...****The sword of holy light****...
...Pertarungan menyisakan kepergian...
"Kenapa serigala hitam datang menghampiri aku semua." Sesal Kelvin sambil menebas pedang membunuh beberapa binatang buas.
Strak….
Tebasan pedang yang tajam dilapisi elemen cahaya begitu terang. Tebasan itu membunuh sebagian serigala hitam yang diserang oleh Kelvin.
Serigala hitam terdiam menyiapkan raungan keras memberikan hawa ketakutan dan kebinasaan pada Kelvin.
Roaaarrrrr….
Namun, Kelvin tahu akan raungan itu menghalau dengan pedang cahaya.
"Cahaya membelah langit keluarlah."
Sring.…
Serangan cahaya membelah langit memberi serangan secara horizontal kepada serigala hitam, secara tidak sadar banyak serigala hitam yang terbunuh oleh serangan ini. Kelvin hanya terdiam dengan kuda-kuda pedang menatap genangan darah hitam hampir di tempat bertarung yaitu Hutan Heir.
Sesudah menghabis semua, Kelvin ingin istirahat sejenak di bawah pohon pinus yang rindang. Pohon yang masih bersih dari bercak darah dan potongan tubuh serigala hitam.
Sambil istirahat Kelvin membersihkan pedang yang kotor terkena darah menggunakan kain baju dirinya.
Brett….
Kelvin menyobek kain bajunya yang lusuh terkena beberapa cipratan darah mengelap pedang cahaya.
"Kapanlah perang suci ini berakhir? Kenapa penderitaan harus ditanggung oleh aku padahal semua ini ulah Klan Bayangan!" resah Kelvin yang marah memikirkan penderitaan perang.
"Bajingan kau Chris Morgan, aku akan membunuhmu! Karena kau Perang Suci ini terjadi!"
pikir Kelvin sekilas teringat Chris Morgan
Kelvin yang terpikir sekilas tadi lalu berdiri, dengan ekspresi muka dingin ingin membunuh dalang penyebab Perang Suci.
Pedang Kelvin yang masih lengket sama darah hitam pekat hingga tidak bisa dilap pakai kain bajunya. Tanpa berpikir lama Kelvin mengibas pedang ke tanah dengan keras.
Sring…
Kibasan pedang Kelvin membuat darah yang melekat tadi lepas dan jatuh ke tanah.
Bekas darah yang masih menempel lalu tertanda di tanah tadi. Pedang itu menjadi bersih semula seperti bilah pedang yang ditempa. Kelvin mengarahkan pedang ke dahinya memberikan sebuah kepercayaan pada pedang dirinya.
Pedang itu memberikan reaksi cahaya yang begitu kuat bersatu sama dahi Kelvin mengeluarkan sebuah lambang cahaya kemurnian dan kedamaian yang ada di dahi Kelvin bereaksi.
"Partikel cahaya pelindung kemurnian dan kedamaian, ubahlah segala kegelapan dan hapus penderitaan ini." Pinta Kelvin yang memurnikan Hutan Heir.
Permintaan Kelvin terkabulkan pada pedang cahaya bersinar terang menunjukkan kemurnian dan kedamaian.
Kelvin yang melihat cahaya ini lalu menancap pedang cahaya ke tanah dengan kuat sehingga dapat menghapus segala kegelapan dan penderitaan akibat sihir hitam yang menghantui Hutan Heir.
Crack …
tiba-tiba tanah sekitar retak mengeluarkan cahaya di dalam yang begitu silau dan terang menghapus semua kegelapan. Kelvin yang melihat ini menutup mata sambil memegang pedangnya.
Dewa Cahaya aku mohon ubahlah Hutan Heir menjadi hutan biasa dan aku memohon untuk menetralisir semua kegelapan yang ada disini.
Pikir Kelvin sambil berdoa memohon keberkahan.
Retakan tanah yang semakin besar terbuka, keluarlah ledakan cahaya yang begitu besar dan menyilaukan menyelimuti Hutan Heir. semua kegelapan yang ada telah dihapuskan oleh partikel cahaya.
Semua darah menghilang dan bangkai serta mayat serigala hitam mati berubah menjadi debu-debu yang melayang bebas, bagaikan sebuah udara yang menghembus ke segala arah.
Cahaya terang yang melambangkan kemurnian dan kebebasan membuat Hutan Heir kembali normal. Suasana yang damai dan kehidupan mulai terlihat di Hutan Heir.
Kelvin yang sudah menetralkan semua kegelapan di Hutan Heir, tiba-tiba terjatuh sempoyongan. Hingga tangan satunya masih memegang pedang cahaya masih tertancap di tanah.
Seketika Kelvin batuk mengeluarkan darah di mulut akibat dari penggunaan elemen cahaya begitu besar menghabiskan tenaga dan mana.
"Uhuk … uhuk bangun Kelvin! Jangan menyerah dulu!" tekad Kelvin yang kuat sambil mengelap mulutnya dari darah.
Ketika dia mencoba berdiri kepala Kelvin masih mengalami pusing melihat keadaan sekitar seperti berputar, Kelvin lalu menggelengkan kepala sambil menutup mata sejenak untuk menghilangkan pusing.
"Ayolah, jangan sekarang sakitnya. Aku masih banyak kerjaan nih." Kata Kelvin yang lagi menahan pusing.
Tidak lama, kepala Kelvin pun tidak pusing lagi. Kemudian Kelvin angkat dari jatuh sampai mencabut pedang yang tertancap di tanah kemudian menyimpan di sarung pedang ikat pinggang punyanya.
Kelvin mencoba terus berjalan pelan sambil memegang kepala dirinya yang masih merasakan sedikit pusing.
Dalam perjalanan Kelvin untuk pergi dari Hutan Heir muncul sebuah suara telepati.
Suara telepati itu terus berdengung di telinga Kelvin hingga membuat risih bagi dia untuk berjalan. Kelvin lalu menghidupkan suara telepati.
Suara telepati berbunyi peringatan dari seorang. Kelvin yang awalnya tidak peka terhadap suara meminta tolong, Ketika dia memproses itu lama-lama. Akhirnya sadar bahwa suara kawan Kelvin bernama Dion meminta Kelvin lari dari Kota Axel.
Suara telepati itu berdengung gemuruh pertarungan.
"Kelvin, larilah dari Kota Axel! Jangan kesi–" putus suara telepati karena ada kejadian tak terduga.
Kelvin yang penasaran terhadap peringatan lalu menjawab.
"Dion tolong berikan kabarku! Apa maksud dari peringatan ini?" tanya Kelvin memanggil Dion di suara telepati. Namun, tak ada satupun suara yang menjawab panggilan Kelvin.
Kelvin yang merasa terguncang bergegas cepat meninggalkan Hutan Heir menggunakan langkah petir berlari seperti kilat menuju Kota Axel yang tidak jauh dari Hutan Heir.
Tiba-tiba suara telepati berdengung lagi.
"Tes … apa ada orang yang bisa mendengarkan aku berbicara? suara telepati berbunyi.
Kelvin yang mendengar suara telepati berhenti untuk menjawab suara telepati tersebut.
"Iya-iya ini Kelvin. Dion, apa kau selamat dari Kota Axel?" tanya Kelvin khawatir dengan keadaan Dion.
Suara telepati itu berhenti sejenak lagi, lalu mengeluarkan raungan ketawa jahat yang nyaring.
"Hahahahaha kamu bilang Dion tadi?" raungan suara ketawa menanyakan seseorang bernama Dion.
Kelvin yang mendengarkan suara raungan ketawa merasa familiar dan dapat menebak suara orang di suara telepati.
"Bajingan kau Chris! Apa yang kau buat dengan Dion!" Gertak Kelvin yang marah di suara telepati.
"Dion kawanmu? Cihh … sudah mati di tanganku dengan menebas leher saja. Lemah kali kawanmu, nak!"
"Kau apakan dion sampai seperti itu bajingan!" marah Kelvin yang memuncak tidak tahan melihat kawan dirinya mati.
Suara telepati itu terdiam sejenak lagi, Kelvin yang penasaran menanyakan lagi keadaan temannya.
"Woi kau apakan temanku itu!" tanya Kelvin dengan menahan amarahnya.
Suara telepati itu berbunyi lagi menjawab tanyakan Kelvin.
"Temanmu mati! Kalau ingin mayat dia kesinilah, kepala dia aku tancap di atas tombak Istana di Kota Axel." Ajak Chris di suara telepati.
Kelvin mendengarkan hal tragis lagi merasa dirinya dendam ingin membunuh Chris di suara telepati.
"TUNGGU KAU BAJINGAN! AKU AKAN MEMBALAS DENDAM ATAS KEMATIAN TEMANKU!" teriak Kelvin yang marah sudah memuncak.
Suara telepati membalas lagi.
"Baiklah aku tunggu kedatanganmu, Kelvin tut…tut…tut." Sambut Chris di Kota Axel.
Kelvin merasa kesal lalu menghancurkan suara telepati di telinga. Tanpa berlama lagi dia bergerak dengan langkah petir melangkah cepat seperti macan mengejar mangsa.
Kelvin yang tersulut emosi tanpa berpikir positif, isi kepala Kelvin penuh dendam untuk membunuh seorang. Kelvin terus melangkah hingga kemudian sampai di Gerbang Kota Axel, ketika sampai di sana Kelvin melihat Pinggiran Kota Axel yang sudah hancur berserakan potongan tubuh manusia yang hancur dan potongan kepala yang berhamburan di pinggiran sungai dan toko-toko kecil.
Kelvin melihat hal keji, lalu pergi melaju ke pusat kota tanpa mempedulikan hal sekitar sekarang.
Sesampainya di pusat kota, Kelvin lari menuju ke Halaman Istana Kota Axel tanpa di sadari didalamnya penuh darah segar hampir menyelimuti sebagian istana. Kelvin yang melihat terus masuk ke dalam Halaman Istana menghindari potongan tubuh manusia yang telah dibunuh.
Sesampainya di Halaman Istana yang luas Kelvin melihat Chris menancap kepala Dion ke tombak bendera Istana Kota Axel dengan mata yang masih terbuka.
Kelvin yang melihat hal keji hanya terdiam melihat temannya mati mengenaskan. Tanpa berbicara Kelvin memegang keras sarung pedang dan mengeluarkan pedangnya.
Kelvin lalu menyerang Chris yang tengah menancap kepala Dion. Saat menancap kepala Dion, Chris tersenyum melihat Kelvin terpancing sama perhatian dia. Tanpa melihat dia melemparkan burung gagak hitam ke arah Kelvin.
Kelvin melihat burung gagak hitam, menghalau dengan sengatan petir
Jgeeerr…
Sengatan petir berhasil menghalau burung gagak hitam itu terhindar oleh Kelvin. Namun, tidak lama Chris datang menghampiri Kelvin mendekat melayangkan tinju kegelapan tepat ke perut Kelvin.
Kelvin yang terkena tinju kegelapan terlempar jauh mengenai dinding Istana Kota Axel.
Bumm…
Suara dentuman keras.
Kelvin yang terluka keras di bagian perut segera menyembuhkan dirinya dengan elemen cahaya. Karena membutuhkan waktu lama, Chris tertuju pada Kelvin lalu mencengkram tubuh Kelvin hingga terbaring.
"Bajingan! apa yang telah kau buat sama Kota Axel dan temanku!" sahut Kelvin sambil mengeluarkan darah menyembur ke Chris.
Chris yang melihat ini ketawa dengan santainya.
"Hahaha gini kah, calon raja yang aku bunuh?, perasaan kuatlah tapi seperti semut kekuatannya." Sindir Chris.
Kelvin yang marah akan sindiran menarik pedang miliknya menggunakan petir di tangan. Akan tetapi Chris sadar Kelvin menarik pedang di sebelahnya menahan tangan Kelvin memakai kakinya dengan memberikan injakkan keras.
"Argggghhh … lepaskan ini bajingan!" jerit Kelvin menahan sakit diinjak tangannya.
Chris yang sudah tidak tahan sama mulut Kelvin lalu menutup mulut sambil bersiap menebas leher Kelvin hingga berkata.
"Mulut sampahmu mengatakan orang dengan sesuka hati. Ikutilah temanmu yang mati disana!" ujar Chris yang tangan kanan dirinya menahan kepala Kelvin. Lalu tangan kiri siap menebas kepala Kelvin.
"Terimalah riwayatmu, nak." pesan Chris pada Kelvin.
Sebelum ditebas. Kelvin mengucapkan penyesalan di dalam hatinya.
Kalau aku lebih kuat darimu mungkin sudah kubunuh kau dengan mengambil jantungmu.
Chris mendengarkan Kelvin menyebut penyesalan dalam hati lalu menyahut.
"Tariklah jantungku yang berharga ini!" sahut Chris.
Kelvin yang siap menerima takdir menutup matanya. Berharap bantuan datang dalam waktu dekat.
Ketika ingin ditebas, datang seorang baru mengeluarkan serangan udara yang kuat. Serangan tersebut membuat Chris terhempas begitu jauh membuat kesempatan Kelvin mengambil pedang cahaya.
Kelvin berusaha melihat siapa orang yang menyelamatkan dirinya karena terhalang kabut. Tanpa sadar bahwa orang itu merupakan adiknya sendiri yaitu Kevin.
Kelvin terkejut melihat adiknya datang di Kota Axel berbahaya ini sehingga membuat Kelvin ingin memarahi Kevin.
"Kevin kenapa kau kesini!" keluh Kelvin.
Kevin yang mendengar kakaknya bertanya tentang kedatangan dia lalu berkata.
"Aku kesini datang membantu kakak, bukan untuk mempersulit kakak," kata Kevin yang melihat ke depan.
Kelvin yang agak ragu sama kata Kevin lalu berkata lagi.
"Apa kau gila datang kesini, kau tidak memikirkan Ayah di Kota Cyrilo!" tanya Kelvin yang berpikir sama Ayahnya.
"Sudahlah tanyamu kakak, musuhmu ada didepan. Sekarang jangan pikirkan kelakuan bodohku yang lama lagi, sekarang aku ingin berubah." Ujar Kevin dengan bersiap menyerang musuh yang akan datang.
Kelvin yang merasakan hawa yang beda pada adiknya tersenyum, kedatangan adiknya membuat Kelvin semangat untuk membunuh Chris.
"Baiklah, bersiap untuk membunuh orang bajingan, Kevin!" sapa Kelvin
lalu dijawab sama Kevin.
"iya kak!"
Tidak lama mereka bersiap menyerang, Chris Pun bangun menuju mereka dengan raut kesal karena diserang secara diam-diam.
"Menyebalkan, menyerang secara diam-diam!" kesal Chris yang tubuhnya yang masih kuat di serang sihir elemen angin.
Chris yang tengah kesal melihat ada satu orang lagi yang membantu Kelvin membuat Chris senang untuk membunuh orang baru lagi.
"Oh… oh… ada orang baru lagi rupanya!" ujar Chris yang ketawa jahat.
Tanpa lama Chris mengincar Kevin terlebih dahulu karena serangan sihir angin yang mengganggu Chris dalam bergerak.
Kevin mengetahui posisi Chris lalu menghindar dengan langkah angin mengeluarkan serangan sihir tiupan angin yang membuat Chris terpukul.
Kelvin tahu Chris terpukul sama serangan tiupan angin, menyerang Chris dengan pedang. Adu pedang sama sarung tinju pun mulai bergema di sekitar Istana Kota Axel.
Bummmm….
Suara gema gemuruh pertarungan membawa ritme sengit pertarungan antara anak kembar dan Chris mulai menuju kemajuan.
Chris yang tidak betah akan serangan sihir angin bertubi-tubi dari Kevin sehingga dia mengeluarkan sihir hitam berupa rantai duri hitam untuk menangkap Kevin.
Kevin yang melangkah angin merasa kurang cepat dibanding rantai duri yang terus mengincar tubuh terus hingga Kevin meminta kakak untuk menolongnya.
"Kakak! tolong bantu Kevin hilangkan rantai duri hitam ini!" sapa Kevin pada kakaknya.
Kelvin yang mendengar suara adiknya mencoba memutuskan rantai duri yang mengincar adiknya menggunakan elemen cahaya di pedangnya.
Cring…
Bunyi terputus rantai duri hitam membuat Kelvin mendekat adiknya untuk melindungi. Tanpa sadar Chris melompat ke atas kepala mereka melayang tinjuan dari atas.
Kevin yang mengetahui hal itu mendorong kakaknya menggunakan elemen angin.
"Kak awas!" tegur Kevin kepada Kelvin hingga terdorong jauh dari Kevin.
Bummmm…
Suara ledakkan akibat tinju Chris dari atas membuat getaran tanah menjadi retak besar dan debu sehingga menghalau penglihatan mereka dalam bertarung tanpa disadari Chris mengincar Kevin lagi dengan serangan tinju sihir hitam yang kuat. Namun, dihindari oleh Kevin sama langkah angin. Kevin berusaha menghindari celah tinju Chris Morgan dengan teliti.
Karena terlalu teliti Kevin membuat dia tidak fokus pada medan area membuat dia terpojok di himpitan dinding Istana sehingga Kevin tidak bisa melangkah. Chris menyadari bahwa Kevin terpojok.
"Hahaha, kau tidak bisa kabur lagi semut lincah!" ungkap Chris dengan muka senangnya menangkap Kevin.
Ketika Chris ingin membunuh Kevin, Kelvin yang melihat kemudian menendang Chris dengan benturan cahaya membuat Chris terlempar jauh. Kelvin menarik pedang cahaya menyerang Chris secara bertubi-tubi.
Pertarungan pedang dan sarung tinju Chris sekuat batu mana tidak mempan di hancur oleh pedang cahaya. Kelvin yang kesal mulai menambahkan kekuatan cahaya yang besar pada bilah pedangnya.
Kelvin menyerang berulang-ulang kali mengeluarkan tebasan cahaya tajam mengenai bagian badan dan muka Chris sehingga terluka karena terkena tebasan cahaya berulang-ulang.
Tidak lama Chris mengeluarkan raungan sihir hitamnya yang dapat mengeluarkan racun tapi dapat digagalkan oleh Kevin dengan melempar bola angin dari jauh. Dan tepat mengenai perut Chris sehingga dia terhempas beberapa langkah. Dan serangan bola angin datang dari segala arah menyerang Chris.
Chris hanya bisa berlindung dengan sarung tinju, menghalau serangan bola angin walaupun cuma bisa sebagian di halau. Tetapi, serangan bola angin menyerang terus bagian belakang, kepala, kaki dan alat vital Chris.
Ketika serangan bola angin mengenai alat vitalnya, Chris menjerit kesal, "ARGHHHH … SIALAN KAU PENYIHIR ANGIN ARGGGHHH!" jerit Chris menahan sakitnya terkena bola angin yang mengenai alat vitalnya.
Chris yang pikiran kacau mulai geram sama serangan sihir angin hingga mengincar Kevin terus tanpa mempedulikan serangan bola angin mengenainya. Ketika ingin menyerang Kevin tanpa disadari Chris, bahwa Kevin sengaja memprovokasi Chris agar bisa terpancing dengan jebakan, "akhirnya kena jugakan, Kakak giliranmu!" suruh Kevin kepada kakaknya untuk mengilirkan serangan.
Chris terjebak di jeratan angin Kevin membuat kesempatan Kelvin untuk menyerangnya, "baik Kevin sekarang giliran aku lagi!" sambut Kelvin dengan melanjutkan serangan lagi.
Serangan penghakiman cahaya Kelvin mengenai Chris hingga terlempar jauh. Namun, masih bisa dihalau lagi menggunakan sarung tinju. Tidak lama Kelvin mengeluarkan tombak cahaya besar lalu melemparkan serangan ditambah dengan serangan runcing angin dari Kevin membuat gabungan serangan seperti tombak runcing yang akan siap menembus pertahanan batu mana dan membunuh naga.
Chris yang tidak apa-apa lagi menahan serangan tombak runcing dengan sarung tinju. Serangan itu berdentum sangat kuat dan saling adu kekuatan ketahanan.
Sret…
Bunyi gesekan tombak dan sarung tinju bergesek berdengung kuat, tanpa lama kemudian.
Krak…
Sarung tinju Chris pecah terkena tombak yang dilemparkan oleh Kelvin dan akhirnya tubuh Chris terkena hingga terlempar sampai ke luar dari Istana Kota Axel.
Bummmm…
Suara ledakan dari jauh bergema.
Kelvin dan Kevin yang lelah bertarung dengan kuat menghabiskan banyak mana mereka, terutama Kevin yang merasa lelah tubuh akibat mana punyanya terkuras habis. Dan akhirnya mereka merayakan kemenangan membunuh Chris dengan mengetos tangan merasa senang. Kelvin senyum bahagia begitu juga Kevin.
"Bagus Kevin akhirnya kita bisa membunuh dia kerja bagus!" puji Kelvin dengan mengibas rambut Kevin.
Tidak lama kemenangan itu berubah menjadi tragis, tanpa disadari, Chris masih hidup walaupun tubuh dia tertancap tombak cahaya masih sempat bergerak cepat dan membawa pedang untuk menusuk Kelvin.
Kevin melihat kakak dirinya akan ditusuk memakai pedang yang dibawa Chris dari bagian belakang hingga Kevin segera mendorong tubuh kakaknya dari arah Chris datang.
"Kakak! awas Chris masih belum mati kakak!" tegur Kevin dengan mendorong kakaknya ke samping.
Kelvin yang terdorong ke samping melihat kejadian ini didepan matanya.
Jleb …
Suara tertusuk pedang mengenai bagian perut Kevin menahan pedang agar tidak menuju ke Kelvin.
Kevin berusaha keras menahan bilah pedang yang runcing tersebut mengunakan tangan kosong agar tidak mengenai Kelvin.
Kelvin yang melihat Kevin tertusuk pedang runcing di depan mata. Tubuh Kevin berusaha menahan pedang Chris agar tidak mengenai kakaknya, akan tetapi cucuran darah keluar dari tubuh Kevin begitu banyak.
"Kakak, baik sa–?" tanya Kevin yang mulutnya keluar darah.
Chris yang merasa murka melepaskan pedang runcing yang tertancap di tubuh Kevin dari samping hingga tangan Kevin terputus. Dan akhirnya Kevin terkapar menerima tusukan pedang runcing hingga sabetan pedang dari Chris membuat Kelvin menetes air mata.
"Kevin! Tidak, Kevin jangan mati dulu Kevin!" rintih Kelvin dengan tangannya ingin memegang Kevin.
Chris yang masih hidup melihat adegan kakak dan adik terpisah membawa dirinya ketawa merasa semut lincah yang menganggu dia hilang.
"Mati kau semut lincah! sekarang kamu sendiri semut ciut!" sindir Chris melihat Kelvin menangis.
Kelvin yang mendengarkan Chris berkata seperti ini membuat dia marah dan Kelvin bangun dengan.
"Kau bajingan sialan! Aku akan balas kematian adikku ini dengan rasa siksa yang pedih!" murka Kelvin.
Kelvin yang murka mulai berubah tubuh hingga mata dia berwarna kuning seperti cahaya yang menyala begitu juga tanda lambang cahaya kemurnian dan kedamaian bereaksi sama tubuh Kelvin, Chris yang menebas pedang runcing ke tubuh Kelvin. Dapat di hindar Kelvin menggunakan tangan kosong mematahkan pedang runcing hingga pecah.
Krak…
Pedang itu terpecah, Chris yang melihat hal yang menakutkan ini mundur sedikit demi sedikit. Kelvin yang murka mengayunkan pedang cahaya menggunakan tangan memotong kaki Chris dengan sekali serang.
Swoosh…
Kaki Chris terpotong dan membuat dia jatuh sambil teriak kesakitan menahan kaki dia terpotong.
"Akhhhhhhhh … kakiku, kakiku!" jerit Chris memegang kakinya menggunakan tangan.
Tidak lama ayunan kedua dilancarkan lagi oleh Kelvin ke bagian Chris.
Swoosh…
Tangan Chris terputus lagi terkena ayunan pedang membuat dia terbaring dan meminta ampun kepada Kelvin menggunakan mulut dengan iming-iming memanggil Kelvin tuan agar memberi dia kebebasan lagi.
"Ampun aku tuan, aku ingin hidup tuan, ampunkan segala dosa aku tuan!" rengek Chris dengan nangisnya merasa tubuhnya tidak bisa sembuh lagi.
Kelvin yang mendengarkan ampunan Chris menolak semua tawaran hingga ampunan Chris.
"Tidak ada gunanya Chris, kau sudah membunuh hampir semua manusia di dunia euro dan engkau sudah membunuh adikku, sekarang kau meminta ampun? Kau tak malu dengan dosa kau di akhirat nanti seperti apa! Terimalah penderitaan di sana nanti!" tolak Kelvin.
Ayunan pedang terakhir Kelvin mengarah ke kepala dan jantung Chris membuat Chris merengek terus meminta ampun. Kelvin yang tidak peduli lagi omongan Chris, langsung mengayunkan pedang.
Swoosh…
Dan akhirnya Chris mati mengenaskan dengan tubuh termutilasi secara tidak berbekas, Kelvin pun kembali ke tubuh dia semula dan menghampiri Kevin.
Kelvin memapah adiknya ke pangkuan dirinya sambil berkata pada Kevin.
"Kevin, jangan pergi dulu Kevin, jangan tinggalkan kakak sendirian disini Kevin! Kakak tidak mau kau meninggalkan kakak di kondisi seperti ini Kevin!" ucap Kelvin yang menangis melihat Kevin pergi.
Kevin yang tersentuh dengan wajah kakaknya nangis dan pertarungan hebat tadi menjadi kenangan untuk Kevin terakhir kalinya.
"Jangan nangis kakak, aku berterima kasih kepada kakak yang mau terima aku apa adanya. Kevin sangat senang tadi dapat bertarung sama kakak."
"Kevin senang sama kakak, Kevin ingin meminta maaf sama kakak selama ini Kevin selalu menyusahkan kakak selalu merepotkan dan selalu menghalangi beban bagi tujuan kakak selama hidup ini penuh derita kakak menahan kesabaran terhadap aku." Maaf Kevin dengan suara sedihnya meminta maaf.
Kelvin yang mendengar ucapan lalu memegang tangan Kevin dengan erat dan mengusapkan tangan Kevin ke muka kakaknya.
"Kakak akan memaafkan semua kesalahanmu Kevin. Maafkan kakak selama ini selalu memarahimu, memusuhi hingga ingin membunuhmu!" keluh Kelvin dengan nangisnya.
"Iya kakak, Kevin maafkan. Kevin ingin pamit kepada ayah dan juga meminta maaf kepadanya selama ini mengganggu dirinya. Pesan Kevin pada kakak, teruslah berjuang dan teruslah hidup kakak. Kevin bangga punya kakak yang kuat dan selalu tersenyum senang seperti tadi." Ucap Kevin dengan wajah senyum sambil menangis melihat kakaknya.
Kelvin yang menangis terus tidak bisa berkata-kata melihat Kevin mengucapkan kalimat perpisahan hingga kemudian Kevin berbicara untuk terakhirnya kalinya kepada kakak sampai menghembuskan napas terakhir.
"Sampai jumpa kakak, teruslah hidup dan jangan sia-siakan hal ini kakak. Kalau ada kehidupan lagi aku akan melakukan hal senang bersama kakak lagi!" ucap Kevin dengan senyum terakhir yang dia perlihatkan pada kakaknya.
Tidak lama hembusan napas terakhir Kevin sudah tidak ada dan denyut nadi di tangan Kevin tidak terasa lagi. Akhirnya Kevin meninggal dengan tenang dan harapan terakhir dia bisa terkabulkan.
Kelvin yang menangis kehilangan adiknya berteriak, "KEVINNNNNN…" Teriak Kelvin menahan kepedihan atas kehilangan adiknya begitu juga kawannya yang sudah terbunuh semua menyisakan seseorang sendiri yaitu Ayahnya sendiri.
Kelvin menangis sambil mendekap tubuh Kevin yang tidak bernyawa dengan keras dan menyampaikan permohonan sebelumnya.
"Baik Kevin, kakakmu akan berjuang terus sampai kita ketemu nanti di alam lain bersama ibu nanti." Ungkap Kelvin dengan tatapan mata senyum.
...6784...
...The sword of holy light...
...----------------...
"Huft, plot twist yang menyedihkan, aku terkesan sama Kevin tokoh antagonis yang rela berkorban nyawa untuk tokoh utama agar bisa menghindari serangan pedang Chris," ungkapku sambil menahan air mata menangis membaca cerita novel ini.
"Padahal aku sudah membaca berulang kali, tapi bagian sini aku merasakan kesedihan yang mendalam pada cerita ini," keluh aku tengah mengelap air mata yang menetes di mata.
Tidak lama datanglah suara keras. Berupa pintu yang dipukul keras dari luar.
Blam…
Aku yang terkejut mendengar pintu dipukul keras ketika terbuka melihat rupanya Aura yang berada di depan pintu kamarku.
Dengan marah dia berkata pada aku.
"Mike, aku menyuruhmu untuk tidur bukan untuk membaca novel sampai larut malam. Lihat jam itu sudah larut malam ini. Kau masih belum tidur besok kita akan ke sekolah tahu!" bentak Aura melihat aku masih belum tidur sekalinya dia menunjuk jam.
Aku yang risih sama bentakkan Aura lalu menutup telingaku hingga menyahut dia.
"Iya-iya aku akan tidur nih, aku sudah menaruh novel dan mukai tidur." Sahut aku yang risih terhadap Aura.
Aura yang masih memperhatikan aku terus di depan pintu kamar berkata pada diriku.
"Sekali-sekalilah Mike, jangan tercandu terus untuk membaca novel cobalah istirahat pentingkan tubuhmu itu, Mike!" pesan Aura kepada diriku
Aku yang tidak mempedulikan Aura lalu menutup kepalaku sama selimut yang sedari tadi berada di kakiku, Aura yang melihat aku tidak mempedulikan omongan dia hanya bisa mengelus dada.
Akan tetapi, Aura berharap pada aku bahwa aku bisa berubah kalau bisa.
Tidak lama kemudian Aura menutup pintu kamarku dengan pelan.
Ceklek…
...Lahir Kembali di Novelku?...
Namaku Mike Wilson seorang remaja yang beranjak dewasa menghabiskan waktu dengan membaca komik dan beberapa buku cerita. Sementara dimalam hari aku menghabiskan membaca novel kesukaan yang berjudul "The sword of holy light" Novel sudah kusam, memiliki 7000 halaman walaupun tebal dan berat.
Tetapi, itu menarik bagi diriku untuk membacanya. Terkadang novel ini sudahku baca habis berulang-ulang kali. Namun aku masih suka sama novel ini, sampai aku ngembun untuk membaca ini walaupun sering kena marah Aura tapi aku diam-diam membaca ini di kasur yang ditutupin selimut seolah-olah ingin tidur padahal didalamnya tidak tidur lagi baca novel hingga.
Tidak terasa waktu pagi sudah mau datang dengan sinar matahari yang menyinari kamarku. Kemudian alarm jam di rak meja dekat tempat tidurku berbunyi.
Cring.…
Bunyi alarm nyaring membangun diriku dari tempat tidur sampai mematikan alarm jam punyaku memakai tangan mematikan tombol dengan keras.
ntup....
Tidak lama aku bangun dari tempat tidur dan membuka jendela kamar dengan perasaan masih ngantuk.
"Hahhhh… Gapalah tidak libur sekolah yah, masih baca novelku yang masih belum kubaca," kataku yang masih menguap.
Aku yang terpaksa sekolah hari ini berjalan keluar dari kamar untuk mengambil handuk yang bergantung di jemuran kamar mandi. Saat berjalan menuju kamar mandi tanpa sengaja aku berpapasan sama Aura sepupuku yang juga ingin ke kamar mandi.
Saat berpapasan bersama di kamar mandi. Aura mengucapkan selamat pagi pada aku saat sedang gosok gigi bersama.
"Selamat pagi Mike!" tegur Aura yang moodnya lagi senang memukul belakangku.
Aku terkejut dan merasa sakit dipukul bagian belakangku saat tengah menggosok gigi dan aku yang kesal lalu menyahut Aura
"Pagi Aura, tolonglah lain kali jangan memukul belakangku lagi!" kataku yang kesal menoleh ke Aura.
Aura ketawa melihat aku kesal memberikan balasannya.
"Hahaha biasa jak mukamu, saat jawab salamku. Jangan kesal begitu, nanti mukamu keriput loh," balas Aura ketawa kecilnya bercanda padaku.
Aku tidak peduli sama candaan Aura lalu cepat menyelesaikan gosok gigi, mandi, berkemas kamar yang berantakan, sarapan pagi dan bersiap pergi sekolah.
Tidak lupa aku membawa novelku tebal dan kusam ke dalam tasku. Aura melihat aku memasukkan novel itu memegang dahinya sambil berkata.
"Aduh, memang yah novelmu itu sudah jadi bagian dalam hidupmu. Aku capek mengingat nya terus," keluh Aura yang melihat tingkat Mike.
Kemudian mereka pergi berserta ke dalam mobil sekolah untuk berangkat ke sekolah, setelah sampai di SMAPN 1 Siberian. Aku dan Aura keluar serta juga menuju ke sekolah.
Mereka tanpa komunikasi satu sama lain malah bergegas masuk ke kelas, hingga waktu bel sekolah berbunyi menujukan waktu untuk mulai belajar.
Ketika belajar Sejarah Kota Siberian, Aura menoleh ke aku yang lagi diam-diam membaca novelku dibawa laci meja sekolah. Aura yang sekilas melihat ini lalu menegur aku biar fokus pada pelajaran sejarah terlebih dahulu.
"Mike, berhentilah baca novel itu dulu. Kalau tidak aku gadu sama guru didepan!" tegur Aura pada aku iming-iming ingin mengadu.
Aku yang risih sama teguran Aura lalu mengiyakan dan langsung menutup novel ku tadi.
"Iya Aura, aku dengar omonganmu." Kataku yang mendengar teguran Aura.
Aku yang rada cemberut ratu lalu fokus kedepan mendengarkan penjelasan Guru Sejarah yang membosankan. Akan tetapi, di sudut pandang Aura senang melihat diriku fokus ke depan sama pelajaran sejarah.
Beberapa menit kemudian…
Tibalah waktu istirahat datang, hampir sebagian murid pergi ke kantin untuk membeli makanan berserta minuman, terkadang ada yang WC dan juga nyantai di lapangan sekolah.
Namun situasi di dalam kelas Aku.
"Anak-anak, waktu istirahat kedua berbunyi silahkan kalian istirahat dulu 30 menit ini," suruh guru.
"Baik, Ibu." Sambut murid tersebut.
Ketika guru itu keluar untuk ke kantor murid lain pada berkemas tas untuk menjaga peralatan sekolah tidak tercuri oleh orang jahil.
Aku yang terdiam di dalam kelas saat jam istirahat membuat aku membaca novelku yang masih belum kebaca. Disisi lain Aura punya inisiatif untuk mengajak aku ke Kantin Sekolah. Akan tetapi, aku santai membaca novel tanpa peduli sama ajakan Aura.
Aura yang rada kesal sama aku yang tidak peduli lalu memarahiku sambil memukul mejaku.
Blam…
"Mike, dengarlah ajakanku. Kau nih orang tulikah? Nihlah pengaruh kau membaca novel terus sampai lupa sama diriku ini," kata Aura yang kesal menunjukkan diriku.
"Apa yang kau suka sama novel yang tebal dan kusam itu, mending kau buang itu daripada kau gila!" sambung Aura.
Aku yang mendengarkan kesal Aura menanggapi dengan santai.
"Aku tidak tuli, memang sengajaku. Membaca novel bukan membawaku terpengaruh sama yang namanya lupa atau apa. Itu memang hobiku dan kesukaan untuk menghilangkan rasa bosanku!" Jelasku yang menyahut omongan Aura tadi.
Dan aku melanjutkan lagi bicaraku.
"Kau pun tidak ada urusan sama diriku, terserah aku mau membaca novel atau tidak jangan memaksa diriku! Kalau mau, kau pergi kantin sendiripun bisa tanpa aku. Yang jelas aku akan nyusul ke kesana." jelas Mike.
Aura cuma bisa bersabar menghadapi Mike. Karena malas meladeninya akhirnya Aura memilih mengalah.
"Baiklah! Awas kau tidak menyusulku ke Kantin Sekolah!" Ancam Aura pada aku kalau tidak ke kantin.
"Iya-iya nanti aku akan datang!" tegas diriku.
Ketika selesai membaca beberapa halaman, aku ke kantin menghampiri Aura. Banyak hal yang dibicarakan tentang diriku yang terlalu introvert dan selalu menyendiri membaca novel yang kubaca menjadi topik oleh teman Aura. Yah aku berbicara dengan santai padahal dalam hati ingin lari tidak tahan akan keramaian, tapi hadapilah sebentar.
...----------------...
Hingga tidak terasa waktu pulang sekolah pada sore hari pun berbunyi. Aku yang senang ketika pulang ini ingin menghabiskan waktu untuk melanjutkan membaca novel.
Namun ketika berjalan aku bertemu Aura lagi mengajak diriku untuk pulang bersamanya.
"Mike, kau tidak pulang serta denganku?" tanya Aura sembari berjalan sama diriku.
Aku menolaknya lagi karena ingin ke taman kota untuk menghabiskan waktuku ingin sunset sekalian membaca novel di sana.
"Maaf Aura, lain kali saja yah aku ingin ke taman kota tidak pulang bersamamu untuk sementara waktu." Tolakku sambil menggaruk-garuk kepala.
Aura yang mendengarkan aku menolak ajakan pulang bersama, lalu menyampaikan salam kepada diriku.
"Baiklah Mike, kalau gitu nikmati waktumu di taman kota. Hati-hati juga di jalan raya lihat-lihat matamu saat berjalan!" pesan Aura yang berhenti menatapku.
Aku mendengarkan salam Aura lalu melambaikan tangan untuk menyampaikan sampai jumpa kepada Aura.
"Iya Aura, aku ingat. Kalau gitu sampai jumpa dulu yah di taman kota, mungkin aku malam hari akan pulang ke rumah!" kataku yang melambaikan tangan ke Aura.
Setelah aku melambaikan tangan. Aura pergi bertemu dengan kawan-kawan sekelas di depan sekolah. Aura menghampiri teman-teman untuk bertanya tentang pekerjaan sekolah yang akan diselesaikan besok. Sehingga kawannya mengajak kerja sama untuk mengerjakan tugas ini.
Disisi lain, aku melihat Aura berbincang dengan santai dan senangnya. Tanpa berlama lagi aku mulai berjalan dan menikmati waktu ini. Tidak lepas untuk menggunakan headset di telingaku mendengarkan lagu.
"Sore gini, enaknya lagu vibes lembut dan slow," senangku mendengarkan lagu.
Aku yang sudah menutupi telinga memakai headset tidak lagi mendengarkan suara kegaduhan kendaraan yang berlalu lintas di jalan karena volume suara 100℅. Hingga aku ingin menunggu rambu lampu hijau untuk menyeberangi jalan.
...----------------...
Aura berencana sama kawannya ini kepikiran untuk mengajak Mike lagi untuk belajar kelompok. Akan tetapi Aura melihat jalan diseberang ada sebuah truk kontainer yang rem blong memberikan lambaian tangan supir untuk menyuruh pinggir dari jalan.
Mike berjalan menyebrangi zebra cross sambil menunggu rambu penyeberangan berwarna hijau. Namun, Mike tidak mendengarkan suara klakson mobil kontainer.
Aura melihat ini lalu berlari cepat menghampiri Mike. Dan berteriak dari jauh untuk menyelamatkan Mike. Akan tetapi, Mike tidak mendengarkan teriak dari Aura. Kemudian lampu rambu penyeberangan itu berwarna hijau saatnya aku berjalan menyeberangi zebra cross.
Aura pun makin teriak melengking dari jauh memanggil nama aku.
"MIKE! AWAS DARI SANA ADA TRUK KONTAINER REM BLONG, MIKE DENGARKAN TERIAKKU!" Teriak Aura melengking.
Sedangkan aku yang mendengarkan suara samar-sama dari belakang lalu menoleh dan berhenti tepat di zebra cross tersebut. Aku pun membuka headset dari telingaku dan melihat Aura dan orang sekitar menunjukkan diriku menyuruhku pinggir. Aku bingung dengan suruhan pinggir itu lalu menoleh ke arah kanan. Dan aku tidak ada truk kontainer datang dengan suara klakson nyaring.
Tet… tet… tet…
Aura yang terlambat mengejar Mike cuma bisa meneriakkan namaku.
"Mike!!"
Aku yang membuka mata dari suara klakson yang nyaring seketika truk kontainer menabrakku.
Brakkkk.…
Suara tabrakan terdengar keras di sekitar sana membuat beberapa histeris teriak Dan truk kontainer oleng menabrak pohon di jalan.
Aku merasa tubuhku beberapa yang lain patah dan sebagian tubuhku ada yang terputus dari tubuhku. Aku merasa kesakitan yang kuat menahan sakit, hingga genangan darah banyak mengelilingi tubuhku.
Aku merasa inilah takdirku terakhir kali berada di bumi.
Aura melihat kejadian kecelakaan tragis berlari menuju ke Mike. Raut menangis dan terkejut melihat Mike dengan kondisi penuh darah dan beberapa bagian tubuh putus dari dari tubuhnya.
Aura yang sampai menuju Mike lalu duduk memapah kepala Mike yang penuh darah ke kaki Aura. Walaupun Aura tidak peduli sama bajunya kotor sama darah dia memegang muka Mike sambil menangis.
"Mike! Kenapa kau tidak mendengar teriakku!" kata Aura sambil menahan air matanya melihat Mike sekarat.
Aku yang melihat Aura menahan air matanya. Hingga aku kepikiran ingin memegang pipinya Aura untuk terakhir kali. Walaupun tangan kiriku putus akibat terlindas tadi cuma bisa menyisakan tangan kanan.
"A-aku tidak mem-perkirakan bah-wa aku akan ce-pat meninggal-kanmu, Aura." Kataku yang sepatah demi sepatah karena luka dibagian mulutku.
Aura yang melihat tangan kanan memegang pipinya lalu dia dia memegang tanganku juga dengan erat. Aura yang mendengar sepatah ngomongin lalu memohon padaku.
"Mike, bertahanlah sebentar! Pertolongan akan datang segera. Tolong jangan tinggalkan aku dulu!" mohon Aura berteriak sambil menangis.
Aku tersenyum melihat Aura peduli denganku terakhir kali, hanya bisa berpesan pada Aura. Karena badanku sudah cacat dan banyak luka sehingga aku tidak bisa melanjutkan hidup ini.
"Aura, aku akan ting-gal-kan novel kesayangan-ku padamu. Wa-laupun bagimu ini su-dah tebal dan ku-sam, dan aku me-minta maaf pada-mu selama ini aku me-repot-kan dirimu hing-ga tidak peduli-kan diri-mu. Maaf yah Au-ra, sampai akhir-nya aku bisa men-yusul ayah dan ibu-ku di-sana." Pesanku pada Aura.
Tidak lama aku melihat langit yang berwarna orange dan sinar matahari yang begitu terbenam. Dan sunset inilah yang ingin aku lihat. Tapi sekarang aku harus pergi dari kenikmatan dunia ini.
Ayah, Ibu, Mike datang menemukan kalian. Aku harap bisa lahir kembali dengan orang tua yang utuh Dan hidup tidak membosankan.
Pikir aku yang masih bisa bernapas, tidak lama aku menghembuskan napas terakhir diriku dengan menutup mata.
Aura melihat Mike menghembuskan napas terakhir menangis dan mendekap Mike dengan badan yang penuh luka dan darah. Hingga dia membalas pesan terakhir Mike.
"Baiklah Mike, Novel ini akan ku baca dan kusimpan. Hiduplah dengan tenang di akhirat nanti, Mike." Balas pesan dari Aura.
Tidak lama Aura mendekap datanglah orang sekitar dan ambulance datang dengan bunyi sirenenya datang.
Wee… woo… wee… woo
Tanpa lama mobil itu berhenti telat di tubuh Mike. Akhirnya Aura dan orang yang berada sekitar melihat ini membantu Aura mengevakuasi tubuh Mike yang putus dari bagian tubuhnya. Dan juga supir kontainer yang tewas terjepit trik kontainer.
...----------------...
...[Sedang memilih data sampel Dan menyesuaikan jalan cerita….]...
...[.....]...
...[Pemilihan sampel sudah selesai menghidupkan progam….]...
...[.....]...
...[DING!]...
...[Program Art Pro memproses….]...
...[Menghidupkan kembali karakter Mike Wilson ke Dunia Euro….]...
...[Melakukan pemindahan sampel….]...
...[Karakter Kevin Lucien dihidupkan kembali dan menjalankan proses kehidupan….]...
...[Proses berjalan….]...
...[Sistem Art Pro berjalan lancar memulai kehidupan reinkarnasi Mike Wilson ke Kevin Lucien….]...
...[Memulai alur kehidupan….]...
...[.....]...
...[Memproses data kehidupan Dan tatanan Dunia Euro…]...
...[.....]...
...[Data Dunia Euro telah masuk dan terdata!]...
...[Alur kehidupan telah selesai diproses!]...
...[Semua sistem berjalan lancar!]...
...[TING!]...
...[Selamat datang di Dunia Euro!]...
...[^_^]...
...----------------...
Tidak lama aku membuka mata dan mengira aku sudah berada di akhirat. Namun, aku terkejut melihat ada seorang Ibu dan Ayah yang sedang memanggil namaku Kevin, kedua wajah orang tua itu seperti senang melihatku. Dan aku yang terheran melihat hal ini lalu melihat tangan, tubuhku yang terpanjang bulat.
Aku yang kebingungan lalu berbicara menggunakan bahasa bayi.
'Kenapa aku menjadi bayi? Kan aku meninggal di tabrak truk kontainer kenapa malah menjadi bayi? Dan anehnya mengapa namaku Kevin terdengar familiar," cemberutku memikirkan kebingungan ini.
'Ini tubuh siapa? Kok malah aku yang masuk kesini?'
Orang tua dari anak ini melihat aku cemberut.
"Wah … sayang bayi yang kedua ini menunjukkan wajah cemberut dia, lucunya." Ungkap ayah dari anak itu.
Lalu ibu dari anak ini juga penasaran sama muka anak keduanya lalu meminta ayah orang dari anak ini untuk memperlihatkan.
"Iyakah? Berikan bayi itu kepadaku aku ingin lihat wajah khawatirnya," sahut Ibu tersebut dengan penasaran.
Dan bayi tersebut diberikan ke Ibunya. Hingga aku merasa diriku di berikan ke orang lain.
'Aku mau diberikan kepada siapa nih, tolong aku!' kataku yang tidak mengetahui tentang apa-apa.
Aku yang berubah menjadi bayi di dunia lain ini dikasih kepada ibunya seorang Putri Kerajaan bernama Astrid Grethe. ibunya ketawa lucu melihat bayi kedua ini menunjukkan wajah cemberut seperti khawatir yang berbeda dari bayi lainnya. Sehingga ibunya berkata kepada aku.
"Nak, kenapa mukamu khawatir gini apa Ayahmu menakutkan? Hahaha, jangan khawatir. Sekarang namamu Kevin Lucien." Kata Putri Astrid yang memegang jari bayinya.
"Nak, sekarang kau memiliki arti seorang bangsawan mulia, lembut dan periang dari keluarga cahaya. Semoga kelak bisa menjadi seorang penyihir terkuat di Benua Euforia dan Benua Eusian." Jelas Putri Astrid.
Putri Astrid yang bahagia memeluk hangat sambil melihat muka anaknya.
Aku berada di sisi Ibu itu malah bingung sama perkataan dia bahwa aku menjadi penyihir terkuat di Benua Euforia dan Benua Eusian. Setelah itu aku berpikir apa aku hidup di dunia lain di dalam novelku atau cuma mimpi.
Tidak lama aku berpikir keras dan menemukan titik kesimpulan bahwa aku teringat nama 'Kevin' adalah nama seorang karakter antagonis di dalam novel kubaca saat di bumi.
'Tunggu, berarti aku hidup di dalam novel yang kubaca ini?' Kataku yang berpikir hidup di dunia lain.
'Aku hidup sebagai Kevin Lucien seorang tokoh antagonis dalam Keluarga Lucien wahhhhh. Tapi dimana tokoh utamanya? tapi kenapa disini aku tidak melihatnya?' celingak-celingukku mencari peran utama dalam novel ini.
Aku yang senangnya bahwa aku masuk ke dalam novel ini memulai menyusun rencana.
'Sepertinya aku melanjutkan hidup ini sebagai tokoh antagonis ini, pertama aku bisa mengulangi hidup di dalam dunia ini. Dan kedua aku tunjukkan aku bisa menjadi seorang yang bebas melakukan apapun. Serta ketiga aku mau di dunia ini hidup berkelana sambil berpetualang hahahaha!' kataku yang tengah merencanakan sambil ketawa jahat.
Orang tua dari anak ini bingung melihat tingkah laku menunjukkan sisi jahat sambil berkata.
"Sayang, bayi ini bawaan kamu dulu suka ketawa jahat, kan?" tanya Ayah dari anak tersebut.
Lalu dijawab ibunya.
"Hahaha tidak apa, Kevin kecil ini sudah memiliki sifat mirip denganku," jawab Putri Astrid ketawa kecil dan mencubit pipi Kevin.
Sehingga aku merasakan menangis di cubit pipi dengan cubitan kecil padahal tidak mau menangis.
'Aduh-aduh sakit ibu, Dan mengapa rasanya pengen menangis arghhhh,' kataku yang menangis padahal dalam hati tidak.
Kemudian Ayahnya melihat ini lalu ketawa.
"Sayang, Kevin bisa nangis. Wah imutnya dia saat menangis … hahaha," ejek Ayahnya.
Ibunya akhirnya melihat anak menangis dengan cubitan ini lalu berkata.
"Kevin … Kevin, nangis jugakan. Entah mengapa kamu imut saat menangis dan suaramu makin besar hahaha tenang ada Ibu disini sebagai tameng pelindungmu huh … huh … huh … Jangan nangis nak." Sapa Putri Astrid hangat dan tersenyum sambil menepuk Mike pelan-pelan.
...Surat dan Hadiah Mainan...
Keluarga Lucien adalah keluarga bangsawan yang terkemuka di Kota Cyrilo, terkenal akan penggunaan sihir elemen cahaya. Keluarga ini memiliki harta dan senjata yang melimpah yang diberikan para leluhur dari generasi ke generasi. Kebanyakan orang Kota Cyrilo bilang bahwa Kepala Keluarga Lucien merupakan penjelmaan naga. mulai dari mata sampai ke badan namun, aku sebagai anaknya belum tahu tentang kebenaran fakta ini.
Cuma sekarang Keluarga Lucien lagi di fase mengalami penurunan karena ada seorang yang serakah akan takhta dan harta Keluarga Lucien yaitu Paman dan Bibi Ayahku. Oleh karena itu keluarga ini pindah dari kota pusat ke dekat hutan binatang buas hidup. Atau dari Istana Inti ke Istana Cahaya (bekas benteng peperangan).
Aku cuma tahu sekilas cerita ini pada novel yang aku baca. Karena sekarang aku berada jauh dengan Kota Cyrilo (Kota Agung Mulia) dimana Kerajaan Ernk berpusat di Kota Cyrilo, Wilayah Barat, Benua Euforia.
Dan tinggal di hutan binatang buas yaitu Hutan Adwa.
...----------------...
Pada malam hari yang tenang ibu memukul pelan tubuh aku agar bisa tidur nyenyak sambil memberi nyanyian kecil.
"Bintang kecil dilangit yang biru, amat banyak menghias angkasa, aku ingin terbang dan menari jauh tinggi ketempat kau berada." nyanyian kecil ibu sambil menepuk pelan tubuhku agar bisa tenang.
Akupun tidur dengan ayunan pelan dari ibu hingga akhirnya dia bisa mengantar aku di tempat kamar tidur.
...----------------...
Ibu dari anak ini adalah seorang keturunan elf yang bernama Astrid Grethe yang lahir dan dibesarkan di Hutan Paeyon, hutan para elf hidup dan diam dengan daratan yang tersembunyi oleh portal yang terhubung pohon kehidupan besar tempat kehidupan semua berada dan memberikan keseimbangan pada mana dan stabilitas struktur Dunia Euro.
Astrid juga digelar Jenderal Wanita Elf yang kuat memberantas kegelapan di Hutan Paeyon yang membuat keresahan serta bentrok perebutan tahta Pohon Kehidupan.
Ketika perang sudah selesai. Ketamakan dan penderitaan yang telah usai beberapa tahun menjadi damai dan tentram.
Kemudian Astrid pergi berkelana ke Kota Kaii (Kota Lautan) Kota yang penuh kedamaian, serta teknologi sihir berkembang pesat di Kota. Disinilah Astrid bertemu cintanya dengan seorang Arsenio Lucien seorang Komandan Batalyon Pertahanan Kerajaan Ernk. Awalnya mereka saling membeli bunga krisan di Toko Bunga Hairis yang terkenal bunganya indah segar dirawat langsung di toko tersebut.
Ketika membeli bunga krisan Astrid tidak sengaja menangkap tangan Arsenio yang juga mau membeli bunga kristan hingga disinilah mereka bertengkar untuk memperebutkan bunga krisan. Sampai pertengkaran mereka saling adu sihir di dalam toko tersebut.
Pemilik toko itu kewalahan sama pembeli karena beradu merebutkan bunga kristan ini. Sehingga pemilik ini berusaha berpikir bagaimana cara untuk melerai mereka. Kemudian tidak lama pemilik itu menanyakan mereka tentang arti dari bunga krisan bagi kehidupan ke mereka supaya yang tahu tentang artinya bakalan diberikan bunga krisan.
Tanpa ditanya langsung, mereka serentak bilang bahwa bunga krisan memiliki arti kesetiaan, persahabatan, kebahagiaan, kepercayaan, optimisme dan umur panjang. Jawaban mereka yang sangat serentak membuat pemilik itu tambah bingung terkena mereka hingga pemilik itu berbagi bunganya dengan perbandingan seimbang.
Mereka lalu setuju, menerima hasil bunga krisan itu berbagi rata. Pertengkaran itupun selesai dengan damai tanpa adu kekuatan, sementara pemilik itu melihat mereka memiliki ikatan cinta kuat nampak ketika mereka keluar dari toko pemilik bunga. Mereka berbincang dan bergaul secara sehat tanpa konflik seperti tadi.
Senyum yang cerah yang tampak pada muka mereka, membawa pemilik bunga berharap mereka bisa menjadi jodoh.
Akhirnya tidak lama mereka saling berkenalan beberapa bulan hingga mereka mulai saling mencintai berjalan sama dalam suka dan duka hingga menuju proses pernikahan di lokasi Hutan Paeyon langsung tempat para Elf.
Pernikahan yang romantis dan hangat ini membuat mereka tinggal selama sebulan untuk bulan madu hingga Astrid hamil mengandung dua anak. Kemudian mereka memutuskan untuk pulang ke tempat Arsenio tinggal di Istana Inti. Akan tetapi, ketika pulang mereka mendapat sebuah kebahagiaan. Yaitu orang tua Arsenio menghadiahkan sebuah istana yang besar di dekat Hutan Adwa.
Yaitu Istana Cahaya tempat mereka akan hidup sampai melahirkan kedua anaknya. Hidup dengan bahagia dan menghabiskan banyak waktu di sana menikmati hari-hari di lalui oleh Arsenio dan Astrid di Istana Cahaya ini.
Sampai akhirnya Putri Astrid melahirkan kedua anak kembar yang di kandung olehnya. Pertama bayi ini diberikan nama Kelvin Lucien bayi pertama mereka, akan tetapi bayi ini dipilih oleh Keluarga Lucien untuk dijadikan Ahli Waris Kelurga Lucien di tahun akan mendatang.
karena terpilih itu Kelvin Lucien di rawat oleh pelaya setia dari Keluarga Lucien bernama Pelayan Nia yang akan membimbing dan membesarkan Kelvin bukan Putri Astrid ibu kandungnya sendiri. sambil membimbing Pelayan Nia akan mengontrol dan mengarahkan Kelvin Lucien serta diawasi Keluarga Lucien langsung.
Arsenio tidak bisa membantah omongan Ayahnya ini hanya bisa menerimanya dengan ikhlas begitu dengan Putri Astrid selalu Ibu aslinya. kepasrahan mereka inilah melahirkan anak keduanya bernama Kevin Lucien inilah yang paling disayangi oleh Putri Astrid semata wayang.
Oleh karena itu, Kevin Lucien di anggap sebagai aset harta berharga oleh Putri Astrid. Sampai Arsenio juga mendukung keputusan Putri Astrid ini.
Sekilas dari novel tentang kehidupan Astrid dan Arsenio.
...----------------...
Sampai di kamar, Putri Astrid memanggil pelayan setia yang bernama Ruby untuk melihat sekitar area Kamar Kevin.
"Ruby." Panggil Putri Astrid berdiri menunggu pelayan datang.
Pelayan ruby datang mendengar panggilan lalu memberikan jawabannya serta salamnya.
"Iya, Putri Astrid." Jawab Pelayan Ruby memberi hormat.
Putri Astrid melihat keadaan sekitar menanyakan pada Pelayan Ruby.
"Ruby, kau sudah mengecek ruangan ini aman untuk ditempati?" tanya Putri Astrid yang menoleh ke Pelayang Ruby.
Pelayan Ruby yang sudah mengecek dalam kamar memberi jawaban sambil menyodorkan sebuah surat kecil serta hadiah mainan dari seseorang tidak diketahui. Lalu diberikan kepada Putri Astrid.
"Sudah Putri Astrid, Ruby menemukan sebuah surat dan kotak hadiah berisi mainan dari seseorang misterius dan surat ini berasal dari Hutan Paeyon, Benua Eusian." Terang Pelayan Ruby menyodorkan surat dan mainan.
Putri Astrid yang mendengarkan Pelayan Ruby lalu memberikan usulan.
"Baiklah, Ruby sekarang kau bisa berjaga kembali dan aku minta tolong kamu jadi pengasuh Kevin, agar dia bisa dilindungi olehmu."
"Apa kau bisa mendengarkan permohonan ini," usul Putri Astrid menyampai permohonannya.
Pelayan Ruby siap dengan usulan sambil menunduk kepala memberikan tanggapan.
"Siap Putri Astrid, Ruby melaksanakan permohonan Putri Astrid dan Ruby bersumpah akan menjaga Kevin," Tanggap Pelayan Ruby tegas menjawab permohonan.
Putri Astrid tersenyum melihat Pelayan Ruby yang setia terhadapnya sehingga Putri Astrid tidak ragu terhadap Pelayan Ruby.
"Ruby, setelah Kevin berada di tempat tidur, kau jagalah dia. Aku memeriksa surat berserta hadiah mainan ini." Pesan Putri Astrid pada Pelayan Ruby sambil membuka pintu kamar dan menuju ke dalam.
Pelayan Ruby tahu pesan ini mengikuti Putri Astrid ke dalam kamar.
"iya, Putri Astrid."
Setelah masuk ke kamar, Putri Astrid meletakkan Kevin ke tempat tidur dan melihat sejenak putra keduanya tidur nyenyak. Sambil melihat Kevin, kemudian Putri Astrid berdiri untuk keluar dari kamar.
Sebelum keluar Putri Astrid menoleh kebelakang menunjukkan senyum kecil kepada Pelayan Ruby sebagai kode menjaga Kevin. Pelayan Ruby melihat kode kemudian memberikan hormat serta melaksanakan tugas dirinya.
Selang beberapa jam kemudian….
Aku yang pura-pura tidur lalu membuka mata melihat sekitar apa ada orang. Sambil melihat sekitar aku beradaptasi di dunia Baru itu sekejap kemudian timbul sebuah sistem yang muncul di hadapanku seperti layar ponsel.
...[Ding!]...
...[Sistem Art Pro menyala.]...
...[Mulai mengidentifikasi Player Baru....]...
...[Loading segera….]...
...[Dimulai mengidentifikasi berbagai data Dunia Euro….]...
...[Mengaplikasikan data telah selesai!]...
...[Halo Pemain Baru!]...
Awalnya aku terheran-heran sama sistem yang muncul dilayar memberi notifikasi berisi kata dan bisa berbicara, karena aku rada takut untuk memulai dengan pelan aku berkomunikasi sama sistem ini.
'Hai??' Rada bingung sama sistem.
...[Halo, Tuan Mike! Salam Kenal.]...
Aku yang masih bingung ini bertanya tentang sistem ini muncul dari mana. Karena penasaran langsung aku bertanya lagi.
'Sistem, kenapa aku bisa berada disini seperti terbawa dalam novelku, hingga aku tidak tahu asal usul sistem ini berasal?' tanyaku pada sistem.
Sistem Art Pro mendengar pertanyaan ku memberikan penjelasan hal singkat.
...[Mike Wilson, kamu terpilih oleh Roh Kevin Lucien ketika dia mati berkorban demi Kakak Pertamanya pada Perang Suci tahun 526 tahun.]...
...[Sekarang ini tahun 500 tahun menurut Kalender Yunans, kamu terlahir menjadi Kevin Lucien dengan memulainya dari masa kecilmu.]...
Aku terkejut bahwa sistem ini memiliki data yang akurat mengenai novelku baca. Dari kejadian Perang Suci hingga lahir Kevin dia teringat, kalau aku baca kemudian mengingat mungkin sudah lupa. Karena itu aku memikirkan sekali lagi tentang novelku baca sebelumnya.
Sistem ini bisa teringat sama kejadian yang ada di novel dari kelahiran hingga kematian. Kalau gitu apa dia bisa ingat sejarah misteri hilangnya penyihir dan pendekar pedang legenda di Dunia Euro ini.
Tidak lama sistem itu menjelaskan asal usul dirinya.
...[Baiklah untuk asal usul.]...
...[Sistem Art Pro adalah sistem yang berevolusi menjadi bagian kehidupan dan mengubah kehidupan player baru menjadi seorang kuat sehingga panduan sistem program ini bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen player baru supaya bisa menyampai tujuan yang diinginkan.]...
Setelah menjelaskan singkatnya, aku mengerti alur kedatangan sistem ini muncul.
'Begitu, Sistem– hmmm… namamu terlalu panjanglah, apa namamu dipanggil Art saja, agar lebih nyaman dipanggil sistem?' kataku.
...[Bisa Tuan Mike,]...
...[Konfirmasi nama Art diterima.…]...
...[Mengubah identifikasi nama….]...
...[Sudah dikonfirmasi.]...
...[Baiklah, sekarang namaku Art, Tuan Mike.]...
Aku mendengarkan berterima kepada kasih sistem karena penjelasannya singkat.
'baiklah Art, Terima kasih sudah menyampaikan alasan dan asalmu sekarang.' Senyumku
Aku juga ingin bertanya tentang Dunia Euro, karena sebelumnya di dalam novel ketika aku baca belum ada informasi tentang Benua Euro tidak dijelaskan cuma hanya sebuah benua tidak ada lainnya.
'Art, aku ingin tahu tentang Dunia Euro ini? Apa Art bisa memberikan informasi sedikit?'
...[Dunia Euro adalah sebuah planet dimana sihir paling berkuasa di sana. Di mana pedang dan tongkat sihir paling mempengaruhi kehidupan di dunia ini. Cincin roh dan spirit roh adalah paling penting dalam sumber kekuatan di Dunia Euro.]...
...[Dunia Euro terbagi menjadi dua Benua masing-masing memiliki karakteristik yang bisa membuatnya terkenal di Dunia Euro, Benua tersebut adalah Benua Euforia dan Benua Eusian.]...
Art menjawab pertanyaan aku tentang Dunia Euro.
Namun, aku bingung nama kedua benua yang masih belum dijelaskan oleh Art. Kemudian berpikir untuk menanyakan tentang kedua benua pada Art.
'Art, apa kau bisa identifikasi Benua Euforia dan Benua Eusian, Art?' tanyaku yang ingin mengetahui kedua benua.
Art ingin mengidentifikasi tentang kedua benua ini masih terkunci oleh tingkatan pemain baru, karena informasi ini bersifat rahasia harus bisa dibuka dengan tingkatan lebih tinggi. Sehingga Art mengeluh tidak bisa membuka.
...[Maaf Tuan Mike, tingkatan untuk identifikasi Benua Euforia dan Benua Eusian tidak bisa dikarenakan level Tuan masih tergolong rendah.]...
Art menjadi error data saat membahas informasi tentang Benua Euforia dan Benua Eusian dikarenakan aku belum memenuhi syarat tingkatan.
Aku mendengarkan keluhan sistem hanya bisa senyum.
Aku ikhlas terhadap ini, menanyakan tentang cara menaikkan tingkatan.
'Kalau gitu Art, bagaimana aku bisa menaikkan tingkatanku. Karena aku masih menjadi bayi, apa ada paksaan dari kau?' kataku ingin mengejek.
...[Tidak ada Tuan Mike, memang level anda masih rendah.]...
...[Tuan Mike bisa melihat layar status Tuan.]...
...----------------...
...[Status]...
...[Nama : Kevin Lucien]...
...[Tingkat : 0]...
...[Gelar : -]...
...[Pekerjaan : -]...
...[Darah : 600]...
...[Mana : 240]...
...[Kelelahan : 0]...
...____...
...[Kekuatan : 11]...
...[Kecepatan : 5]...
...[Kepekaan : 11]...
...[Daya hidup : 6]...
...[Kecerdasan : 23]...
...[Kekuatan Sihir : 27]...
...[Koin emas : 10.000]...
...____...
...[Serangan pasif : -]...
...[Sihir : -]...
Aku tadi mengejek Art dilihatin status punyaku terkena karma pada diriku. Art berkata fakta bahwa diriku ini masih lemah melebihi ekspetasiku.
'Bagaimana aku level serendah, kemampuan begitu rendah. Kacau… sudah itu serangan tidak ada lagi,'
'Huft… sabar-sabar menghadapi realita ini.' Hembusku melihat status diriku.
Karena aku tidak lagi mengingat realita ini, fokus melihat layar status dengan teliti. Kemudian ada salah satu yang membuat aku terfokus yaitu di bagian nama.
'Ada perbedaan namaku bukan Mike Wilson. Tetapi, berubah menjadi Kevin Lucien.'
'Satu lagi Art, aku mau bertanya bagaimana caraku untuk menjadi seorang kuat!" pintaku
Art menjawab hal permintaanku.
...[Syaratnya, Tuan Mike harus belajar. Dengan belajar Tuan Mike dapat mengetahui kemampuan dan keterampilan di Dunia Euro.]...
Aku merasa mampu belajar, ingin mengerjakan Art kalau diriku tidak mampu.
'Oh tidak, kenapa harus belajar Art. apa ada cara instan gitu?" keluh bohongku mengerjai Art.
Art yang tidak tahu malah menjelaskan panjang lebar
...[Tidak ada cara instan Tuan Mike, anda harus mengikuti ini setiap proses secara bertahap-tahap. Kalau gitu Tuan Mike dikategorikan pemalas, pecundang, penjahat, ngambil cara mudah, tidak ada perjuangan maupun pengorbanan dan orang tidak disiplin.]...
Aku hanya mengerjainya tertampar dengan penjelasan fakta dari Art.
...[Oleh sebab itu, Tuan Mike bisa mengikuti panduan Art dari layar ini hingga mengerjakan misi dari Art. Begitu juga nanti untuk sistem poin, Tuan Mike bisa mendapatkan hadiah kemampuan agar dapat meningkatkan kemampuan serta keterampilan sehingga Tuan Mike tidak perlu khawatir lagi.]...
Aku yang tadi tertampar fakta akhirnya merasa terbantu dengan penjelasan yang panjang lebar.
'Menarik, kalau gitu Art mulai sekarang aku hidup sebagai Kevin Lucien akan memulai jalan cerita baru bersama kamu Art,' ungkapku ingin semangat.
...[Dengan senang hati, Art akan hidup terus demi Tuan Mike agar bisa menjadi kuat dan dapat bertahan hidup menyelamatkan kemalangan Kevin Lucien sebelumnya.]...
...----------------...
Kegembiraan aku dan Art membawa kecurigaan Pelayan Ruby tengah melihat Kevin dari jauh, seolah takut ada apa. Pelayan Ruby menghampiri Kevin untuk melihat keadaan.
Art mendeteksi keberadaan Pelayan Ruby yang menghampiri Kevin segera memberitahukan notifikasi layar.
...[DING!]...
...[Tuan Mike, ada seseorang yang akan datang melihatmu!]...
Aku tahu sama peringatan ini memberi jawaban.
'Iya Art, aku ingin tidur dulu. Sebelumnya aku pura-pura, tapi ini aku merasa mengantuk.' Kataku menguap ingin tidur.
Pelayan Ruby menghampiri tempat tidur Kevin sambil melihat keadaan sekitar dengan waspada. Tanpa berlangsung lama Pelayan Ruby pergi keluar dari Kamar Kevin. Tidak lama Kevin tertidur terlelap dan memulai langkah baru dikemudian hari.
Pelayan Ruby merasa janggal hal ini berjalan sambil bergumam.
"Perasaan Tuan Muda Kevin sedang bangun. Tetapi, mengapa tiba-tiba aku menghampiri nya lalu tidur terlelap? Apa perasaanku saja?" gumam Pelayan Ruby.
Pelayan Ruby pergi menuju ke Kamar Putri Astrid melaporkan kejadian, sekalian juga dia dipanggil kesana untuk membahas tentang surat dan mainan dikirim tadi.
Tok… tok… tok
bunyi ketukan pintu dari luar.
Putri Astrid yang melihat ketukan pintu berbunyi menyuruhnya Pelayan Ruby masuk.
"Masuklah Ruby." Suruh Putri Astrid serius melihat mainan yang dikirim dari Hutan Paeyon.
Ketika Pelayan Ruby datang menghampiri Putri Astrid. mainan yang tadi dipegang kemudian ditaruh ke meja.
Putri Astrid menunggu tanggapan Pelayan Ruby yang menjaga Kevin tidur.
"Ruby, ada kejadian yang menimpamu saat menjaga Kevin?" tanya Putri Astrid sedang duduk menyeduh secangkir teh manis.
Pelayan Ruby tahu akan sama pertanyaan ini kemudian menjelaskan apa yang dilihat dari mata kepala sendiri melihat Kevin.
"Ada Putri Astrid, dari jauh aku melihat Tuan Muda Kevin, bangun menunjukkan wajah bingung dan senang. Sementara aku hampirin Tuan Muda Kevin tidur kembali dalam suasana lelap. Untuk bahaya tidak ada," Jelas Pelayan Ruby.
Tidak lama dari penjelasan Pelayan Ruby, kemudian Putri Astrid memberitahukan tentang seseorang yang mengirim surat hingga hadiah mainan.
"Ruby, surat ini berasal dari Hutan Paeyon, Kerajaan Elf, Nenek dan Kakek mengirimkan surat selamat atas kelahiran kedua putra kembarku."
"Ruby, apa kau masih ingat sama orang tuaku ini?" tanya Putri Astrid memperlihatkan cap orang tuanya.
Pelayan Ruby melihat cap itu mengangguk kepalanya.
"Masih ingat Putri Astrid, kenangan dan jasa mereka menolong Ruby dalam bahaya akan diingat terus." Jawab Pelayan Ruby
Putri Astrid lalu melihat surat itu begitu lama sampai dia menjelaskan kisah lamanya kepada Pelayan Ruby.
"Kenangan yah, tapi sudah lama kita tidak mengunjungi kampung halaman kita. Aku pun merasa berdosa tidak pergi kesana cuma bisa mengirim surat saja." sedih Putri Astrid mengingat ini.
"Untungnya orang tuaku mengirim hadiah sebuah kotak mainan labirin misteri ini, nanti kau taruh ke Kamar Kevin supaya dia dapat memecahkan teka-teki labirin ini," tutur Putri Astrid serius sambil menyeduh teh manis.
Pelayan Ruby dengar tutur Putri Astrid ingin keluar dengan meminta izin untuk mengantar mainan.
"Iya Putri Astrid, kalau gitu Ruby mohon izin keluar mengantar barang ini ke Kamar Kevin." Pamit Pelayan Ruby hormat dan membalikkan badan keluar dari kamar Putri Astrid.
Dengan diizin Pelayan Ruby oleh Putri Astrid dengan mengangguk kepala. Akan tetapi, Putri Astrid memikirkan kiriman orang tuanya dari Kerajaan Elf, Hutan Paeyon. Apa ada maksud atau rencana lain yang dipikirkan oleh orang tuanya.
Putri Astrid sekarang tengah berpikir tentang kedatangan surat dan mainan yang dikirim dari sana.
"Walaupun surat ini menyatakan mereka akan melihat saudara kembar ketika 6 tahun, tapi kenapa Ayah dan Ibu mengirimkan kotak mainan labirin yang mencurigakan,"
"Apa mereka punya maksud tertentu mengirimkan ini atau aku berpikir lain, Huft pikiran orang tua memang tidak bisa diketahui olehku." Hembus Putri Astrid tengah memikir sambil melihat ke arah jendela melihat langit bintang berkilau.
Sambil melihat Putri Astrid memikirkan apa yang dipersiapkan dalam surat ini.
"huuhh … apa aku harus bergerak cepat menanggapi ini?" pikir khawatirnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!