Seorang gadis cantik berusia 20 tahun tampak sedang duduk di ruang kelas yang hanya memandang kosong melihat buku pelajaran yang hanya ia bolak balik sedari tadi.
Ia terlihat sangat tidak fokus pada pelajaran yang sedang di terangkan oleh dosen yang sejak tadi memperhatikan nya.
"Laras" sapa dosen cantik yang bernama Renata itu
"eh... i...iya.. Bu..." jawab nya terbata.
"kamu kenapa sedari tadi saya menjelaskan, kamu hanya melamun" tanya Bu Renata
"emm... sa.. saya..."
"Ada apa, apa ada masalah.?"
tanya Bu dosen dengan lembut.
"Maaf Bu..." keluh nya sambil menunduk.
"Kamu... saya perhatikan berapa hari ini sangat tidak fokus dengan pelajaran saya" Ujar Renata lagi
Laras hanya menundukkan kepala nya tidak berani menatap sang dosen.
"Keluar kamu dari kelas saya" Ujar Bu Renata.
"Maaf kan saya buk" ucap Laras lalu bangkit dari kursi dan keluar dari kelas nya Bu Renata.
"Hiks...hiks...hiks...
Apa yang harus aku lakukan"
Laras berjalan dengan gontai menuju taman kampus.
Ia duduk di kursi taman, air matanya sudah mengalir membasahi pipi mulus nya begitu saja tanpa bisa ia tahan lagi..
"Hiks...hiks...hiks...dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak 200 juta untuk operasi mama" Gumam perempuan itu.
Cukup lama Laras menangis di sana, hingga tanpa Laras sadari, ada seorang wanita dibelakang nya yang mendengar semua keluh kesah nya barusan. Dengan hati hati ia menyentuh pundak Laras dan memanggil..
"Laras...."
Laras tersentak dan buru buru menghapus air matanya, dan melihat ke arah belakang.
"Bu..Bu..Renata..."
"Boleh saya duduk.?"
"iya silahkan Bu..." Ucapnya sambil menggeser tubuhnya memberi tempat duduk untuk Renata.
Renata menanggapinya dengan senyum manis yang ia sungging kan dari bibir nya.
"Terimakasih...." Ucap Renata.
"Laras.. saya ..."
"Ada apa Bu.. apa yang membuat ibu kemari ?" tanya Laras.
"Laras, saya tau kamu sedang ada masalah, dan maaf tadi saya mendengar semuanya. emm.. apa kamu tidak fokus belajar karena memikirkan ibu mu yang sedang sakit? Tanya Renata
"I..iya.. bu, maaf..."
Renata tersenyum tipis dan mengangkat tangan nya mengusap rambut panjang Laras yang terurai.
"Saya seperti tidak mengenal mu hari ini, Laras yang saya kenal, dia adalah mahasiswa ku yang paling tegar, dan paling tidak pernah terpuruk seperti ini. Memang nya mama mu sakit apa ?" Renata kembali bertanya.
"Mama sakit jantung Bu.. dan harus segera di operasi.. saya tidak tau harus mencari uang dimana untuk membiayai operasi mama.. saya takut kehilangan mama, karena hanya mama satu satu nya yang saya miliki saat ini." Jawab Laras dengar deraian air mata yang sudah membasahi pipi nya
Renata menarik tubuh Laras kedalam pelukan nya dan mengusap lembut rambutnya.
"Laras... tenang lah... saya akan membantu kamu" lalu ia meregang kan pelukan nya dan menatap Laras dengan sendu.
Laras menatap Renata dengan mata yang berkaca-kaca. "Benar kah, Ibu akan membantu saya ?" Ujar Laras tak percaya
"emm.. tentu..." Jawab Renata sambil tersenyum yang sama sekali tidak bisa di artikan oleh Laras.
"Saya akan membantu kamu membiayai operasi mama kamu sampai mama kamu sembuh, tapi....." Renata menahan bicara nya, yang membuat Laras penasaran.
"Tapi apa Bu.."
"Tapi apa saya juga boleh meminta tolong sesuatu dengan kamu, ya.. semacam dengan syarat." Ucap Renata yang membuat Laras mengernyit kebingungan
"Syarat.. ??" Laras mengulangi nya
"Iya Syarat, apa kau mau"
"Memangnya apa syarat nya Bu..?" Tanya Laras.
"Menikah dengan suami ibu laras."
"Apa..... !!" Laras sangat terkejut dan membelalakkan matanya menatap Bu Renata
"Maksud ibu...??"
"Iya... menikah lah dengan suami ibu Laras.." Ujar Renata mantab
"Ta..tapi.. "Laras masih tidak percaya dengan syarat yang di ajukan oleh dosennya itu.
..._____...
"selamat membaca ya gengs...
dan maaf ya ini novel pertama aku😀😀😀
aduhhh aku tuh gatel banget pengen punya cerita juga...hahaha🤣🤣🤣
aku pengen menyalurkan imajinasi ku yang sudah sangat lama terpendam...wkwkwk
jangan lupa dukung cerita aku ya... biar semakin tinggi imajinasi ku hahahaha🤣🤣
like komen vote pake poin ya gengs....
maaciiihhh.....
Haloooo.... akuh balik lagi....
jangan bosen2 ya baca nya hahaa
dan.....
HAPPY READING !!
..._____...
"Saya mohon Laras " Ucap Renata seraya mengambil kedua tangan Laras dan menggenggam nya erat.
"Apa tidak ada pilihan lain selain harus menikah dengan suami ibu. Dan mengapa harus menikah dengan suami ibu ? Lalu bagaimana dengan ibu ?" tanya Laras dengan menatap Renata penuh dengan pertanyaan.
"Aku akan menjelaskan nya pada mu." Ucap Renata lalu melepas genggaman tangan dan mengalihkan pandangan nya menatap jauh kedepan
"Aku sudah hampir lima belas tahun menikah dengan suamiku, namun sampai saat ini kami belum juga di beri kepercayaan tuhan dengan menitipkan seorang anak pada kami. Aku tidak akan pernah bisa mengandung Laras" Jelas Renata dengan suara yang melemah. Tatapan nya sendu, mengingat betapa menyedihkan nya dia menjadi seorang wanita yang tidak akan pernah bisa memiliki keturunan
Ya, Renata memang sudah di vonis dokter bahwa dia tidak akan pernah bisa mengandung. Karena kekurangan nya itulah, dia merasa sangat tidak pantas untuk suami nya.
"Sedangkan suami ku, dia begitu sangat menginginkan seorang anak." ucap Renata lirih, ada genangan air di pelupuk mata nya yang siap meluncur kapan saja.
"Aku menyuruhmu menikah dengan suamiku, agar dia bisa mempunyai keturunan. Membuat mu hamil, dan melahirkan anak nya." Imbuh wanita itu.
Pedih memang. wanita mana yang rela membagi suami nya dengan wanita lain. Namun yang ada di pikiran nya saat ini adalah, bagaimana caranya membahagiakan suaminya, ya walau mungkin dengan cara yang salah menurut orang lain.
"Aku...hanya ingin membahagiakan suamiku Laras, Aku ingin mewujudkan keinginan suamiku, walau kebahagian nya nanti bukan aku yang memberikan nya. Aku sangat ingin melihat nya bahagia."
Dan akhirnya air matanya yang sejak tadi ia tahan pun, akhirnya jatuh membasahi pipi mulus nya.
Kembali menghadap Laras yang sejak tadi menatap nya dengan mata yang berkaca-kaca , meraih kembali kedua tangan nya, dan menggenggam nya dengan erat,
"Aku mohon.... Jika kau mau menerima persyaratan ku, maka aku akan segera membiayai ibu mu.
Maaf... jika permintaan ku ini mungkin sangat tidak masuk akal bagimu. Tapi jika kau menerimanya maka aku akan sangat bahagia, dan... kita harus segera menyelamatkan ibu mu yang sedang berjuang untuk hidup Laras !"
Laras yang sedari tadi hanya terdiam pun menarik nafas nya dalam dan membuang nya perlahan. Menatap Renata dengan iba,
namun ia juga bingung untuk memutuskan hal yang sangat sulit baginya.
Jika ia menolak, bagaimana dengan mamanya. Hidup mamanya sekarang ada pada pilihan nya. Jika dia salah mengambil keputusan, maka dia akan kehilangan satu satu nya orang yang dia punya di dunia ini.
"Apa aku terima saja syarat dari Bu Renata ! tapiiii.... jika aku menolak, bagaimana dengan mama. dan harus kemana lagi aku meminta bantuan, ohh tuhaannnn... tolong beri aku petunjuk, aku tidak mau kehilangan mama. hanya mama yang aku punya saat ini, mama segalanya bagiku.... ucap Laras dalam hati.
Menatap Renata penuh keraguan, ia coba memberanikan untuk bicara.
"Ba...baiklah Bu.. Aku menerima persyaratan dari ibu" ucap nya lirih, namun masih bisa di dengar Renata.
Renata tersenyum tak percaya, ia genggam tangan Laras lebih erat lagi,
"Benarkah, benarkah apa yang kamu ucapkan Laras" Ucap Renata tak percaya, lalu ia menangkup kedua pipi Laras dengan tangan lentik nya. Menarik tubuh Laras dalam pelukan nya.
"Aku sangat bahagia mendengar nya, terimakasih Laras, karena kamu akan mengabulkan keinginan suamiku. Dan kamu memilih keputusan yang sangat tepat." Ujar wanita itu dengan antusias
Melepaskan pelukan nya dan mengusap air mata yang tadi menurut nya sangat perih, namun keputusan Laras adalah yang ia harapkan dari rencana nya ini.
"Kalau begitu, sesudah tidak ada kelas lagi, kita pergi ke rumah sakit dimana mama mu dirawat. Aku akan segera melunasi semua biaya nya."
"Baik bu... aku akan menunggu mu di perpustakaan" Ucap Laras pasrah
"Baiklah... sekali lagi terimakasih Laras" Ucap Renata dengan bahagia, dan kembali memeluk tubuh mungil mahasiswanya itu sebentar, lalu Renata pun segera bangkit dan pergi meninggalkan Laras dengan senyum yang tak pernah henti mengembang di bibir nya.
"Aku harap, keputusanku ini benar tuhan.." Gumam Laras dengan lirih. Dia terpaksa, terpaksa menerima syarat dari dosen nya itu. Tidak ada pilihan lain selain menerima nya, semua dia lakukan hanya lah demi bisa menyelamatkan sang mama.
..._____...
Jangan lupa like, komen, dan vote ya man teman...
Mon maaf jika ada yang salah salah ya...hihi😀😀
lop yuuu buat kalian semua. ...
hai....haiiii....haiii....
ada aku lage disine.... hahaha😂😂😂
HEPPY READING GAES !!!
...🏵️🏵️🏵️...
Selama tiga puluh menit, Ahir nya mereka pun sampai di rumah sakit dimana mama Laras kini tengah dirawat.
Berjalan beriringan menyusuri setiap lorong rumah sakit, dan mereka pun telah sampai di ruangan sang mama.
Cklek....
membuka daun pintu dengan sangat hati hati,
"Mari masuk Bu, mamaku ada di dalam." Ucap Laras mengajak Renata.
"Emm.." Jawab Renata menganggukkan kepala nya. melangkah dengan pelan, pandangan yang pertama ia lihat di dalam ruangan itu adalah seorang wanita yang begitu banyak dengan alat di tubuhnya, dan infus yang menancap di punggung tangan nya.
"Mari silahkan duduk dulu Bu..." ucap Laras menarik kursi untuk diduduki sang dosen.
"Ini... mama saya Bu..." Ujar Laras.
"Heiii... ternyata, mama kamu juga sangat cantik. Tidak kalah dengan putrinya !" Puji Renata
Laras hanya tersenyum tipis mendengar nya.
"Tenanglah, sebentar lagi mama kamu akan di tangani dokter. Doakan saja supaya operasi nya berjalan lancar dan mama mu akan segera sembuh." Ucap Renata sambil tersenyum
Mengusap pucuk kepala sang mama sambil terisak, "Terimakasih banyak Bu... Ibu sudah menolong mama, aku tidak tau bagaimana hidupku jika aku harus kehilangan mama..." Lirih Laras dengan mata yang mulai berkaca-kaca
Cklek..
pintu terbuka dan menampilkan seorang dokter dan perawat yang masuk ke ruangan mama Laras.
"Maaf selamat siang ! saya akan segera membawa pasien ke ruang operasi. karena waktu nya sudah tidak bisa ditunda lagi nona." Ucap dokter
"Baiklah dokter, tolong selamatkan mama saya dok." Pinta Laras seraya mengusap air mata yang tersisa, dan memohon pada dokter untuk menyelamatkan nyawa mama nya itu
...____...
Renata dan Laras sudah berada di dalam mobil, untuk pergi ke suatu tempat yang akan ada pertemuan diantara nya dan juga seseorang.
Hening....yang hanya ada diantara ke dua nya. Mereka hanya sibuk dengan pikiran nya masing masing. Hingga suara Laras lah yang membuka suara diantara ke dua nya.
"Memangnya kita akan pergi kemana Bu... ?" Tanya Laras ingin tahu
Melirik Laras sebentar dan kembali fokus mengemudi pada jalanan yang memang sangat padat.
"Kita... akan ke cafe XXXXX untuk bertemu seseorang." Jawab Renata tanpa menolehkan wajah nya karena sedang fokus mengemudikan mobil nya.
Laras hanya memangut mangut kan kepala nya tanda mengerti, kembali melihat keluar jendela mobil, menatap orang orang yang begitu ramai berlalu lalang. Ia lebih memilih diam, dan tak ingin tau siapa yang akan mereka temui nanti
tiga puluh lima menit berlalu, Ahir nya mereka pun sudah sampai di cafe XXXXX.
Renata jalan memasuki cafe tersebut dengan diikuti Laras dibelakang nya. Mereka memilih tempat yang tidak terlalu ramai dengan pengunjung lain nya.
"Duduk ras...." Ucap Renata
Menganggukkan kepala nya, Laras pun Menarik kursi di depan Renata yang di samping nya sudah ada lelaki tampan yang sedang sibuk memainkan ponsel nya, Laki-laki itu tampak begitu fokus dan tak menyadari akan kedatangan istri nya
"Sayang....." Renata menyentuh pundak lelaki itu dan mengusap nya lembut.
Oh... tunggu, apa katanya tadi. Sayang.......
berati laki laki yang di samping Renata ini adalah suami nya, atau..... ah entah lah.. Pikir Laras yang mencoba untuk tak perduli.
"Apa kau masih sangat sibuk ?"
tanya Renata pada lelaki di samping nya itu.
"Emm... sebentar.. Pesan lah sesuatu dulu, aku akan menyelesaikan pekerjaan ku sedikit lagi.." Ujar laki-laki itu tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar ponsel nya
"Baiklah.... Laras, kau mau pesen apa ?" Tanya Renata pada Laras.
Sontak lelaki yang di samping Renata itu terkejut dan melihat sekilas wanita yang disebut Renata dengan nama Laras itu, lalu ia kembali fokus dengan ponsel ditangan nya lagi.
"Emm... apa saja Bu, aku bisa makan apa saja kok" jawab Laras. Lalu melihat keluar jendela dengan hujan yang mulai turun di luar sana
"Baik lah... Pelayan..." sapa Renata memanggil salah satu pelayan untuk memesan makan malam mereka.
"Sayang.... aku ingin mengatakan sesuatu hal yang penting kepada mu.." Ujar Renata memecah keheningan diantara mereka bertiga.
"Baik lah.. sudah selesai." jawab lelaki itu dan meletakkan ponsel nya di atas meja. "Kau mau bicara apa sayang ?" Tanya Ibnu menatap sang istri dan menggenggam salah satu tangan nya.
"Emm.. sebelumnya perkenalkan dulu, wanita di depan kita ini, dia adalah Laras. Salah satu mahasiswa ku di kampus."
"emmm.." Ibnu mengangguk, seolah ia tidak perduli dengan perkenalan itu.
"Dan... Laras, perkenalkan.. ini suami ibu, nama nya Ibnu Atmajaya." Ucap Renata mengenalkan suami nya itu pada Laras.
"I...iya.. Bu" Jawab Laras, yang hanya tersenyum paksa ke pada dosen nya itu.
"Oke.. kita mulai saja pembahasan kita sekarang." Renata menghentikan ucapan nya sejenak.
"emm... sayang.... aku.. aku.. mengenalkan mu dengan Laras karena ini sangat penting, aku ingin kau menikah dengan nya" Ucap Laras dengan sangat hati hati kepada sang suami.
"APA !!" Ibnu terkejut, membelalakkan matanya dan menatap sang istri dengan tajam.
"Apa yang kau bicarakan ini sayang.." Tanya Ibnu pada sang istri.
"A...Akuu..Akuu.. ingin menjodohkan mu dengan nya mas, aku ingin kau menikah dengan nya." Jelas Renata
Jlebbb...
Rasa sakit di dada Renata begitu terasa bagai di sayat dengan pisau, saat dirinya sendiri mengucapkan kata kata untuk menyuruh sang suami tercinta nya menikahi wanita lain. Pelupuk mata nya mulai menggenang, namun sebisa mungkin harus ia tahan agar tidak menangis di hadapan sang suami dan Laras.
Masih menatap sang istri dengan mengerutkan dahi, ia masih tidak mengerti dengan ucapan yang baru saja istrinya itu lontarkan kepada nya
"Apa maksudmu Renata, aku...sama sekali tidak mengerti." Kecam Ibnu yang tak habis pikir dengan apa yang di katakan oleh Renata.
"Mas..." Ucap nya lirih,
Menatap sang suami dan meraih ke dua tangan nya untuk ia genggam,
"Aku... ingin kau memiliki anak mas." Ucap nya dengan bibir bergetar dan mata yang mulai berkaca kaca.
"Aku ingin, kau menikah dengan Laras agar kau bisa segera punya anak mas." Jelas Renata pada suami nya itu.
"Sayang... Aku memang pernah bilang kepada mu, bahwa aku sangat menginginkan seorang anak. Tapi...tidak seperti ini cara nya Renata." Ucap Ibnu
Renata pun kini sudah terisak di depan suaminya, air mata yang sedari tadi ia tahan sudah tidak bisa ia bendung lagi.
"Hiks..hiks..Mas.. a..aku..."
"Tidak seperti ini cara nya sayang" menangkup kan kedua tangan nya yang besar ke pipi sang istri, "Aku mencintaimu tulus apa ada nya, aku menerima kelebihan dan kekurangan mu..
Aku tidak pernah menuntut mu untuk memberikan ku seorang anak." Titah Ibnu. Menatap ke dua mata sang istri bergantian, dan menarik tubuh sang istri kedalam dekapannya.
"Aku sudah berjanji kan, aku tidak akan pernah menyakitimu, apa lagi menduakan mu hanya perihal kita tidak juga memiliki anak !" imbuh laki-laki itu lalu Meregangkan pelukan nya dan menarik dagu sang istri untuk menatap nya, "Jadi aku mohon, jangan lah berbuat hal yang konyol seperti ini."
"Mas.. aku mohon..." Ujar Renata dengan wajah yang penuh permohonan. Ia menggenggam tangan suami nya, "Aku juga sangat menginginkan seorang anak mas" lirih perempuan itu.
Menarik nafas dalam dalam, dan membuang nya dengan kasar. Melirik wanita yang ada di sebrang meja, yang hanya tertunduk diam sedari tadi tidak berani bersuara sedikitpun.
Menyisir rambutnya kebelakang dengan kasar, kembali menatap sang istri dengan rasa penuh kekecewaan.
Jujur, selama hampir 15 tahun ini dia menikah dengan sang istri, wajah ini lah yang selalu dia hindari, Ibnu tidak pernah kuat melihat wajah wanita yang dia cintai sedih apa lagi meneteskan air mata nya
"Aku...-
...****...
Aku akan up lagi nanti ya gengs...hahaha 🤣
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya gaes..
like, komen, dengan kritikan dan saran kalian ya... dan tolong vote juga hihihi..😂😂🙏🙏
makasih untuk kalean... muah muah muah
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!