"Kamu nggak libur mas? ini kan hari Sabtu kenapa masih kerja?"Tanya Sena sedikit curiga
"Ada pekerjaan sedikit sayang, tidak akan lama, palingan jam dua sudah di rumah lagi" jawab Alex membuat Sena menghela nafas berat, Suaminya ini gila kerja meskipun hari libur Alex tetap bekerja tanpa memperdulikan Sena yang merasa jenuh di tinggal di rumah sendiri.
"Hati-hati di jalan ya mas,jangan lupa makan siang nya" ujar Sena melambaikan tangan nya setelah sang suami berada di dalam mobil hendak pergi.
Setelah jauh Sena masuk kembali ke dalam rumah nya, Rutinitas yang membosankan menurut Sena,dua tahun menikah dengan Alex tak membuat Sena bahagia pasalnya pernikahan mereka di dasari dengan perjodohan dan hingga saat ini belum memiliki keturunan padahal mereka sudah mencoba ke beberapa dokter kandungan tapi tetap belum ada tanda-tanda kehamilan untuk Sena membuat Sena jenuh harus meminum penyubur kandungan yang di berikan sang mertua tapi tak kunjung ada hasilnya, memang mereka pernah periksa ke dokter dan dokter mengatakan kalau ****** Alex sangat lemah kemungkinan Sena bisa hamil hanya sedikit tapi Alex bisa mengikuti terapi agar kwalitas spermanya menjadi baik.
Sampai saat ini Alex belum mengikuti terapi itu karena dia tidak punya banyak waktu untuk menemani Sena ke dokter kandungan lagi.
Sena memilih duduk di ruang keluarga dengan membuka majalah padahal pikiran nya sedang menerawang kemana-mana.
"Bu...ada tamu di luar" ujar Bi Lastri membuyarkan lamunan Sena.
"Siapa bik?"
"Saya juga tidak tau bu, belum pernah lihat soalnya" jawab Bik Lastri sopan
Sena segera melangkah kan kaki nya kearah ruang tamu dan melihat sosok lelaki muda berdiri tegap membuat Sena terpaku sejenak karena benar-benar tampan.
"Maaf,,Mas Alex nya ada mbak?"tanya lelaki bertubuh tegap yang berdiri di teras rumah Sena.
"Mbak...." panggil lelaki tersebut karena melihat tidak ada jawaban.
"Hallo,mbak mas Alex nya ada?" tanya lelaki itu mengulangi pertanyaan nya lagi.
"He,, iy-a! cari siapa ya mas?"
"Mas Alex nya ada mbak?"tanya nya lagi
"Mas A-lex ba-ru saja keluar mas"
"Kemana ya mbak"
"Ke kantor,ada apa ya mas,ada yang bisa saya bantu?"tanya Sena ramah.
"Maaf saya mengganggu mbak pagi-pagi sekali,saya Erick sepupu mas Alex,saya baru datang dari Singapura mbak,saya pikir mas Alex ada di rumah karena ini hari libur jadi saya sengaja dari Bandara langsung mampir ke mari karena ingin bertemu beliau" jawab nya tak kalah sopan.
"Iya kebetulan beliau sedang ada pekerjaan di kantor mas, sebentar ya saya hubungi dulu mas Alex nya paling juga belum jauh, masuk dulu mas silahkan duduk saya kebelakang sebentar"pamit Sena segera kebelakang
"Bi, tolong di buat kan minuman dulu untuk tamu nya " pinta Sena
"Hallo mas"
"Iya sayang,ada apa?"
"Mas ada yang cari kamu katanya sepupu kamu dari Singapura, Erick"
"Erick!! astaga dari mana anak itu tau rumah kita sayang?"
"Mana aku tau mas,jadi bagaimana ini"
"Suruh bibi menyiapkan kamar untuk nya sayang,siang nanti mas akan pulang tolong kamu temani dia dulu ya,dia anak Om Lucas sepupu papa yang di Singapura sayang"
"Om Lucas yang pernah datang ke acara pernikahan kita dulu mas?"
"Iya,tante Morin! yang kasih kamu hadiah tas mahal itu loe masa' kamu lupa"
"O...iya aku ingat mas,tas LV yang sering aku pakai itu kan?"
"Iya, temani dulu ya sayang,nanti mas akan pulang segera setelah pekerjaan ini"
"Iya mas" jawab Sena menutup ponselnya lalu berjalan kembali ke arah ruang tamu.
"Di minum dulu mas"
"Jangan panggil mas mbak panggil Erick saja, karena mas Alex lebih tua dari saya tiga tahun dan itu berarti saya adik ipar mbak "jelas Erick tidak enak
"Ya sudah di minum dulu Rick" ujar Sena lagi, lelaki di hadapannya ini benar-benar tampan dan menarik meskipun terlihat muda tapi sangat berwibawa menurut Sena.
"Terimakasih mbak"
"Astaga, pikiran apa aku ini" batin Sena menepis pikiran nya karena mengagumi lelaki yang bukan suaminya.
"Sekali lagi saya minta maaf sudah merepotkan mbak,tadi nya saya mau langsung cari apartemen mbak tapi Tante Ulan bilang kalau mampir dulu ke rumah mas Alex karena tante Ulan masih di Paris"
"Iya mama ada acara di Paris mungkin pulang Minggu depan, tidak masalah tadi mas Alex bilang kamu menginap di sini saja,kamar tamunya sedang di bersihkan dulu"
"Tidak usah Mbak,nanti malah merepotkan" tolak Erick
"Kenapa menolak Rick kita keluarga loe,tante Morin sama mbak udah kaya sama anak sendiri meskipun baru ketemu sekali tapi asik orang nya,gaul Rick! Jadi kangen deh sama tante Morin"
"Nanti Vc ya mbak,biar mami tau kalau aku udah sampai di Jakarta terus di rumah mbak lagi, pasti mami happy banget ya bisa ngobrol sama mbak, maklum nggak punya anak perempuan mbak jadi mami senang banget kalau dapat teman ngobrol yang satu frekuensi"
"Jadi kamu anak tunggal?"
"Nggak,masih ada adik mbak satu lagi mbak dia masih kuliah"jawab Erick
"Ayo Rick mbak antar ke kamar,kamu pasti lelah kan istirahat dulu ya, nanti kita makan siang bareng ya"
"Makasih mbak aku udah di terima dengan baik di sini"
"Kamu kaya sama siapa aja,mbak tinggal dulu ya kalau butuh apa-apa bilang sama bibi kalau nggak langsung ke kamar mbak di atas" ujar Sena pamit segera ke kamar nya karena dia memang belum mandi pagi ini.
"Kamu cari ini dia pacar di Jakarta ya Na biar dia betah di sana kalau perlu sampai nikah Na, tante sudah nggak kuat cariin dia jodoh banyak salah nya"
"Siap tante nanti aku jodohin sama temen arisan aku aja ya, hahaha"
"Iya kalau perlu sama tante-tante ya Na,biar dia tau rasa dapat istri lebih bawel dari mami nya"
"Do'a nya jelek banget Mi,ntar dapat yang tua dari mami lagi" ketus Erick
"Kalau dapet nya itu mau gimana lagi"
"Beneran mama restuin?" tanya Erick
"Habis nya kamu nggak ada yang cocok kalau mami jodohin ada aja salah nya, yang bau ketek lah! ,Yang bawel lah yang indigo lah ada aja alasannya bikin mami pusing cari in kamu jodoh biar Sena aja yang urus kamu di sana"
"Ya kan emang bener Mi, si Celine anak temen mami tu Indigo siapa juga yang berani deketin cewek mistis begitu,bisa pingsan tiap hari aku mi kalau nikah sama dia yang bisa lihat hantu di mana-mana"sahut Erick
"Sekarang biar Sena yang ngurus kamu di sana,biar Sena yang cariin kamu istri deh mami capek sama kamu"
"Mau yang seperti apa tante? yang cantik, hijabers atau yang tomboy kaya' cowok? "tanya Sena sambil tertawa kecil
"Terserah deh Na, yang masih penting perempuan tulen,tante terima aja asal kamu yang cariin pasti baik tante percaya sama kamu, Tante sudah kepengen banget gendong cucu na, udah keburu tua tante!"
"Boleh....boleh nanti aku ajakin arisan Erick nya tan,biar bisa milih temen-temen aku yang masih lajang buat di jadikan istri nya"ujar Sena sambil tersenyum manis
"Iya na kamu atur manis aja,tante percaya kamu"
"Tante kapan main ke Jakarta lagi, kangen deh sama tante"
"Belum tau na,om kamu sibuk banget sekarang,tau sendiri lah kan pengusaha gimana? jarang ada waktu untuk istri sebagai hidup nya hanya untuk pekerjaan" jawab mama Erick dan di anggukki Sena setuju karena Alex pun demikian bahkan seluruh hidup nya mengabdi pada pekerjaan.
Obrolan tersebut terus mengalir hingga sampai dengan obrolan yang sudah tak terkontrol lagi,Sena segera mengakhiri telpon nya saat tante Morin kedatangan tamu di sebrang sana.
"Kaya nya udah akrab banget ya mbak kamu sama mami, ngobrol nya bisa nyambung gitu"
"Mami kamu itu memang gaul Rick,asik orang nya kalau dapat mertua seperti dia bisa awet muda deh,dia gampang senyum suka bercanda, senang bisa ngobrol lagi sama beliau"
"Iya kaya aku,awet muda mbak"
"Oh ya tadi kamu bilang kamu muda tiga tahun dari mas Alex berarti kita seumuran dong,tapi kaya' mudaan kamu ya Rick dari pada Mbak"
"Masa' mbak 33 tahun?"
"Iya,mas Alex 36 tahun"
"Wah berarti kita seangkatan dong mbak,tapi tetap panggil mbak juga karena istrinya mas Alex biar sopan gitu" ujar Erick sambil tersenyum tipis
"Udah wajar dong Rick mami kamu khawatir kamu belum juga nikah, udah kepala tiga belum ada calon nya"
"Tapi mas Alex dulu nikah nya kan umur 34 mbak,aku masih 33 masih ada satu tahun lagi lah buat cari jodoh"
"Kalau udah ada jodoh kenapa harus nunggu 34 Rick, keburu tua loe belum lagi nanti nunggu punya anak nya semakin tua dong"
"Umur boleh tua mbak tapi wajah baby face"ujar Erick bangga
"Kamu bisa aja,tapi mbak akui deh kamu awet muda,tadi pertama lihat kamu mbak kira seles mana ini yang nyasar hahaha"
"Kok seles sih mbak" ujar Erick cemberut
"Habis nya muda banget Rick, nggak!! nggak bercanda,suer deh kamu kaya anak masih 25 tahunan,jadi minder mbak jalan sama kamu"
"Mbak bisa aja,mbak juga cantik kok"
"Tapi kamu lebih tampan" puji Sena lagi
"Serius mbak?" tanya Erick nggak percaya sambil mengusap wajah nya bangga
"Tapi sayang nya nggak ada bule yang kecantol ya,atau udah banyak bule yang patah hati nih, diam-diam menghanyutkan"
"Mbak bisa aja, belum ada yang cocok mbak,masih tahap memilih yang terbaik di antara yang baik"
"Ntar mbak cariin deh"
"Janji ya mbak, pokoknya pulang ke Singapura udah bawa calon istri"
"Bener,kalau perlu langsung bawa istri deh, harus yakin"
"Yes....... akhirnya ada juga yang mau comblangin gue" ujar Erick membuat Sena terkekeh geli, ternyata Erick tipe lelaki humoris membuat Sena terhibur seperti nya Sena tidak akan bosan lagi di rumah jika Erick menginap di tempat nya meskipun hanya beberapa pekan.
"Jadi kamu tinggalin dia begitu aja Rick?"
"Ya iya lah mbak siapa juga yang tahan sama perempuan yang bau ketek,baru dekat aja udah mual mbak,bikin ilfil!"cerita Erick sambil bergedik jijik
"Hahaha...jahat banget kamu Rick,ntar malah dapat jodoh yang begitu lagi,baru tau rasa kamu! atau lebih parah dari itu baru nyaho kamu Rick "ujar Sena sambil memukul lengan Erick dan menahan tawa nya
"Kaya nya lagi seru nih!"ucap Alex yang baru datang langsung masuk menghampiri mereka
"Mas Alex"gumam Erick berdiri
"Mas" ujar Sena menyudahi tawa nya dan ikut segera berdiri menghampiri sang suami.
"Udah pulang mas?"Tanya Sena langsung menyalami punggung tangan Alex dan diangguki Alex pelan,Sena selalu bersikap sopan pada suaminya, ini yang membuat rumah tangga mereka terlihat adem ayem meskipun sudah sangat membosankan menurut Sena karena tidak ada obrolan panjang antara suami-istri normal pada umumnya,Alex hanya akan mendekati Sena jika sedang meminta hak nya sebagai suami selebihnya dia lebih sering menghabiskan waktu nya bekerja dan bekerja hingga tidak tau apa yang di inginkan sang istri.
"Mas....apa kabar?" tanya Erick memeluk tubuh sang kakak sepupu yang sudah lama tak dia temui bahkan saat menikah Erick tidak bisa datang karena harus mengganti kan posisi papa nya ke Belanda saat itu.
"Baik.... tumben kamu bisa sampai di Jakarta, mimpi apa kamu?"
"Kangen keluarga mas"
"Klise banget alasan nya! Kangen keluarga atau ada keperluan saja,mas tau kamu Rick" tebak Alex sambil tersenyum tipis
"Mas bisa saja"jawab Erick malu-malu
"Om Lucas yang kasih tau alamat mas?"
"Bukan tante Ulan"
"Mama??"
"Iya,kami sempat ngobrol dan Tante Ulan kasih alamat mas jadi langsung kesini deh, untung aja nggak di usir sama mbak cantik ini mas"
"Kelihatan nya kalian udah akrab aja, ngobrol apaan?"
"Istri mas Cantik,baik lagi tadi mami telpon dan kelihatan nya mbak Sena mudah bergaul jadi langsung nyambung gitu sama mami mas, ngobrol nya jadi heboh" cerita Erick
"Masa'! biasanya mbak mu paling anti sama orang asing, hebat kamu bisa langsung akrab sama mbak mu"ujar Alex membuat Sena tertunduk,ya biasanya Sena lebih tertutup dia tidak suka berbicara dengan orang asing ntah kenapa bersama Erick terasa nyaman bahkan lebih leluasa dari pada bersama Alex sang suami.
"Aku siapkan dulu makan siang nya mas"
"Tidak usah tadi sudah makan di kantor,kopi saja sekalian untuk Erick mas tunggu di gazebo belakang, ayo Rick mas mau bicara banyak dengan kamu" ucap Alex berjalan duluan ke arah belakang
Erick sempat memperhatikan Sena yang berjalan kearah dapur dia melihat wajah kecewa Sena,ntah karena apa dia juga tidak tau.
****
"Sayang seperti nya Erick akan tinggal lebih lama di rumah kita,apa kamu keberatan?"tanya Alex
"Apa ada masalah mas?"
"Erick ingin bekerja sama dengan perusahaan kita dia ingin mengembangkan bisnis nya di Indonesia, katanya tidak mau meninggalkan tanah leluhur jadi dia meminta bantuan pada mas, selaku kakak mas harus membantu nya jadi untuk sementara waktu sampai dia menemukan apartemen yang cocok dia tinggal di sini dulu sayang,lagi pula rumah kita besar jika mas belum pulang kamu bisa di temani Erick dulu seperti tadi dan kamu jadi punya teman ngobrol"jelas Alex
"Aku tidak keberatan mas tapi apa Erick mau?"tanya Sena cepat membuat Alex mengangguk,Ya hari-hari mereka akan berbicara soal pekerjaan saja tidak pernah membahas soal kehidupan rumah tangga hingga kehidupan rumah tangga Alex dan Sena terasa hambar.
"Mas masih mau ke ruang kerja"? sindir Sena karena dia melihat jam sudah pukul 21:15 Wib tapi Alex belum juga bersiap untuk tidur,dia masih sibuk dengan ponsel pintar nya.
"Ya,ada laporan yang harus di cek terlebih dahulu karena besok pagi ada meeting penting dengan klien dari Jepang,kamu tidur duluan saja ya nanti mas menyusul" jawab Alex dan di anggukki Sena pasrah ntah kapan mereka bisa mengobrol dan tertawa bersama seperti pasangan suami istri pada umumnya.
Sena menghela nafas panjang suaminya ini benar-benar tidak memiliki waktu untuk dirinya,Alex hanya menjadikan nya alat pemuas nafsu belaka tanpa memikirkan perasaan Sena,ntah bagaimana kedepannya rumah tangga mereka nanti.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!