NovelToon NovelToon

Pernikahan Yang Tak Diinginkan

1

Hari ini jam menunjukan pukul 03.00 terlihat seorang wanita cantik, berkulit putih yang tak lain adalah Siska, dia terlihat terburu buru sekali mengemasi barang barangnya dan memasukannya kedalam tas yang tidak terlalu besar itu.

Kali ini rencananya kabur harus berhasil, walaupun hatinya terasa sangat berat meninggalkan rumah dan keluarganya, tapi ini semua juga untuk mereka.

Sebenarnya ini bukan kali pertama Siska pergi dari rumah secara diam diam, sudah sejak lulus SMP dia melakukan ini tapi tetap saja hatinya sedikit merasa berat.

Siska pergi dari rumah bukan karena ingin kawin lari ya, tapi hanya untuk mencari pundi pundi uang. Setelah lulus SMP Siska memilih untuk tidak melanjutkan jenjang sekolahnya, bukan karena orangtuanya tidak mampu tetapi memang dasarnya Siska ini sangat suka bekerja.

Bahkan niatnya lebih besar untuk bekerja dari pada bersekolah, walaupun orangtua sudah melarangnya bahkan pernah sampai dijemput ketempat kerjanya tapi tetap saja rasa ingin bekerjanya masing sangat menggebu gebu.

Orangtua Siska termasuk orang yang sangat berkecukupan, karena mereka hidup didesa orangtua Siska memiliki lahan sawah yang sangat luas. Mereka memiliki kebun yang cukup luas juga yang tidak jauh dari rumahnya.

Sifat Siska yang sangat semangat untuk bekerja ini diturunkn dari Ibunya, tetapi Ibunya Siska tidak ingin anaknya terlalu bekerja keras.

Sudah sering mereka memaksa Siska untuk melanjutkan sekolahnya tetapi kembali lagi kepada Siska yang memang sudah tidak memiliki minat sekolah lagi.

Selain Siska memiliki niat bekerja, Siska juga tidak suka dengan sifat Ibunya yang gila akan duniawinya. Ibunya memang taat dengan agamanya, sholat 5 waktu, mengaji, tetapi sifat duniawinya juga tidak jauh beda.

Siska tidak ingin melihat Ibunya selalu bekerja keras, apalagi hubungan ayah dan ibunya bisa dibilng tidak baik, selalu bertengkar, bekerja sendiri. Itu Juga membuat Siskaa tidak betah dirumah walaupun dia memiliki kasih sayang yang cukup.

...*****...

Saat ini Siska sedang tertidur didalam bus, rencanaya untuk kabur tadi sudah berhasil dan tidak ada satu pun orang yang tau.

Seperti biasa tujuannya adalah keluar kota, entah akan kerja apa nanti dia akan mencarinya jika sudah sampai tujuannya.

Tidak lama kemudin bus yang ditumpangi Siska mulai berjalan perlahan yang menandakn bahwa perjalnannya sudah hampir tiba. Bus pun akhirnya berhenti distasiun, seluruh penumpang mulai turun satu persatu termasuk Siska.

Hal pertama yang terlintas dalam pikirannya adalah tempat tinggal. Dia memilih arah jalan yang akan dia pijak, menoleh kesana kemari mencari seseorang yang setidaknya bisa diberi pertanyaan.

“Permisi bu?” Ucap Siska setelah sampai disebuah warung makan.

“Iya dek, silahkan masuk!” Ucap Ibu pemilik warung tersebut dengan ramah layaknya orang jualan pada umumnya.

“Maaf bu, saya hanya ingin bertanya. Apakah disini ada kos kosan” Tanya Siska dengan nada yang sesopan mungkin.

“Oalah…Adeknya pendatang ya. Ada kok kos tapi agak jauh dari sini dek” Jawab Ibu pemilik warung.

“Tidak papa bu, bisa tunjukkan jalannya saja” Ucap Siska.

“Sebentar ya ibu catatkan dulu” Pergi mengambil sebuah kertas dengan pensil lalu sesegera mungkin menulis alamat yang akan diberikan.

”Ini nak, sudah saya sertakn nama pemiliknya ya” tambahnya setelah dirasa benar dengan tulisannya.

“Makasih ya bu, kalau begitu saya pamit permisi dulu” Ucap Siska berpamitan lalu berjalan keluar dengan perlahan.

Siska mulai berjalan mencari ojek untuk mengantar ketempat tujuannya. [Ditahun ini hanphone masih jaman dulu jadul ya gaes].

“Ojek dek” Ucap seorang pria paruh baya menawarkan tumpangan kepada Siska.

“Ah..Iya pak” Jawab Siska sedikit teriak karena terkejut.

Bagaimana tidak terkejut, pasalnya Siska baru menyaradi jika disamping dia berdiri ada pos tempat tukang ojek berkumpul.

Akhirnya Siska menunjukan alamat yang tertulis dikertas pemberian Ibu warung kepada bapak ojek.

“Oalah mau cari kos ya dek?” Tanya bapak ojek saat dijalan.

“Iya nih pak” Jawab Siska sambil sedikit memajukan telinga, karena ketika berada diatas motor Siska merasa tiba tiba dia punya penyakit tuli.

“Adiknya pendatang disini? Mau sekolah ya dek” Tanya bapak ojek.

“Iya pak saya baru datang, ngga sekolah kok pak saya mau cari kerjaan disini” Jawab Siska.

”Oalah begitu to. Semangat ya dek semoga dapat kerjaan yang bagus dan nyaman” Ucap bapak ojek menyemangati Siska.

“Iya pak amin. Makasih ya pak doanya” Jawab Siska dengan senyum semangatnya.

...****...

“Sudah sampai nih dek, mau ditungguin ngga? Siapa tau nanti ngga jadi ngekos disini” Ucap bapak ojek.

“Ngga usah pak, ini saya sudah cukup berterimakasih karena sudah diantar dengan selamat. Ini ya pak uangnya kembaliannya buat bapak aja” Jawab Siska.

“Alhamdulillah…Makasih ya dek, semoga tuhan membalas kebaikan kamu” Menerima dengan mata yang berbinar binar.

“Amin. Makasih kembali ya pak, pulangnya hati hati pak” Jawab Siska yang dilanjut berpamitan kepada bapak ojek untuk masuk kedalam kos kosan.

Kos kosan yang Siska kunjungi ini berbentuk satu rumah dengan diberi gerbang depannya, karena gerbang tidak ditutup Siska memutuskan untuk langsung masuk kedalam.

“Permisi” Ucap salam Siska ketika sudah sampai didepan pintu rumah.

”Iya sebentar ya” Jawab seorang wanita didalam.

Tak lama kemudian wanita yang menjawab didalam tadi keluar dia adalah Ibu pemilik kosan tersebut. Ternyata oh ternyata disamping kos kosan tersebut adalah rumah Ibu pemilik kos.

“Iya dek, mau ngekos disini ya?” tanya Ibu kos dengan nada sopan.

“Iya bu, apakah masih ada kamar yang kosong?” Tanya Siska yang juga membalas dengan nada sopan.

“Ohh masih dong dek, masih ada dua kamar. Ayo masuk pilih kamar kamu” Ucap Ibu kos yang dilanjut mengajak Siska masuk untuk melihat kamarnya.

“ Nah disini ada 8 kamar ya, yang 4 dibawah dan 4 nya lagi dibagian atas dan yang kosong ada 1 dibawah dan 1 diatas. Silahkan dipilih nak” Ucap Ibu kos yang masih dengan nada lembutnya.

Kos disini termasuk bagus, bersih dan tidak terlalu mahal. Kamar mandinya diluar dan disediakan 1 dibawah dan 1 diatas termasuk dapur. Akhirnya Siska memilik kamar yang diatas.

Ibu kos sangat baik sekali, setelah memilih siska masih diantar sampai atas, memberi kunci dan membantu Siska untuk membereskan kamarnya.

“Semoga betah ya nak, kalau butuh sesuatu cari Ibu aja ada dirumah kok” Ucap Ibu kos.

“Kamu disini mau sekolah atau kerja?” Tanyanya lagi.

“Mau cari kerja bu” Jawab Siska.

“Oalah cari kerja to, teman Ibu ada yang butuh karyawan ditokonya, kalau kamu mau besok Ibu antar kamu” Ucap Ibu kos.

“Wahh bener bu? Boleh bu Siska mau” Jawab Siska dengan sangat antusias.

“Tapi kerjanya jadi asisten rumah tangga, cuma masak, cuci baju, setrika itu aja. Soalnya banyak pembantunya jadi kerjaanya sedikit tapi gajinya lumayan kok” Ucap Ibu kos mengulangi penawarannya kepada Siska.

“ Boleh banget kok bu, saya bisa kok kerjanya” Jawab Siska.

“Yasudah kamu istirahat dulu biar nanti Ibu yang bilang ketemen Ibu, nanti Ibu kabarin kamu lagi ya” Ucap Ibu kos.

Setelah mendengar persetujuan dari Siska, Ibu kos berpamitan untuk pulang dan membiarkan Siska untuk istirahat, sebelum pergi Ibu kos sempat menawarkan Siska makanan tapi Siska menolak karena dia belum lapar.

2

Pagi ini Siska terlihat sedang bersiap siap untuk mendatangi tempat kerja barunya, bercermin mencoba melihat apakah ada yang kurang dari dirinya.

Setelah merasa dirinya sudah siap, Siska berjalan menghampiri rumah Ibu kos.

“Permisi bu” Ucap Siska.

“Iya, Siska ya? Sebentar ya ibu lagi siap siap, masuk dulu aja duduk didalam!” Ucap Ibu kos dari dalam rumah.

Siska pun menuruti perkataan Ibu kos dan segera masuk kedalam menunggu Ibu kos selesai bersiap.

...****...

[ Dirumah teman Ibu kos ]

“Ini yang mau bekerja dirumahmu, dia anak baru dikos ku” Ucap Ibu kos kepada temannya.

“Oalah yang ini. Wah cantik sekali ya kamu dek, namanya siapa?” Tanyanya.

“Saya Siska bu” Jawab Siska dengan nada sopan.

“Oh nak Siska, kenalin ya saya Ibu Tika” Ucap Ibu Tika. “Kamu bisa langsung kerja disini ya” Tambahnya.

“Langsung ya bu?” Tanya Siska untuk memastikan lagi.

“Iya nak, dan kalau bisa kamu tinggal disini ya, soalnya ada ibu saya yang sudah tua juga. Jadi nanti pasti kamu harus bangun pagi” Ucapnya.

“Baik bu” Jawab Siska sambil sesekali melirik ke Ibu kosnya yang sedari tadi terlihat menunjukkan senyum tulusnya untuk Siska.

“Tenang saya sudah ngomong kok dari awal sama Ibu kosmu ini. Jadi saya tegaskan lagi pekerjaanmu memasak pagi,siang dan malam, mencuci baju semua anggota rumah termasuk sprei dan kain kain lainnya ya. Tugasmu sudah itu saja mungkin jika sudah selesai kamu bisa membantu pekerja lainnya” Jelas Ibu Tika.

“Iya bu” Jawab Siska jelas.

“Nanti biar pak supir yang antar kamu buat ambil barang, ini kamu sudah langsung bisa kerja. Nanti selesai masak untuk siang saya sudah kasih tau pak supir suruh antar kamu” Jelas Ibu Tika lagi.

“Baik bu, Terimakasih sekali atas pengertiannya” Ucap Siska dengan rasa bahagia yang tidak dapat dikira itu.

Setelah pertemuan itu Ibu kos pun langsung berpamitan pulang dan tak lupa memberi ucapan semangat dan pelukan hangat kepada Siska.

Siska pun di antar oleh Ibu Tika ke kamarnya dan menjelaskan lagi tugasnya serta tempat yang harus dikerjakan Siska.

Selesai mengurus Siska Ibu Tika pergi seperti biasanya untuk bekerja, sebelum pergi Ibu Tika sempat memberi pesan jika nenek tidak turun Siska harus mengantar makanan ke kamar nenek dan juga menyiapkan obat yang harus diminum nenek.

Ibu Tika juga sudah mencacat obat apa saja yang harus diminum oleh nenek agar Siska tidak lupa.

Siska pun mulai bersiap untuk ke dapur dan mulai memasak.

“Eh anak baru ya dek?” Tanya wanita yang terlihat tidak jauh jarak umurnya dengan Siska, yang sumber suaranya dari arah belakang Siska.

“Eh, iya mbak” Ucap Siska setelah menolehkan kepalanya ke sumber suara.

“Oalah. Saya juga pembantu disini dek kamu bisa panggil mbak Ranti, kalau adeknya siapa namanya?” Tanya mbak Ranti.

“Nama saya Siska mbak” Jawab Siska dengan nada sopannya tapi tetap fokus dengan pekerjaannya yang tidak lain memasak itu.

“Oalah. Saya bantu cuci piring ya dek, soalnya kebetulan kerjaan saya baru selesai” Ucap mbak Ranti.

“Oh iya mbak Ranti silahkan” Ucap Siska.

Siska pun melanjutkan memasaknya dengan dibantu oleh mbak Ranti hingga pekerjaannya selesai.

Setelah selesai mbak Ranti kembali kekamarnya sedangkan Siska pergi untuk mengecek ada atau tidak cucian yang harus Siska cuci.

Setelah mengeceknya ternyata tumpukan cucian hanya sedikit, Siska memutuskan untuk segera membawa tumpukan cucian tersebut dan mencucinya.

Tak lupa Siska juga menyetrika pakaian yang sudah kering lalu dia tata rapi ditempatnya masing masing.

Setelah dirasa pekerjaannya selesai Siska memutuskan untuk pergi beristirahat kekamarnya, tapi ketika melewati dapur dia terfokus dengan makanan dimeja makan yang belum berkurang sama sekali.

Itu tandanya nenek belum turun untuk makan siang, Siska pun memutuskan untuk mengantarkan makanan tersebut kekamar nenek.

“Permisi nek” Mengetuk pintu kamar.

“Iya masuk saja” Ucap seseorang yang suaranya terdengar baru saja bangun tidur.

“Permisi nek, saya pekerja baru disini. Ini saya antarkan makanan untuk nenek” Ucap Siska sembari meletakkan nampan berisi makanan tersebut diatas meja yang terletak disamping tempat tidur pas.

“Oalah iya nak. Tika sudah mengingatkan saya tadi kalau nama kamu Siska” Ucap nenek sembari berusaha memposisikan badannya untuk duduk.

“Iya nek, silahkan dimakan saya mau ambilkan obat untuk nenek dulu ya” Ucap Siska lalu pergi mencari kotak obat dan mengambil obat sesuai yang dicatat oleh Ibu Tika.

...*****...

Selesai mengurus nenek Siska pun turun untuk mencuci piring bekas nenek makan, selesai itu Siska pun kembali ke kamarnya dan membaringkan badannya diatas tempat tidur.

Tak lama kemudian ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Siska membuat Siska terbangun dan membuka pintu kamarnya.

“Iya pak, bapak cari saya?” Tanya Siska.

“Iya dek, saya supir ibu Tika. Tadi saya diberi pesan oleh Ibu suruh antar dek Siska mengambil barang barang dikosanya” Jawab pak supir.

“Oalah iya pak sampai lupa hehe, yasudah ayo pak kita berangkat” Ucap Siska.

Siska dan pak supir pun berangkat menuju kosan Siska menggunakan mobil. Sesampainya disana Siska segera pergi kekamarnya lalu membereskan barang barangnya dan segera membawanya masuk kedalam mobil.

Tak lupa Siska mengembalikan kunci kamar kepada ibu kos, karena Siska sudah membayar kos untuk 2 belan kedepan ibu kos mengembalikan uang Siska seluruhnya.

”Loh bu, kok dikembalikan semua?” Tanya Siska.

“Iya, kamu kan cuma semalam saja disini jadi gapapa ibu balikin semua” Jawab ibu kos.

“Tapi kan saya sudah termasuk menginap disini bu, jangan dikasih semua” Ucap Siska berusaha meyakinkan ibu kos.

“Tidak usah nak, anggap aja ibu bantu kamu ya. Uangnya buat jajan kamu aja ya” Ucap ibu kos dengan senyum tulusnya membuat Siska terharu sampai meneteskan air mata.

”Loh Siska kok malah nangis” Lanjut Ibu kos sembari memeluk Siska.

“Hikkss…Iya bu Siska terharu karena ibu baik sekali sama Siska, terimakasih ya bu. Siska ngga akan lupain kebaikan Ibu” Ucap Siska yang suaranya sudah mulai tidak jelas itu karena menangis sesegukan.

“Iya nak, Ibu makasih juga ya kamu sudah jadi anak baik. Ibu juga ngga akan lupain kamu, jangan sungkan sungkan ya main kesini” Ucap ibu kos.

“Yasudah bu, Siska pamit kembali ke rumah Ibu Tika ya bu. Sekali lagi Siska terimakasih sama ibu” Ucap Siska yang dilanjut pergi menuju mobil yang sedari tadi sudah ditunggu oleh pak supir.

Pak supir pun melajukan mobilnya pelan, sedangkan Siska masih memandangi kosan milik Ibu kosannya itu. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan orang orang baik disini, selama di perjalanan Siska selalu bersyukur mengingat kebaikan orang orang baik yang ditemui Siska di kota ini.

3

Hari pun berlalu, Siska melakukan pekerjaannya dengan baik membuat Ibu Tika senang melihatnya termasuk nenek. Siska juga merawat nenek dengan baik membuat nenek nyaman dilayani Siska.

Teman pembantunya pun baik pada Siska, saling membantu pekerjaan jika pekerjaan masing masing sudah selesai. Siska mulai nyaman dengan rasa kekeluargaan ini.

Tidak terasa sudah empat bulan Siska bekerja dirumah Ibu Tika.

[Dikamar Pembantu]

“Gimana Siska perasaan kamu kerja disini? Sudah empat bulan ya” Tanya mbak Ratna kepada Siska.

“Iya mbak sudah empat bulan aja, Siska nyaman banget disini” Ucap Siska dengan senyum bahagianya.

“Bagus kalau kamu nyaman. Mbak dulu waktu pertama kali disini juga gitu, apalagi Ibu Tika dan keluarganya baik semua jadi betah” Ucap mbak Ratna.

“Kira kira mbak Ratna sudah berapa lama kerja disini?” Tanya Siska.

“Sudah 6 tahun, dulu mbak selesai sekolah cuma sampai SMP aja” Ucap mbak Ratna.

“Wah sama dong mbak, dulu saya juga tamatan SMP, sudah ngga mau lanjut mau kerja aja” Ucap Siska.

“Iya Siska, mbak juga lebih nyaman kerja selain buat bantu keluarga biar mbak ngga dirumah terus” Ucap mbak Ratna.

“Iya mbak sama kayak tujuan Siska. Mbak Ratna sudah pernah pulang berapa kali?” Tanya Siska.

“Aduh mbak belum pernah pulang Siska, belum mau juga malas ditanya nikah belum pengen nikah” Jawab mbak Ratna.

“Sama dong mbak. Siska juga belum pengen nikah, kalau bisa mau cari uang banyak dulu sama pengalaman juga kalau urusan nikah belakangan aja gapapa” Tambah Siska menyetujui ucapan mbak Ratna.

Saking asiknya mengobrol, mereka tidak sadar jika jam sudah berputar sangat cepat. Mereka pun memutuskan untuk menyudahi percakapan mereka malam ini dan lanjut untuk tidur.

...*****...

Hari ini para pekerja disitu bekerja seperti biasanya hingga malam. Ibu Tika yang sedang bersantai diruang tamu dengan keluarganya, tiba tiba memanggil seluruh pekerjanya.

“Selamat malam semuanya, maaf ya mengganggu jam istirahat kalian” Ucap Ibu Tika.

“Iya bu gapapa, ada hal apa ya bu sampai kita dikumpulkan disini” Tanya salah satu pekerja.

“Begini, jadi saya dan keluarga akan pergi mengunjungi tempat saudara saudara saya. Mungkin kita akan berbulan bulan, jadi saya memutuskan untuk meliburkan kalian.” Ucap Ibu Tika.

“Loh kenapa diliburkan bu, biasanya kita tetap bekerja” Ucap mbak Ratna.

“Saya juga mau kalian berlibur ngga kerja terus, masa kalian ngga pulang nengok keluarga kalian. Pasti mereka rindu juga sama kalian” Ucap Ibu Tika.

“Iya bu, istri saya mengirim surat terus ke saya suruh pulang karena anak nyariin saya terus” Ucap pak supir.

“Nah, maka dari itu saya beri kalian libur, kasian kan keluarga kalian. Untuk urusan rumah saya sudah bayar orang untuk bersihin seminggu sekali jadi kalian tenang aja” Ucap Ibu Tika

“Ini juga saya ada uang pesangon untuk kalian” Tambah Ibu Tika sembari membagikan amplop berisi uang kepada pekerjanya.

Selesai itu, seluruh pekerja pun kembali kekamar masing masing, ada yang langsung istirahat ada juga yang mengemasi barang barang mereka untuk pulang besok.

...*****...

Pagi ini seluruh pekerja bekerja seperti biasanya sampai Ibu Tika dan keluarganya pergi, disini yang tidak libur hanya satpam saja karena Ibu Tika tetap ingin rumahnya terjaga dengan aman.

Setelah Ibu Tika dan keluarganya pergi seluruh pekerja membersihkan seluruh rumah dan mulai bersiap untuk pergi.

Saat ini Siska sedang berjalan mencari ojek agar bisa mengantarnya ke stasiun bus. Setelah sampai di stasiun bus Siska segera naik kedalam bus yang sesuai dengan tujuan pulanngnya

Tak terasa perjalanan pun selesai, Siska segera turun dari busnya dan dilanjut mencari ojek lagi untuk mengantarnya pulang.

“Loh Siska ya” Ucap salah satu tukang ojek yang sepertinya mengenali Siska.

“Eh pak Pandu” Ucap Siska setelah yakin jika itu adalah tetangganya yang beda Rt dengannya.

Siska pun memilih untuk naik ojek pak Pandu, siapa tau Siska dapat diskon atau malah gratis ya kan hehehe.

“Siska dari mana, kok kayaknya habis pergi jauh?” Tanya pak Pandu saat diperjalanan.

“Iya pak, baru pulang kerja” Ucap Siska.

“Oalah pantas aja, kata istri bapak ibu kamu sempat nyariin kamu, udah lama sih tapi” Ucap pak Pandu.

Setelah berbincang bincang pun akhirnya sampai juga mereka didepan rumah Siska. Dan benar saja Siska mendapatkan tumpangan gratis.

Selesai berterimaksih kepada pak Pandu, Siska segera masuk kedalam rumahnya.

“Siska pulang” Ucapnya yang langsung masuk dari pintu samping rumahnya yang terlihat terbuka.

“Astaga Siskaa, kamu ini mau jadi anak durhaka ya sama ibu” Ucap Ibu Sari.

“Udah bu jangan marahin Siska, dia baru pulang dari perjalanan jauh harusnya disuruh istirahat” Ucap kakak pertama Siska bernama Gio.

Siska memang memiliki dua kakak laki laki, tapi kakak keduanya sudah meninggal ketika Siska masih kelas dua SMP karena penyakit jantung.

Karena perkataan Gio, ibu Siska pun sedikit reda emosinya. Siska kemudian masuk dan membuka tasnya yang berisi oleh oleh itu lalu dia kasih ke ibunya beserta beberapa uang yang nominalnya lumayan banyak saat itu.

Siska juga memberikan oleh olehnya kepada kakaknya dan juga ayah Siska. Jelas saja, saat melihat uang ibu Siska langsung terdiam dan terlihat tersenyum kecil.

Keesokan paginya Siska membantu ibunya bekerja disawah, sedangkan kakanya sudah berangkat ketempat kerjanya.

Ketika sore tiba, Siska dan ibunya memutuskan untuk menyudahi pekerjaannya lalu segera pulang.

...****...

Malam ini Siska sedang asik menonton tv dengan ibunya, kakaknya belum pulang sedangkan ayahnya dikamar belakang berisitirahat sambil memutar radio kesayangannya.

Tiba tiba ada seseorang yang mengetuk rumah Siska. Siska pun segera membukakan pintu yang ternyata itu adalah Ibu Karti tetangga depan rumahnya, yang bikin Siska heran kenapa ibu Karti membawa banyak orang.

Ibu Siska pun ikut berdiri menyambut tamu, sedangkan Siska memanggil ayahnya untuk ikut menyambut tamu.

“Ibu Sri, disini saya membawa saudara saya namanya Haikal, ini dia dari rt sebelah kok bu” Ucap Ibu Karti.

“Oalah iya, jadi maksud kedatangan ibu Karti apa ya?” Tanya Ibu Sri.

“Jadi gini bu, maksud dan tujuan saya datang kesini untuk meminta anak ibu” Ucap Haikal menjawab pertanyaan Ibu Sri.

Siska yang mendengar hal ini jelas sangat terkejut bukan main, jantungnya terasa mau lepas. Siska merasa hidupnya akan berhenti saat ini juga.

“Oalah gitu, kalau saya sih ikut aja baiknya gimana” Ucap Ibu Sri.

“Gimana bapaknya Siska?” Tanya Ibu Karti.

“Kalau saya juga ikut anaknya aja bu, yang penting bisa tanggung jawab aja” Ucap bapaknya Siska.

“Aku nggamau pak” Ucap Siska tiba tiba yang kemudian lari keluar.

Siska lari menuju rumah saudaranya yang berada tepat disebelah rumahnya. Dia tidak tau mau lari kemana lagi rasanya hidupnya sudah tidak ada jalan lagi.

“Loh kamu kenapa Siska” Tanya Wahyu kakak sepupu Siska. Wahyu begitu panik melihat Siska menangis.

“Kak Wahyu, Siska mau dijodohin. Siska nggamau kak” Ucap Siska tersedak sedak.

“Udah tenang dulu, ayo masuk dulu sini” Ucap Wahyu sambil menuntun Siska untuk masuk kedalam rumah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!