Akan Lebih Baik Jika Kita Bersama
Kehangatan yang berarti
Setiap waktu selalu menampilkan kebohongan. Selalu bersembunyi di balik topeng yang tebal. Itu menjadi berhasil ketika mereka mulai mendekat. Tetapi semakin dekat mereka semakin berubah. Antara cahaya atau kegelapan. Semuanya menjadi bimbang
Hari masuk ke SMA akan segera tiba, semua mempersiapkan diri
Victor
Antara SMA 17 JAYAMARTA atau SMK 2 SUMBANG
Vely
Heeh, gitu aja bingung
Vely
Menurutku mending SMA 17 JAYAMARTA, baru baru ini sekolah itu favorit banget loh kak
Victor
Ya, mungkin kau benar
Vely
tapi persaingan akademisnya . . . hehe 😅
Victor
Aku bisa mengaturnya
Vely
Emm, kak kau punya teman cewek?
Vely
Sudah kuduga. Sekarang kakak harus memilih SMA 17 titik
Victor
Heh, gimana bisa gitu?
Victor
Haaah, SMA ya emm, ah sudahlah
SMA 17 JAYAMARTA menjadi pilihan, Victor berharap dia akan mendapat keberuntungan
2 minggu berlalu, Victor akhirnya terterima di SMA 17 JAYAMARTA lewat jalur beasiswa, dan dia pun menjalani hari pertamanya
Victor
(Ini terlalu ramai)
Victor
Aku harusnya menjauh
Ojit
Permisi permisi. Ah, tolong menyingkir dariku
Ojit
Hoho, disana tidak terlihat, aku harus kesana.
Victor
Akhirnya (aku menyingkir dari mereka)
Ojit
Ooh yaaa, hehe namaku Ojit bang.
Victor
Oh iya, aku victor salken
Ojit
Oh iya, kau ambil apa bang
Ojit
Weh sama dong (moga sekelas dah)
Setelah perbincangan selesai, mereka pun melanjutkan kegiatan bersama.
waktu pun berlalu begitu cepat. Hari Senin pun tiba saatnya Victor memulai sekolahnya
Vely
Kakak kau jangan terlambat
Victor
Iya iya aku tau itu
Vely
Heeh, ini bekalmu dan ayo kita berangkat
Mereka berdua pun berangkat sekolah memakai motor.
Setelah mengantarkan adiknya ke sekolah adiknya, Victor langsung menuju sekolahnya. Untungnya dia masih beruntung bisa sampai ke sekolah tepat waktu.
Victor masuk lalu melihat sekelilingnya
Kelas pun dimulai. Mereka semuanya saling memperkenalkan diri, tak terkecuali dirinya
Victor
Huuh, (kelas ini sangat mirip)
Hingga waktunya Victor memperkenalkan diri tiba.
Pak wali kelas
Baiklah selanjutnya
Victor
Perkenalkan nama saya Victor Mahendra, Asal dari kota M
???
Hei orang itu lumayan juga ya
???
Iya, lihat badannya atletis banget. sepertinya aku beruntung
Pak wali kelas
Baiklah cukup perkenalan diri dulu kali ini
Keesokan harinya. Kelas pun dimulai dan Victor sepertinya tidak menyukai pelajaran teori. Jadi, dia memilih untuk tidak mendengarkannya
Victor
(Entah kenapa aku selalu begini)
Guru mapel
Emm Rena kau bisa jawab ini?
Guru mapel
Ok, kau bisa maju
Rena maju dan dia menjawabnya dengan benar
Victor
(Huuh, adik ku berkata fakta)
Guru mapel
Baiklah setelah ini akan ada mapel penjaskes, jadi kalian bisa ganti baju sekarang
Mereka pun mengganti baju seragam mereka. dengan baju olahraga dan langsung menuju lapangan
Guru penjas
Baik baik, karena ini pertama kalinya kita bertemu, kalian bisa memperkenalkan diri masing masing
Mereka mulai memperkenalkan diri mereka seperti kemarin
Guru penjas
Emm, jadi gini di dalam olahraga itu kalian harus mengutamakan fisik yang bugar. oleh karena itu kita akan coba pemanasan dulu
Mereka pemanasan dengan arahan guru
Olahraga pun di mulai mereka mencoba berbagai olahraga. Tak terkecuali Victor, dan dia terlihat cukup mahir di bidang olahraga.
Guru penjas
Anak itu boleh juga, hahah
Guru penjas
Emm, ouh, tapi kita punya yang lebih mantap di sini
Guru penjas
Tidak usah grogi, aku hanya menanyai namamu
Guru penjas
Kau cukup berbeda dari yang lainya. Kau cukup mahir
Guru penjas
Yaah, aku hanya mau bilang teruskan itu jika kau mau.
Guru penjas
(Asal kau tahu, sekolah ini benar benar kekurangan murid berbakat olahraga, aku jadi merasa tidak berguna.)
Guru penjas
Ya sudah kalau begitu
Seperginya guru penjas. Tiba tiba ada bola yang mengarah ke Hani dengan kencang
Hani pun terkena bola itu
tiba tiba hidung Hani mengeluarkan darah
Victor
(Emm, ada apa disana?)
Guru penjas
Cepat bawa ke UKS
Hani pun di gendong dan dibawa ke UKS oleh Dimas.
???
Jadi siapa yang menggantikan Hani?
? ???
Emm ah, Kurasa Rena bisa menggantikannya. dari tadi dia hanya berdiri disana
Mereka berdua menghampiri Rena
???
Reena mau main sama kita, kita kekurangan pemain nih
? ???
Ayolah kumohon plis plis
? ???
Haah, yasudah kalau begitu
Sementara itu Victor benar benar terlihat menguasai semua bidang olahraga
Guru penjas
Anak itu, sepertinya aku bisa mengandalkannya
Ojit
Kau benar benar lihai semua olah raga ya. Feuh aku sudah capek berat.
Victor
Istirahat sana kalau begitu
Ojit pun istirahat dan meninggalkan Victor
Guru penjas
Kalau tidak salah namamu Victor?
Guru penjas
Bapak harap kamu mengikuti ekskul olahraga yang kamu inginkan.
Guru penjas
Sungguh? Syukurlah
Victor
(Aku tidak punya apa apa lagi selain itu)
Guru penjas
Baiklah semuanya, karena waktu tinggal sedikit kalian bisa mengganti baju kalian dan kembali ke kelas
Kemudian mereka kembali ke kelas
Ketika hendak meninggalkan lapangan
Rena
Tidak apa apa, aku akan ke kelas
Victor
Dia . . . (kenapa ya?)
Setelah semuanya berada di kelas, pelajaran selanjutnya dimulai dan semuanya seperti sebelumnya.
Hari menjelang sore, akhirnya waktunya untuk pulang sekolah
Ojit
Kau ga ingin jadi OSIS?
Victor
Kenapa kau tanya aku?
Ojit
Ya siapa tahu, kan kau cakep
Victor
Akan lebih baik jika kau ga nanya
Merekapun pulang dan berpisah di gerbang sekolah
Victor pun pulang dengan sepeda motornya. Di tengah perjalanan ia melihat toko yang menjual donat. Mengingat adiknya suka dengan donat, ia pun berhenti dan membelinya.
Setelah membelinya, dia keluar toko dan hendak melanjutkan perjalanan. Tetapi dari kejauhan dia melihat ada seorang siswa perempuan yang di keroyok preman
Victor
(Kurasa segini sudah cukup) dia akan senang dengan ini.
Dia pun mencoba melihatnya dari dekat.
??? ?
Oi liat nih cewek cakep bener dah. hoki banget kita
???
Mayan bos juga masi tidur. bisa kali berapa ronde gitu hahhahah
Rena
Kalian jangan macam macam
??? ?
Oh kita dimarahin, kami ga macam macam kok, hanya saja kami cuman mau nemenin neng aja
???
Lagian ngapain cewek secantik neng bisa disini
Rena
Su sudah kubilang jangan macam macam, atau ngga
Rena
A aku *hiks* akan menelpon polisi
???
Heee, gawat nih kalau begitu mah.
Rena kemudian di jatuhkan dengan telentang dan mulai di cabuli oleh preman itu
??? ?
Gawat, dia terlalu seksi
Kemudian Victor tiba tiba teringat saat dia bertemu Rena di lapangan
Victor
(Aku harus bagaimana? aku harus segera pulang tapi . . .)
Rena
To tolong (Se seseorang) Tolong!
??? ?
Aku sudah tidak sabar lagi, (sebelum bos bangun aku harus melakukannya)
???
mari kita mul . . . aduh. Siapa!!
Tiba tiba ada helm melayang mengenai mereka berdua
Victor
Ah maaf itu helm ku, kalian tidak apa apa?
??? ?
Keparat, mau macam macam kau.
Mereka pun bertarung dan untungnya Victor bisa mengalahkan mereka.
Victor
Huh, kau pakai ini dan berdirilah
Rena
(Tidak kusangka, aku) A aku . . .
Ternyata preman preman itu belum menyerah dan memanggil bosnya.
??? ?
Heh, jangan harap kau bisa lari.
Ternyata salah satu preman itu mengeluarkan pisau.
??? ?
Kenapa kau mundur? takut?
Bos Preman
Tcih ganggu aja ada orang tidur, siapa? yang mana?
???
Haha dia bos, mari kita bantai dia
Bos Preman
Apa? kalian kalah dengan anak sekolah? Tidak berguna!!
???
Maaf bos dia lumayan ku . . .
??? ?
Mari kita hajar dia bersama sama bos
Bos Preman
Ouh hmmm, Hei dik bisa kau berikan orang di belakangmu itu padaku
Rena
Jangan aku takut, aku benar ben . . .
Victor
Emm kami hanya ingin pergi, jadi bisakah kami pergi sekarang
Bos Preman
Pergi katanya wkwkwk, hahaa lucu
Bos Preman
Bunuh dia dan bawa wanita itu
Mereka pun bertarung lagi. Meski Victor menang lagi tetapi lengan kanan nya terkena pisau dan membuat luka sayatan yang panjang
Bos Preman
Kalau begitu hehehehe
Kemudian ganti mereka dan bos mereka menyerang Victor. Kali ini Victor benar benar kewalahan dan memilih kabur
Mereka pun menjauh dari sana dan mau bersembunyi
Rena
Tunggu, aku tidak kuat lagi
Victor
Ada apa? (Tangannya panas, dia . . . demam?)
Rena
*Uhuk uhuk uhuk* (Tidak mungkin sudah seperti ini)
Victor
Darah? (Ada apa dengan dia)
Victor
(Gawat kalau begitu)
Victor pun menggendong Rena yang sudah pucat dan lemas
Mereka berhasil bersembunyi dari kejaran para preman itu
Bos Preman
Sialan semua ini gara gara kalian tau
Victor
Haah, (hampir saja)
Setelah keadaanya aman dia pun membawa Rena ke sebuah halte
Rena
Lengan mu, aku . . . aku harus mengobatinya
Victor
Tidak apa apa, sebaiknya kau yang istirahat
Rena
Ini sudah biasa aku bisa mengendalikannya
Rena
Setidaknya aku harus mengobatimu untuk berterima kasih.
Victor
(Sialan aku, ada apa dengan diriku)
Rena pun memperban lengan Victor
Victor
Dari mana kau dapat perban itu
Rena
Aku selalu membawanya
Rena
Hehe Mungkin hanya aku yang tahu
Rena
Kalau tidak salah namamu Mahendra
Victor
Panggil saja Victor
Victor
Hei kau istirahat saja
Victor
Jangan menangis begitu aku tidak enak
Rena
Oh maaf, aku hanya ingin . . .
Tiba tiba sebuah mobil datang dan sopirnya mengaku sebagai pengawal nona
Pengawal
Apa yang terjadi dengan nona, anda terlihat pucat
Victor
Cepat bawa dia dan suruh dia istirahat
Victor
Cepat bawa dia ke mobil
Pengawal
Sebelah sini nona
Rena pun masuk ke dalam mobil itu, dan pergi meninggalkan Victor sendiri
Victor
(Banyak hal sudah terjadi)
Victor
Aku harus segera kembali
Setelah itu ia menuju motornya yang berada di toko donat. Tiba tiba hujan turun dengan lebat. Meski begitu Victor tetap melaju dengan motornya.
Sementara itu di mobil, Rena tampak lemas dan kemudian pingsan.
Pengawal
Baik, saya sedang membawa nona. Sepertinya nona terlalu capek sekarang dia pingsan. Baik saya segera pergi kesana
Pengawal
Semoga kau baik baik saja nona.
Sekolah tanpa bintang
Victor akhirnya sampai di kediamannya. Dia basah kuyup karena tidak membawa jas hujan.
Vely
Kakak, kau kenapa basah kuyup begitu
Victor
Aku lupa membawa jas hujan
Vely
Dasar, Ya udah buruan mandi
Vely
Eh, tunggu sebentar kak
Vely
Itu lenganmu kenapa di perban
Victor
Oh ini saat olahraga tadi
Vely
Ada apa dengan olahraga
Vely
Heeh, gak biasa biasanya kau cidera gitu
Vely
Ok, jangan lama lama. (Aneh, padahal dia hebat dalam olahraga)
Victor pun langsung masuk ke kamar mandi. Setelah mandi dia melihat melihat ke cermin dan melihat lengannya yang terluka
Victor
Hmm, aduh. (Sakit juga)
Setelah itu dia langsung ke meja makan untuk makan malam.
Singkat cerita mereka sudah selesai makan malam
Vely
Kakak, ngapain aja hari ini?
Victor
Aku ga ngapa ngapain
Vely
Tidak mungkin kalo ga ngapa ngapain buktinya lengan mu luka gitu
Victor
Ini hanya luka gores biasa
Kemudian Vely memegang lengan Victor.
Vely
Hoooo, Lelaki dengan badan kekar ternyata bisa nerasakan sakit ya xixixi.
Victor
Paman belum kesini ya
Vely
Entah lah, aku harap aku tidak segera bertemu dia
Victor
(Kasian sekali, paman dibenci olehnya)
Victor
Seharusnya kemarin dia datang tetapi sampai hari ini belum datang.
Vely
Eeeh, kenapa ya? Ah aku tidak peduli intinya hindarkan aku darinya
Vely
Dia pergi, huuh kira kira gimana ya sekolah di SMA
Tiba tiba ada notifikasi di hp Vely
Vely
Emm, ada apa?. Heeh kapan? aku harus ikut ini mah.
Vely
Tapi apa yang ada disana ya
Vely
Eh kakak, ini . . .
Kak makasih banget ^^
Victor
Aku ga sengaja nemu tokonya pas pulang tadi
Vely
Hehe, mau makan ini bareng?
Vely
Hehe yodah nih teh manis
Akhirnya hanya ada Victor di sana.
Kemudian Victor menghabiskan teh manisnya dengan ditemani angin malam yang dingin
Victor
Huuh, hari ini ga jelas banget
Victor
Tapi . . .
Ah udahlah mending tidur
Ketika Victor ingin ke kamar, seketika ada notifikasi di hp nya. Ia penasaran dan membuka hp nya
Keesokan harinya Victor menjalani hari seperti biasanya. Dia sarapan dan berangkat sekolah bersama adiknya Vely.
Ketika sampai di sekolah adiknya, seperti biasanya Victor menjadi sorotan siswi siswi disana
Vely
Kak, buruan cabut deh
Setelah itu Victor langsung menuju sekolahnya
Sesampainya di kelas dia langsung duduk di bangkunya. Akhirnya bel masuk berbunyi dan guru masuk ke kelas. Tetapi dia menyadari ada yang aneh
Victor
Emm ada yang kurang
Pak wali kelas
Baiklah hari ini kita absen dulu ya, apa ada yang tidak masuk hari ini?
? ???
Rena pak, ada suratnya di situ pak
Pak wali kelas
Oh iya. (Sakit ya, baru juga di ajar sebentar)
Kemudian Victor teringat ketika Rena batuk darah kemarin.
Victor
(Gawat jangan bilang ini semua karenaku)
Ojit
Heeh, Kenapa sih harus dia yang sakit. Terus nanti yang mau maju jawab soalnya siapa
Ojit
Btw, itu lenganmu kenapa
Victor
Jatuh dari motor kemarin
Ojit
Eh serius, terus motornya gimana? Eh maksudnya kau gapapa
Victor
Iya ini aku masih hidup
Ojit
Tuh juga mukamu kek pucat gitu, hujan hujanan ya
Victor
Bukan hujan hujanan, tapi kehujanan
Ojit
Hehehe, yang penting mending kau ke UKS deh
Victor
Ga gapapa gw ga sakitan orangnya
Sementara itu disisi lain, tepatnya di sekolahnya Vely.
Vely hendak memasuki kelasnya
Vely
Iya kan udah biasanya aku datang jam segini
Vely
Iya lah, malahan yang biasanya dateng awal kenapa bisa dateng jam segini?
Zeya
Hehe nanti ku ceritain
Mereka memasuki kelas mereka
Nadia
Pag . . ., eeh kok kalian bisa berangkat bareng gitu
Zeya
Ya iya lah kan kita solid
Vely
Ya ya ya, solid banget
Nadia
Ih, terus aku ga solid gitu
Vely
Hehe, baru ketemu tadi di depan pintu
Nadia
Ok, tapi . . . tetap aja kalian solid
Nadia
Iya lah, kalian bertemu pas banget di depan pintu, terus juga jarang banget liat Zeya datang jama segini
Zeya
Emm ada masalah kecil tadi
Zeya
Tadi ayahku tiba tiba di panggil paman ke rumah sakit, jadi aku harus cari ojol
Vely
Eeh, ululu kasian banget pasti kecapekan karena panik keburu telat. Ya seharusnya itu yang ku ucapkan
Zeya
Heeh kamu ga kasian sama aku?
Vely
Kasian lah, tapi sekarang aku mau nanya
Vely
Siapa yang makan donat JCO ku minggu kemarin
Zeya
Iya deh entar aku beliin
Nadia
Heheh kan biar solid
Vely
Haha, iya tuh biar solid
Tiba tiba guru mereka masuk
Vely
Eh udah masuk, astaga
Kembali ke sisi Victor, Kali ini waktunya jam fisika. Ketika akan masuk lab fisika, Victor bertemu seseorang yang seperti pejabat berbicara dengan pak wali kelas
Victor
Emm, orang itu . . . siapa?
Ojit
Emm kalo ga salah liat kayak nya bokap nya Rena, tapi gatau juga sih
Victor
Ouh, (Separah itu ya)
Ojit
Rena sampai masuk rumah sakit, hmm kalo misalnya demam biasa bisa dibawa di puskesmas kan?
Singkat cerita Victor, mengikuti kelas seperti biasanya, hingga bel istirahat berbunyi
Ojit
Ah, capek banget. Hari hari di rumah di hadapin sama pr, di sekolah tambah parah
Ojit
Eh, ikut (Orang lagi mau curhat malah di ajak ke kantin)
Dan mereka ke kantin bersama sama
Ojit
Gada menu lain apa gitu mulu dari kemarin
Victor
Yasudah besok aku ganti menu
Ojit
Lah kenapa ga sekarang
Victor
Sekarang samain aja. Aku mau cari meja sepi
Victor pun menemukan meja yang kosong dan memilih duduk disana.
Seusai duduk dia melihat lengannya yang di perban oleh Rena, dia sempat berfikir untuk menjenguknya di Rumah sakit. Saat dia melamun tiba tiba . . .
Ojit
Yee, biarin. Katanya samain, yaudah makan tuh mie goreng
Ojit
Heheh, ngelamunin apa? mantan?
Victor
Aku ga punya mantan
Ojit
Hei aku aja punya, masa kau yang lebih cakep dari aku malah ga punya
Ketika mereka asik makan tiba tiba ada seorang cewek yang izin ingin makan disitu
Hani
Emm, permisi maaf aku boleh makan disini?
Hani
Hehe, aku lupa ga bawa bekal, terus juga tempat disini udah penuh kecuali di sini. Jadi ya gitu deh
Ojit
Ouh jadi gitu, btw aku Ojit dan ini Victor salam kenal ya
Hani
A-Aku Hani salam kenal juga
Ojit
Hani? ouh yang kena bola itu ya
Hani
Eh, i-iya benar (apa aku julukan baruku? menyedihkan)
Ojit
Ku dengar kau jago dalam olahraga?
Ojit
Eeh, (aku kebalikannya) btw dia juga jago dalam olahraga loh
Victor
Oh maap, aku juga lumayan
Ojit
lumayan ya? terus siapa dong kemarin yang di datangi gurunya terus di suruh masuk ekskul sports?
Hani
Hahaha kalian berdua lucu juga ya
Ojit
Heeh? tapi bukan berarti kami pelawak
Hani
Jadi Viictor mau ambil ekskul apa
Victor
Aku belum tahu, tapi kemungkinan besar . . .
Victor melirik ke arah Hani
Hani
Ja-jadi begitu, baiklah aku ngerti
Singkat cerita mereka kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran. Saat jam pukul 12 tiba tiba ada pengumuman pulang lebih awal. Semuanya pun senang tak terkecuali Ojit
Ojit
Gilak, udah pulang aja. Abis ini enaknya nongkrong sih, kau ikut ga Vic?
Victor
Maap kayaknya gabisa
Ojit
Adik? kau punya adik?
Ojit
Kalau pulang jam segini, SMP ya?
Victor
Emm ( ini anak kenapa dah)
Victor
Lah (Ouh aku ngerti)
Ojit
Ya kan aku anak tunggal
Victor
Yah tapi kenalan cewekmu banyak
Victor
Yang sabar aja, Yaudah aku cabut duluan
Ojit
Ok, lain kali kenalin ke aku ya
Victor
Yee adik orang di sikat juga
Kemudian Victor pun pergi ke sekolah Vely.
Sesampainya di sana Victor menunggu lumayan lama.
Victor
(Yang lain udah pada keluar)
Sementara itu Vely dan teman teman nya sedang menuju gerbang
Zeya
Huuh capek banget di kelas, panas lagi
Nadia
Iya, kipas nya mati sih
Vely
Huhuu, aku mau nangis
Nadia
Cup cup jangan cengeng dong
Nadia
Eh Vel itu kakakmu bukan?
Nadia
Itu yang di deket pohon
Vely
Eh iya, kok dia udah pulang
Zeya
Kakakmu cakep juga Vel
Zeya
Ih siapa juga yang naksir, aku cuman muji
Vely
Yaudah aku cabut dulu ya, bye guys
Vely pun langsung berlari ke arah Victor.
Victor
Udah dateng rupanya
Vely
Enak banget, Aku juga mau
Victor
Yaudah nih helm kita pulang
Victor
Jangan di sini rewelnya malu diliatin orang
Vely
Iiih, siapa yang rewel
Mereka pun pulang bersama
Sementara itu Rena yang di rumah sakit sedang di temani pengawalnya.
Pengawal
Nona anda sebaiknya istirahat
Rena
Tidak apa apa aku hanya ingin jalan jalan
Pengawal
Kumohon jangan berlari larian lagi
Pengawal
Kau menangis nona
Pengawal
Aku akan memberikan punggung ku nona
Kemudian Rena pun menangis di punggung pengawalnya.
Menonton Konser Kelam
Ayah Rena
Saya sudah peringatkan kepada bapak agar jangan sampai anak saya sakit hanya karena olahraga.
Pak wali kelas
Ba baik, maafkan saya pak, tetapi putri anda tetap ingin . . .
Pak wali kelas
(Ahhh sialan)
Ayah Rena
Dari awal saya sudah percayakan pada bapak, ini semua tanggung jawab bapak, bapak seorang wali kelas, seharusnya bisa mengatur murid bapak.
Pak wali kelas
S-saya minta maaf
Ayah Rena
Sudahlah, semester belum berjalan terlalu jauh, saya akan coba pindahkan putri saya
Pak wali kelas
Sekali lagi saya minta maaf
Ayah Rena meninggalkan meja Pak wali kelas
Singkat cerita, hari senin telah tiba, semua orang berangkat sepagi mungkin
Tetapi tidak untuk Victor dan Vely
Victor
Haaaaah sini ayo capat. Tidak ada yang ketinggalan kan?
Mereka pun berangkat dengan buru buru.
Ketika di lampu merah, mereka melihat sebuah Billboard yang menunjukkan sebuah konser nanti malam.
Vely
Kau ga ingin pergi ke sana
Victor
Di sana ada banyak orang, sangat aneh kalau hanya aku yang sendiri
Vely tiba tiba memeluk kakaknya
Victor
Ada apa denganmu hari ini
Victor
Aku tahu, sudahlah kita akan segera sampai
Akhirnya mereka sampai di sekolah Vely
Vely
Syukurlah belum terlambat
Victor
Aku akan pergi, sampai nanti
Victor pun bergegas menuju sekolahnya
Victor
(Semoga belum telat)
Sesampainya di sekolahnya, semua orang sudah mulai menuju ke lapangan untuk upacara hari senin
Victor
(Ahh, kelas ku jauh banget)
Victor pun langsung berlari ke kelasnya untuk menaruh tas nya lalu kelapangan.
Singkat cerita upacara telah selesai dan semuanya kembali ke kelas
Ojit
Enak banget di belakang
Ojit
Aku paling depan tadi
Ojit
Ya ya ya, emang paling enak di belakang huuh
Victor
Minggu depan, aku aja yang di depan
Victor
Gak ada apa apa, serius
Ojit
Rena masih belum masuk
Kelas pun dimulai den mereka belajar dengan panduan guru
Seperti biasanya, bel istirahat berbunyi dan saatnya mereka berdua ke kantin
Ojit
Jadi gimana mau pesan apa mas
Ojit
Eits, jangan itu lagi
Ojit
Victor itu kan ada menu pilih sendiri ya, jangan samain samain terus
Hani
Aha, Ayam bakar enak tuh
Victor
Yasudah ayam bakar saja aku mau cari tempat
Hani
Eeh, curang aku udah milih itu duluan emmh
Ojit
Aahaha, orang itu menyebalkan bukan?
Hani
Kalau begitu aku mie goreng aja
Mereka pun akhirnya menempati tempat yang telah dicari oleh Victor, dan makan bersama
Ojit
Hei apa kalian tau konser malam ini
Hani
Ya ya, aku punya tiketnya
Hani
Hanya dua, tetapi seharusnya sekarang masih ada yang menjual tiketnya
Ojit
Ya, aku tahu itu, hanya saja . . . Oh iya kau nonton sama siapa
Ojit
Ouuh, (Sialan, seharusnya tidak kutanyakan itu)
Hani
Kalian tidak ingin nonton
Ojit
Aku sih mau, cuman waktu nya gak mendukung
Hani
Aku tahu itu, kalau Victor gimana?
Ojit
Oh iya, aku mau tau rahasia kalian jago dalam olahraga
Hani
Eeh, aku tidak sejago itu
Ojit
Tidak tidak, kau sangat jago, pergerakanmu juga lincah
Hani
Kau memperhatikannya ya
Hani
Emmm, bagaimana menurutmu Victor?
Victor
Cukup Pengetahuan, Pelatihan dan pembiasaan
Ojit
Aaargh, apa kalian tidak bisa menjelaskannya dengan rinci
Hani
Aku bukan guru untuk melakukannya, aku juga tidak akan menjadi guru
Ojit
Guh, rasanya aku ingin . . .
Hani
Tapi mungkin kau bisa memulainya dengan meningkatkan stamina
Ojit
Argh, baiklah akan kuingat itu
Bel pun berbunyi waktunya untuk kembali ke kelas dan melanjutkan pembelajaran
Victor
Aku akan ke kelas duluan
Hani
Apa dia selalu begitu?
Hani
Benarkah, kalau gitu . . . siapa yang terakhir dia yang bayar
Akhirnya semuanya kembali ke kelas dan mulai melanjutkan pembelajaran
Di sisi lain, singkat cerita Vely dan teman temannya pulang sekolah, dan baru saja meninggalkan gerbang sekolah
Zeya
Vel mau ikut nonton konser?
Vely
Mau sih . . . emm, tapi
Vely
Emmm, yaudah deh iya aku ikut
Nadia
Eeeh ceritain ada apa
Vely
Emm, itu sebenarnya mau nemenin kakak di rumah
Zeya
Ada apa dengan kakakmu? Sakit?
Vely
Bukan bukan, bukan gitu. Emm, aku kasihan aja kalau ku tinggal sendirian. Meskipun dia introvert, tapi . . . aaargh
Nadia
Stop stop Vel, Maaf nih apa kau punya kenangan kelam gitu
Vely
Bisa dibilang seperti itu
Vely
Tapi aku akan ikut dengan kalian, aku percaya pada kakakku
Nadia
Huuh, jadi jam berapa acaranya dimulai?
Nadia
Ok, jadi kita berkumpul di taman pukul 18:30
Setelah itu mereka naik bus bersama dan pulang ke rumah masing masing
Waktu telah menjelang sore waktunya Victor untuk pulang sekolah.
Ojit
Jadi kau beneran gak mau nonton konser?
Ojit
Aku gak tahu alasanmu apa, tapi setidaknya nontonlah meski sekali
Ojit
Yasudah aku duluan ya
Mereka pun akhirnya pulang sendiri sendiri. Dan di perjalanan seperti biasa Victor selalu mampir ke toko donat langganannya untuk membeli donat
Sesampainya di rumah, ia langsung disambut oleh adiknya
Vely
Heeh udah pulang?, Tumben
Vely
Biasanya mau malam, baru pulang
Victor
Kau juga akhir akhir ini gak di kamar terus, tumben
Vely
Ya itu bukan apa apa, apa aku tidak boleh di sini
Ketika Victor hendak ke kamar
Victor
(Emm) Oh iya, ini untukmu ku harap kau senang, tapi aku hanya bisa memberi itu
Vely
Kakak, kenapa kakak selalu memberiku ini
Victor
Karena aku kakakmu, lagian sudah ku bilang aku hanya bisa beri itu
Vely
Maksudku, aku merasa kakak terlalu kesepian
Victor
Emm, itu salah aku sekarang punya banyak teman
Victor
Jadi, sekarang kau minta apa?
Vely
Eh emm, Aku tidak tahu, tetapi aku mau kakak agar tetap di sini
Victor
(Ahh, aku tidak mengira dia bertingkah seperti itu, semakin lama ini akan semakin normal, aku tau itu tapi . . .)
Aku harus mempertahankan ini
Beberapa waktu kemudian mereka selesai mandi.
Vely
Feuuh gila, hari ini full tugas
Vely
Ga semangat sama sekali
Victor
Kalau butuh bantuan bilang saja
Vely
Hmm, yasudah kakaaak aku butuh bantuan
Vely
Bantuan gimana cara . . .
Victor
Tunggu jika kau tanya pelajaran aku akan pergi
Vely
Aku tahu itu dari zaman majapahit
Vely
Aku butuh bantuan bagaimana cara deketin cowok OSIS
Vely
Terus kau bisanya apa
Victor
Futsal, basket, voli . . .
Vely
Huuh, oh iya aku nanti mau nonton konser bagaimana denganmu?
Victor
Aku? tentu saja seperti biasanya
Vely
Yasudah aku akan berangkat pukul 18:30
Vely
Ahh, kenapa suasananya menjadi canggung, padahal kita keluarga
Vely
Aku tidak mengerti, aku tidak mengerti
Victor
Tenanglah aku tidak kemana mana, aku hanya akan menunggumu di sini. Jadi, cari aku di sini
Vely langsung memeluk kakaknya sambil meneteskan air mata
Vely
Aku takut, itu akan kembali
Victor
Tidak akan.
Kau tidak perlu memaksakan dirimu
Vely
Tidaak, aku tetap harus pergi
Victor
Kalau begitu sudah saatnya kau cuci mukamu dan berangkat
Akhirnya Vely pun berangkat ke taman.
Vely
Aku pergi sampai nanti
Victor
Sampai nanti, Hati hati
Setelah Vely meninggalkan Viictor, Victor ternyata ada janji dengan seseorang
Victor
Sudah satu jam sejak dia pergi, seharusnya dia sudah di konsernya.
Kalau begitu waktunya aku pergi juga
Victor pun akhirnya pergi dari rumahnya
Sesampainya di kafe tempat pertemuan, Victor menunggu selama 10 menit, sampai akhirnya orang itu datang
Victor
Kau lama sekali paman
P. Rahmat
Haah, ada apa denganmu, bukankah kau tidak punya acara
P. Rahmat
Huuh, jadi bagaimana keadaan kalian berdua
Victor
Kami baik baik saja seperti harapan paman
P. Rahmat
Benarkah? Syukurlah
Victor
Tetapi ada satu hal yang aku ingin katakan
P. Rahmat
Hmm, Katakan apa itu
Victor
Vely semakin lama semakin terlalu memikirkan itu
Victor
Aku sendiri hanya bisa menenangkannya saja
P. Rahmat
Hmm, jadi diamana vely chan sekarang
Victor
Dia menonton konser
Victor
Aku juga tahu, tetapi dia tidak bisa mengelak
P. Rahmat
Haaah, aku mengajakmu bertemu di sini untuk menghindarinya karena dia membenciku, sekarang dia sedang menuju lembah kelam. Apa yang harus aku lakukan.
Victor
Aku sudah menanyakan kondisinya sekarang dan dia mengirimkan sebuah video dia sedang bergembira
P. Rahmat
Benarkah, coba sini aku lihat
Victor memberikan hpnya ke pamannya
P. Rahmat
Euuuh, Vely chan
P. Rahmat
Oh, ekhem ada apa
Victor
Sebaiknya aku memesan sesuatu
P. Rahmat
Ya baiklah, pesan lah aku akan membayarnya
Victor pun pergi memesan sesuatu
Singkat cerita, pesanannya pun datang
P. Rahmat
Hehee, Vel . . .
Victor
Untuk apa paman di sini
P. Rahmat
Heeh tentu saja . . . aaah ya ya aku tahu.
Ini Untukmu
Paman Victor memberikan sebuah amplop berisi uang
P. Rahmat
Seharusnya itu sampai 3 bulan, tapi aku akan menanyaimu 2 bulan kedepan
Victor
Baiklah, aku menantikannya. Terima kasih paman
P. Rahmat
Ya ya, kalian harus tetap hidup dan sekolah, lainnya serahkan padaku
Zeya
Feuh gila seru banget
Nadia
Yaa setahun sekali sih di kota kita
Zeya
Bagaimana denganmu Vel
Zeya
Ya kan, emang the best lah pokoknya
Nadia
Aduuh, orang tua ku nyariin lagi aku duluan ya guys katanya udah di jemput di depan
Zeya
Hweee, klo ga pulang Vely mau kemana?
Vely
Nggak ada, ya pulang lah
Saat mereka berada di lampu merah dan hendak menyebrang tiba tiba
Seketika terjadi sebuah kecelakaan hebat antara 2 buah mobil dan 1 truk dan aspal seketika menjadi seperti lautan darah
Zeya
Astaga apa itu . . . Vely kau
Seketika Vely langsung muntah darah dan pingsan di tempat
Zeya yang panik langsung meminta tolong orang orang sekitar untuk membantunya membawa ke rumah sakit. Dan tidak lupa menelpon kakaknya Vely
Di lain sisi Victor yang sedang bersama pamannya, tiba tiba dikejutkan Vely yang sedang menelpon
Victor
Vely bagaimana keada . . .
Zeya
Kakak, Vely sedang tidak baik baik saja, dia baru saja muntah darah dan sekarang pingsan
Victor
Dimana dia sekarang
Victor langsung menutup teleponnya dan bergegas menuju rumah sakit
P. Rahmat
Benarkah dimana?
Mereka pun segera berangkat menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit mereka syok melihat keadaan Vely yang pingsan.
P. Rahmat
Bagaimana keadaanya dok
Dokter
Untuk saat ini keadaanya buruk, detak jantungnya baru saja berdegup kencang.
Untuk kedepannya saya sarankan untuk beristirahat disini dalam jangka waktu yang lumayan lama
Victor
(Vely . . . ini salahku)
Dokter
Saya akan mengirimkan perawat, kalau begitu saya permisi dulu.
P. Rahmat
Baiklah, terima kasih dok
Keadaan disitu sangat kacau, paman dan Victor sangat putus asa, sedangkan Zeya menangis di luar ruangan
Kemudian, Victor keluar ruangan dengan wajah yang sedih. Melihat wajah Victor yang sedih Zeya yang duduk disana pun memberitahu semua kronologi kejadiannya
Zeya
Kak Victor aku minta maaf
Victor
Kau tidak perlu minta maaf ini salahku
Victor
Daripada kau minta maaf lebih baik kau jelaskan bagaimana kronologinya
Zeya pun menjelaskannya pada Victor seperti yang ia lihat
Zeya
Itu semua yang aku lihat
Victor
Sungguh di luar dugaan, terima kasih. Akan ku carikan taksi kau boleh pulang
Victor
Kalau begitu kuantar pulang
Zeya
Tidak, terima kasih aku akan mencari taksi sendiri
Zeya
Oh satu hal lagi, aku tadi sempat dengar Vely memanggil "mama" sebelum kecelakaan itu terjadi.
Sudah itu saja aku pamit
Victor yang mendengar hal itu langsung tertegun kaku, tidak bisa bergerak, dan jantungnya berdegup kencang. Seolah olah dia merasakan apa yang dirasakan Vely
Di sisi lain Zeya yang ketakutan, sedih, cemas berlari meninggalkan semuanya dan tanpa dia sadari dia melewati Rena yang sedang berjalan santai
Rena
Zeya? (kenapa dia di sini? tunggu jam berapa ini? dan kenapa dia berlari?) Ada sesuatu kah?
Rena pun berjalan menuju tempat yang di jauhi Zeya. Dan alangkah terkejutnya dia bertemu seseorang yang pernah menyelamatkan nyawanya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!