NovelToon NovelToon

Tuan Muda Untuk Putri Terbuang

keinginan

.

Hy Hy Hy....

jumpa lagi dengan Nae disini, bagaimana kabar para readers setia Nae nih? masih hanyut lebaran kah?? wkwk.. mohon maaf lahir batin yaa!!

Nae Comeback nih buat Kisah Cashel, ada yang mau Novel tentang kisah Anaknya Raya, Nae bukannya tidak mau tapi Nae berat buat kisah Mereka karna Pemeran Pertama dalam Novel itu kan Udah dari generasi pertama tuh, kasihan Nae buat meninggal, itulah sebabnya Nae tidak buat lanjutannya sama seperti Novel sebelahnya Mahadiningrat.

Maafkan Nae Ya..!! 🙏,

Nae masih dalam tahap belajar, mohon koreksi nya ya jika ada kesalahan kata, nama tokoh, dan hal lainnya.

Happy Reading...!!

.

.

.

di sebuah Rumah Mewah,

"Kamu yakin sayang?". tanya Crystal pada Putranya Cashel yang sedang duduk serius setelah menyampaikan keinginan terbesarnya.

"Iya Bunda, apa Bunda keberatan?". tanya Cashel.

Crystal menghela nafas panjang lalu Alex disamping Crystal pun geleng-geleng kepala dengan keinginan putranya, memang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. begitulah perumpamaan Cashel yang mengikuti jejak Crystal.

"kenapa begitu son? bagaimana dengan Eyangmu hah? Oma mu?". tanya Alex akhirnya suara beratnya itu keluar juga setelah cukup lama berdiam diri.

"bukankah ada Tyara dan Bubby, Pa?". tanya Cashel balik.

"Tap...?". Alex terdiam saat Crystal bertanya ke Cashel.

"bisa Bunda tau apa alasanmu sayang?". tanya Crystal.

Alex menoleh ke Crystal yang seolah memberi celah untuk anaknya hidup mandiri di Luar Negri, tapi Ia tidak bisa protes karna sungguh dirinya takut di gantung terbalik oleh Istrinya yang ajaib itu.

"Boleh Bunda, sebenarnya Aku mau cari jati diriku yang sebenarnya sebagai Cashel si orang biasa yang bermodal otak bukan kekuasaan, Cashel mohon Bunda..!". pinta Cashel dengan tampang memelas khasnya tapi Alex tak terkesima sama sekali dengan tampang imut anaknya itu, jika adiknya Cashel ada disekitar sini pasti sudah di potret wajah sang kakak dan disebarkan ke Media.

Crystal menghela nafas berat saat Cashel berjalan ke arahnya lalu berjongkok di hadapannya, Cashel menggenggam tangan sang Bunda kesayangan. Cashel saat ini sudah berumur 25 tahun dan Ia ingin mengambil gelar S3 di Luar Negri dengan cara sederhana serta penampilan biasa jauh dari kesan Cashel yang di kenal Si Putra Sulung Asiantama yang sangat berkuasa.

Cashel sangat jenius, di umurnya yang masih 23 tahun sudah lulusan S2 dengan nilai tertinggi di Universitas terbaik dalam Negri, dan Ia menghabiskan waktu selama 2 tahun di Perusahaan Alex dengan posisi sebagai Presdir percobaan, tak disangka Cashel bisa melakukan semua itu dengan baik, namun tiba-tiba Alex dibuat melongoh saat Cashel ingin sekolah di Universitas London untuk mendapat gelar S3 tanpa menggunakan nama belakangnya yaitu Asiantama.

"apa kekuasaan membuatmu muak son?". tanya Alex.

"aku hanya ingin mencari cinta sejatiku Pa, apa tidak boleh? aku muak dengan cara wanita mengejarku, padahal mereka hanya ingin hartaku saja". jawab Cashel dengan wajah datar ke Alex.

Alex mendengus, "sejak kapan kamu mau mencari wanita heh? bukankah selama ini kamu selalu menolak para wanita yang datang padamu hmm? kamu kan bisa mengetahui yang mana wanita tulus mencintaimu, percuma punya kekuatan bisa mendengar isi pikiran orang lain". oceh Alex tak kalah datar menatap Putranya.

Crystal memijit pelipisnya, Cashel memang sangat menyayanginya tapi Cashel memiliki wajah dan sifat seperti Alex yang dingin serta sulit didekati namun juga punya bagian dari sifat Crystal yang suka kesederhanaan sebab sejak kecil Crystal memang mendidik keras anaknya supaya tidak manja dan berfoya-foya layaknya anak jaman sekarang.

"sayang? kamu kenapa sayang?". tanya Alex merangkul bahu Crystal dengan cemas.

"Bunda? jika tidak bisa tidak apa Bunda, jangan dipikirkan". Cashel berkata dengan lemas seolah baru saja kalah dalam berdebat padahal Ia dikatakan Rajanya Berdebat, siapapun tidak bisa membuat Cashel tunduk kecuali Crystal.

Crystal melihat ke Alex yang khawatir padanya lalu beralih lagi ke Cashel yang tampak sedih dengan kata-katanya sendiri, Ia akhirnya sadar jika Cashel benar-benar serius dengan perkataannya.

"baiklah". kata Crystal membuat Alex dan Cashel menatap tak percaya pada Crystal.

"sayang?". Protes Alex.

"apa maksud Bunda?". tanya Cashel tampak berbinar mendongak menatap manik mata Violet Bundanya.

Crystal tersenyum ke Alex sambil menganggukkan kepalanya membuat Alex kesal saja tapi tidak bisa berbuat apa-apa jika si Ratunya sudah berkata Ya, Crystal menatap manik mata Violet Cashel yang penuh bintang dan tangan Crystal mengelus rahang Cashel.

"lakukan apapun yang membuatmu senang sayang, Bunda akan selalu mendukungmu asalkan kamu bisa jaga diri dengan baik". ujar Crystal memantapkan diri menerima keputusan Cashel.

Cashel memekik hingga Crystal terkekeh lalu Cashel tak berpikiran panjang lagi langsung memeluk Bundanya dengan erat, bibirnya merahnya tak henti-henti nya berterimakasih pada Bundanya, Cashel jarang sekali seperti ini dan itu membuat Crystal gemas terkadang Ia merasa Cashel masih berumur 7 tahun padahal sudah dewasa.

Alex menatap datar pemandangan itu, Ia mau marah tapi melihat tawa bahagia Istrinya itu tak bisa membuatnya bertindak, terkadang Ia geram sendiri dengan Perasaannya itu yang tidak tau tempat, bisa-bisanya Alex juga cemburu pada anaknya sendiri.

.

.

di Mansion Asiantama, Kamar Cashel.

"Apa-apaan ini Kak? kenapa aku baru tau?". kesal seorang gadis berambut merah maron dan mata Violet sangat mirip dengan Alex tapi juga punya kekuatan seperti Crystal, Tyara berumur 18 tahun.

"kak? jawab dong? apa benar yang Papa katakan?". tanya Bubby, Pria berumur 20 tahun tak berbeda jauh dengan Cashel tapi Sifat mereka tidak sama, Bubby sangat usil dan nakal sama seperti Crystal.

"iya...! Kakak akan terbang ke London besok pagi". jawab Cashel dengan santai menatap kedua adiknya yang manja dan memiliki karakter uniknya tersendiri.

"kenapa begini kak?". tanya Bubby dan Tyara tak terima dengan raut wajah lucu mereka masing-masing.

"oh ayolah By, Ara !! Bisakah kalian membiarkan Kakak hidup tenang selama beberapa bulan hmm? Kakak ingin mencari pasangan yang tulus dan mencari arti hidup yang sebenarnya". ujar Cashel dengan tampang datar andalannya.

Tyara dan Bubby saling pandang lalu melangkah mendekati Cashel, mereka memaksa Cashel menjelaskan semuanya tanpa ada yang terlewatkan dan Cashel mengatakan apa adanya tanpa ada yang ditutupi sebab kedua adiknya juga punya kecerdasannya tersendiri.

Tyara dan Bubby tidak bisa berkata-kata setelah tau semua alasan Cashel, akhirnya mereka membantu Cashel berkemas.

banyak hal yang harus Cashel lakukan, Ia adalah Putra Sulung Alex dan Crystal dan pada akhirnya akan di tunjuk sebagai pewaris kekuasaan Alex, itu sebabnya saat Cashel minta hidup mandiri semua keluarganya tidak terima membuat drama diantara Keluarga besar itu begitu ramai seperti berada dipasar saja, namun keputusan Cashel tidak bisa diganggu gugat terlebih lagi Crystal telah memberi izin pada Cashel yang artinya Cashel punya kekuatan terbesar sehingga tidak ada yang bisa mencegah Cashel selain Crystal yaitu Bunda Cashel sendiri.

.

.

.

berangkat

.

.

.

"sayang? tolong bujuk Cashel sayang?". pinta Dewi Par memelas ke Crystal.

Crystal tersenyum ke Dewi Par, "Mom? apa Mommy tidak mengenalku?". tanya Crystal balik.

Dewi Par menghela nafas berat, Ia akhirnya menyadari telah salah meminta bantuan pada Crystal sebab keluarga Asiantama tau bagaimana cara Crystal mendidik ketiga anak-anaknya tumbuh menjadi anak yang sangat membanggakan.

Endang dan Indiro pun diam ditempat, mereka cukup lama bercekcok seperti dipasar dan pada akhirnya diam juga karna Cashel mendapat izin pada Crystal.

Tyara dan Bubby memeluk Eyang dan Opa mereka berdua, Tyara dan Bubby berkata hal manis supaya keluarganya tidak terlalu sedih dengan keputusan Cashel yang ingin hidup mandiri.

Cashel tersenyum puas melihat ketidakberdayaan keluarganya, sungguh Ia sayang pada semua keluarganya tapi Cashel juga lelaki yang suka tantangan apalagi mencoba hal baru, Ia masih bisa berhubungan lewat Online bahkan bisa menghilang jika Ia mau bertemu dengan Keluarganya, tapi bedanya saat ini jaraknya jauh padahal selama ini Cashel tidak pernah jauh dari keluarganya walau sudah berumur 25 Tahun.

"Oma? Opa? Eyang? kita masih bisa berbicara lewat panggilan Vidio kan? aku tidak pergi selamanya hanya ingin mandiri dan mencari ketenangan hidup, siapa tau aku menemukan perempuan yang bisa menguasai hatiku seperti Papa yang hatinya di kuasai oleh Bunda". ujar Cashel dengan serius.

"tapi kita tidak pernah jauh nak? apa di negara ini tidak ada wanita yang kamu mau hmm?". tanya Dewi Par heran namun dengan raut wajah tak berdayanya itu.

"tidak ada Oma". jawab Cashel mendekati Dewi Par dan memeluk Oma nya itu.

Alex menatap datar saja pemandangan itu, dalam sisi lain Ia bangga anaknya tumbuh menjadi anak yang sangat keras dan teguh pada pendirian tidak tergoyahkan oleh apapun, seorang pemimpin memiliki sifat itu adalah yang terbaik dan cocok dijadikan pemimpin, tapi Alex juga tidak bisa berhenti berpikiran hal buruk jika terjadi sesuatu dengan anaknya.

Crystal merangkul lengan Alex lalu berkata, "anak kita sudah dewasa Lex, jangan mengkhawatirkannya ya? dia bisa menghanguskan siapapun yang mengusik ketenangan hidupnya".

Alex mengecup lama kening Crystal, "terkadang didikanmu pada mereka membuatku takut sayang tapi juga bangga, kamu berhasil membentuk kepribadian mereka yang sebenarnya sangat aku sukai".

Crystal tersenyum, "tentu saja".

.

malam harinya, makan malam di Keluarga Asiantama tidak terlalu mengenakkan berbeda dengan Crystal dan Cashel yang bisa makan dengan lahap, Tyara bersama Bubby makan biasa saja sambil memandang Cashel yang tidak ada sedihnya sama sekali.

"ayolah...! kak Cashel hanya kuliah beberapa bulan di Luar negri, umurnya akan memasuki 26 tahun kan? sudah wajarlah Kak Cashel cari perempuan yang bisa membuatnya gelepar-gelepar seperti Ikan tidak dapat air". oceh Bubby yang memang mulutnya seperti perempuan padahal ia lelaki.

Cashel melirik datar sang adiknya yang nyengir kuda,

"emang betul kan kak?". tanya Bubby dengan tampang tak bersalahnya.

"sudahlah..! Cashel sudah besar Mom, Oma, Daddy, aku yakin Putraku bisa mengurus diri dengan baik, kalian harus ingat siapa yang memaksa Cashel untuk mencari tunangan hmm? apa salah jika dia mencari tunangan sendiri? Cashel tidak pergi selamanya, kalian masih bisa datang dengan cara menyamar kan?". perkataan Crystal membuat situasi menjadi lebih baik.

Cashel tersenyum tipis saja pada semua keluarganya yang memang sangat memanjakannya, saat kecil jika Cashel takut saat pertama kali kekuatannya muncul juga pada Crystal, pasti minta perlindungan Keluarganya tapi lama-kelamaan rasa rakut dengan didikan Crystal membuat Cashel tumbuh menjadi Pria yang mapam dan kepribadian yang sangat di idam-idamkan wanita.

Kerja Keras Crystal membuahkan hasil yang sangat memuaskan, kini Cashel bahkan lebih menyukai bersama Crystal yang tidak memperlakukannya seperti anak kecil hingga harus diketekin sepanjang waktu, Cashel juga ingin seperti burung bisa terbang bebas kemanapun diinginkannya.

.

.

Ke esokan paginya,

Cashel diantar oleh semua Keluarganya ke Bandara, Cashel tidak bisa apa-apa karna itu semua keinginan keluarganya.

"jaga dirimu baik-baik Son? jangan pernah sakiti wanita...!". peringatan Alex namun dipotong Cashel.

"karna hanya Pria pengecut yang menyakiti wanita, Pria sejati tidak akan bertindak seperti pengecut, aku tau Pa". kata Cashel.

Alex memeluk Cashel dan tersenyum tipis satu sama lain. Endang, Dewi Par dan Indiro pun memberi banyak kata-kata mutiara demi bekal Cashel yang memilih hidup sendiri di negeri orang.

"aku sudah bilang Eyang dirumah saja, bagaimana kalau Eyang pingsan karna kelelahan hmm?". omel Cashel.

"diam cicitku..! kamu mau Eyangmu berbaring di Kamar sementara Cicitku akan tinggal sendiri di Luar Negeri?". omel Endang.

Cashel terkekeh pelan lalu mencium kening Eyangnya yang sudah berumur tapi masih sehat berkat kekuatan mistis didalam keluarga mereka.

.

Cashel berpelukan dengan Bubby dan Tyara, "kalian berdua jaga Bunda dan Keluarga kita ya? Kakak yakin kalian bisa dipercaya". kata Cashel serius.

"iya kak..! kakak juga ya? jangan lupa kabari kami setiap saat, lewat pesan singkat juga tidak apa". kata Tyara.

"iya kak". sambung Bubby juga serius.

Cashel mengacak rambut kedua adiknya itu, Bubby menggerutu seperti cewek padahal Ia Ielaki sementara Tyara mengerucutkan bibirnya sambil memperbaiki rambutnya yang diacak oleh Kakak sulungnya.

Keluarga Cashel hanya tersenyum haru dan Cashel berpamitan ke Crystal yang tersenyum lembut padanya.

"Aku akan jaga diri baik-baik bunda". ujar Cashel dengan penuh kelembutan pada sang Bunda kesayangannya.

Crystal menangkup rahang Cashel, Crystal meminta maaf pada Cashel yang sudah mengekangnya sejak kecil, Cashel mengerti alasan Bunda Crystal dan Cashel berpelukan dengan Bundanya, Crystal juga tak lupa memberi kata-kata bijak untuk anaknya.

"pakailah uangmu seperlunya sayang lalu simpan di tempat yang aman, bukankah kamu yang ingin melepas semuanya?". Crystal memberikan sebuah kartu ATM biasa ke Cashel.

Cashel tersenyum menerima Kartu itu, peringatan dari Bandara pun telah memecah keheningan mereka, Cashel pun berpamitan pada keluarganya walau berat mereka tetap harus melepaskan Cashel yang ingin hidup mandiri, Crystal terlihat tidak sedih sama sekali dengan keputusan anaknya, Crystal pernah berada di posisi yang sama dengan Cashel.

tiba-tiba saja mereka menoleh mendengar suara yang mereka kenali yaitu Lionel, Jessica dan Rey pun tak henti-henti mengomeli Cashel yang tidak berpamitan padanya, alhasil Lionel dan Cashel harus berlari memasuki pesawat karna tadi tertunda cukup lama oleh Jessica dan Rey, mereka tidak mau ketinggalan pesawat.

.

di dalam pesawat,

"kak kau ikut juga?". cibir Cashel.

sebenarnya Lionel adalah Om bagi Cashel tapi Lionel tidak mau dipanggil Om hanya mau dipanggil kak, atau abang.

"terserah aku lah". jawab Lionel dengan santai.

Cashel mendengus pelan, Lionel dan Cashel tumbuh besar bersama-sama, keinginan Cashel hidup mandiri pun yang pertama kali mengetahuinya adalah Lionel.

.

.

.

pertama kali

.

.

.

selama 15 jam di atas pesawat menuju London, akhirnya negara tujuan Cashel dan Lionel sampai juga.

11 malam di Jakarta sedangkan di London sekitar jam 5 pagi, perbedaan kedua negara itu 6 jam.

"kemana kamu Cashel?". tanya Lionel.

"aku mau menghubungi Bunda". jawab Cashel.

"nanti saja anak Bunda". ledek Lionel dan Cashel menatapnya kesal.

"ayolah Cashel..! kita bisa menghubunginya nanti saat tiba di Kos-an kita". jelas Lionel dengan santainya seolah tidak ada takutnya pada Cashel.

Cashel dan Lionel memiliki kekuatan, mereka sangat terlatih berkat didikan Crystal dan Jessica yang keras, namun semua yang Crystal dan Jessica ajarkan tidaklah sia-sia.

"ayo...!". ajak Lionel.

Cashel pun terpaksa kembali menyimpan ponselnya, Ia menyesal memberi tau Lionel tentang keinginannya hidup mandiri di London, karna saat ini Ia merasa tidak berbeda jauh di Indonesia yaitu di atur padahal Ia ingin mengatur hidupnya sendiri.

.

sesampainya di Kos-an sederhana di London, kategori Kos-an Sederhana di London malah masih terkesan mewah bagi anak Kos di Indonesia.

"begini tempat kos yang paling murah?". tanya Lionel.

"diamlah Kak..! kalau kau tidak suka silahkan cari yang lain". dumel Cashel.

Lionel mendengus. Rumah itu sudah langsung Cashel sewa di saat Crystal memberi izin padanya untuk hidup mandiri, Cashel begitu bersemangat sampai sudah mempersiapkan segalanya dengan cepat.

"apa kamu sudah mendaftar Cashel?". tanya Lionel.

Cashel menatap tajam Lionel yang sangat berisik, sedangkan Lionel malah tidak terlihat takut sama sekali sambil melangkah pergi. Cashel mendengus saat Lionel sudah tak terlihat di matanya, Ia segera menghubungi Bunda nya yang ternyata memang menunggu panggilannya.

"berhati-hatilah sayang...! jangan perlihatkan mata serta kekuatanmu pada siapapun". peringatan Crystal.

"iya Bunda, Bunda sangat hebat sudah membuatkan passport samaran untukku". puji Cashel sambil tersenyum.

"heii...! Papa yang melakukannya". sungut Alex di sebelah Crystal.

Cashel memutar bola matanya dengan malas, "iya-iya, terimakasih Pa..!". ucap Cashel pasrah.

Cashel tercengang seketika mendengar suara ribut di sana, "apa kalian semua belum tidur?". tanya Cashel.

"bagaimana kami bisa tidur cucuku? kamu berada di atas pesawat hampir 15 jam, tentu kami harus memastikan kamu selamat baru kami bisa tidur". cerocos Dewi Par.

Cashel menggeleng kepalanya, Ia tidak tau harus bahagia atau sedih memiliki keluarga yang Over protektif padanya, tapi jujur saja Cashel memang bahagia dengan hidupnya itu ditengah Keluarga Asiantama, jika Cashel tidak punya Crystal mungkin Cashel sudah terjerat pergaulan bebas tapi berkat didikan keras Crystal yang selalu ada 24 jam dimasa pertumbuhan anaknya membuat mereka semua tumbuh disiplin dan tidak pernah mencoba mendekati pergaulan bebas itu, namun masih punya sisi dimanja oleh Keluarganya.

.

.

Cashel tersenyum lalu menyimpan ponselnya, Ia beranjak ke Kamar mandinya dan membersihkan diri.

sekitar jam 6 pagi, Cashel berlari santai di sekeliling kompleks perumahan Kampus terbaik London, Ia tampak sedang mengenali letak sudut area sekitar tanpa ada yang tertinggal.

"kenapa tidak ajak aku?". tanya Lionel tiba-tiba muncul di depan Cashel.

Cashel terhenti dan menggeleng kepalanya dengan tingkah Lionel, terkadang Ia merasa sedang berhadapan dengan Bubby yang bawel padahal adiknya yang satu itu lelaki.

mereka berlari mengelilingi kompleks kampus, cukup menguras tenaga sebab kampus baru mereka sekarang sangatlah luas dan megah, sepertinya akan ada sistem kasta di kampus itu.

"kapan kamu mendaftar ulang Shel?". tanya Lionel.

"sudah aku bilang jangan panggil Shel? tapi Cashel, atau El". peringatan Cashel dengan lirikan tajam sebab nama nya seperti nama perempuan padahal Ia lelaki.

"hmm? bagaimana dengan Chas?". tanya Lionel menawar.

"hmm". jawab Cashel berdehem saja.

"udah daftar ulang apa belum?". tanya Lionel berlari sejajar dengan Cashel.

Lionel mendelik saat Cashel mengatakan bahwa Ia sudah mendaftar dan tidak mendaftarkan ulang Lionel dikampus itu.

"seperti biasa kau sama sekali tidak ada romantisnya, aku rasa Bubby yang duluan punya kekasih dibanding dirimu". dumel Lionel.

Cashel mengabaikan saja perkataan Lionel, sebenarnya Ia tidak berniat juga mencari perempuan, karna sebelumnya Ia ingin hidup mandiri saja dan kata Perempuan hanya sebuah pelarian saja supaya diberi izin, lagian dizaman sekarang dimana Cashel bisa menemukan gadis cantik yang berhasil mengusik pikirannya? semua wanita sama saja dimatanya.

sekitar jam 8 pagi, Cashel di seret paksa oleh Lionel mendaftar ulang di Kampus ternama itu dan setelah selesai dengan biaya transaksinya selama 1 tahun penuh untuk gelar S3 di bidangnya masing-masing.

Lionel mengambil jurusan Bisnis Internasional, sedangkan Cashel mengambil jurusan Arsitek kelas dunia yaitu pendidikan termahal di kampus itu namun dengan modal beasiswa tapi kampus itu memiliki standar nilai nya, jika nilai Cashel menurun walau hanya 0,01 saja maka beasiswa itu akan dicabut tanpa basa-basi.

di luar gedung,

"kau beasiswa Cash?". tanya Lionel.

Cashel menganggukkan kepalanya sambil memperhatikan sebuah mobil mewah warna hitam melewatinya, entah mengapa Ia tertarik melihat mobil itu.

"apa yang kau lihat?". tanya Lionel mengayunkan tangannya di wajah Cashel.

"tidak ada". jawab Cashel lalu melangkah pergi meninggalkan Lionel.

"oh Tuhan..! kenapa aku punya keponakan yang tidak ada sopannya sama sekali denganku". gerutu Lionel pelan nyaris tak didengar padahal Ia sendiri yang tidak mau dipanggil Om.

Lionel melihat ke arah mobil yang di lihat Cashel tadi, sebuah kursi roda dikeluarkan dari dalam mobil itu dan Lionel pun berpaling mengejar Cashel karna Ia merasa tidak tertarik dengan kursi roda itu, tiba-tiba Lionel merangkul bahu Cashel, Cashel melirik sekilas tangan Lionel.

"kita harus terlihat sebagai sahabat baik Cash...! sekarang beritau aku kenapa kau memilih jalur beasiswa?". tanya Lionel penasaran.

"karna aku Jenius". jawaban telak Cashel membuat Lionel geleng-geleng kepala saja.

mendengar jawaban Cashel tentu Lionel tak lagi bertanya.

seorang gadis di gendong dari dalam mobil dan diletakkan di atas kursi roda tadi, terdengar helaan nafas dari bibir mungilnya yang sangat berat seolah ia tau bahwa dirinya kini baru saja memasuki neraka di dunia yang baru, gadis itu sebenarnya sangat cantik hanya saja memiliki kekurangan jadi karna kekurangannya itu secantik apapun parasnya hal itu tidak ada gunanya jika ada yang kurang dalam hal fisik.

"Nona?". panggil pelayan dari gadis itu memandang Nona nya dengan raut wajah sedih.

"tidak apa". jawab gadis itu tanpa suara dengan pandangan kosong yang tak ada pancaran kehidupan lewat sorot matanya itu.

Cashel dan Lionel sudah menjauh dari mobil itu, Lionel tak berhenti bertanya pada Cashel yang kebanyakan diam tanpa menjawab tapi Lionel terus saja mengoceh, alhasil Cashel menjawab juga supaya mulut cerewet itu tak lagi merusak telinganya dengan melontarkan pertanyaan yang sama.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!