AKHIR HAYAT ADIK YANG BUTA Season 1
TERLUKA
Suatu hari dikerajaan Angin sang pangeran mahkota Hanan sedang membaca buku.
Dan dia membuka jendela ruang belajarnya
dari balik jendela dia melihat adiknya sedang berlatih pedang bersama gurunya
Hanan
Ada perlu apa ibu ratu datang kemari
Ratu Nari
aku hanya ingin memberi tahu mu sesuatu
Ratu Nari
adik mu kini berlatih pedang jelas kau sudah tau itu, namun tabib istana menyarankan untuk dia berhenti
Ratu Nari
karna tubuhnya itu sangat lemah, selain itu dia juga memiliki kekurangan kau jelas tau itu
Hanan
tapi bu bagaimana bisa kita menghancurkan hatinya dengan melarang dia berlatih ilmu pedang
Ratu Nari
ibu tau itu sulit, tapi semua itu adalah demi kebaikannya sendiri
sejenak Hanan melihat keluar jendela memperhatikan bagaimana adiknya dengan gembira berlatih pedang bersama sang guru
Ratu Nari
Hanan adik mu tidak akan mendengarkan nasehat siapapun bahkan juga ibu dan ayahanda raja kalian
Ratu Nari
dia hanya akan mendengarkan nasehat mu...
Ratu Nari
ibu mohon sekiranya kamu mau menasehatinya
Hanan
jujur ananda tidak tega menyampaikan semua itu kepadanya
wajah Hanan terlihat murung dan bingung
Pelayan naya
salam pangeran... salam ibu suri
Pelayan naya
maafkan saya karena masuk tanpa mengetuk pintu dan bertindak tidak sopan
Ratu Nari
sudahlah katakan kenapa kamu terburu-buru hingga berlarian begitu
Pelayan naya
begini paduka... ada pesan dari tabib istana yang harus segera saya sampaikan
Pelayan naya
ini mengenai pangeran kedua...
Hanan
apa yang terjadi pada pangeran kedua?
Pelayan naya
pangeran kedua terluka saat berlatih, dan tabib ingin bertemu dengan pangeran mahkota
seketika Hanan langsung melihat keluar jendela
dia tidak menyadari jika adiknya sudah tidak berada disana
dia segera berlari kekamar sang adik tanpa menghiraukan keberadaan sang ibu dan juga pelayannya
sesampainya dikamar sang adik
dia melihat adiknya sedang terbaring dengan tangan yang terluka
perlahan dia mengatur nafasnya dan menyembunyikan kepanikannya
kemudian Hanan duduk disamping sang adik
Hanan
apa yang terjadi? kenapa kau terluka?
Ranum
aku hanya kurang berhati-hati saat sedang berlatih kak
Ranum tersenyum mendengar pertanyaan sang kakak
Tabib Maia
luka dilengan pangeran bungsu cukup dalam, untuk sementara waktu lukanya tidak boleh terkena air
Tabib Maia
dan pangeran tidak boleh banyak beraktifitas beliau harus banyak istirahat
Hanan
apa lukanya ini membahayakan nyawanya?
Tabib Maia
untuk sekarang tidak namun saya akan terus mengawasinya
Hanan mengusap kepala adiknya
dia tidak tahu apakah harus membuat adiknya berhenti berlatih pedang atau tidak
Ranum
tadi saat latihan aku merasa aneh
Ranum
aku merasa tidak nyaman ketika menggunakan exelir
Hanan
apa yang kau rasakan?
Ranum
dada ku sesak dan aku kehilangan keseimabangan karna itulah lengan ku bisa terluka
Hanan
apa sekarang masih terasa sesak?
Ranum hanya menggelengkan kepalanya
tabib istana memberikan isyarat kepada pangeran mahkota untuk bicara secara empat mata
Hanan
kakak akan segera kembali
Hanan
hanya sebenatar saja
kemudia pangeran mahkota mengikuti tabib istana meninggalkan kamar sang pangeran bungsu
Tabib Maia
pangeran bungsu tidak bisa terus berlatih keras seperti itu karena itu sangat berbahaya
Tabib Maia
dengan kondisi fisik yang begitu lemah dia harusnya tidak boleh berlatih begitu keras
Hanan
apa jika dia tetap berlatih maka dia akan terkena masalah?
Tabib Maia
masalahnya adalah jika dia tetap berlatih apa lagi sampai bertarung baik itu menggunakan pedang atau exelir maka dia akan tiada
Tabib Maia
jika anda tidak percaya pada ucapan saya anda bisa membuktikannya sendiri
PERASAAN
setelah malam tiba pengeran mahkota masih berada dikamar sang adik
dia tidak mengikuti pelajaran apapun atau berlatih apapun
dia hanya duduk disamping sang adik sembari menyeka tubuhnya
saat dia akan melepas penutup mata sang adik
tangan dingin sang adik menghalanginya
Ranum
apa kakak akan membuka penutup mata ku?
Hanan
kakak hanya ingin menggantinya, karna yang ini sudah terkena darah
Ranum
aku hanya tidak ingin kakak melihat mata ku yang buta
Hanan
memang kenapa jika kau buta?
Hanan
apapun yang terjadi kau tetap adikku
wajah pengeran bungsu seketika terlihat sedih
Hanan menyentuh wajah adiknya dengan penuh kasih sayang
Hanan
biarkan kakak mengganti penutup mata mu, agar kamu merasa lebih baik
Ranum
apa kakak tidak malu memiliki adik seperti ku?
Hanan
mengapa harus malu? kau adalah mutiara yang paling berharga didalam hidup kakak mu ini
Ranum
ayahanda dan ibunda tidak pernah menerima ku juga tidak pernah menyayangi ku... tapi kakak kenapa berbeda?
Hanan
mereka sebenarnya sangat menyayangi mu sama seperti aku menyayangi mu
Hanan
sekarang biarkan kakak mengganti penutup mata mu
si bungsu hanya menganggukan kepalanya
setelah mengganti penutup mata sang adik Hanum duduk disamping adiknya
dia membacakan buku untuk sang adik
Hanan
apa yang ingin kau ucapkan?
Hanan
kakak akan tetap disini
ketika malam semakin larut Hanan terus memikiran ucapan tabib istana siang tadi
dia ingin mengatakan yang sebenarnya kepada sang adik tapi dia takut adiknya menjadi sedih
tapi dia juga tidak ingin adiknya menderita
dia ingin jika adiknya tidak bisa menguasai ilmu pedang setidaknya dia bisa menggunakan exelir
namun itu juga terlihat baginya setelah mendengar ucapan tabib istana siang tadi
Ranum
kakak tidak kembali ke kamar kakak?
Hanan
kenapa kau terbangun
Ranum
sudahlah itu tidak penting
Ranum
kakak kenapa tidak tidur?
Hanan
tidak apa-apa kakak hanya ingin menjaga mu disini
Ranum
apa ada yang salah dengan ku?
Ranum
apa aku bisa terus berlatih ilmu pedang?
Ranum
aku tahu pasti sulit untuk dijawab
Ranum
aku tau batasan ku kak... jika aku tidak bisa berlatih ilmu pedang lagi
Ranum
apa aku bisa memperdalam pengetahuan exelir ku?
Hanan
sepertinya itu tidak masalah
Ranum
apa kakak akan membantu melaith ku?
Hanan
jika itu yang kau inginkan maka pasti kakak akan lalukan
Ranum
terimakasih banyak kak
Hanan berusaha menghibur hati adiknya karena dia tahu pasti akan sangat sulit bagi adiknya untuk menerima kenyataan jika dia sebenarnya terlalu lemah bahkan untuk berlatih exelir tingkat terendah
PERTANYAAN
pagi telah tiba Hanan memanggil tabib istana untuk mengahadap dirinya.
namun sebelum menemui Maia dia terlebih dahulu menemui orang tuanya
dia pergi ke kamar kedua orang tuanya untuk membicarakan sesuatu
Hanan
salam ayah... salam ibu
Raja San
pangeran mahkota... ada perlu apa kau menghadap?
Hanan
saya menghadap untuk mengatakan sesuatu
Hanan
kenapa ibu dan ayah tidak menjenguk Ranum?
raja San dan ratu Nari saling beradu pandangan
Ratu Nari
ibu dan ayah sedang sibuk
Hanan
apa terlalu sibuk untuk menjenguk anak kalian sendiri?
Raja San
Hanan kau adalah pangeran mahkota untuk apa mengurusi hal yang tidak penting begini?
Hanan terlihat sangat kesal
Hanan
apakah Ranum tidak penting bagi kalian?
Hanan
sejak dia kecil dia selalu dikucilkan, bahkan saat acara kerajaan ayah dan ibu selalu mengurungnya dikamar
Hanan
apakah dia itu tidak berarti untuk kalian?
Ratu Nari
Hanan jangan melampaui batas
Raja San
anakku... Ranum memang anak kami dia juga adik mu, tapi kepentingan negara ini juga tidak bisa diabaikan
Hanan
kepentingan negara bisa ditinggalkan sebentar ayah, lagi pula tidak ada hal yang mendesak bukan?!
Raja San
jika tidak ada yang ingin dibahas lagi kau boleh pergi.
Hanan
ayah ini adalah tentang Ranum kenapa ayah seakan tidak perduli?
Ratu Nari
Hanan pergilah, kita bicarakan ini lagi nanti
Hanan
baik... anada pamit.
Hanan segera meninggalkan kamar orang tuanya dan pergi ke ruang belajar
disana dia sudah ditunggu oleh sang tabib istana.
Tabib Maia
mengapa pangeran ingin menemui saya?
Hanan
karena aku ingin bertanya sesuatu pada mu
Hanan
apa ada cara agar adikku bisa tetap berlatih pedang dan belajar exelir?
Tabib Maia
untuk itu... sepertinya sulit
Hanan
sebagai seorang tabib kau pasti punya cara.
Tabib Maia
ini bukan tentang cara pangeran
Tabib Maia
tapi ini adalah tentang kesanggupan pangeran kecil
Hanan
aku tau itu... tapi aku juga tidak ingin dia terpuruk dalam kesedihannya
Tabib Maia
saya mengerti...
sejenak keduanya terdiam dan suasana menjadi hening
Pelayan naya
salam pangeran mahkota
Pelayan naya
pangeran kecil ingin menemui anda
Hanan
dimana dia sekarang?
Pelayan naya
beliau menunggu anda ditaman
Pelayan naya
baiklah... saya pamit undur diri
Tabib Maia
pangeran saya rasa ada cara agar pangeran kecil bisa tetap melatih kemampuannya
Tabib Maia
tapi cara ini sedikit beresiko dan sangat membutuhkan perhatian anda
Hanan
apapun akan aku lakukan asalkan adikku bisa tersenyum kembali
Tabib Maia
dia bisa tetap berlatih pedang juga exelir tapi anda sendiri yang harus melatihnya
Tabib Maia
dan saya akan menjadi tabib yang akan selalu mengawasinya ketika berlatih
Hanan
itu masuk akal dan juga sangat meyakinkan
Tabib Maia
kapan anda akan mulai melatihnya?
Hanan
setelah lukanya sembuh...
Tabib Maia
saya akan terus mengawasi perkembangan kesehatan pangeran kecil
Tabib Maia
saya pamit undur diri...
Setelah selesai berdiskusi Hanan pergi menemui adiknya ditaman.
ketika sampai ditaman Ranum terlihat sedang berdiri didekat kolam.
dia berjalan mendekati kolam dan....
Hanan
kau sudah lama menunggu?
Hanan
kenapa ingin bertemu disini?
Ranum
aku hanya bosan didalam kamar, apalagi sekarang aku sudah tidak bisa berlatih lagi
Hanan
tapi sepertinya kamu salah
Hanan
kamu akan tetap berlatih
Hanan
kakak yang akan menemani mu berlatih dan menjadi guru mu
Hanan
tentu saja... dan selama kita latihan akan ada tabib Maia yang akan selalu mengawasi kesehatan mu
Ranum
aku lebih suka memanggilnya Kak Mai
Hanan
kau terlihat sangat dekat dengannya
Ranum
begitulah tapi aku lebih menyayangi kakak ku ini
Ranum memeluk Hanan dengan penuh kasih sayang
Hanan membalas pelukan adiknya itu dan mengusap rambut adiknya itu
Ranum
entahlah... aku merasa kedinginan kak
tak lama kemudian Maia datang menemui kedua pangeran ditaman
Tabib Maia
biar aku priksa
setelah Maia memeriksa Ranum wajahnya terlihat cemas namun dia tetap berusaha untuk tenang
Tabib Maia
sebaiknya pangerah kembali ke kamar
Ranum
tapi aku masih ingin disini
Hanan
kau harus kembali ke kamar mu... dan beristirahat
Ranum
aku akan kembali setelah kakak melatih exelir ku
Hanan
kakak akan melatih mu tapi tidak sekarang
Hanan dan Maia beradu pandangan dan Maia memberi isyarat kepada Hanan untuk mengiyakan permintaan Ranum.
Ranum tersenyum dan wajahnya terlihat berseri
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!