NovelToon NovelToon

CALON ISTRIMU, MILIKKU!!

AKU TAK MELEWATKAN APAPUN

"lepaskan aku sekarang juga, ayah". lavender berteriak ketika orang-orang kepercayaan ayahnya yang bernama bayu dan David  memaksanya untuk kembali masuk ke dalam kamar.

" Apa kau tak mengerti juga mozza, kau tak kan bisa pergi kemana pun sebelum kau menyetujui perjodohan mu dengan alex". Bastian menatap lavender yang terus saja mencoba melepaskan  dirinya dari kedua pria itu.

"Apakah begini cara mu? Apa aku tak punya hak untuk menentukan jalan hidup ku sendiri". lavender masih mempertahan kan prinsip nya, ia tak rela jika masa depannya yang masih panjang itu harus selesai karna sebuah ikatan

" PERNIKAHAN ".

" Benar, bawa dia ke kamarnya dan jangan pernah membiarkan nya pergi, apa kalian mengerti". Bastian berjalan meninggalkan lavender yang masih berusaha melepaskan dirinya dari bayu dan David.

Bayu mengangkat tubuh lavender kemudian membawa gadis itu ke lantai atas dan memaksanya masuk ke dalam kamar tidurnya.

"berani nya kau". lavender memukul pria itu menggunakan sepatu yang terlepas ketika bayu menurunkan nya. lavender sangat marah, usia nya baru 19 tahun,  dan sang ayah sudah memintanya untuk menikah.

"Maaf Nona, untuk sekarang dan seterusnya anda di larang keluar dari kamar ini, jika anda membutuhkan sesuatu anda bisa segera memanggil kami". Ujar David .

lavender berdiri, ini adalah kesempatan terakhirnya, ia berlari dengan kecepatan penuh, berharap bahwa dirinya mampu melewati kedua pria itu. Namun harapan nya sia-sia, bayi berhasil menangkap lavender dengan sangat mudah.

"Beraninya kau, lepaskan aku". lavender kembali meronta.

"Maaf nona, saya harap nona tak melanggar apa yang di perintahkan oleh tuan, dan juga, tolong jangan mempersulit pekerjaan kami".

sebenarnya kedua pengawal itu benar. mereka memang hanya menjalankan tugas yang bastian berikan. Namun perjodohan ini sangat tak masuk di akal.

"Aku harus pergi sekarang, beberapa saat lagi mata kuliah ku akan segera di mulai, ini juga sangat penting, kenapa kalian hanya memikirkan soal perjodohan sialan itu hah! ". ? lavender memandang kedua pria itu. Bayu dan David hanya bisa diam, mereka berdua tak di bayar untuk berkomentar, mereka di bayar di bayar untuk menjaga nona mudanya.

"Maaf, itu juga tidak boleh". Ujar bayu.

"Sial ". lavender berteriak sambil membanting pintu kamarnya. Ia melemparkan tas nya ke atas kasur, bagaimana caranya agar ia bisa keluar dari rumah itu. Ia tak mungkin mengorbankan pendidikan nya saat ini.

Semalam mereka berdua masih baik-baik saja, bastian masih meminta lavender memijat punggung nya, namun pagi ini mengapa bastian memaksa lavender menerima perjodohan yang ia siapkan begitu saja.

lavender menghubungi sang ayah, namun telepon darinya  tak kunjung di jawab. Tak habis akal gadis itu lantas berjalan menuju balkon. Kamarnya berada di lantai 2, seharusnya tak sulit baginya untuk melompat ke bawah.

lavender mengambil tasnya, kemudian berjalan ke arah balkon, ia berpegangan dengan pagar besi yang kokoh itu, kakinya mencoba menggapai pagar yang membatasi rumah dengan dunia luar.

"Aku tak sependek itu kan, tak mungin kalau kaki ku tak bisa menggapai pagar itu, ayo lavender kau pasti bisa". Gadis itu berusaha dengan sangat keras dan  akhirnya ia berhasil.

" Ini sangat mudah". lavender berpegangan pada tembok, ia memperhatikan keadaan di sekitarnya, lalu setelah yakin semua aman lavender langsung loncat ke bawah.

"Hah, aku berhasil". Ujar gadis itu, Matanya celingak celinguk mencari taksi, namun sialnya penjaga yang berada di gerbang utama melihat nya sedang berdiri menunggu taksi.

Ia tahu kalau sang nona berhasil  melarikan diri, jadi tanpa pikir panjang lagi pria itu langsung mengejar lavender. lavender langsung berlari dengan sisa tenaga yang ia punya, karna tenaga nya hampir terkuras tadi ketika ia mencoba menggapai tembok di dpan balkon kamarnya.

Tapi bagi lavender berlari bukanlah hal yang sulit, gadis itu atlet basket kebanggaan kampusnya, jadi ia bisa berlari dan melompat dengan mudah.

lavender berlari ke arah tukang ojek pengkolan yang sedang menunggu pelanggan. Ia langsung menghampiri mereka.

"Antarkan saya ke kampus A , bisa pak". Abang ojek pengkolan itu langsung mengangguk.

"Nona lavender". Penjaga itu meneriaki nama nya dan mereka semakin dekat saja.

" Pak buruan, aduh nanti saya tertangkap oleh mereka". lavender langsung menepuk punggung tukan ojek itu, meminta agar si tukang ojek cepat-cepat pergi dari tempat itu.

"Pegangan non". Ujar tukang ojek tersebut, lavender langsung memegang pinggang sang tukang ojek. Dengan cepat motor melaju meninggalkan  penjaga itu.

Dan Tak butuh waktu lama, lavender sampai di kampusnya. Ia membayar Abang ojek itu dengan nominal yang sangat besar .

"Ambil kembalinya pak". Ujar gadis itu . lavender langsung berlari ke dalam kampus, ia hampir saja terlambat.

"lo kenapa ve ?". arimbi bertanya pada sahabatnya itu, ia bisa melihat keadaan lavender yang sangat tak biasa itu. gadis itu sangat perfeksionis jadi tak mungkin dia membiarkan rambut nya berantakan sperti itu.

"gue habis di kejar-kejar anjing penjaga ayah ". lavender menarik nafasnya, kemudian menyambar jus jeruk yang di pegang oleh giat.

"kebiasaan dehh, main rampas aja tanpa izin.". arimbi berdecak kesal melihat lavender yang sedang meminum Joice milik nya itu sampai tandas tak tersisa, Kemudian mengembalikan wadahnya.

"Nih, makasih ya.. gue haus banget". lavender langsung duduk di kursi taman kampus itu. Ia merasa lega karna sudah sampai di kampusnya.

"Ada apa sih sebenarnya?". Tanya arimbi, ia penasaran sekali dengan apa yang terjadi pada lavender pagi ini.

"Ayah gue makin lama makin nyebelin aja, lo tau  ga? ayah gue memaksa gue untuk menerima perjodohan yang ia rencanakan dengan sahabatnya, dan lebih parahnya lagi pertunangan akan segera di langsungkan tanpa menunggu gue selesai dengan urusan perkuliahan ini dulu, gila kan". lavender menjelaskan situasinya

", jadi maksud nya lo akan segera menikah begitu, wah sungguh luar biasa". arimbi menggelengkan kepalanya sambil bertepuk tangan, ia tak bisa berkata apa-apa lagi.

"Selama ini gue selalu jadi anak yang baik , nilai akademi yang gue punya juga ga pernah di bawah rata-rata, terus lo juga tau kan gue juga ga pernah keluyuran ga jelas, ga pernah macem-macem, dan sekarang dia mau nikahin gue dengan orang yang sama sekali ga gue kenal, hey gue masih 19 tahun loh". lavender terlihat sangat kesal.

"Mungkin ada alasan tersendiri, berfikir positif dulu saja, lalu bagaimana cara lo melarikan diri tadi ?". arimbi menatap gadis yang duduk di sampingnya itu, ya mereka memang masih 19 tahun, jadi jika di paksa menikah apakah pernikahan itu bisa langgeng sperti apa yang orang tua itu ingin kan.

"gue loncat dari balkon kamar , terus  berlari di sepanjang jalan, trus naik ojek pengkolan yang biasa mangkal di dekat rumah ku itu , lo tau kan".jawab lavender enteng dan itu sukses membuat giat melongo.

"Gila.. lo loncat dari balkon?, gue yakin pasti lo keren banget tadi Ve". arimbi mengangkat kedua jempolnya , memberikan apresiasi pada sahabat nya itu.

"Siapa yang keren". lavender mengangkat kepalanya, ia melihat valentine sedang berdiri menatap mereka berdua.

"Dia". arimbi mengarahkan gelas kosong bekas juice itu ke wajah lavender.

"Memangnya dia habis melakukan apa". Valentin kembali bertanya.

"Dia loncat dari balkon kamarnya". Mendengar ucapan arimbi membuat gadis cantik itu tertawa terbahak. Valentine adalah sahabat lavender sejak kecil, bahkan rumah mereka bersebelahan. valentine berkenalan dengan lavender  ketika usia mereka masih 8 tahun, lavender yang tomboi dan valentine yang anggun membuat mereka mampu melengkapi satu sama lain.

"Ya ampun, hanya itu ? itu Sudah biasa bagi dia, apa kamu tak tau soal itu tuan muda arimbi?". ujar valentine, dan memang jika hanya melakukan hal seperti itu adalah hal biasa bagi gadis bernama lavender itu, waktu duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar saja, gadis itu pernah terjatuh dari pohon dengan ketinggian 2 meter. bukan nya merasa sakit lavender malah mematung kemudian berdiri kembali lalu lari meninggalkan tempat itu.

Mereka berdua sangat cantik dengan kepribadian yang berbeda namun saling melengkapi lavender dan valentine memiliki club penggemar mereka sendiri, karna itulah mereka sangat sulit untuk di dekati.

Sedang kan arimbi, ia merupakan murid pindahan,  Karna latar belakang dari keluarga yang tidak biasa membuat arimbi mampu mendekati kedua gadis itu. arimbi bahkan sangat percaya diri ketika ia meminta kedua gadis itu  berteman dengan nya.

Persahabatan mereka sudah terjalin hampir 4 tahun, dan tahun ini adalah tahun pertama mereka di kampus A.

" sepertinya lo harus tanya ke ayah. Lo deh lavender, tanya kenapa dia meminta lo untuk segera menikah, dan lo pun harus menanyakan perihal calon suami yang akan menikah sama lo, atau jangan-jangan lo di jual lagi, jangan-jangan saat ini ayah lo lagi terlilit hutang dan harus menikahkan anak gadisnya dengan pria tua kaya raya". Setelah mengatakan hal itu arimbi langsung tertawa.

"Gw sama sekali ga ngerti apa-apa , ya karena ayah gw gak ngomong apa-apa , biasanya kalau  ayah gw mengambil keputusan dia pasti langsung mengatakan segala alasannya, tapi tidak kali ini, oh ya Tuhan apa yang akan terjadi jika yang lo bilang itu benar". lavender frustasi, ia mengacak-acak rambutnya.

"Mungkin lo melewatkan sesuatu ve". valentine  menatap sahabatnya, ia mencoba mencari jawaban yang mungkin saja lavender lupakan.

"tidak.. Gw tak melewatkan apapun". mereka semua terdiam, lamunan mereka segera berakhir ketika seorang pria tampan dan muda berdiri di hadapan mereka lalu menarik lengan lavender dengan kasar.

"Pembangkang ". Suara pria itu sangat parau, cocok buat teman sleep call , itulah yang lavender pikirkan ketika ia mendengar suara pria itu untuk pertama kali.

" Lepaskan aku". lavender berusaha melepaskan lengan nya dari pemuda tampan itu.

" aku punya hak atas dirimu nona".

PERJODOHAN

Pemuda tampan itu membawa lavender dengan paksa, dan hal itu menjadi tontonan mahasiswa dan mahasiswi yang sedang duduk santai di taman belakang kampus itu. Lavender berusaha melepaskan dirinya

"Lepaskan aku". lavender berusaha menarik lengan nya. arimbi dan valentine yang sejak tadi mengikuti sahabatnya melihat tak senang pemuda itu, ia terlalu kasar pada lavender.

Akhirnya setelah mendapatkan moment yang pas, arimbi bisa menarik lengan lavender dari cengkraman pria itu.

" Menurut gue, lu terlalu kasar deh, emang ga bisa ngomong secara baik-baik tanpa harus lu tarik-tarik tangan temen gue? ". arimbi berdiri di depan lavender. pemuda itu siap pasang badan untuk membela sahabatnya itu.

"Siapa kau, beraninya kau menghentikan apa yang aku lakukan? ". Pemuda itu menatap tajam arimbi, ia menyeringai menyeramkan.

"Dia temen gue, lagipula lu yang siapa, bisa-bisa nya lu kasar sama perempuan, lu ga sadar, lu udah jadi tontonan orang-orang di kampus ini, lu ga mau kan keluar dari kampus ini dalam keadaan yang babak belur dan ga karuan?". Kini valentine yang angkat bicara. Kedua orang itu tak segan-segan membela lavender.

"ah, rupanya kalian belum tau ya, nama ku alex, Aku calon suami dari sahabat kalian, lavender". Pemuda itu mengalihkan pandangan nya arah gadis yang berdiri tepat di belakang Arimbi.

mendengar kata-kata pemuda itu , membuat lavender tak bisa lagi berkata-kata. Ternyata orang yang di jodohkan dengan nya adalah pemuda tampan juga gagah, dan yang paling penting adalah, dia masih muda.

lavender kembali mengingat wajah alex, rupanya dia pernah bertemu  dengan pemuda itu sebelumnya. Seminggu yang lalu alex dan kedua orang tuanya datang untuk makan malam bersama di rumah keluarga lavender.

"Jangan ngomong yang aneh-aneh ya, kita bertemu baru sekali loh, masa sekarang kamu bilang kalau kamu itu calon suami aku, yang bener aja". Ujar gadis itu.

lavender mundur, ia mencari perlindungan di balik tubuh besar Arimbi juga valentine, sebenarnya tak maslah jika lavender berjodoh dengan alex, hanya saja ia berfikir masih terlalu dini untuk melakukan pertunangan bahkan pernikahan.

"Ayahmu menerima pinangan dari ayah ku semalam, jadi suka atau tidak kau harus menerimanya". alex menatap lavender dengan sangat tajam.

"Kau bercanda, ayahku semalam tak mengatakan apapun padaku, lagipula aku tak akan Terim jikaa harus di jodohkan dengan pria kasar sepertimu ". lavender balik menatap tajam Alex, Namun pemuda itu malah tertawa.

"Usaha ayahmu sedang dalam masa sulitnya sayang, ayahmu membutuhkan dana besar agar perusahaan nya tidak bangkrut, jadi ia memberikan proposal pada ayah ku agar ayah ku mau membatu perusahaan nya, tapi dengan syarat , kau harus menjadi istriku. dan ayah mu menerimanya. sedangkan aku dengan senang hati menerima mu sebagai calon istriku, dan. seharusnya kau bangga memiliki tunangan sepertiku ".

lavender tertegun, ternyata ayahnya dalam kesulitan, ia sangat sedih dan bersalah karna ternyata ia sama sekali tak peka.

alex kembali menarik lengan lavender. Mendengar hal itu alice dan giat tak bisa berbuat banyak. bagaimana pun ini adalah masalah keluarga, jadi mereka tak bisa ikut campur.

Alexander menatap kedua sahabatnya agar mereka tak perlu lagi ikut campur. Mengingat keadaan ayahnya yang sedang dalam masa sulit, sebagai anak maka gadis itu harus mau menerima perjodohan itu. Kini dengan suka rela lavender mengikuti langkah kaki alex.

Keluarga alex sangat terkenal kejam, mereka akan melakukan apapun agar keinginan mereka terpenuhi. Tak ada yang berani melawannya. alex merupakan CEO perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Bahkan mereka memiliki rumah sakit bertaraf internasional di beberapa negara yang berada di Asia.

Wajah alex sering menghiasi beberapa majalah bisnis ibukota. alex sangat tampan, juga kaya jadi sudah dapat di pastikan jika banyak wanita yang menginginkan dirinya.

lavender menaiki mobil sport milik Alex, meskipun dengan berat hati.

"Pakai sabuk pengaman mu". Ujar alex.

" Tak perlu". Jawab lavender.

"Jangan manja". alex menatap mata gadis itu, apex itu mencoba mengintimidasi lavender, dan ya dia berhasil.

Setelah lavender memakai sabuk pengaman nya,tanpa menunggu lama alex langsung menginjak pedal gass Mobil nya dan melaju dengan sangat cepat membelah jalanan ibukota.

lavender berfikir hidupnya sudah tamat sekarang. Ia tak mungkin bisa menolak perjodohan ini jika tak ingin ayahnya bangkrut . Namun ia juga tak mau jika cita-citanya sebagai seorang pengacara hilang begitu saja.

Mereka akhirnya sampai di sebuah rumah yang sangat mewah dan megah milik keluarga alex. lavender turun dari mobil pemuda itu dengan malas, entah mengapa alex membawa nya ke rumah itu.

"Ikuti aku". alex memerintah gadis itu dan lavender hanya bisa mengikuti dan mematuhi keinginan pemuda yang katanya calon suami itu.

alex memang terlihat sangat keren , namun lavender terus meyakinkan dirinya bahwa pemuda itu bukan pria yang baik untuk masa depan nya.

Ketika lavender memasuki ruang tamu rumah itu, ia bisa dengan jelas melihat sang ayah sedang berbincang bersama rafael , ayah dari alex.

alex berjalan mendekati sang ayah, dan lavender mengikutinya. wajah ayah dan anak itu sangat mirip, tapi entah bagaimana dengan sifatnya. apakah rafael sama sombongnya dengan sang putra nya, alex.

melihat kedatangan lavender , Rafael langsung tersenyum.

"Ah, lavender.. selamat datang di rumah kami". rafael berdiri menyambut kedatangan lavender , namun tidak dengan sang ayah, bastian menatap gadis itu dengan marah. Tapi sepertinya gadis itu tak kalah marahnya, ia balik menatap sang ayah dengan sangat tajam.

"Ayah". lavender memanggil ayahnya, namun bastian tak menggubris panggilan dari putrinya. melihat ada kemarahan di antar kedua orang itu, Rafael dengan cepat menarik tangan lavender dan berjalan menuju sofa.

"Duduk lah dulu, dan mari kita bicara". rafa mempersilahkan gadis cantik itu untuk duduk.

"Sebenarnya ada apa ini om, karna ayah ku tak mau berbicara dengan ku, maka lebih baik jika aku langsung bertanya pada om saja". lavender menatap rafael, Pria itu tersenyum . rafael sangat menyukai  karakter calon menantu nya yang sangat to the point itu.

"Apa kau sudah memberitahu lavender mengenai situasinya ". rafael bertanya pada alex, pemuda itu mengangguk kan kepalanya.

"Sudah Daddy". Jawab alex.

"Aku harap setelah alex mengatakan nya padamu, maka kau sudah tau inti dari pembicaraan kita selanjutnya ". rafael meraih jemari lavender dan menggenggam nya.

gadis itu menarik nafasnya dalam, kemudian menatap ayahnya.

"Apa ayah menjual ku demi menyelamatkan perusahaan ayah". lavender sangat marah atas apa yang telah di lakukan ayahnya. gadis itu tak perduli jika perjodohan itu di lakukan 4 atau 5 tahun lagi, tapi tidak sekarang.

"Jaga bicaramu ". Bastian menekan kan suaranya, agar lavender kali ini lebih menurut dan lebih sopan padanya.

"Apa yang salah ayah, kau menjual ku, putrimu agar perusahaan mu tak mengalami kebangkrutan, benarkan, sungguh tragis". gadis itu tertawa, namun dengan cepat bastian menampar pipi nya. Dan Ini kali pertama lavender mendapat tamparan dari ayah nya.

Selama19 tahun hidupnya, lavender tidak pernah mengalami kekerasan yang di timbulkan oleh ayahnya sendiri. Selama ini ayahnya sangat menyanyanginya, namun entah mengapa sekarang bastian telah berubah.

"Kau lancang sekali, semua yang aku lakukan demi kebaikan mu juga, jika perusahaan ku bangkrut bagaimana kau bisa hidup, bagaiaman kau bisa melanjutkan pendidikan mu, kau pikir semua itu tidak memerlukan uang". Bastian memarahi putrinya.

gadis itu terdiam, kemudian ia menatap ayahnya.

"Baik, aku menyetujui perjodohan ini, tapi ada syaratnya". rafael tertawa melihat keberanian gadis itu.

"Apa syarat nya ?". Tanya pria tua itu, ia tersenyum pada lavender.

"Pernikahan ini akan di laksanakan setelah aku wisuda, cita-cita ku sebagai pengacara harus terlaksana, aku tak mau hanya karena pernikahan ini study ku jadi berantakan". Setelah mengatakan hal itu lavender langsung berdiri. Ia tak mau berlama-lama berasa di rumah besar itu.

"Kau mau kemana ?". Bastian langsung menarik tangan anaknya, ketika gadis itu ingin melangkahkan kaki dan pergi.

"Aku ada mata kuliah hari ini, kurasa kau juga mengerti dan memahami syarat yang aku berikan ayah". lavender menatap ayah nya, kemudian dengan kasar melepaskan tangan pria tua itu.

"baiklah lavender, Aku setuju dengan syarat darimu ,jadi mulai saat ini kau adalah tunangan ku. jangan pernah berfikir untuk lari atau bermain-main dengan ku, atau kau akan tau akibatnya nanti". alex ikut berdiri, kemudian ia mengambil kotak cincin dari sakunya kemudian mengeluarkan isinya.

alex menarik tangan gadis itu dengan kasar kemudian memasangkan cincin itu ke jari manis lavender, dan membuat gadis itu melakukan hal yang sama, sekarang mereka berdua sudah memakai cincin pertunangan yang di disini khusus untuk perjodohan itu.

"Kalau begitu, aku permisi ". lavender langsung meninggalkan rumah besar itu. Hatinya sangat kesal, namun ia tak mau menangis.

" Aku kuat, aku bisa melalui ini semua, dan kau alex suatu hari aku akan membunuh mu".

PEMUDA CANTIK

lavender meninggalkan rumah kediamann Rafael dengan hati yang sangat marah, ia sangat kecewa. tak masalah jika memang lavender harus menikahi Alex, namun mengapa ayahnya sama sekali tak memberitahu nya terlebih dahulu.

apalagi sifat sombong Alex, itu membuat lavender tidak suka, memang pemuda itu sangat tampan dan juga kaya, namun sifat dan karakteristik Alex sama sekali tak menarik bagi lavender.

lavender berjalan kaki, ia terus memikirkan langkah selanjutnya, bagaiamana caranya agar ia bisa bebas dari cengkraman Alex. Alex memiliki banyak wanita, dari kalangan artis sampai anak pengusaha, namun apakah Rafael tau kelakuan putranya.

Lavender berjalan dengan sangat tidak hati-hati, karna pikirannya di penuhi banyak pertanyaan sehingga ia sedikit tidak konsentrasi. ia bahkan tak sadar jika ia berjalan makin lama semakin ke arah jalan raya.

ia benar-benar tak sadar dengan apa yang ia lakukan, lalu sebuah mobil hampir saja menabraknya jika saja seseorang tidak menariknya ke belakang tepat waktu mungkin saat ini lavender sudah tergeletak bersimbah darah di tengah jalan.

lavender terjatuh di atas tubuh pria yang menyelamatkan nya itu, kemudian dengan susah payah lavender berbalik dan menatap pria itu. gadis itu terpana melihat betapa tampan dan manisnya orang yang telah menyelamatkan nyawanya itu. lavender langsung bangun, ia merasa tak enak atas kejadian yang baru saja terjadi

"Maaf , maaf kan aku". Ujar lavender. Namun pria itu tak bergeming, ia sibuk membersihkan kemejanya.

"ah dia manis sekali". ujar lavender dalam hati

Pria itu sangat manis dan juga tampan, namun lavender lebih memilih mengatakan bahwa pria itu cantik. Bola matanya yang berwana abu-abu itu membuat lavender jatuh cinta , apalagi hidung nya yang mancung serta bibirnya yang terlihat penuh.

"Lain kali hati-hati ". Pria itu akhirnya angkat bicara. hati lavender langsung berdebar kencang.

"ah aku jatuh cinta". lavender tidak mengatakan apapun, ia terpesona dengan pria itu, lidah nya kelu. ia bahkan merasa akan terkena serangan jantung mengingat debaran nya makin lama makin tak terkendali.

"Tuan muda, apa anda baik-baik saja". Seorang pria berlari menuju mereka berdua.

"Aku baik-baik saja, mari kita pergi". Pria itu kemudian menatap lavender, tatapan mata itu membuat lavender salah tingkah. namun tanpa basa basi ia meninggalkan lavender yang masih terkesima oleh nya.

"Ah, kenapa ada pria secantik dia, aku merasa tak berguna menjadi seorang wanita". lavender memaki dirinya sendiri. Namun ia merasa sangat kecewa, ia bahkan tak sempat berkenalan dengan pria itu.

lavender kembali melanjutkan perjalanan nya, namun ia merasa kakinya sedikit sakit, jadi ia memutuskan untuk menaiki taksi. tak lama kemudian sebuah taksi akan melintas ke arahnya, dengan cepat lavender menghentikan taksi itu

"Ke universitas A". Ujar lavender.

"Jadi benar kau sudah di jodohkan". Lavender mengangkat jemari tangan nya, cincin indah berhiaskan berlian melingkar sempurna di hari manis lavender. Arimbi dan Valentin berteriak histeris bersamaan.

"Lalu bagaiaman lavender". Valentin menatap sahabatnya itu

"Apa yang harus aku katakan, aku hanya menunggu tanggal pernikahan kami". Arimbi membuang nafas kasar.

"Sungguh tega ayah mu lavender, ia bahkan menjual mu agar perusahaan nya tak mengalami kebangkrutan". Arimbi membelai kepala lavender.

"Aku harus melakukan nya , tapi tak Maslah ,ia mengizinkan aku melanjutkan study ku, setelah aku di wisuda barulah kami menikah ".

Arimbi dan Valentin tak tau harus berbuat apa agar mereka bisa menolong lavender. Ia hanya bisa terus memberikan support dan dukungan pada gadis cantik itu.

"Sabar ya". Ujar Valentin.

"Ngomong-ngomong, tadi aku di selamatkan oleh seorang pria ketika hampir saja sebuah mobil menabrak ku".

"Benarkah, apa kau terluka". Valentin menatap sahabatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala

"Tidak, tapi kau tau, pria itu sangat tampan, ia tipe ku". Lavender membayangkan betapa tampan nya pria itu

"Lebih tampan aku atau pria itu". Arimbi cengengesan sambil terus mengunyah keripik kentang yang sejak tadi menemaninya

"Tentu saja dia, wajahnya sangat mirip dengan salah satu personil boyband dari Korea yang sangat terkenal itu". Kata lavender sambil terseyum

"Oh, benar kah.. kau membuatku kecewa" kemudian mereka tertawa bersama.

"Apa kau berkenalan dengan nya ?" Valentin penasaran dengan sosok pria yang di ceritakan oleh lavender

"Sayang nya tidak, ah aku ingin sekali bertemu lagi dengan nya". Lavender meletakkan kepalanya di meja.

"Kau jatuh cinta pada pandangan pertama, selamat". Arimbi kembali tertawa.

"Arimbi benar, kau bahkan tak pernah merasakan cinta sebelumnya, padahal sangat banyak mahasiswa yang mendaftar untuk menjadi kekasihmu". Valentin mengambil keripik kentang dari Arimbi kemudian memasuk kan beberapa keping langsung ke mulut nya.

"Dia berbeda, ah aku bener-benar jatuh cinta , aku harus bagaiamana" lavender berteriak sambil mengacak-acak rambut Arimbi

"Ah, apa-apaan kau lavender". Arimbi langsung mengambil sisir dari tasnya kemudian merapikan kembali rambutnya. Kelakuannnya sukses membuat lavender tertawa.

"Jika kalian berjodoh, kalian akan bertemu kembali, kau harus sabar".

Namun mata lavender terbuka sempurna ketika melihat kembali pria itu di parkiran mobil kampusnya .

"Itu dia". Lavender langsung berdiri. Arimbi dan Valentin ikut berdiri dan mengedarkan pandangan mereka..

Pria itu kemudian berjalan melewati mereka bertiga. Valentin menepuk bahu lavender dengan keras hingga membuat tubuh lavender terhuyung dan menabrak pria itu.

Seperti magnet , lavender langsung memeluk pria itu, dia sangat harum.

"Hati-hati.. kau sungguh ceroboh". Ujar pria itu

"Maaf kan aku". Lavender terseyum malu, namun pria itu malah berjalan menjauh.

"Ah dia sangat tampan " Valentin berteriak sambil menguncang tubuh Arimbi.

"Kalian berdua kenapa hah, aku selalu menjadi sasaran empuk kalian berdua, menyebalkan". Mata lavender terus mengikuti kemana pria itu melangkah. Pria itu memasuki ruang para dosen berada.

"Aku akan mencari tau siapa dia". Lavender langsung berlari meninggalkan kedua sahabatnya itu .

"Bisa-bisanya dia begitu". Arimbi sangat kesal melihat kelakuan lavender. Namun tangannya malah di tarik oleh Valentin, mereka menyusul lavender.

Lavender tengah menguping pembicaraan pria itu dengan para dosen, sebelum salah satu dosen mata kuliah ekonomi menegurnya

"Sedang apa kau". Lavender terseyum kemudian dengan gugup menatap sang dosen.

"Tidak ada pak, permisi". Lavender langsung berlari di ikuti Valentin dan Arimbi.

"Kau sudah bertungan lavender, sepertinya kau hilang ingatan". Arimbi memeluk bahu lavender, kemudian langsung berjalan meninggalkan lavender.

Arimbi benar, ia sudah bertunangan , dan tungangan nya ini terkenal sangat kejam, ia tak bisa macam-macam.ia harus menjaga martabat ayahnya,. Ia tak mau ada masalah di kemudian. Hari.

Matanya berkaca-kaca kemudian ia menatap langit

"Ibu.. aku rindu".

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!