NovelToon NovelToon

Mendadak Nikah

Pilihan Sulit

Hidup terkadang memang tidak selalu berjalan lancar, seperti apa yang kita harapkan. Bahkan aku merasa Tuhan mempermainkan hidupku. Tuhan membawa ku ke hal sulit, hal yang tidak ku suka. Tuhan membawaku kebahagiaan, lalu tiba-tiba menjatuhkan ku penderitaan, membawa ku lagi pada kebahagiaan, kemudian Tuhan jatuhkan lagi aku. Entah apa yang telah Tuhan rencanakan, entah apa pula yang menarik ku pada kebahagiaan lagi. Aku hanya bisa mengikuti scenario yang telah Dia ciptakan.

Hidup bagai roda yang terus berputar. Kadang di atas, dibawah, di atas lagi dan terus seperti itu. Hidup juga penuh dengan pilihan. Terkadang aku berfikir setiap kali Tuhan memberi ku ujian. Hal indah apa di balik ini semua ? karena katanya semua akan indah pada waktunya.

Akan ada hal indah apa yang akan Tuhan beri untuk ku, disaat suatu pilihan menentukan kebahagiaan ku ? Takdir membawa ku masuk bukan pada kebahagiaan, mungkin pada sebuah rasa sakit .

Semenjak ayah jatuh sakit, hidup ku, dan ibu menjadi penuh derita. Ayah yang sakit parah membuatnya terus berada di rumah sakit berjuang untuk hidup dan mati . Untuk membiayai pengobatan ayah ibu mengambil pinjaman dengan bunga tinggi, membuat ibu dan aku terlilit hutang yang jumlahnya tidak sedikit. Setiap malam aku selalu berdoa dan berusaha membebaskan penderitaan ini dari hidupku . Aku sedih, semakin sedih melihat kondisi ibu yang mulai sakit sakitan karena terus memikirkan kondisi ayah dan hidup ini . aku ? Aku tidak dapat berbuat banyak . Aku hanya seorang pelayan di sebuah restoran yang penghasilannya tidak banyak .

Suatu ketika aku dihadapkan pada sebuah pilihan yang membuat ku frustasi . Aku sempat menyelamatkan seorang nenek yang tertabrak mobil, dengan langsung membawanya ke rumah sakit dan aku juga mendonorkan darahku pada nenek itu . Singkat cerita, Cucu sang nenek melamar ku . Awalnya aku menolak karena ku yakin aku takkan bahagia . Entah dari mana Cucu sang nenek mengetahui kondisi keluarga ku . Pria itu menawarkan bantuan akan melunasi semua hutang keluarga ku dan biaya pengobatan ayahku, asal aku bersedia menikah dengan dirinya .

Aku, benar benar bingung. Apa yang harus ku lakukan ? Keluarga atau kebahagiaan ku sendiri ? Apa ini saatnya aku harus egois ? Tidak. Ibu dan ayah telah susah payah membesarkan dan menghidupkan ku hingga aku seperti sekarang. Ku pasrahkan semua ini pada-Nya dengan sebuah keputusan yang telah ku ambil. Keputusan yang entah akan berakhir seperti apa. Bahagia atau menderita ?.

Aku sedang duduk di balkon kamarku sambil meratapi keputusan yang telah ku ambil. Pintu terlihat terbuka, ku lihat ibu tengah berjalan ke arah ku. Ibu duduk di samping ku, lalu menggenggam tanganku.

"Ibu tau, ini sulit untuk mu."

"Tak apa bu."

"Maafkan ibu yang tak bisa apa-apa dan hanya bisa mendoakan mu."

Aku bangun dari tempat ku duduk, dan jongkok didepan ibuku sembari menggenggam tangan ibu.

"Doa ibu itu lebih berharga dari apapun."

Adik sepupu ku yang bernama Viona masuk, dan berkata jika ada tamu seorang laki-laki. Aku dan ibu langsung menuju keruang tamu. Dengan wibawanya seorang laki-laki tengah terduduk. Aku dan ibu menghampiri, lalu duduk.

"Pak Alvin." Sapa ku.

Pak Alvin langsung to the point atas kedatangannya, dan menyerahkan sebuah koper berukuran sedang diatas meja kepada ku dan ibu. Dengan ragu, perlahan ku buka koper itu yang ternyata berisi uang.

"Sekali lagi terimakasih atas kebaikan nak Alvin." Ucap ibu, lalu tersenyum.

Pak Alvin pun tersenyum.

"Pernikahannya akan dilaksanakan 1 Minggu lagi."

DAMN. Pernyataan itu menyesakkan ku. Belum juga aku bertemu dengan keluarganya dan mengenal keluarga nya, tapi tanggal sudah di tentukan tanpa persetujuan ku. Aku akan menikah. Berumah tangga bukan sehari, dua hari tapi kenapa dilaksanakan secepat ini ? Sedangkan aku belum mengenal baik calon suamiku. Aku tau pak Alvin telah membayarkan semua hutang keluarga ku, tapi apa ini tidak keterlaluan ? Aku butuh pendekatan dulu.

Aku akan menikah, tapi kenapa seperti ini ? A.K.U A.K.A.N M.E.N.I.K.A.H seharusnya aku bahagia, bukan malah terlihat terburu buru seperti ini.

Pendekatan itu tidak cukup kalo cuma beberapa hari. Nanti kalo calon keluarga suamiku ternyata tidak menyukai ku bagaimana ? Hidup ku tak akan mengenal bahagia, pasti. Sudahlah, ikhlaskan saja lagi pula hidupku sedang diujung tanduk.

***********

Waktu ku semakin dekat dengan hari pernikahan. Aku sedang terduduk di kursi salah satu restoran yang terlihat mewah. Beberapa jam yang lalu Alvin menyuruhku datang ke restoran ini. Ya sekarang aku mulai memanggil pak Alvin dengan namanya saja, tentu itu sesuai keinginan Alvin. Tapi sedari tadi aku tak melihat kehadiran Alvin. Mungkin Alvin telat, jalanan kan macet. Untuk mengusir kebosanan aku memainkan hp ku. Tak lama setelah itu, aku melihat seorang nenek dan gadis seusia sepupu ku yang cantik berjalan ke arah ku. Aku mengenali nenek itu, ya dia nenek yang ku tolong dan nenek dari Alvin. Perihal sedari tadi gadis itu melihat ke arah ku.

"Maaf ya Vira, nenek terlambat." Ucap nenek Rita.

"Tak apa nek, aku pun baru sampai." Jawabku

Nenek Rita yang melihat ku melirik gadis di sampingnya pun tersenyum.

" Kenalkan dia Kayla Mahendra Pandey, adik Alvin."

Mata ku membulat sempurna. Sekarang, saat ini yang duduk didepan ku adalah calon adik ipar ku. Oh tuhan, kenapa tiba-tiba perasaan ku jadi tidak menentu ? Ahh, mungkin saja karena baru pertama kali bertemu dengan keluarga Alvin selain nenek Rita.

"Hallo kak, kenalin aku Kayla. Maaf karena menunggu ku pulang jadi telat ke sini nya." Ucap Kayla dengan bersalah.

"Tidak apa-apa. Salam kenal juga."

Pembicaraan terus berlalu tanpa sadar aku telah menghabiskan waktu sore ku dengan nenek dan calon adik ipar ku ini. Mereka pun mengantar ku pulang kerumah .

🌺🌺🌺🌺🌺

Terimakasih telah mampir ke novel ku, semoga suka.

Dan jangan lupa like , comen, vote dan bintang nya ya😊.

Biar author makin semangat.

Alvira POV

Selamat membaca 🤗🤗🤗

 🌺🌺🌺🌺

 

Pernikahan ku yang tinggal 6 hari lagi pun, membuat aku dan sekeluarga sibuk. Dan hari ini adalah acara dimana aku dan calon ibu mertua ku memilih gaun pengantin.

"Kak ayok ! kita berangkat sekarang !" Ucap Kayla

Aku pun hanya mengangguk. Kayla sengaja datang untuk menjemput ku, dia orang yang sangat ramah dan ceria. Tak lama setelah berkemudi aku dan Kayla telah sampai di sebuah butik yang sangat terkenal di kotaku. Kulihat disana ada seorang wanita paruh baya yang sedang memilih pakaian pengantin, ya dia adalah nyonya Pandey calon ibu mertua ku.

Keluarga Alvin sangat baik dan menerima ku dengan senang hati. Walaupun aku dari kalangan bawah, yang tak sebanding dengan mereka. Bagi mereka apapun pilihan anak mereka, mereka akan dengan senang hati menerima nya.

Sejak pertemuan 2 hari yang lalu, aku belum bertemu lagi dengan Alvin. Kami hanya saling bertukar kabar lewat telepon. Maklum dia pengusaha muda yang sukses, merintis bisnis nya dari bawah tanpa bantuan orang tua nya. Membuat nya harus mengurus 2 perusahaan sekaligus.

"Mah. Tante." sapa ku dan Kayla pada wanita yang sedang duduk di depan kami.

"Sayang kau telah sampai." Mama Natasya

"Iya Tan."

"Sayang jangan panggil Tante tapi Mama!"

"Iya Ma..ma"

Mama Natasya pun tersenyum.

"Ayo sayang, mama telah memilih gaun yang akan kamu kenakan di acara pernikahan mu."

"Apa ? Mama sudah selesai memilih gaun nya ? Mama curang aku juga ingin memilih nya untuk kakak ipar ku." rengek Kayla yang hanya mendapatkan senyuman dari mama dan aku.

"Baiklah! Kayla kenapa kamu tidak pilihkan gaun untuk ku buat resepsi pernikahan nya ?" Ucap ku

Kayla yang mendengar saran ku langsung tersenyum.

"Sungguh ? Aku bisa memilih nya ? yeyyyy!!!"

Aku dan mama mertua yang melihat tingkah kayla hanya geleng\-geleng kepala. Aku pun langsung mencoba beberapa gaun yang telah mama pulihkan.

"Wah kak , kamu sangat cantik !😲" seru Kayla yang telah memilih gaun untukku.

"Iya sayang, semua gaun yang kamu coba sangat cocok untukmu."

"Kak, diam lah dulu biar aku foto."

gaun yang dipilih mama.

 

"Lihat kak sangat cantik bukan ?" Ucap Kayla sambil menunjukkan hasil foto yang dia ambil. Aku yang mendengar nya hanya bisa tersenyum Malu.

"Kak ! Coba gaun yang aku pilih."

"Baiklah. aku akan mencobanya."

Aku pun pergi untuk Menganti gaun yang terakhir, yang telah dipilih adik ipar ku yang imut.

gaun pilihan kayla

"Ya ampun sayang !! Kamu cantik banget !!"

"Iya kak, kakak cantik banget. Kasian kak Alvin ngak ikut."

Setelah selesai dengan semua gaun yang akan aku pakai dan seluruh keluarga pakai untuk acara. Tak terasa aku telah berada di butik kurang lebih 4 jam, dan sekarang sudah masuk jam makan siang.

"Mah! kita makan siang bareng yuk ."

"Baiklah, sudah masuk jam makan siang. Vira sayang! mari kita makan siang dulu."

"Iya mah."

setelah selesai makan siang , aku pamit undur diri duluan. Karena aku akan pergi ke tempat kerja ku untuk membicarakan cuti yang aku ambil. Setelah selesai berpamitan aku pun langsung menuju ke tempat aku bekerja. Aku langsung menuju ruangan direktur.

Tok tok tok

"Masuk"

"Permisi Bu saya ingin mengajukan cuti untuk menikah mba"

"Ayo lah kak Vira , sampai kapan kau akan bicara formal padaku ?"

"Aku hanya ingin bersikap profesional bu."

"Tapi aku masih adik mu kak. walaupun aku hanya sepupu mu."

"Baiklah vio kau menang. Aku selalu tak bisa menang berdebat dengan mu."

"Apa kakak yakin dengan keputusan kakak ? Untuk menikah dengan kak Alvin ?"

"Insya Allah Alvin adalah jodoh terbaik untukku, yang Allah berikan."

"Semoga kak.

🌺🌺🌺🌺🌺

Pengenalan tokoh

1.Alvira Singh Bundhela

- Cantik, tinggi 165 cm, Mandiri

sangat sayang dengan keluarganya.

usia : 22 tahun

2. Alvin Mahendra Pandey

- Tampan, tinggi 170 cm, baby face

CEO muda, memiliki perusahaan sendiri dan sangat mencintai Alvira.

usia : 23 tahun

3. Kayla Mahendra Pandey

- cute, cantik, manja

sangat sayang dengan kakaknya apalagi calon kakak ipar nya.

Usia : 20 tahun

4. Natasya Mahendra Pandey

Mama Alvin dan Kayla. sangat ramah dan sahabat dari mama Kayla dari kecil.

usia : 46 tahun

5. Rudra Mahendra Pandey

ayah yang tegas, Sangat sayang dengan istri dan anaknya.

Usia : 48 tahun

6. Veer Singh Bundhela

ayah dari Alvira, kepala keluarga yang baik dan bertanggung jawab saat sehat.

Usia : 47 tahun

7. Icha Singh Bundhela

Selalu berbicara dengan penuh kasih sayang.

Tak suka melihat Alvira menangis atau bersedih.

usia : 45 tahun

8. Viona Rosalina

sepupu sekaligus bos di tempat Alvira berkerja. Sangat Sayang dengan Alvira dan mengetahui semua masa lalu Alvira.

usia : 21 tahun

~💮💮💮~~

Terimakasih udh mampir di novel aku, maaf kalo banyak typo.

Jangan lupa like,comen ,dan bintang nya ya😊.

Pernikahan

Maaf ya kalo banyak typo 🙏🙏🙏

Selamat membaca 🤗🤗

Tapi..... Jangan lupa like,comen, dan ♥️ nya dulu. 😘

Setiap orang pasti bahagia disaat hal terindah yang mereka tunggu tunggu selama ini akhirnya terjadi. Aku hanya mampu terduduk di sofa dengan balutan gaun yang terlihat indah, dan make up yang katanya membuat ku terlihat cantik sembari meratapi kehidupan ku setelah ini. Apa yang mau dibahagiakan dari pernikahan terpaksa ? Aku rasanya saat ini juga ingin lari. Mengingat bagaimana Alvin bersikap akhir akhir ini, membuat ku semakin bersedih dengan pernikahan ini.

Pintu terlihat terbuka, menampakkan ibu yang sudah cantik dengan balutan kebaya. Ibu menghampiri ku, dan duduk di samping ku.

"Andai ayah mu masih sehat, dan ibu tak perlu mengambil pinjaman itu. Mungkin kamu tidak akan tersiksa seperti ini."

"Bu. Jika ayah sehat atau ibu tidak mengambil pinjaman itu pun. Aku akan menikah☺️."

"Tapi setidaknya kamu akan menikah dengan orang yang kamu cinta. Dan kamu tidak perlu berada dalam situasi seperti ini."

Aku memegang kedua tangan ibu.

"Aku bahagia. Situasi seperti apapun asalkan ayah dan ibu hidup dengan damai, aku bahagia. Jadi, ibu tidak perlu khawatir."

🌺🌺🌺🌺

Kini, aku sedang berjalan dengan perasaan gugup dan sedih dengan ibu yang berasa di samping ku. Aku berjalan menuju altar karena beberapa saat lalu kata "SAH" terjadi, aku sudah menjadi istri. Mulai detik ini hidupku bukan milikku sendiri, aku punya seseorang yang siap menjadi teman berbagi. Sesampainya di pelaminan, ibu meninggalkan ku. Lelaki itu berjalan ke arah ku dengan tatapan mata yang sedari tadi tak lepas dari terus menatap ku. Ada apa dengan nya ? Biasanya dia enggan menatapku. Aku tersenyum, miris. Jangan jangan Alvin sengaja menatap ku terus agar terlihat seperti seseorang yang benar\-benar mengharapkan ku, ciih. Padahal di hatinya sedang menertawakan ku yang tidak pantas menggunakan gaun dan make up ini. Aku pasti terlihat jelek dimatanya.

Kami sedang sibuk berdiri dan menyalami beberapa tamu, yang sedari tadi terus berdatangan. Aku hanya mengundang beberapa tamu, pasti dari 100% yang 70% itu tamu Alvin. Ya maklum namanya juga dari keluarga berada yang mungkin tujuh turunan uangnya tidak habis habis.

Tersenyum terpaksa itu malah bikin capek. Tapi mau bagaimana lagi, kalau aku berwajah datar nanti semua orang tau jika ada hal yang tidak beres pada pernikahan kami. Kalau Alvin tak usah ditanya, ia selalu berwajah datar dan dingin pada semua orang. Jadi semua orang sudah paham dan tidak curiga.

Selesai dengan acara hari ini yang membuat ku lelah. Aku sudah berada dikamar hotel, sedang terduduk di depan meja rias. Oh iya, pernikahan kami diadakan di hotel bintang 5. Ketika aku sedang membuka sanggul ku, aku sedikit kesusahan. Bukannya bisa dicopot, malah aku merasa rambut ku ikut tertarik. Ku lihat Alvin sedang sibuk dengan laptop nya di atas ranjang. Enak sekali dirinya yang sudah mandi, tak lihat apa sedari tadi aku belum juga selesai dengan semua ini. Tak ada niatan membantu apa ? Sudahlah.

Tak seperti cinta yang bertebaran dimana mana, perempuannya terpaksa meminta bantuan pada laki laki yang tidak mencintainya hanya untuk membukakan sanggul atau gaun yang susah dilepas. Ku raih handphone yang kebetulan ada di atas meja rias. Aku menelepon ibu, untuk datang ke kamar. Untung ibu dan Viona menginap juga, jadi aku tidak perlu repot\-repot minta tolong pada lelaki yang cuek itu.

Suara bel kamar terdengar, aku melangkah membuka.

"Kamu memanggil ibu mu ?"

Aku berhenti, dengan malas aku menoleh kearahnya.

"Ya"

Lalu melangkah lagi.

Aku membawa ibu masuk, tak perduli dengan kehadiran Alvin. Ibu tak banyak bicara, bahkan ibu tidak menanyakan alasan ku memintanya melakukan itu. Padahal aku telah memiliki suami. Aku tahu, ibu pasti bisa merasakan situasinya ini. Ibu emang terlalu peka, untuk cepat merasakan sesuatu.

Aku telah membersihkan tubuh ku, rasanya lebih segar dari sebelumnya. Aku melangkah ke ranjang tapi..... langkah ku terhenti, aku ragu. Apa aku langsung tiduran saja ? Tapikan masih ada Alvin. Vira Vira, Alvin itu sudah menjadi suami mu jadi tak apa. Sumpah , aku benar\-benar bingung. Sofa. aku berjalan menuju sofa, aku memutuskan untuk tidur di sana.

"Biar saya yang tidur disana."

A......P......A..........

🌺🌺🌺🌺

 

Ok kakak kakak sekali maaf sampai sini dulu ya 🤗🤗🤗

Jangan lupa vote dan comennya ya.

komen yang membangun dan buat author semangat ☺️.

Jangan komen yang hanya bisa menjatuhkan saja 😗

Hargai jeripayah orang lain🤗🤗🤗

Dengan cara kalian Like, kasih bintang, dan love nya juga.

🙏🙏🙏🙏🙏🙏

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!