NovelToon NovelToon

THE BEST BROTHER

Bab 1

Rumah Rico sangat Rame sekali. Terlihat anak dan keponakan mereka sedang kumpul bersama.

Shita dan Rachel terlihat sedang bermain Ludo. Arsyl sibuk dengan motornya dia lebih menyukai otomotif dan suka balapan liar juga diam diam dari orang tua dan kedua kakaknya.

Sedangkan Arsyad dan Reyhan bermain catur.

Hari ini hari sabtu jadi semua berkumpul di rumah Rico.

Arsyad sudah berusia 24 tahun

Arshita adik perempuan Arsyad berusia 22 tahun dan yang paling Bandel sekali si Arsyil dia sudah 20 tahun dan sekarang dia masih kuliah. Dia beda dengan kedua saudaranya. Dia lumayan membangkang jika di beritahu Rico dan Andini. Hanya Arsyad yang bisa meluluhkan hati Arsyil ketika Arsyil sedang marah.

Arsyad sudah menyelesaikan S2 nya. Dia lulusan terbaik dari Universitas di Cairo Mesir. Sekarang dia menjadi dosen di universitas di kotanya.

Arshita dia sudah selesai S1 nya, sekrang dia melanjutkan bisnis Andini. Dia berhasil menambah cabang caffe lagi di kotanya sifatnya begitu mirip dengan Andini. Rayhan anak pertma Bayu dia seusia Shita hanya beda satu bulan saja. Dan, Rachel adik Rayhan dia lebih muda 1 tahun dengan Arsyil.

"Bremm....bremm....brem..."suara motor Arsyil yang membuat bising semua yang ada di sekitarnya.

"Syil...bisa tidak tak usah keras keras bunyiin sepeda motornya!" teriak Shita.

"Ah...bawel sekali."ucap Arsyil.

Bising tau pagi-pagi sudah seperti itu."ucap Shita kesal.

"Kamu tuh kak yang membuat bising. Diam saja kenapa sih."ucap Arsyil yang tak kalah kesal nya.

"Syil...sama kakak nya tidak sopan sekali kamu."lerai Rico yang mendengar anaknya berdebat.

"Ah papah...seperti tidakk tau kebiasaan Arsyil saja."ucap Arsyil sambil mengelap sepeda motornya.

"Sudah kalian jangan ribut. Tuh makan kue nya Syil."ucap Arsyad.

"Kamu memang yang tebaik kak, thanks brother." ucapnya dengan meninju lengan Arsyad.

"Matikan sepeda motornya dulu, lalu makan kue nya yang benar"ucap Arsyad.

"Siap brother." Arsyil segera mematikan sepeda motornya. Arsyad masih belum catur dengan Rayhan, sambil menikmati secangkir teh dan kue buatan Ibunya.

"Skak Mat !" ucap Rayhan

'Aisshhh kalah lagi." ucap Arsyad sambil tersenyum tipis.

"Syad kamu kalau mau main catur menang terus sama papahmu saja, Ray dilawan, persis seperti ayahnya jago main catur."ucap Andini.

"Tante Andin bisa saja." ucap Rayhan.

"Mulai meledek, iya aku tak bisa main catur."sahut Rico yang masih saja sibuk dengan surat kabar yang di bacanya.

Mereka menikmati weekend bersama di rumah Rico. Tapi, tidak untuk Arsyil. Dia memilih pergi touring bersama teman temannya.

"Papah, ibu, Arsyil pergi dulu. Hari ini Arsyil mau touring."ucap Arsyil.

"Kebiasaan hanya kamu yang tak pernah ikut kumpul keluarga."sahut Rico.

"Pah, Arsyil sudah janji dengam teman."ucapnya

"Ya sudah sana hati-hati. Gak usah bawa cewek."

"Bawa dong pah, biar seru." ucapnya sambil tertawa.

"Lihat kakk-kakak mu belum pernah papah lihat bawa pasangan sedangkan kamu."ucap Rico

"Itu juga karena kepergok papah kemarin Arsyil sedang dengan cewek, kan papah jadi tau aku punya cewek. Coba kalau tidak ya taunya sama seperti Kak Arsyad dan Kak Shita."jelas Arsyil.

"Sudah-sudah, namanya sudah dewasa wajar Arsyil punya pacar. Sini ibu peluk, hati hati yang sayang."ucap Andini sambil memeluk dan mencium kening Arsyil.

"Boleh pacaran tapi ingat batasannya. Jangan mengganggu kuliahmu."ujar Arsyad.

"Siap Brother ! aku berangkat dulu kak." Arsyil memeluk Arsyad.

"Iya hati-hati."ucap Arsyad.

"Kak Shita yang paling cantik setelah ibu, adekmu yang cakep berangkat touring dulu ya" Arsyil memeluk Shita.

"Iya hati-hati dek."jawab Shita.

"Ayo semuanya Aku berangkat dulu. Assalamualaikum."ucap Arsyil

"Wa'alaikumsalam." Ucap mereka bersama.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

♥happy reading♥

semoga suka dengan ceritanya. like dan komentarnya ya.

Bab 2

(Arsyil And Friends)

Arsyil mengendari motornya menuju basecamp nya.

"Syil lama sekali kau...!"

"Maaf tadi lagi kumpul keluarga jadi gitu deh pamitnya banyak drama."

"Kamu sendiri? Kita bawa pasangan semua syil."

"Gak seru bawa pasangan"

"Cie yang baru putus sama Fitri"

"Udah ayo jadi berangkat tidak. Kalau gak pulang nih.!"

"Kalem aja syil....gak usah ngegas dong mblo..hahaha"

"Gak lucu tau. Ah ayo berangkat."

Arsyil berangkat touring bersama teman temannya. Semua temannya membawa pasanga sedangkan Arsyil yang baru outus dengan pacarnya dia sendirian.

"Nikmati saja Syil sendirian, pasti bakal dapet ganti yang lebih baik dari Fitri" gumam Arsyil sambil mengendarai sepeda motornya.

Sampailah di tempat tujuan. Disebuah area pegunungan. Cuacanya begitu damai dan sejuk.

"Mblo jangan iri ya...aku mau pacaran dulu" ucap adit salah satu teman Arsyil.

"Silahkan pak....aku sedang menikmati kesendirianku"

Saut Arsyil.

"Bro kita sewa Villa saja bagaimana?" Ucap wira.

"Boleh boleh.. gimana syil?" Saut Adit.

"Jangan tanya aku....sana kalian mau sewa Villa sewa saja gak usah ngajakin aku bro. Lagiyan kalaupun aku bawa cewek kesini lebih baik aku ajakin mendaki dari pada aku mendaki dia hahaha" ucap Arsyil dengan tertawa lebar.

"Sialan kau. Sudah aku cari villa dulu. Yakin kamu tak mau ikut syil" ucap adit.

"Gak" jawabnya singkat.

Teman teman Arsyil mencari villa untuk istirahat.

Arsyil masih saja duduk di rest area sambil menikmati pemandangan yang asri.

"huh....nyesel aku ikut touring" ucap Arsyi lirih.

★Arsyil★

"Sialan....semua pada bawa pasangan. Aku masih ingat kata kakak ku. No sex before marriage itu yang selalu kak Arsyad bilang padaku." Dalam hati Arsyil.

Mau bagaimana lagi temanku memang sepertu itu. Aku kembali mengendarai sepeda motorku entah kemana arah dan tujuannya aku tak tau.

"Lebih baik pulang saja lah..dari pada nungguin teman yang tidak jelas."

Aku melajukan sepeda motorku untuk pulang. Hari sudah mulai Malam. Rasanya lelah sekali, aku membelokan sepeda motorku ke mini market. Disitu ada rest area nya juga. Aku memesan kopi di mini market dan duduk di rest area sambil menikmati kopi hitam.

Tiba tiba terdengar keributan di sebrang jalan.

"Aww...tolong....copet....!!"

Suara perempuan itu. Aku mendekatinya dia tersungkur jatuh di jalan.

"Mba tidak apa apa?"

"Mas tolong dompetku di copet."

"Mba duduk dulu disini aku kejar copetnya."

Aku mengambil sepeda motorku dan langsung mengejar copet tadi. Banyak orang yang melihatnya tapi tidak mau memgejar copet itu dan menolong perempuan tadi.

"Bught..." aku menendang copet tersebut dari motor. Dia tersungkur jatuh.

"Berhenti..balikin dompet temanku."

Aku turu dari sepeda motorku. Dia berusaha kabur namun aku memeganginya.

"Aku tidak melukai mu kalau kamu menyerahkan dompet temanku. Cepat..!"

Copet itu memberika dompet perempuan itu padaku.

"Jangan mencopet lagi mas...ini uang untukmu. Gunakan sebaik mungkin"

"Maaf mas...maaf....terima kasih mas..."

"Sudah sana ingat jangan mencopet lagi. apa kamu gak kasihan Sama keluargamu kalau makan uang hasil copet?"

"Aku terpaksa mas...aku tak punya pekerjaan ibuku sakit dan ayahku sudah tiada. Kemarin aku baru di pecat dari pekerjaanku."

"Ya sudah kalau begitu ini kartu namaku kalau kamu butuh pekerjaan datang lah besok padaku. Kamu bisa otomotif?"

"Bisa mas..saya kemarin juga kerja di bengkel tapi saya di fitnah temanku mengambil barang,lalu saya di pecat dan saya gak tau harus kerja apa makanya saya mencopet untuk menebus obat ibuku dirumah sakit."

"Yasudah besok jam 1 siang datang ke alamt itu. Namaku Arsyil, mas siapa?"

"Namku Doni mas."

"Baik lah mas Doni. Jangan nyopet lagi , besok siang aku tunggu di bengkel. Ini buat menebus obat ibu kamu mas."

"Terima kasih mas...terima kasih banyak mas Arsyil"

"Iyaa tapi ingat jagan nyopet lagi"

"Baik mas..itu masih utuh isi dompetnya."

"Oke aku balikin dulu dompet ini sampai jumpa besok mas."

"Iya mas Hati hati."

Aku menuju ke mini markat tadi. Perempuan itu masih menungguku.

Aku menghentikan motorku di depan dia.

♥happy reading♥

Jangan lupa like dan komentarnya ya..

Bab 3

Arsyil mengajak duduk Annisa di depan mini market, wajah Annisa masih pucat setelah tadi di copet.

"Ayo duduk di sana mba." Arsyil mengajak duduk Annisa di rest area. Dia masuk ke dalam mini market membelikan Annisa minum.

"Diminum dulu mba." ucap Arsyil dengan memberikan sebotol air mineral pada Annisa. Annisa menerimanya dengan tangan yang bergetar.

"Terima kasih mas."ucap Annisa.

"Ohh ya ini dompetnya. Kata pencopetnya sih isinya masih utuh. Coba di cek lagi, mba." Arsyil memberikan dompet milik Annia yang di copet Donni waktu itu.

"Iya masih utuh mas, maaf jadi merepotkanmu."ucap Annisa dmwgam menunduk malu.

"Santai saja, mba, oh ya aku Arsyil, kalau mba?"tanya Arsyil dengan mengulurkan tangannya pada Annisa.

"Saya, Annisa."jawab Annisa dengan menjabat tangan Arsil.

"Wah...nama yang cantik seperti orangnya."ucap Arsyil dengan tersenyum manis.

"Malam-malam kok cewek keluar sendirian, mba. Gak baik, mba."imbuh Arsyil.

"Iya, ada perlu sebentar ke mini market, tadinya mau di antar papah, tapi aku berangkat sendiri jadinya."ucap Anisa yang sudah lumayan tenang suaranya.

"Memang mau apa malam-malam ke mini market?"tanya Arsyil.

"Mau membeli sesuatu."ucap Annisa.

"Oh..kamu masih kuliah atau sudah bekerja?"tanya Arsyil.

"Aku kuliah di universita C hampir semester akhir si. Kalau kamu?" Annisa menjawab dan bertanya pada Arsyil.

"Sama, aku juga kuliah dan sudah mau semester akhir juga, berarti sama dong kita."ucap Arsyil.

"Iya, ya, sama. Kamu sendirian syil?"tanya Annisa

"Sama kamu lah."ucap Arsyil dengan tertawa.

"Maksud aku, kamu tidak dengan teman kamu atau mungkin Cewek kamu gitu?"tanya Annisa.

"Tadi aku touring dengan temanku. Aku kira tidak bawa pasangan, eh tau-taunya bawa pasangan semua. Dan yang bikin aku eneg mereka sewa villa untuk berduan. Kan nyebelin, teman macam apa mereka. Ya sudah aku jalan-jalan sendiri mampir kesini, eh ketemu copet dan cewek cantik. Seperti FTV saja, ya?"jelas Arsyil dengan setengah bercanda.

"Kamu itu, berarti kalau tadi bawa cewek kamu gak ketemu copet dong, kan masih di sana dengan temanmu dan pastinya sedang menikmati berduaan dengan cewek kamu."ucap Annisa.

Mungkin, tapi tidak lah, masa mau seperti itu. Aku pacaran sewajarnya saja. Initinya No Sex before Marriage."ucap Arsyil.

"Cowok mah cuma omongan doang seperti itu. Kenyataannya di kasih yang lebih sama ceweknya ya mau-mau aja, iya kan seperti itu?"ucap Annisa dengan tertawa.

"Dih, kamu mau bukti? Jadi pacarku kalau mau aku buktikan."icpa Arsyil.

"Apaan sih, ngarang kamu, ah."ucap Annisa dengan pipi merah merona.

"Siapa yang ngarang? Eh, pipinya merah kenapa bu? Merah merona bak tomat yang sudah matang."ucap Arsyil setengah menggoda Annisa.

"Apaan sih, sudah ah, aku mau pulang, sudah malam. Terima kasih atas pertolongannga, Syil."ucap Annisa.

Iya sama-sama. Mau aku antar?"tawar Arsyil pada Annisa.

"Tidak usah, aku pakai taxi saja."ucap Annisa.

"Oke, hati-hati ya, oh ya boleh minta no telfonmu? Buat memastikan saja, kamu sudah sampai di rumah atau belum. Takutnya kamu culik sopir taxinya, kan kamu cantik."ucap Arsyil dengan menyunggingkan senyum manisnya.

"Kamu ada-ada, Syil. Iya boleh, kemarikan ponselmu aku tuliskan nomor ku di ponselmu."ucap Annisa.

"Oke, ini silahkan tulis nomor kamu di ponselku." Arsyil memberikan ponselnya pada Annisa dan dia menuliskan nomornya di ponsel Arsyil.

"Sudah aku save ya, nanti WA saja."ucap Annisa

"Oke."ucap Arsyil.

"Aku pulang ya."pamit Annisa.

"Iya, hati-hati, mari aku antar ke depan menunggu taxi." Arsyil mengantar Annisa ke depan menunggu taxi. Sebuah taxi lewatbdi depan mereka, Arsyil menyetopnya dan Annisa masuk ke dalam taxinya.

"Hati-hati ya, nanti aku WA kamu, memastikan kamu sudah sampai apa belum."ucap Arsyil pada Annisa.

"Iya, Syil."ucap Annisa.

"Pak, tolong Antarkan nona cantik ini sampai ke rumahnya dengan selamat."ucap Arsyil pada sopir taxinya. Pipi Annisa merona lagi mendengar ucapan Arsyil itu.

"Siap mas, tenang saja."ucap Sopir taxi tersebut.

"Sudah, kamu lebay sekali, Syil."ucap Annisa.

"Aku tidak lebay, aku hanya tidak mau cewek secantik kamu kenapa-napa. Ya sudah hati-hati, Nis. Hati-hati ya, pak."ucap Arsyil. Demi apa hati Annisa langsung begetar tak menentu, menerima perlakuan Arsyil yang seperti itu.

"Pertemuan yang sempurna"gumam Arsyil.

Arsyil masih duduk di depan mini market. Dia mencoba menghubungi nomor Annisa yang tadi Annisa tuliskan di ponselnya.

[Hai Nis, ini Arsyil cowok ganteng yang tadi nolongin kamu kecopetan di depan mini market. heheheh]

[oke aku save ya no kamu?]

[iya save saja nama kontaknya "Arsyil Ganteng ya? hahaha]

[Wihhh, PD amat mas, Ganteng dari mana nya coba? hehehe Arsyil jelek saja lah namanya hehe]

[Terserah kamu cantik. sudah sampai rumah?]

[sebentar lagi. kamu masih di depan Mini Market?]

[iya, masih disini menunggumu kembali. heheheh]

[kebanyakan gombal kamu syil]

[biar pipi kamu merah lagi.]

[kamu bisa saja. kamu tidak pulang? aku sudah sampai rumah.]

[ini mau pulang. yasudah kamu istirahat sana, jangan keluar lagi sudah malam.]

[siap bos, kamu hati hati pulangnya. jangan ngebut naik motornya.]

[emang kalau ngebut tak boleh?]

[nanti jatuh.]

[kan jatuhnya di hatimu Nis, asikkk...]

[ihh sana pulang aku mau tidur.]

[iya..iya...yasudah selamat malam Nisa cantik..nice dream].

Arsyil melajukan sepeda motornya untuk pulang kerumah karena hari sudah semakin malam.

.

.

.

.

.

.

.

♡Happy Reading♡

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!