NovelToon NovelToon

Diincar Bad Boy Di Sekolah

Awal Mula

...Preview:...

...Paradise Group adalah perusahaan nomor 1 yang menguasai bidang elektronik, minyak, dan mobil. Pendiri Paradise (Kakek Jackson) membangun sekolah yang dinamai Paradise International School. The Olympians adalah kelompok yang beranggotakan 4 siswa terkaya dan tampan yang memiliki pengaruh besar di sekolah. Empat siswa tersebut ialah: Jackson, Lucas, Brian, Tristan. The Olympians ditakuti oleh siswa lain karena sikap mereka yang menggunakan kekuasaan untuk membully siswa lemah atau orang-orang yang tidak suka pada mereka. ...

...Sonya adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga biasa yang memiliki toko laundry yang terletak di dekat sekolah Paradise International School. Sonya diminta mengantarkan laundryan salah seorang siswa yang bersekolah di Paradise International School. Sonya, alih-alih terkesan, menjadi marah dan muak terhadap The Olympians terutama kepada Jackson, pemimpin dan inisiator dari banyak tindakan bullying. Keberaniannya bangkit ketika seorang teman, Rina, tidak sengaja menumpahan susu pada sepatu Jackson dan Jackson menuntut gadis itu untuk menjilati sepatunya. Sonya membela temannya dengan menggantikan Rina untuk menjilati sepatu Jackson. Dengan berpura-pura menjilat, Sonya membungkuk lalu melemparkan susu di wajah Jackson. Marah karena hal ini, Jackson menyatakan perang terhadap Sonya dan menyuruh siswa lain untuk mengerjai Sonya. Sonya, mencoba bertahan, menolak untuk meminta maaf kepada Jackson, dan berdiri dengan keputusannya untuk melawan dia. ...

...Mengganggu Sonya terus menerus malah membuat Jackson jatuh cinta pada gadis itu. Dengan segala cara Jackson berusaha mendekati Sonya....

...Prolog:...

...Paradise Group adalah perusahaan nomor 1 yang menguasai bidang elektronik, minyak, dan mobil. Pendiri Paradise membangun sekolah yang dinamai Paradise International School. Pembangunan sekolah ini dibantu oleh Presiden sehingga Paradise International School menjadi sekolah yang berkualitas. Paradise International School diisi oleh kalangan menengah ke atas saja, dan sekolah ini menjadi sekolah elite. Bahkan ada beberapa dari kalangan menengah ke atas yang sejak lahir sudah mendaftarkan anaknya ke TK Paradise tapi tidak dapat masuk. Namun apabila berhasil diterima, Paradise mampu memuluskan jalan murid dari SD, SMP, SMA bahkan sampai ke Universitas. Inilah yang membuat sebagian besar murid merasa kagum dan iri, dan para orang tua menderita karena kesulitan masuk universitas....

...Namun, tetap saja Paradise International School tidak seindah kelihatannya. Di Paradise International School menjadi hunian The Olympians. The Olympians adalah kelompok yang beranggotakan 4 siswa terkaya dan tampan yang memiliki pengaruh besar di sekolah. Empat siswa tersebut ialah: Jackson, Lucas, Brian, Tristan....

...Jackson: pemimpin The Olympians dan cucu pendiri Paradise Group...

...Lucas: cucu dari wakil presiden...

...Brian: anak pemilik hotel Grand Sparkling...

...Tristan: cucu pendiri perusahaan konstruksi terbesar, Sky Construction ...

...The Olympians ditakuti oleh siswa lain karena sikap mereka yang menggunakan kekuasaan untuk membully siswa lemah atau orang-orang yang tidak suka pada mereka. Salah satunya adalah Oliver. Oliver adalah salah seorang siswa yang lemah, yang berhasil masuk ke Paradise International School dengan jalur beasiswa. The Olympians membudaki beberapa orang untuk menindas Oliver, jika mereka menolak, merekalah yang ditindas. Oliver pun menjadi korban penindasan. Tidak kuasa terus-menerus ditindas, Oliver pun lari ke atap sekolah dan berniat mengakhiri hidupnya. Baginya, dengan mengakhiri hidup, itu sama juga mengakhiri penderitaannya yang terus mendapat penindasan....

...Sonya adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga biasa yang memiliki toko laundry yang terletak di dekat sekolah Paradise International School. Sonya diminta mengantarkan laundryan salah seorang siswa yang bersekolah di Paradise International School. Dan siswa tersebut adalah Oliver. Mendengar banyak siswa yang berbondong-bondong pergi ke atap karena Oliver berniat mengakhiri hidupnya, Sonya pun juga ke atap dengan membawa pakaian Oliver....

...“Tunggu, Oliver! Tidak, maksudku, pelangganku!” Sonya berteriak memanggil Oliver....

...“Siapa kamu?” tanya Oliver....

...“Aku ke sini membawakan pakaianmu yang sudah dilaundry! Harganya 20.000,”...

...“Aku akan mati, kamu bisa menagih ke keluargaku,”...

...“Ah, jangan begitu… eh? M-m-m-mati? Kamu mau mati sekarang? Kenapa? Kamu masuk ke sekolah terbaik.”...

...“Tidak, ini bukan sekolah. Ini neraka.”...

...“Hey, neraka yang sebenarnya ada di luar gedung ini. Kamu pernah dengar tes masuk universitas? Pasti tidak pernah, karena semua yang bersekolah di sini langsung masuk tanpa tes,”...

...“Kamu pernah dengar The Olympians?”...

...“The… the olim… apa? Apa itu?”...

...“Sekali mereka memberimu kartu merah, kamu akan menjadi incaran seluruh sekolah. Aku contohnya,”...

...“Oh…? Apa sekolah ini tidak ada peraturan?! Kenapa mereka bisa bertindak semena-mena seperti itu? jika aku sekolah di sini, aku akan menangkapnya dan memberi mereka pelajaran!”...

...Oliver berniat melompat ke bawah, namun Sonya segera menarik tangannya. Siapa sangka, aksi Sonya ini menjadi viral sejagat maya karena banyak ponsel siswa yang merekam aksi Sonya tersebut. Tentunya hal ini banyak menimbulkan respon negatif dari publik yang akhirnya mengetahui sisi buruk Paradise International School. Banyak juga yang melakukan demonstrasi untuk menutup Paradise Internation School. Citra baik Paradise Group pun memburuk karena nama Jackson sebagai pemimpin The Olympians yang menyebabkan kekacauan ini terseret....

...Kepala Paradise International School, ibu Jackson (Liana) di meja kerjanya sedang melihat berbagai artikel mengenai gadis penyelamat yang viral menolong seorang siswa yang ingin mengakhiri hidupnya di sekolahnya....

...Sekretarisnya masuk ke dalam ruangannya untuk melaporkan kondisi terbaru. “Maafkan saya, bu. Divisi Humas saat ini sudah bekerja sama dengan beberapa stasiun tv dan media untuk mengurangi tekanan dari masyarakat,” ucap Bram, sekretaris Liana....

...“Mengurangi? Inikah hasil pekerjaanmu? Bagaimana bisa kamu membiarkan nama Jackson keluar dari mulut reporter si*lan itu?”...

...“Saya benar-benar minta maaf,”...

...“Seseorang yang menyalakan api harus dia jugalah yang memadamkannya,”...

......................

...Malam harinya, saat Sonya tiba di rumah, dia mendapati seorang tamu yang tidak dikenalnya datang ke rumah. Dan tamu itu adalah sekretaris Liana....

...“Nah, itu dia datang orangnya, Sonya, beri salam,” ucap ibu Sonya, Marina....

...“Dia datang ke sini sebagai direktur Paradise Group,” sambung ayahnya, Rudy....

...“AKhirnya saya bisa bertemu langsung dengan gadis penyelamat,” ucap sekretaris Liana....

...“Sonya, jangan kaget, ya. Kamu diberi kesempatan sekolah di Paradise International School!” ucap Marina....

...“A-apa?”...

...“Direktur sangat menghargai bakatmu dan memberimu beasiswa khusus!” ucap Rudy....

...“Beasiswa? Kenapa diberikan padaku?”...

...“Karena kamu pandai melukis sejak SMP,” ucap Sekretaris Liana....

...“Tidak mau!”...

...“Kenapa? Kenapa tidak? Kakak, kamu sudah gila?” sahut adiknya Sonya, Peter....

...“Saya sudah senang dengan keadaan saya sekarang. Saya tidak pantas masuk ke sekolah seperti itu. maka dari itu saya tidak ingin bersekolah di sana. Jadi, anda bisa pulang,” ucap Sonya pada sekretaris Liana....

...“Sonya, tolong pertimbangkan kembali,” ucap sekretaris Liana....

...“Tidak, dia tidak perlu pertimbangkan lagi. Dia akan mulai besok,” sahut Marina...

...Bersambung......

Gadis Yang Diincar si Bad Boy

“Sonya, tolong pertimbangkan kembali,” ucap sekretaris Liana.

“Tidak, dia tidak perlu pertimbangkan lagi. Dia akan mulai besok,” sahut Marina.

“Baiklah, berarti saya akan melihatnya besok di sekolah,” ucap sekretaris Liana sambil berjalan keluar dan diantar oleh Marina.

“Apapun yang terjadi, saya akan mengirimnya ke sekolah,”

“Tolong pastikan itu terjadi,”

Sekretaris Liana pun pulang dengan wajah tersenyum.

Marina pun kembali ke dalam dengan hati gembira. Mereka sekeluarga sangat kegirangan kecuali Sonya.

“Kamu harus pergi ke Paradise International School. Apa kamu tahu berapa biaya uang sekolah mereka?”

“Ma, aku benar-benar tidak mau!”

“Orang lain walaupun mereka punya uang dan pintar, mereka tidak bisa masuk. Dan kamu menolaknya?”

“Apapun yang kalian katakan, aku tidak akan pergi. Kalian mengerti?” ucap Sonya lalu berjalan ke kamarnya.

“Tapi, kamu suka melukis! Kamu bilang kamu ingin bersekolah yang memiliki ruang lukis dan peralatan melukis yang lengkap,” ucap Marina.

“Apa aku seperti anak kecil yang mudah dibujuk dengan ruang lukis? Aku tidak mau pergi,” balas Sonya.

Keesokan harinya, Sonya pergi ke sekolah dengan seragam Paradise International School karena dipaksa oleh ayah dan ibunya. Sonya pun dikawal oleh beberapa mobil utusan dari Paradise Group.

Di halaman Paradise International School yang luas, mendaratlah sebuah helicopter. Jackson turun dari helicopter tersebut.

Sonya memasuki gedung sekolah Paradise. Langkahnya terhenti begitu melihat seorang pemuda yang memainkan biola dengan indahnya. Menyadari Sonya menontonnya dari jarak dekat, laki-laki itu pun berhenti bermain.

“Hmm, kamu tahu dimana letak ruang melukis?” tanya Sonya.

Laki-laki itu pun hanya menunjuk arah dengan menggunakan stik biolanya.

“Oh, disana. Terima kasih. Maaf Mengganggu, silakan lanjutkan,” ucap Sonya.

Sonya pun berjalan memasuki sekolah Paradise. Di dalam, dia mendengar sebuah seruan, “Itu The Olympians!”

Para murid berbondong-bondong berlarian hanya untuk melihat The Olympians.

Empat pemuda berjalan memasuki sekolah. Jackson sebagai pemimpin melangkah lebih maju dan tiga lainnya mengikuti di belakang. Sonya pun tidak ketinggalan untuk melihat The Olympians. Dia melihat seorang pemuda yang bermain biola tadi berjalan bersama tiga pemuda lainnya.

Namun tiba-tiba langkah Jackson terhenti karena melihat seorang siswa yang terlihat lemah dan berpenampilan culun.

“Ada yang bisa aku bantu?” tanya siswa itu.

Jackson menarik kerah siswa itu. “Tristan, masih ada sisa susu?”

Tristan menjawab, “Ya. Kamu mau?”

Tristan memberikan sebotol susu ke Jackson. Jackson pun menuangkan susu tersebut ke kemeja seragam yang dikenakan siswa itu. siswa itu hanya terdiam pasrah hingga susu itu habis dari botol.

Jackson pun pergi setelah itu.

Semua kerumunan siswa pun bubar.

“Dasar baj*ngan gila. Kenapa mereka hanya berdiri di sana dan tidak melakukan apapun?” ucap Sonya monolog.

Tiga wanita datang dan mendengar Sonya.

“Apa katamu barusan?” tanya Rachel."

“Kalian siapa?” tanya Sonya.

“Kamu bertanya kita siapa? Oh, ya, kami belum memperkenalkan diri. Kami adalah tiga orang paling cantik di Paradise. Tadi siapa yang kamu sebut gila, murid baru? The Olympians?” balas Rachel.

“Maksudmu orang yang membully itu adalah The Olympians yang memiliki reputasi jelek?”

“Reputasi jelek? Mereka itu terkenal! Kalau kamu tidak berhati-hati dengan mulutmu, kamu akan berada dalam masalah besar.” sahut Paula.

“Aku dengar kamu memiliki perusahaan jasa membersihkan pakaian?” tanya Rachel. Yang lainnya tertawa.

“Apa salahnya dengan itu?” tanya Sonya.

“Ini pertama kalinya aku melihat anak pemiliki jasa pembersih sangat menantang,” ucap Amanda.

“Kamu tidak tahu sedikitpun tentang The Olympians? Karena ini hari pertamamu bersekolah, kita akan membiarkan kamu,” ucap Rachel.

Sepulang sekolah, Sonya dan adiknya mencari informasi tentang anggota The Olympians.

“Tristan, adalah penerus perusahaan konstruksi terbesar, Sky Construction. Brian, ahli keramik, dan berasal dari keluarga yang memiliki museum seni terbesar, museum Amazing Art Gallery. Lucas, cucu dari wakil presiden yang memiliki yayasan kebudayaan, tim sepak bola Inggris, dan tim baseball Korea Selatan. Dan terakhir, Jackson, adalah penerus perusahaan Paradise Group dan pemimpin The Olympians,”

“Jadi, empat orang itu adalah The Olympians?”

Di atap sekolah, Sonya melampiaskan emosinya dengan berteriak.

“The Olympians, kalian seharusnya bersyukur karena hidup enak, sejak kalian lahir kalian sudah menggunakan sendok emas di mulut kalian. Penerus perusahaan Paradise sepertimu benar-benar bencana untuk negara! Kalau kalian memintamu memanggil kalian ‘kakak’, aku akan terjun dari atap ini!”

“Haahh… kamu juga bencana. Kamu Mengganggu tidur siangku,” ucap Lucas.

“Ma-maaf… aku kira tidak ada orang,” ucap Sonya.

“Apa itu benar? Soal terjun dari atap?” tanya Lucas.

“Maksudku… apa kamu dengar semua yang aku katakan?” ucap Sonya.

“Iya,”

Rina, salah seorang siswi yang sedang minum susu sambil berjalan dan tersandung. Dan akhirnya dia terjatuh dan susunya tidak sengaja mengenai sepatu Jackson.

“Maafkan aku! Maafkan aku!” ucap Rina.

Sonya dari kejauhan melihat Rina yang tidak sengaja terjatuh dan susunya tumpah mengenai sepatu Jackson.

“Kamu minta maaf? Jika dengan kata maaf bisa menyelesaikan semuanya? Lalu kenapa masih ada penjara dan polisi?” balas Jackson.

“Ini salahku. Aku minta maaf. Aku akan membelikan sepatu yang baru,”

“Kamu memangnya lebih kaya dariku?”

“Apa?”

“Kamu tidak akan bisa membeli sepatu ini.”

“Aku benar-benar minta maaf. Aku akan melakukan apa yang kamu minta,”

“Apapun?”

Rina mengangguk.

“Bersihkan sepatu dengan mulutmu,” ucap Jackson.

“Apa?”

“Jilat ini. Bukankah kamu akan melakukan apapun?”

Sonya menghampiri mereka. “Bisakah kamu berhenti? Hey, memangnya dia jatuh atas keinginannya?”

“Sepertinya belum lama kamu pindah ke sini,” ucap Jackson.

Tristan membisikkan sesuatu pada Jackson.

“Ah, jadi kamu gadis penyelamat yang terkenal itu? apa kamu memang suka mencampuri urusan orang lain?”

“Dia bukan orang lain, dia temanku!”

“Buktikan kalau dia temanmu. Jilat sepatuku. Jika kamu menjilat ini, aku akan melupakan hal ini,”

Sonya terdiam sejenak. Hingga akhirnya dia pun turun berjongkok ke bawah untuk mengambil botol susu yang di tanah dan menyiramnya ke Jackson. Jackson pun terkejut hingga terjatuh ke bawah.

“Kamu lebih kaya? Apa kamu menghasilkan uang sendiri?” ucap Sonya.

“Apa?”

“Aku tidak suka mencampuri urusan orang lain. Aku lebih suka berurusan dengan anak kaya dan manja yang menggunakan kekuasaan orang tuanya! Kenapa?”

Sonya mengeluarkan uang di dalam sakunya dan melemparkannya ke wajah Jackson.

“Uang ini lebih dari cukup untuk membeli tisu, kalau masih belum hilang, kamu bisa membawanya padaku,” ucap Sonya lalu dia juga menempelkan kartu nama toko laundrynya di dahi Jackson.

Lucas, Brian, dan Tristan tertawa.

“Laundry Sonya, tamat riwayatmu sekarang,” Jackson membaca kartu nama yang Sonya tempelkan di dahinya.

Keesokan harinya, Sonya datang ke sekolah dan hendak membuka lokernya. Namun sesaat dia menyadari banyak orang yang sedang memperhatikannya. Perasaannya jadi tidak enak. Segera dia buka lokernya dan melihat ada kartu berwarna merah.

“Dia telah mendapatkan kartu merah dari The Olympians,” Mereka tertawa.

“Memangnya ini pertandingan sepak bola? Kartu merah apaan,” ucap Sonya lalu membuang kartu merah itu ke lantai dan menginjak-injaknya.

Mendapat kartu merah pertanda bahwa menjadi incaran The Olympians.

Bersambung...

Menunggu Ciuman Pertama

...Para murid pun melempari Sonya dengan telur....

...“Sonya, kamu kan menjalankan usaha laundry, kamu pasti bisa membersihkan pakaianmu sendiri, ‘kan?” ejek murid lain....

...Sonya terkejut, matanya pun berkaca-kaca. Sementara anak-anak yang lain terus melemparinya telur dan bersenang-senang. Terakhir, ada yang mengguyurnya sedang tepung....

...“Bawakan minyak, kita harus menggorengnya,”...

...“Kamu mau membuat adonan?”...

...“Hahaha…”...

...Rina, siswi yang dia bantu kemarin melihatnya. Ketika Sonya melihat ke arahnya, Rina kabur....

...Kejadian Sonya itu disaksikan Jackson dengan televisi yang berada di ruangan khusus yang dia miliki di Paradise School....

...“Kurasa itu sudah cukup,” ucap Brian....

...“Siapa bilang cukup? Aku ingin dia datang dan bertekuk lutut di hadapanku,” balas Jackson....

...“Sepertinya dia tidak akan bertahan sampai seminggu,” ucap Brian....

...“Seminggu? Aku bertaruh tiga hari,” ucap Tristan....

...“Brian, kalau kamu kalah, nanti berikan padaku kamar VIP di hotelmu 3 malam, ya. Kekasihku penggemar hotelmu,”...

...“Okay. Kalau aku menang, berikan aku nomor telepon member Blackpink,”...

...“Setuju,”...

...“Sebentar lagi dia akan datang. 5…4…3…2…1…” Jackson menghitung....

...“Tada!” Namun Sonya tidak datang. Tidak ada yang datang....

...Jackson tertawa. “Pasti memalukan baginya kalau bertemu denganku dalam keadaan seperti itu. ulang… 5…4…3…” Jackson memperlamat hitungannya....

...“2…”...

...“1…”...

...Jackson segera mengambil ponselnya. “Apa kalian sudah melakukannya dengan benar? Kenapa dia belum datang juga? Kemana perginya anak itu?!” Jackson membentak....

...Ternyata Sonya pergi ke atap sekolah. Dia kembali melampiaskan emosinya. “Kamu mengganggu orang yang salah. Orang miskin memang akan mati jika tidak punya kesabaran dan berjuang! Aku tidak akan mati! Mereka yang pantas mati!”...

...“Astaga!” Sonya terkejut ketika mendengar suara....

...“Siapa di sana?”...

...Lalu Lucas muncul. “Kamu selalu saja berisik.”...

...Lucas terkejut melihat keadaan Sonya sekarang....

...Dia mengeluarkan sapu tangannya dan mengelap wajah Sonya serta seragamnya. Lalu dia memberikan sapu tangan itu ke Sonya....

...“Akan aku kembalikan lain waktu,” ucap Sonya....

...“Aku tidak akan datang ke atap ini lagi,” balas Lucas lalu pergi....

...Sonya kembali ke kelasnya setelah semua murid sudah pulang. Di mejanya, dia terkejut ada boneka dan sebuah jaket. Juga terselip kertas kecil di dalam jaket tersebut....

...“Maafkan sikap pengecutku,”...

...Di lain waktu, Sonya ingin melukis. Dia mendatangi ruang lukis dan melihat ruangan itu telah kotor dengan cat-cat yang sengaja ditumpahkan....

...“Ada apa ini? Jackson!!!!”...

...Jackson menontonnya lagi di televisinya. Dia tertawa keras. “Pasti sekarang dia sudah meledak-ledak,”...

...“Siapa?” tanya Tristan....

...“Gadis pembersih itu?” timpal Brian....

...“Kamu masih memainkan dia? Tunggu, sudah berapa lama ini?” ucap Tristan....

...“Aku menang. Berikan nomor telepon member Blackpink. Ngomong-ngomong, dia orang pertama yang bertahan,” ucap Brian....

...“Itu karena aku terlalu lunak dengannya. Lucas sekarang dimana?” ucap Jackson....

...“Aku rasa dia tidur di suatu tempat,” jawab Brian....

...Lucas tidak lagi tidur di atap, melainkan di tempat gym....

...Sonya akhirnya membersihkan ruang lukis dengan cat-cat yang bertumpahan. “Anggap saja olahraga,”...

...Setelah membersihkan ruangan, Sonya pun melukis dan dia membereskan kembali peralatan yang dia gunakan setelah selesai melukis. Lalu ada tiga orang siswa masuk ke ruang lukis tersebut. Salah satu dari mereka mencekik Sonya dari belakang. Sonya menjadi sulit melakukan perlawanan. Jumlah mereka juga tidak seimbang....

...Lalu, Lucas masuk ke ruang lukis tersebut. Membuat tiga orang pemuda itu ketar-ketir, padahal Lucas hanya berdiri saja....

...“Pergilah,” ucap Lucas....

...“Tapi, Jackson…”...

...“Pergi kubilang,” ucap Lucas....

...“Baik,” Tiga pemuda itu langsung pergi dari ruang lukis....

...“Lucas, terima kasih telah membantuku,” ucap Sonya....

...“Aku tidak membantumu. Aku hanya tidak bisa diam saja melihat tingkah menyebalkan ini,” ucap Lucas lalu pergi dari ruang lukis....

...***...

...“Apa? Lucas?”...

...“Iya, dia datang tiba-tiba,” Tiga orang pemuda menghadap Jackson....

...“Siapa yang menyuruh kalian melakukan itu?” tanya Jackson....

...“Bukankah kamu menyuruh kita untuk membuat Sonya menderita?”...

...“Aku hanya menyuruh kalian menakutinya!”...

...“Maaf. Kami salah. Maafkan kami!”...

...“Kamu ingin mendapat kartu merah juga? Cepat menghilang dari pandanganku! Aku tidak mau melihat kalian! Cepat pergi!”...

......................

...“Kenapa hari ini dia tenang sekali?” tanya Tristan....

...“Siapa?”...

...“Sonya,”...

...“Lihat dan tunggu. Sebentar lagi dia akan mencariku,” ucap Jackson....

...“Apalagi yang ingin kamu lakukan padanya?” tanya Lucas....

...“Kenapa? Kamu ingin menyelamatkannya lagi?”...

...“Lepaskan saja dia,”...

...“Ada apa? Biasanya kamu tidak peduli? Kamu harus lepas tangan dan tidak membantunya,”...

...“Kekanak-kanakkan sekali melakukan hal seperti ini kepada perempuan,”...

...“Apa di matamu dia seorang perempuan? Aku tidak dapat melepaskannya setelah apa yang dia lakukan padaku. Aku harus memberinya pelajaran. Bukankah kamu tahu peraturannya?”...

...Sonya mendapat ejekan atas rumor yang mengatakan dirinya tidur dengan laki-laki. Dia juga terkejut mendapati mejanya yang dipenuhi dengan pakaian kotor dan bau. Dia kali ini tidak bisa menahannya lagi. Dia membawa pakaian kotor itu pergi menemui Jackson di ruangan khusus The Olympians....

...“Aku benar, ‘kan. Dia datang mencariku. Jika kamu ingin minta maaf, kamu sudah terlambat,” ucap Jackson....

...“Aku tidak akan menahannya kali ini. Kamulah yang harus menerima segala kotoran ini,” ucap Sonya....

...“Hey, gadis laundry. Bukan seperti ini cara meminta maaf,”...

...Sonya melempar pakaian kotor itu ke wajah Jackson....

...“Apa maksudmu?” Jackson berdiri....

...Sonya memposisikan tubuhnya dan mengepalkan kedua tangannya....

...“A…apa yang mau kamu lakukan?” tanya Jackson....

...“Sudah aku bilang, aku tidak bisa menahannya lagi kali ini,” ucap Sonya lalu sebuah tonjokan mendarat di wajah Jackson. Jackson langsung terjatuh ke lantai....

...“Memangnya kamu pernah melihat aku tidur dengan laki-laki? Beraninya kamu menyebarkan rumor tentang gadis tidak berdosa sepertiku yang bahkan belum pernah ciuman! Jika kamu tetap menggunakan cara kotor seperti ini, aku benar-benar akan membunuhmu!” ucap Sonya lalu pergi dari ruangan khusus The Olympians....

...Lucas tertawa....

...Semuanya takut itu akan membuat Yang Mulia Jackson marah. Bukannya marah, Jackson malah tersenyum dan dengan cepat mengambil kesimpulan bahwa Sonya menaruh hati padanya....

...“Apa kalian tidak melihatnya?” tanya Jackson....

...“Apa?”...

...“Gadis manis itu… sepertinya jatuh cinta padaku,” ucap Jackson....

...“Apa?” ucap Brian dan Tristan serempak....

...“Jackson, kenapa kamu berpikir seperti itu?” tanya Brian....

...“Apa kamu tidak bisa melihatnya? Itu bahkan terlihat dengan sekali pandang. Semakin dia membenciku, berarti dia semakin menyukaiku,” ucap Jackson....

...“Temanmu sepertinya ada yang bermasalah dengan otaknya setelah ditonjok tadi,” ucap Tristan ke Brian....

...“Coba pikirkan. Dia datang dan menjelaskan seperti dia tidak ingin dia suka salah paham dan juga bicara soal kesucian,” ucap Jackson....

...“Kalau itu yang kamu pikirkan, tadi dia mengatakan dia belum pernah ciuman…”...

...“Benar, dia menunggu ciuman pertamanya denganku,” ucap Jackson....

...“Bravo, Jackson!” Brian menepuk tangannya....

...“Tentu saja. Siapa yang tidak terpikat oleh karisma seorang Jackson. Malah akan aneh jika dia tidak terpikat,” ucap Jackson dengan kepercayaan diri yang tinggi....

...Bersambung......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!