NovelToon NovelToon

The False Love

proloq

Andrea adalah wanita yang mendambakan arti dari keseruan cinta yang sesungguhnya. Andrea berpikir saat memiliki kekasih ia akan mendapatkan arti dari yang ia cari dari kekasihnya sekarang, namun ternyata ia keliru.

Andrea dan Joseph- kekasih Andrea, telah menjalin hubungan hampir sepuluh tahun lamanya, bukan tanpa alasan Andrea dan Joseph belum menikah meski telah menjalin hubungan cukup lama. Awal hubungan mereka berjalan dua tahun ingin sebenarnya Joseph melamar Andrea namun tidak setuju datang dari orang tua Andrea, karena mereka menginginkan Andrea fokus pada study Andrea sebelum menikah. Awalnya, Andrea dan Joseph menyetujuinya, karena ingin menabung untuk masa depan mereka.

Namun ada yang mengatakan roda kehidupan selalu berjalan, suatu ketika Joseph kehilangan segalanya karena salah melangkah. Ingin hati membantunya namun keadaan keuangan Andrea belum bisa membantu seutuhnya dikarenakan Andrea belum bekerja. Kisah asmara Andrea menjadi terasa membosankan karena Joseph selalu takut menyentuh Andrea sebelum menikah, sementara Andrea sendiri ingin sebuah kepastian. Tidak cukup rasanya hanya dengan sebuah ciuman, sebagai wanita dewasa Andrea menginginkan lebih.

“ Aunt.” telepon keponakan Jospeh suatu hari menggunakan nomor Joseph.

“ ada apa, Alex?” ucap Andrea pada lelaki remaja ini. Andrea telah mengenal keponakan Joseph saat ia masih sangat kecil dulu. Andrea yang sangat suka anak kecil, sering bermain dengannya itu yang membuat Andrea dekat dengannya. Ia sendiri lebih senang menempel kepada Andrea saat Andrea sedang bermain dirumah Joseph.

Orang tua Alex- yang merupakan kakak Dari joseph, sering bertengkar di hadapan Alex bahkan saat Alex masih bayi dan Joseph sendiri cenderung sibuk melerai kedua orang tua Alex, hal itu yang membuat Andrea sering menenangkan Alex saat ia masih kecil. Tidak heran jika Alex sangat dekat dengan Andrea, ibu Alex sering melampiaskan amarahnya kepada Alex untuk bentuk protes kepada suaminya, sementara ayah Alex sibuk bekerja dan tidak sempat mengurus Alex, saat Joseph tidak bekerja Jospeh sering bermain dengan Alex namun saat Joseph bekerja lagi- lagi Alex harus kesepian karenanya itu yang menyebabkan Andrea memilih mencurahkan cinta yang tidak didapat dari orang tua Alex kepada anak itu.

Bukan tanpa alasan hubungan orang tuanya kurang harmonis, ibu Alex hamil saat Ayah dan ibu Alex masih berstatus pacaran. Kedua orang tua Alex menikah bukan dikarenakan dasar cinta, ibu Alex sendiri memacari ayah Alex dikarenakan menyukai Joseph, Uncle dari Alex, dan ayah Alex selalu menjadi pelampiasan amarah ibunya Alex ketika cemburu pada Andrea yang merupakan kekasih Joseph. Awalnya ayah Alex selalu menahannya di karenakan pernikahannya yang pertama pernah gagal, beruntung ayahnya tidak memiliki anak dari pernikahannya yang pertama. Namun amarah yang ditahan itu ibarat bom yang dapat meledak sewaktu- waktu, hal itulah yang membuat Ayah Alex ketika marah menjadi menakutkan, tak jarang Joseph harus menghentikan yang dilakukan ayah Alex agar tak menyakiti ibu Alex yang sudah keterlaluan.

“ Aunt, kapan main kesini?” ucap Alex karena Andrea jarang main kesana. Andrea sendiri enggan bermain kesana mengingat Alex kini telah remaja, saat Alex kecil Andrea sering memintanya mencium pipinya saat Andrea memberinya sesuatu dan hal itu masih sering ia lakukan sampai sekarang, membuat rasa geli tersendiri pada Andrea. Apa lagi mengingat kebiasaanya yang menyenderkan kepalanya di dada besar Andrea. Andrea kerap kali mengingatkan Alex namun Lelaki itu hanya menjawab sekenanya dan masih sering melakukannya dengan sengaja. Andrea sendiri sering mengingatkan Joseph untuk mengingatkan keponakannya itu, namun Joseph hanya tak acuh mendengarkan keluhan Andrea, semenjak ia kehilangan segalanya, Joseph kerap membiarkan Andrea dan kerap asik dengan kerjaannya membuat rasa jenuh tersendiri untuk Andrea. Ingin rasanya Andrea mengingatkan Joseph namun keadaan Andrea sendiri bukan dalam keadaan yang bisa menggurui Joseph.

“ iya nanti, Aunt kesana.” ucap Andrea sekenanya lalu bersiap kerumah sang kekasih.

dulu dan sekarang

Andrea menatap lelaki yang sedang menyambutnya ini. Lelaki yang selalu lengket dengannya ini dulu hanyalah anak kecil yang selalu berlari kesana- kemari dengan riangnya. kini anak kecil itu telah menjadi remaja yang sangat berbeda dengan anak kecil yang selalu bermain pasir dan tanah itu. Di umurnya yang baru menginjak 17 tahun itu lelaki itu memiliki tubuh yang jenjang mengalahkan Joseph, pamannya sendiri, harus Andrea akui Alex memiliki wajah yang tampan di banding anak- anak seusianya, jika Andrea tidak terlahir 10 tahun lebih dulu dengannya Andrea pasti akan menyukai lelaki yang selalu menempel kepada Andrea ini.

“ Dan and Mom bertengkar lagi, Aunt.” isak Alex menempelkan tubuhnya. Sebenarnya tak enak rasanya karena Alex menempelkan tubuhnya terlalu dekat dengan Andrea, namun Andrea tak ingin menambah beban pada anak yang masih rapuh ini, Andrea memilih mengelus rambut Alex dan menenangkan lelaki yang tak lagi anak- anak itu.

“ where your uncle, Alex?”tanya Andrea yang tidak melihat sosok Joseph di mana- pun.

“ ada apa? Andrea? Kau datang kemari?”tanya Joseph dari kamar kakaknya.

“ ya, keponakanmu yang memintaku datang, kakakmu bertengkar lagi?”

“ yah, biasa, Tommo selalu cemburu tak beralasa pada Anton.” ucap Joseph, ia memang biasa memanggil kakanya dengan nama aslinya.

“ kenapa mom selalu tidak percaya kepada Dad, uncle, Apa mereka sudah tidak saling mencintai?” isak Alex.

“ …” Andrea dan Joseph terdiam.

“ Alex, jika mereka harus berpisah, kau ingin tinggal dengan Uncle?”ucap Joseph tiba- tiba. Sejak awal Tommo, Mommy dari Alex memang temperamental dan semenjak Tommo kehilangan anak perempuannya yang baru saja dilahirkannya 1 minggu, emosi Tommo menjadi lebih tidak bisa di kendalikan. alhasil Tommo sering melampiaskan amarahnya pada Anton, Daddy Alex ataupun Alex.

“ tidak, kau selalu sibuk bekerja, Uncle, aku ingin tinggal dengan Aunt.” ucap Alex mengeratkan pelukannya.

“ tapi Aunt, tidak memiliki hubungan apa- apa, Alex, aku tidak bisa merawatmu.”ucap Andrea jujur,Alex hanya terdiam.

“ tapi Alex sayang Aunt.”ucapnya masih membenamkan mukanya di dada besar Andrea.

“ tapi Aunt- mu tidak memiliki hubungan apa- apa dengan kita Alex, uncle bahkan belum menikahinya.”ucap Joseph menenangkan Alex.

“ kalau begitu ijinkan Alex yang menikahi, Aunt.” isak Alex.

“ ada- ada saja, kau,Lex.” ucap Joseph yang mengira jika Alex hanya bercanda. Tidak ada yang menyangka jika Alex benar benar menyukai Andrea, wanita yang seharusnya menjadi Aunt- nya ini. Dalam hati yang terdalam Alex selalu menahan gejolak sesuatu yang dipendam didalam hatinya. Alex hanya selalu menahannya karena Alex tahu Andrea milik Joseph, Uncle- nya. Sampai suatu ketika Andrea dan Joseph bertengkar dan rasa ingin memiliki Alex kepada Andrea semakin besar.

0o0

hai hai hai hai, ketemu lagi dengan penulis Amatir.

sebenarnya ini adalah karya pertama Author lho, namun karena beberapa sebab akhirnya karya pertama Author ini malah di upload belakangan.

nah semoga kalian menikmati, maaf karena tata bahasa yang masih berantakan, ini adalah karya pertama yang Author buat sebelum belajar dari novel- novel para penulis pro dan para senior sekalian lho.

sekali lagi author ingatkan jangan lupa ninggal jejak ya, jika kalian pernah mampir ke karya Author.

coment dan saran kalian sungguh berharga buat author Amatir agar berkembang menjadi penulis yang lebih baik lagi.

maaf jika ada kesalahan kata dan beberapa ejaan jangan lupa ingatkan Author biar bisa segera Author perbaiki.

see you next time

tak ada tapi

warning!! conten 21++

Suatu siang di rumah Andrea, Andrea sedang terisak karena bertengkar dengan Joseph, berulang kali Joseph sering salah dalam mengambil langkah dan kerap kali Andrea mengingatkan Joseph namun hanya dibalas dengan bantahan. Joseph bahkan kerap mengatakan jika Andrea tidak bisa membantunya sekarang, hal itulah yang membuat Joseph mengambil langkahnya. Dulu sebenarnya Joseph adalah pribadi yang periang dan tak kenal putus asa namun semenjak orang tuanya meninggal Joseph berubah, selama setengah tahun semenjak orang tuanya meninggal ia tak bekerja, padahal ia masih harus makan untuk menyambung hidup, hal itulah yang membuat Joseph semakin terpuruk, impian Andrea untuk hidup dalam pernikahan harus kandas dalam angan, karena Joseph sedang dilanda masalah yang dibuat joseph sendiri.

“ ting tong.” suara bel mengagetkan Andrea yang sedang berada sendiri dirumah.

“ Alex?” tanya Andrea yang melihat sosok Alex yang sedang berdiri sendiri di depan pintu.

“ kemana Uncle- mu? Kau datang sendiri?”tanya Andrea tidak biasanya Alex akan datang sendiri, biasanya Joseph- lah yang mengajaknya kerumah Andrea

“ aku mendengar Aunt sedang bertengkar di telephone dengan Uncle, dan aku ingin memastikan keadaan Aunt.” ucap Alex.

“ Aunt, baik- baik saja, Alex, masuklah.” ucap Andrea mempersilahkan Alex masuk.

“ siapa yang mengantarmu kemari, Lex?” tanya Andrea yang melihat tidak ada motor yang terparkir di halaman rumahnya.

“ Roy, sahabatku, Aunt.”jawab Alex lalu masuk kerumah Andrea.

“ mau minum apa? Susu?”ucap Andrea menggoda, Andrea tahu jika belakangan ini Alex tidak suka diperlakukan seperti anak kecil.

“ aku sudah bukan anak- anak, Aunt, aku mau kopi susu.”gerutu Alex

“ iya- iya, dari dulu juga kau suka minum- minuman Aunt- kan?” goda Andrea, jahil. Alex hanya menatap Andrea yang berlalu untuk membuatkannya minum, Andrea kini hanya menggunakan kaos terusan yang ketat tanpa memakai apapun lagi, itu adalah kebiasaan Andrea jika tidak pergi kemana-pun, Andrea bahkan pernah kerumah Joseph tanpa memakai BH hanya untuk menarik perhatian pria itu, namun Joseph hanya bersikap dingin pada Andrea, bahkan kerap menyalahkan sifat ceroboh Andrea kerena tidak memakai apapun untuk menutupi dada besar Andrea.

“ kau mau kopi susunya panas atau dingin?” tanya Andrea. Alex mulai kesusahan menguk saliva- nya sendiri saat melihat dada besar Andrea terpampang dari balik kaos ketatnya.

“ Alex?”tanya Andrea yang melihat Alex hanya diam menatapnya. Alex tak dapat lagi menahan hasrat lelakinya itu.

“ aku mau susu yang ini\, Aunt.” ucap Alex mengelus d*** besar Andrea.

“ ap? Apa maksud..?” belum sempat Andrea melancancarkan protesnya bibir Alex me****t bibir Andrea.

“ Alex? Apa maksudmu melakukan ini padaku? Aku kekasih Uncle- mu sendiri.” ucap Andrea setelah mendorong tubuh Alex.

“ Aunt, aku sudah bilang, aku sayang padamu, Aunt.” ucap Alex menatap Andrea.

“ Alex?”tanya Andrea tak percaya.

“ aku tahu kau lelah menunggu kepastian Uncle, Aunt. Jika aku menjadi dia, aku takkan membuat wanita sepertimu menunggu, Aunt.”ucap Alex membekap mulut Andrea lagi. Ingin rasanya Andrea berteriak namun mulutnya telah di sumpal kain oleh Alex. Setelahnya Alex mulai menekan tubuh Andrea kekamarnya dan mulai mengukung wanita itu di bawahnya. Berbeda dengan Joseph, pria itu terkesan seolah hanya ingin memuaskan dirinya sendiri tanpa berani memasuki milik Andrea setelah membuat wanita ini terangsang karenanya- hal itu membuat Andrea tersiksa karena Joseph tidak membuat Andrea mendapatkan pelepasannya setelah Andrea memanjakan milik Joseph, dan yang dilakukan Alex seolah memanjakan setiap kulit Andrea dengan lidahnya tanpa membuat Andrea tersiksa karenanya.

 

 

“ Alex! Aku mohon jangan lakukan itu.” ucap Andrea panik.

“ maaf, Aunt.” ucap Alex sebelum mulai memasukkan miliknya.

“ Alex!” pekik Andrea.

Alex melepas ikatan di tangan Andrea sebelum akhirnya menggerakkan miliknya di dalam milik Andrea. Tangan Andrea awalnya digunakan wanita itu untuk berontak dan menjauhkan tubuh Alex, namun lagi- lagi tangan kekar Alex mengukung tangan Andrea, Andrea tak menyangka jika kekuatan Alex dapat mengukungnya sedemikian rupa, Andrea bahkan tidak dapat berkutik dengan apa yang di lakukan Alex kepada Andrea. Kini rintihan Andrea berganti menjadi desahan, tubuh Andrea mulai menikmati apa yang dilakukan Alex kepadanya, hal yang tidak dilakukan Joseph- kekasihnya kepadanya.

“ Andrea.” ucap Alex, tampak nafasnya mulai memburu tanda akan mendapatkan pelepasannya. Alex mulai mempercepat gerakannya dan melenguh panjang tanda mendapatkan pelepasannya di dalam tubuh Andrea. Rasa panas memenuhi Andrea, ia tahu apa yang dilakukannya ini salah, tidak ada tapi, memang salah, namun Andrea tak dapat menyangkal jika ia menikmatinya sekarang. Bibir Alex mulai mencium bibir Andrea kembali, kini Andrea mulai membalas ciuman Alex, dari ciuman menjadi ******* kini lidah Andrea mulai membalas lidah Alex. Dan Alex memeluk Andrea dalam sebelum akhirnya melepaskan miliknya.

Andrea melirik milik Alex yang sudah lemas itu, bahkan meski lemas dan tak berdaya, milik Alex masih lebih besar dari pada milik Joseph yang sedang siap.

“ Maaf, Aunt, aku akan pulang dan mengatakan pada Uncle jika aku baru saja dari rumah temanku.” ucap Alex menyelimuti tubuh polos Andrea. Andrea tak menjawab hanya menatap wajah tampan Alex. Namun baru Alex akan berlalu meninggalkan kamar Andrea, Andrea menahannya.

“ kau bilang, ingin kopi susu, kan? Aku akan membuatkannya, bersihkanlah tubuhmu dulu, Alex, baru pulang.” ucap Andrea mengambil kaosnya.

Alex hanya mengikuti Andrea dari belakang.

“ disana kamar mandinya, Alex, aku akan mengambilkan handuk bersih dan mencari kaos ayahku yang bisa kau gunakan.” ucap Andrea meninggalkan Alex. Pria itu hanya menatap Andrea sebentar sebelum akhirnya berlalu untuk membersihkan tubuhnya.

“ Alex? Ini handuk dan Bajunya.” ucap Andrea dari luar kamar mandi. Alex hanya membuka pintu kamar mandinya, namun baru akan memberikan handuk dan baju untuk Alex, tangan Andrea di tarik oleh Alex.

“ Alex?” pekik Andrea.

“ kau tidak ingin memandikanku? Dulu kau sering memandikanku.” goda Alex, tampak tubuh polos Alex tanpa tertutup sehelai kainpun.

“ itu saat kau masih kecil, Alex, sekarang kau sudah remaja, bahkan dewasa.” ucap Andrea berusaha keluar.

“ kenapa? Aku tahu kau sering mandi dengan Uncle- ku, paling tidak kau juga harus membersihkan tubuhmu.” Andrea tak menyangka jika Alex tahu Uncle- nya dan dia sering mandi bersama, Andrea mengalah, jika ia teriak para tetangga akan mengetahui apa yang terjadi dirumahnya, akhirnya ia membuka kaosnya dan meraih sabun untuk menyabuni tubuh kekar Alex. Andrea menatap tubuh kekar Alex, ia tak menyangka anak kecil yang dulu sering ia mandikan ini akan Andrea mandikan lagi setelah Alex dewasa. Tangan Andrea ia gunakan untuk menyabuni leher kekar Alex, sebelum akhirnya turun menyabuni dada bidang Alex yang bahkan lebih berisi dari pada Joseph.

“ kau menyukainya?” goda Alex yang melihat Andrea hanya menatap tubuh kekar Alex.

“ angkat tanganmu! Sekarang kau berani, ya padaku?” ucap Andrea menyuruh Alex mengangkat tangannya.

“ kenapa kau hanya menyabuni tubuhku? Lihat! ada bagian yang belum tersabuni.” ucap Alex mengarahkan tangan Andrea untuk menyabuni milik Alex. Andrea mengambil lagi sabun dan menumpahkan beberapa tetes ke tangannya dan mengelus milik Alex.

“ ouh, Andrea.” lenguh Alex, saat Andrea mulai mengelus milik Alex.

“ kenapa kau memanggil namaku? Aku lebih tua darimu.”geram Andrea tak suka.

“ kau marah? Aku pikir orang akan senang jika pasangannya mendesahkan namanya.”

“kau bukan siapa- siapa- ku, Alex.”ucap Andrea, menyilangkan lengannya di depan dada besarnya.

“ setelah apa yang kita lakukan?”

“ aku masih kekasih Uncle- mu, Alex,lagi pula aku terpaut 10 tahun lebih tua darimu, masih banyak wanita di luar sana yang menyukai- mu.”mendengar Andrea mengatakan hal itu, Alex hanya terdiam.

“ setidaknya biarkan aku membersihkan tubuhmu, Aunt.” ucap Alex meraih sabun untuk menyabuni tubuh Andrea. Tangan kekar Alex mulai menyabuni leher jenjang Andrea sebelum akhirnya menyabuni punggungnya dengan sensual, Andrea mulai memejamkan matanya menikmati apa yang dilakukan Alex kepadanya.

“ aku tahu kau menikmatinya Andrea.” goda Alex. Andrea hanya menjawabnya dengan d***han

“ ouh,” lenguh Andrea, nafasnya mulai memburu lagi tanda akan mendapatkan pelepasannya kembali. Namun belum sampai Andrea mendapat pelepasaanya Alex menghentikan menjilati milik Andrea.

“ Alex?” geram Andrea.

“ aku takkan melanjutkannya, kecuali kau memintanya.” goda Alex.

“ Alex!”geram Andrea ia mulai frustasi karena belum mendapatkan pelepasannya.

“ aku menunggu.”ucap Alex santai.

“ baiklah, aku kalah, Alex, puaskan aku.” ucap Andrea pasrah. Melihat Andrea meminta kepadanya tercetak senyum kemenangan di wajah Alex, ia mulai membuka kran Shower yang membasahi tubuh mereka berdua sebelum akhirnya memutar tubuh Andrea.

“ Alex? Tu.., tunggu! aku tidak minta kau memasukkan lagi milikmu.” ucap Andrea panik saat melihat Alex mulai mengarahkan miliknya yang sudah siap itu.

“ kau yang memintaku untuk memuaskanmu, aku rasa takkan cukup hanya membuatmu mendapatkan pelepasanmu sekali, Andrea.” goda Alex, mulai memasukkan miliknya kedalam milik Andrea.

“ ouh, Alex.”lenguh Andrea tanpa sadar.

“ aku suka saat kau mendesahkan namaku\, Andrea.” d***h Alex.  Andrea tahu yang dilakukannya itu salah namun tubuhnya tidak dapat menolak apa yang dilakukan Alex kepadanya.

 

“ Andrea, panggil namaku, Andrea.” ucap Alex di sela bibir Andrea.

“ Ouh, Alex.” lenguh Andrea tanpa sadar.

“ namaku!” paksa Alex.

“ Alex.., Oh Alexander, kau luar biasa.” lenguh Andrea, rasa nikmat membuatnya tidak lagi dapat berpikir normal.

“ gadis pintar.” ucap Alex mencium Andrea dan mendapatkan pelepasannya lagi di dalam tubuh Andrea.

***

“ ini kopi susu- mu.” ucap Andrea menyodorkan secangkir kopi susu hangat kepada Alex.

“ terimakasih.”ucap Alex menerima secangkir kopi- susu buatan Andrea.

“ setelah menghabiskan itu pulanglah, Uncle- mu pasti mencarimu.” ucap Andrea berlalu meningalkan Alex dan hendak istirahat di kamarnya.

“ terimakasih.” ucap Alex memeluk tubuh Andrea dari belakang.

“ Alex! hentikan ini! aku mohon! aku masih kekasih Uncle- mu. Dan kau tahukan? aku dan kamu itu bertaut hampir 10 tahun.”ucap Andrea membalikkan badannya berhadapan dengan Alex.

“ tapi kau dan Uncle, juga bertaut hampir 10 tahun.”ucap Alex tak mau kalah.

“ itu beda, uncle- mu yang lebih tua dari aku, Alex,itu hal yang biasa jika menikahi laki- laki yang lebih tua, sedangkan kau ini dan aku lebih tua aku , aku ini perempuan, apa tanggapan orang nanti?”

“ tapi aku tak pernah mempermasalahkan hal itu.”ucap Alex yakin.

“ Alex.”ucap Andrea meminta pengertian.

“ baiklah, setidaknya ijinkan aku menghabiskan kopi ini.”ucap Alex menyeruput kopinya. Jujur yang dilakukan Alex memberi arti tersendiri buat Andrea namun hati kecil Andrea masih menyayangi Joseph kekasihnya sekarang. Dulu saat Andrea terpuruk tak sekalipun Joseph meninggalkan Andrea, tak mungkin Andrea kini meninggalkannya hanya karena Joseph tidak memberinya kepastian.

 

0o0

sama seperti karya Author sebelumnya ini di ambil dari pandangan pribadi Author hanya saja nama nya sudah Author samar kan

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!