Rika seorang gadis yang dulunya kaya raya namun jatuh miskin saat usianya baru 7 tahun. Ayahnya meninggal karena penyakit jantung, penyakit orang ber'uang. Karena penyakit orang tidak ber'uang biasanya adalah kutil, kurap, panu, kaki bercak-bercak, busung lapar, cacingan dan sejenisnya.
Karena tidak mempunyai apa-apa lagi, akhirnya ibu Rika atau dikenal dengan ibu Ratna ini memutuskan menjadi seorang pembantu di salah seorang keluarga konglomerat.
Rika tidak keberatan atau merasa malu akan pekerjaan ibunya hanya saja ia susah untuk menyesuaikan diri.
Saat kecil selalu dimanjakan alhasil sekarang Rika tumbuh menjadi anak yang tak berguna, Itu menurut ibu Ratna. Meski sebenarnya Rika adalah anak yang rajin, rajin menabur masalah. Hahahhaaha,,,, Bahkan di semester akhir kuliahnya dia di D.O oleh dosennya. Karena apa? Karena Rika memukuli dosen penguji saat skripsinya tidak di luluskan. Gadis ini cukup mengerikan.
Di keluarkannya Rika dari universitasnya membuat Ibu Ratna syok berat.
_- Anak tidak tau terimakasih. Bukannya belajar dengan benar malah membuat onar. Sia-sia ibu membanting tulang untuk membiayai mu kuliah tapi malah seperti ini hasilnya. Sekarang kita hanya bisa berdoa semoga masa depan mu cerah tidak segelap sikap mu itu _-
Begitu Ibu Ratna memarahi anaknya saat itu dikala ia benar-benar naik darah dan khilaf.
Sekarang Rika menjadi gadis pengangguran. Tidak bekerja dan hanya membantu pekerjaan ibunya di rumah besar itu pun karena dipaksa dan terpaksa.
Tak jarang anak dan ibu ini berdebat karena hal konyol tapi mereka berdua sebenarnya saling menyayangi.
------------------------------------------------------------------------------------------
Rika masih menikmati mimpinya di bawah selimut. Cahaya menyilaukan matahari yang masuk lewat celah kamar berusaha membangunkan gadis pemalas itu namun rupanya gadis itu kebal akan rangsangan cahaya.
" Plak,,,!!Plak,,,!!Bangun kau dasar anak pemalas, plak,,!!plak,,,!!Ibu buang kau ke TPS jika tidak bangun juga." Memukul dengan raket.
Inilah mimpi buruk Rika. Dimana saat ibu kandungnya sudah bagaikan ibu tiri yang kejam.
" Aaaaa Sakit,,, Ibu hentikan!!! Iya,,,iya,,, aku bangun sekarang." Rika terpelonjak dari tempat tidurnya. Wajahnya dibuat masam karena kesal.
" Cepat bersiap!! Bantu ibu membersihkan rumah besar!! Malam ini akan ada perjamuan keluarga." Seru ibu Ratna kemudian pergi.
Jika pada umumnya seorang ibu itu akan meminta putrinya bersiap untuk sarapan pagi tapi tidak dengan ibu yang satu ini. Hahhaaha,,, Ibu ku sungguh ibu yang spesial, begitu fikir Rika.
_- Kenapa harus bersiap? Sudah begini saja. Memangnya siapa yang akan melirik ku? Lagi pula rumah besar tidak ada penghuninya di jam segini. _-
Rika menghempaskan selimutnya kasar lalu beranjak menyusul ibunya dengan jiwa setengah melayang.
Seperti biasanya rumah besar itu nampak sepi hanya ada asisten yang bekerja sesuai tugasnya masing-masing.
" Uwahemmmm,,,, Ibu,,,, apa yang harus aku kerjakan hari ini?" Rika muncul di hadapan ibunya dengan penampilan yang kusut.
" Bauuu,,, Huekkkk,,, tutup mulut mu!!! dasar jorok."
Ibu Rika menutup hidungnya karena udara yang keluar dari mulut Rika lebih busuk dari bangkai.
" Hah,,,hah,,hah,,," Rika mencium bau mulutnya sendiri. Menghirup bau itu dalam-dalam hingga menembus tulang rusuk.
_- Harum _- Begitu gumamnya.
" Cuci dulu muka mu!! Itu ada bekas ilernya. Itu juga mulut baunya sudah seperti bangkai." Seru Ibu Rika menatap anaknya jijik.
Rika tidak mengindahkan perkataan ibunya, ia hanya menggosok-gosok bagian sudut bibir yang katanya ada bekas ilernya dengan jari telunjuk.
" Kau itu sudah dewasa. Terlebih lagi anak perempuan. Harus menjaga penampilan agar tidak meninggalkan kesan yang buruk. Ibu yakin kecoa saja enggan mendekati mu apalagi lelaki. Kabur semua calon menantu ibu." Ibu Ratna mengoceh.
" Aihhh,,, Kenapa ibu cerewet sekali sih? Tenang saja!! Aku akan bawakan ibu menantu kaya dan tampan."
" Benarkah?? Memangnya kamu sudah ada calon? " Kalau bicara tentang menantu kaya ibu yang satu ini langsung semangat. Memang pada dasarnya itulah sifat alami manusia.
_- Ibu ku tersayang. Berhentilah berharap!! Siapa yang mau menikahi gadis seperti diriku? Kita ini hanya rakyat miskin yang hina di pandang oleh mereka yang kaya. _-
" Belum."
Rika pergi melenggang meninggalkan ibunya sebelum ibunya itu semakin membuat telinganya panas.
" Sudah ibu duga. Jika kau terus seperti ini maka seribu tahun kemudian kau akan menjadi perawan tua. Bahkan sampai kepompong berubah menjadi buaya pun kau akan tetap seperti ini." Teriak Ibu Ratna terdengar seperti sedang menyumpahi putrinya.
_- Aihhh dasar anak menyebalkan. Sebenarnya anak itu cantik sayangnya ia tidak pernah memperhatikan penampilannya. Selalu saja membuat sakit mata orang yang memandangnya. Aishhhh,,, punya anak satu tapi sudah membuatku gila. Ahhhh,,,,,kepala ku sakit memikirkan masa depan anak itu. Kenapa yang aku lihat gelap? Apa itu masa depannya? Sepertinya iya. _-
Karena ibunya tidak memberi tahu apa yang harus ia kerjakan, Rika pun bekerja seperti hari-hari kemarin yaitu membersihkan kamar Tuan Riko. Putra tunggal dari rumah ini.
Tuan Riko seorang pria tampan nan dingin begitu kata orang karena seumur-umur Rika tidak pernah melihat manusia itu secara langsung. Jika di ibaratkan Tuan Riko seperti bang toyib tak pulang-pulang bedanya ia tidak punya anak karena masih melajang.
Menurut para asisten muda di rumah ini bisa bertemu langsung dengan Tuan Riko adalah sebuah anugrah terindah dari Tuahan Yang Maha Esa apalagi bisa bertatap muka. Tapi jangan harap bisa menyentuhnya karena sekali kau menyentuhnya maka neraka terbuka lebar untuk mu. Katanya Tuan yang satu ini jijik di sentuh oleh orang-orang bermarga miskin.
_- Bukankah itu berlebihan? sesempurna apa dia hingga di anggap anugrah terindah? jijik di sentuh orang miskin? Sudah sombong seperti itu bukankah lebih baik di tendang dari pada di gila-gilai?! Untung aku normal jadi bisa berfikir dengan jernih. _-
" Na,,,na,,na,,na,,na,,,aku senang sekali,,,Dora,,e,,,,,,mon,,,
Upin dan ipin itu namanya,,,
kembar se botak inilah dia,,,
Upin dan ipin ragam aksinya,,,
Kakak eros pusing palanyaa,,,,
Upin dan ipin selamanya,,,,
Hahahaha,,,betul,,, betul,,,betul,,,, "
Rika menyapu sambil bernyanyi ria versinya sendiri. Suaranya terdengar merdu jika telinga di sumpal denan sepuluh batang cottonbath.
Sementara di dalam kamar mandi tepatnya di bathup seorang pria merasa terusik ketenangannya.
Baru saja ia memejamkan mata, menikmati tubuhnya yang rileks di bawah rendaman air hangar dengan aroma terapi yang nyaman di serap hidung namun suara merdu ( merusak dunia) itu membuat gendang telinganya hampir pecah.
" Berisik,,,!!! Siapa yang berani masuk ke dalam kamar ku? Bahkan menyebut botak-botak. Apa dia sedang mengatai ku? Pasti dia kira aku tidak ada. Akan aku beri pelajaran dia."
Riko bangun dari bathupnya, memakai handuk putih kecil hanya menutupi bagian bawah lalu keluar dengan telanjang dada.
Berani membuat seorang Riko Natarahara marah berarti sama dengan memilih berdiri di tepi jurang.
Riko sudah berdiri di belakang Rika
tanpa Rika sadari karena asik bernyanyi ria sambil meluncur sana meluncur
sini.
Bagi gadis itu biarlah ia terihat ceria di luar meski di dalam sebenarnya bersemayam banyak sekali luka.
Luka apa saja yang terlukis di hati Rika hanya dirinya seorang yang tahu.
Tidak pernah diceritakan luka itu kepada siapa pun karena baginya orang-orang hanya sekedar ingin tahu.
GDBRUKKKkkk,,,, Rika menabrak sesuatu.
" Aghhhhhh,,,,." Pekiknya mengusap jidat sedikit tertunduk
_- Siapa sih yang naruh manaqin disini?? Ehh kok ada roti sobeknya?? Basah lagi. Lohh,,, kok perutnya kembang kempis? Tuh kan iya perutnya gerak kayak orang lagi nafas. Ihhhh,,, serem. Pasti ini boneka manaqin sepupunya anabel. _- Gumam Rika.
Perlahan kepala yang tertunduk itu diangkat, melihat dalam skala luas.
_- Oalah,,, ya pantes perutnya gerak. Ternyata orang toh bukan boneka. _-
Rika kelebakan, langsung memundurkan tubuhnya. Tatapan pria itu tajam setajam silet. Rika tidak takut hanya ia sedikit terkejut. Untuk pertama kalinya ada orang di kamar ini mana tampan lagi hahaha,,,,
Siapa dia pria yang berdiri dengan mata disempitkan? Auranya mengalahkan dewa pencabut nyawa. Namun aroma maskulin di tubuhnya menandakan dia seorang manusia. Ini kamar Tuan Riko, tidak mungkinkan pedagang asinan di depan rumah masuk kesini. Itu berarti sudah jelas pria ini adalah Tuan Riko, Riko Natarahara.
Hal pertama yang dilakukan oleh seorang Tuan Riko adalah mengambil tisu kemudian mengelap dada yang tak sengaja ditubruk Rika. Dari ekspresinya saat mengelap terlihat ia sangat jijik.
_- Heii Tuan maha steril,,, Aku bukan Kuman. Kau sudah menghina ku secara tidak langsung. 24 tahun aku hidup baru pertama kali aku bertemu pria sombong seperti mu. Aku sumpahi kau semoga jatuh di atas kotoran sapi. _- Gumam Rika.
Riko kembali menatap Rika tajam.
" Berani Sekali kau mengotori tubuh ku. Apa kau tau siapa aku hah??"
Riko terlihat marah. Melihat wajah Rika dan penampilannya yang kucel membuatnya berfikir wanita di depannya adalah rumahnya para kuman.
" Saya rasa Tuan terlalu berlebihan. " Respon Rika santai.
Dia adalah wanita pertama yang berani menatap Riko dengan ekspresi datar.
_- Wanita ini tidak takut dengan seorang Riko Natarahara. Siapa dia? Berani menjawab ucapanku tanpa gugup dan terlihat sangat tenang. Ini adalah penghinaan terbesar sekaligus tak termaafkan. Siapa pun dirimu bersiaplah memasuki gerbang neraka. _-
" Nyali mu besar juga menjawab ucapan ku. Cihhh,,, lihat wajah mu itu bahkan lebih kotor dari tumpukan sampah, berani menyentuh tubuh ku dengan kening berminyak mu itu dan berkata aku sudah berlebihan?? Apa kau sudah bosan hidup?? "
" Tidak Tuan. Jika diperbolehkan saya ingin meminta umur panjang."
_- Umur panjang agar bisa melihat bagaiaman Tuhan menghukum orang sombong seperti dirimu. _-
" Wahhh,,,, rupanya masih berani menjawab. Kau pasti anak pelayan. Katakan siapa ibu mu? Akan aku pastikan semua keluarga mu tidak bisa hidup dengan tenang." Riko sudah mulai menggertak.
_- Sial. Dasar pecundang. Kalau berani lawan saja aku!! Jangan membawa-bawa ibu ku!! Pengecut. _-
" Jika Tuan tidak suka pada saya maka lakukan apa pun yang Tuan inginkan pada saya!! Jangan mengancam keluarga saya Tuan!! Bersikaplah layaknya lelaki sejati!!!"
Deg,,,,,,!!!!
Mata Riko membulat sempurna, kedua tangannya mengepal kuat, udara keluar masuk lebih cepat dari hidung. Ucapan Rika menuduki peringkat pertama dengan kategori pemecah emosi terThe Best Tuan Riko.
" Kau,,,Kau rupanya memang ingin mencari masalah dengan ku. Setelah ini jangan harap bisa hidup dengan damai!! Berani menyulut kemarahan ku adalah kesalahan yang akan kau sesali seumur hidup mu. Tidak akan aku biarkan kau tersenyum meski hanya sedetik. Lihat nanti!! Apa yang akan aku lakukan pada mu." Riko benar-benar marah. Kali ini tidak main-main. Bahkan suaranya sampai terdengar ke lantai bawah.
Orang-orang yang mendengar suara Tuan Riko terdengar sedang murka itu langsung merasa was-was karena takut. Mata semua orang langsung tertuju ke kamar Tuan Riko. Apa yang sedang terjadi di sana? Begitu pertanyaan di dalam benak mereka.
Ibu Ratna seketika mengingat putrinya sedang berada di dalam kamar Tuan Riko.
_- Aishhhh,,,, Dasar anak pembuat
masalah. _-
Ibu Ratna bergegas naik ke atas. Jika benar Rika membuat Tuan Riko marah maka tangan dan mulutnya sudah siap untuk memohon pengampunan.
_- Kenapa ini? Kenapa tubuh ku gemetar? Hahaha,,, Jangan bilang kau takut Rika!! Keringat? Aku mulai berkeringat. Tidak!! Tuan Riko tidak boleh tahu aku ketakutan begini. Dia akan semakin menindas ku nanti. _-
" Saya tidak bermaksud memancing kemarahan anda Tuan. hanya saja~~" Terpotong.
Tiba-tiba Ibu Ratna datang memotong pembicaraan Rika dan langsung berlutut di bawah kaki Riko.
" Tuan tolong ampuni anak saya Tuan!! Maafkan anak saya!! Dia adalah anak bodoh. Tidak tahu terimakasih. Ini salah saya karena kurang mendidiknya. Saya berjanji kejadian ini tidak akan terulang lagi. Saya pastikan itu Tuan. Maafkan kami Tuan!!"
Sontak Rika terkejut dan merasa ini tidak pantas. Ibunya terlalu berlebihan. Tidak mengetahui masalahnya apa tapi malah main bertekuk lutut saja.
" Ibu berdiri!! Apa yang ibu lakukan? Cepat berdiri!!" Rika meminta ibunya berdiri namun tangannya di tepis.
_ - Anak bodoh. Jika ibu berdiri maka habislah riwayat kita. _- Gumam Ibu Ratna.
Riko tersenyum menyeringai. Sepertinya dia senang dengan situasi ini.
" Ohhh,,, jadi dia adalah anak mu. Apa kau tau yang sudah di lakukan anak mu itu?"
" Saya tahu pasti anak saya yang sudah memulai keributan ini. Dia sudah berani membuat Tuan marah. Saya sebagai ibunya akan menerima apa pun hukuman yang Tuan berikan."
_- Ibu aku tidak salah. Pria brengsek ini yang duluan mencari gara-gara. Dia membesar-besarkan masalah kecil. Lagi pula ibu ini ibu ku atau bukan sih? Kenapa malah menjelek-jelekan ku coba? Dan itu di depan Tuan Riko _-
Riko Menatap Rika sekilas dengan senyum miring. Lihat ibu mu saja sampai bertekuk lutut pada ku hahahaha,,,,. Begitu arti senyumnya.
" Cepat bawa anak mu itu pergi sebelum aku menendangnya dari sini!! Katakan juga padanya untuk menyervis mulut kotornya itu!! Biasakan menundukkan kepala saat berhadapan dengan ku!! Jika tidak, jangan harap bisa berjalan dengan kepala tegak. Akan ku buat kepala anak mu itu menunduk untuk selamanya "
Titah sekaligus ancaman dari Tuan Riko semakin membuat nyali ibu ratna mengkerut
_- Dia kira aku motor turun mesin diservis? Heii Tuan steril,,, Siapa dirimu berani mengancam anak orang lain? Mungkin orang lain termasuk ibu ku tunduk pada mu tapi tidak dengan ku. Semoga Tuhan benar-benar menghukum mu!! Beri dia hukuman yang membuatnya sadar bahwa dia bukanlah siapa-siapa, Tuhan!! _-
" Baik Tuan. Terimaksih atas kebesaran hati anda. Saya permisi Tuan." Ibu Ratna bangkit dengan cepat menarik tangan Rika keluar kamar.
" Dasar anak tidak tau di untung. Kemari kau!! Akan ibu beri kau pelajaran."
Ibu Ratna mengamuk ingin memekuli Rika dengan sapu ijuk. Rika pun berlari menghindar.
Sekarang mereka sedang bermain kejar-kejaran mengitari sofa.
" Ibu aku tidak salah. Dia yang berlebiha."
" Diam kau!!!"
Plakkk,,,,
" Aowww,,, ibu sakit. Tolong hentikan!! Pantat ku bisa memar nanti."
Plakkkk,,,,
" Aowww,,,, hentikan ibu!! Kau menyiksa ku,,,Huaaaaa,,,"
_- Awas kau Tuan Riko. Tunggu pembalasan dendam ku. Aaaaaaaa,,,,,,,AKU MEMBENCI MU PRIA IBLIS. AKAN KU HANCURKAN KAU HINGGA SEUJUNG USUS MU TIDAK BISA DITEMUKAN. Aaaaaaaa,,,,, Sial. _- Rika mengumpati Riko.
Katanya malam ini adalah malam yang spesial karena untuk pertama kalinya Tuan Riko ikut makan malam bersama keluarga besarnya. Meja makan pun dihiasi banyak sekali jenis makanan mewah dan berkelas.
Sang raja ikut makan ya jelas hidangannya harus berkelas. Jika di hidangi nasi sama garam bukan raja namanya Tapi rakyat jelata.
_- Bolehkan aku tertawa?? Hahahha,,,.spesial apanya? Ini konyol. Bukankah hal biasa seorang anak makan di rumahnya sendiri? Sebenarnya keluarga ini sangat menyedihkan. Aku kasihan melihat keluarga ini. Hiks,,,Rip Keluarga Natarahara. _-
Tuan Riko duduk di bangku paling ujung, menunjukan dia adalah raja disini. Setelahnya ada Nyonya rumah yaitu Nyona Santi, kemudian ada 4 orang gadis yaitu Jasmin, Dela, Mesya, dan Karin. Mereka berempat adalah sepupu Tuan Riko.
Dan seorang pria yang juga terlihat sekelas dengan Tuan Riko, namanya David. Seorang anak yang diangkat dari panti asuhan oleh keluarga Natarahara. Kata orang, David di angkat menjadi anak oleh Nyonya Santi untuk dijadikan tameng atau pelindung Tuan Riko, putra kandungnya. Walaupun Nyonya Santi membantah keras rumor itu tapi nyatanya David bekerja di bawah Tuan Riko. Hubungan mereka lebih mengarah pada atasan dan serkertaris bukan sebagai kakak adik.
David tidak keberatan, ia malah senang bisa melayani kakak angkatnya itu. Bahkan dirinya sangat setia. Tidak pernah muncul dendam atau rasa iri karena David sadar akan posisinya. Jika keluarga Natarahara tidak memungutnya belum tentu dirinya bisa makan mewah seperti sekarang ini. Itulah jalan fikir David. Jika David tidak memiliki pemikiran seperti itu maka sudah lama terjadi war di rumah ini.
_- Ahhh sayang sekali. Padahal aku ingin melihat dua pria dingin itu saling tonjok-tonjokan. Tuan David gak seru nih,,, issshhh _-
Tidak ada yang berani membuka suara di meja makan. Hanya terdengar suara dentingan piring beradu dengan sendok ataupun pisau. Hanya yang mulia maha steril itu yang boleh membuka pembicaraan. Yang lain boleh bicara asalkan penting dan pastikan tidak mengganggu mood Tuan Riko. Jika tidak sebaiknya diam!!!
_- Mereka itu manusia atau robot sih? Kok bisa makan enggak ada suaranya gitu? Sepi kayak di bandara lagi di lackdown. _-
" Dela, bagaimana kuliah mu?" Tuan Riko memulai pembicaraan.
Dela dengan sigap mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara. Ia nampak gugup meski hanya diajak bicara.
" Kuliah Dela berjalan lancar kak." Menjawab sebisa mungkin tidak terbata-bata.
" Bagus. Jika kamu ingin melanjutkan S2 maka aku akan mengirim mu ke prancis. Kamu bisa kuliah disana bersama kakak mu Desi."
" Akan Dela fikirkan dulu kak."
Ke tiga gadis lainnya menatap Dela sedikit iri karena gadis itu beruntung diajak bicara oleh Riko. Bagi mereka di sebut saja namanya oleh Riko sudah membuat jiwanya terbang melayang menembus atmosfir bumi.
_- Hahaha,,, Lebay. Iyuhhh,,, _-
" Ehemmm,,,," Seseorang berdehem dari belakang.
Sontak Rika mengerjap terkejut, membubarkan pandangannya yang sedari tadi tak berkedip melihat ke arah meja makan.
_- Aduhhh,,, ngagetin aja nih orang. Untung gak teriak. Kalau sampai teriak kan bisa kacau urusannya. _- Gumam Rika sembari mengelus dadanya, mengatur nafas, dan mengembalikan detak jantung yang sempat tak normal.
" Ini tolong bawakan minuman ini ke maja makan ya!! Bibi harus mengambil makanan yang lain. Dari pada ngelamun mending bantu biar cepat selesai!! " Menyodorkan nampan berisi 7 minuman.
" Baik Bi."
Rika menerima nampan itu. Kata bi Gina ada benarnya juga, cepat selesai cepat pula beristirahat setelah seharian ini bekerja seperti di bawah jajahan belanda. Ia pun berjalan ke arah meja tanpa rasa gugup meski ada Tuan Riko disana. Baginya Tuan Riko hanya seorang manusia yang tak akan pernah bisa mendebarkan hati batu seorang Rika Denisial Salsabila.
Dari jarak 10 meter, Riko menangkap bayangan yang membuat matanya sakit.
_- Gadis ini memang tidak kenal takut. Setelah kejadian tadi pagi masih berani muncul di hadapan ku sekarang. Baiklah,,,, akan aku taburkan rasa takut yang sebenarnya pada mu. Hahahahaha,,,,, _-
Jika orang lain yang menghidangkan minuman ini, mungkin sudah mencuri-curi pandang pada Tuan Riko. Tapi tidak dengan Rika. Gadis ini sedetik pun enggan untuk melihat wajah pria itu apalagi menatapnya dalam jangka waktu lama. Bisa katarak mata ku nanti, Begitu gumam Rika. Malah Riko yang kini menatap Rika geram karena ini adalah penghinaan baginya. Baru pertama kali pesonanya tidak berhasil memikat seorang gadis yang hanya merupakan anak pembantu.
Tempyank,,,,,,!!!
Sontak semua orang mengalihkan pandangannya ke sumber suara.
BRAKKKKkkkk,,,,,!!! Riko memukul meja dengan kedua telapak tangannya.
" Dasar Tidak becus. Kau pasti sengaja menjatuhkan gelas dan menumpahkan minuman itu ke baju ku. Iya kan?."
Riko berbicara seperti orang sedang berteriak sepertinya rumah yang kokoh ini akan runtuh dibuatnya
Rika hanya diam, tidak meminta maaf ataupun membersihkan pakaian Tuan Riko.
_- Dasar lintah darat. Bisa-bisanya dia membalikan fakta. Dia sendiri yang menyenggol gelasnya. Ahhh aku tau. Tuan Riko pasti sengaja melakukan ini untuk mempersulit diriku. _-
" Apa kau tidak punya otak hah? Kenapa diam?! Cepat minta maaf dan berlutut di bawah kaki ku!!! " Perintah Riko.
Semua orang memberi kode pada Rika untuk cepat berlutut.
_- Hahahaha,,, Sayangnya lutut ku tidak selemah itu Tuan. Jadi tidak mudah untuk berlutut. _- Rika pantang untuk meminta maaf apalagi berlutut jika bukan kesalahannya.
" Justru karena saya punya otak saya tidak mau melakukan perintah anda Tuan. Bagaimana saya bisa berlutut untuk kesalahan yang tidak saya lakukan??." Menjawab dengan santi bahkan tersenyum.
Riko semakin geram, emosinya meluap-luap.
Ternyata gadis di depannya tidak mudah di kalahkan.
5 wanita disana menatap Riko takut. Pria ini jika sudah marah bagaikan pipa bocor, menyemprot kemana-mana sampai orang lain terkena imbasnya.
Tidak masalah kalau yang keluar dari pipa adalah air sayangnya yang keluar adalah semburan lahar panas.
Tatapan kesal juga di arahkan pada Rika karena berani membuat Riko marah dan mengacaukan suasana.
Nyonya Santi beberapa kali mengintruksikan lewat matanya pada David untuk menenangkan Riko, hanya David yang berani melakukannya.
Diluar duga'an David malah merespon dengan senyum. Tenang Ibu!! Kakak Riko hanya ingin bermain-main dengan gadis ini. Begitu arti senyum David. Pasalnya David melihat sendiri Rikolah yang menyenggol gelas itu. Berarti ia sengaja ingin mencari masalah.
Tidak lama kemudian semua asisten datang ke ruang tengah tentu karena mereka mendengar suara Tuan Riko termasuk Ibu Ratna.
Ibu Ratna terkejut melihat tatapan tajam Tuan Riko mengarah pada Rika.
_- Kali ini matilah kita nak. Masalah apa lagi yang dibaut anak ini?? _- Frustasi.
Ibu Ratna hendak menghampiri Tuan Riko. Ia tahu Rika tidak akan meminta maaf jadi dirinyalah yang akan meminta maaf namun Riko memerintahkan jangan ada seorang pun yang berani ikut campur. Ibu Ratna langsung diam di tempat seperti patung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!