NovelToon NovelToon

TERJEBAK PERMAINAN HOT MAFIA

1. Harus Membayar Mahal

Wajah ketakutan Keysa terlihat pucat saat dihadapkan dengan seorang pria tampan yang menjadi ajang balas dendamnya pada cowok yang ia sangat sukai namun tidak tertarik padanya.

Wajah datar dengan sejuta pesona yang belum pernah ditaklukkan oleh wanita manapun untuk mencuri perhatian pria angkuh dan menyebalkan ini terusik dengan kehadiran seorang wanita cantik yang mengaku menjadi calon suaminya dengan sebuah tipuan kecil melalui kartu undangan pernikahan yang tersebar di medsos milik gadis cantik yang bernama Keysa itu.

Keysa bukan wanita sembarangan. Ia seorang model papan atas yang menghiasi majalah dewasa di luar negeri. Walaupun begitu Keysa tidak menjadi wanita murahan karena ia sangat menghargai kehormatan keluarganya yang berasal dari keluarga sederhana. Memiliki ayah seorang ASN dengan memiliki jabatan mentereng.

Hanya saja, ambisinya Keysa yang ingin memiliki kekasih dan calon suami dari pria tampan yang menjadi sahabatnya sejak keduanya masih duduk di bangku SMA hingga kuliah, ternyata si pria idaman hanya menganggapnya sahabat dan mau menikah dengan teman kuliahnya.

Pria idamannya yang bernama Deni lebih memilih Rania karena gadis itu sangat Sholehah sementara Keysa lebih memilih menekuni bidang modeling. Merasa sangat kecewa, Keysa mengambil jalan pintas dengan membuat undangan palsu dan tak tanggung-tanggung memasang foto seorang mafia yang terkenal sadis menjadi calon suaminya.

"Emangnya kamu saja yang bisa mendapatkan wanita pujaanmu itu? Aku bahkan bisa mendapatkan seratus kali lipat di bandingkan dengan kamu pria berengsek. Apakah setiap model itu menjual tubuhnya juga setelah memamerkan keindahan tubuhnya depan orang lain? Aku tetap pakai baju sopan dan selalu menolak pakaian model bikini atau apapun jenisnya untuk mempertontonkan bagian tubuhku yang mengundang syahwat," umpat Keysa sambil membuat kartu undangan pernikahan palsu untuk membalaskan sakit hatinya pada cowok impiannya itu dengan laptop miliknya.

Baru satu Minggu ia menyebarkan undangan pernikahan palsu itu, sang pemilik nama dan gambar foto begitu murka mengetahui namanya disandingkan dengan sosok gadis yang tidak ia kenal sama sekali.

"Selidiki identitas gadis itu dan bawa ia di hadapanku!" Titah tuan Stainer pada asistennya Revo.

"Baik Tuan." Revo mencari tahu keberadaan Keysa dan identitas gadis itu lalu diserahkan kepada tuan Stainer.

"Oh, rupanya dia seorang model? Buat strategi untuk menjadikan dia model iklan perusahaan kita dan dia harus berhadapan langsung denganku. Aku mau lihat bagaimana reaksi gadis itu saat ia melihat wajah pria yang sudah memenuhi khayalannya yang menjadikan aku calon suami khayalannya ada di hadapannya," gumam Stainer lirih.

Revo menjalankan tugasnya sesuai rencana tuannya untuk membawa Keysa yang mereka temui gadis itu secara langsung tanpa melalui agensi yang menaungi gadis itu.

"Maaf nona Keysa. Kita tidak bisa bicarakan honor anda sebelum nona bertemu dengan bos kami yang ingin memakai jasa anda sebagai model iklan salah satu maskapai penerbangan kami," ucap asisten Revo.

Tanpa rasa curiga sedikitpun, Keysa menerima tawaran asisten Revo untuk menemui sang bos pemilik perusahaan maskapai penerbangan tersebut. Saat itu Keysa yang baru pulang kuliah terlihat sangat lelah karena ia bekerja paruh waktu untuk memenuhi impiannya sebagai seorang model iklan.

Setibanya di perusahaan tersebut, Keysa tidak pernah tahu kalau pemilik perusahaan itu adalah Stainer yang menjadi calon suami khayalannya. Asisten Revo membuka pintu ruang kerja milik Stainer dan meminta Keysa masuk.

"Silahkan masuk nona Keysa!" titah asisten Revo.

"Terimakasih Tuan Revo!" Keysa masuk mendapati tuan Stainer sedang berdiri mengarah ke dinding kaca tebal melihat pemandangan di depan gedung perusahaannya.

"Selamat malam Tuan!" sapa Keysa sambil tersenyum cantik.

"Selamat malam nona Keysa!" Stainer membalik tubuhnya menghadap ke arah Keysa membuat gadis ini melebarkan matanya dengan tubuh terhuyung ke belakang beberapa langkah.

"Kau .....!"

"Kenapa kaget, nona Keysa? apakah anda sudah mengenalku?" tanya Stainer sambil mendekati Keysa yang berdiri tidak jauh dari dirinya.

Keysa memegangi sisi roknya agar tidak terlihat gemetar di depan Stainer.

"Kenapa anda diam nona Keysa? apakah anda sudah mengenalku?" tanya Stainer penuh penekanan pada kalimatnya.

"Aku...aku mengenal tuan sebagai pengusaha ternama di negara ini," jawab Keysa terbata-bata.

"Apakah kamu sangat mengagumiku?" tanya Stainer dengan seringai menakutkan membuat Keysa makin bergidik.

"Hanya orang tidak waras yang tidak mengagumi anda tuan," ungkap Keysa apa adanya.

"Apa kamu sedang merayuku?" tanya Stainer.

"Saya tidak punya kepentingan untuk merayu anda, Tuan," lanjut Keysa dengan penuh percaya diri.

"Oh, tidak punya kepentingan? kau merusak reputasiku dalam sekejap hingga aku mengalami kerugian puluhan miliaran rupiah dan saham beberapa perusahaanku anjlok di pasar saham dan kamu masih bilang tidak punya kepentingan? Apakah kamu bisa membayar semua kekacauan ini akibat ulah kekanak-kanakanmu itu, hah?" bentak Stainer membuat tubuh Keysa terlonjak kaget karena belum mengerti apa yang sedang Stainer tuduhkan kepadanya.

"Maaf Tuan. Saya sama sekali tidak mengerti dengan apa yang anda katakan. Tolong diperjelas supaya saya bisa paham dengan kerugian yang dialami anda, Tuan!" pinta Keysa.

"Kartu undangan pernikahan palsu itu,"

ucap Stainer dengan lantang membuat nyawa Keysa hampir keluar dari raganya. Rasanya ia ingin pingsan saat ini karena ulahnya yang tidak pikir panjang dengan tindakan konyolnya.

"Itu.. itu hanya sebuah keisengan saya saja tuan," jawab Keysa agar Stainer bisa mengerti.

"Kenapa harus aku yang menjadi korban keisenganmu itu, hah?"' tanya Stainer dengan amarah yang makin membeludak.

"Tidak ada pria lajang yang hampir sempurna di mata saya kecuali anda, tuan. Dengan memajang foto tuan dan saya sebagai calon pengantin wanitanya maka saya bisa mengalahkan pria brengsek yang sudah mematahkan hati saya karena saya bukan wanita idamannya," tutur Keysa sambil menahan bulir bening yang hampir menetes di bola manik hitam legam itu.

"Oh, jadi saya yang menjadi tumbal kamu sebagai ajang balas dendam kamu pada pria pujaanmu itu?"' tanya Stainer dengan tawa jahat yang terdengar menakutkan ditelinga Keysa.

"Maafkan aku Tuan. Aku siap bertanggung jawab untuk meluruskan kesalahpahaman ini agar tuan terbebas dari kebodohan yang saya buat," ucap Keysa meyakinkan Stainer.

"Jika kamu bisa mengklarifikasi masalah ini pada media, apakah kamu juga bisa mengembalikan kerugian yang saya alami karena skandal murahan yang kamu buat itu?" tanya Stainer lagi.

"Lantas, apa yang harus saya lakukan untuk menebus kesalahanku pada anda Tuan?" tanya Keysa gugup.

"Menjadi sugar babyku dalam tiga bulan. Setelah itu kamu boleh pergi dari kehidupanku," ucap Stainer.

"Tidak akan. Jangan berharap itu dariku. Aku bukan wanita murahan. Aku bisa mencari uang dengan otakku bukan dengan tubuhku," ucap Keysa sinis.

"Baiklah. Kalau begitu layani aku untuk hari ini saja!" Tekan Stainer.

"Jangan harap aku menyerahkan diriku karena kesalahanku yang tidak seberapa padamu. Kau memang rugi secara materi tapi aku akan rugi secara moral tuan Stainer Melendez!" Kesya melangkah menuju pintu keluar.

Stainer mengeluarkan pistolnya untuk menembak mati Keysa." Berhenti Keysa atau kepalamu akan aku ledakkan dengan pistol ini!" Ancam Stainer dengan pistol yang sudah mengarah ke kepala belakang Keysa.

Deggggg....

2. Ancaman Selanjutnya

Rupanya Keysa tidak begitu takut dengan ancaman seorang mafia tampan itu. Ia dengan entengnya menjawab pilihan Stainer dengan menarik sudut bibirnya meremehkan ancaman Stainer.

"Tembak! Aku lebih baik memilih mati daripada menjadi bonekamu," tantang Keysa membuat Stainer mati kutu.

Baru kali ini ia melihat seorang gadis konyol dengan jiwa pemberani menantangnya dengan membawa nyawanya sendiri. Keysha membalikkan tubuhnya dengan menatap wajah tampan Stainer yang hampir gugup saat melihat manik indah milik Keysa seakan menelannya hidup-hidup.

"Tunggu apa lagi? silahkan tembak! jika nyawaku ini bisa membayar semua kerugian yang kamu alami," ujar Keysa menantang balik Stainer dengan wajah datar sekalipun jantungnya mau terlepas dari tempatnya saat ini.

"Menghadapi keangkuhan pria di depanku ini, harus punya nyali yang kuat seperti benteng," batin Keysha tanpa mengalihkan tatapan buasnya pada Stainer yang mengakui keberanian Keysha pada dirinya.

Karena tidak ada lagi ucapan dari Stainer untuknya, Keysha memilih untuk pulang namun langkahnya dicegah oleh anak buahnya Stainer yang sudah menunggunya di depan ruang kerjanya Stainer.

Merasa jalannya dihalangi oleh anak buahnya Stainer, akhirnya Keysha mengeluarkan ilmu bela dirinya untuk menjatuhkan dua orang bodyguard yang bertubuh besar itu. Stainer melebarkan matanya setelah melihat wajah cantik yang dianggapnya lemah gemulai yang hanya tahu melangkah di atas catwalk.

"Sial...! rupanya gadis itu mengusai ilmu bela diri. Pantas saja dia tidak takut sama sekali dengan ancamanku. Dia terlihat sangat manis. Aku harus memiliki gadis itu bagaimanapun caranya," gumam Stainer lirih.

Stainer mengangkat tangannya untuk menghentikan anak buahnya menghajar Keysha." Lepaskan dia!" ucap salah satu temannya pada anak buahnya Stainer pada temannya yang masih menyerang Keysha yang belum kena pukulan maupun tendangan dari mereka.

Keysha berlari ke pintu lift setelah anak buahnya Stainer melepaskannya. Keysha mengusap wajahnya sambil menangis karena kebodohannya yang telah mempercayai begitu saja asistennya Stainer untuk menerima dirinya menjadi model iklan.

"Sok jual mahal. Padahal sering dipakai sama bos-bos besar sepertiku. Cih! dasar wanita munafik!" umpat Stainer yang tidak mempercayai kalau Keysha adalah gadis baik-baik.

Dipikiran Stainer, hampir semua model papan atas sudah tidak virgin lagi bersamaan dengan jam terbang mereka yang sudah tinggi. Tapi, entah kenapa ia jadi ingin melihat gaya Keysha saat berjalan di atas catwalk dan membintangi beberapa iklan bergensi diluar negeri. Benar saja, dari keterangan yang ia dapatkan, kalau Keysha termasuk model dengan bayaran termahal dan tidak mau mengenakan pakaian seksi.

Keesokan paginya, seperti biasa, Keysha berangkat ke agensinya untuk melakukan sesi pemotretan. Baru tiba di agensinya itu, ia sudah dipanggil oleh bosnya, tuan Alviano.

"Nona Keysha. Kami mohon maaf tidak bisa lagi perpanjang kontrak dengan anda. Ini sisa pembayarannya dan jangan tanyakan alasannya," ujar tuan Alviano membuat Keysha sangat bingung.

"Tapi Tuan, apa kesalahan saya?" tanya Keysha dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu bisa menanyakan itu pada tuan Stainer yang kamu pamer sebagai calon suamimu itu," ujar tuan Alviano membuat Keysha murka.

"Jadi dia yang telah menyuruh tuan untuk mendepak aku dari agensi ini?" tanya Keysha dengan intonasi suara yang cukup tinggi.

"Aku tidak mau mengambil resiko untuk berurusan dengan mafia itu. Aku tidak mau agensi yang aku dirikan dengan susah payah harus hancur hanya karena mempertahankan seorang gadis sepertimu," ucap tuan Alviano.

"Terimakasih tuan Alviano. Tanpa keterlibatanku di agensi anda, saya jamin tidak lagi perusahaan manapun yang akan mengambil model-model agensi ini untuk iklan atau menjadikan model iklan brand ambasador perusahaan mereka!" ancam Keysha lalu mengambil cek pembayaran honor terakhirnya.

Keysha mengenakan lagi Hoodie dengan masker dan kaca matanya menuju parkiran menuju mobilnya. Baru saja berada di dalam mobilnya itu, Keysha mendapat panggilan nomor yang tak dikenalnya. Awalnya dia tidak memperdulikan panggilan itu. Karena sudah berulangkali bunyi telepon itu berdering menganggunya, akhirnya Keysha menerima juga.

"Hallo! siapa ini?" tanya Keysha.

"Bagaimana dengan kejutanku, nona Keysha? Aku bisa membuat kamu dan keluargamu tidur di jalanan. Aku tidak akan segan mengeluarkan kamu dari kampus dan ayahmu dari pekerjaannya sebagai ASN. Apakah kamu ingin aku buktikan ancamanku, nona Keysha?" ancam Stainer.

"Bajingan sialan!" maki Keysha dengan wajah memerah.

"Terima tawaranku atau ancamanku selanjutnya akan berlaku pada keluargamu!" ancam Stainer membuat Keysha makin terdesak.

"Tunggu! jangan lakukan itu. Ayo, mari kita bertemu lagi! Kita harus bahas masalah ini dengan sebaik mungkin," ucap Keysha yang mulai melemah.

Stainer menyeringai licik." Kena kau gadis nakal," ucap pria tampan yang berusia 28 tahun itu.

Keysha mendatangi perusahaan Stainer yang didatanginya semalam. Stainer sudah meminta asistennya Revo menjemput Keysha di lobi agar satpam dan resepsionis tidak mencegah langkah gadis itu untuk menemuinya.

Benar saja, Keysha disambut oleh Revo yang langsung mengantar Keysha ke ruang kerja Stainer. Keysha yang tidak kuat lagi menahan kemarahannya langsung menampar pipi Stainer dengan keras membuat Stainer tersentak.

"Kau berani menamparku gadis bodoh?" bentak Stainer sambil memegang pipinya yang terasa sangat panas.

"Ya, aku menamparmu. Kenapa? kesabaranku hanya selembar tisu untuk menutup mulut besarmu itu. Kau kira kau siapa hingga mengancam hidupku, hah?" Ancam Keysha dengan dada naik turun menahan amarah.

Stainer yang tidak terima di perlakukan Keysha dengan menamparnya di depan asistennya menyuruh Revo keluar dan iapun menyerang Keysha. Sehebat apapun ilmu bela diri Keysha, pada akhirnya Stainer bisa mengunci kedua kakinya dan juga tangannya saat tubuh Keysha bisa dijatuhkan olehnya di atas karpet tebal yang ada di ruangannya itu.

"Apakah kamu masih berani melawanku, gadis nakal?" tanya Stainer lalu mencium pipi Keysha.

"Kamu ingin melempar keluargaku ke jalanan? silahkan! Aku tidak takut. Aku akan mengatakan semuanya kepada kedua orangtuaku dan mereka akan mengerti keadaanku daripada aku harus menjadi korban kelicikanmu dan juga menjadi budak s**s mu," ucap Keysha membuat Stainer lagi-lagi kewalahan untuk mendapatkan Keysha.

Pria tampan ini merasa sangat tertantang dengan keras kepala Keysha yang tidak takut apapun ancaman darinya." Ternyata prinsip keluarga gadis ini juga begitu hebat," batin Stainer.

Stainer kehabisan kata. Ia ingin sekali memiliki Keysha yang super cantik itu tapi sangat bingung dengan pria yang diidolakan Keysha tidak menyukai Keysha yang menurut Stainer adalah gadis yang sempurna.

"Baik. Kalau begitu kita menikah kontrak. Cukup enam bulan setelah itu kita bercerai. Bagaimana?" tanya Stainer menawarkan jalan terbaik untuk Keysha agar gadis itu menjadi miliknya.

"Itu jauh lebih terhormat walaupun aku tidak suka dengan perceraian. Tapi menikah dengan lelaki sepertimu bukan impianku, karena kamu adalah pria yang hanya ada dalam khayalanku yang tidak pernah ingin aku wujudkan dalam dunia nyata, tuan Stainer Melendez," ucap Keysha membuat Stainer merasa tidak berarti sama sekali dihadapan Keysha.

3. Isi Perjanjian Pernikahan Kontrak

Stainer bergegas bangkit dari tubuh Keysha dan membantu gadis itu untuk bangun namun Keysha tidak ingin meraih uluran tangan Stainer.

"Aku bisa bangun sendiri," ucap Keysha ketus.

Stainer duduk di sofa dan meminta Keysha duduk disampingnya." Duduklah di sebelahku, Keysha!" titah Stainer sambil menepuk sofa untuk Keysha agar duduk disebelahnya.

Keysha hanya menuruti Kemauan Stainer dengan tetap bersikap waspada." Aku akan mewujudkan impianmu sesuai dengan kartu undangan pernikahan yang kamu buat itu agar tidak kelihatan palsu dan berubah menjadi kebenaran.

Besok malam aku akan mendatangi keluargamu secara personal untuk melamarmu. Sampaikan niat kedatanganku ini kepada kedua orangtuamu. Pukul tujuh malam aku akan melamarmu. Kamu mengerti?" tanya Stainer seraya merangkul pundak Keysha yang hanya diam membisu.

"Terserah. Jangan terlalu merasa dirimu istimewa karena bajingan sepertimu tidak membuat keluargaku bangga mendapatkan calon menantu dengan banyak predikat hebat seorang pebisnis muda dan berbakat. Karena nama besar dan kekayaan bagi keluargaku tidak begitu penting," ucap Keysha apa adanya namun tidak bagi Stainer yang merasa sangat terhina dengan ucapan gadis dua puluh tahun ini.

Sepertinya reputasi dan segudang kekayaan yang dimiliki Stainer tidak membuat Keysha dan keluarganya tergiur akan titipan duniawi itu.. Kehidupan mereka yang selalu bersyukur dengan apa yang mereka dapatkan melalui apa yang mereka usahakan.

"Kita lihat saja nanti Keysha, apakah kedua orangtuamu menolak apa yang akan aku bawakan untuk kalian?" ujar Stainer dengan keangkuhannya.

"Coba saja tuan Stainer! kita lihat saja nanti siapa yang terhina dan dihinakan," tegas Keysha.

Tok...tok ..

"Masuk!" titah Stainer.

Revo mengantarkan surat kontrak perjanjian pra pernikahan untuk pernikahan Stainer dan Keysha.

"Bos. Tolong dibacakan lagi isi perjanjian ini, apakah sudah sesuai dengan yang anda inginkan?" tanya Revo.

Sesaat kemudian Stainer membaca isi kontrak itu bersama dengan Keysha yang memiringkan kepalanya ikut menyimak isi perjanjian itu.

Antara pihak pertama yaitu Stainer dan pihak kedua yaitu Keysha akan melakukan apapun yang tercantum di setiap poin isi perjanjian sebagai berikut:

Pihak kedua tidak boleh melakukan apapun tanpa seijin pihak pertama.

Kedua belah pihak akan memenuhi kewajiban mereka sebagai suami istri yaitu pihak pertama selalu memberikan nafkah lahir batin pada pihak kedua sesuai waktu yang telah ditentukan.

Dan pihak kedua akan memenuhi kewajibannya sebagai istri yaitu melayani kebutuhan batin suaminya setiap kali pihak pertama memintanya kecuali dalam keadaan haid.

3.Pihak kedua akan menyelesaikan tugasnya sampai waktu yang telah ditentukan tanpa membawa apapun dari pihak pertama kecuali mas kawin yang diberikan oleh pihak pertama.

Selama kontrak berlangsung tidak akan melibatkan perasaan cinta dan pihak kedua tidak boleh mengandung bayi pihak pertama karena pihak pertama hanya ingin bersenang-senang saja tanpa ada keinginan untuk memiliki anak dari pihak kedua. Jika pihak kedua mengandung bayi pihak pertama, maka pihak pertama tidak akan bertanggungjawab atas anak yang dikandung oleh pihak kedua.

Setelah waktu enam bulan itu selesai, kedua belah pihak akan melakukan perceraian secara baik-baik dan melanjutkan hidup mereka masing-masing dan tidak ada lagi hubungan apapun diantara keduanya.

Dan setelah itu pihak kedua bisa berhubungan dengan pria manapun yang dia sukai. Pihak pertama untuk selanjutnya tidak akan ikut campur urusan pihak kedua.

Usai membaca isi perjanjian itu, baik Keysha maupun Stainer sepakat untuk membubuhkan tanda tangan mereka pada surat perjanjian pernikahan kontrak itu.

"Apakah ada yang ingin kamu tambahkan, Keysha ?" tanya Stainer pada Keysha.

"Ada," jawab Keysha.

"Apa?"

"Tidak perlu menunggu sampai enam bulan kalau kamu ingin menikmati tubuhku. Cukup tiga bulan saja dan itu juga terlalu banyak. Cukup satu bulan saja, bagaimana?" tawar Keysha membuat Stainer murka.

"Tidak akan. Cukup enam bulan dan jangan merubah apapun," jelas Stainer.

"Kenapa juga kamu tanya kalau maunya kamu begitu," ucap Keysha ketus.

"Aku tidak akan meminta pendapatmu lagi karena aku tidak ingin diatur olehmu," ujar Stainer.

"Apa tidak ada lagi yang aku lakukan di sini?"

"Ada."

"Apa?"

"Cium aku!"

"Tunggu sampai halal!" jawab Keysha sinis.

"Jangan terlalu angkuh, Keysha kalau tubuhmu sudah ditiduri banyak lelaki," ujar Stainer sambil berdecih dengan tatapan remeh.

"Buktikan sendiri di malam pengantin kita, tuan Stainer. Kadang setiap kata yang terucap banyak mengandung kebohongan hanya untuk menutupi setiap kesalahan. Jika suatu bukti yang terpampang jelas akan lebih meyakinkan nantinya walaupun kebanyakan orang melakukan cara apa saja untuk merekayasa bukti demi tujuannya mereka, tapi hal itu tidak berlaku untukku," ucap Keysha lalu mengambil tasnya meninggalkan ruang kerja Stainer.

"Jangan lupa jam tujuh malam!" ingat Stainer pada Keysha.

"Aku tunggu tuan Stainer," jawab Keysha tanpa ingin menengok ke belakang.

...----------------...

Keysha tidak pulang ke rumah. Ia menemui ayahnya untuk menceritakan apa yang sedang dialaminya. Keluarga Pak Hendar Bramantyo memang menerapkan keterbukaan setiap masalah yang terjadi kepada keluarganya serumit apapun akan mereka hadapi bersama.

Sikap saling mendengar tanpa intimidasi maupun menjustifikasi anggota keluarga membuat ketiga anaknya pak Hendar dan Bu Ambar selalu jujur pada kedua orangtuanya.

Keysha dan adiknya Karenina yang biasa di sapa Karen ini selalu berbagi cerita termasuk masalah kartu pernikahan palsu yang dibuat Keysha dengan iseng itu akan berakhir dramatis seperti saat ini yang dialami oleh Keysha.

"Papa. Keysha ingin menyampaikan sesuatu kepada papa tentang skandal dari kartu undangan pernikahan palsu itu papa," ucap Keysha.

"Ada apa emang Keysha?" tanya pak Hendar.

"Pemilik nama di kartu itu sedang menuntut ganti rugi atas pencemaran nama baik yang dilakukan oleh aku, papa," jelas Keysha.

"Emang dia mau meminta ganti rugi padamu, sayang?" tanya pak Hendar.

"Iya papa," jawab Keysha..

"Berapa yang dia minta?"

"Gantinya dengan diriku ayah. Dia ingin menikahiku sesuai apa yang tercantum di undangan itu. Nanti malam tuan Stainer akan datang melamar aku pada papa," ucap Keysha.

"Mahar apa yang kamu inginkan sayang darinya?" tanya pak Hendar.

"Cukup uang sepuluh ribu rupiah ayah," ucap Keysha.

"Apa...?" sentak pak Hendar mendengar mahar yang disebut Keysha begitu murah yang ia pinta pada Stainer.

"Itu adalah bentuk penghinaan ku padanya ayah karena dia mengira keluarga kita akan tergila-gila pada kekayaannya. Lagian pernikahan ini hanya berlangsung enam bulan ayah. Jadi, jangan kuatir. Aku menerima pinangan dia karena ingin menebus kesalahanku padanya dan setelah itu aku ingin bebas darinya," ucap Keysha dengan wajah sendu.

"Apapun keputusanmu, papa dukung, Keysha. Jika ini adalah bagian takdirmu dan kamu bahagia dengan itu, papa tidak akan menghalangimu walaupun papa tidak setuju dengan perceraian. Tapi, mengingat kalian tidak memiliki cinta, ayah sangat mengerti akan hal itu. Yakinlah, pasti ini adalah bagian takdir yang sedang Allah membuat skenario untuk hidup kita dengan ending yang kita tidak bisa menebaknya kecuali sikap pasrah," jelas pak Hendar.

"Baik papa. Kalau begitu Keysha pulang dulu dan istirahat. Keysha mau bilang pada mama untuk menyiapkan sesuatu untuk menyambut tuan gila itu," gumam Keysha sambil tersenyum kecut pada ayahnya yang berusaha tegar tapi hatinya sendiri sebenarnya sangat hancur. Jika ia marah sama saja akan memperburuk suasana hati putrinya.

Saat menjelang malam, antara Keysha dan Stainer sama-sama mempersiapkan diri untuk acara pertunangan mereka. Keluarga Keysha hanya menyiapkan kue dan minuman ringan untuk menyambut Stainer.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!