NovelToon NovelToon

1% Of Love

Pulang

Aurora Permata Handoko, putri bungsu keluarga Handoko. Biasa dipanggil Ara, seorang desainer muda berbakat yang menghasilkan beberapa karya yang telah diakui oleh mancanegara.

Namun meskipun namanya telah melambung tinggi, tidak seperti dunia pekerjaan nya yang sukses. Kehidupan asmaranya tidak demikian adanya. Kegagalannya dalam menjalani cinta pertama menyisakan sebuah luka dan membuat Ara enggan menjalin asmara dengan lelaki lain.

Dia pun memilih pergi jauh dari kampung halaman nya karena tidak ingin mengenang kembali masa lalu yang penuh kenangan dan juga rasa menyakitkan baginya. Ara pun mengalihkan kehancuran kisah asmaranya kepada pekerjaan. Dia berusaha keras meraih impiannya selama ini. Dan setelah tujuh tahun dia berusaha, akhirnya terwujudlah mimpinya menjadi salah satu desainer muda yang cukup berpotensi dan bermasa depan cerah. Bahkan perusahaan impiannya pun melirik dirinya sebagai salah satu kandidat desainernya.

Ara sudah bersiap-siap untuk melakukan wawancara dengan perusahaan terkenal di kota tempat dia tinggal. Namun sebuah telepon dari Indonesia yang mengabarkan bahwa bundanya menderita sakit keras seketika meluruhkan semangat Ara yang membara. Berita itu bagaikan air yang seketika memadamkan api yang membara dalam dirinya.

Ara mencoba menghubungi kakak pertama nya dan mencari tahu kondisi sang bunda. Akan tetapi jawaban yang didapat seketika membuat Ara melupakan pertemuannya dengan perusahaan penting itu. Dia segera mencari tiket untuk kembali ke Indonesia. Dia tidak mau menjadi anak durhaka meskipun selama tujuh tahun terakhir dia telah menjadi anak pembangkang.

"are you crazy?"

"I know, tapi kondisi bunda sedang buruk, aku akan kembali ke Indonesia hari ini,"potong Ara sambil menata pakaian yang akan dia masukkan koper. Dengan susah payah akhirnya dia mendapatka tiket untuk keberangkatan hari ini.

"Baiklah, aku bisa apa,"ujar Anne, teman baiknya selama tujuh tahun belakangan ini. Orang yang tahu betul sehancur apa diri Ara saat pertama kali datang ke negara itu. Dan mereka memiliki kisah yang hampir sama. Hanya saja kekasih Anne meninggal dalam kecelakaan lalu lintas bersama selingkuhan nya setelah tertangkap basah oleh Anne sedang berselingkuh.

"Apakah kamu siap jika nanti bertemu mereka di sana?"tanya Anne menatap serius wajah Ara.

Ara menghentikan aktivitas nya, sambil tersenyum dia berkata,"aku siap, kapanpun itu."

Anne mengangguk. Dia tahu temannya ini sudah banyak berubah. Dia sudah lebih tenang dan dewasa saat ini.

"Kalau saja tidak ada janji dengan perusahaan idolamu itu, mungkin aku juga ingin pulang ke Indonesia. Aku ingin ke Bali, liburan di sana,"ujar Anne antusias.

"Ya, kamu bisa kesana nanti aku yang jadi pemandu wisatanya."

"Ya, janji terus, tapi kamu nggak pernah mau pulang sejak dulu. Selalu beralasan yang sama setiap tahun,"gerutu Anne.

"Ya, sudah nanti ku ajak jalan bersama kak Angga juga."

Anne memutar bola matanya jika mendengar nama kakak sulung dari Ara. Ya, ara selalu meledekinya untuk menjadi kekasih kakak sulungnya. Padahal mereka bertemu saja belum pernah. Seperti apa wajah kakak Ara pun Anne tidak tahu.

"Sudahlah, nanti langsung kuperkenalkan pada tuan muda Anggara yang tampan dan perfeksionis itu,"ledek Ara membuat Anne semakin cemberut menghadapi ulah Ara yang mulai menggodanya.

"Sudahlah, aku buat sarapan dulu,"Anne pergi meninggalkan Ara yang masih menahan tawa melihat kelakuan Anne yang sedang jengkel padanya.

Ara melanjutkan menata baju-bajunya. "Aku sebenarnya gugup untuk kembali. Pulang seperti membuka lembaran lama yang begitu enggan ku ingat kembali,"ujar Ara berbicara sendiri. Dia berusaha menguatkan dirinya sendiri.

...****************...

Iklan Author

Setelah membaca, klik tombol like dan tuliskan komentar kalian sebanyak-banyaknya.

Kenapa harus banyak? Agar penulis menjadi semangat dalam menuliskan kelanjutan episodenya.

Terimakasih 😄

Pengkhianatan

Flashback on

"Apa yang kalian lakukan?" Ara memergoki suatu kejadian yang tidak pernah terlintas di benaknya.

Ara bergegas pergi dari tempat itu. Dia setengah berlari sambil menangis. Sungguh hal ini tidak pernah terlintas. Orang yang dia percayai selalu bertindak baik, kini tega memperlakukan nya seperti ini.

"Ra, tunggu, dengarkan penjelasanku,"ujar lelaki muda itu sambil berusaha menghentikan Ara yang berlari di tengah derasnya hujan.

"Lepaskan aku, kak, lepas!"teriak Ara sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan lelaki itu.

"Tidak, Ra. Tidak. Aku tidak akan melepaskan mu, sebelum kamu dengarkan dulu penjelasan ku,"ujar lelaki itu kekeh dengan pendirian nya.

"Tidak perlu dijelaskan. Semua yang aku lihat kurang jelas apa lagi." Ara berusaha melepaskan dirinya dari pelukan erat lelaki itu. Namun, lelaki itu bersikeras untuk tidak melepaskan Ara.

"Tidak, Ara, tolong dengarkan dulu penjelasan ku."

"Baik, jelaskan apa maumu. Tapi lepaskan aku dulu!"bentak Ara. Lelaki itu pun melepaskan pelukannya. Ara berbalik menatap lelaki itu. Dia sudah malas meladeni lelaki itu setelah apa yang baru saja dilihatnya.

"Ara, ini semua tidak seperti yang kamu lihat."

"Lalu tidur berduaan dalam kondisi seperti itu apa maksudnya?"ucap Ara ketus. Dia tidak suka mendengar nada lelaki itu yang tampak tidak mengakui apa yang baru saja dia lakukan.

"Itu semua karena pengaruh alkohol, kita tidak melakukannya karena diantara kita ada perasaan yang...."

"Cukup! dia saudari Perempuanku. Kamu tahu itu kan? Lalu kenapa kamu lakukan itu padaku." Ara tidak habis pikir dengan pola pikir lelaki ini. Dia bahkan menyalahka alkohol.

"Kalau kamu lebih suka dia, katakan lebih awal, jangan bersikap seperti ini. Dia sedang mengalami masalah. Dan kamu berbuat hal tidak pantas itu dengannya. Sekarang kamu ingin aku memahami apa? Tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Bertanggung jawablah dengan perbuatanmu kak, selamat tinggal,"Ara segera berlari meninggalkan lelaki itu yang masih berteriak - teriak memanggil namanya.

Ara berlari menembus derasnya hujan. Hati Ara begitu sakit melihat lelaki yang selama ini dia idolakan. Lelaki yang dia sukai sejak dulu justru tertangkap basah sedang beradegan panas dengan sang kakak.

Ara tidak menyangka akan mendapati kejadian seperti ini. Ara berlari semakin kencang menembus derasnya air hujan. Dia ingin menangis sepuasnya di bawah guyuran air hujan. Dia ingin berteriak sepuasnya dibawah derasnya curah hujan. Hingga tidak ada satupun yang mendengar kesedihan yang sedang dia tanggung sekarang.

**

Ara berjalan pulang kerumah dengan tubuh basah kuyup. Dengan sedikit menggigil dan raut wajah yang pucat karena terlalu lama berada di bawah hujan. Ara hampir sampai di dekat rumahnya saat dia melihat ada mobil polisi yang mendatangi rumahnya.

Ara melihat sang ibu menangis meraung-raung di dekapan sang kakak. Ara segera berlari mendekati mereka.

"Kak Angga apa yang terjadi?"tanya Ara tampak wajahnya ikut panik meihat kondisi sang ibu yang seperti itu.

"Anggi mengalami kecelakaan, aku akan segera ke rumah sakit, kamu jaga bunda ya, Ra."

"Tidak, ngga, bunda ikut kamu, bunda mau lihat kondisi Anggi."

"Tapi, Bun..."

"Biar aku yang jagain bunda, kak. Kita semua berangkat,"ucap Ara menengahi perdebatan antara ibu dan kakaknya.

"Baiklah, kita berangkat semua."

**

"Abimanyu, kamu di sini juga?"tanya Angga begitu sampai di rumah sakit dan melihat temannya itu ada di sana.

"Ya, aku ada bersama Anggi saat kejadian itu,"ucap Abimanyu.

"Kak,"panggil Ara dan seketika dia terdiam melihat Abimanyu ada di sana juga.

"Kita lihat keadaan kak Anggi dulu,"ajak Ara kepada kakaknya.

"Baiklah,"Angga berjalan mengikuti adiknya itu. Abimanyu mengikuti mereka berdua berjalan di belakang.

Sang bunda tampak masih menangis sambil memegang tangan putrinya. Anggi tampak pucat.

"Bim...."terdengar suara rintihan Anggi meskipun pelan dan tampak menahan kesakitan.

"Nak Bima, Anggi memanggilmu,"ujar sang ibu.

Angga seketika menoleh ke arah temannya,"ajak dia bicara,"perintah angga. Abimanyu pun melangkah mendekati Anggi.

"Aku di sini nggi, kamu jangan takut,"ucap Abimanyu sambil memegang tangan Anggi.

"Jangan pergi...."ucap Anggi pelan lalu kembali terdiam. Mungkin pengaruh suntikan yang diberikan dokter.

Melihat itu semua membuat Ara merasa sesak napas. Dia hanya bisa menahan dirinya. Ada bunda dan kakak tertuanya di sana. Dia tidak boleh lepas kendali.

Angga pun merasa ada yang aneh dengan sikap ketiga orang di depannya itu. "Bim, kita bicara di luar,"ujar Angga dan Abimanyu pun mengangguk mengiyakan ajakan Angga.

Flashback off

episode 3

"Apa maksudmu?"Angga tidak habis pikir dengan apa yang dilihatnya.

"Aku bisa jelaskan semua ini ngga."

"Kamu memang teman baikku, tetapi aku tidak akan segan-segan menghajarmu kalau kamu ingin mempermainkan kedua adikku,"ancam Angga. Dia menatap Abimanyu dengan tatapan tajam.

"Ini semua salahku. Aku yang tidak bisa mengontrol diriku sendiri."

"Jadi kamu akui kalau kamu bermain dengan Anggi di belakang Ara!"bentak Angga.

Abimanyu hanya terdiam. Dia melihat amarah sudah menguasai teman baiknya ini. "Aku minta maaf, tidak ada maksudku untuk...."

Bug! Bug! Bug!

"Bajingan kamu! Kamu pikir adik-adik ku adalah mainan buatmu, heh!"Angga yang sudah emosi tidak tahan untuk tidak memukul wajah temannya itu. Dia benar-benar marah mengetahui kedua adiknya ternyata jatuh cinta dengan orang yang sama. Dan lelaki itu juga tidak memiliki pendirian yang tegas untuk memilih diantara mereka.

"Ara sudah tahu?"tanya Angga kepada Abimanyu yang hanya dijawab dengan anggukan.

"Bajingan kamu!"Angga kembali memukul wajah Abimanyu.

"Aku tidak menyangka kamu akan berbuat seperti ini kepada saudari-saudariku."

"Cukup, kak, hentikan!"Ara berusaha melepaskan tubuh kakaknya yang berada di atas tubuh Abimanyu sambil menghajarnya.

"Cukup, kak. Dia bisa mati,"teriak Ara membuat Angga sadar akan perbuatannya.

"Hentikan, kak. Jangan lakukan itu,"ucap Ara sambil terisak. Angga berbalik dan memeluk tubuh adik bungsunya. Dia ikut merasakan bagaimana hancurnya hati adiknya itu. Dia tahu berapa lama adiknya mencintai lelaki itu dan merubah dirinya agar sempurna jika bersanding dengan seorang Abimanyu Permana.

"Maafkan kakakmu, kakak tidak bisa menjaga mu, tidak bisa menjaga kalian dengan baik."

**

Ara menata pakaian yang akan dia masukkan koper. Dia berencana akan tinggal di sana untuk waktu yang tidak dapat dia tentukan.

Dia memang sudah memutuskan untuk pergi dari rumah setelah pernikahan Anggi dan Abimanyu.

"Kamu tetap akan pergi?"tanya Angga dengan raut wajah sedih.

"Aku pergi juga untuk melanjutkan pendidikan ku kak, apa yang kakak takutkan,"ujar Ara sambil tersenyum. Dia tidak ingin membuat kakaknya merasa khawatir.

"Aku tahu kamu pergi bukan hanya untuk itu. Kamu hanya tidak ingin melihat mereka kembali. Tetapi apakah kamu tidak ingin pulang lagi ke sini?"tanya Angga.

"Disini ada bunda dan juga kakak. Mana mungkin aku tidak ingin pulang ke sini. Aku tentu akan pulang saat ada waktu nanti,"ujar Ara.

Angga menarik adiknya itu ke dalam pelukannya. Dia memeluk Ara erat sebagai tanda perpisahan. "Jangan pergi terlalu lama, segeralah kembali,"pesan Angga.

"Aku pasti kembali, kak,"janji Ara.

"Baik, aku pegang janjimu."

**

"Kamu jangan lupa makan, jangan keluyuran malam-malam sendirian. Jangan terlalu keras belajarnya,"pesan ibunda Ara saat mengantarkan putrinya ke bandara.

"Bunda tenang saja, Ara bisa jaga diri kok, percaya dengan Ara,"ujar Ara. Kemudian keduanya pun berpelukan sebelum Ara masuk ke dalam.

"Bima dan Anggi tidak bisa datang mengantar, Anggi sakit, mereka titip salam padamu untuk hati-hati selama di sana,"ujar Angga dan respon Ara seperti biasa hanya tersenyum menunjukkan bahwa dia baik-baik saja.

"Salam ku untuk mereka berdua ya, kak,"ujar Ara kepada Angga yang dijawab dengan anggukan.

"Sering-seringlah kirim kabar,"ujar Angga sambil memeluk tubuh Ara.

"Iya, kak, pasti,"jawab Ara.

Mereka bertiga pun berpisah. Ara masuk ke dalam ruangan karena hari itu dia akan terbang ke Paris, Perancis.

Keputusan ini semoga adalah keputusan terbaik yang kubuat. Semoga kalian berbahagia.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!