Nama ku Jane Liu artis China papan atas yang sedang naik daun, para sutradara mengejar kontrak dengan ku karena akting ku yang sangat bagus. Aku di juluki queen of drama oleh fans setia, meski begitu aku yang dulu dan sekarang sudah berubah. Mungkin Jane yang dulu terlihat polos dan baik, namun sekarang sikap ku berbeda 180° dunia ini terlalu keras, kadang kamu harus terlihat kuat agar tidak di tindas.
Terik matahari menyoroti jalan, aku memarahi asisten pribadi karena dia berjalan dengan lambat padahal membawa payung untuk ku. Sudah biasa bagi ku memarah-marahi staff pribadi ataupun staff kerja. Aku di kenal sebagai dewi menurut pandangan para penonton atau penggemar akan tetapi iblis wanita menurut staff kerja, kenapa tidak pernah ada berita buruk? Tentu saja aku berada di naungan agensi paman ku, jadi tidak ada yang berani membuat berita buruk tentang ku. Yah, meski aku sedikit kejam, tapi aku tidak pernah menindas staff secara keterlaluan, hanya marah dan membentak saja.
Hari ini pukul jam sembilan pagi, satu jam lagi aku akan pergi ke lokasi syuting tapi sebelum itu kami mampir di sebuah cafe. Meski sering memarahi staff aku tidak pernah mempermalukan harga dirinya juga tidak membanding-bandingkan. Asisten pribadi ku bernama Fanny, dia sudah bekerja dengan ku selama 5 tahun lamanya. Sudah seperti adik sendiri, aku menyuruhnya duduk di hadapan ku kemudian bersantai-santai.
"Fan, kamu ingin minum apa?" Tanya ku.
Fanny melihat menu, kadang wajahnya terlihat lugu. Juga sesekali aku merasa menyesal telah memarahinya, tapi itu semua aku lakukan agar dia menjadi orang yang cekatan. Jika nanti dia akan bekerja dengan orang lain, dirinya sudah terbiasa karena didikan ku.
"Kak, aku pesan ice americano saja." Jawabnya.
"Baiklah, pelayan! Ice americano dua dan aku ingin di buatkan dua dessert terbaik cafe ini." Ucap ku kemudian pelayan itu menuliskan pesanannya.
Fanny melihat sekitar sedangkan aku asik memainkan handphone. Sesekali terdengar suara bisikan orang-orang yang sedang membicarakan ku, ada yang ingin mendekati ku, ada yang ingin berkenalan, ada yang ingin meminta foto bareng. Hal itu sudah biasa, karena aku artis papan atas.
Tiga orang menghampiri kami, mereka meminta foto bersama ku. Fanny mengambil gambar kami, di depan penggemar tentu aku tidak boleh terlihat sombong.
Pesanan datang, satu dessert ku serahkan pada Fanny. Gadis itu terlihat gembira, kami menikmati apa yang di pesan. Tak terasa waktu terus berjalan, hingga aku dan fanny terpaksa pergi meninggalkan cafe itu lalu menuju tempat syuting.
Kami berjalan ke parkiran, sampai disana Fanny mengemudikan mobilnya sedangkan aku duduk di belakang selayaknya bos. Sampai di tempat syuting semua orang menunduk memberikan salam, dasar mereka semua berniat mengambil muka dari ku agar tidak di marahi.
Sutradara memanggil ku, dia menyuruh aku menggantikan pakaian kemudian menghapalkan naskah yang telah di siapkan untuk syuting film ini.
Saat menuju ruang ganti pakaian, aku tidak sengaja bertemu dengan pemeran laki-laki utama drama ku kali ini. Aku pun segera menyapanya, menunduk serta memberi salam. Dia terlihat ramah membalas salam ku lalu tersenyum.
"Sudah waktunya kita memulai syuting, cepat ganti pakaian mu." Ujarnya dengan senyuman.
Dia adalah artis senior laki-laki lebih tua sepuluh tahun dari ku, tapi wajahnya sangat tampan terlihat awet muda. Namanya Leo fan, dia sering membintangi drama sebagai pemeran kedua laki-laki dia di kenal sebagai laki-laki yang menyedihkan karena aktingnya yang mendalami setiap bagian sedih, aku sangat kagum padanya. Tapi kali ini kami bekerja sama sebagai pemeran utama, seperti biasa Senior Leo akan meninggal di akhir cerita, aku yakin para penggemar terbawa suasana sedih akting kami. Tiga hari lagi syuting ini berakhir, aku telah mengganti pakaian dan sedang menghafalkan naskah.
"Kalian sudah siap?" Tanya sutradara.
Kami berdua mengangguk, saat ini bagian kami bertengkar di atas jembatan sungai. Aku dan senior leo bertarung memakai pedang, jika biasanya sungai yang di buat adalah palsu kali ini sungai yang kami pakai adalah asli, meski aku tidak bisa berenang akan ada alat yang menahan ku jadi tidak perlu takut.
"AKU TIDAK PERCAYA! KAMU SUDAH MEMBUNUH KEDUA ORANG TUA KU!" Jerit ku dengan ekspresi sedih, di tangan ku sudah ada pedang yang akan di pergunakan untuk bertarung dengan senior leo.
Senior leo mencoba menenangkan ku tetapi aku malah menolak dan bertarung dengannya. Seharusnya aku menusuk perut senior leo dan dia terjatuh ke dalam sungai lalu aku pun menyusulnya, tapi saat memijak bebatuan jembatan aku pun terjatuh ke dalam sungai. Sialnya saat aku berteriak menyuruh staff menarik tali alat untuk mengangkat ku tidak ada satupun yang berhasil melakukannya.
*Author pov*
Fanny terlihat khawatir secara tiba-tiba dia melompat untuk menolong Jane, namun kedua perempuan itu tidak kunjung naik selang waktu beberapa menit. Sutradara pun memerintahkan staff untuk mencari bala bantuan Jane dan Fanny.
Berita kecelakaan yang terjadi pada diri Jane pun tersebar luas, drama yang ia bintangi pun terpaksa di hentikan penayangannya selama proses pencarian Jane.
Jane membuka matanya, dia terasa kepalanya sedikit berat. Di sampingnya ada Fanny yang tertidur, keduanya basah kuyup. Jane mendengar oceh-ocehan dari orang sekitar.
Tak lama kemudian, seorang wanita dengan banyak hiasan di kepalanya mendatangi mereka dengan raut wajah kesal.
"Yie li! Sedang apa kamu disini? Apa sudah bosan hidup?!" Marahnya.
Wanita itu menyuruh para pelayan kerajaan untuk membawa Jane dan Fanny ke kediaman selir Yie ibu dari Wei Yei Lie. Ternyata xiaowei dan Fanny berpindah di mensi ke masa lalu dimana saat tiga negara saling bersaing untuk mendapatkan wilayah.
"Fanny! Bangun! Bangun!" Panggil Jane.
Dia sangat bingung menatap dirinya, semua tempat terasa asing baginya. Putri Yie Li memang mempunyai wajah yang sama dengan Jane, akan tetapi itu bukan dirinya. Jane sangat panik saat dia menjelajahi waktu.
"Kak? Dimana kita?" Tanya fanny.
"Aku tidak tahu! Sepertinya kita telah terlempar ke masa lalu!" Panik Jane.
"Jangan mengada-ada kak, mana mungkin kejadian seperti itu ada?"
"Aku serius! Lihat keluar, semua terasa asing!"
"Tidak! Jadi kita harus bagaimana?" Tanya fanny dengan khawatir.
Jane berlari menabrakan dirinya ke dinding, kepalanya berdarah. Fanny pun terlihat panik, niat Jane agar dia pingsan dan kembali ke masa depan tapi Jane malah mendapatkan ingatan putri Yie Li.
Yie Li adalah putri dari selir Yie, putri kesembilan kerjaan Wei. Semasa hidupnya dia selalu di tindas bahkan sering di marahi ibunya sendiri. Dan tubuh Fanny yang sekarang adalah pelayan setia Yie Li, putri Li berniat bunuh diri karena tidak tahan dengan nasibnya, namun pelayannya yang bernama Chi you malah menyelamatkan putri Li. Tapi sepertinya kedua perempuan ini telah meninggal, hingga jasadnya menghanyut ke tepian, kemudian Fanny dan Jane memasuki tubuh mereka setelah berpindah dimensi.
"Chi you…" gumam jane.
"Kak? Bagaimana ini? Kemana aku ingin minta pertolongan…" panik fanny.
"SELIR YIE DATANG MENGUNJUNGI PUTRI KESEMBILAN." Suara Kasim terdengar.
"Cepat! Cepat beri hormat jika tidak kepala kita akan di penggal." Panik Jane.
Fanny mengikuti apa yang di lakukan Jane, karena Jane sudah terbiasa dengan cerita zaman dahulu tentu saja dia sudah paham apa yang mereka lakukan di kerajaan. Saat Jane mengangkat kepalanya selir Yie terkejut melihat darah yang mengalir di kepala tubuh Yie Li.
"Li'er! Apa lagi yang kamu perbuat! Kasim panggilkan tabib untuk putri kesembilan!" Perintah selir Yie.
"Ah! Tidak perlu, tidak perlu! Ibu, Chi you bisa mengobati luka ku, aku hanya minta kotak obat saja." Ujar Jane.
"Apa kamu bilang, ibu?" Selir Yie terkejut.
Selama putri Yie Li hidup, dia tidak pernah memanggil ibunya dengan sebutan ibu. Putri Li juga suka menjaga jarak dengan ibunya, menjauhi orang-orang agar tidak di tindas.
"Kasim cepat panggilkan tabib!" Perintah selir Yie.
Tabib datang dan mengobati luka putri Yie Li, lalu dia mengecek nadinya. Tabib menggeleng pelan, dia berkata pada selir Yie bahwa putri kesembilan kehilangan ingatannya yang lalu, dia hanya mengenal kerabat dekat saja.
"Putri Yie Li kehilangan ingatannya karena membenturkan kepala." Jelas tabib.
"Li'er, segitu tidak inginnya kamu di nikahkan?" Tanya selir Yie.
Jane terlihat bingung, sedangkan Fanny terus menunduk dengan posisi memberi hormat kepada selir.
"Selir Yie, untuk kepulihan putri, sebaiknya anda tidak terlalu keras padanya. Dia sudah kehilangan semua ingatan." Celetuk tabib.
"Baik, Pelayan jaga putri kesembilan jangan biarkan dia keluar dari kamar, juga suruh dia meminum obatnya." Perintah selir Yie.
Semuanya menuruti perintah selir Yie, saat melihat kepergian selir Yie. Fanny belum kunjung berdiri membuat jane kesal dan memukulnya.
"Aduh sakit kak!" Ringis Fanny.
"Mulai sekarang jangan panggil aku kak! Panggil aku putri Li!" Seru Jane.
"Yang benar kak? Kita harus mencari cara untuk kembali ke masa depan." Bantah Fanny.
"Benar! Tapi sebelum itu kita harus membalaskan dendam putri Yie Li. Sementara itu juga cari cara untuk kembali." Jelas Jane.
"Seperti di drama saja." Dengus fanny.
"Benar! Aku akan menganggap ini sebuah drama yang sedang ku mainkan, dan aku adalah pemeran utamanya, HAHAHA!" Para pelayan datang lalu melihat Putri Li tertawa seperti orang gila.
"Putri, cepat minum obatnya! Jangan menyusahkan kami!" Marah pelayan itu.
"Apa kau bilang! Seorang pelayan berani membentak ku! Keluar kalian sekarang! Chi you terjang mereka semua keluar." Suruh Jane.
Fanny menerjang mereka semua lalu tertawa kecil, selanjutnya dia menanyakan apa yang akan di lakukan lagi.
"Ingat mulai sekarang aku adalah putri Yie Li dan kamu Chi you!"
"Oke putri Li!" Seru Chi you.
"Hihi, lihat saja. Aku akan membalaskan dendam putri Li, Mission Princess di mulai dari sekarang!" Ucap Putri Li dengan semangat.
**Author-nim:
Terima kasih sudah membaca cerita saya, di harapkan untuk memberikan dukungan berupa like dan ratingnya ya❤️ jika berkenan kalian boleh vote cerita ini untuk menambah semangat menulis saya.
untuk kalian yang ingin feedback, bisa like/reading cerita ini dulu? saya pasti akan feedback ke cerita yang kalian inginkan, terima kasih**.
cerita baru, silahkah di baca cerita tentang putri yueyin dan kisah kesehariannya. (cek di akun saya)
Putri Yie Li mencoba seluruh pakaian yang ada di kediamannya, dia sangat senang ternyata pakaian zaman dahulu terbilang sangat cantik. Hari-hari biasa pun seperti memakai gaun di dunia modern.
Chi you juga turut mencoba pakaiannya, mereka juga turut bersenang-senang memakai perhiasan. Terdengar teriakan pelayan dari luar, Yie Li dan Chi you segera membereskan pakaian dan perhiasan yang mereka pakai. Chi you membuka pintu kemudian menemui pelayan itu, ternyata pelayan hanya ingin menyampaikan bahwa putri Yie Li harus menemui selir Yie sekarang juga.
"Aduh benar-benar deh, pelayan itu pasti mengadu pada selir Yie." Ucap Putri Li sambil menghela nafasnya.
"Putri Li kamukan bisa berakting! Berakting lah seolah-olah orang memfitnah mu." Ucapan chi you menginspirasi Putri Li untuk membalikkan fakta.
"Chi, perhatikan saat aku berakting nanti…kamu harus menjadikan aku sebagai panutan." Kekeh Putri Li.
Mereka berdua segera menemui selir Yie baru saja ingin memberi hormat kakak perempuan Yie Li sudah menampar pipinya.
Plak!
"Dasar kurang ajar! Beraninya kamu memukul pelayan yang hendak menolong mu." Marah putri ke lima, juga kakak dari Yie Li.
"Kakak tunggu dulu jangan salah paham." Ujar Yie Li dengan mata yang berkaca-kaca.
Tiba-tiba saja Yie Li menangis dan bersujud di hadapan putri ke lima. Dia menangis tersedu-sedu hingga membuat semua orang khawatir. Selir Yie pun akhirnya bangkit dari kursi lalu menyuruh putri ke lima untuk kembali ke tempatnya.
"Yie Li, apa benar kamu memukul pelayan?" Tanya selir Yie.
"Mana mungkin ibu..hiks..aku yang selemah ini memangnya bisa melakukan itu? Di mata semua orang aku hanyalah putri yang tidak berguna…hiks.." tangis putri Li.
Sontak semua orang di sana berbisik-bisik. Pelayan yang mengadu tadi membantah perkataan putri Li. Karena kelancangannya saat berbicara tanpa memberi hormat, selir Yie pun menampar pelayan itu.
"Berani-beraninya kamu memfitnah putri! Kamu sadar akan status mu?!" Marah selir Yie.
"Maafkan saya nyonya…" mohon pelayan itu.
"Penjaga! Bawa keluar pelayan ini dan pukul dia 50 kali!" Perintah selir Yie.
Pelayan itu berteriak memohon agar selir Yie memaafkannya, Putri Li tertawa dalam hati. Dia juga tersenyum menyeringai saat menunduk.
'habislah riwayat mu kali ini pelayan bodoh!' batin putri Li.
"Ibu aku ingin bicara." Ujar putri ke lima sembari menarik lengan ibunya.
"Antarkan putri Li dan pelayannya pulang!" Perintah selir Yie.
Setelah putri Li dan Chi you pergi, putri ke lima atau Jian ai mulai mengobrol bersama ibunya. Jian ai mengungkapkan pikirannya tentang sikap putri Li yang berubah. Biasanya jika memiliki masalah entah itu tuduhan ataupun kesalahannya sendiri, putri Li akan menerima hukuman tanpa bantahan. Tetapi berbeda dengan putri Li yang sekarang.
Selir Yie menjelaskan bahwa Putri Li telah kehilangan ingatannya. Mendengar hal itu Jian ai sangat senang, tapi perkataan selanjutnya membuat Jian ai semakin membenci Yie Li.
"Dengan hilangnya ingatan Li aku berharap dia bisa menjadi harapan ku untuk ke depannya." Senyum Selir Yie.
Rasa di sulut api, Jian ai segera bangkit dan mengucapkan salam kemudian pamit meninggalkan selir Yie. Dia pun menuju ke sebuah tempat untuk bertemu seseorang.
Tak di sengaja Jian ai malah bertemu dengan putri kedua dan ketiga di jalan. Sepertinya mereka sedang mengerjai Yie Li seperti biasanya.
"Yie Li aku dengar kamu sakit, ini aku bawakan obat untuk mu." Ujar putri ketiga sambil menyerahkan kotak yang berisi rempah-rempahan.
Yie Li menerima hadiah dari putri ketiga, kemudian putri itu saling bertatapan dan tertawa kecil. Yie Li sudah tahu pasti bahwa ini adalah sebuah jebakan.
"Kalau begitu kami pulang dulu, jangan lupa di minum." Senyum putri kedua lalu mengajak putri ke tiga pergi.
Jian ai tertawa, dia berharap bahwa rempah itu mengandung racun yang dapat membunuh Yie Li. Sesampai di kamar, chi you terlihat kesal.
"Dasar mereka! Mereka pikir kita tidak tahu kalau rempah-rempah ini mengandung racun?! Mana ada orang yang berpura-pura baik, tentu memiliki niat baik." Kesal chi you.
Yie Li mengambil kotak itu lalu melihatnya, kemudian Chi you mengambil alih secara paksa dan melarang Yie Li untuk memakainya.
"Chi you, bukankah ini sangat bagus? Jika mereka ketawan meracuni diri ku, maka akan ada hukuman! Dengan itu mereka akan terkena akibatnya!" Seru Yie Li.
"Tapi kita tidak tahu kandungan racun apa di dalamnya." Khawatir chi you.
"Tidak masalah, kerajaan ini tidak mungkin tidak mempunyai obatnya. Di pikir lagi ingatan Putri Li dia di sayangi oleh kaisar, kita bisa mengambil kesempatan ini." Kata Yie Li.
Ide yang sangat bagus, untungnya putri yang sekarang berasal dari zaman modern hingga pikirannya sedikit maju. Setelah malam tiba Yie Li meminum obat yang mengandung racun itu, kemudian dia menyuruh mencari kotak yang sama dengan aslinya untuk di tukar.
Kotak palsu di letakan di atas meja, kemudian yang asli di letakan di bawah kasur. Saat mereka tidur, Yie Li mendengar suara gesekan pintu terbuka, dia sudah tahu bahwa itu orang suruhan putri ke tiga untuk mengambil hadiahnya. Dengan begitu kematian Yie Li tidak meninggalkan jejak apa-apa.
Yie Li merasakan dadanya yang terasa sesak, dia memiringkan tubuhnya kemudian mencoba untuk tidur.
Di pagi hari saat Yie Li berkaca, seluruh tubuhnya memucat. Dia merasa lemas hingga berapa kali memuntahkan darah, melihat hal itu chi you langsung melaporkan kepada selir Yie.
Selir Yie sangat khawatir, dia segera memanggil tabib untuk mengobati putri Li. Tabib berkata bahwa umur Yie Li tidak lebih dari tiga hari lagi. Hal itu membuat selir sedih dan Chi you pun khawatir.
Seharusnya Chi you tidak membiarkan Putri Li memakan rempah-rempah itu.
"Nyonya! Putri Yie Li jadi seperti ini karena putri kedua dan ketiga!" Celetuk chi you.
Mendengar hal itu selir terkejut, chi you pun menjelaskan apa yang terjadi kemarin. Selir Yie terlihat marah kemudian melaporkannya pada kaisar.
Kaisar pun datang membawa kedua putri yang di tuduh meracuni Yie Li.
"Bagaimana keadaan Li'er?" Tanya kaisar.
"Sangat menyedihkan kaisar, umur putri tidak lebih dari tiga hari lagi." Jawab tabib.
Kaisar terlihat marah, dia membentak ke dua putri. Kemudian menyuruhnya untuk jujur. Putri kedua dan ketiga tidak mengaku mereka berkata bahwa pelayan chi you menuduhnya.
"Tuan kaisar! Saya tidak berbohong, anda boleh menyuruh tabib untuk mengecek rempah-rempah yang mengandung racun itu." Ujar chi you sambil bersujud.
Kaisar pun menyuruh tabib untuk mengecek kotak tersebut, setelah tabib mengeceknya ternyata benar rempah-rempah itu berasal dari rumput racun yang berasal dari desa asal permaisuri. Putri kedua dan ketiga adalah anaknya, jadi kemungkinan besar bahwa racun itu berasal dari mereka.
Kaisar terlihat murka, dia menghukum putri kedua dan ketiga selama tiga bulan tidak boleh keluar dari kediamannya. Kaisar pun membelai kepala Yie Li, bibirnya terlihat pucat membuat kaisar sedih.
"Yie Li, sungguh malang sekali nasib mu…" gumam kaisar.
"Apa tidak ada obat lain, tuan tabib?" Tanya chi you.
"Tentu ada, hanya saja sulit di dapatkan." Jawab tabib.
"Apa itu?" Tanya selir Yie Li penasaran.
"Jantung manusia." Jawab tabib.
Semua orang disana terkejut, ternyata penyakit Yie Li sangat parah. Sontak selir Yie menangis histeris, namun berbeda dengan putri ke lima.
"Kaisar saya rela mengorbankan jantung saya demi Yie Li." Ujar selir Yie.
"Ibu! Jangan bicara sembarangan!" Kata putri ke lima.
"Apa tidak ada obat lain?" Tanya kaisar.
"Tentu ada." Jawab seorang pangeran yang baru saja datang.
Wajahnya sangat tampan, saat pertama kali Chi you melihatnya laki-laki itu sangat terasa familier.
"Aktor leo…" gumam chi you.
**Author:
Halo semuanya, terima kasih sudah membaca cerita saya, jika kalian suka jangan lupa like dan vote tinggalkan jejak kalian❤️
untuk writer yang lain bisa minta feedbacknya❤️**
Pangeran itu berkata bahwa dia bisa menyembuhkan Yie Li, jika tabib bilang umur Putri Li tidak lebih dari tiga hari, pangeran kedua hanya meminta waktu setengah hari untuk menyembuhkan Yie Li.
Kaisar menunggu kabar dari Pangeran Wei Zhang sudah hampir setengah hari tapi ia belum kunjung datang, di kediaman selir Yie kaisar berbicara dengan ibu putri Li.
"Kaisar…putri kedua dan ketiga sangat kejam…" ucap selir Yie.
"Maka dari itulah aku sudah menghukum mereka." Balas ucapan dari kaisar.
"Tapi kaisar, saya takut bahwa permaisuri membenci Yie Li." Lanjutnya.
"Tidak mungkin, kamu tenang saja aku akan melindungi Yie Li."
Terdengar suara Kasim yang mengumumkan pangeran Zhang sudah datang. Dia membawa ramuan obat untuk menyembuhkan Yie Li. Mereka pun kembali ke kamar putri dan mengobatinya.
"Uhuk…uhukk.." suara batuk Yie Li.
Pangeran menjelaskan bahwa obat ini tidak bisa bekerja secara langsung, putri Li harus beristirahat hingga besok harinya.
Kaisar memerintahkan para pelayan untuk menjaga Yie Li selama dia sakit, kemudian semuanya kembali ke kediaman masing-masing.
"Wei Zhang." Panggil seseorang.
Putri mahkota datang dia adalah kakak kandung dari pangeran kedua. Besok putri mahkota akan di kirim ke kerajaan barat untuk pernikahan politik. Dia menghampiri adiknya sebelum itu.
"Kenapa kamu menolong Li'er." Tanyanya.
"Kesalahan ku padanya bahkan tidak sebanding dengan ini." Jawab Pangeran zhang.
"Aku pikir Li'er telah membenci ku, tapi aku siap untuk menggantikannya." Senyum putri mahkota.
Di malam hari, Yie Li sudah sadar sepenuhnya. Ia pun menjadi bersemangat untuk mengelilingi kediaman selir Yie.
"Putri…tolong jangan keluar di malam hari." Mohon seorang pelayan.
"Memangnya kenapa?" Tanya Yie Li.
"Iya! Kenapa kamu melarang putri." Sambung Chi you.
"Itu…selir Yie bisa marah jika putri keluar, sebaiknya putri segera beristirahat hingga besok pagi." Jelas pelayan itu.
"Huh! Menyebalkan ya sudah!" Yie Li kembali memasuki kamarnya.
Di dalam kamar Yie Li mencari barang-barang kemudian melihatnya dengan teliti barang kali ada sesuatu yang berhubungan dengan masa depan.
Yie Li bingung, bagaimana caranya kembali ke masa depan? Bahkan dia sudah membenturkan kepalanya di dinding tapi itu malah menyakiti dirinya sendiri.
"Humm…aku kangen dunia modern." Gumam Yie Li.
"Sama." Sahut Chi you.
Akhirnya mereka pun tidur, ke esokan harinya kaisar datang mengunjungi putri Li lagi. Yie Li berkata dirinya sudah lebih baik dari sebelumnya, kaisar pun menyuruh Yie Li untuk berterima kasih pada pangeran kedua.
Yie Li menyiapkan hadiah untuk pangeran kedua dia dan Chi you segera pergi ke kediaman itu, sesampai di sana Yie Li terkejut saat tahu pangeran kedua mempunyai wajah yang mirip dengan Senior Leo.
"Senior leo?" Bingung Yie Li.
"Senior leo? Apa itu?" Tanya Pangeran zhang.
"Ah tidak! Tidak!" Yie Li memberikan hormatnya.
Setelah itu Yie Li menyerahkan hadiahnya dan mengobrol dengan pangeran Zhang. Yie Li mengatakan bahwa dirinya telah lupa ingatan, jadi dia bertanya apakah dia dan pangeran Zhang dulu sangat dekat.
"Tentu saja, kita adalah saudara." Senyum pangeran zhang.
Pangeran Zhang mengajak Yie Li bersama pelayannya memasuki ruang kerja, di sana para pelayan kediaman pangeran kedua telah mempersiapkan jamuan makan. Zhang menyuruh Yie Li dan pelayanannya untuk menikmati makanan yang ada di atas meja, chi you terlihat antusias. Saat tangannya menyentuh makanan itu, Yie Li memukul tangan Chi you lalu menyuruhnya untuk menjaga sikap sopan santun di hadapan pangeran.
Pangeran tertawa, dia memakluminya. Putri Yie Li tersenyum dia melihat sekitar namun tatapannya tertuju pada sebuah lukisan yang menempel di dinding. Ada dua perempuan di dalam lukisan itu, satunya mempunyai wajah sama persis dengan Wei Yie Li.
"Pangeran kedua, siapakah perempuan yang ada di lukisan itu? Wajahnya mirip dengan ku." Tanya Yie Li.
"Itu adalah kamu dan putri mahkota." Jawab Pangeran kedua.
"Benarkah? Kalau begitu aku dan putri mahkota sangat dekat, dimana putri mahkota?" Tanya Yie Li lagi.
"Kalian memang sangat dekat, Putri mahkota sudah pergi ke negara Shu untuk melaksanakan pernikahan." Jawab Pangeran kedua.
Entah mengapa air mata Yie Li tiba-tiba mengalir, sepertinya itu respon dari tubuh asli Yie Li. Dengan cepat Yie Li menghapus air matanya lalu bertanya lagi dengan pangeran kedua.
Pangeran kedua terkejut melihat Yie Li tiba-tiba menangis, tapi setelah Yie Li menghapus air matanya kemudian kembali bertanya, pangeran kedua menjawab semuanya.
"Pangeran, bisakah kamu menceritakan sedikit kisah tentang kami berdua?" Tanya Yie Li.
Pangeran mulai menceritakan semuanya, kilas balik kehidupan mereka saat kecil. Putri mahkota adalah anak dari permaisuri dahulu, namun saat permaisuri melahirkan pangeran kedua ia kehilangan nyawanya. Selir Yie merawat putri mahkota dan pangeran kedua hingga mereka dewasa, sebelum itu saat mereka masih berumur belasan tahun putri mahkota dan Yie Li sangat akrab. Bahkan setelah dewasa Putri mahkota pergi dari kediamannya untuk mengajak Yie Li bermain mengingat ia tidak memiliki satu teman pun.
Pangeran kedua menghentikan ceritanya, tiba-tiba dia teringat kejadian saat Yie Li terjun ke jurang sungai kelupaan. Dia menyesal seandainya saja bisa menyelamatkan Yie Li saat itu, seandainya saja ia bisa membantah titah permaisuri semuanya tidak akan terjadi.
*Flashback on
"PUTRI YIE LI DATANG MENGHADAP PERMAISURI."
Yie Li menunduk memberi hormat dan salam kepada permaisuri, setelah mengangkat kepalanya dia melihat putri mahkota di samping permaisuri lalu tersenyum.
"Negara kita mengalami kesulitan, ekonomi mulai mengurang bahkan rakyat susah mendapatkan makanan akibat perang antar negara." Jelas permaisuri.
"Hormat permaisuri, Yie Li akan membantu memikirkan bagaimana caranya menyelamatkan rakyat." Ujar Yie Li.
"Tidak perlu, Yie Li negara kita tidak bisa di selamatkan lagi. Satu-satunya cara ialah dengan mengikuti pernikahan politik." Bantah permaisuri.
Seketika Yie Li terdiam, permaisuri pun melanjutkan omongannya. Ia memerintahkan Yie Li untuk mengikuti pernikahan politik itu, Yie Li tidak bisa menolak karena itu perintah dari yang mulia permaisuri sekarang.
Akhirnya Yie Li pergi menemui pangeran kedua, dia memohon agar pangeran kedua membantunya kabur dari kerajaan. Pangeran kedua tidak bisa membawa kabur Yie Li dari kerajaan karena resikonya sangat besar. Yie Li pun menjadi kecewa dan dia pergi ke sungai kelupaan untuk melupakan semua ingatan dia bersama pangeran kedua dan purti mahkota.
"Yie Li! Berhenti melangkah! Itu sangat bahaya!" Jerit putri mahkota.
"Yie Li kembali lah..aku akan memikirkan bagaimana caranya membawa mu pergi." Mohon pangeran kedua.
"Pergi kalian berdua! Tidak ada gunanya lagi…dari pada aku terus hidup dengan perasaan sakit ini, lebih baik aku melupakan kalian semua!" Jerit Yie Li dengan nada menyedihkan.
Pangeran kedua mencoba untuk mendekati Yie Li tapi sudah terlambat, Yie Li melompat ke jurang itu. Putri mahkota menangis histeris, pangeran kedua menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian itu. Setelah kejadian itu Putri mahkota terus menunggu di ujung tepi sungai kelupaan, ia menunggu Yie Li datang.
Tapi dirinya terus berada di suasana sunyi, dia menangis lagi-lagi pangeran kedua mengajaknya pulang. Pada saat putri mahkota kelelahan ia pun pingsan karena terus memikirkan Yie Li, saat sore tiba pelayan menemukan putri Yie Li berada di ujung sungai dengan keadaan tak sadarkan diri, pengeran kedua segera menyusul kesana namun ternyata Yie Li sudah di bawa ke kediaman Selir Yie.
*Flashback off
Pangeran kedua tampak melamun setelah menceritakan tentang kedekatan Yie Li dan putri mahkota. Entah apa yang ada di pikirannya, tiba-tiba saja panah melesat ke arah pangeran kedua, dengan sigap Yie Li menangkap panah itu menggunakan tangannya.
Pangeran kedua terkejut melihat hal itu, Putri Yie Li tidak bisa menguasai seni beladiri di tambah lagi dia telah kehilangan ingatan, hal itu membuat pangeran kedua curiga. Sedangkan Jane Liu di masa depan menguasai senibela diri, di tambah lagi dia sering membintangi drama kolosal dan menjadi pendekar wanita menyebabkan ia mempelajari seni beladiri zaman dahulu.
"Maaf pangeran, saya terkejut melihat ini. Sepertinya ada surat untuk pangeran." Putri Li menyerahkan panahnya.
Pangeran kedua membuka surat di panah tersebut lalu membacanya. Raut wajahnya berubah, seperti ada yang dipikirkannya. Pangeran kedua pun pamit pergi meninggalkan Yie Li.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!