NovelToon NovelToon

Bukan Mimpi

Part 1

"Damn" Daniel mengusap kasar wajahnya,emosinya tampak terlihat jelas di raut wajah tampannya.

Daniel kesal dengan kedua orang tuanya yang memaksanya untuk segera menikah.

Sedangkan wanita yang selama ini di cintainya selalu menolak tiap kali Daniel melamarnya,dengan alasan dia belum siap.

Karina Chandra,wanita cantik bertubuh semampai blasteran indo jerman adalah kekasih yang Daniel cintai.

dretttt,,dretttt

Daniel melirik benda pipih yang terletak di atas meja kerjanya.

"hallo"

"hallo sayang" suara di sebrang terdengar manja.

"iya sayang,kenapa"

"hmmm sayang nanti makan siang bareng yuk,sekalian habis itu antar aku ke salon ya"

"ya sayang" jawabnya.

Daniel tidak pernah bisa menolak apa yang Karina mau,karna kalau berani menolak bisa berabe urusannya.

" hai bro bengong aja,kesambet baru tau lo"

Azam yang tiba tiba nongol mengagetkan Daniel.

"sialan lo" melempar bolpoint k arah Azam

"kenapa lo,tampang lo kusut banget kaya benang" kekeh Azam.

"zam"

"hmm"

"gimana caranya agar karina mau di lamar"

Azam menyeringai mendengar pertanyaan sahabat sekaligus bosnya,sudah bosan rasanya dia mendengar pertanyaan semacam itu dari bosnya.

"lo pelet ja dia" jawab Azam asal

"pelet?" Daniel memicingkan matanya seakan tidak mengerti dengan jawaban Azam.

"iya pelet"

"caranya?" Daniel penasaran dengan yang Azam maksud.

"gampang,lo tinggal keluarin ja lidah lo" jawab Azam santai,seraya menahan tawanya.

"Bre****k lo pikir gue an***g"

"lagian gue heran sama lo bro,kenapa lo ga nyari yang lain ja,yang mau lo ajak kawin"

"ga ada yang seperti karina" jawab Daniel serius.

"bucin lo" Azam seakan mencibir sahabatnya.

"apa itu bucin" tanya Daniel yang tak paham.

"bucin tukang cilok" Daniel menyeringai sambil keluar ruang kerja daniel.

"apa hubungannya karina dengan tukang cilok" Daniel bergumam tidak mengerti.

Di sebuah resto nampak terlihat seorang gadis cantik berkulit putih bersih sedang duduk dengan anggunnya.

"sayang sudah lama nunggunya"

Pria tampan yang di tunggu tunggu pun datang.

"nggak ko sayang" jawabnya dengan suara khas manjanya.

"udah pesan" tanya Daniel.

"blm"

Pelayan resto pun datang dan mencatat pesanan mereka.

Mereka saling diam,karina asik dengan ponsel pintarnya sedangkan Daniel hanya diam menatapnya.

"sayang" suara Daniel memecah keheningan di antara mereka.

"iya kenapa" karina hanya menjawab tanpa menolehnya.

"aku mau bicara"

"apa" karina menatap wajah Daniel.

"papa minta....."

"permisi ini pesanannya" Daniel menghentikan perkataannya karna pelayan resto datang untuk mengantarkan pesanan mereka.

"papa minta apa sayang" tanya karina penasaran.

Daniel diam sejenak,dia menatap karina lebih dalam.

"papa minta aku agar segera menikah" lanjutnya.

Uhukk uhukk

karina tersedak minumannya.

Dengan cepat Daniel memberikan minum padanya.

"apa kamu bersedia untuk menikah denganku" tatap Daniel kali ini penuh harap setelah tiga kali lamarannya di tolak karina.

Karina diam tanpa menjawab,bola matanya yang indah melirik kesana kemari.

"sayang" Daniel menggenggam tangan karina.

"hmmm,maaf sayang" jawabnya lirih.

"kamu masih belum siap?" Daniel melepaskan tangannya dari tangan karina.

"maaf ya sayang"

"sudahlah,aku sudah paham" Daniel terlihat kecewa.

Di rumah

"papa akan menjodohkan Daniel jika anak itu tidak bisa mencari jodohnya sendiri" pak Danu Aditama yang tak lain adalah ayah Daniel Aditama,menginginkan putranya untuk segera menikah.

Karna seharusnya di usia ke 29 ini Daniel sudah punya pasangan hidup.

Tapi sebaliknya,selama ini hanya Azam yang slalu ada di samping Daniel.

Hingga membuat kedua orang tua Daniel merasa Khawatir dengan putranya.

"sebaiknya kita bicarakan lagi dengan Daniel pa" sahut bu Melly istri pak Danu.

Part 2

Cinta pertama Daniel adalah Adisti,dia pergi meninggalkan Daniel untuk menikah dengan lelaki pilihan orang tuanya.

Hingga akhirnya Daniel melabuhkan kembali hatinya pada sosok Karina yang terlihat sempurna di matanya.

Tok tok tok

Suara pintu di ketuk,Vina sekretaris Daniel masuk.

"permisi pak,hari ini anda ada meeting dengan tuan Aldo jam 10"

"setelah itu jadwal saya hari ini apa lagi" Daniel bertanya tanpa menoleh,matanya tertuju pada layar laptop di depannya.

"tidak ada pak"

"Zam langsung pulang ke rumah" perintah Daniel,azam pun hanya menganggukan kepala sambil fokus menyetir.

Sepanjang perjalanan Daniel lebih memilih diam.

"Zam mundur" perintah Daniel tiba tiba.

Azam yang kaget menginjak rem sekaligus dan memundurkan mobilnya.

Di sebuah resto sebrang jalan terlihat seorang gadis sedang duduk berdua dengan seorang pria,mereka terlihat sangat akrab dan terkesan romantis karna tangan keduanya saling berpegangan.

"Karina" gumam Daniel matanya masih tertuju pada sosok wanita di resto sebrang jalan.

"kurang ajar" rahangnya mulai mengeras menahan amarah yang memburu.

Dia melangkah kan kakinya dengan cepat memasuki resto tersebut.

Azam mengikutinya dari belakang.

Bughh..

Daniel memukul wajah pria tersebut dengan kerasnya.

"Ranggaaaaa" Teriak karina.

"Daniel hentikan" dia mencoba menghalangi Daniel yang bersiap melayangkan kepalan tangannya kembali ke muka Rangga,pria yang bersama Karina.

"jadi ini yang membuatmu slalu menolak lamaranku" Daniel setengah berteriak pada Karina.

"ya,kenapa" jawab Karina

"siapa yang akan betah dengan pria posesif sepertimu Daniel" lanjutnya dengan sinis.

"mulai sekarang lupakan aku,Rangga lebih baik dari pada dirimu" lanjutnya seraya pergi bersama Rangga meninggalkan Daniel yang masih terlihat mematung.

"Karina tunggu" teriak Daniel setengah berlari.

Braaaakkkk

Tiba tiba sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak Daniel hingga membuatnya terpental.

"Daniel bangun Daniel ini mama" mama Melly terlihat frustasi melihat keadaan putra semata wayangnya.

Tangis nya semakin menjadi saat dokter Dio memberitahukan bahwa Daniel mengalami kelumpuhan.

Tiga hari terbaring koma akhirnya Daniel membuka matanya.

Di lihatnya ruangan di sekelilingnya berwarna putih.

"mah" suaranya terdengar lemah.

Mama Daniel terkejut mendengar suara putra tercintanya.

"sayang kamu sudah sadar" di ciumnya kening putra semata wayangnya.

"Dimana Karina mah" dia teringat sosok wanita yang teramat di cintainya.

"kamu jangan banyak bicara dulu ya sayang,sebaiknya sekarang kamu istirahat agar cepat sembuh"

lupakan perempuan tidak tau diri itu,dia tidak pantas untukmu. Batin mama Daniel.

"mah ada apa dengan kaki ku" Daniel merasa kaki nya tidak dapat di gerakan

"sabar ya sayang,kamu pasti sembuh" mama Daniel tidak kuasa menahan tangisnya.

"Ada apa dengan kaki ku mahhh" teriaknya histeris.

Dokter Dio memerintah seorang suster untuk memberikan Daniel obat penenang.

Setelah hampir dua minggu berada di rumah sakit akhirnya dokter membolehkan Daniel untuk pulang.

Dimana kamu Karina,bahkan disaat seperti ini pun kamu tidak ada untuk ku. Batin Daniel.

Tiga bulan berlalu setelah kejadian itu membuat Daniel hanya mengurung diri di kamarnya.

Selang infus tetap terpasang di tangannya,karna dia hanya mau makan sehari satu kali dengan tiga atau empat suap nasi.

Semakin hari badan nya semakin kurus,dia hanya diam tanpa sepatah kata pun yang keluar.

Daniel frustasi dengan keadaannya sekarang yang tidak bisa berjalan seperti biasanya.

Terlebih sosok yang selalu dia rindukan tidak pernah datang untuk menemuinya.

Karina lebih memilih untuk bersama dengan Rangga yang menurutnya lebih baik dari Daniel.

Meninggalkan Daniel adalah keputusan yang tepat baginya,karna dia bisa bebas terlepas dari sifat posesif daniel yang membuatnya merasa terkekang.

Haii jangan lupa like vote dan komentarnya,agar aku lebih semangat lagi untuk up nya.

Follow jg ig ku

@noer6446

Part 3

"permisi nyonya,,yang akan membantu merawat mas Daniel sudah datang" bi asih menghampiri nyonya Melly.

Di lihatnya gadis manis berkulit putih dan berpenampilan sederhana.

"siapa nama kamu" tanya nyonya Melly dengan lembut.

"saya Nadilla nyonya" seraya tersenyum manis.

cantik,dia tidak seperti gadis desa pada umumnya.Nyonya melly berkata dalam hati.

"berapa usiamu" lanjutnya.

"21 tahun nyonya"

"sekarang istirahat lah,kamu pasti lelah karna perjalanan tadi" ucapnya sambil tersenyum.

Nadilla hanya menganggukan kepalanya pelan.

"bi Asih antar Nadilla ke kamarnya"

"baik nyonya"

"mari neng bibi antar ke kamar neng illa".

Bi Asih adalah tetangga Nadilla di kampungnya.

Dulu orang tua Nadilla adalah orang terpandang dan pemilik perkebunan terluas di kampungnya.

Tapi karena keserakahan kakak ayahnya yang Nadilla panggil dengan sebutan uwa,semua yang di miliki orang tua Nadilla habis.

Kini Nadilla harus banting tulang untuk membantu ayahnya memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Hingga dengan terpaksa ia menerima tawaran bi Asih untuk kerja di rumah majikannya.

Hidup enak yang pernah Nadilla rasakan kini berbalik dengan keadaannya sekarang.

Dia harus merasakan kerasnya hidup yang memaksanya untuk menerima kenyataan.

Pagi pagi sekali Nadilla sudah terbangun dari tidurnya.

Dia bersiap siap untuk melaksana kan tugas nya merawat putra semata wayang nyonya melly yang sekarang jadi majikannya.

"pagi bi" dia menyapa bi Asih yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga Aditama.

"neng illa sudah bangun" jawab bi Asih tersenyum.

"bi, illa harus ngapain"

"ini neng,sarapan buat mas Daniel" bi Asih memberikan nampan yang berisi bubur dan teh hangat.

"bi"

"iya neng"

"mas Daniel itu umurnya berapa tahun" tanya Nadilla penasaran.

"hmmm,,kalau tidak salah sekitar 29 tahun neng" jawab bi Asih.

" Apaa" Nadilla terkejut mendengar jawaban bi Asih.

"kenapa neng" heran bi Asih.

" hihihi gak apa apa bi,illa pikir mas Daniel itu masih anak kecil" sautnya tersenyum tipis.

Tok tok tok

Bi Asih mengetuk pintu kamar Daniel dengan pelan dan mendorong pintu secara perlahan.

"selamat pagi mas Daniel" ucap bi Asih di hadapan Daniel.

"ini Nadilla yang akan membantu untuk merawat mas Daniel" lanjutnya.

Nadilla pun hanya tersenyum tipis melihat sosok pria yang terduduk di kursi roda di hadapan nya.

Daniel hanya melirik nya sekilas.

Nadilla memperhatikan sosok bertubuh kurus dengan rambut nya yang gondrong dan selang infus di tangannya.

tampan gumamnya dalam hati.

Nadilla dengan telaten nya menyuapi bubur ke mulut Daniel.

Awal nya Daniel terus menolak,tapi dengan sabar nya Nadilla terus merayu Daniel layaknya anak kecil yang tidak mau makan.

Seminggu sudah Nadilla bekerja di kediaman Aditama untuk merawat Daniel.

"mas Daniel" ucap nya pelan namun masih bisa terdengar oleh Daniel.

"aku gak tau apa yang pernah mas Daniel alami hingga mas Daniel seperti ini" ucap nya perlahan.

"seberat apa pun masalah yang pernah mas Daniel hadapi,mas Daniel harus kuat"

"tidak mudah memang" lanjut nya.

"tapi mas Daniel harus lihat orang tua mas Daniel,mereka membutuh kan mas Daniel"

Secara perlahan Daniel tersadar dengan apa yang di alaminya saat ini,dia terlalu berlarut dalam duka nya tanpa memikir kan kedua orang tua nya.

Tangan Nadilla menggenggam tangan Daniel.

Deggg

Daniel merasa ada debaran di jantung nya,darah nya berdesir mengalir hangat di tubuhnya.

shit,,apa ini kenapa jantung ku jadi berdebar,apa aku akan mati. Daniel terlihat panik.

Tuhan mati aku,kenapa rasanya jantung ku sperti mau copot,apa aku terkena serangan jantung. Batin Nadilla yang merasakan hal yang sama dengan Daniel.

Tanpa sadar tatapan mata mereka beradu,perlahan tangan Daniel balas menggenggam tangan Nadilla.

"bantu aku untuk sembuh" ucap Daniel pelan.

Seketika mata Nadilla terbelalak mendengar apa yang Daniel ucapkan tadi.

Untuk pertama kali nya Nadilla mendengar suara Daniel.

Selasai baca jangan lupa like vote dan komentarnya ya 😊

ig @noer6446

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!