NovelToon NovelToon

Permata Yang Terbuang

mimpi

Sebelumnya mohon maaf bila karya ini belepotan dan banyak kesalahan. Ini pertama kalinya belajar menulis karya. Mohon kritikan dan sarannya

*

*

*

*

"ha,,aha,,ha,," terdengar suara tawa seseorang yang entah dimana.

pemuda tampan mencari-cari asal suara. dikejauhan sana nampak sesosok gadis. namun tak terlihat jelas tentang wajahnya sedang tertawa riang. bagaikan sebuah mahnet tawa itu menarik kedua sudut bibir pemuda ini.

Aditama Wijaya.. putra tunggal keluarga Wijaya , pemilik beberapa perusahaan besar di kota itu. sebut saja kota A.

Aditama berlari menghampiri gadis itu. namun yang dikejarnya semakin menjauh tak terkejar. sehingga dia terbangun dari tidurnya.

"selamat pagi tuan muda,,," sapa seorang pelayan saat Adi berjalan menuruni tangga

"pagi mbak jum.. apa pak Arip sudah datang?." jawabnya ramah

"sudah tuan.. pak arip sudah menunggu di luar".

"baiklah terima kasih."

Adi berjalan menuju pintu samping ruang makan.

"Tama..! kamu tidak sarapan dulu?." tanya seorang perempuan cantik

"tidak bu,, aku ada janji. nanti sarapan dikantin saja".

"baiklah jaga kesehatanmu."

"baiklah bu,," sahutnya seraya kembali dan mengecup kening wanita yang di panggilnya ibu

"ayah sudah berangkat?." tanya nya sesampai di pintu

"sudah.. katanya ada hal yang mendesak jadi ayahmu berangkat lebih dulu"

Aditama wijaya

pemuda tampan yang kharismatik, meskipun dia pewaris tunggal dari keluarga yang kaya raya, namun tak menjadikannya sombong. Hanya saja sedikit cool bagi orang-orang diluar sana.

ditempat lain

"GUBRAK!!,,,,"

seorang gadis belia jatuh terjerembab bersama sepedanya

"aduhh,," rintihnya seraya berdiri dan mengangkat sepedanya

"maaf-maaf,, saya buru buru saya tidak sengaja"

didepannya bediri sesosok pemuda gagah tersenyum dan mendekatinya.

"tidak apa apa"

"maaf saya buru buru" tanpa menunggu gadis ini langsung mmengayuh sepedanya. mengayuhnya dengan cepat meninggalkan tempat itu

Sila Permata

gadis cantik berambut pendek dengan postur tubuh tinggi dan gendut.

ayahnya seorang sopir disalah satu perusahaan Wijaya. ibunya meninggal saat melahirkannya.

"sila!!!!,"

"tunggu lah kami,,, " teriak dua gadis seusianya. keduanya adalah sahabat sila. mereka berhenti di depan pemuda yang ditabrak sahabatnya tadi.

"maafkan teman kami kak! "ucap seorang dari mereka

"dia sedang buru buru,, karena hari ini jadwalnya piket" timpal satunya

"tidak apa-apa. kelihatannya sikunya terluka, pastikan nanti diobati di UKS ya?" jawab pemuda itu.

"iya kak kami permisi kalau begitu"

keduanya berlalu meninggalkan pemuda itu.

teeeeet!! teeeet!!! teeeeet!!!!!

suara bel istirahat berbunyi

para siswa siswi behamburan keluar dari kelas masing masing. ada yang ke kantin, lapangan, taman.

begitupun Sila yang terlihat terburu-buru.

"silaaa!!!" teriak kedua sahabatnya saat melihat nya melintasi kelas mereka. sila berhenti dan menoleh

"mau kemana?? buru-buru banget?" tanya Yuni salah satu sahabat baiknya ini.

"ke UKS,,liat nii,, " jawabnya sambil menunjukkan sikunya yang tegores.

"kelihatannya cukup dalam" timpal erya. sahabatnya yang satunya

"periiiih,,, " lanjut sila dengan ekspresi manja nya.

"idiiih mukanya dijelek jelekin,," sahut erya menggoda

ketiganya pun berjalan beriringan menuju UKS.

"Sil,,, tau nggak? cowok yang kamu tabrak tadi,,, puiiih gunteng banget."

"iya Sil.. body nya juga hmmm... atletis banget." timpal Yuni

"masak sihh,, aku g perhatiian." jawab Sila

"kamu siiih buru buru,, harusnya tadi kenalan dulu." sahut erya

"ya gimana? aku ada jadwal piket mana kesiangan lagi,,"

"oh ya,, kenapa kamu sampai kesiangan?" tanya Yuni

" kak Niya ada rapat, jadi aku harus gantiin kerjaannya dirumah."

"hmmm" kedua sahabatnya ini manggut manggut mengerti

"udah telat, mana tadi si Roi pake ngalangin jalan juga, tambah telat jadinya.." gerutu Sila.

" tambah ngamuk deh Dian si ketua kelas" lanjutnya kesal

"ngapain si Roi nghadang kamu? " tanya erya penasaran.

"iya iya ngapain dia hadang kamu?" tambah Yuni antusias

"yaaa,,,, biasalah" berhenti sejenak "minta nomor telpon" lanjutnya lirih

"kenapa g kamu kasih aja sih biar dia g gangguin kamu lagi."

"lah kan kalian tau sendiri aku g punya Hp? masa iya aku kasih nomor rumah? bisa digantung aku sma ayahku kalo dia sampe nelpon kerumah!"

"kamu sih kenapa g minta di beliin hp sama kak niya?."tanya erya

"g lah. aku g perlu perlu amat punya Hp. lagian kasian kakak. sampai sekarang masih harus ngurus semua kebutuhanku". jawab sila sedih

ditempat lain

"pak Arip,,"

"Ya tuan muda"

"pernah g pak Arip mimpi tentang sesuatu yang aneh?"

"tentang apa tuan?"

"beberapa malam terkhir, aku sering mimpi mendengar suara tawa seorang perempuan. suaranya riang. seperti ada mahnet yang menarik, aku sampai ingin ikut tertawa bersamanya."

"tuan muda tau siapa orangnya?".

"tidak pak.. aku hanya melihat sesosok perempuan tp tidak terlihat jelas wajahnya. saat aku hampiri sosok itu hilang. bahkan suaranya masih menggema ditelingaku sampai saat ini pak!."

"mungkin tuan muda sedang jatuh cinta?"

"jatuh cinta??" aditama tetawa menangapi pertanyaan sopirnya itu

"jatuh cinta sama siapa pak hahaha?" lanjutnya merasa lucu

"ya mana bapak tau tuan muda,,, mungkin sekretaris dikantor? atau model yang bekerjasama dengan perusahaan tuan misalnya?." lanjut sopir itu.

"pak Arip ini ngaco deh.. enggak lah!!" keduanya diam

"mungkin aku jatuh cinta pada perempuan di mimpiku itu pak" lanjutnya seolah2 serius

"lah tuan muda yang ngaco... masak jatuh cinta sama perempuan yang di mimpi? aneh aneh saja tuan muda ini..."

mobil itu berhenti di parkiran sebuah gedung tinggi.

terpesona

Sepulang sekolah

Terlihat tiga gadis itu mengayuh sepeda beriringan, Sila berada tepat dibelakang kedua sahabatnya.

"Ngomong ngomong lulus sekolah pada mau kuliah kemana nih?" Erya bertanya pada kedua sahabat karibnya.

" Aku mau ke universitas S***N aja biar deket." Yuni menyebutkan salah satu UNIV ternama di kota itu.

"Kalo ayahku sudah mendaftarkanku ke U**." sambut Erya

"Kalau kamu Sil??.." tanya keduanya bersamaan.

Sila hanya diam. karena dia tau ayahnya tidak akan mengizinkan dia kuliah dimanapun

"Aku,,, aku akan cari kerja saja dulu" akhirnya menjawab

kedua sahabatnya bengong.

"Kamu g ingin kuliah??." sahut Erya

" Kalian tau sendiri bagaimana ayahku.. pasti aku tidak akan diijinkan"

ketiganya diam

"Halo cantik,,,,,"

tiba tiba suara seorang cowok mengagetkan ketiganya. muncul cowok ganteng disamping Sila dengan sepeda gunung warna biru.

" Eh... bukannya kakak orang yang di tabrak Sila tadi pagi ya?" tebak erya

Yuni dan Sila menoleh kearah cowok tersebut.

" He he iya..."

"Wah maaf ya kak, tadi pagi aku g sengaja,, benerannnn,!" ucap Sila

"g apa apa lagian juga kamu sendiri yang jatuh,, "

"sudah diobati lukanya?" tanyanya sambil melirik ke siku gadis gendut itu

"Sudah kak..." jawab Sila

"O ya mampir ke kafe x dulu yukk,, biar kakak yang traktir." ajak cowok itu

"Wahh boleh tu.."jawab erya dan yuni kompak

"Em,, maaf kak aku gak bisa,," Sila menjawab ragu

"Loh kenapa?. bentar saja..."

"Iya sil.. bentar saja mau ya?..." bujuk erya

"Gak bisa.. hari ini hari sabtu, ayah pasti sudah pulang jam segini,"

"Ya sudah kalian berdua saja klo dia tidak bisa.."

"Maaf ya..." ucap sila sedih

Sebenarnya dia juga pengen ikut kedua sahabatnya itu tapi mengingat ayahnya sudah dirumah manunggunya dengan wajah marah,, dia hanya bisa bergidik

dijalan yang sama

Sebuah mobil mewah melaju pelan dari arah berlawanan. Ketika berpapasan seorang pemuda merasakan sebuah desiran aneh dalam dadanya.

"Pak Arip,, kenapa tiba tiba ada sesuatu yang aneh ya?"

"Apa yang aneh tuan muda? apa tuan muda sakit?" tanya sang sopir khawatir

" Tidak pak. Cuma ada sesuatu yang tak biasa,,"

"Pak mampir ke kafe didepan ya?" lanjutnya

"Baik tuan muda.."

Mobil itu pun berhenti di depan sebuah kafe kecil nan asri.

sore hari

"Sila,,, jalan jalan ketaman yukk!," ajak Yuni sesampai dirumah sila

" Kak!!,, Sila boleh ikut Yuni ketaman?" tanya sila pada kakaknya yang sedang duduk santai menonton tv.

Sang kakak menoleh sebentar "boleh." jawab kakaknya

"Kamu ini!!! taunya cuma main, main, dan main saja!!," bentak ayahnya yang tiba tiba muncul dari balik pintu kamar.

"Ayah,, biarkan saja adek main. ketaman deket ini,," bela sang kakak

"Awas klo pulang kemalaman tidak usah pulang sekalian!!" ancam sang ayah

"Kamu ini kenapa sih selalu membela adikmu itu. dia akan semakin ga tau aturan" oceh sang ayah pada anak sulungnya.

"Ayah sudahlah,, sudah cukup ayah membencinya. Lagi pula semua itu bukan kesalahan adek. Semua itun sudah takdir ayah."

"Klo bukan karena menyelamatkan dia,, mungkin ibumu sekarang masih hidup"

"ayah,, klo pun bukan menyelamatkan nyawa adek,, juga belum tentu ibu masih hidup sampai sekarang. Tuhan yang menentukan segalanya ayah,, jodoh, rejeki, dan hidup mati seseorang sudah duatur olah- Nya. jangan menyalahkan adek."

Ya.. ibu Niya dan Sila telah tiada. Pada saat terjadi benturan pada kehamilan sang ibu, terjadi masalah yang mengharuskan keluarga itu memilih antara ibu dan anak. Si ayah meminta menyelamatkan istrinya sementara si istri memohon untuk menyelamatkan si jabang bayi. Akhirnya dengan segala pertimbangan, sang bayilah yang bisa diselamatkan. Dan sejak saat itu sang ayah selalu menyalahkan putri keduanya atas kematian istrinya.

ditaman

Suara gelak tawa tiga dara cantik menggema di taman yang ramai itu. Mereka duduk dibangku pinggir taman yang berbatasan langsung dengan jalan raya. Sebuah mobil melaju pelan karena di area itu sangat ramai. Dari dalam sayup sayup terdengar tawa riang.

"Berhenti pak Arip" Aditama mendengar tawa itu

"ya itu adalah suara tawa yang sering aku dengar dalam mimpiku. apakah dia disini?,," pikirnya

"Ada apa tuan muda?"

"Dengar itu pak arip.. suara tawa itu.. ya aku yakin!!"

Aditama keluar dari mobilnya. Puluhan pasang mata langsung menatap takjub kearahnya.

"Ganteng banget,,," bisik mereka

Suara tawa itu sesekali menghilang dan terdengar lagi, menghilang dan lagi lagi terdengar. Pandangan Aditama menyapu keseluruh area taman. Sampai pada dia menemukan sosok gendut yang sedang tertawa riang bersama dua temannya. dia tertegun, untuk beberapa waktu menatap kearah sosok cewek berpostur gendut yang berada di bangku pinggir taman itu.

Ada desiran aneh yang kembali menyerang perasaannya. Jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya.

"ya itu dia"

senyumnya mengembang disudut bibirnya.

lamaran

Beberapa bulan telah berlalu

Ketiga dara cantik itu telah lulus dari sekolah mereka dengan nilai yang gemilang. Ya ketiganya memang murid yang cerdas.

Setiap hari Sabtu, Aditama selalu meminta pak Arip menghentikan mobil mereka di pinggir taman itu. Dimana pertama kali dia melihat gadis cantik berbody gendut dengan tawa khas ceria nya. Aditama telah jatuh cinta. Dari dalam mobilnya dia selalu memperhatikan gadis yang selalu datang ketaman itu setiap Sabtu sore.

"Sil.. Yun.. besok aku harus berangkat ke kota S.." ucap Erya sedih

" Besok??" jawab keduanya serempak

"Ya,," Erya menunduk lesu, karna besok harus meninggalkan kedua sahabatnya itu untuk mengejar ilmu di kota yang terbilang jauh dari tempat mereka.

"Ya sudah,, gak usah sedih gitulah.. kamu harus semangatkan? demi masa depan kan?" hibur Sila.

"Kami disini akan selalu mendoakan mu supaya kamu berhasil. Semangat!" tambah Yuni.

ketiganya tersenyum.

" Eh iya.. ngomong2 bagaimana ya kabar kak Ryan? lama gak ketemu." celoteh Yuni memecah kebisuan

Andryan.. cowok tampan yang mereka kenal semasa sekolah dulu. Cowok yang pernah ditabrak oleh Sila. Dan akhirnya mereka saling kenal dan sering bertemu di kafe kecil asri .

"Bagaimana klo kita ketemuan dengannya di kafe asri?? " usul Erya

"Jangan sekarang, ini sudah sore,, aku harus segera pulang." jawab Sila

"Bentar saja lah Sil,,, besok kan aku sudah harus berangkat.." Erya memelas

Akhirnya Sila pun mengikuti ajakan kedua sahabatnya ini..

Erya menelpon Ryan untuk ketemuan di kafe yang biasa nya.

Ketika mereka bertiga beranjak pergi, mobil Aditama pun meninggalkan taman tersebut

"Tuan muda benar benar jatuh cinta pada gadis gendut itu?" tanya si sopir

"Iya pak.. entah kenapa aku seneng banget klo melihatnya. Senyum nya, tawanya,, manjanya,, menyenangkan saja..."

Sesampainya di rumah, Aditama menuju ruang keluarga dimana ayah dan ibunya duduk bersantai melihat tv.

" Sudah pulang sayang,,,"sapa sang ibu. Tama hanya tersenyum sambil meletakkan jasnya disandaran sofa. Lalu membanting tubuhnya didekat sang ayah

"Bagaimana? sudah kamu temui gadis itu?" tanya sang ayah

"Belum.." jawabnya sambil bergeleng

"Tapi aku sudah dapatkan nama dan alamatnya" lanjutnya

"Lah kamu saja belum kenal masa iya mau langsung main kerumahnya?" goda sang ayah

" Siapa yang mau main?" jawab Tama sambil melepas kancing lengan kemejanya

"Aku mau ayah sama ibu yang kesana"lanjutnya

Kedua orang tuanya kaget

"Maksud kamu??" ayah mencoba mencari penjelasan

"Tama mau ayah dan ibu melamar dia untuk Tama."

"Kamu serius? Apakah tidak terlalu terburu buru? apakah kamu sudah benar benar mengenalnya dengan baik?." serbuan pertanyaan sang ibu hanya dijawab dengan anggukan saja.

"Tama sayang,, menikah itu bukan untuk main main. Atau sekedar bersama dan mengenal dan klo tudak cocok bubar. Pernikahan itu sakral nak. Kalau bisa sekali seumur hidup. Bukan sekedar bersama, kalian harus saling mencintai, menghargai, saling percaya, saling malindungi.." lanjut sang ibu

" Ibu,, Tama tau. Tama sudah belajar dari kalian berdua. Tama yakin Tama bisa menjalaninya." Tama meyakinkan kedua orang tuanya.

1 minggu kemudian

Kedua orang tua Tama datang merumah Sila.

teeeeet teeeeet

Suara bel rumah terdengar nyaring.

Sila berlari ke membukakan pintu.

"Selamat pagi ,, mencari siapa ya?" tanya Sila ramah.

"Apakah benar ini rumah pak Rudi?. "

"Benar,, mari silahkan duduk. Saya akan panggilkan ayah dulu."

kedua orang itu saling pandang dan tersenyum. keduanya kemudian masuk dan duduk disofa ruang tamu.

"Ayah,,, ayah ada tamu mencari ayah" panggil Sila pada ayahnya yang tak menyahutnya sama sekali.

Sang ayah berjalan keluar. Niya berjalan kedapur dan menyiapkan teh untuk tamunya.

Sesampainya di ruang tamu,, Rudi, ayah Sila terkejut melihat siapa tamu yang mencarinya.

"Pak Presdir??.." tanya nya ragu.

"Ada angin apa yang membawa tuan dan nyonya sampai datang kemari?"

"Kamu tau saya?"tanya sang tamu

" Ya bagaimana tidak,,? saya bekerja sebagai sopir perusahaan properti milik bapak"jawabnya hormat

Niya datang membawa nampan berisi 3 cangkir teh diatasnya.

"Pak Presdir kemari,,? ada masalah apa?" tanya Niya kaget

begitupun tamunya.

" Loh rumah kamu disini?" tanya Presdir Wijaya tak kalah kaget melihat salah satu karyawannya

"Siapa dia ayah?" tanya sang nyonya

"Ini salah satu staf sekretaris dikantor periklanan." jawab suaminya

Setelah ngobrol basa basi sebantar

"Oh ya.. pak Presdir ada keperluan apa ya sampai repot repot datang kemari ditengah kesibukan". tanya pak Rudi penasaran

" Begini pak Rudi,, niat kami datang kemari ini untuk menjalin tali silaturrahmi lebih dekat dengan keluarga pak Rudi.." berhenti sejenak

"Kami ingin menyampaikan keinginan putra kami" menoleh kearah istrinya

Rudi mendengarkan dengan antusias

" Putra kami telah jatuh hati kepada putri anda.. dan berniat menjadikan nya pendamping hidupnya,, jika pak Rudi mengijinkan". bernafas lega

"Apakah saya tidak salah dengar?" Rudi memastikan

"Saya sih senang senang saja pak, tergantung bagaimana anak saya saja. Memang Niya ini anak nya rajin, keibuan, sabar.. rasanya seperti belum rela jika harus berpisah dengannya..." Rudi menghela nafas sebentar

Kedua tamunya salaing pandang

" Tapi ya sudahlah,, memang sudah waktunya untuk dia menikah...." lanjutnya

" Maaf pak Rudi " memotong pembicaraan tuan rumah

"Maksud kami,, kami datang kemari untuk melamar putri kedua pak Rudi,, e..siapa namanya??" mengingat

"Sila,,," lanjut istrinya

"Sila???" Niya dan ayahnya kaget bukan main

"Tapi tuan,, Sila masih anak anak.. dia bahkan baru beberapa bulan lalu lulus sekolah. Dan juga anaknya susah sekali diatur, semaunya sendiri, tidak bisa melakukan apapun dengan benar. Dia selalu bikin ulah.."tutur Rudi tak percaya bossbya datang untuk melamar anak kurang ajarnya

"Maaf pak Rudi,, ini bukan kemauan kami. Kami kesini hanya menyampaikan niat putra kami saja."tutur Wijaya

Rudi mencoba menenangkan hatinya yang bergemuruh. Bagaimana bisa tiba tiba ada yang datang untuk melamar putri nakalnya itu? sementara anak sulungnya belum mendapatkan jodoh.

"Sila,,!!!" panggilnya

Seorang gadis gendut berlari dari dalam

"Ya ayah ada apa?"

"Duduk sini"pinta sang ayah. Sila menurut

Wijaya dan istrinya saling pandang

"Nak Sila,, kami datang kemari ingin melamar kamu untuk putra kami. Apakah kamu bersedia untuk menerima putra kami?."

"Apa?" Sila terperangah kaget

" Bagaimana bisa? kakakku belum menikah. Aku tidak boleh melangkahinya. Lagi pula aku juga belum bekerja,, aku ingin bekerja dulu menghasilkan uang.."tuturnya jujur tanpa mengurangi rasa sopan

"Lagi pula aku juga sudah punya cowok yang aku sukai, bagaimana bisa aku menikah duluan? kak Niya saja!!."

"Sila!!" bentak sang ayah

"Tapi ayah aku masih muda. Aku ingin pacaran juga seperti teman2ku."

"Anak kurang ajar. Kamu sudah berani pacar pacaran!?"bebtak Rudi yang seketika lupa akan tamunya

"Sudahlah pak Rudi dia masih anak anak. Jangan membentaknya"bela Wijaya

"Tapi anak ini sudah kurang ajar tuan.." Rudi menurunkan suaranya

"Nak.. putra kami manginginkan kamu yang jadi istrinya bukan kak Niya." bujuk nyonya Wijaya lembut

"Tapi,, kalau aku menikah dulu bagaimana kak Niya?." Sila sedih

"Adek,, sudahlah. Bukankah kamu percaya kalau jodoh rejeki dan umur sesorang itu sudah ada yang atur? kakak percaya itu.pasti suatu hari nanti kakak akan menemukan seseorang yang cocok buat kakak"

"Adek jangan khawatirkan kakak" lanjut Niya

"Ya sudah lah. Sila menurut apa keputusan ayah" Sila menyerah

"Baiklah tuan jika memang Sila yang diharapkan tuan muda, jadi kami menerimanya" jawab pak Rudi pelan

"Baiklah... karena Sila sudah setuju maka kami mohon pamit. Dan untuk kapan hari pernikahannya kami ikut keputusan kalian" pak Wijaya mengakhiri pertemuan keluarga itu dan memohon pamit pulang

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!