Dangerous Couple-Desire Nona Vaero
^D.C.D.N.V-2-^
----------------||----------------
Bulan semakin menampakkan diri nya, menyinari gelap nya malam membantu cahaya lampu di jalan
Namun, di ruang tengah yang begitu luas itu. Boy terus mondar-mandir dan sesekali membetulkan letak kacamata nya
Boy Raymond Harrison
Sudah jam dua pagi..
Boy Raymond Harrison
Kenapa Aqila belum pulang?..
Boy Raymond Harrison
Qila beneran marah ya sama Boy?
(Mengigit jari nya)
Boy Raymond Harrison
Biasa nya jam dua belas Qila udah pulang, kenapa sekarang belum?
Boy panik, salah. Boy khawatir pada perempuan yang meninggalkan nya begitu saja di walk in closet tadi
Setelah berhasil membangunkan junior Boy, Aqila menganti pakaian nya dan pergi begitu saja
Boy Raymond Harrison
Ga, Boy ga bisa diam aja di sini
Boy Raymond Harrison
Bagaimana kalo nanti Qila kenapa-napa?
Boy Raymond Harrison
Nanti Daddy akan memarahi Boy
Dengan modal nekat nya, pria berkacamata itu meraih hoodie nya yang tergeletak di sofa panjang itu
Lalu keluar dari apartemen nya, tentu nya berniat menyusul Aqila ke tempat yang biasa perempuan itu datangi
Boy Raymond Harrison
(Memegang erat pembatas tangga)
Boy Raymond Harrison
Shh.. (Tubuh sedikit terhuyung)
Baru saja tubuh Boy di tabrak oleh seseorang yang menaiki tangga itu
Namun setelah mengucapkan kata tersebut someone itu langsung pergi, seperti nya ia di kuasai alkohol
Boy Raymond Harrison
(Menahan napas nya)
Boy Raymond Harrison
*Tuhan.. Tolong jaga Boy dari tempat kotor ini..
Boy Raymond Harrison
(Mulai melangkah)
Boy sudah sering datang ke sini dan itu semua karena menjemput Aqila
Tetapi, pria itu sangat takut dengan tempat ini terlebih lagi orang-orang di dalam nya
???
Aww.. (Memegang bahu nya)
Boy Raymond Harrison
Astaga maaf, maafkan Boy
(Membungkuk berkali-kali)
Entah lah siapa yang menabrak dan siapa yang di tabrak, tetapi yang pasti wanita itu sedang berjoget
Boy Raymond Harrison
Sekali lagi maaf, Boy permisi
Boy Raymond Harrison
(Hendak berjalan)
???
Tunggu!
(Memegang tangan Boy)
Boy Raymond Harrison
Maaf..?
???
Mau kemana pria manis?
???
Lebih baik di sini bersama ku
(Mengusap rahang Boy)
Mendapat perlakuan seperti itu dari seorang wanita selain Aqila dan Mama nya-
Membuat Boy langsung menghempaskan tangan wanita itu dan berlari begitu saja
Hingga menabrak orang-orang yang tengah berjoget ria dan meminum minuman keras itu
Boy Raymond Harrison
Hoshh.. Hosshh.. Hoshh..
(Menatap sekeliling)
Boy Raymond Harrison
Aman,, Boy sudah aman..
Boy bernapas lega kala melihat sekeliling nya sudah sepi, pasalnya saat ini ia berada di lorong ruangan VIP club itu
Boy Raymond Harrison
Nomor sebelas.. Aqila pasti ada di ruangan ini
Lagi-lagi Boy mengumpulkan keberanian nya hingga akhirnya pria itu mulai membuka pintu bernomor 11
Aqila Javeen Vaero
Hahaha jangan mengganggu ku, William!
Boy Raymond Harrison
Aqila..
William Scott
Wow.. Pangeran mu datang, girl
Aqila Javeen Vaero
Ngapain ke sini?
Boy Raymond Harrison
(Mendekati Aqila)
Aqila Javeen Vaero
(Menatap malas Boy)
Boy Raymond Harrison
Ayo pulang, besok sekolah..
Aqila Javeen Vaero
Sana pulang sendiri
William Scott
Tenang lah, girl (Mencolek dagu Aqila)
Aqila Javeen Vaero
Willi..!!
William Scott
(Merangkul bahu Aqila)
William Scott
Sana pulang saja sendiri, biar gue yang antar Aqila
Boy Raymond Harrison
(Menatap bahu Aqila)
Aqila Javeen Vaero
Kamu dengar kan Boy?
Aqila Javeen Vaero
Sana pulang, aku tidak meminta untuk di jemput
Dalam diam, Boy mengepalkan tangan nya sejak memasuki ruangan itu
Hingga kini kepalan nya terlepas, berganti dengan tangan nya yang menarik pelan lengan Aqila
Boy Raymond Harrison
Ayo pulang Qila
Boy Raymond Harrison
Nanti Daddy marah
Aqila Javeen Vaero
(Menghempaskan tangan Boy)
Aqila Javeen Vaero
(Melepaskan tangan William)
William Scott
Why? (Menatap Aqila)
Aqila Javeen Vaero
Bisa tinggalkan aku sebentar?
William Scott
Aku ke toilet dulu
Aqila Javeen Vaero
Terimakasih (Tersenyum tipis)
Willian pun beranjak dari posisi nya dan berjalan melewati Boy dengan tatapan meremehkan nya
Boy Raymond Harrison
(Berjongkok di depan Aqila)
Boy Raymond Harrison
Ayo pulang
Boy Raymond Harrison
Maafin Boy, jangan gini Boy ga suka
Boy Raymond Harrison
(Menarik-narik jari Aqila)
Aqila Javeen Vaero
Kamu mau aku pulang?
Boy Raymond Harrison
(Mengangguk)
Aqila Javeen Vaero
Tapi besok kita harus nikah!
-----------Seeyou Next Bab---------
^D.C.D.N.V-3-^
----------------||----------------
Aqila Javeen Vaero
(Menjatuhkan tubuh nya di kasur)
Boy Raymond Harrison
(Menghela napas berat)
Dengan penuh ketelatenan, Boy membuka sepatu yang dipakai oleh Aqila
Bahkan pria itu merapihkan tas dan mantel yang sebelum nya Aqila lempar dengan acak
Boy Raymond Harrison
Cuci muka dulu, Aqila
Boy Raymond Harrison
Setelah itu baru tidur
Aqila Javeen Vaero
Gendong
(Merentangkan kedua tangan nya)
Boy Raymond Harrison
(Mengangguk)
Lagi dan lagi, Boy hanya menuruti segala keinginan Aqila. Kecuali menikah!
Kini dengan penuh kelembutan pria itu mengangkat tubuh Aqila dan menggendong perempuan itu ala koala
Boy Raymond Harrison
(Menurunkan Aqila di depan wastafel)
Boy Raymond Harrison
Sudah, ayo cuci muka
Aqila Javeen Vaero
Huuuh...
(Menghela napas malas)
Dengan gerakan malas namun terkesan begitu cepat, Aqila berhasil membersihkan make up di wajah nya
Kini wajah itu terlihat begitu di mata Boy cantik dari pada sebelum nya yang di penuhi make up
Boy Raymond Harrison
Sekalian ganti baju dulu
Aqila Javeen Vaero
Bukain baju nya
Boy Raymond Harrison
Buka sendiri Aqila
Aqila Javeen Vaero
Bukain!
(Menatap galak Boy)
Boy Raymond Harrison
Boy ga ngerti cara buka nya
Boy Raymond Harrison
Ini banyak tali sama gantungan nya
Aqila Javeen Vaero
(Mendengus kesal)
Akhir nya Aqila pun menggerakkan tangan nya dan membuka tali-tali di pakaian nya
Boy Raymond Harrison
(Mengalihkan tatapan nya)
Boy Raymond Harrison
Jangan di sini Qila
Aqila Javeen Vaero
(Tetap membuka pakaian nya)
Boy Raymond Harrison
Ya-udah aku ambil ba-baju ganti nya dulu
Boy Raymond Harrison
(Hendak pergi)
Dalam sekali lompatan kini tubuh Aqila sudah berada di punggung Boy
Dengan refleks pria itu menahan bobot Aqila, tentu nya tangan Boy menyentuh bokkong yang seperti nya hanya di balut cd* saja
Boy Raymond Harrison
Qi-qila, turun..
Aqila Javeen Vaero
(Memeluk leher Boy)
Aqila Javeen Vaero
Jangan ingkar janji sayang
Aqila Javeen Vaero
(Mengecupi tengkuk Boy)
Boy Raymond Harrison
Qila.. (Mengigit bibir nya)
Aqila Javeen Vaero
Ayo puaskan aku seperti janji mu di club tadi~
(Berbisik)
Boy Raymond Harrison
(Melangkah cepat keluar kamar mandi)
Aqila Javeen Vaero
(Menjiilati leher Boy)
Boy Raymond Harrison
Tu-turun dulu
Aqila Javeen Vaero
(Melirik posisi kasur)
Boy Raymond Harrison
(Maju)
Dalam sekali sentakan Aqila berhasil menjatuhkan tubuh nya dan tubuh boy di kasur empuk itu
Boy yang kaget sempat memekik tetapi pekikan nya langsung di bungkam oleh bibir Aqila
Aqila Javeen Vaero
(Mellumat haus bibir Boy)
Boy Raymond Harrison
Emmhh.. Qi-laa..
Boy Raymond Harrison
(Menahan bahu Aqila)
Aqila Javeen Vaero
(Lidah menerobos masuk)
Boy Raymond Harrison
(Memejamkan mata erat)
Seperti biasa, Boy selalu menahan rasa pahit saat lidah Aqila menerobos masuk ke mulut nya
Dan hal itu terjadi hanya setelah perempuan itu pulang dari club yang Boy yakini itu lah rasa alkohol yang Aqila minum
Aqila Javeen Vaero
(Turun menyesapi rahang Boy)
Boy Raymond Harrison
Emmhh,, Qilaa.. (Mendongak)
Boy Raymond Harrison
Ber-berhenti.. Ini sa-lah..
Aqila Javeen Vaero
(Mengangkat kepala nya)
Boy Raymond Harrison
Su-sudah ya?
Boy Raymond Harrison
(Menatap wajah Aqila penuh permohonan)
Aqila Javeen Vaero
(Menegakkan tubuh nya)
Boy Raymond Harrison
(Menoleh)
Kaget, Boy kaget saat tersadar dengan tubuh Aqila yang hanya terbalut cd dan braa saja
Aqila Javeen Vaero
(Membuka kaitan braa nya)
Boy Raymond Harrison
(Meremat seprai)
Aqila Javeen Vaero
(Melemparkan braa nya ke wajah Boy)
Boy Raymond Harrison
Astaga Aqila..
(Panik dan membuang nya asal)
Aqila Javeen Vaero
(Tersenyum miring)
Aqila Javeen Vaero
Ayo hiisap gunung kenyal kesukaan mu ini, sayang~
-----------Seeyou Next Bab---------
Gimana kelanjutan nya ya?😌
Like, komen, vote dan gift nya cepat!!!
^D.C.D.N.V-5-^
----------------||----------------
Di dalam ruang kelas itu, atau lebih tepat nya di kursi paling belakang dekat jendela itu
Terlihat sepasang kekasih yang sama-sama berprestasi namun beda akhlak tengah..
Aqila Javeen Vaero
(Mengusap-usap paha Boy)
Boy Raymond Harrison
Aqila,, jangan..
(Menahan tangan Aqila)
Aqila Javeen Vaero
Huuft..
(Bersandar di bahu Boy)
Aqila Javeen Vaero
Aku bosan, ngantuk juga
Boy Raymond Harrison
Ya udah Qila tidur aja mumpung guru nya belum masuk
Aqila Javeen Vaero
(Menggeleng)
Aqila Javeen Vaero
(Kembali mengusap-usap paha Boy)
Aqila memang pintar, bahkan sama pintar nya dengan Boy. Hanya saja perilaku perempuan itu sangat minus
Lihat saja sekarang, tangan mungil nya terus mengusap paha Boy dan sesekali menyentuh paha atas nya
Boy Raymond Harrison
(Menggenggam erat pulpen di tangan nya)
Aqila Javeen Vaero
Nanti pulang sekolah jadi 'kan?
Boy Raymond Harrison
Emm,, oh iya Boy lupa bilang kalo semalam Papa nelpon dan nyuruh Boy untuk pulang
Aqila Javeen Vaero
(Menegakkan tubuh nya)
Aqila Javeen Vaero
Kenapa?
Boy Raymond Harrison
Boy ga tau, tapi Papa nyuruh pulang
Aqila Javeen Vaero
Ga boleh!
Boy Raymond Harrison
Aqila--
Aqila Javeen Vaero
Ingat, kamu cuma milik aku dan punya aku!
Aqila Javeen Vaero
Jadi kamu harus tetap di samping aku!
Boy Raymond Harrison
(Menghela napas berat)
Aqila Javeen Vaero
Kenapa gitu?
Aqila Javeen Vaero
Ga suka?!
Boy Raymond Harrison
(Menggeleng pelan dan berdiri)
Boy Raymond Harrison
Boy mau ke toilet dulu
Boy Raymond Harrison
(Langsung berjalan)
Aqila Javeen Vaero
(Hendak mengejar)
Niki Zefayana
Qila! (Menahan)
Aqila Javeen Vaero
Kenapa?
Niki Zefayana
Kamu keterlaluan ga sih sama Boy?
Aqila Javeen Vaero
Keterlaluan gimana?
Niki Zefayana
Boy juga masih punya keluarga lho
Aqila Javeen Vaero
Memang nya siapa yang bilang dia hidup sebatang kara?
Niki Zefayana
(Memukul pelan kening Aqila)
Aqila Javeen Vaero
Ishh sakit Zefaaaa!!
Niki Zefayana
Kamu nih ya! Ngeselin banget!
Kedua nya bersahabat dan berada di kelas yang sama
Sedari tadi Niki terus menguping pembicaraan sepasang kekasih itu-
Ralat, maksud nya bukan menguping tetapi memang terdengar, bahkan hingga barisan depan pun mendengar
Aqila Javeen Vaero
Udah ah, aku mau susul Boy
Niki Zefayana
Kasih ruang buat Boy, Aqila
Niki Zefayana
Masa kamu mau ikut ke toilet cowo juga?
Aqila Javeen Vaero
Memang nya kenapa?
Aqila Javeen Vaero
Aku sudah biasa
Niki Zefayana
Astaga, aku hampir lupa dengan akhlak minus sahabat ku ini..
(Gemas)
Sedangkan di dalam toilet sana..
Boy Raymond Harrison
(Membasuh wajah nya)
Someone
Mau sampai kapan Boy?
Boy Raymond Harrison
(Mengangkat pandangan nya)
Boy Raymond Harrison
David
David Basrow
(Menepuk-nepuk bahu Boy)
David Basrow
Dari kecil setiap merasa frustasi dengan sikap dan kelakuan Aqila-
David Basrow
Kamu terus membasuh wajah mu sebagai pengalihan rasa kesal mu
David hapal, sangat hapal dengan sahabat nya sedari kecil ini
Sahabat yang ia temui sejak Boy pindah ke sekolah nya, lalu tak lama kemudian Aqila pun pindah ke sekolah itu membuat David mengenal kedua nya
Boy Raymond Harrison
Lalu Boy harus apa?
David Basrow
Jadi lah pria pada umum nya, Boy
Boy Raymond Harrison
(Menatap bingung David)
Boy udah jadi pria pada umum nya
David Basrow
Manly Boy, jadi lah seorang pria manly
David Basrow
Jangan terus bertekuk lutut di bawah genggaman Aqila
Boy Raymond Harrison
.....
David Basrow
Dia bebas bermain dan pergi ke club bersama pria lain
David Basrow
Sedangkan kamu?
Boy Raymond Harrison
(Menunduk)
Boy Raymond Harrison
(2in)
Aqila Javeen Vaero
Lo mau racuni pikiran Boy?!❄
(Mendekat dengan tangan mengepal)
Jangan lupa dukungan nya uhuyyy
-----------Seeyou Next Bab---------
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!