Pagi ini menunjukan pukul 6 pagi dan terdengar suara alarm dari kamar seorang gadis yang masih damai di dalam selimut yang menutupi seluruh badannya..
" Non,, Non Hani bangun,, Sudah siang Non,, Ucap Bik Surti asisten rumah tangga di rumahnya..
" Bentar Lagi Bik,, Hani masih ngantuk Ucap Hani dengan malah menutup wajahnya yang terkena cahaya matahari..
" Non Hani gak sekolah,, ini Sudah jam setengah tujuh Non,,
Hani langsung beranjak bangun,
" Aduh,, Bik Surti.. Hani kenapa gak bangunin dari pagi.. Ucap Hani berlari ke dalam kamar mandi..
Bik Surti tersenyum sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah Hani, dia pun segera membereskan tempat tidur Hani..
-
Hani berlari kecil menuruni tangga di rumahnya untuk menuju meja makan..
Seperti biasa, di sana terlihat sepi dan dia akan selalu sarapan sendiri..
" Mami sama Papi sudah pada berangkat ya Bik,, Ucap Hani sendu
" Iya Non,, Nyonya sama Tuan berangkat pagi pagi..
Hani terdiam dia hanya memainkan makanan yang ada di depannya..
Bik Surti merasa tidak tega dengan Hani, dia tau perasaan Hani..
Kedua orang tuanya selalu sibuk dengan kerjaanya masih masing ..
" Non Hani,, ini susu nya Non di minum ya..
" Hani gak lapar Bik, Hani berangkat dulu..
Bik Surti terus menatap Hani sampai keluar rumahnya,,
Hani anak tunggal di keluarga Wijaya yang terkenal dengan kekayaannya namun dia sama sekali tidak merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya karena mereka yang begitu sibuk, Mereka memang mencukupi semua kebutuhan Hani namun semua itu sebenarnya bukan yang Hani butuhkan..
**********
Sesampainya di Sekolah Darmawangsa,,
Mobil Hani melaju memasuki parkir dan terlihat dua mobil Sahabat sudah terparkir di sana..
Hani keluar dari mobilnya dengan menenteng tasnya, dia berjalan masuk..
Hani termasuk anak yang pintar di sekolahnya, dia pun banyak di gilai oleh siswa di sana bahkan banyak mereka yang menyatakan perasaan kepadanya namun mereka semua di tolak Hani dengan alasan karena dia mau Fokus sekolah..
Namun dengan begitu banyak siswi yang merasa iri dan tidak suka dengannya..
Yang mereka tau Hani adalah gadis Bar bar dia suka pergi keluar saat malam..
Mungkin karena mereka merasa iri sehingga mereka menyimpulkannya sendiri padahal Hani bukanlah gadis nakal seperti yang mereka pikirkan..
-
" Hai guys,, Sapa Hani saat melihat Amel juga Sita yang sudah berada di kelasnya..
" Gue kira Loe bakal telat Han,, Ucap Amel
" Pasti Loe gak denger Alarm lagi Kan,, Ucap Sita
Hani tersenyum manis dan duduk di bangkunya,, kedua sahabatnya memang selalu tau tentang dirinya..
" Iya,, gue gak denger Alarm dan Bik Surti telat bangunin.. Ucap Hani
Tidak lama seorang guru masuk dan mereka pun mulai pelajarannya..
**********
" Akhirnya selesai juga pelajarannya,, Bosen gue Ucap Sita..
" Kapan Loe gak bosan saat pelajaran Ta,, Ucap Amel
Hani hanya menggelengkan kepalanya mendengar kedua Temannya yang sedang ribut sendiri..
Tiba tiba seseorang masuk ke dalam kelas mereka dan menjadikan semua siswi di sana rame..
Bagaimana tidak, seorang yang adalah siswa favorit di sekolah mereka..
" Sori ganggu,, Ucap Dimas yang berdiri di depan Hani
Dimas adalah kakak kelas mereka dan dia siswa yang sangat di idolakan semua siswi..
Hani, Amel juga Sita kompak menoleh ke asal suara..
" Hani,, ada yang mau gue obrolin sama Loe.. Kita bisa bicara berdua.. Ucap Dimas
Amel dan Sita saling pandang,, namun berbeda dengan Hani yang bersikap biasa saja..
" Mau bicara apa ya Kak,, Ucap Hani
" Jangan Disini ya,, Ucap Dimas dengan menatap semua siswi yang masih berdiri menatapnya di sana
Hani menatap kedua sahabatnya yang terlihat mengangguk..
Dan Hani pun tersenyum..
Mereka keluar kelas dan berjalan ke taman belakang sekolah mereka.
Banyak tatapan sinis dari siswi di sana melihat cowok yang mereka idolakan berjalan dengan Hani..
Mereka sampai di taman belakang sekolah,,
Dimas memutar tubuhnya dan menghadap Hani yang sedari tadi hanya diam..
Dimas menghela napasnya dan menatap tajam,,
" Han,, Sebenarnya udah lama gue suka sama Loe.. Apa Loe mau jadi cewek gue Ucap Dimas to the point
Hani menatap Dimas,
Dia tidak kaget dengan ucapan Dimas karena dia sudah sering mendapatkan Ucapan seperti itu dari beberapa siswi bahkan mahasiswa yang kuliah di kampus dekat sekolahannya..
" Sorry Kak,, Gue gak bisa Ucap Hani
" Kenapa Han,, Apa Loe udah punya cowok di luar
Hani menggeleng..
" Terus kenapa Loe gak mau terima gue..
" Gue cuma mau fokus sekolah Kak,, dan gak mau pacaran dulu
Dimas terdiam, dia pun menundukan kepalanya merasa patah hatinya di tolak Hani namun dia juga menghargai keputusan Hani..
" Gue balik dulu Kak,, kasihan Amel juga Sita udah nunggu gue.. Ucap Hani berjalan meninggalkan Dimas yang masih terus menatapnya..
" gue bakal terus nunggu Loe han, sampai loe benar benar mau jadi cewek gue " gumam Dimas..
********
Sementara di Kantin Amel juga Sita menunggu Hani yang tak kunjung datang, namun tiba tiba Hani sudah duduk di sebelah Amel dan menyomot kentang goreng yang ada di depan Sita..
" Astaga,, Kebiasaan deh Loe Han,, Ucap Sita
" Eh,, Kak Dimas bicara apa sama Loe Han,, Ucap Amel penasaran
" Iya Han,, Kak Dimas ngomong apa sama Loe Ucap Sita
" Kalian kepo banget si,,
" Hani sayang,, Hani yang paling Cantik.. Kita memang penasaran dan sangat penasaran.. Ucap Amel
Hani tersenyum dan malah memesan meneguk mineral water yang di bawanya..
Sementara Amel juga Sita setia dengan menunggu Hani..
" Kalian kenapa,, Ucap Hani tanpa bersalah
" Astaga Hani,,, Teriak Amel juga Sita bersama
Hani menutup telingannya dan tertawa..
" Oke,, Oke gue cerita..
Kak Dimas nembak gue,, Ucap Hani
Amel dan Sita membulatkan matanya,
" Serius Han,, terus terus gimana Ucap Amel penasaran
" Gue tolak,,
" Astaga Hani,, Kak Dimas Loe tolak.. Parah Loe Han,, semua siswi mengidolakan dia berkhayal jadi ceweknya tapi Loe malah nolak dia.. Gila Loe memang.. Ucap Sita
Hani hanya diam,
Dia tidak menghiraukan ucapan Sita yang terus menyebutnya gila, sementara Amel dia lebih tau Hani, dia tau jika Hani gak akan pacaran karena dia akan fokus belajar..
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai Semua..
Salam kenal salam sayang buat kalian..
Mohon dukungannya buat Novel terbaru saya..
Semangat untuk Votenya Like juga Komen kalian ya..
Salam Sayang
encha 💖
Hani membuka pintu rumahnya dan selalu sama seperti hari hari sebelumnya,,
Di rumahnya selalu sepi dan hanya ada asisten rumah tangganya, satpam, supir juga tukang kebun di sana..
" Non Hani sudah pulang,, Sapa Bik Surti saat melihat Hani
" Iya Bik,, Papi sama Mami belum pulang ya Bik,,
" Non kayak gak tau Papi sama Mami aja,,
Hani tersenyum dan kembali berjalan menaiki tangga menuju kamarnya..
Sementara Bik Siti membersihkan rumah seperti biasanya..
-
Di dalam kamar,
Hani melepas sepatu juga tasnya, dia meletakan di sembarang tempat dan dia pun berbaring di atas ranjang..
Perasaan sedih, hampir setiap hari dia tidak bertemu dengan kedua orang tuanya padahal mereka tinggal serumah..
Setiap Pagi mereka selalu berangkat pagi dan pulang larut saat Hani sudah terlelap..
Ingin rasanya di berontak, namun dia sadar jika mereka melakukan semua untuk kehidupannya namun bukan itu yang dia mau dia ingin mendapatkan kasih sayang mereka..
Sampai tidak terasa air matanya menetes begitu saja di pipi mulusnya, merasakan perih di hatinya mengingat semua..
" Kenapa hidup gue kayak gini, punya orang tua tapi seperti tidak mempunyai, mereka selalu sibuk dengan kerjaan mereka dan gak pernah ada waktu buat gue,,
Gue gak butuh kehidupan mewah, gue cuma butuh kasih sayang mereka". Gumam Hani dengan terus terisak..
Dia terus menangis hingga akhirnya dia pun tertidur dengan masih menggunakan seragam sekolahnya..
Bik Surti yang sudah menyiapkan makan malam pun berjalan menuju Kamar Hani untuk memanggilnya,,
Ceklek,,
Pintu terbuka dan terlihat lampu masih gelap, Bik Surti pun berjalan dan menyalakan lampu di lihatnya Hani yang berbaring dengan masih menggunakan seragam sekolah dengan posisi meringkuk dan memegang foto di tangannya..
Bik Surti mengambil fotonya dan kembali meletakannya di atas meja samping ranjangnya..
" Kasihan Non Hani, dia pasti sangat merindukan kedua orang tuanya..
Mereka tinggal bersama namun jarang sekali bertemu". Gumam Bik Surti dengan mengusap lembut rambut Hani yang terlelap namun pandangannya langsung melihat sisa air mata di pipi Hani..
Hatinya ikut menangis melihat anak majikannya..
Bik Surti sudah bekerja lama dengan keluarga Wijaya bahkan sebelum Hani lahir, dan semenjak lahir Hani selalu di rawat oleh Bik Surti hingga sekarang..
Bik Surti sudah menganggap Hani sebagai anaknya sendiri.
Setelah menyelimuti tubuh Hani, Bik Surti pun berjalan keluar dan membiarkannya tidur karena pasti Hani lelah setelah kegiatan seharianya di sekolah..
*********
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam,
Hani mengerjabkan Matanya dan merasakan perutnya yang sangat lapar, dia pun baru menyadarinya jika dirinya belum makan dari siang pantas saja cacing di dalam perutnya pada berontak..
Hani berjalan masuk kamar mandi untuk mencuci mukanya dan berganti pakaiannya..
Setelah selesai dia pun berjalan turun,
Saat melewati kamar ke dua orang tuanya terlihat masih gelap yang menandakan mereka belum pulang,
Hani menghela napasnya dan kembali berjalan..
Dia masuk ke dalam dapur dan akan memasak mie instan karena pasti Bik Surti sudah tidur, dia pun mulai membuka lemari untuk mengambilnya..
" Non Hani,, Sapa seseorang dari belakang..
Hani kaget mendengar suara itu dan langsung menoleh,,
" Astaga Bik Surti,, ngagetin aja deh..
" Non Hani lagi ngapain,,
" Hehehe,, Hani lapar Bik, Ucap Hani dengan cengengesan
" Ya Sudah biar Bibi Yang buatkan ya,, Non mau bikin mie atau makan nasi lauknya biar Bibi panasin dulu..
" Gak Usah Bik,, Hani makan Mie aja..
" Non duduk di sana dulu, Biar Bibi masakin
" Maksih ya Bik,,
" Iya Non,,
Hani berjalan duduk dan menyangga kedua tangannya, dia terus menatap Bik Siti yang sedang memasak Mie..
" Papi sama Mami belum pulang juga ya Bik,,
" Tadi Nyonya telpon, katanya mereka pulang larut Non,, masih ada yang harus mereka selesaikan..
Hani hanya mengangguk,
Ini bukan pertama kalinya namun itu sudah sangat sering..
" Silahkan Non,, Ucap Bik Surti dengan memberikan semangkut Mie instan
Hani tersenyum dan langsung memakannya..
Bik Surti berjalan mengambilkan air untuk Hani dan kembali duduk menemani putri majikannya yang terlihat sangat menikmatinya..
" Mau Bibi masakin lagi Non,,
" Engga Bik,, kenyang banget..
" Memangnya Non gak makan tadi di sekolah..
" Gak Bik,, tadi di sekolah males..
" Makan Non, nanti Magh Non Hani kambuh lagi.. Ucap Bik Siti dengan membereskan mangkuk yang telah kosong..
-
Hani sudah kembali ke dalam kamarnya, namun dia tidak bisa kembali tidur..
Dia pun menyambar benda pipih yang berada di atas nakas dan membukanya..
Dia pun memainkan game di sana..
Hani terdiam saat mendengar suara mobil dari depan rumahnya, dia pun berlari melihat dari jendela kamarnya dan ternyata kedua orang tuanya yang baru saja pulang,
Hani melirik jam di ponselnya yang menunjukan pukul 11.30 malam..
Sebenarnya Hani sangat kangen dengan mereka namun, dia pun mengerti pasti kedua orang tuanya sangat lelah sampai akhirnya dia menahan rasa rindunya dan kembali naik ke atas ranjang dan memaksakan untuk tidur..
Dengan terus bolak balik, akhirnya Hani pun tertidur dengan memeluk boneka pinguin Kesayangannya..
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai Semua..
Salam kenal salam sayang buat kalian..
Mohon dukungannya buat Novel terbaru saya..
Semangat untuk Votenya Like juga Komen kalian ya..
Salam Sayang
encha 💖
Di Bandara terlihat seorang laki laki tinggi putih bebadan kekar, berkaca mata hitam dengan pakaian santai namun tetap membuatnya terlihat tampan berjalan dengan satu tangan yang menarik koper dan satu tangannya masuk ke dalam celana..
Semua mata tertuju kearahnya, dan jangan tanya lagi dia mengalihkan pandangan para wanita yang berada di sana..
Dia adalah Aditia Riki Saputra anak tunggal sekaligus pewaris tunggal dari keluarga Aditia seorang Pengusaha dengan saham di mana mana juga beberapa restoran dan hotel ternama di Jakarta..
Riki baru saja sampai di Jakarta yang sebelumnya dia kuliah di New York, namun karena keinginan kedua orang tuanya jika dia harus pindah kuliah dia pun menurutinya..
Riki menghentikan langkahnya dan menatap sekeliling, dia mencari Miko teman sekaligus sahabat kecilnya, namun dia tidak menemukannya..
Riki segera mengambil benda pipih dari dalam saku celananya dan langsung menghubungi seseorang..
" Mik,, Loe dimana Ucap Riki setelah telponnya tersambung..
" Weish,, sabar Bro.. Gue udah di jalan bentar lagi sampai.. Ucap Miko di seberang
Riki menutup telponnya dan duduk di sebuah kursi tunggu..
Tidak lama sebuah mobil sport warna hitam sampai di depannya..
Miko terlihat keluar dari dalam mobil dan tersenyum,,
Dia pun berjalan mendekati Riki yang masih menatapnya tajam..
" Lama banget Loe,, Ucap Riki dengan berjalan menuju mobil
Miko mengangkat bahunya, dia pun berjalan menuju mobilnya dan kembali melajukannya keluar Bandara..
*************
Mobil Miko sampai di sebuah rumah bak istana, Rumah besar nan mewah di sana..
Riki berjalan masuk ke dalam rumahnya setelah sekitar 3tahun akhirnya dia kembali ke rumahnya..
" Riki anak Mama,, Ucap Meri Mama Riki
" Ma,, Ucap Riki dengan memeluknya erat menyalurkan rasa rindunya kepada Mamanya
" Akhirnya kamu sampai Nak,, gimana perjalan tadi..
" Lumayan membosankan Mom,,
Mama Meri tersenyum, Dia tau jika anaknya kurang menyukai hal monoton seperti itu..
" Kita masuk ya,, Mama sudah masakin semua makanan kesukaan kamu..
Mama Meri, Riki juga Miko pun berjalan menuju meja makan,,
" Kamu sudah sampai Rik,, Ucap Aditia
" Papa,, Papa apa kabar..
" Baik Nak,, Ucap Aditia dengan memeluk Tubuh anak laki lakinya..
Setelah sedikit berbicara akhirnya mereka pun menikmati makan siangnya bersama..
Walaupun Miko hanya teman Riki, namun Miko sudah dianggap seperti ank kandung Keluarga Aditia,, dia pun sudah membantu bekerja di Perusahaan..
Miko masih kuliah namun kemampuannya tidak kalah dengan orang yang sudah lama bekerja di Perusahaan..
Mereka makan dengan terus saling bicara, namun Miko yang lebih cenderung bicara dan Riki hanya sesekali berbicara dan itu karena pertanyaan dari Papa ataupun Mama Meri..
*********
Dan di sini lah Riki,
Di dalam kamarnya dulu, kamar yang sudah lama tidak di tempatinya namun semua tatanan masih sama seperti dulu dan tidak ada satu pun yang berubah..
Riki masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat lengket akibat perjalanan yang lumayan lama..
Setelah 20menit, dia pun keluar dengan kaos hitam polos dan celana pendek jeansnya..
Dia pun berjalan menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya..
Tidak lama dia pun terlelap karena rasa lelah di tubuhnya menjadikan dia gampang untuk tertidur..
-
Sementara Miko,,
Dia pun masih berada di sana, dia akan menginap di sana karena paksaan dari Mama Meri dan Miko sendiri tidak bisa menolak jika Mama Meri sudah memintanya..
" Pa,, Ma,, Miko ke kamar dulu ya mau mandi gerah banget Ucap Miko
" Iya Nak,, kamu malam ini gak usah pulang ke Apartemen, tidur di rumah saja Ucap Mama Meri
" Iya Mik,, lagian sudah ada Riki di rumah
" Iya Pa, Ma,, Miko akan menginap di sini Ucap Miko dengan senyumannya
Miko pun berjalan menuju kamarnya,,
Walaupun dia bukan anak mereka namun mereka tidak membedakan Riki juga Miko..
-
Sama seperti Riki,,
Setelah membersihkan tubuhnya, Miko menuju ranjangnya dan langsung merebahkan tubuhnya..
Tadi pagi dia harus kuliah dan setelah kuliah dia harus ke Bandara menjemput Riki, membuat tubuhnya lumayan lelah..
Namun dengan begitu dia tidak mempermasalahkannya, dia selalu siap jika keluarga Aditia memintanya melakukan sesuatu karena baginya mereka adalah Keluarganya..
Miko yang sudah mulai mengantuk pun langsung terlelap..
\=\=\=
Hai Semua..
Salam kenal salam sayang buat kalian..
Mohon dukungannya buat Novel terbaru saya..
Semangat untuk Votenya Like juga Komen kalian ya..
Salam Sayang
encha 💖
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!