dan tiba tiba ia memiliki keinginan untuk memiliki nomor sang murid tersebut.
Dan untuk alasan nya Azzam juga tidak tahu.
Azzam menggeleng kan kepala nya dengan pelan tapi berulang ulang.
Karena sejujur nya Azzam melarikan diri dari perasaan nya sendiri.
Azzam seakan takut untuk jatuh cinta lagi.
Azzam kembali memfokuskan diri pada beberapa pekerjaan dari kantor nya.
Ya, untuk memastikan jika jantung nya baik-baik saja, sepulang mengajar dia akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan nya.
Tidak lupa juga Azzam sesekali berkeliling, memastikan semua murid nya mengerjakan soal nya dengan tenang dan tidak ada yang menyontek satu sama lain karena ia tidak suka dengan yang nama nya kecurangan apapun bentuk nya dan apapun alasan nya.
Satu jam sudah berlalu, gadis yang sempat membuat jantung nya berantakan tadi berdiri, mengatakan bahwa dia sudah selesai mengerjakan ulangan harian tersebut dan membuat Azzam yang sedang berdiri menyender di dekat jendela itu menoleh lalu berjalan untuk menghampiri gadis yang bernama Aleta Pratama tersebut.
" Sudah selesai ?" tanya nya dengan dingin.
Aleta tertawa pelan dalam hati melihat raut kebingungan pada wajah guru yang sedang memeriksa kertas jawaban nya.
Sepertinya guru tampan yang bernama Azzam Al Fahrizal itu sedikit terkejut melihat bagaimana diri nya bisa menyelesaikan ulangan nya kurang dari batas waktu yang di tentukan.
Karena bagaimana pun Aleta murid yang cerdas.
Dan kecerdasan nya itu datang dari orang tua nya dan Aleta bersyukur untuk itu.
"Jawaban mu benar semua," ucap Azzam tertegun.
" Benarkah?" tanya Aleta antusias.
Azzam hanya mengangguk, menatap kagum pada gadis itu sebelum akhir nya memutuskan tatapan nya.
Karena jika lama lama Azzam takut terkena serangan jantung.
" Kamu boleh menunggu di sini tetapi jangan sampai mengganggu mereka yang belum selesai" ucap nya kemudian.
" Baik, terimakasih pak!" jawab Aleta.
Hampir tiga jam ulangan berjalan, akhir nya mereka bisa menyelesaikan soal dengan jawaban meluber kemana-mana itu.
Ini adalah kali pertama ulangan tergila menurut mereka, bayang kan saja dengan lima belas soal, mereka hampir memakan empat kertas folio.
Memang benar, mood seorang Azzam Al Fahrizal jangan pernah di permainkan.
Karena beginilah akibat nya.
" Why are you late, Aleta ? " tanya sahabat nya.
Saat ini Aleta sedang membaca Novel saat mendengar pertanyaan itu Aleta menutup Novel nya, dan menatap malas pada gadis berperawakan tinggi yang tengah duduk di sebelah nya itu.
Dia adalah Mentari, sahabat seperghibahan orang tua nya jaman kuliah.
" Gara gara kamu ! " jawab Aleta ketus.
Petanda ia sedang kesal.
Mendengar jawaban ketus dari Aleta membuat Mentari heran.
Karena tidak ada hujan tidak angin tiba tiba Aleta marah dengan nya.
" Kamu aneh " jawab Mentari dengan menyambung kan ke dua alis nya.
" Aku aneh " tanya Aleta pada diri nya sendiri tak lupa dengan menunjuk diri nya sendiri.
Dan Mentari sang sahabat se ghibahan nya hanya mengangguk dengan pasti.
" Kamu pembuat masalah, " jelas Aleta yang masih merasa kesel.
" Aku lagi, " jawab Mentari heran.
Aleta hanya mengangguk tanpa ingin menjawab.
" Aku kenapa lagi, kamu lagi sakit apa gimana sih atau kamu belum terbiasa dengan cuaca panas di indo atau kepala kamu kebentur sesuatu " ucap Mentari dengan panjang kali lebar dan juga heran karena menurut nya hari ini Aleta aneh.
Udah datang telat marah marah lagi.
" Oh aku tau kamu lagi datang bulan ya, " tebak Mentari.
" Apaan sih aku kan baru selesai kemaren masak udah mau datang bulan lagi, " jawab Aleta kesal.
"Terus? " hanya Mentari pada akhir nya karena semua tebakan nya salah tidak ada yang benar.
" Drama yang kamu Rekomendasi kan kemarin yang membuat aku terlambat! " jawab Aleta dengan kesal.
" Apa? " kaget Mentari mendengar jawaban dari Aleta.
Untung saja ia tidak sampai berteriak jika tidak ia akan menjadi pusat perhatian.
" Jadi dia terlambat bukan karena macet seperti apa yang di katakan nya tadi, namun karena kamu habis menonton maraton drama Korea semalaman? " tanya Mentari yang mulai paham.
Aleta mengangguk.
" Berani juga ini anak bisa berbohong tanpa ketahuan oleh pak Azzam, " ucap Mentari bangga dengan sahabat nya itu.
Karena Mentari sangat kenal dengan Aleta
Aleta bukan tipe orang yang bisa berbohong karena sekali ia bohong saat itu juga ia akan ketahuan.
Dan kebohongan ini adalah hal pertama yang di ketahui oleh Menteri dan ia merasa bangga dengan itu.
Tapi bukan tentang kebohongan Aleta yang jadi permasalahan nya saat ini.
Permasalah utama nya adalah kenapa Aleta kesal dengan nya.
Lalu sekarang dia juga menyalahkan nya.
Padahal kemaren Aleta sendiri yang bertanya tentang drama Korea yang bagus dan sebagai teman yang baik Menteri jawab dong tapi sekarang ia malah di salah kan dan menjadi pelampiasan kesal Aleta
" Yang benar saja, " pikir Mentari yang ikut ikutan kesal, tapi ia juga bangga karena Aleta bisa bohong.
...Jangan lupa mampir ke karya author yang baru ya besti...
...Jangan lupa dukungan ya bestie...
...Jangan koment and vote dan juga jangan lupa klik favorit nya ya agar tak ketinggian update terbaru dari author ya Abal Abal ini...
...Koment yang positif ya bestie kasih saran boleh memberikan ide agar cerita ini terus berkembang...
...Jangan koment yang bikin mood author down dan menjadi males untuk nulis karena baca koment kalian...
...💞💞💞💞...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!