NovelToon NovelToon

Takdir Bintang Kembar

penghianatan

"hei... apa yang kalian--"

seorang kedua gadis kaget melihat banyak orang yang menodongkan pistol kearah mereka.

"kami hanya ingin nyawa kalian bisakah kalian serahkan dengan suka rela"

"eh... kalian ini aneh sekali mana ada seseorang yang mau mati sia-sia tanpa tanda jasa,pengorbanan ataupun di kenang"

"baiklah jika kalian tak mau makan kami ambil sendiri"

"Dor!!!"

banyak peluru yang mengarah kearah mereka dapat dihindari dengan mudah.

"cih... mainan anak-anak seperti ini tak akan mampu untuk melukai kami"

"jleb"

satu peluru bius menancap di tubuh mereka membuat mereka menghabiskan tenaga bahkan untuk berdiri.

"apa kalian menyesal kami bisa membuat kematian kalian tidak menyakitkan loh...."

"gila... mana afa kematian yang tidak menyakitkan kecuali tuhan datang mengambil arwah kita perlahan"

"jangan banyak omong lagi"

langsung pembunuh itu memberi arahan kepada yang lain untuk menembak secara bersamaan.

banyak titip merah di tubuh mereka membuat mereka mengumpat dalam hati.

"sniper!!"

"LARI"

mereka langsung berlari melopat dari jendela menuju hutan harusnya mereka tak apa tetapi karena pengaruh obat bius yang diberikan mereka jadi kehilangan setengah kekuatan mereka.

>>>>>>

"hos.. hos..." suara kedua gadis berlari dari kejaran kelompok pembunuh bayaran yang tengah ingin membunuh mereka.

"cepat hos.. hos.. moon mereka hampir mendekati kita" ucap gadis yang terus menarik tangan gadis yang lainnya dalam keadaan luka di sekujur tubuhnya.

"akh... sebentar sun kakiku tersangkut"

ucap gadis yang dipanggil moon sedang menarik kakinya yang tersangkut di akar pohon tua.

"tenang mon aku bantu" ucap gadis yang dipanggil sun sambil menarik kaki moon dari akar pohon tua tersebut.

dengan susah payah akhirnya kakinya terlepas dari akar tersebut tetapi kaki mon terkilir hingga berdarah sehingga susah berjalan moon panik para pembunuh semakin mendekat dan ia tidak ingin merepotkan sahabatnya.

"hiks.... sun tinggalkan aku sudah tak bisa berjalan" ucap moon terisak dalam keadaan putus asa tetap tak ingin merepotkan sahabat.

"tapi...." sun ragu masak ia meninggalkan sahabatnya sendiri demi kepentingan egoisnya untuk selamat.

"cepat!!! atau aku akan langsung akhiri hidup ku di hadapan mu"

mon mulai menempelkan pisau di lehernya hingga membuat lehernya teriris sedikit mengeluarkan darah.

"plak!!!"

pukulan mengenai tangan mon hingga pisau itu terjatuh ke tanah.

"apa kau gila!!! kita sudah berjanji untuk slalu bersama dalam keadaan suka mauupun duka sekarang kau mau meninggalkan ku sendiri hiks... kenapa kau tega moon"

sun matanya berkaca kaca sambil memegangi bahu mon.

moon bingung karena apa yang dikatakan sahabatnya benar lalu merasa bersalah

"maafkan aku apa yang harus kita lakukan"

"itu dia pak mereka di depan sana"ucap salah satu pembunuh bayaran mendengar suara mereka.

"cepat!! naik ke punggungku" ucap sun menawarkan punggungnya,moon mengangguk tanpa pikir panjang moon langsung naik ke punggung sun lalu sun berlari dengan sekuat tenaga.

sampai tiba-tiba mereka berhenti karena teriakan moon.

"sun berhenti!!! ucap moon.

lalu mereka berhenti jalan buntu debelakang mereka terdapat jurang yang sangat dalam nama jurang itu disebut jurang tanpa dasar karena belum ada seorang pun yang tau seberapa dalam jurang tersebut sementara di depan mereka terdapat pembunuh bayaran yang ingin membunuh mereka.

"sial..." umpat sun yang kini telah terjebak diantara 2 hal yang tidak menguntungkan.

"sun... bagaimana.. ini.."lirih lemah moon yang kini mulai ke kurangan darah akibat kakinya yang terkilir tadi.

"tenang moon pasti ada cara apa pun itu pasti ada cara"

sun mulai berfikir dengan keras memukul-mukul kepalanya.

"ha.. ha.. ha.. ha... kalian tidak akan bisa lari lagi gadis kecil" ucap sang ketua pembunuh bayaran yang tertawa jahat bersama teman-teman nya.

"diam kalian!!! siapa yang menyuruh kalian"

sun mulai kehilangan kendali.

"ha.. ha.. ha.. bukan urusan mu gadis kecil siapa yang menyuruh kami kamu tak perlu tau toh kalian sebentar akan mati ha.. ha.. ha.. " ucap pembunuh bayaran tersebut tersebut kambali tertawa jahat.

satu persatu dari mereka mulai mencibir dua gadis malang tersebut meskipun beberapa memilih untuk diam sambil menatap sendu atau iba pada 2 gadis malang tersebut karena tidak tega tapi apalah daya sudah menyangkut pekerjaan mau tak mau mereka tetap harus membunuh gadis tersebut.

"benar benar bodoh udah mau mati masih saja banyak bicara" ucap pembunuh bayaran 1.

"iya masih tetap angkuh menyedihkan sekali " ucap pembunuh bayaran 2.

"cuih... dasar gadis angkuh dan sombong" ucap pembunuh 3 bayaran sambil meludah ke tanah.

"sungguh malang gadis ini harus mati dengan me ngenaskan tapi apa lah daya ku aku juga tidak bisa berbuat apa apa"batin pembunuh bayaran 4

"cek.. cek.. cek... kasian kali kau gadis ke cil mati di usia semuda ini" batin pembunuh bayaran 5.

dan terus lah mereka mencibir dan menghina kedua gadis malang tersebut

sehingga sun merasa geram matanya memerah menahan amarah sedangkan mon hanya menghela nafas kasar seakan menerima keadaan .

"kalian!!!!" ucap sun sangat marah sehingga matanya merah dan wajahnya merah seperti tomat sedang menahan amarahnya.

"bos lihat gadis itu marah" ucap pembunuh bayaran 1 dengan nada mencibir.

"ha.. ha.. ha.. lihat wajah nya merah menahan amarah atau menahan untuk menangis gadis kecil.... ha.. ha.. ha.." lanjut cibirin pembunuh bayaran 2

sementara pembunuh bayaran yang merasa iba hanya menghelah nafas pelan .

"hu.. u.. u.. f... sudahlah sun yang mereka katakan kebanyakan benar"

moon menghela nafas kasar seakan menerima keadaan hal itu membuat sun kecewa.

"moon kok kamu gampang banget putus asa sih"

sun sangat kecewa sahabat nya seakan sudah tak memiliki semangat hidup.

"tuh denger sahabat kamu aja nerima keadaan " ucap ketua pembunuh bayaran tertawa lantang tersebut .

tiba tiba mereka serempak mendekati sun dan mon secara melingkar agar tak ada celah untuk kabur sun pun juga mendur perlahan.

"kraaass" kaki kanan sun hampir saja terjatuh syukur sun bisa menjaga keseimbangan nya.

" huff setidaknya aku mati bersama iya kan sahabat ku"

moon tersenyum sambil menghela nafas pelan.

" ya... kurasa kali ini kau benar "ucap sun sambil tersenyum miring merasa ada yang janggal mereka sehabis melakukan misi berat hingga kehilangan tenaga langsung ada pembunuh bayaran mengicar mereka seakan tau mereka sudah kehilangan tenaga.

"stop!! mundur kalian "ucap seorang pria ber topeng yang membuat buat para pembunuh bayaran tersentak kaget lalu mundur serentak.

"baik tuan!!!" ujar pembunuh bayaran itu serempak dan mundur perlahan.

mereka berbaris rapi di kanan dan kiri sesakan membiarkan pria itu lewat bak orang penting melewati keramaian.

daaaaaaan

siapakah pria itu,?????

tolong di like dan vote komik ini karena author membutuhkan bantuan kalian.

[Karya ini sudah tidak akan di lanjutkan]

[akan di tulis ulang dengan konsep yang sama, tapi dengan alur yang berbeda]

jatuh bersama

pria itu mendekat ke arah kedua gadis tersebut itu seringai terukir di wajahnya tetapi tak disadari oleh mereka karena pria itu memakai topeng.

"siapa kau! jangan mendekat atau aku akan- "

sun seperti tameng melindungi mon yang kini berada di belakang nya membuat moon merasa tidak berguna.

di sadari dari tadi semua pembunuh bayaran tadi menggunakan topeng sehingga sulit untuk mengenali siapa dan wajah apa yang ada di balik topeng tersebut meskipun mereka dapat mengenali suara tetapi belum tentu dugaan mereka benar itu yang membuat mereka masih tidak yakin siapa sebenarnya setiap orang yang berada di balik topeng-topeng tersebut.

"ho ho ho jadi kau tidak mengenali siapa aku "

pria itu sombong sudah berada 10 langkah langkah di depan sun dan moon.

"ya iya lah gak kenal makanya jangan pake topeng dong"batin sun menatap pria itu dengan pandangan membunuh.

"mengapa aku merasa tidak asing dengan suara pria itu ya??"

moon terlihat kebingungan merasa suara yang di dengarnya sangat familiar.

"sun kamu kenal gak suara pria itu?"

"entahlah tapi terasa tidak asing di telinga ku apakah dia salah satu teman dekat kita? atau musuh berat kita?"

bisa terlihat sun lebih kebingungan dari pada moon.

"ha... ha.. ha... baiklah kelihatan nya kalian sudah kebingungan kurasa ini

saatnya aku membuka topeng ini dan topeng yang aku gunakan selama bertahun-tahun"

pria itu perlahan melepas topeng

nya setelah itu di lempar nya topeng itu ke tanah terlihat raut wajah penuh kesombongan menatap dua gadis di hadapannya.

para gadis menatap wajah itu lekat lekat lalu terkejut sangat terkejut lalu berteriak serempak.

"alex!!!!" teriak gadis itu bersama bisa di dengar teriakan itu memiliki kebencian di dalamnya

"ha... ha... ha.. syukur lah kalian mengenaliku bagaimana kalian terkejut orang yang selama ini kalian percaya dan abaikan menghianati kalian"

alex tertawa keras tawa itu dipenuhi rasa kesombongan yang tinggi.

"wah... wah... tuan alex bagaimana

bisa aku tidak terkejut"

moon meremas bajunya kesal sementara sun menggertakkan giginya menahan sesuatu keluar dari mulutnya.

"jadi kau kesini ada perlu apa tuan alex apakah untuk menyelamatkan kita atau untuk membunuh kita?"

pertanyaan sun membuat moon sangat kesal hingga satu pukulan mendarat di kepala sun.

"buk!!! kau itu bodoh sekali"

moon kesal sembil memukul kembali punggung sun.

"apa!!"

sun jelas tak terima di pukul oleh moon

tanpa alasan.

"sudah jelas dia di sini untuk membunuh kita lihat para pembunuh bayaran itu bahkan tunduk padanya"

ucap moon kini geram dengan

kebodohan sun di saat genting begini

"hei aku itu tadi sedang menyindir dia kau tau me.. nyin.. dir..." jelas sun kesal kepada moon.

"ekhem.. jadi apa yang anda ingginkan tuan alex kau harusnya tau apa yang akan terjadi padamu ketika melakukan kudeta atau aku bisa katakan adalah peng.. hia.. nat.." cibir moon dengan menatap mata alex dengan kebencian hal itu justru membuat alex tertawa.

"ha.. ha.. ha.. anda memang selalu pintar nona moon tidak seperti wanita yang ada di sampingmu itu" cibir alex melirik kearah sun terlihat penuh kesombongan.

"KAU.... Kau aku menyesal memberikanmu bonus gaji setiap bulan" geram sun menahan amarah membuat suasana menjadi hening.

"hei!! aku tidak peduli dengan bonus gaji bulananmua"

alex kesal hal seperti itu dibawa disaat seperti ini.

"lalu kenapa kau belanjakan!"

ucapan sun membuat alex berfikir benar juga apa yang dikatakannya.

"ya... ya... btw apa aku salah bicara nona sun aku tidak sedang menyidirmu aku bahkan tak mengatakan nama wanita tersebut apa anda marah karena sadar diri"

alex sambil menyeringai iblis sangat senang ketika melihat sun marah kepadanya.

"ekhem... tuan alex bisa kembali ke inti pembicaraan" ucap moon sambil berdehem.

"oh tentu anda tidak sabaran sekali nona mon jadi intinya...."

alex sambil tersenyum jahat.

"serahkan lencana ke pemilikan organisasi red blood padaku"ucap alex dengan nada dingin,datar dan penuh penekanan.

"cuih.. dalam mimpi mu sialan" ucap sun sambil meludahi sepatu alex.

"kauuu!!!!"ucap alex dengan penuh amarah ingin maju untuk memukul sun

namun tertahan dengan kata kata moon.

"stop berhenti disana tuan alex aku ingin membahas sesuatu dulu dengan

sun sebelum menyerahkan lencana tersebut pada mu"

ucapan mon untuk mengehentikan langkah alex juga membuat seringai terukir kembali di wajahnya.

"baiklah silakan nona moon saya tidak keberatan"

ucap alex sambil menyeringai dia pikir dia akan dapat kan apa yang selama ini di inginkan.

moon pun berdiskusi dengan sun ,sun tersentak dengan kata-kata moon lalu dia kebali tenang dan malah melebarkan senyum pepsoden andalanya.

dalam pembicaraanya:

"mon apa kau yakin akan melakukan itu apa ini akhir dunia"

sun kaget baru kali ini dia mendengar ide gila dari mulut moon biasanya yang memberikan ide gila itu adalah dia yah... bukannya sombong.

"tentu saja inin demi organisasi red blood" ucap moon yakin sambil dengan bangga nya meletakan tangan di dada sebagai penghormatan.

"ok tidak masalah" sun senang sambil tersenyum.

"ayo kota mulai rencana nya"tambah sun tersenyum iblis.

pembicaraan berakhir:

"hei kau menginginkan ini kawan" ucap sun sambil mengangkat tangan yang berisi 2 lencana bukti kepemilikan organisasi red blood membuat alex menggosok-gosokan tangannya senang.

"iya tentu saja" ujar alex sambil tersenyum jahat.

"dengan lencana itu aku akan membalaskan dendam pada semua orang yang menghina dan menindasku"

batin alex tersenyum iblis.

"maka ambilah"

sun melempar kedua lencana itu ke jurang membuat alex menjerit.

"tidakkk!!!"ucap alex dlm keadaan pucat hal yang selama ini ia inginkan hilang bagai angin lalu.

"**** you men"ucap sun mengacungkan jari tengah nya lalu menjatuhkan diri ke jurang bersama mon.

"sialan kau wanita gila!"ucap alex sambil menghentakan kakinya ke tanah beberapa kali para pembunuh bayaran sangat ingin tertawa tetapi di tahan dengan sekuat tenaga.

"hei kamu ngapain"tanya moon bingung melihat sun merogoh hp dari sakunya.

"nelfon adik kesayanganku" jawab sun

"masih sempat sempat nya nelfon kau kita dah mau pergi dari dunia ini" moon gemas pada tingkah sahabat nya sendiri ingin sekali rasanya ia mencubit ginjal teman dekatnya itu.

"kalo gak nelfon adik gimana dong organisasi mafia kita"ucap sun dengan wajah sedikit memelas.

"ok ok kau menang"

moon menyerah tidak tahan dengan sikap sahabatnya tersebut membuat sun senang.

"hallooo j.......

siapakah nama yang di telfon sun?

kita lihat lanjutanya

kuharap pembaca bisa meninggalkan komentar komentar positif untuk author baru ini.

THANKS GUES....

benpindah dimensi

"hallo jinmi adikku yang tampan,imut,pintar dan-"ucap sun terpotong dengan teriakan moon.

"cukup sun get to the poin"

teriak moon geram dengan sahabatnya mengulur ngulur waktu.

"ok jinmi tolong siapkan perekam suara"

ucap sun

"sudah kak "

"ok mungkin ini kedengarannya aneh tapi waktu nya sedikit lagi kita sudah sampai di dasar jurang jadi dengarkan baik baik jadi tadi kakak dan kakak mon di kejar oleh-"sun mulai menceritakan semua yang telah ia alami tadi bersama moon.

"ok jinmi jangan menangis ok aku akan-

hem... aku gak bisa bilang baik baik saja sih jadi cari kakak nanti dan aku meyerahkan seluruh aset berserta karyawan red blood kepada mu jinmi sekarang jangan menangis ok semoga organisasi selalu berada di depan jika di bawah bingbinganmu"ucap sun menghibur adik kesayangannya.

"idih siapa juga nangisin kakak geer banget sih.." walaupun jinmi berkata begitu dengan santainya di telfon namun di tempanya matanya berkaca kaca menahan tangis.

"ah... benarkah bagus kalau begitu"

"jinmi kakak moon juga menyayangimu jangan menangis nanti kau di bilang lemah lagi"sambar moon tiba-tiba membuat sun kaget.

"ok deh bye satu lagi i love you jinmi tu-tuut...."

lalu sun mengakhiri telfonya.

mendengar kata kata terakhir kakaknya jinmi menangis sejadi jadinya untung di ruangan yang jinmi tempati saat ini di pasang pengendap suara tingkat tinggi sehingga tak terdengar keluar.

******

"udah berapa lama kita jatuh moon"tanya sun

"hemm 30 mnt hampir mencapai kedalaman inti bumi"jawab moon membuat sun kaget.

"hem... lama ya... pantas saja ini di sebut jurang tanpa dasar.

" oh ya m9on aku punya sebuah pengakuan"

"apa sun??"

"dress kesayanganmu gak sengaja aku robek saat aku bergerak saoonya belatiku tak sengaja merobeknya karena terlalu tanya aku simpan di kantong dressmu malah robek karena aku takut kamu marah jadi aku dressnya aku kubur di halaman depan sama besok harinya belati kesayangan ku hilang entah kemana bagai di telan bumi "

ucapan sun membuat moon menggigit bibir mulutnya pelan menahan geramnya kepada sun.

sun tidak tau kalau moon mencari dress itu keliling dunia karena dress itu hanya ada satu di dunia dan itu pun dia dapatkan dengan susah payah.

"oh sun sebenarnya belatimu hilang di telan batu"ucap moon membalas dendam.

"loh kok kamu bilang begitu"tanya sun bingung merasa hal yang buruk akan di katakan oleh moon.

"gini pas aku tau dressku hilang aku minjem belati kesayanganmu untuk melampiaskan amarah ku aku pun menusuk nusuk batu alhasil belati mu nancep di batu besar itu aku coba lepas eh yang kudapet gagangnya doang sama kayak kamu aku takut kamu marah jadi aku kubur di halaman depan"ucapan moon membuat sun meremas pakaiannya menahan geram yah samalah kayak moon sama sama nahan geram satu sama lain.

moon tidak tau betapa susahnya mendapatkan belati disain kuno dan fleksibel itu entah sudah berapa kali ia dikejar polisi di pasar gelap untuk mendapatkan belati itu juga sangat susah untuk menguasai belati itu sepenuhnya.

"ok kita impas!!"ucap mereka bersamaan.

"eh kamu nyadar gak dari tadi kita belum sampe bawah kok lama ya"

ucap moon karena bosan menunggu.

tak lama setelah moon mengatakan itu.

"gedebuk...!!!!"mereka jatuh di dasar goa

mereka sama sama megalami patah tulang di seluruh tubuh dan memuntahkan seteguk darah akhirnya mata mereka terasa berat akhirnya menutup perlahan.

tiba tiba perlahan setiap luka di tubuh mereka hilang dan terbangun di atas awan.

"hei... kalo kamu ngomong itu di jaga kau tau sudah berapa kali omongan buruk kita terjadi"

protes sun kepada moon kalau bukan karena dia mengatakan hal itu maka kita tak akan jatuh dengan cepat ke dasar jurang yah... setidaknya itu yang di pikirkan sun.

moon bingung apa kesalahannya dia ahnya berkata saja tidak berarti dia melakukan nya kan.

setelah mereka sadar luka mereka menghilang dan tubuh mereka sangat ringan mereka melihat sekeliling hanya ada awan dan langit tetapi itu sangat indah pikir mereka terpukau bagaimana bisa mereka menginjak awan yang hanya kepulan asap putih ringan ini.

"waaaaaah" ucap mereka bersamaan

tiba tiba terdengar suara

"hidup kalian masih panjang dan juga ada kewajiban dan sumpah yang harus kalian penuhi kalian tidak boleh mati jadi silahkan kembali ke pintu ini "

ucap manusia bersayap putih menuntun kearah sebuah pintu yang dalamnya hanya berisikan cahaya yang bersinar terang.

"silahkan masuk"ujar manusia bersayap tersebut.

awalnya mereka ragu ragu dan akhirnya untuk memutuskan untuk berpegangan tangan menutup mata dan masuk bersama.

tiba-tiba cahaya meredup hingga hitam sepenuhnya membuat mereka kaget.

akhirnya mereka berdua membuka mata merasakan sekujur tubuh mereka sakit tapi tak sesakit tadi saat terjatuh di dasar jurang mereka berdua mengamati ke ada an di sekitarnya mereka melihat dua pelayan yang sedang menangis kira kira umurnya 4 tahunan dan memakai pakaian kuno.

"hu... hu... hu.. putri kapan kau bangun putri"kata kedua pelayan itu menangis tersedu sedu

"aduh..."ucap kedua putri tersebut

"apa yang terjadi disini knp tempat ini kuno sekali"batin sun.

"iya benar tempat ini kuno sekali"balas mon dalam hati.

"heh"ucap bersama dalam hati.

"kamu bisa telepati sama aku"batin sun.

"iya kamu siapa?" balas batin mon.

"aku sun kamu siapa?"balas batin sun.

"owalah sun ini aku mon"balas batis mon.

"ooo knp kita bisa ada disini "batin sun

"kayaknya kita di kasih kesempatan hidup baru"jawab batin mon

"ahhhh tuan putri sudah sadar" ucap pelayan 1

"akhirnya tuan putri sadar" ucap pelayan 2

"akh ini dimana" ucap mon pura pura

terkejut mon melirik ke arah sun dan sun pun mengangguk.

"akh iya ini dimana siapa dia siapa kalian"ucap histeris sun ikut berpura pura.

"he jangan terlalu lebay kali" batin mon

"katanya suruh ikut pura pura gimanasih"jawab batin sun

"tuan putri sungguh tak ingat siapa kami dan saudara kembar tuan putri"ucap pelayan 1 dengan mata berkaca kaca.di respon gelengan kepala oleh kedua putri tersebut.

"huaaaaaa putri tidak ingat kita"ucap pelayan 1.

"sudah lah yang harus kita lakukan adalah memberitahu masa lalu putri dan saudara kembarnya"ucap pelayan 2.

"jadi kita siapa?" tanya mon

sebenar nya putri adalah......

adalah apa hayo penasaran yok langsung baca chapter berikutnya.

tolong like dan berikan saran juga

berikan tips kalo ikhlas.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!