NovelToon NovelToon

Bidadari Pilihan Mamah

Pertemuan

Sayup - sayup terdengan suara Adzan Subuh berkumandang dari Masjid - masjid dan Mushalla.

" Alhamdulillah, selamat pagi dunia ". Ucap Mila menggeliat lalu beranjak dari tempat tidur sederhananya.

Setelah Mila Shalat Subuh, mandi, dan bersih - bersih. Kini Mila telah siap untuk pergi ke sekolah. Saat ini Ia sedang menempuh pendidikan jenjang SMA kelas 12 dan sekitar 6 bulan lagi Ia akan ujian. Setiap sore Mila akan pergi ke pasar untuk bekerja part time, karena Ia hanya anak tunggal. Ibunya sudah tua dan sakit - sakitan. Ayahnya juga sudah lama tiada, jadi mau tidak mau Ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari - harinya beserta Ibunya. Walaupun begitu Ia termasuk anak yang berprestasi di sekolahnya. Ia kerap menjuarai lomba - lomba di berbagai cabang. Karena kepintaranya tersebut, Ia bisa bersekolah di SMA Negri tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun atau bisa dibilang beasiswa . Ia bekerja sebagai pengantar barang di sebuah toko kelontong yang tidak terlalu besar. Walaupun gajinya tidak banyak, tapi bagi Mila yang terpenting uang yang Ia hasilkan halal.

" Bismillah, Semangat ". Ucap Mila pada dirinya sendiri saat akan barangkat ke sekolah supaya Ia bersemangat dalam menjalani hidupnya.

🍃🍃🍃

Setelah pulang sekolah dan berganti pakaian, kini Mila telah siap untuk bekerja.

Saat Mila akan mengantar barang dari toko kelontong tempat Ia bekerja Ia mendengar ada orang yang meminta tolong. Saat Ia dekati ternyata orang yang meminta tolong adalah seorang wanita berusia sekitar 50 tahun keatas yang sedang berusaha mempertahankan tasnya yang dirampas oleh seorang jambret. Mila yang melihat kejadian tersebut berinisiatif untuk menolong wanita tersebut.

Ia lalu turun dari montornya dan mengambil sebatang kayu yang tergeletak di jalan. Ia mendekati jambret tersebut dari arah belakangnya dan memukulkan kayu tersebut ke arah punggung jambret tersebut. Penjambret yang saat itu sedang menarik tas dari wanita yang di jambretnya tiba - tiba terkena pukulan keras di punggungnya seketika pingsan, karena penjambret tersebut tidak siap dengan serangan dari Mila.

" Ibu nggak kenapa - kenapa kan? ". Tanya Mila mendekati wanita tersebut setelah mastikan jika penjambret tersebut benar - benar pingsan.

" Iya Nak, Ibu nggak apa - apa. Makasih ya Nak sudah nolongin Ibu ". Ucap wanita tersebut yang masih kelihatan syok.

" Lebih baik Ibu duduk dulu. Tenangin diri Ibu ". Ucap Mila seraya menuntun Wanita tersebut untuk duduk di pinggir jalan.

" Bentar ya Bu. Mila mau beli minum dulu ". Ucap Mila seraya berdiri lalu berjalan menuju ke warung di dekat jalan tersebut.

" Ini Bu. Silahkan di minum ". Menyodorkan air mineral kepada wanita tersebut.

" Terimakasih Ya Nak. Ibu jadi ngrepotin Kamu ". Ucap wanita tersebut setelah meminum air mineral yang di berikan oleh Mila.

" Ibu kenapa bisa kena jambret? ". Tanya Mila setelah wanita tersebut terlihat rileks.

" Tadi Ibu sedang menunggu supir Ibu untuk menjemput Ibu. Tapi tiba - tiba ada jambret datang dan ingin merampas tas Ibu ". Ucap wanita tersebut.

" Oh,,,kalau begitu biar saya anterin saja Ibu pulang ke rumah.Takutnya supir Ibu masih lama jemputnya ". Tawar Mila pada wanita tersebut.

" Tidak usah Nak. Lagian tadi kata supir Ibu sebentar lagi dia sampai ". Ucap Wanita tersebut menolak tawaran Mila.

" Oh iya, Kita belum sempet kenalan. Perkanalkan Saya Ibu Angel ". Ucap wanita tersebut seraya mengulurkan tangannya

" Nama Saya Mila, Tante ". Ucap Mila seraya menerima uluran tangan Angel dan menciumnya.

" Kamu manggilnya jangan Tante. Mamah aja biar lebih akrab ". Ucap Angel menyuruh Mila memanggilnya dengan sebutan Mamah.

Tidak beberapa lama sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan Mila dan Angel. Lalu keluarlah seorang laki - laki menggunakan pakaian hitam seperti seragam supir.

" Maaf Nyonya Saya agak telat, soalnya tadi jalanan agak macet ". Ucap supir tersebut seraya menghampiri majikanya.

" Wah, Mila ternyata supir mamah sudah datang. Ini buat kamu sebagai ucapan terimakasih Mamah, karena Kamu sudah nolongin Mamah ". Ucap Angel seraya menyodorkan 5 lembar uang seratus ribuan.

" M...maaf Tante m...maksud saya Mamah. Saya tidak mau menerima uang pembarian Mamah, karena Saya ikhlas menolong Mamah ". Ucap Mila seraya mendorong halus tangan Angel yang menyodorkan uang kepadanya.

" Ya Allah Nak, baik sekali budi pekerti mu. Sudah cantik, baik, ramah, berhijab lagi. Semoga suatu saat Kita bisa ketemu lagi ya ". Ucap Angel mengelus kepala Mila.

" Amiin...Insyaallah Mah ". Ucap Mila.

" Ya sudah ya Nak, Mamah pulang dulu. Assalamu'alaikum ". Ucap Angel.

" Wa'alaikumsalam. Hati - hati ya Mah di jalan ". Ucap Mila sambil melambaikan tangannya.

🍃🍃🍃

" Assalamu'alaikum. Bu, Mila pulang ". Ucap Mila masuk ke dalam rumahnya.

Hari ini Mila pulang agak malam. Ia agak telat mengantar barang - barang yang harus Ia antar, karena tadi Ia menolong Mamah Angel terlebih dahulu.

" Wa'alaikumsalam. Sudah pulang Kamu Nak. Uhuk,,,uhuk,,,uhuk ". Jawab Yanti, Ibunya Mila dari dalam kamar.

" Iya, Bu. Baru saja ". Ucap Mila lalu pergi ke dapur mengambilkan air putih hangat untuk Ibunya, karena tadi Ia mendengar Ibunya batuk - batuk.

" Ini Bu, diminum dulu selagi masih hangat. Semoga bisa meredakan batuk Ibu ". Ucap Mila sambil menyodorkan segelas air putih hangat.

" Trimakasih ya Nak ". Ucap Yanti setelah meminum segelas air putih hangat sampai habis.

" Iya Bu. Sama - sama. Bu, apa lebih baik Ibu berobat ke dokter saja. Mila takut kalau batuk Ibu semakin parah ". Ucap Mila.

" Nggak usah Nak. Mendingan uangnya buat makan saja. Makan saja Kita susah Nak, apalagi buat berobat ke dokter ". Ucap Yanti.

Memang benar apa yang di ucapkan Yanti. Kehidupan keluarga Mereka bisa dibilang kekurangan. Untuk biaya sehari - hari saja Mereka hanya mengandalkan uang hasil kerjanya Mila.

" Maafin Mila ya Bu. Mila belum bisa membahagiyakan Ibu ". Ucap Mila sendu.

" Sudahlah Nak. Seharusnya Ibu yang minta maaf. Harusnya Ibu yang bekerja bukan Kamu Nak ". Ucap Yanti sedih.

" Bu, apa Mila berhenti sekolah saja ya supaya Mila bisa mencari pekerjaan yang gajinya lumayan ". Ucap Mila.

" Jangan Nak. Ibu sudah bersyukur dengan nasib Kita sekarang. Kamu jangan sampai putus sekolah, lagian Kamu juga sebentar lagi mau ujian Nak, sayang kalau harus berhenti sekolah. Ibu berharap Kamu bisa sekolah setinggi - tingginya supaya Kamu bisa mendapat pekerjaan yang layak. Dan Ibu berharap semoga masa depan Kamu bagus tidak seperti Ibu yang serba kekurangan seperti ini ". Ucap Yanti berlinang air mata.

" Ibu jangan nangis. Insyaallah Mila akan jadi orang yang sukses. Do'akan Mila ya Bu ". Ucap Mila sambil menghapus air mata Ibunya dengan tanganya.

" Pasti Nak. Pasti Ibu akan selalu mendo'akan yang terbaik buat Kamu ". Ucap Yanti.

🍃🍃🍃

Sementara itu di sebuah Club XX tepatnya di ruang VIP...

" Bro, Lo nggak bosen tiap malem selalu kesini ". Ucap Bara, sahabat Leo masuk ke dalam ruang VIP Club tersebut. Di dalam ruangan tersebut sudah ada Leo yang mulai mabuk sambil ditemani para wanita penghibur.

" Brisik Lo Bar. Cerewet ". Ucap Leo yang mulai ngelantur.

Bara memberi isyarat kepada para wanita penghibur untuk sedikit menjauhi Leo.

" Yo, Leo. Sadar dong Lo. Dengan Lo kayak gini nggak akan ngebuat Nadia kembali. Harusnya Lo sekarang lagi nemenin Bryan tidur sambil ngebacain Dia buku cerita. Kalau Lo kayak gini terus yang ada disana Nadia malah sedih ". Ucap Bara menasihati Leo.

" Cerewet Lo Bar. Lo nggak usah nyebut - nyebut nama anak itu. Gara - gara Dia Nadia jadi meninggal ". Ucap Leo emosi.

" Nadia meninggal itu emang udah takdirnya Leo. Bukan karna anak itu. Nadia meninggal juga Dia meninggal bahagia, karena Ia bisa menyelamatkan buah hatinya. Buah cinta Lo sama Nadia ". Ucap Bara yang tak kalah emosinya.

" Terserah Lo mau bilang apa. Intinya Nadia mati gara - gara bocah itu. Ayuk Sayang Kita main ". Ucap Leo pergi membawa para wanita sewaannya ke kamar khusus untuk dirinya.

" Ah...sial. Dasar Leo ". Ucap Bara geram dengan tingkah Leo.

*

*

*

*

*

Jangan Lupa buat Like, Vote n Comment sebanyak - banyaknya.

***Love

😘***

Club

Sama seperti hari - hari sebelumnya. Pagi ini Mila akan berangkat ke sekolah.

Di sekolah...

" Mil ke kantin yuk ". Ajak Zulfa sahabat Mila.

" Ayok ". Ucap Mila setuju lalu melangkah pergi ke Kantin.

Seperti biasa setiap hari saat jam istirahat berlangsung Mila, Zulfa dan Dina akan pergi ke Kantin bersama - sama. Tapi, karena hari ini Dina tidak masuk sekolah jadi Mila hanya berdua dengan Zulfa pergi ke Kantinya.

Di Kantin, Mila biasanya hanya memesan gorengan dan air putih, karena minimnya uang saku. Berbeda dengan Zulfa dan Dina. Orang tua Dina mempunyai usaha warung makan dan Orang tua Zulfa mempunyai usaha toko kelontong. Di Toko kelontong milik orang tua Zulfalah Mila bekerja.

" Kamu kenapa sih Mil? dari tadi Aku perhatiin Kamu bengong aja. Makan gorenganya juga kaya nggak selera ". Tanya Zulfa yang sedari tadi memperhatikan tingkah aneh Mila.

" Nggak kok Zul. Aku baik - baik aja ". Ucap Mila tersenyum dengan senyum yang dipaksakan.

" Mila Kamu nggak usah nutup - nutupin dari Aku. Aku tahu kok kalau Kamu lagi ada masalah. Udah cerita aja siapa tahu aku bisa bantu Kamu ". Ucap Zulfa sambil memegang tangan Mila.

" Hmm...huh ( Mila menghembuskan nafasnya kasar ) Zulfa, sebenarnya Aku lagi bingung ". Ucap Mila memulai ceritanya. Zulfa masih diam menunggu kelanjutan cerita dari sahabatnya tersebut.

" Akhir - akhir ini Ibu sering sakit, batuknya bahkan semakin parah. Aku sebenarnya ingin sekali membawa ibu ke dokter, tapi lagi - lagi masalah ekonomi penghalangnya. Buat makan saja susah apalagi buat bayar Ibu berobat ke dokter. Aku sempet ingin putus sekolah saja, tapi sama Ibu nggak dibolehin. Kata Ibu Aku harus sekolah setinggi - tingginya supaya besok masa depan Aku bisa cerah, tapi Aku nggak tega ngeliat Ibu terus - terusan menahan sakitnya ". Ucap Mila dengan berurai air mata.

" Kamu yang sabat ya Mila. Aku yakin Kamu bisa ngelewatin masa - masa ini. Untuk solusi masalah Kamu Aku juga bingung harus gimana. Aku saja apa - apa masih minta orang tua, jadi Aku belum bisa kasih solusi buat Kamu ". Ucap Zulfa sambil memeluk Mila.

" Nggak apa - apa kok Zul. Aku bisa kerja di tempat Kamu aja udah bersyukur banget ". Ucap Mila dalam pelukan Zulfa.

" Eits...Kamu salah. Toko itu bukan punya Aku, tapi punya orang tua Aku ". Ucap Zulfa cemberut dan melepaskan pelukanya.

" Iya...iya...Toko kelontong itu punya orang tua Kamu ". Ucap Mila membenarkan.

" Oke kalau gitu senyum dong ". Ucap Zulfa seraya menghapus sisa - sisa air mata Mila dengan jari - jari tanganya.

" Makasih ya Zul, Kamu selalu ada buat Aku ". Ucap Mila tersenyum.

" Iya Mil, sama - sama ". Ucap Zulfa, lalu Mereka berpelukan lagi.

Tet,,,Tet,,,Tet,,,

" Ya udah bel, padahal kan lagi melow ". Ucap Zulfa dengan wajah yang dibut - buat jelek.

" Ah,,,Kamu lebay ". Ucap Mila tersenyum mendengar ucapan sahabatnya.

" Ya sudah yuk, Kita masuk kelas ". Ajak Zulfa bersebangat.

" Oke, let's go ". Ucap Mila.

Merekapun kembali ke kelas setelah membayar makanan yang mereka makan di Kantin Sekolah.

🍃🍃🍃

" Mila Kamu anterin semua barang - barang ini ke alamat ini ". Ucap Ayu, Ibunya Zulfa.

" Siap, Bu ". Ucap Mila sambil menaruh tanganya di samping wajahnya seperti orang yang hormat ke bendera.

" Ah Kamu bisa saja ". Ucap Ayu terkekeh, karena melihat tingkah lucu Mila.

" Sudah sana Buruan berangkat. Takutnya nanti Kamu pulangnya ke sorean ". Ucap Ayu.

" Iya, Bu. Kalau begitu Mila berangkat dulu ya ". Ucap Mila sambil mencium tangan Ayu.

" Iya, hati - hati ya bawa montornya di jalan ". Pesan Ayu.

Ayu memang sudah menganggap Mila seperti anaknya sendiri. Berawal dari permintaan anaknya ( Zulfa ) yang meminta supaya temanya bisa bejerja part time untuk membantu perekonomian keluarganya. Dari situlah Ayu mengenal Mila. Anak yang cantik, sopan, sederhana dan pekerja keras. Kadang Ia merasa kasian, mengapa nasib Mila kurang baik. Tapi harus bagaimana lagi sudah menjadi nasib dari Yang Maha Kuasa. Ia hanya bisa berdo'a untuk kebahagiyaan Mila dan terkadang juga memberikan gaji lebih untuk membantu kebutuhan sehari - hari keluarga Mila.

🍃🍃🍃

Pukul 18:30 Mila kembali ke Toko setelah Ia selesai mengantarkan barang - barang untuk laporan perihal pekerjaanya hari ini.

" Bu, hari ini semua barang - barangnya sudah Mila kirim dengan aman, selamat dan exspres ". Ucap Mila saat laporan kepada Ayu.

" Bagus kerja Kamu hari ini Mila ". Ucap Ayu sambil tersenyum.

" Alhamdulillah. Kalau begitu saya pamit pulang ya, Bu ". Ucap Mila undur diri.

" Eh,,,Mila. Ibu boleh minta tolong nggak?. Tadi Si Rian ijin pulang duluan, katanya anaknya lagi sakit. Jadi Kamu tolong gantiin tugas Rian ya. Tolong Kamu anterin alat - alat kebersihan ini ke alamat ini ". Ucap Ayu menunjuk ke arah alat - alat kebersihan lalu membarikan alamat yang akan dituju Mila.

" Tenang saja, Kamu dapat bonus kok ". Ucap Ayu sembari menyerahkan selembar uang seratus ribuan ke Mila.

" Baik, Bu ". Ucap Mila mengangguk.

" Untuk montornya Kamu bawa pulang saja. Kasian kalau Kamu harus balik lagi ke Toko buat balikin montornya. Nanti Kamu kemaleman lagi pulangnya ". Ucap Ayu memberikan kunci montor.

" Terimakasih, ya Bu. Assalamu'alaikum ". Ucap Mila pamit sambil mencium tangan Ayu.

" Ya, Wa'alaikumsalam. Hati - hati ya Mil. Jangan ngebut ". Nasehat Ayu.

🍃🍃🍃

" Ini alamatnya salah enggak ya. Tapi kalau dilihat - lihat ini alamatnya sudah benar sih. Jalan Z nomor 5. Bener kok sama kaya yang ada di kertas ". Ucap Mila sambil mencocokan alamat yang di tujunya.

" Tapi kalau benar masa sih Club yang memesan ". Ucap Mila ragu. Pasalnya alamat yang Ia tuju adalah sebuah Club, jadi Dia agak ragu untuk masuk.

Dengan langkah ragu akhirnya Mila masuk ke dalam Club tersebut. Kondisi di dalam Club tersebut sangat ramai, karena malam ini adalah malam minggu. Malam dimana para orang yang telah lelah bekerja bersenang - senang sejenak untuk melepas rasa penat mereka.

" Pemisi Mas, Saya dari toko Zulfa datang untuk mengantar pesanan alat kebarsihan ". Ucap Mila sambil meletakan sapu lantai yang Ia bawa.

" Oh iya, Mbak. Terimakasih, silahkan letakan barang - barangnya di belakang ya ". Ucap seorang pelayan sambil menunjuk ke arah dapur.

" Baik Mas ". Ucap Mila.

Milapun membawa sapu - sapunya ke dapur. Saat akan kembali dari dapur, tiba - tiba ada seorang laki - laki tua berperut buncit yang sedang mabuk memeluknya dari belakang.

" Aaaaaa". Ucap Mila berteriak dan mencoba melepaskan diri.

" Kemari Darling, Hubby datang membawa kehangatan dan uang banyak untukmu ". Ucap Laki - laki tua tersebut sambil menarik - narik kerudung Mila.

Milapun memukul laki - laki tua tersebut sampai Dia jatuh tersungkur ke belakang. Akhirnya Mila bisa kabur dan berlari secepat - cepatnya ke luar sampai Ia tak sengaja menabrak seseorang, karena Ia berlari tanpa memerhatikan orang - orang yang berada di sekitarnya.

Bruuukkk.....( Tanpa sengaja Mila menabrak seseorang )

" Auwww ". Ucap Mila meringis. Tanpa sengaja Ia menabra seseorang.

" Dasar wanita penghibur, kalau jalan tu pake mata!!! ". Umpat Leo kesal, pasalnya Ia sedang berjalan sambil membawa segelas alkohol, tapi gara - gara ditabrak seseorang minumanya jadi tumpah mengenai kemejanya yang mahal.

" M,,ma,,,maaf Om. Saya nggak sengaja ". Ucap Mila bergetar, karena ketakutan.

" Maaf,,,maaf, emang Kamu bisa ganti kemeja Saya yang basah gara - gara Kamu. Dasar wanita penghibur ". Umpat Leo sambil menarik kerudung Mila yang sudah tidak berbentuk.

Saat ini Mila memang seperti seorang P*K, karena tadi saat di dapur laki - laki tua tersebut menarik - narik pakainya sampai sobek bahkan kerudung yang Ia kenakan sampai lepas dan penitinya copot entah kemana.

" Maaf Om, Saya memang salah dan Saya nggak bisa ganti kemeja Om yang basah karena Saya tabrak. Tapi maaf Om, Saya bukan wanita seperti yang Om tuduhkan ". Ucap Mila marah, karena dituduh sebagai wanita yang buruk.

" Alah,,,mana ada j***** ngaku j*****. Dasar ***** rendaha. Berapa sih bayaran Lo per malem? bajuanya aja jelek gini, mana robek lagi ". Ucap Leo menghina Mila.

" Dasar murahan!!! ". Ucap Leo sambil melemparkan lembaran uang ratusan ribu.

Plaaakkk.....( Mila menampar pipi Kiri Leo )

" Maaf Saya bukan wanita penghibur ". Ucap Mila, lalu berlari ke luar Club meninggalakan Leo.

" Shiiiit!!! ". Umpat Leo, lalu berjalan menuju ke ruang VIP khususnya.

🍃🍃🍃

Mansion Leo....

Disebuah rumah yang sangat mewah dengan segala fasilitas lengkapnya dan puluhan mobil mewah terparkir di garasi mewah yang luasnya seperti lapangan di tengah kota tampak seorang wanita paru baya sedang duduk gelisah.

" Bagaimana Riko, apa Kamu sudah menemukan identitas anak itu? ". Tanya Angel pada Riko, detektif kepercayaan keluarga Angel.

" Maaf, Nyonya. Sampa sekarang Saya dan anak buah Saya belum menemukan informasi tentang gadis tersebut ". Ucap Riko menunduk.

" Hmm,,,haahhh ( Angel menghempaskan nafasnya berat ). Saya mau Kamu segera menemukan informasi tentang gadis tersebut. Kalau sudah ketemu, Kamu buat rencana supaya Saya bisa bertemu dengan Dia ". Ucap Angel lagi.

" Baik, Nyonya. Akan Saya usahakan ". Ucap Riko tunduk.

" Oke, Kamu boleh pergi ". Ucap Angel sambil mengibaskan tangannya, menyuruh Riko untuk pergi.

" Kalau begitu Saya undur diri ". Ucap Riko yang diangguki kepala oleh Angel lalu pergi.

*

*

*

*

*

Jangan lupa Like, Vote n Comment sebanyak - banyaknya.

Love

😘

Bryan Alvaro

Malam ini Mila pulang dari Club dengan keadaan yang sangan memprihatinkan dan dalam keadaan hati yang sangat kalut.

Mila masuk ke dalam rumah dengan mengendap - endap, Ia tak mau membuat Ibunya sedih jika Ibunya tahu Ia pulang dalam keadaan yang sangat buruk.

Mila masuk ke dalam kamarnya. Setelah mandi, Mila lalu mengambil air wudhu' dan melaksanakan Shalat 'Isya.

" Ya Allah, Mila nggak kuat buat ngadepin kerasnya hidup ini, Mila lelah Ya Allah. Mengapa Engkau beri baban berat ini pada hamba? apa salah Hamba? ". Ucap Mila dalam sela - sela do'anya.

" Ya Allah, maafkan Hambamu ini. Bukan maksud Hambamu untuk menolak takdir indah dari - Mu, tapi ada kalanya seorang Hamba mengeluh dan saat ini Hamba sedang dalam posisi tersebut ". Ucap Mila lagi sambil menangis.

" Ya Allah, semoga penderitaan ini segera berakhir. Amiiin ". Ucap Mila mengakhiri do'anya lalu merapikan mukenanya dan meletakanya di meja sebelah ranjangnya. Ia lalu beranjak menuju ranjangnya sambil membawa foto Ayahnya yang terletak di atas meja tersebut.

" Ayah,,,Mila rindu Ayah ". Ucap Mila menangis. Ia duduk di tepi ranjangnya menangis sambil mengelus - elus foto Ayahnya.

" Kenapa Ayah tega ninggalin Mila sama Ibu sendirian. Ayah, andai Ayah tahu, sekarang Mila langi sedih. Semenjak Ayah pergi Ibu jadi sakit - sakitan, bahkan sekarang sakit Ibu tambah parah. Mila bingung harus gimana Ayah? Mila ingin bawa Ibu ke dokter, tapi Mila nggak punya uang ". Ucap Mila lalu mendekap foto Ayahnya ke dadanya.

" Ayah, Mila lelah. Tolong jemput Mila, Mila ingin ikut Ayah saja ke Surga ". Ucap Mila sesenggukan. Mila akhirnya tertidur sambil mendekap foto Ayahnya. Karena kelelahan bekerja Mila sampai lupa belajar. Padahal biasanya sepulang dari bekerja Mila akan meluangkan waktunya untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolahnya.

🍃🍃🍃

Keesokan paginya di Mansion Leo....

Riko masuk ke dalam Mansion Leo dengan terburu. Ia datang ke Mansion Leo untuk bertemu dengan Nyonya Angel.

" Ada berita baik apa Leo sampai Kamu datang kesini pagi - pagi sekali untuk menemui Saya? ". Tanya Angel yang sedang duduk santai di ruang tengah.

" Aku berharap kabar baik yang akan Kamu sampaikan, Riko ". Ucap Angel lagi.

" Benar Nyonya, Saya datang membawa kabar baik. Anak buah Saya telah menemukan informasi tentang gadis tersebut ". Ucap Riko terus terang.

" Apa yang Kamu dapatkan? ". Tanya Angel.

" Menurut informasi yang Saya dapat, gadis tersebut bernama Mila Quratu'aini. Dia tinggal di pemukiman kecil, di Jalan A. Dia bersekolah di SMA N 1 Bintang, Dan saat ini Dia sedang menempuh pendidikan kelas 12. Ayahnya sudah lama tiada dan Ibunya sekarang sakit - sakitan. Setiap hari sehabis pulang sekolah Dia akan pergi ke pasar untuk bekerja sebagai pengantar barang di sebuah toko kelontong kecil, namun walaupun begitu Dia termasuk dalam deretan siswa yang berprestasi di sekolahnya ". Terang Riko, panjang kali lebar kali tinggi😅 ( Authornya ngaco😁 emang matematika, ada panjang X lebar X tinggi ).

" Bagus, Saya suka dengan kerja Kamu. Saya akan kasih Kamu bonus besar, tapi sebelumnya Kamu harus buat rencana supaya Saya bisa bertemu dengan Mila ". Ucap Angel.

" Tenang saja Nyonya. Saya sudah membuat rencana. Sebantar lagi gadis tersebut akan datang kesini untuk mengantarkan barang dari toko kelontong tempat Dia bekerja. Nyonya bisa bertemu denganya dan mengobrol sepuasnya dengan Dia, karena Saya sudah bekerja sama dengan pemilik toko kelontongnya supaya hari ini gadis tersebut hanya bekerja mengirimkan barang ke alamat Nyonya ". Terang Riko lagi.

" Oke, Good. Sekarang Kamu bisa pergi ". Ucap Angel, lalu Riko pergi.

🍃🍃🍃

Hari ini hari minggu, sebenarnya pagi ini pikiran Mila masih kalut gara - gara insiden di Club, tapi mau tidak mau pagi ini Mila harus semangat pergi bekerja. Memang, kalau hari minggu Mila akan pergi bekerja pagi dan pulang saat Dzuhur dan setelah waktu Dzuhur itulah Mila baru bisa beristirahat menikmati weekendnya.

" Bu, Mila berangkat ke toko dulu ya ". Pamit Mila sehabis sarapan.

" Iya, Nak. Kamu hati - hati di jalan ya ". Ucap Yanti membelai kepala Mila.

" Iya, Bu. Ibu juga di rumah hati - hati ya. Assalamu'alaikum ". Pamit Mila sambil mencium punggung telapak tangan Ibunya.

" Iya, Wa'alaikumsalam ". Ucap Yanti.

🍃🍃🍃

Di Toko Kelontong...

" Selamat pagi Bu ". Sapa Mila pada Ayu.

" Iya, selamat pagi juga Mila ". Jawab Ayu.

" Bu, barang - barangnya sudah siap belum? ". Tanya Mila pada Ayu.

" Sebentar ini lagi Ibu cek kelengkapanya. sebentar lagi selesai ". Ucap Ayu yang terlihat sedang mengecek barang.

" Oke, lengkap. Rian, kasih alamatnya sama Mila ". Perintah Ayu, yang merasa barang pesanan Costumernya sudah siap.

" Ini Mil, alamatnya ". Ucap Rian memberikan kertas bertuliskan alamat yang harus Mila tuju.

" Pekerjaanya Kamu hari ini hanya mengantarkan ke satu alamat saja. Anggap saja itu bonus, karena tadi malam Kamu sudah mau menggantikan Rian ". Ucap Ayu.

" Terimakasih ya, Bu. Mila berangkat dulu. Assalamu'alaikum ". Pamit Mila

" Wa'alaikumsalam ". Jawab Ayu dan Rian bersamaan.

🍃🍃🍃

Di Mansion Leo...

" Assalamu'alaikum. Permisi Pak ". Ucap Mila pada salah satu penjaga Mansion Leo.

" Iya, Dek. Ada perlu apa? ". Tanya salah satu penjaga.

" Saya, Mila dari Toko Zulfa datang untuk mengantarkan barang atas nama Ibu Angel ". Jawab Mila langsung.

" Oh, silahkan masuk. Kamu sudah ditunggu ". Ucap penjaga membukakan gerbang.

" Mari Saya antarkan. Barangnya biar Saya saja yang bawa ". Tawar Penjaga.

" Terimakasih ". Ucap Mila memberikan barangnya.

*****

" Nyonya, Saya membawa Mila ". Ucap Penjaga pada Angel. Angel menoleh ke arah penjaga.

" Mamah!!! ". Ucap Mila terkejut, Ia tak menyangka jika orang yang memesan barangnya sekaligus pemilik rumah besar ini adalah Mamah Angel.

" Iya, sini Sayang ". Pinta Angel sambil menepuk - nepuk sofa kosong disebelahnya. Milapun mendekati Angel dan duduk di sebelah Angel seperti perintahnya.

" Ijah, buat minuman untuk tamu ". Perintah Angel pada salah satu maidnya.

" Baik, Nyah ". Ucap Ijah.

Dret...Dret...Dret....

Ponsel Angel bergetar.

" Sebantar ya, Mil. Mamah angkat telepon dulu ". Ucap Angel lalu pergi meninggalkan Mila untuk mengangkat telpon.

Shuuuttt....Shuuuttt...Shuuuttt...

Tiba - tiba ada anak kecil yang berumur sekitar 6 tahunan datang menembakan air ke Mila dengan pistol air mainannya.

" Eeehh,,, ". Mila menutup wajahnya berusaha menghindar.

" Tembak - tembak ". Ucap anak itu kegirangan, karena tembakan airnya berhasil mengenai Mila.

" BRYAN!!! ". Ucap Angel marah yang melihat tingkah nakal cucunya. Bryan yang takut dengan amarah Neneknya berlari dan bersembunyi di balik punggung Mila sambil berpegangan erat pada baju Mila.

" Sini Kamu, Nak. Jangan sembunyi. Nenek nggak suka kalau Bryan kaya gitu ". Ucap Angel marah dan membuat tubuh Bryan bergetar hebat di balik punggung Mila. Mila yang menyadari akan ketakutan Bryan lalu membalikan badanya, Ia memeluk Bryan dan Membawanya duduk di pangkuannya. Bryan Menangis di pelukan Mila.

" Cup,,,cup,,cup. Anak ganteng nggak boleh nangis, nanti gantengnya ilang ". Ucap Mila menenangkan Bryan.

" Bryan takut sama Oma kalau Oma lagi marah. Hisk,,,hisk,,,hisk,,, ". Ucap Bryan, tangisanya tambah kencang.

" Bryan, Oma nggak akan marah kalau Bryan nggak nakal. Maaf ya Mila, Bryan emang anaknya agak nakal. Gara - gara Dia baju Kamu jadi basah ". Ucap Angel merasa bersalah.

" Nggak apa - apa kok Mah, Mila juga salah. Gara - gara Mila, Mamah jadi marahin si Ganteng ". Ucap Mila sambil menghapus air mata Bryan.

" Tante, Bryan beneran ganteng? ". Tanya Bryan yang sudah berhenti menangis, Ia mendongakkan wajahya menatap Mila. Ia bertanya seakan - akan tidak habis dimarahi. Maklumlah anak kecil, sekarang nangis eh,,,semenit kemudian udah ketawa.

" Iya, Bryan ganteng. Jangan nangis lagi ya, nanti kalau nangis gantengnya ilang ". Ucap Mila mencolek hidung Bryan.

" Ck,,,ck,,,ck,,,Bryan, bukanya minta maaf malah bertanya. Sudah, cepat Bryan minta maaf ". Ucap Angel menyuruh Bryan untuk minta maaf pada Mila.

" Tante, Bryan minta maaf ". Ucap Bryan pelan dan menunduk.

" Tenang aja, udah Kakak maafin kok. Manggilnya jangan Tante ya, Kakak aja ". Ucap Mila lalu memeluk Bryan erat.

" Makasih Kakak ". Ucap Bryan, lalu melepaskan pelukan Mila dan turun berlari masuk ke kamarnya.

" Baik banget sih Kamu, Nak. Pasti beruntung orang yang akan jadi suami Kamu ". Puji Angel.

" Ah, Mamah bisa aja ". Ucap Mila tersipu malu.

Merekapun lalu mengobrol banyak hal sampai tak terasa waktu mulai terkikis.

" Wah, sudah siang Mah. Kayaknya Mila mau pamit pulang deh ". Ucap Mila sopan.

" Oh, iya sampai lupa ternyata udah siang. padahal kita ngobrolnya lama, tapi rasanya kaya baru ngobrol 5 menit ". Ucap Angel.

" Kalau begitu Mila pamit Mah, Assalamu'alaikum ". Ucap Mila mencium tangan Angel.

" Iya, Wa'alaikumsalam. Hati - hati ya Nak ". Jawab Angel.

Setelah Mila pulang, Angel lalu menelpon Leo.

" Hallo Mah, ada apa? ". Tanya Leo dari sebrang.

" Leo, Mamah tunggu Kamu di rumah jam 8 malam. Awas kalau Kamu nggak pulang, Mamah marah ". Ucap Angel lalu memutuskan telepon secara sepihak.

" Shiiittt!!! ". Umpat Leo. Leo paling malas jika disuruh pulang, karena jika pulang pasti Ia akan melihat Bryan, anak yang Ia benci.

" Kenapa Lo, Bro? ". Tanya Bara yang sedang mampir ke perusahaan Leo.

" Mamah nyuruh Gue pulang. Gue diancem, kalau Gue nggak pulang Dia bakal marah sama Gue ". Ucap Leo mengacak rambutnya frustasi.

" Udah, Lo pulang aja dari pada kena damprat Tante Angel. Bisa berabe Lo ". Ucap Bara menasihati Leo.

" Tahu ah,,,nanti Gue pikir - pikir lagi ". Ucap Leo lalu fokus dengan laptopnya lagi.

*

*

*

*

*

Hay,,,hay,,,Jangan lupa ya Like, Vote n Comment sebanyak - banyaknya.

**Love,

😘**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!