NovelToon NovelToon

Aku Memikat Pria Ketua Geng Motor

Masih Tidur Koq Bisa Jawab

Asyifa adalah wanita desa yang mempunyai wajah cantik jelita, kini Asyifa berumur 20 tahun, Asyifa juga termasuk anak yang cerdas dan pintar, kini Asyifa sedang membantu sang ibu memasak di dapur.

Asyifa dengan telaten mencincang sayur yang ada di depannya, sedangkan Kayla - ibu dari Asyifa sedang sibuk menyiapkan wajan dan meletakkan di atas kompor, memang Asyifa sejak dulu sering membantu sang ibu di dapur.

Asyifa merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adiknya Asyifa masih kuliah di salah satu universitas ternama di kota itu, adiknya Asyifa bernama Candra, adik Asyifa dapat kuliah di kampus ternama juga karena bantuan beasiswa.

"Asyifa biar ibu saja yang melanjutkan memotong sayuran, lebih baik kamu persiapkan diri kamu buat ke cafe, biar kamu ngga terlambat ke tempat kerja" ucap Kayla sambil menatap ke arah Asyifa, bahkan Kayla kini mendekat ke arah Asyifa, sementara Asyifa yang mendengar omongan dari sang ibu langsung mendongakkan kepalanya menatap ke arah sumber suara lalu berkata.

"Ibu biar aku lanjutkan memotong sayuran sebentar lagi juga selesai, lagian ini masih terlalu pagi aku juga ngga akan kesiangan buat datang ke tempat kerja, ibu kan tahu sendiri aku kalau dandan itu cepat, lagian baju buat aku kerja juga sudah aku siapkan dari semalam, jadi nanti pasti ngga akan terlalu repot cari baju lagi karena sudah tersedia" jelas Asyifa sambil menerbitkan senyum lebar di wajahnya, sedangkan Kayla hanya menghela nafas mendengar jawaban dari Asyifa, memang Asyifa itu tergolong wanita yang keras kepala.

"Terserah kamu saja Asyifa ibu mau ke kamar adik kamu untuk membangunkan adik kamu, ingat setelah memotong sayuran kamu langsung siap siap berangkat kerja" nasehat Kayla sambil menatap lekat kepada Asyifa, sementara Asyifa hanya menganggukkan kepalanya mantap masih dengan senyum lebar yang mengembang di wajahnya.

"Oke bu" jawab Asyifa singkat tanpa menjawab apapun lagi, kini Kayla berjalan ke arah kamar adiknya Asyifa, sedangkan Asyifa menatap ke arah punggung ibunya yang perlahan menjauh, setelah punggung Kayla tak terlihat kini Asyifa melanjutkan untuk memotong sayuran lagi.

Kayla berjalan ke arah kamar Candra, sambil berjalan ke arah kamar anak bungsunya, tak henti hentinya Kayla menggeleng gelengkan kepalanya, melihat dan mendengar tingkah Asyifa anak sulungnya yang masih tetap keras kepala.

"Aku heran sama Asyifa dia keras kepala banget, sebenarnya dulu waktu aku hamil aku ngidam pentol alias bakso, dan aku ngga makan makanan yang bentuknya keras, kenapa lahirnya anak model kayak Asyifa, tapi ngga apa walaupun Asyifa keras kepala dia menurut ke aku, dan ngga pernah mengecewakan aku, lebih baik aku sekarang fokus ke kamar Candra, takutnya Candra masih tidur di kamar, kalau Candra belum terbangun dan masih tidur takutnya kesiangan berangkat ke kampus" batin Kayla sambil mempercepat langkah kakinya menuju ke kamar Candra sang anak bungsu.

Asyifa kini fokus memotong sayur sayuran yang ada di depannya, entah mengapa Asyifa tak bisa menahan senyum lebar yang akan memancar dari wajahnya, entah apa yang ada di dalam pikirannya dan otaknya.

"Ibu aku ada ada saja, ini masih pagi masa di suruh siap siap buat berangkat kerja, lagian aku kan sudah menyiapkan pakaian buat aku kerja, dan aku juga sudah mandi jadi tinggal pakai baju doang beres deh paling cuma memoles wajah sedikit ngga tebal tebal kayak ondel ondel dan badut" batin Asyifa sambil tak henti hentinya tersenyum lebar.

Candra adik dari Asyifa sudah mandi dan sudah berpakaian rapi, kini Candra sedang menyisir rambutnya, memang Candra tadi terbangun pukul empat lalu tidak melanjutkan tidur lagi, sehingga kini pukul setengah enam Candra sudah berpakaian rapi, bukan hanya itu saja Candra juga sudah membersihkan diri alias mandi.

"Akhirnya selesai juga aku memakai pakaian, tapi ini masih terlalu pagi malah aku sudah rapi pakai pakaian buat ke kampus, apa aku ganti pakaian yang biasa di gunakan di rumah, tapi nanti harus bolak balik ganti malas banget, mending seperti ini saja aku pakai pakaian yang akan di pakai ke kampus, dari pada aku harus bolak balik memakai pakaian melulu, kayak foto model yang harus bergonta ganti pakaian untuk di foto di depan kamera" batin Candra sambil tetap menyisir rambutnya.

Kayla yang telah melangkah selama beberapa puluh menit kini sudah sampai di depan kamarnya Candra, tanpa menunggu terlalu lama kini Kayla mengetuk pintu kamar Candra.

TOK TOK

Pintu di ketuk kayla menggunakan tangannya bukan kakinya, mendengar suara pintu di ketuk membuat Candra yang sedang memegang sisir di tangannya langsung meletakkan sisir tersebut ke meja kecil yang ada di depannya.

Setelah meletakkan sisir ke tempat semula Candra melangkah menuju ke pintu kamarnya, sedangkan Kayla tak henti hentinya mengetuk pintu kamar Candra, karena Kayla mengira Candra masih tertidur makanya Kayla mengetuk pintu kamar Candra berkali kali.

"Sebentar" kata Candra singkat sambil berjalan ke arah pintu kamarnya, sedangkan Kayla yang mendengar suara Candra mengumbar senyum lebar karena Kayla sudah menduga bahwa sang anak bungsu sudah terbangun dari tidurnya.

"Candra kamu sudah terbangun dari tidur kamu" jawab Kayla sambil menatap ke arah depan dengan kedua mata yang berbinar seakan Candra ada di depan matanya saat itu juga.

"Aku masih tidur bu" teriak Candra dari dalam kamarnya sambil berjalan mendekat ke arah pintu kamarnya, sedangkan Kayla yang mendengar jawaban dari Candra langsung menautkan kedua alisnya bingung.

"Candra masih tidur koq bisa jawab perkataan ibu" kata Kayla dengan di penuhi dan di selimuti banyak tanda tanya di kepalanya, sementara Candra yang kini sudah ada di depan pintu kamarnya nampak berpikir untuk mencari alasan yang tepat.

Setelah Candra berpikir sedetik kemudian Candra telah menemukan alasan yang tepat, kini Candra mengeluarkan senyum licik di wajahnya, entah apa yang ada di otaknya hanya Candra yang tahu.

"Lagi mengigau bu" jawab Candra asal sambil menahan tawa yang hampir meledak, sedangkan Kayla manggut manggut paham, namun sedetik kemudian Kayla menyadari sesuatu lalu menatap tajam ke arah pintu kamar Candra.

"Candra buruan buka pintunya, ibu tahu kamu sudah terbangun dari tidur, mana ada mengigau tapi kamu menjawab semua omongan ibu dengan kata kata yang pas kalau orang mengigau bicara itu ngga jelas, ibu ngga gampang di bodohi dan ngga gampang di bohongi" ketus Kayla sedangkan Candra yang sedang tersenyum langsung melunturkan senyumnya lalu berkata.

"Maaf bu" jawab Candra singkat lalu Candra membuka pintu kamarnya dan di depan pintu kamarnya sudah ada Kayla yang sedang berdiri menetap ke arah Candra.

Lo Bakal Tanggung Akibatnya

Dewa seorang pria yang berusia 21 tahun, dia merupakan ketua dari geng motor yang bernama Dewantara, sebenarnya Dewa sudah ada di geng itu sudah lama, sudah sekitar dua tahun, alasan Dewa masuk ke geng motor karena Dewa kurang kasih sayang dari orang tuanya.

Kusuma adalah papa dari Dewa, dia sibuk bekerja karena mempunya banyak cabang perusahaan, sedangkan istri Kusuma bernama Kinanti, istrinya Kusuma juga sibuk bekerja mengelola bisnis banyak perusahaan, karena kedua orang tua Dewa sibuk bekerja membuat Dewa kesepian dan masuk anggota geng motor, bahkan dirinya menjadi ketua geng motor.

Dewa kini sedang sibuk mempersiapkan diri untuk balapan liar dengan geng motor musuhnya, nama geng motor tersebut adalah Erlangga, sebenarnya Dewa dengan ketua geng motor Erlangga yang bernama Cristian dulu bersahabat sangat dekat, namun karena kesalahpahaman membuat keduanya harus bermusuhan dan selalu melakukan balapan liar.

"Gue heran sama Cristian sudah berkali kali gue bilang ke dia, kalau gue ngga cinta sama Anabel kenapa dia menuduh gue mendekati Anabel sudah jelas jelas Anabel yang sering mendekati gue, lagian ngapain gue mendekati Anabel gue juga ngga cinta ke dia, kalau gue sudah cinta ke Anabel dari dulu gue sudah embat secara gue kenal lebih dulu di banding Cristian" batin Dewa sambil memakai jaket yang akan di pakai buat balapan liar.

Anabel kini sedang mengendarai mobilnya akan menuju ke sebuah restoran terkenal di negaranya, Anabel adalah seorang gadis yang dari dulu cinta dengan Dewa, namun sayangnya Dewa tak mencintai Anabel, sehingga Dewa hanya menganggap Anabel sebagai teman seperti yang lainnya.

"Lebih baik gue ke restoran saja mau pesan makanan yang enak supaya mood gue kembali, lagian kenapa sih Dewa ngga cinta sama gue, padahal gue itu wanita yang cantik, pintar, keren, orang tua gue juga kaya raya dan konglomerat, sebenarnya gue penasaran selera Dewa itu seperti apa, supaya gue bisa merubah diri gue menjadi wanita yang sesuai dengan selera Dewa" gumam Anabel sambil mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Setelah Anabel menempuh perjalanan selama beberapa puluh menit, kini Anabel sudah sampai di restoran, sehingga tanpa di komando Anabel langsung menghentikan mobilnya di parkiran yang sudah di sediakan di restoran.

Setelah mobil yang di kendarai Anabel itu berhenti, Anabel langsung membuka sabuk pengaman, lalu Anabel membuka pintu mobilnya, setelah pintu terbuka tanpa aba aba Anabel langsung turun dari mobilnya.

Anabel berjalan masuk ke restoran dengan langkah cepat, karena jujur dirinya kini sangat lapar, gara gara Anabel menangis mendengar omongan dari Dewa yang tetap tidak mencintai Anabel, kini kedua matanya Anabel membengkak gara gara terlalu lama menangis, namun sepertinya Anabel belum menyadari bahwa kedua matanya bengkak.

Cristian yang akan melangkah keluar dari restoran kini berhenti sambil menatap ke arah luar restoran, kini Cristian menerbitkan senyuman lebar di wajahnya, bukan hanya itu bahkan Cristian menjatuhkan bokongnya ke tempat duduk semula.

"Anabel sepertinya mau masuk ke restoran ini, lebih baik gue pantau dia mau duduk dimana, setelah Anabel duduk baru gue nanti ikutan duduk di sebelahnya, tapi kenapa kedua matanya Anabel bengkak, oh gue tahu pasti ini gara gara ulahnya Dewa yang bikin matanya Anabel bengkak, kurang ajar banget Dewa bikin wanita pujaan hati gue matanya bengkak, gue heran sama Dewa kenapa dia hobi banget bikin sedih sama Anabel, awas saja lo Dewa gue bakalan balas perbuatan lo ke Anabel, dan gue jamin malam ini lo bakalan kalah balapan" batin Cristian sambil mengeluarkan senyum licik dan kedua matanya masih sibuk dan asyik menatap ke arah Anabel yang berjalan mendekat masuk ke restoran.

Anabel yang telah berjalan selama beberapa menit, kini sudah sampai di dalam restoran mahal, kini kedua mata Anabel berselancar mencari tempat duduk, kedua matanya berbinar setelah menemukan tempat duduk yang menjadi favoritnya itu masih kosong.

Kini kedua kakinya Anabel melangkah menuju ke tempat duduk yang menjadi favoritnya, yaitu tempat duduk di dekat jendela, setelah Anabel sampai di sebelah kursi kini tanpa ragu Anabel mendaratkan pantatnya ke kursi yang di tuju membuat Anabel mengumbar senyum lebar di wajah cantiknya.

Saat Anabel baru duduk Anabel merasakan ada yang duduk di sebelahnya, lalu membuat Anabel menengok dengan cepat senyum lebar di wajahnya luntur dalam sekejap, setelah Anabel melihat pria yang ada di depannya sedang menaburkan senyuman lebar kepada Anabel, siapa lagi kalau bukan Cristian yang diam diam duduk di sebelah Anabel.

"Cristian ngapain lo duduk di sebelah gue" ketus Anabel sambil memalingkan wajahnya dari Cristian, sedangkan Cristian dengan santainya menangkupkan kedua tangannya ke wajah Anabel, sehingga membuat Anabel menatap ke arah Cristian.

"Anabel terserah aku dong mau duduk dimana, lagian di sini ngga ada larangan buat duduk di sebelah kamu" jawab Cristian selembut mungkin melebihi lembutnya sutera, sementara Anabel menatap nyalang ke arah Cristian.

"Cristian mulai sekarang lo ngga boleh duduk di sebelah gue karena gue yang melarang lo duduk di sebelah gue, dan satu lagi lo ngga usah ngajak berantem dan ngajak balapan liar ke Dewa, karena gue tahu lo mengajak balapan ke Dewa kan malam ini, jadi gue peringatin ke lo supaya ngga usah cari ribut melulu ke Dewa dan ngga usah ngajak balapan liar ke Dewa, atau lo bakal tanggung akibatnya yaitu gue bakal benci sama lo selamanya" ancam Anabel dengan nada ketus di sertai tatapan membunuh ke arah Cristian, bahkan kedua tangannya menepis kasar tangan Cristian yang ada di kedua pipinya, sementara Cristian hanya terkekeh kecil lalu berkata.

"Anabel walaupun kamu melarang aku buat duduk di dekat kamu, tapi larangan kamu ngga ada di undang undang, jadi percuma dong kamu larang aku karena walaupun aku melanggar larangan kamu, aku ngga bakalan masuk ke penjara, oke aku ngga bakal ngajak berantem dan ngga bakalan ngajak balapan ke Dewa tapi ada syaratnya, kamu harus mau jadi pacar aku, tapi kalau kamu ngga mau jadi pacar aku tetap aku akan ngajak berantem dan ngajak balapan liar ke Dewa, lagian ngapain kamu bela belain Dewa segala dia juga sudah bikin kedua mata kamu bengkak, gara gara kamu menangisi Dewa membuat kedua mata kamu bengkak, memang kamu tahu darimana kalau aku mengajak Dewa balapan liar, jangan jangan Dewa mengadu ke kamu, sok cari perhatian ke kamu supaya kamu makin menjauhi aku, oke aku ngga bakal cari ribut dan ngga bakal ngajak Dewa balapan liar kalau kamu mau jadi pacar aku, tapi kalau kamu ngga mau jadi pacar aku pasti aku bakal mengajak Dewa ribut dan balapan liar, terserah kamu mau bicara apa yang penting aku yakin, suatu saat nanti pasti kamu akan cinta ke aku" ancam Cristian sambil menatap lekat ke arah Anabel sementara Anabel meremas kedua tangannya sendiri bingung mendengar ancaman dari Cristian.

Punya Hobi Makan

Asyifa yang telah selesai memotong semua sayuran yang ada di depannya, langsung Asyif mengambil bumbu bumbu yang ada di depannya, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan sebagiannya.

Asyifa mengambil bawang merah, bawang putih, cabai, dan tak lupa di beri garam sebelum bumbu itu di haluskan, setelah bumbu halus, Asyifa langsung menyalakan kompor yang ada di depannya setelah Asyifa meletakkan wajan dan minyak.

Memang Asyifa itu selalu bilang cuma membantu memotong sayuran kepada ibunya, namun ujung ujungnya Asyifa akan memasak sayuran itu sekaligus, sebenarnya ibunya sudah melarang Asyifa untuk membantu pekerjaan ibunya di dapur, karena ibunya Asyifa berpikir bahwa Asyifa pasti kecapekan, tapi karena Asyifa yang keras kepala membuat sang ibu hanya pasrah.

"Sekarang giliran aku memasak sayuran yang sudah aku potong tadi, aku jamin rasanya sangat enak masakannya aku, karena aku selalu nambah kalau aku makan, apa karena aku yang punya hobi makan atau rasa makanan yang aku olah itu enak dan lezat, aku juga heran sendiri kenapa aku selalu nambah terus kalau makan" gumam Asyifa sembari memasukkan semua sayuran yang sudah di potong ke dalam wajan.

Setelah Anabel mendengar perkataan Cristian membuat Anabel diam seribu bahasa, kini Anabel asyik dengan dunianya sendiri alias sibuk melamun memikirkan perkataan Cristian, sekarang Anabel sedang dalam keadaan dilema untuk memilih keputusan mana yang akan di ambil.

Cristian yang telah menunggu jawaban Anabel selama beberapa puluh menit, namun Anabel tak kunjung buka suara, membuat Cristian tahu bahwa Anabel sedang melamun, sehingga Cristian langsung memanggil Anabel dengan nada lembut.

Entah mengapa walaupun dirinya sering mengajak berantem dan balap liar kepada Dewa dan teman temannya Dewa dengan cara kasar dan bisa bersikap kasar kepada geng motor yang di ketuai oleh Dewa, namun sikapnya berbanding terbalik jika sedang berhadapan dengan Anabel.

"Anabel" panggil Cristian dengan sangat lembut di sertai dengan sentuhan di pundak Anabel, sedangkan Anabel yang tadi sibuk melamun memikirkan keputusan yang tepat, merasakan ada yang menyentuh pundaknya langsung buru buru Anabel membubarkan dan membuyarkan lamunannya.

Kini Anabel menatap ke arah tangan yang sedang menyentuh pundaknya, kedua matanya Anabel melotot setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri siapa yang menyentuh Anabel yang tak lain dan tak bukan adalah Cristian, pria yang mencintai Anabel.

"Cristian lo ngga usah modus ke gue, dengan cara lo pegang pundaknya gue" ketus Anabel sambil menepis dengan kasar tangan Cristian yang tadi bertengger di pundaknya, sedangkan Cristian yang sudah biasa mendapatkan perlakuan seperti itu dari Anabel hanya mengeluarkan senyum tipis di bibirnya, entah mengapa Cristian tak bisa marah kepada Anabel walaupun satu kata.

"Anabel aku ngga modus ke kamu, aku memang serius cinta ke kamu, dan aku pengin kamu jadi pacar aku, bukan hanya pacar tapi aku ingin kamu menjadi istri aku dan melahirkan anak anak buat aku jadi" perkataan Cristian belum selesai sudah di potong oleh Anabel.

Anabel yang tidak mau mendengar omongan Cristian yang ujung tombak maksudnya ujung ujungnya akan membahas ingin menjadikan Anabel istri dari Cristian, dari dulu Anabel mencintai Dewa bukan Cristian, seandainya Dewa yang mengatakan itu kepada Anabel pasti Anabel akan sangat bahagia dan dengan senang hati mau menerima Dewa.

Namun sayangnya perkataan itu terlontar dari Cristian pria yang tidak Anabel cintai sama sekali, sehingga Anabel muak dengan semua omongan dan perkataan Cristian, yang akan menjadikan Anabel istri dari seorang Cristian

"Cristian lo sudah sering bilang ke gue kalau lo cinta sama gue dan akan menjadikan gue istri lo tapi sayangnya gue ngga cinta sama lo dan gue ngga mau jadi istrinya lo" teriak Anabel sangat menggema di restoran tersebut.

Suara Anabel yang sangat keras, lebih tepatnya teriakan Anabel yang sangat keras, sehingga membuat semua pengunjung restoran langsung menatap ke arah Anabel dan Cristian.

Cristian yang melihat semua pengunjung restoran menatap ke arahnya dan ke arah Anabel, langsung menatap nyalang ke arah semua pengunjung restoran satu persatu.

Melihat tatapan nyalang yang di keluarkan oleh Cristian, membuat semua pengunjung restoran langsung mengalihkan tatapan mereka semua dari Anabel dan Cristian.

Suasana hati Anabel yang buruk gara gara mendengar omongan Cristian, membuat Anabel langsung beringsut berdiri, saat Anabel akan melangkah tiba tiba ada sebuah tangan yang memegang pinggang Anabel, sehingga membuat Anabel mengurungkan niatnya untuk melangkah, lalu Anabel menatap ke arah sumber tangan yang berasal dari Cristian membuat Anabel melototkan kedua matanya ke arah Cristian.

"Anabel kamu mau kemana ? kamu kan belum pesan makanan dan minum di restoran ini kenapa kamu mau pergi ?" tanya Cristian dengan suara lembut sambil tangannya tetap bertengger di pinggang Anabel, sedangkan Anabel dengan cepat melepaskan tangannya Cristian dari pinggangnya, namun bukannya lepas Cristian malah mengeratkan tangannya kepada pinggang Anabel.

"Cristian lepaskan tangannya lo dari pinggang gue, terserah gue mau kemana bukan urusan lo, gue muak ada di dekat lo, dan gue jadi ngga selera makan gara gara perbuatan lo" ketus Anabel sambil tangannya berusaha melepaskan tangan Cristian dari pinggangnya, namun usahanya Anabel tak berhasil karena Cristian malah ikutan berdiri dan memeluk pinggang Anabel dengan erat.

"Anabel tangannya aku terlanjur nyaman berada di pinggangnya kamu, sehingga tangannya aku ngga bisa lepas dari pinggang kamu, urusan aku dong karena kamu itu sangat yang sangat aku cintai dari dulu, sekarang, bahkan selamanya, tapi aku juga bisa buat kamu mual suatu saat nanti saat kamu mengandung anak aku, perbuatan aku yang mana yang membuat aku ngga selera makan, tapi kamu ngga usah khawatir aku bersedia koq nyuapin kamu supaya kamu jadi selera makan" jelas Cristian tanpa dosa dan tanpa merasa bersalah sedikitpun, sementara Anabel langsung menatap ke arah Cristian dengan tatapan tajam.

"Cristian lo lepasin tangannya lo dari pinggang gue, atau gue bakalan berteriak" ancam Anabel dengan nada ketus setengah berbisik ke Cristian, sementara Cristian terkekeh kecil mendengar ancaman wanita pujaannya.

"Anabel aku yakin kalau kamu berteriak malah mereka semua akan menikahkan aku dengan kamu, tapi aku senang kalau kamu berteriak itu akan mempermudah aku untuk menikah dengan kamu, apalagi kalau saat kamu berteriak dan mereka semua mendekat ke kita berdua, aku mengaku sebagai pacar kamu yang berniat bertanggung jawab telah menghamili kamu pasti mereka semua akan menikahkan kita berdua" sahut Cristian dengan entengnya sambil menerbitkan senyuman lebar di wajahnya, sementara Anabel langsung membelalakkan matanya sangat lebar dengan mulut melongo mendengar omongan Cristian.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!