Rahasiaku
Episode 1
Some girl
Meli!! ayo cepat sayang!! nanti kamu terlambat!!
Meli
Iya ibu!! //berlari menuruni tangga//
Ibu (Rina)
Kamu itu ya, sudah tahu hari ini sekolah masih saja lambat
Meli
//menyeringai// hehe, maaf ibu
Ibu (Rina)
//memberi kotak bekal// ini bekalmu, jangan sampai terlambat makan, ok?
Meli
//mengambil kotak bekal// iya bu, Meli berangkat dulu ya
Meli
//memasang sepatu, berlari keluar rumah//
Ibu (Rina)
//menghela napas// anak itu, selalu saja //gumam//
Halo semua, perkenalkan namaku Meliana Arseliona. Umurku 15 tahun, kelas 1 SMA. Aku berasal dari keluarga yang sederhana, dan tidak ada yang special dari keluargaku. Tapi, aku memliki satu rahasia yang sangat aku jaga dari siapapun.
Aku memiliki kekuatan supernatural, aku bisa membaca pikiran orang lain dan menguasai ruang dan waktu, kalian tahu artinya? yap, aku bisa sesuka hati pergi ke masa lalu atau masa depan dan aku bisa membuat waktu berhenti.
Eri
//berlari mendekat// apa kau sudah mengerjakan tugas dari pak Endi?
Meli
tugas? sudah semua kok
Eri
Plis, bisa aku lihat tugasmu? kemarin aku harus merawat nenekku di rumah sakit
Meli
//menatap heran// nenekmu sakit?
Eri
Ya, nenek demam seharian dan belum sembuh
Eri
orang tuaku sibuk mengurus yang lain, jadi aku harus merawat nenekku
Eri
/Aduh, bagaimana kalo Meli tidak mau? aku harus cari siapa? nenek ku tinggal sendirian di rumah sakit/
Meli
/ah, jadi Eri tidak bohong/
Meli
//senyum// baiklah, tapi lain kali kerjakan sendiri di rumah sakit kalo sempat
Oh ya, aku lupa memberitahu kalian kalo aku mempunyai 2 teman yang lumayan akrab denganku di sekolah
Kami sekelas dan tempat duduk kami berdekatan, jadi kami biasa mengobrol bersama
Meski kami teman dekat, tapi aku tetap memasang tanda waspada pada mereka. Bagaimanapun mereka tetap orang lain dalam hidupku, dan aku tidak mau mempunyai teman yang hanya memandang kepintaran atau penampilan
Kepintaran? ya, aku lumayan pintar di sekolah. Seingatku sejak SD aku selalu ranking 1
Aku juga pernah ikut olimpiade antar sekolah hingga nasional, tapi aku tetap bersikap normal karena aku benci orang yang sombong dan merendahkan orang lain
Dan yang kudengar dari isu-isu siswa lain, katanya aku termasuk murid kebanggaan guru dari 2 murid
Sesampainya di kelas X IPA 1
Meli
//jalan, duduk di kursi//
Meli
//Lihat Sekitar// Eri
Eri
Tunggu! bisa kau keluarkan bukumu dulu? waktu masuk sebentar lagi, dan aku belum mencatat milikmu
Meli
//tertawa pelan, mengeluarkan buku// nih, jangan di rusak ya
Eri
//mengambil buku// Iya²
Eri
//membuka buku// jadi? tadi kau bilang apa?
Meli
ah, itu.. apa kau lihat Elli? aku tidak melihat dia daritadi
Eri
//menyalin// oh, Elli.. dia ada di sampingmu tuh
Meli
//menoleh, kaget// Ampun! anak ayam!
Elli
//duduk di jendela// santai, Mel.. kenapa kamu teriak² begitu?
Meli
Ish! Kau ini! kenapa kau duduk di jendela? cepat turun!
Elli
//turun// jangan marah, Mel, nanti kau cepat tua
Meli
sejak kapan kau disana? aku tidak melihatmu tadi
Eri
//fokus mencatat// sejak kau duduk di kursimu, Mel
Meli
//hela napas// terserah deh
Elli
//duduk di belakang Meli// kenapa kau mencariku?
Meli
//menggeleng pelan// tidak, hanya heran jam segini kau belum datang
Elli
Aku tadi ke kantin dulu, beli permen
Elli
//mengeluarkan 3 permen//
Elli
2 permen untuk kalian, pelajaran hari ini akan menguras banyak tenaga kita nanti
Elli
jadi aku belikan kalian-
Some boy
Meli!! ada yang mencarimu nih!
Terlihat 2 siswa berdiri di depan pintu kelas
Elli
Bukannya itu Arthur? kelas X IPS 1?
Meli
//berdiri// ya, aku pergi sebentar
Meli
//berjalan ke depan pintu//
Siswa di depan kelasku ini namanya Arthur, dia dari kelas X IPS 1
Dia juga termasuk murid kebanggaan guru, kami sering jadi partner olimpiade mewakili sekolah. Sifatnya sedikit dingin dan menurutku dia anti sosial, dia juga jarang mengobrol denganku. Entah kenapa dia mencariku hingga ke kelasku, apa ada masalah?
Meli
/kok seperti ngomong sama dinding ya?/
Arthur
//mengeluarkan sesuatu//
Terdapat sebuah tas kecil di tangan Arthur
Meli
//mengambil// ma-makasih
Arthur
oh ya, mulai besok guru meminta kita untuk belajar bersama di perpustakaan❄
Meli
//kaget// be-belajar bersama?
Arthur
hm, jadi ingat untuk datang tepat waktu❄
Arthur
//mengusap puncak kepala Meli//
Arthur
//berbalik, berjalan//
Meli
//pipi merona, memegang puncak kepala//
Meli
/Barusan dia- mengusap rambutku?/
Meli
//menggeleng cepat// tidak, mungkin perasaanku saja //gumam//
Meli
//berbalik, berjalan ke tempat Elli dan Eri//
Terlihat semua orang menatapku tak percaya, termasuk Eri dan Elli
Elli
Ka-kau, i-itu Arthur kan? ko-kok dia begitu?
Meli
//menggeleng pelan// aku juga tidak tahu
Eri
itu apa? //menunjuk tas kecil//
Meli
//membuka tas kecil,mematung//
Meli
//mengeluarkan, menaruh di meja//
Ternyata isi tas kecil itu adalah sebuah buku kecil dan sebuah gantungan berbentuk bunga
Elli
//diam// apa yang kalian bicarakan tadi?
Meli
mulai besok aku harus belajar dengannya di perpustakaan
Meli
sepertinya untuk persiapan olimpiade lagi
Meli
shhtt!! jangan keras²
Eri
ups! //menutup mulut//
Elli
//membuka buku kecil// sepertinya aku tahu maksud dia memberimu ini
Elli
//memberi buku// baca saja
Meli
//mengambil, membaca, kaget//
Terdapat tulisan tangan yang sama rapinya dengan tulisan tanganku, dan itu milik- Arthur
'Ini hadiah dariku untukmu, aku tidak tahu kau akan suka atau tidak. Aku membeli itu saat menemani Very membeli buku, semoga kau suka'
Elli
aku menyimpulkan kalo Arthur mungkin..
Elli
memiliki perasaan itu padamu
Elli
kau juga kan, Mel? kau pasti punya perasaan yang sama dengannya, kan?
Meli
//mematung// pe-perasaan?
Eri
ma-maksudmu.. Meli dan Arthur..
Elli
Kalian selalu bersama² setiap hari, mana mungkin kalian tidak meninggalkan perasaan itu ke satu sama lain?
Meli
/perasaan.. apa benar apa yang Elli katakan?/
Episode 2
Suka. Apa kalian pernah merasakan itu pada laki-laki selain keluargamu? jika kalian pernah, beritahu aku bagaimana mengatasi perasaan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya?
Aku tidak pernah menyangka kalo aku akan memiliki rasa dengan orang yang tak begitu dekat denganku, kami hanya sekedar teman partner olimpiade dan teman se-kebanggaan guru saja
Elli
apa kau pernah merasa detak jantungmu berdegup lebih kencang?
Elli
apa kau pernah merasa gugup saat bersamanya?
Elli
//hela napas// sudah kuduga, kau benar-benar menyukai Arthur
Elli
Dan mungkin dia sama denganmu, Mel
Eri
Woah, aku tidak menyangka kalo Meli mulai menyukai Arthur
Meli
Tapi, El, itu tidak mungkin
Meli
mungkin saja itu karena dia jarang bicara denganku
Elli
//menggeleng// aku yakin belakangan ini berbeda dari sebelumnya
Elli
aku sering melihatnya memperhatikanmu dengan tatapan yang berbeda
ah! bel masuk sudah berbunyi, sebentar lagi guru akan masuk kelas
Setelah pelajaran selesai, akhirnya bel istirahat berbunyi. Kulihat sebagian besar siswa berlari ke kantin
Meli
//mengeluarkan bekal//
Eri
Mel, kami ke kantin ya
Meli
//senyum// mungkin sebaiknya aku ke rooftop saja //gumam//
Meli
/menoleh, kaget// A-Arthur?
Arthur berjalan menyusul dan menyeimbangkan langkahnya dengan langkahku
Meli
//melihat sesuatu di tangan Arthur//
Meli
a-ah, a-apa kau sering ke sana?
Arthur
apa kau sering kesana? ❄
Meli
//menggeleng// Kadang-kadang
Kami terus mengobrol di sela-sela perjalanan ke rooftop
Meli
Makasih sudah mengantarku ke sini
/ini yang kusuka saat berada di sini, pemandangannya sangat bagus/
Arthur
Kenapa kau diam? kesini ❄
Meli
//dahi mengerut, jalan// kenapa?
Arthur
kenapa? kau tidak mau? ❄
Meli
//menggeleng// bu-bukan begitu, ta-tapi aku..
Meli
/kenapa tiba-tiba begini? apa dia salah makan?/
Arthur
/Dia kenapa? apa aku salah ngomong?/
Meli
//menggeleng pelan// tidak ada, ayo
Kami pun duduk di sebuah bangku panjang di samping kami
Meli
//melirik bekal Arthur//
Meli
/ah, ternyata dia membawa nasi goreng/
Bekal yang ibu bawakan untukku berisi 2 roti yang ibu buat kemarin
Arthur
//merasa di tatap, menoleh// ada apa?
Meli
//sadar, menggeleng pelan// tidak ada
Arthur
//melihat isi bekal Meli//
Meli
//menatap bingung Arthur, sadar// kau mau?
Arthur
//menoleh// boleh? ❄
Arthur
//memberi bekal// kalo kau mau, ambil❄
Meli
//mengambil sendok, memakannya//
Arthur
//mengambil roti, makan//
Meli
//menoleh// apa enak?
Meli
//senyum// itu buatan ibuku, beliau selalu memberiku roti itu
Setelah makan, kami pun berjalan di lorong
Meli
kalo besok kita belajar di perpustakaan, siapa yang jadi guru kita?
Arthur
ada, guru profesional dari Jerman❄
Meli
woah, jadi beliau akan mengajar kita setiap hari?
Meli
/keren! aku tidak pernah diajari guru luar negeri/
Arthur
kenapa kau mau jadi perwakilan sekolah?❄
Meli
//kaget, diam// memang kenapa kau tanya itu?
Meli
alasanku mau jadi perwakilan sekolah karena aku bisa belajar lebih giat dan tahu kemampuan sekolah lain, juga karena keluargaku sederhana jadi aku harus bisa meringankan mereka
Meli
//menoleh// kalo kau?
Arthur
Paksaan dari orang tua❄
Meli
/ah, kukira karena dia sendiri, tidak kusangka ternyata../
Meli
eh //menoleh, kaget//
Tanpa kusadari, ternyata kami sudah sampai di depan kelasku
Meli
/a-ah, karena nyaman mengobrol dengannya aku sampai tidak sadar kalo sudah sampai/
Meli
Makasih, Arthur untuk bekalnya
Meli
//senyum// kalo begitu, aku masuk dulu ya
Arthur
ya //memalingkan wajah//
Entah ini hanya perasaanku atau memang aku melihat telinganya memerah
Arthur
//berbalik, berjalan//
Seperti dugaanku, aku kembali menjadi pusat perhatian di kelas
Meli
//duduk, hela napas//
Eri
wow, Mel! kau darimana saja? dan kenapa kau bersama Arthur?
Eri
apa kau istirahat dengan Arthur?
Elli
jadi? apa ada kemajuan?
Meli
sedikit, kami bisa mengobrol lama
Elli
Tapi, kau harus tetap menjaga jarak, kau tidak tahu maksud dia padamu
Meli
//mengangguk// tentu saja
Eri
//merangkul bahu Meli// tenang saja, kami ada di sampingmu. Jadi kalo kau butuh bantuan, panggil saja kami
Setelah pelajaran terakhir, akhirnya bel pulang berbunyi. Semua siswa bergegas keluar dari kelas
Tersisa aku, Eri dan Elli yang tengah mengemas buku
Eri
//menenteng tas// ayo, El, Mel
Elli
//menenteng tas// ayo
Kami pun berjalan ke luar kelas dan meninggalkan gedung sekolah
Terlihat Arthur yang tengah bersandar di dinding gerbang sekolah
Arthur
ayo, kuantar pulang❄
Arthur
//jalan, menarik tangan Meli//
Elli
//menahan tangan Arthur// maksudmu apa asal tarik temenku?❄
Arthur
//menoleh// Ini permintaan dari ibunya❄
Meli
//melepas genggaman, mengambil hp//
Terdapat pesan dari ibu di kolom pesan
"Nak, maaf ibu tidak bisa menjemput kamu. Ibu sudah minta Arthur untuk mengantarmu pulang, sementara kamu di rumahnya dulu ya"
"Ayah sama ibu sedang ada rapat di kantor"
Meli
/ah, ternyata benar dari ibu/
Meli
//memasukkan hp ke saku//
Meli
//menatap Elli dan Eri//
Meli
maaf, aku disuruh pulang dengan Arthur
Elli
//menatap datar Arthur, melepas tangan// Jaga Meli, jika dia lecet sedikitpun maka aku akan menghajarmu❄
Arthur
//menarik tangan Meli, jalan//
Kami pun pergi meninggalkan Elli dan Eri yang pulang ke arah berlawanan
Episode 3
Kenapa Arthur tahu soal ibuku? karena selama kami menjadi partner Olimpiade, terkadang kami belajar di rumahku atau di rumahnya. Karena tidak jarang kami pergi ke rumah, orangtua kami juga semakin dekat.
Sesampainya di rumah Arthur
Terlihat seorang gadis kecil yang berlari menuruni tanggal dan langsung mendekapku
Gadis kecil ini namanya Very, adik bungsu Arthur. Dia lumayan dekat denganku sejak pertama kali aku menjadi partner Arthur di olimpiade antar sekolah
Sifatnya yang periang dan mudah bergaul ini membuatku merasa lebih nyaman ketika berada di rumah mereka.
Very
//senyum// Aku tidak menyangka kakak akan kesini, kenapa tidak memberitahu ku?
Meli
//terkekeh// maaf ya, kakak kesini karena orangtua kakak sedang sibuk. Jadi kakak kesini
Arthur
//jalan menaiki tangga//
Arthur
Aku mau tidur, jangan menggangguku❄
Meli
Ah, iya. Makasih Arthur
Very
//menarik tangan Meli// ayo kak, ke kamarku
Kami pun berjalan menuju kamar Very yang terletak di samping kamar Arthur
Oh ya, keluarga Arthur termasuk keluarga yang sangat kaya raya di Indonesia
Very
//menoleh// kakak, kakak suka baca buku kan?
Very
//menunjuk tumpukan buku di samping lemari// semua buku itu untuk kakak
Meli
//kaget// se-sebanyak i-itu?
Meli
a-apa tidak kebanyakan?
Very
//menggeleng// kakak sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri, jadi jangan sungkan
Meli
apa tidak merepotkanmu? bukankah kau suka boneka? kenapa tidak menggunakan uangmu untuk itu?
Very
//menatap sendu Meli// apa kakak tidak suka?😟
Meli
//kaget// bu-bukan begitu, ta-tapi..
Meli
//menghela napas// baiklah, makasih ya Very //senyum//
Meli
Aku sangat suka hadiahmu
Very
//senyum// Sama-sama kak
Very
sebenarnya aku hanya membeli 10 buku, sisanya kak Arthur yang membelinya
Meli
//mematung// A-Arthur?
Very
//mengangguk// Kata kak Arthur, kakak tidak boleh terlalu memaksakan diri sesekali boleh membaca buku cerita
Very
Karena kak Arthur tidak tahu buku kesukaan kakak, jadi kak Arthur membeli satu toko
Meli
/A-Arthur membeli semua ini- u-untukku?/
Meli
/membeli satu toko buku?!/
Meli
//menutupi wajah dengan tangan//
Meli
/aku benar-benar gila sekarang!/
Very
//menatap heran// kakak kenapa?
Meli
//Ingat, menoleh// Ti-tidak apa-apa kok
Meli
//memalingkan wajah//
Dasar! wajahku pasti seperti kepiting rebus! Arthur sialan!
Very
//sadar, senyum miring// ah.. aku tahu, kakak suka kak Arthur ya?
Meli
//kaget, menggeleng cepat// T-tidak kok! si-siapa yang suka?
Very
//menunjuk wajah Meli// itu wajah kakak memerah
Very
Jujur saja kak, lagipula kak Arthur juga suka sama kakak
Very
Buktinya kak Arthur rela membeli satu toko buku untuk kakak, biasanya kak Arthur tidak pernah mengeluarkan uang hanya untuk hal sepele apalagi untuk seorang gadis seperti kakak
Very
//mengangguk// aku juga pernah mendengar kak Arthur memanggil nama kakak waktu tidur
Entah seperti apa wajahku setelah Very mengatakan semua itu, aku bisa membayangkan wajahku yang seperti udang rebus membuatku ingin meledak
Di tengah-tengah lamunanku, terdengar suara berat yang membuatku terkejut bukan main
Some boy
Apa maksudmu, Very?❄
Meli
//mematung// A-Arthur
Ya, entah sejak kapan laki-laki itu berdiri di ambang pintu dan menatap kami
Meli
//berdiri// ma-maaf, aku ingin ke bawah dulu
Kukira aku sudah aman saat melewati laki-laki itu, tapi ternyata dugaanku salah. Tiba-tiba tanganku ditahan, membuatku spontan menahan napas
Arthur
//menoleh// jelaskan dulu, apa yang kalian bicarakan tadi?❄
Meli
//diam, menoleh// ha-hanya membahas sesuatu yang berkaitan denganmu
Arthur
//kaget, melepas genggaman, memalingkan wajah//
Arthur
/sial! kenapa dia sangat imut?/
Meli
//mendengar isi hati Arthur, mematung//
Meli
/e-eh! di-dia bi-bilang aku apa? imut?!/
Arthur
/kau membaca pikiranku❄/
Arthur
(Hm, jadi kau juga bisa membaca pikiran)
Meli
//mengangguk pelan// (i-iya)
Arthur
//berbalik// (temui aku di taman belakang nanti)
Meli
//hela napas// untung saja
Very
//tatap heran// Kakak tadi kenapa?
Meli
//menggeleng// Aku ingin turun sebentar, ada urusan sebentar
Aku pun berjalan menuruni tangga dan menuju ke taman belakang
Ku lihat Arthur yang sudah menungguku di sebuah jembatan melingkar yang berada di tengah Kolam yang cukup luas
Meli
//berjalan// jadi? ada apa kau menyuruhku kesini?
Arthur
//menoleh// ada yang ingin aku tanyakan padamu, Meli❄
Arthur
(Apa yang kau bisa selain membaca pikiran?❄)
Meli
//kaget// (a-apa maksudmu?)
Meli
(I-ini bukan sembarangan hal yang bisa ku beritahu dengan mudah)
Arthur
(Kenapa? apa kau tak percaya padaku?❄)
Meli
//menggeleng pelan// (bu-bukan begitu, tapi ini..)
Arthur
//hela napas// (huft.. Aku juga membaca pikiran, tapi aku bisa Teleportasi)
Meli
//kaget// (Te-teleportasi)
Arthur
//mengangguk// (apa kau tak tahu teleportasi?)
Meli
(aku tahu, tapi kukira hanya aku yang punya kekuatan semacam ini)
Meli
(jadi? kau punya kekuatan membaca pikiran dan teleportasi?)
Meli
//diam// (a-aku juga.. bisa mengatur ruang dan waktu)
Arthur
//kaget, menoleh// (apa katamu?❄)
Meli
(aku bisa mengatur ruang dan waktu)
Arthur
//diam// (apa orangtuamu tahu soal itu?)
Meli
//menggeleng// (tidak, kenapa?)
Arthur
//menatap Meli// (Tidak, hanya saja aku juga tidak memberitahu orangtuaku)
Meli
(Tapi apa Very juga?)
Arthur
//menggeleng// Tidak, dia tahu dan dia juga memilikinya
Meli
//kaget// Very punya?
Arthur
hm, dia bisa teleportasi dan gravitasi❄
Meli
ah, jadi kita bertiga ya..
Arthur
//menatap heran// ada apa? ❄
Meli
a-aku takut jika ada yang tahu soal ini selain kita bertiga, apa kita akan ditangkap?
Arthur
pfftt.. //tertawa//
Meli
kenapa kau tertawa? aku sedang mencoba menggunakan kekuatanku
Arthur
salahmu sendiri, ekspresimu tadi sangat lucu
Apa katanya? e-ekspresiku tadi sangat lucu? terlebih lagi, apa aku bermimpi? dia tertawa lepas, bahkan selama aku bersamanya dia tak pernah tertawa lepas seperti itu
Aku merasa wajahku memanas karena mendengar dan melihat wajahnya yang tersenyum padaku, rasanya aku ingin meledak!
Meli
//memalingkan wajah//
Arthur
Oh ya, sebenarnya tadi kalian sedang membicarakanku kan?❄
Meli
//kaget// ti-tidak kok, si-siapa yang membicarakan orang sedingin dirimu?
Meli
//menatap Arthur// jangan terlalu percaya diri
Some girl
Wah².. lihat siapa yang sedang berduaan disini?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!