Nama ku Keyzia Orlando, umurku 18 tahun. Saat ini aku duduk di kelas dua tingkat atas, dan sekarang aku sedang liburan akhir semester. Aku memutuskan untuk menghabiskan liburan ku dirumah Kakak laki - laki ku, sebelumnya tidak ada yang istimewa disana.
Tapi saat aku melihatnya, Dia yang selama ini mengisi hati dan jiwa ku, dia yang kini mengisi hari - hari ku. Yang membuatku semangat belajar untuk menjadi yang terbaik, aku ingin dia bangga padaku.
Tapi, seandainya dia tahu apa yang aku rasakan terhadapnya pasti bahagianya aku.
Sayangnya Dia tak pernah mempunyai rasa seperti yang aku rasakan, dia selalu bersikap dingin dan angkuh.
Hatinya seolah tak bisa tersentuh siapapun, Ia begitu cuek dan tidak pernah peduli pada apa yang aku lakukan terhadapnya.
Sudah beberapa tahun ini aku selalu memberikan perhatian padanya, aku selalu mengirimkannya hadiah setiap ulang tahunnya dan juga saat valentine days aku selalu mengirimkannya coklat dan beberapa hadiah manis.
Tapi semuanya tak pernah punya arti apa pun di matanya. Ada kalanya aku ingin menyerah untuk mengejarnya, tapi setiap kali aku ingin menjauh dan ingin menghindar darinya selalu ada saja hal kecil yang akan membuat aku dan Dia bertemu, dan membuat aku membatalkan rencana ku untuk menghindar darinya.
Pernah sekali ingin aku mengakui perasaan ku padanya, tapi aku terlalu takut. Seandainya aku mengatakan perasaan ku padanya, aku takut Ia akan semakin menjaga jarak denganku atau bahkan Ia akan semakin menghindar dan menjauhiku.
Dan hari ini seperti biasa setiap liburan, Dia yang selalu menjemput ku di asrama.
Dan tidak ada yang berubah padanya, tetap saja dingin dan cuek. Ia hanya fokus pada tugasnya tanpa memperdulikan sekelilingnya.
Meskipun Ia dingin dan cuek, tapi bagiku Ia terlihat semakin tampan.
Aku merasa jengkel saat para siswa mulai menggodanya, tidak sedikit diantara mereka mendekatiku hanya untuk kenal lebih dekat dengannya.
Mereka tidak tahu betapa aku dengan penuh perjuangan dengan tetes keringat hanya untuk mendapat perhatian atau sekedar pujian darinya.
Setelah memastikan barang barangku siap, ia segera membukakan pintu mobil untuk ku. Dan seperti biasa lagi, akus selalu menyapa nya.
"Hai, Christian apa kabar ? " sapa ku
"Kabar baik Nona, silahkan " jawabnya datar tanpa ekspresi.
Aku masuk kedalam mobil, tak lama kemudian ia juga masuk dan duduk di belakang kemudi. Ia segera menyalakan mesin mobil, dan segera melajukan kendaraannya.
Di dalam mobil selama perjalanan kami hanya terdim, Ia hanya akan bicara jika aku bertanya padanya.
"Christian, apa Kak Ivan tau kalau aku akan datang " tanyaku basa basi untuk menguak kesunyian diantara kami
"Tentu saja Nona, untuk itulah saya diutus untuk menjemput anda " jawabnya singkat
Aku kembali terdiam, aku terus berupaya mencari bahan obrolan yang seru agar aku bisa mengobrol dengannya.
Tapi Ia selalu saja menjawab dengan singkat.
Hingga akhirnya aku tak mampu lagi menahan rasa kantuk ku, dan entah kapan aku pun tertidur.
Tak berapa lama mobil yang kami tumpangi sudah memasuki pintu gerbang kediaman Kakak ku.
Ia menghentikan mobilnya, dan menurunkan barang bawaan ku. Ia segera memanggil beberapa pelayan untuk membawa barang - barangku ke kamar dan langsung menatanya.
Aku yang sudah terbangun dari tadi, masih dalam mode pura pura tidur. Aku ingin lihat apa yang akan Ia lakukan jika aku masih tidur, apa Ia akan membiarkan aku tidur hingga aku terbangun. Atau Ia akan menggendong ku hingga ke kamar, hehehee otak jahil ku bekerja.
"Nona... Nona.... Nona Keyzia, kita sudah sampai. " ia menepuk pipiku.
Aku pun perlahan membuka mata, disana mata kami bertemu, baru kali aku menatap matanya begitu lekat.
Kami saling berpandangan hingga akhirnya, Ia berdiri membuka pintu mobil.
"Silahkan Nona " ucapnya membukakan pintu mobil untuk ku.
"Terimakasih " ucapku tersenyum pada nya.
Dan lagi lagi ia hanya menundukan kepalanya tanda hormat.
Aku pun turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah, dan Ia mengikuti ku dari belakang.
"Kenapa sepi sekali, dimana Kakak dan Kakak ipar " tanya ku pada nya
"Tuan sedang dikantor, nyonya sedang berada di sekolah tuan muda. mungkin akan ramai pada malam hari, apa nona butuh sesuatu "
"Aku hanya perlu teman mengobrol, apa kamu mau menemani ku " tanya ku semangat
"Maaf nona, saya masih punya urusan. Kalau nona perlu teman untuk mengobrol, disini banyak pelayan yang seumuran dengan nona. " ucapnya berlalu meninggalkan aku di ruang tamu sendirian.
Ughhh... gak peka sekali siih,
Kesal ku dalam hati, dengan perasaan kesal aku naik ke lantai atas menuju kamarku.
Seperi biasa aku selalu menuju balkon saat tiba di sana.
Pemandangan sekeliling yang tampak asri menghibur mata ku, hilangkan sejenak rasa kesalku pada Christian
Tapi tiba - tiba mata ku menangkap sesuatu dari kejauhan.
Aku melihat pangeran ku sedang mengobrol akrab dengan salah satu pelayan rumah.
Mereka tampak akrab, gadis itu terlihat tersenyum senang saat mendengar Christian bicara.
Aku segera masuk kedlaam dan mengunci pintu balkon.
Aku masuk dengan menahan kesal ku.
Selesai makan malam aku masih berada dibawah bercanda dengan keponakan ku tersayang Devano, dan juga Kakak dan Kakak ipar ku.
"Bagaimana sekolah mu Key, apa ada masalah ? " tanya Kakak ku
"Aman Kak, semua terkendali " jawab ku santai dan kembali bermain bersama Devano.
Christian masih disana berdiri didekat Kakak ku.
"Baiklah, karena sudah malam kalian istirahatlah. Aku dan Christian akan keruang kerja, ayo Chris " ajak Kak Ivan
Kak Ivan berdiri dan berlalu meninggalkan kami diruang keluarga.
Setelah menundukan kepalanya, ia juga berlalu menyusul ka Ivan di ruang kerjanya.
"Ayo sayang, ajak tante Key ke kamarnya untuk istirahat " ujar Lusiana pafa putranya
"Ayo tante, Vano antar ke kamar. " ajak Vano
Aku pun beranja dari duduk ku, kemudian berjalan menyusul Devano naik kelantas atas.
Tiba dikamar, aku pun langsung mengempaskan diri ku di kasur.
Aku masih mengingat bagaimana ekspresi pelayan muda itu saat bicara pafa Christian.
"Eerrggghhhh..... Kenapa siii, kok kamu bisa bicara dengan santai dan lepas bersama gadis itu. Kenapa dengan aku kamu pelit sekali bicaranya, siapa gadis itu untuk mu. Apa dia pacar mu ? Kalau iya dia pacar mu, aku bagaimana. Masa kamu gak bisa ngasi sedikiiiiit aja hatimu untuk ku " Keyzia menggerutu kesal.
Di ruang kerja Kak Ivan dan Christian tampak sibuk dan serius dengan pekerjaannya.
"Chris, apa ada masalah disekolah Keyzia ? " tanya Ivan.
"Sejauh ini lancar Tuan, tidak ada kendala apa pun. "
"Chris bagaimana kabar Ibumu ? " tanya Ivan
"Baik Tuan, kesehatannya semakin membaik. Itu semua berkat bantuan anda tuan "
"Cukup Chris, cukup... Aku tak mau mendengar itu lagi, kita sebagai manusia sudah semestinya saling membantu bukan "
Christian terdiam menatap majikannya, Ia tidak menyangka ia akan bertemu dengan keluarga sebaik ini. dan saat itu Christian berjanji pada dirinya untuk selalu mengabdikan dirinya untuk keluarga ini.
"Aku lelah sekali Chris, kau juga pulang lah. Hari akan semakin larut, hati hati dijalan " ucap Ivan pada orang kepercayaannya.
*Bersambung
hai... hai.... aku Icha mawik
ini karya kedua ku, jangan lupauntuk like, vote, komen dan boom lima bintang nya yaa.
semoga suka yaa
selamat membaca
I LOVE U ALL*
Christian berjalan keluar menuju pintu, Ia membuka pintu mobilnya. Tapi sebelumnya, Christian sempat melihat kearah balkon kamar Keyzia. Disana gadis itu sedang menatap langit malam, tapi kemudian gadis itu melihat ke arah nya.
Tatapan mereka beradu, hingga Christian menundukan kepalanya tanda hormat, kemudian dibalas senyuman oleh Keyzia. Christian masuk kedalam mobil, dan berjalan laju meninggalkan rumah besar itu.
Keyzia menatap kepergian mobil yang membawa pangeran pujaannya hingga menghilang didepan gerbang.
Kapan kamu akan membuka sedikit pintu hatimu Chris, agar kamu tahu kamu tidak sendirian....
Keyzia menghela nafas kasar, kemudian masuk dan mengunci pintu balkon kamarnya dan beranjak tidur.
Keyzia menatap nanar dinding kamarnya, Ia meraih ponselnya di meja nakas.
Ia menatap gambar yang menjadi wallpaper handphone nya, diam - diam Keyzia menjadikan wajah tampan Christian sebagai wallpaper.
"Chris, kamu tahu gak si kalau aku tu suka banget sama kamu. " Keyzia berbicara sendiri sambil menatap wajah Chris yang ada di ponselnya.
Lama Keyzia menatap wajah itu, hingga tanpa sadar Ia pun tertidur sambil tersenyum membayangkan wajah Christian yang tersenyum.
Keesokan harinya, seperti biasa pagi - pagi sekali Christian sudah berada dirumah besar itu untuk menjemput tuan nya.
"Selamat pagi tuan " sapa Christian pada Ivan yang baru saja turun dari kamarnya.
"Selamat pagi Chris " jawab Ivan
"Selamat pagi nyonya " sapa Chris ramah pada nyonya rumah
"Selamat pagi Chris, bagaimana keadaan Ibu mu. Apa beliau sehat - sehat saja Chris ? " tanya Sandra sang istri majikannya
"Ibu saya baik - baik saja nyonya, terimakasih " jawab Chris singkat
"Sudah lama kami tidak bertemu dengan beliau " Sandra menatap wajah suaminya.
"Sayang, bagaimana kalau malam ini kita undang Ibunya Chris untuk makan malam dirumah " ucap Sandra pada suaminya
"Terserah kamu sayang, aku ikut saja. Chris, apa kita ada meeting di sore hari " tanya Ivan
"Ada tuan, meeting dengan tuan Agung perwakilan dari perusahaan XXX "jawab Chris menjelaskan
"Maju kan menjadi siang hari. Aku ingin pulang lebih cepat malam ini, dan kau juga harus bersiap - siap menjemput Ibu mu dirumahkan " ucap Ivan
"Baik tuan "
"Baiklah, ayo sarapan dulu "
Mereka pun berjalan menuju meja makan, di susul oleh Chris yang berjalan dibelakang mereka.
Setelah mereka duduk, Keyzia pun keluar dari kamarnya dan bergegas turun saat melihat pangeran tampan nya juga duduk dan ikut sarapan bersama mereka.
"Selamat pagi Kakak dan Kakak ipar " sapa Keyzia.
"Selamat pagi Chris " ucap Keyzia tersenyum menyapa Christian.
"Selamat pagi nona " jawab Christian tanpa ekspresi menatap sesaat kemudian mengalihkan pandangan nya.
Keyzia segera duduk tepat di depan Chris.
Keyzia secara diam - diam mencuri pandang kearah Christian.
Sedangkan Chris sendiri fokus dengan sarapannya, tanpa memperdulikan gadis di depannya yang sejak tadi terus saja memperhatikannya.
"Apa acara mu hari ini Key " tanya sang Kakak tiba - tiba
"Tidak ada. Tapi, hari ini aku ingin ke Mall, boleh ya ? " pinta Keyzia pada sang Kakak
"Pergilah.. Apa kamu butuh sesuatu ? " tanya Ivan pada Adiknya
"Ehmmmm, biasa " jawab Keyzia tersenyum memperlihatkan deretan gigi putih nya
"Baiklah, tapi dengan catatan pulang sebelum makan malam. "
"Siap boss " jawab Keyzia sumringah
"Dan satu lagi... " Ivan kembali memberi peringatan
"Apa lagi "
"Chris yang akan menemani mu hari ini "
Dengan senyum terkembang di wajah Keyzia seketika.
"Setuju " Keyzia melirik kearah Chris yang tanpa ekspresi.
"Kamu tidak kebertan kan Chris " tanya Ivan
"Tidak tuan, setelah kembali mengantar anda ke kantor saya akan kembali menjemput nona Keyzia "
"Bagus, sekarang kita ke kantor " Ivan bergerak meninggalkan meja makan berjalan menuju keluar, di ikuti oleh istrinya dan kemudian sang asisten.
"Chris " panggil Key
Christian menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Ya nona, ada yang bisa sayan bantu ? " tanya Chris
"Aku ganti baju dulu ya, nanti saat kamu pulang aku udah siap "
"Terserah anda nona " jawab Chris cuek dan berlalu begitu saja.
Errgghh.... Gemes aku sama kamu Chris, kok gak peka banget siiii....
Fiuuh....
Keyzia berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Tak lama kemudian Keyzia turun dari kamar nya dan bergegas berjalan keluar menghampiri Chris yang telah menunggunya.
"Kamu sudah lama Chris ? " tanya Key
"Anda sudah siap nona ? " tanya Chris tanpa ekspresi
"Iya, "
"Silahkan nona "
Chris mempersilahkan Keyzia berjalan di depannya, Chris segera membuka pintu mobil untuk Keyzia.
"Terimakasih Chris "
"Sama - sama nona " Chris segera masuk kedalam mobil dan duduk d belakang setir.
"Chris, nanti temani aku belanja yaa " pinta Keyzia
"Baik nona. "
Mobil melaju meninggalkan halaman rumah dan menuju tempat tujuan.
Selama perjalanan tak ada pembicara atau apa pun, Keyzia sibuk dengan ponsel pintarnya. Sedangkan Chris sendiri konsen menyetir mobil, dan sesekali melirik spion depan memperhatikan Keyzia.
Tiba disebuah Mall terbesar, Keyzia segera turun dari mobil setelah Chris membukakan pintu mobil untuk nya.
"Ayo Chris " ajak Key pada Chris
"Silahkan didepan nona " ucap Chris
"Ayolah Chris, ini sudah tidak ada kak Ivan. Lagi pula kamu sudah kenal aku kan, aku paling tidak suka diperlakukan terlalu istimewa. " ujar Key
"Tapi, tetap saja anda adik dari majikan saya " jawab Chris dingin tanpa ekspresi
"Chris, kita berteman sudah lama. Kamu dulu tidak seperti ini, dulu kita sering pergi bersama kan ? " kenang Key
"Itu dulu nona, saat anda masih anak anak. Sekarang anda sudah remaja, jadi kita tidak bisa seperti dulu. "
"Tapi aku ingin kita seperti dulu Chris, " Keyzia setengah memohon dan hampir menangis
"Tidak nona, kita tidak akan pernah bisa seperti dulu " ucap Chris tegas penuh penekanan
"Kenapa Chris, apa aku tidak layak dan tidak pantas untuk jadi teman mu ? "
"Nona, bukan masalah layak tidak layak nona. Tapi ini demi kebaikan kita semua "
"Kebaikan apa Chris "
"Sudah nona, mari kita masuk kedalam anda bilang tadi ingin saya temani belanja kan " hibur Chris
"Serius... Kamu mau temani aku belanja " tanya Key penuh semangat dan mengusap matanya yang hampir berair mata.
Chris menganggukan kepalanya dan tersenyum datar.
Key tersenyum merekah dan berjalan masuk kedalam Mall tersebut dan mencari toko yang menyediakan barang keperluan nya.
Setelah puas berbelanja dan mendapatkan apa yang Ia cari Key tersenyum senang.
Karena sedari awal Chris selalu menemani nya, dan membantu nya dalam memilih barang keperluan nya.
"Chris aku lapar " ucap Key
"Baiklah, anda ingin makan apa nona ? "
"Aku mau MacD "
"Tidak nona, anda tidak boleh makan makanan siap saji "
"Kalau pizza "
"Itu juga termasuk makanan siap saji "
Key lalu menyebut satu persatu makanan yang Ia inginkan, tapi dengan tegas Chris menolaknya.
"Jadi aku harus makan apa Chris, aku lapar sekali "
"Kita akan makan di restoran didepan bangunan ini "
"Tapi, kamu temani aku makan yaa " pinta Key
"Tentu saja saya akan ikut dan menemani nona makan, karena saya juga sudah lapar "
"Baiklah, kita berangkat "
Mereka pun keluar dari gedung pusat perbelanjaan itu, dan menuju ke sebuah restoran yang terdapat di depan Mall tersebut.
Tiba di restoran tersebut mereka segera mencari tempat dan secepatnya memesan makanan.
"Kamu mau makan apa Chris "
"Silahkan anda duluan "
"Baiklah, aku mau ini, ini, ini, dan ini "
Key menunjuk satu persatu makanan yang akan Ia pesan
"Nona, anda akan makan sebanyak itu ? " tanya Chris terheran
"Kamu yang akan bantu aku memakannya " jawab Key tersenyum memperlihatkan deretan gigi putih nya yang tersusun rapi.
*Bersambung
jangn lupa vote dan boom lima bintang yaa...
agar karya ku kali ini bisa seperti yang sebelum nya...
Terimakasih*
Hari telah larut, Christian memutuskan untuk membawa Ibunya kembali pulang kerumah mereka setelah makan malam dirumah keluarga Orlando.
Setelah memastikan Ibunya telah beristirahat, Christian kembali ke kamarnya dan membersihkan diri.
Didalam kamar mandi Chris merendam tubuhnya didalam bak kemudian memejamkan matanya, tapi setiap matanya terpejam bayangan wajah Keyzia selalu hadir dan menari - nari di ingatannya.
Chris menenggelamkan kepalanya didalam bak, Ia kembali mencoba membuang jauh bayangan gadis itu. Tapi lagi - lagi Ia gagal, wajah gadis manis itu semakin jelas tergambar dipelupuk matanya.
Chris keluar dari kamar mandi lalu berjalan keluar menuju balkon kamarnya, sesaat Ia berdiri menatap langit malam. Ia menghela napas panjang kala mengingat kejadian di Mall saat mereka makan siang.
"Chris, aku setelah makan ini. Aku mau es krim dan beberapa makanan manis ya "
"Anda serius nona "
" Serius, aku masih lapar dan perutku masih bisa menampung beberapa makanan lagi "
"Nona makan terlalu kenyang itu tidak baik, perut anda bisa begah. Dan juga perut anda nanti bisa sakit "
"Tenang saja Chris, aku sudah biasa. "
"Tidak nona, anda tidak boleh makan lagi. Tunggulah beberapa saat lagi "
"Ayolah Chris, aku mohon " pinta Key merengek pada Christian seperti anak kecil.
Christian menatap wajah Key dan mata mereka bertemu dan bertatap.
"Tidak Key, jangan seperti ini. Aku tidak mau kalau terjadi sesuatu kepadamu " ucap Christian pada Key
Keyzia terkejut dan membulatkan matanya.
"Apa Chris, barusan kamu ngomong apa. Kamu panggil aku apa Chris "
Christian terdiam, Ia tak menyadari apa yang baru saj Ia katakan.
"Tidak ada nona. Saya cuma bilang kalau terjadi sesuatu pada anda, tuan akan marah besar pada saya " jawab Christian mengelak
"Tidak Chris, barusan kamu tidak bilang begitu "
"Itulah yang saya katakan nona "
"Tidak Chris, bukan itu yang kamu ucapkan barusan "
"Sudah nona, lebih baik kita pulang. Ini sudah hampir sore, tuan mengajak anda makan malam bersama hari ini "
Keyzia menghela napas kesal.
Dengan wajah cemberut Keyzia terpaksa mengikuti kemauan Christian untuk langsung pulang.
Diam diam Christian tersenyum tipis.
Saat makan malam pun Christian diam - diam memperhatikan kelakuan Keyzia yang sangat manja dengan Ibunya.
Keyzia dan Ivan Kakak nya memang sudah lama ditinggal oleh kedua orang tuanya, saat Ivan bertemu Christian, Ivan langsung bisa dekat dengan sang Ibu karena sosok Ibu Christian yang lemah lembut.
Keyzia saat itu berusia lima tahun, juga sangat manja pada Ibunya.
Ivan yang masih begitu muda harus mengemban tanggung jawab yang begitu besar, selain harus memimpin perusahaan besar Ia jug harus menjaga sang adik yang masih butuh perhatian penuh dari orang tua.
Terkadang Ivan merasa hampir putus asa, disaat para pengkhianat yang tidak menginginkan nya duduk di kursi kepemimpinan Christian dan para sahabat Ayahnya yang masih setia lah yang memberikan dukungan pada Ivan.
Tapi Christian lah orang yang paling Ivan percaya, Christian selalu memberikan pendapat dan memperingatkan Ivan jika akan memutuskan sesuatu.
Dan hampir semua yang Christian katakan itu benar.
Christian menghela napas panjang, Ia pun berjalan masuk ke kamar, dan mengunci pintu balkon.
Christian mendekati ranjang nya, dan mulai merebahkan diri kemudian mencoba memejamkan matanya.
Tapi lagi dan lagi wajah manis itu bermain di ingatannya.
Chris berusaha memejamkan matanya, tapi tetap saja bayangan wajah cantik Keyzia selalu terlihat jelas dipelupuk matanya.
Christian tetap memaksakan matanya untuk terpejam, hingga akhirnya Ia pun terlelap.
Hari ini seperti biasanya Christian sudah berada dirumah keluarga Orlando untuk menjemput Ivan.
Keyzia turun dari kamarnya dengan wajah ceria dan senyum mengembang diwajah cantiknya.
"Selamat pagi Chris " sapa Keyzia
"Selamat pagi nona " jawab Christian singkat dan kembali menghadap berkas dihadapannya.
"Chris, sudah kamu siapkan semuanya " tanya Ivan
"Sudah tuan, tiket anda juga sudah siap " jawab Christian
Keyzia yang penasaran akhirnya bertanya.
"Tiket apa, memang nya kita mau kemana ? " tanya Keyzia
"Bukan kita, tapi kami. Kakak beserta kakak ipar mu dan Devano akan keluar negeri selama seminggu " jelas Ivan
"Aku.... Aku kok gak diajak ? " protes Keyzia
"Maaf Key, kamu tidak bisa membawa kamu karena ini perjalanan bisnis dan pertemuan keluarga para pemegang saham " sang kakak ipar menambahkan
"Kak aku ikut yaaa, kan aku bosan kalau ditinggal sendirian dirumah sama pelayan " rengek Keyzia
"Siapa bilang kau sendiri sama pelayan, Chris juga akan menemani dan menjaga kamu disini "
Wajah Keyzia yang semula masam berubah seketika saat nama Christian disebut oleh kakak nya.
"Chris tidak ikut kak ? " tanya Keyzia memastikan
"Iya, Chris yang akan menjaga dan menemani kamu selama kami pergi " jelas Ivan pada sang adik.
Christian masih diam tanpa ekspresi apa pun.
"Baiklah, tidak masalah cuma seminggu kan ? " ucap Keyzia
"Jangankan seminggu berminggu minggu juga tidak apa apa, asal Chris yang menemani aku disini "
Keyzia menyeringai diam diam.
"Aku ikut mengantar ke bandara ya " pinta Keyzia
"Baiklah, tidak masalah. Ayo kita berangkat sekarang, nanti ketinggalan pesawat lagi. " ucap Ivan
"Sebentar kak, aku mau ke atas ambil tas " Keyzia berlari menuju tangga dan naik masuk ke kamarnya menyambar tas dan ponselnya.
Ia segera buru - buru turun dan menghampiri orang orang yang menunggunya di dalam mobil.
Christian menyalakan mobil dan melajukan mobil tersebut menjauh dari rumah menuju bandara.
Sepulang dari bandara Christian berniat membawa Keyzia pulang kerumah.
"Kita mau kemana Chris " tanya Keyzia
"Saya akan mengantar anda pulang kerumah nona "
"Setelah itu kamu mau kemana ? "
"Saya akan kembali ke kantor, menyelasaikan tugas kantor yabg d berikan tuna kepada saya "
"Aku gak mau pulang " ucap Keyzia tiba - tiba
"Jadi anda mau kemana, saya akan mengantar anda "
"Aku mau ikut ke kantor Chris "
"Tidak bisa nona "
"Bisa Chris, kamu kan tinggal melajukan mobil kamu ke kantor, dan aku akan duduk tenang disini " jawab Keyzia tersenyum
"Tidak bisa nona, hari ini saya ada meeting diluar bersama klien. Nanti anda akan bosan sendirian "
"Tidak akan, aku akan ikut kamu meeting. Aku janji, aku ga akan gangguin kalian meeting dan janji gak akan bikin onar. Pliss Chris, aku boleh ikut ke kantor yaa " pinta Keyzia setengah merengek
"Baiklah, tapi jangan salahkan saya jika anda bosan disana nanti "
Christian menghembuskan napas nya menahan kesal, entah mengapa Ia tak bisa marah jika sudah berhadapan dengan gadis didepan nya ini.
Keyzia tersenyum penuh kemenangan, akhirnya Ia bisa mengikuti Christian seharian ini.
Mereka tiba di kantor, sebuah gedung tinggi mencakar langit.
Awalnya Keyzia sumringah dan senang, hingga tiba di kantor senyum itu perlahan pudar. Dan di gantikan wajah sedih dan suram, hingga tiba diruangan milik Kakaknya yang sebelumnya adalah milik sang Ayah.
Keyzia perlahan masuk setelah Christian membukakan nya pintu. Keyzia menatap sekeling, tidak ada yang berubah dari ruangan itu. Ia masih ingat betul karena dulu Ia sering menemui Ayahnya ke kantor.
Hingga langkah Keyzia terhenti saat Ia melihat photo besar yang terpampang disalah satu dinding diruangan itu.
*Bersambung
jangan lupa boom lik dan bintang rate nya yaa...
Terimakasih
I LOVE U ALL*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!