NovelToon NovelToon

Kesalahan Masa Lalu

Bab 1. Hilangnya Mahkota

" Dimana aku?" ucap Kanaya seraya memijit kepalanya yang berdenyut sakit, seraya mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar hotel.

kemudian kepalanya pun menoleh kearah sampai kirinya dan alangkah terkejutnya ketika melihat seorang pria yang tertidur dengan tertelungkup.

" Astaga Dia siapa?" kemudian Kanaya mendudukan tubuhnya di kasur empuk yang di tidurinya, tubuhnya terasa dingin begitu selimut hotel melorot dari tubuhnya dan dengan sangat terkejut seraya menutup mulutnya, dia terheran-heran melihat tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang.

" Apa yang terjadi pada ku?" ucap Kanaya.

kemudian Kanaya menoleh kearah pria yang masih tertidur telungkup di sebelahnya.

" siapa kamu?" teriak Kanaya seraya mengguncangkan tubuh Pria yang tertidur telungkup di sebelahnya.

" Berisik....!" ucap pria tersebut

" Ahhhhhhh..., apa yang terjadi pada ku?" teriak Kanaya.

" Heiii....,kau bangun apa yang kau lakukan pada ku", teriak Kanaya seraya mengguncangkan tubuh pria itu.

" Bangunnnnnnn ", teriak Kanaya

" Katakan apa yang sudah kau lakukan Pada ku ", ucap Kanaya seraya tak hentinya mengguncangkan tubuh pria itu.

" Berisik ", Ucap pria tersebut.

" Kau brengsek, bajingan, tak tahu diri,maki Kanaya, dengan kencang seraya memukuli pria tersebut.

" heii.., wanita Ja****ng, apa ya g kau lakukan hah?" apakah semalam aku kurang memuaskan mu ?, sehingga kau memukuli ku seperti ini ?, ucap pria tersebut dengan tenang dan santai seraya menopang kepalanya dengan tangannya dan menatap Kanaya dengan tajam dan dingin.

" Bajingannnn.., teriak Kanaya, kembali memukuli pria yang ada dihadapannya.

" Enough ", ( cukup ) kau sudah membuat ku kesal dengan bringas pria tersebut mengungkung Kanaya, Kanaya meronta dan berteriak ketakutan.

" Hahahaha....., tidak akan ada orang yang mendengar teriakan mu", ucap Pria tersebut.

" Ku mohon tuan jangan lakukan ini pada ku," ucap Kanaya dengan menghiba pada pria yang berada di atas tubuhnya.

" Kau sangat menggairahkan sayang ", ucapnya lagi.

" Ku mohon tuan, jangan lakukan ini, aku harus pulang, orang tua ku pasti mencari ku, Mommy, Daddy, Kakak, tolong aku," isaknya dengan penuh ketakutan.

" Pergilah...,sebelum aku berubah pikiran," ucap pria itu, kemudian turun dari atas tubuh Kanaya dan dari kasur king size kamar hotel mengambil sebatang rokok, kemudian menyalakannya dan menghisapnya dengan dalam seraya menatap Kanaya.

Kanaya yang merasa sangat ketakutan, dengan tergesa-gesa menuruni kasur kamar hotel dengan selimut yang melingkar di tubuhnya mengambil pakaian yang berserakan di lantai, dengan air mata yang berlinang di matanya, memakai pakaian dengan tangan gemetar tak memperdulikan tatapan pria itu. kemudian dengan tertatih, dan meringis merasakan sakit di area selangkangannya Kanaya berlari menuju pintu kamar hotel, sepanjang perjalanan Kanaya menangis tak memperdulikan tatapan orang.

" Tuhan, apa yang terjadi pada ku ?" ucap Kanaya sepanjang perjalanan, melangkahkan kaki tak tentu arah, Kanaya berhenti sejenak kemudian duduk dipinggir trotoar, matanya celingak celinguk, ke kanan dan ke kiri bagaikan orang kebingungan yang tak tau arah pulang, kemudian menundukkan kepalanya, menangis terisak memilukan hati orang yang mendengarnya.

" Apa yang terjadi pada ku, kenapa aku berada di kamar hotel itu bersama dengan pria asing itu, dan pria itu telah mengambil sesuatu yang sangat berharga bagi ku, yang selama ini aku jaga dengan baik ", ucap Kanaya.

" ahhhhhhh... teriak Kanaya.

" Aku telah kotor..!" teriak Kanaya.

" Maafkan Nay, mom, Dad, Kanaya malu pada kalian, Kanaya telah kotor, Kanaya tidak pantas menjadi anak kalian ", hiks hiks hiks hiks...Ucap Kanaya seraya menangis terisak memilukan hati. orang yang berlalu lalang di trotoar menatap heran Kanaya tanpa ada yang perduli dengan kondisinya saat ini pakaian yang lusuh dan bagian kerah yang sobek, kaki yang tak memakai sepatu, membuatnya seperti gembel di jalanan.

" Aku tidak berhak hidup, bagaimana aku menanggung semua ini, bagaimana aku mempertanggung jawabkan semua perbuatan ku, dan laki-laki itu dengan tega merenggut kesucian ku, mahkota yang ku jaga selama ini, kebanggaan setiap wanita telah hilang dari ku , apa yang harus kulakukan", ucap Kanaya merintih dalam kesakitan yang begitu dalam tanpa tau harus berbuat apa.

Kanaya bangkit berdiri berjalan tak tentu arah, tak memperdulikan kakinya yang tanpa alas, terus berjalan, tanpa henti, pikirannya kacau, tak tahu apa yang harus dia lakukan, kemudian Kanaya berhenti dan menatap sekeliling, di seberang jalan terlihat sebuah pohon besar, Kanaya menyebrang jalan dan berjalan menghampiri pohon tersebut, kemudian dia pun duduk di bawah pohon tersebut. pandangannya kosong, wajahnya bersimbah air mata. kemudian terlintaslah sebuah bayangan, saat temannya Ratih mengajaknya pergi merayakan Ulang Tahunnya di sebuah Ballroom hotel. dan saat Ratih turun berdansa dengan kekasihnya, Kanaya hanya duduk memperhatikan sekitarnya.

" Astaga kenapa Pestanya seperti ini?" ucap Kanaya.

" Lebih baik aku pulang, sudah sangat larut, kalau aku tidak pulang, Kakak pasti mencari ku, dan aku akan di omeli oleh Mommy, seraya bangkit dari kursinya.

" Haii ", ucap sekarang pria.

" Haii, permisi, saya harus pulang", Ucap Kanaya.

" jangan pulang dulu temani aku disini, kamu temannya Ratih bukan?" tanya pria tersebut seraya menatap Kanaya dari atas kebawah.

" Cantik ", ucap Pria tersebut seraya tersenyum menyeringai licik, kemudian memanggil waitres dan membisikkan sesuatu, waitress tersebut menganggukan kepalanya dan berlalu dari hadapan pria tersebut. tak lama kemudian Waitres kembali dan membawa sebuah nampan, berisi jus dan juga sebuah minuman beralkohol.

" silahkan untuk nona yang cantik, silahkan pilih minuman yang ingin di minum", ucap pria tersebut.

" Maaf aku tidak meminum minuman beralkohol, dan aku juga tidak haus ", ucap Kanaya.

" Kalau begitu, minumlah Jus ini, aku tahu kamu tidak meminum alkohol jadi aku menyiapkan jus jeruk ini untuk mu, dan bir ini untuk ku ", ucap Pria tersebut seraya meraih gelas bir tersebut.

" baiklah ", ucap Kanaya seraya mengambil jus tersebut tanpa curiga sedikitpun, Kanaya lalu meminumnya, sedangkan pria yang ada di hadapannya menatap Kanaya dengan senyum licik.

selang beberapa menit Kanaya memegang kepalanya dan kemudian tak sadarkan diri.

" Binggo ", ucap pria tersebut, kemudian tangannya melambai pada seseorang.

" Ahhhhhh, teriak Kanaya tersentak dari lamunannya saat ingatan demi ingatan terlintas.

" aku tak sanggup lagi mengingat semuanya", ucapnya.

" Mommy, Daddy, Kakak, tolong Nay ", ucapnya seraya terisak. kemudian dia pun bangkit dari duduknya.

" aku harus pulang", Mommy, Daddy, Kakak Asti mencari ku ", ucapnya, kemudian dia pun mencari taksi, tetapi tak ada satu pun taksi yang mau berhenti. akhirnya Naya pun berjalan kaki pulang ke rumahnya.

sementara itu di sebuah mansion mewah, semua kalang kabut.

" Gimana Chard ?" Tanya Lingga Bimantara Mommy Kanaya.

" Aku belum menemukan Kanaya Mom ", ucap Richard putra sulung pasangan Lingga Bimantara dan Dedy Bimantara.

" Kemana adik mu, tidak biasanya dia seperti ini ", ucap Lingga.

" Dad, gimana apakah Daddy menemukan Putri ku?" tanya Lingga pada suaminya yang baru saja masuk kedalam rumah.

" Belum mom, ucap Deddy.

" Ya Tuhan kemana Putri ku ", ucap Lingga seraya terisak.

" hari sudah sore kita istirahat sejenak mom, orang-orang Daddy sedang melakukan pencarian, percayalah Kanaya pasti ketemu ", Ucap Deddy Bimantara.

" permisi nyonya, ucap seorang penjaga di rumahnya dengan tergesa-gesa berlari kearah mereka seraya membopong Kanaya.

Deddy, Lingga dan Richard tersentak kaget melihat Kanaya dalam gendongan satpam penjaga rumahnya.

" Nay, nay, ucap Lingga seraya menangis terisak, melihat kondisi putrinya di gendongan satpam rumahnya. sedangkan Deddy segera mengambil Kanaya dari gendongan Pak satpam, dan membaringkannya di sofa.

" Nay, bangun nak ", ucap Deddy.

" Nay, bangun nak ", ucap Lingga.

" Biiiii...!!! teriak Richard, ambil minyak angin dengan tergopoh pelayan mengambil minyak kayu putih dan memberikannya pada Richard. Richard pun mengambil minyak angin itu dan mengoleskannya pada hidung Kanaya, tak lama kemudian Kanaya pun siuman.

" mommy", ucap Kanaya seraya terisak menangis kemudian memeluk mommy nya.

"Jangan menangis sayang, ayo cerita pada mommy apa yang terjadi", ucap Lingga seraya mengelus kepala dan punggung Kanaya dengan penuh rasa cinta seorang ibu.

Bab 2. Histeris

" Kanaya..., bangun nak? Nay kamu kenapa Nay? bangun nak,, Dad ada apa dengan putri ku?" tanya mommy Lingga pada suaminya.

" Nay pingsan mom," ucap Daddy Ded.

" Tenang mom, kita bawa Naya ke kamarnya. ucap Daddy Ded.

" Richard kamu panggil dokter kita. ucapnya pada putra sulungnya.

" Baik Dad. ucap Richard.

Kemudian Daddy Ded menggendong Kanaya, menaiki anak tangga menuju kamar Kanaya, sesampainya di kamar Kanaya Daddy Ded membaringkannya di kasur empuk Kanaya. matanya tak lepas menatap sekujur tubuh Kanaya.

" Apa yang terjadi pada putri kesayangan ku? ucap Daddy Ded.

Tak lama kemudian Richard bersama Dokter keluarga mereka memasuki kamar Kanaya.

" Mom, Dad, Dokter Sam udah nyampe ", ucap Richard.

" Tuan, Nyonya, Permisi, saya periksa nona muda terlebih dahulu" ucap Dokter Sam.

" Silahkan Dok", ucap mommy Lingga. seraya bangkit berdiri dari kasur empuk Nay dan mempersilahkan dokter Sam memeriksa putrinya.

Dokter Sam mengeryitkan keningnya melihat Kanaya yang terbaring lemah dengan pakaian yang lusuh dan juga bagian kerahnya sobek. kemudian dia pun memeriksa Kanaya dan kembali mengeryitkan keningnya.

" Lebih baik kita membawa nona muda ke rumah sakit ", ucap Dokter.

" Apa yang terjadi pada Putri ku Dok?" tanya Daddy Ded.

" saya belum bisa memastikannya tuan, kita harus melakukan visum terlebih dahulu", ucap dokter.

" Ahhhhhhhh..., Daddy, mommy, kakak tolong Nay ", Teriak Nay matanya masih terpejam.

" Daddy Ded dan mommy Lingga serta Richard menghampiri Kanaya di pembaringannya.

" Nay...., Nay..., ini mommy nak, bangun nak ", ucap Mommy Lingga. seraya terisak.

" Nay ini Daddy dan kakak mu ada disini.. ayo bangun sayang, Kamu mimpi buruk nak", ucap Daddy Ded kemudian menaiki tempat tidur Nya dan merengkuh putrinya dengan lembut.

kemudian mata Nay terbuka dan melihat sekelilingnya.

" Daddy, hiks hiks hiks, tolong Nay, Nay takut Nay sudah kotor Daddy, maafkan Nay, laki-laki itu, hiks hiks hiks..., Isak Kanaya.

" Nay tenang Nay ini kakak, apa yang terjadi Nay, siapa laki-laki itu ?" tanya Richard.

" Dia brengsekkkkkkkk, bajingannnnnnnn, kurang ajarrrrrrr, hiks hiks hiks, aku membencinya ", ucap Nay seraya meronta di pelukan Daddy nya dan memukuli Dadanya.

" Aku ingin mati saja, teriak Kanaya, entah kekuatan dari mana Kanaya melompat dari atas tempat tidurnya turun kebawah lalu, menghampiri meja riasnya dan mengobrak- abriknya mencari sesuatu.

" Nay tenang Nay ", ucap Mommy Lingga seraya memeluk Nay.

" Lepasin Nay mommy, Nay ingin mati saja", teriak Nay, kemudian Nay menatap wajahnya di depan cermin dengan pandangan kosong, dan dalam hitungan detik tangannya memukul kaca di depannya sehingga pecah.

semua yang berada di kamar Nay tertegun dengan perbuatan Nay, Tak sampai disitu saja Nay mengambil pecahan kaca kemudian secepat kilat menorehkannya pada tangannya.

" Nay...!" teriak mommy Lingga seraya memeluk Nay.

" Maafkan Nay, mom Dad, Kakak ", ucap Nay kemudian terkulai lemas dengan darah yang mengucur dari pergelangan tangannya.

kemudian dokter memberikan pertolongan pertama, dan dengan tergopoh mereka menggendong Nay membawanya ke rumah sakit.

sesampainya dirumah sakit dokter secepat kilat menangani Nay.

" Bagaimana keadaan putri saya dok ", tanya Daddy Ded dan mommy Lingga, ketika dokter keluar dari ruang UGD rumah sakit.

" Putri anda baik-baik saja tuan, sebentar lagi akan di pindahkan ke kamar rumah sakit.

" Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya dokter lagi.

" Entahlah dok, saat tadi sore putri saya pulang dalam keadaan pingsan ", ucap Daddy Ded seraya menghela nafas panjang.

" kami mengambil sampel darahnya tuan, kita akan lihat hasil lab nya beberapa jam kemudian ", ucap Dokter.

" Apa yang terjadi dok?" tanya Richard.

" Kita akan mengetahuinya setelah mendapatkan hasil laboratorium ", ucap Dokter.

" Saya Permisi tuan, nyonya ", ucap Dokter Sam.

sepeninggal Dokter, Daddy Ded dan mommy Lingga serta Richard termenung dan bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi pada Kanaya.

" Richard, selidiki hotel tempat Ratih merayakan ulang tahunnya ", ucap Daddy Ded pada putranya.

" Aku sudah melakukannya Dad dan sebentar lagi informasinya akan kita dapatkan", ucap Richard.

" Dan akan aku pastikan siapapun yang menganggu adik kesayangan ku akan menyesal seumur hidupnya ", Ucap Richard.

" Bagus..!" ucap Daddy Ded dengan tegas.

kemudian mereka pun memasuki kamar UGD dan menatap wajah Kanaya dengan tatapan sedih, wajahnya pucat pasi, matanya bengkak.

" tring.

Richard mengambil handphonenya dan membaca pesan WhatsApp, kemudian menolehkan wajahnya pada Daddy dan Mommy nya.

" Dad, Mom aku keluar dulu", ucap Richard.

" Richard sudah menemukan penyebab adik kesayangan ku seperti ini", ucap Richard menjawab tatapan Daddy nya. kemudian Richard berjalan keluar dari ruang UGD dengan setengah berlari menuju mobilnya di halaman parkir rumah sakit, dan dengan kecepatan tinggi Richard menuju suatu tempat.

" Well.. jadi ini tempat itu?" ucap Richard seraya menatap sebuah hotel bintang lima yang selama ini terkenal dengan kualitasnya.

Lima menit kemudian Asisten Richard menghampirinya.

" Tuan ", ucapnya seraya menundukkan kepalanya dengan hormat.

" Apakah si brengsek itu ada di dalam?" tanya Richard.

" Ada Tuan ", ucap asistennya.

" Bram kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?" tanya Richard pada Asistennya yang bernama Bram.

" Iya tuan, dan saya sudah melakukannya ", Ucap Bram.

" Bagus ", ucap Richard kemudian dengan langkah panjang dan tegas, tatapan yang dingin dengan mata yang nyalang berjalan memasuki hotel tersebut, diikuti oleh Asistennya Bram. semua mata karyawan hotel dan juga pengunjung hotel menatap mereka dengan takjub, wajahnya yang ganteng dan dingin, tubuhnya yang tinggi tegap menambah pesona seorang Richard Bimantara.

" Maaf tuan, anda mau kemana itu lift khusus CEO ", ucap Resepsionis yang mengejar Richard dan Bram karena memasuki lift khusus pemilik hotel tempatnya bekerja.

Richard hanya menatap dingin Resepsionis itu dan memasuki lift yang telah terbuka.

" Tuan", ucap resepsionis itu menahan pintu lift.

Bram hanya menatap resepsionis itu dan mendorongnya agar tak menghalangi pintu lift, Resepsionis pun jatuh terduduk dan pintu lift pun tertutup, dan bergerak naik keatas. sesampainya di lantai paling atas yaitu Pentouse hotel khusus pemilik hotel, Richard berjalan dengan wajah tenang dan garang.

" Apakah ini kamar si brengsek itu?" tanya Richard.

" Benar tuan", jawab Bram.

" Bagus ", ucap Richard kemudian dengan sangat kencang Brian menendang Pintu tersebut dengan sangat keras sehingga pintu tersebut rusak dan terbuka, kemudian Richard dan Baram masuk kedalam pentouse, matanya yang dingin dan tajam menatap sekeliling ruangan tersebut, kemudian berjalan melewati ruang tamu pentouse dan menuju sebuah pintu, Richard dan Bram menatap pintu tersebut dan dari dalam terdengar suatu dua orang manusia yang berteriak penuh ke kenikmatan.

" Ahhhh... babe lebih kencang, ahhhh

" Ahhhh..honey.

" Sitt menjijikkan ", Ucap Richard kemudian menendang pintu tersebut, lalu berjalan masuk di dalam terlihat dua manusia yang sedang melakukan kuda-kuda seorang wanita dengan gaya nunggingnya diatas tempat tidur dan seorang pria yang sedang menggenjotkan benda pusakanya, dengan teriakan penuh kenikmatan, sehingga tak menyadari ada dua orang manusia yang sedang duduk di sofa memperhatikan aksi mereka diatas tempat tidur.

" Prok

" Prok

" Prok

" Permainan yang sangat luar biasa", ucap Richard Dingin, matanya menatap dua manusia yang ada diatas tempat tidur.

" Sittt.. siapa kalian Ucap Pria tersebut seraya melepaskan benda pusakanya dari wanita yang nungging tersebut, kemudian mengambil selimut dan melingkarkannya pada tubuhnya.

" aku?" tanya Richard seraya menunjuk dirinya sendiri.

" Bram ", ucap Richard

" Baik tuan ", ucap Bram.

" kau pelacur seraya menunjuk wanita yang sedang memakai bajunya, keluar dari sini, jika tidak maka nyawa mu pun akan melayang", Ucap Richard dengan dingin dan tajam seraya menatap wanita itu dengan tatapan nyalang seolah-olah ingin menerkamnya.

wanita itu pun dengan penuh ketakutan keluar dari kamar pentouse tersebut.

" Dan kau, akan merasakan akibatnya dari apa yang sudah kau lakukan terhadap adik ku", Ucap Richard seraya bangkit berdiri berjalan kearah pria itu matanya menatap tajam mata pria yang ada di hadapannya, mereka pun saling bertatapan.

" Kau salah menghadapi orang tuan", ucap pria itu seraya tertawa. Richard menatap Pria itu dengan dingin kemudian menaikkan satu alisnya seraya tersenyum mengejek.

" Septiayansah Budiman anak dari seorang pengusaha hotel, Irwan Budiman, orang terkaya no.3 di negara ini, penyuka wanita, playboy kelas teri, meniduri wanita lalu meninggalkannya, selalu berfoya-foya menghabiskan uang kedua orang tuanya, Sitttt hanya seorang benalu", Ucap Richard.

" Bajingan ", ucap Septiayansah Budiman seraya melayangkan tinjunya ke arah Richard dan dengan tenang Richard Pun menghadang tinju tersebut dengan tinjunya, sehingga tinju mereka bertabrakan, dengan tatapan tajam, tepat Dimata septiayansah, Richard menghentakkan tangannya, sehingga Septiayansah terjengkang kebelakang, menghantam tembok di belakangnya

" Sittt.. lemah ucap Richard, seraya menghampiri septiayansah, kemudian kakinya menendang ******** Septiayansah dengan keras.

" Ahhhhh, teriak septiayansah seraya memegang kejantanannya, tak sampai di situ saja Richard memberikan pukulan bertubi-tubi, sehingga Septiayansah tak berdaya.

" Bram bawa dia, aku belum puas menyiksanya ", ucap Richard.

" Baik tuan ", Ucap Bram.

" hancurkan perusahaan mereka, buat mereka hidup di jalanan ", Ucap Bram kemudian melangkah keluar dari kamar pentouse tersebut.

sementara itu di rumah sakit Kanaya telah di pindahkan di kamar VVIP rumah sakit.

" Bagaimana ini Dad ", ucap Mommy Lingga.

" Tenang mom ", Ucap Daddy Ded.

" Mommy, Daddy ", ucap Kanaya kemudian membuka matanya.

" Nak ", ucap Mommy dan Daddy.

" Mom, Dad ", ucap Kanaya seraya terisak, memilukan hati kedua orang tuanya.

" Tenanglah nak", ucap Mommy dan Daddy.

" Kanaya telah hancur Mom, Dad ", ucap Kanaya terisak dan memalingkan wajahnya tak ingin melihat kedua orang tuanya.

" kenapa kalian tidak membiarkan Kanaya mati saja?" tanya Kanaya.

" stttttt, jangan bicara seperti itu nak ", ucap mommy Lingga seraya mengelus kening putrinya.

" Apapun yang terjadi pada mu, mommy dan Daddy bersama mu nak ", ucap mommy.

" Tapi Kanaya, tidak pantas menjadi putri kebanggaan mommy lagi ", ucap Kanaya.

Tak lama kemudian pintu kamar rumah sakit terbuka.

" Permisi Tuan", ucap Suster.

" Ada apa sus?" tanya Daddy Ded.

" Dokter memanggil anda", ucap Suster.

" Baiklah saya akan kesana ", ucap Daddy Ded.

" Mari tuan", ucap suster. kemudian melangkah pergi diikuti oleh Daddy Ded, menuju ruang dokter.

" Bagaimana Dok ?" tanya Daddy Ded.

" ini tuan", ucap Dokter seraya menyerahkan Laporan laboratorium.

" bajingan ", ucap Daddy Ded, seraya meremas hasil lab tersebut dengan penuh amarah.

" Lebih baik anda membawa putri anda pada psikiater tuan,saya takut dia mengalami depresi atas semua yang menimpanya, anda lihat sendiri bukan saat dia melukai dirinya?" Ucap Dokter.

" Anda benar Dok ", Ucap Daddy Ded.

" Lakukanlah secepatnya tuan, saya melihat kondisi putri anda sangat memprihatinkan, saya takut dia mengalami depresi yang sangat berat akibat apa yang dialaminya". ucap dokter.

" Baik dokter, saya permisi", Ucap Daddy Ded, seraya bangkit berdiri dari kursinya dan melangkah keluar dari ruangan dokter.

" Akan kupastikan kalian mendapatkan balasan yang setimpal bahkan sampai anak cucu kalian akan merasakan akibatnya ", Ucap Daddy Ded dengan penuh amarah.

Sesampainya di ruangan Kanaya, Daddy Ded, melihat istrinya yang sedang menangis terisak, memeluk Kanaya, mata Kanaya memandang kedepan dengan tatapan Kosong, duduk di sudut kasur rumah sakit, dengan wajah yang penuh dengan ketakutan.

" mom kenapa putri ku ?" Ucap Daddy.

" Gak tau Dad, tadi mommy kekamar mandi sebentar, saat keluar kamar mandi, Kanaya sudah seperti ini ", ucap mommy seraya terisak memeluk Kanaya.

mendengar ucapan istrinya Daddy Ded memeluk Kanaya dengan lembut.

" Tenanglah Nay, Daddy ada disini ", Ucap Daddy Ded.

" Panggil Dokter ", Ucap Daddy Ded, kemudian istrinya mencet tombol yang ada di samping ranjang rumah sakit, tak lama kemudian Dokter pun datang dan memeriksa Kanaya, lalu menyuntikkan obat penenang.

" saya sudah menyuntikkan obat penenang padanya Putri anda Tuan, nyonya, saat ini yang dibutuhkan putri anda adalah dukungan dari kalian, agar dapat mengatasi semua traumanya, Seperti yang saya katakan tadi tuan, anda harus mendatangkan psikiater untuk putri anda lebih cepat lebih baik tuan ", ucap Dokter Bram.

" Baik dok ", ucap Daddy Ded.

Bab 3. Laki - Laki Brengsek

" Bagaimana Chard ?" tanya Daddy Ded saat putra sulungnya masuk kedalam kamar rumah sakit Kanaya.

" aku sudah membuatnya tidak bisa melupakan hari ini, dan hari-hari selanjutnya ", ucap Richard seraya menyeringai.

" Good, this is my son ", ( Bagus, inilah anak ku ). Ucap Daddy Ded.

kemudian Richard mendekati Ranjang Rumah sakit di mana adiknya terbaring dengan mata tertutup, tangannya mengelus rambut adik kesayangannya itu, seraya berkata.

" Jangan takut princess,, kakak akan selalu ada buat mu, kakak tidak akan membiarkan siapapun menyakiti mu, dan saat ini pelakunya telah kakak hancurkan,dan sebentar lagi, dia dan seluruh keluarganya untuk melihat matahari pun mereka akan segan ", ucap Richard.

" everything will be fine ( semuanya akan baik-baik saja )", ucap Richard pada Kanaya.

" Mom, Dad, aku akan membawa Kanaya ke luar negeri ", ucap Richard.

" Tidak ", ucap Mommy Lingga sedangkan Daddy Ded menatap putranya dengan tajam dan menyeramkan.

" Wait Dad ", seolah mengerti tatapan Daddynya yang sebentar lagi dia yakin akan menerkamnya.

" Maksud Richard, Princess harus melupakan semua trauma yang dialaminya di negara ini, kasian adik ku jika seperti ini aku tidak tega melihatnya ", ucap Richard seraya menatap wajah adiknya.

" Sepertinya usul mu bagus juga, Daddy akan mendatangkan seorang psikiater yang hebat untuk mengobati traumanya ", Ucap Daddy Ded.

" Kita akan melakukannya di luar negeri nanti Dad ", ucap Richard.

" Baiklah, kau persiapkan segalanya mulai dari sekarang. Ucap Daddy Ded.

" Ok Dad, akan aku persiapkan dan ada yang harus aku lakukan sebelum mempersiapkan segalanya", ucap Richard seraya menyeringai.

Daddy Ded hanya menatap sekilas Putra sulungnya itu dan menggedikkan bahunya, dia sangat tahu sifat putranya itu.

" Chard, hati-hati ", ucap mommy nya.

" Yes mom ", ucap Richard.

Tanpa mereka sadari Kanaya yang sebenarnya sudah siuman mendengar semua perkataan Daddy, Mommy dan kakaknya.

" Dad, mom, Kak, makasih kalian sudah mendukung ku walaupun keadaan ku sudah sangat kotor, tetapi percayalah apa yang kalian takutkan tidak terjadi pada ku, maafkan aku yang sudah sangat lemah menghadapi kondisi ku sekarang ini, aku tidak akan melakukannya lagi ", ucap Kanaya dalam hatinya.

" Mom, Dad, kakak ", ucap Kanaya seraya membuka matanya.

mendengar suara Kanaya, Deddy, Lingga dan juga Richard menoleh kearah Kanaya.

" Nay, kamu bangun nak?" ucap mommy Lingga.

" Nay ", ucap Daddy Ded.

" Princess, You awake up ?" ( Putri kamu bangun ). Ucap Richard.

Kanaya tersenyum menatap ketiga orang yang sangat dicintainya.

" Mom, Dad, Kakak, bisa kah Nay pulang ke rumah hari ini?" tanya Kanaya.

" Kita tunggu dokter ya Nay ", ucap mommy Kanaya seraya mengelus lembut kepala Kanaya.

" No mommy, i want back home now ", ( tidak mommy, aku ingin pulang ke rumah sekarang ). Ucap Kanaya kekeuh.

" Baiklah Nak, as you wish ( seperti yang kamu inginkan ).ucap Daddy Ded.

" Thank you Dad ", Ucap Kanaya.

" Chard, kamu ikut Daddy ", ucap Daddy Ded pada Puyra sulungnya.

" Ok Dad ", kemudian mereka berdua keluar dari kamar Kanaya.

" Kita ke kantin saja, sekalian kita beli makanan buat mommy mu dari tadi dia belum makan ", ucap Daddy Ded, seraya melihat jam tangan Rollex yang ada di pergelangan tangannya.

" Ok Dad ", ucap Richard kemudian kedua pria beda usia itu pun melangkah pergi menuju kantin rumah sakit.

" ini ", ucap Daddy Ded seraya menyerahkan amplop putih, hasil lab.

Richard mengambil amplop tesebut kemudian membukanya dan membacanya, wajahnya mengeras, giginya bergemeletuk, dan tangannya meremas kertas tersebut, tatapannya nyalang, seolah ingin menerkam mangsanya.

" Pantesan princes seperti itu, aku pikir dia hanya di lecehkan saja ternyata princes di jebak oleh pria tersebut dengan obat bius dan .. Ahhhhhhhhhh teriak Richard seraya membanting meja dan kursi yang ada di sekitarnya, akan kuhabisi mereka ", ucap Richard, beberapa orang yang ada di kantin dan juga ibu kantin terlonjak kaget melihat kemarahan Richard.

" Richard ", ucap Daddy Ded, dengan tajam dan dingin.

" Duduk ", ucapnya lagi.

Richard yang mendengar perkataan dingin Daddy nya menatapnya kemudian duduk kembali di kursinya dengan dada bergemuruh dan amarah yang belum reda.

" aku akan menghabisinya", ucap Richard dengan tajam dan dingin.

" Dimana pria itu?" tanya Daddy Ded.

" Dia ada di markas ku Dad ", ucap Richard.

" Berikan pelajaran padanya tak ada satu orang pun yang boleh menyakiti ku putri kesayangan ku ", ucap Daddy Ded.

" Baik Dad ", ucap Richard.

" Jangan sampai ibu ku tahu apa yang terjadi pada Naya ", Ucap Daddy Ded lagi.

" Baik Dad", ucap Richard

" sekarang pesankan makanan untuk mommy dan Daddy akan mengurus kepulangan adik mu ", Ucap Daddy Ded. kemudian bangkit berdiri dari kursi kantin dan berjalan pergi meninggalkan Richard yang masih menatap laporan lab di tangannya.

" Aku akan kupastikan hidup mu akan sengsara ", ucap Richard. kemudian bangkit berdiri memesan makanan, ibu kantin rumah sakit dengan tangan gemetar menyiapkan menu yang dipesan oleh Richard, setelah pesanan siap dan diberikan oleh ibu kantin tersebut Richard pun memberikan yang kepada ibu kantin tersebut.

" Tuan uangnya sangat banyak ", ucap ibu kantin tesebut.

" uang itu untuk mengganti keributan yang sudah ku buat", ucap Richard dingin kemudian beranjak pergi meninggalkan ibu kantin yang menatapnya.

Sesampainya di kamar Nay,Richard menghampiri mommy nya yang sedang mempersiapkan Nay untuk pulang kerumahnya.

" Chard pergilah ke butik yang terdekat dari rumah sakit ini, belilah pakaian untuk Nay, kita tidak mungkin membawa Nay pulang dengan baju rumah sakit ini ", ucap mommy Lingga.

" oke mom, ini mommy dan princess makanlah dulu,", ucap Richard seraya menyerahkan tiga kotak nasi pada mommy nya. kemudian keluar kamar Nay mencari butik sesuai perintah mommy nya.

waktu pun terus berganti dua Minggu sudah sejak kejadian itu, Nay telah berubah menjadi pendiam dan sering melamun, tidak ada Nay yang dulu lagi, yang selalu ceria dan dipenuhi dengan tawa, Daddy Ded pun telah mendatangkan psikiater hebat dan juga ternama, tetapi semua itu tak mengubah Kanaya. bahkan untuk menghadiri wisuda sekolahnya pun dia tak mau untunglah Sekolah menengah atas yang ditempati oleh Nay adalah salah satu sekolah elite Daddnya sehingga sangat mudah untuk di atur.

" Nay.., Nay.. ucap Mommy nya.

" Iya mom ", ucap Nay seraya sedikit terlonjak.

" anter mommy ke mall yuk ", ucap mommy Lingga.

" Boleh mom ", ucap Kanaya.

" mommy ganti baju dulu ya ", ucap Mommy Lingga, kemudian Mommy Lingga menaiki anak tangga menuju kamarnya, setelah berganti pakaian, mommy Lingga dan Kanaya pun berangkat.

" Mang, kita ke mall Bintara", ucap mommy Lingga pada supirnya menyebutkan sebuah mall terbesar salah satu milik suaminya.

" Baik nyonya ", ucap supir tersebut.

kemudian mobil mewah itu pun melesat menuju mall. sesampainya di mall tersebut, mommy Lingga dan Kanaya turun, memasuki mall, mommy Lingga dengan antusias melihat semua barang bermerk dengan harga fantastis sedangkan Kanaya hanya terdiam melihat mommynya yang sangat antusias melihat, tas-tas branded yang di gemarinya.

" mommy kalau udah lihat tas Pasti aja lupa sama semuanya", ucap Kanaya. lalu matanya berkeliling menatap butik tas tersebut, tiba-tiba matanya melihat sesosok Pria tampan bertubuh atletis memakai stelan kantor, disampingnya seorang wanita cantik bergelayut manja.

" Bukankah itu Laki-laki brengsek yang di hotel itu", ucap Kanaya dalam hati, tiba-tiba tubuhnya bergetar, matanya berkaca-kaca.

" Ya benar, pria itu yang sudah menodai ku ", ucapnya dalam hati, seketika amarahnya memuncak, tak lama kemudian pria itu pun keluar butik, Kanaya mengikuti pria tersebut, sampai di depan toilet mall, pria itu pun menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya, seraya berkata.

" untuk apa kau mengikuti ku ?" tanya pria itu.

" Bukankah kau Laki-laki brengsek yang sudah menodai ku?" tanya Kanaya.

mendengar pertanyaan Kanaya pria itu pun menyipitkan matanya menatap Kanaya.

" Ternyata kau gadis murahan itu ya? Kau mengikuti ku untuk apa? apakah kau ingin bayaran mu? ucap Pria itu dengan kejam, kemudian pria itu mengeluarkan dompetnya dari saku celananya dan mengeluarkan lembaran uang lalu melemparkannya pada Kanaya.

" Ini ambillah ", ucap pria tersebut dan entahlah dari hadapan ku selamanya uang itu cukup untuk Perla****r sepertimu, ucap pria itu lagi.

" Kau dasar bajingan, luknut tak tahu malu, kau perlakukan semua wanita seperti sampah, apakah kau lahir dari batu ?, seenaknya kau mengambil kegadisan seorang wanita lalu kau buang dan kau hina dia", ucap Kanaya seraya menampar pria tersebut dengan keras kemudian memukuli pria itu.

" heii, stop..!" ucap pria itu, kau tahu pukulan mu itu tidak berarti apa-apa bagi ku, sedikitpun tak ada rasa sakitnya, kau buang-buang waktu ku saja " ucap pria itu lagi, kemudian memegang tangan Kanaya dan mendorongnya sehingga Kanaya jatuh terjengkang ke belakang. Kemudian Kanaya bangkit dan menerjang belakang pria tersebut tangganya menjambak rambut pria itu.

" Sitttt..! ucap pria itu. kemudian tangganya berusaha melepaskan jambakan Kanaya, dan memutarkan tubuhnya berharap dengan cara itu Kanaya bisa terjatuh, kaki Kanaya yang melingkari tubuhnya dan tangannya yang menjambak rambut kepalanya persis seperti koala yang di gendongnya.dengan susah payah pria itu melepaskan tangannya Kanaya, Kanaya yang merasakan tangannya sudah tak kuat lagi lalu, menggeser sedikit tangannya dan...

" Ahhhhhh... kau wanita murahan kau mencakar wajah ku", ucap pria tersebut. mendengar teriakan pria tersebut Kanaya melepaskan cakaran dan jambakannya lalu melompat turun dari belakang tubuh pria itu.

" Rasakan kau Laki-laki jahanam apa yang kulakukan tidak sebanding dengan apa yang sudah kau lakukan ", Ucap Kanaya.

" Kau ", ucap pria tersebut seraya melangkahkan kakinya ke arah Kanya, Kanaya memundurkan langkahnya melihat Pria itu, hingga tubuhnya terbentur dinding.

" Mati aku ", ucap Kanaya dalam hati.

" Kau akan rasakan akibat dari perbuatan mu ucap Pria tersebut semakin mendekati Kanaya, kemudian menghimpitnya.

" Aku tidak takut ", ucap Kanaya seraya mendongakkan kepalanya menatap mata pria itu, tiba tiba sebuah suara wanita terdengar.

" Sayang kok lama amat sih? tanya wanita itu, loh kamu ngapain disitu ?" tanya wanita itu lagi, seraya menatap Pria itu kemudian menatap Kanaya, pria itu pun menjauhkan tubuhnya dari Kanaya dan merapihkan jasnya.

" Ayo kita pulang sekarang ", Ucap pria itu matanya tak lepas memandang tajam Kanaya dengan tatapan mengancam, kemudian pria itu pun menghampiri wanita itu dan mengajaknya pergi dari depan toilet itu.

" Dasar pria brengsek, tak tau diri, semoga hidup mu sengsara seumur hidup ", Gerutu Kanaya Kemudian Kanaya pun merapihkan pakaiannya dan rambutnya. kemudian melangkah pergi tak sengaja kakinya menendang sesuatu.

" Apa itu? ucap Kanaya dalam hati, dompet ucapnya lagi kemudian mengambil dompet tersebut dan membukanya, dan mengambil identitas dari pemilik dompet tersebut.

" Cihhhhh.. dompet pria brengsek itu ", ucap Kanaya, lebih baik aku Huang saja dompet ini ucapnya lagi, kemudian mencari tempat sampah.

" Tak ada tempat sampah, ya sudahlah nanti aja aku membuangnya", ucap Kanaya seraya berjalan pergi dari toilet tersebut kembali ke butik mencari mommy nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!