NovelToon NovelToon

Terbangun Menjadi Seorang Putri

~One

"Apa-apaan sih ibu,pake mau jodoh-jodohin aku segala sama si om kunyuk itu.Mikirinnya aja udah buat ku kesel,apalagi hidup berdua sama tu orang" gerutu gracia mengingat percakapan dia dengan ibunya waktu di restaurant.

Gracia saat ini tengah mengendari motor skuternya sambil mendengarkan saluran radio kesukaannya di ponsel.Ia saat itu dalam perjalanan pulang sehabis mengantarkan delivery ayam pedas gembel milik restaurant ibunya.

Ketika ia sedang asik-asik mendengarkan siaran radio.Tiba-tiba siaran radio memberitakan akan terjadi fenomena alam yaitu terjatuhnya salah satu orbit luar angkasa ke bumi.Gracia yang mendengarnya jadi tertarik dan ingin melihat fenomena itu.

Namun tak lama dari itu,di langit tampak sebuah benda angkasa yang meluncur cepat menuju bumi.Sementara itu gracia yang tengah mengendarai motornya seorang diri melewati jalan yang sepi,menjadi semakin penasaran akan berita fenomena alam yang akan terjadi.Karena di seluruh saluran radio ponselnya heboh menceritakan fenomena itu.

Masuknya benda luar angkasa itu ke bumi kontan membuat langit menjadi bergemuruh seolah menandakan akan adanya hujan badai.Namun saat itu gracia tidak mendengarnya karena sedang memakai earphone.Tak lama dari itu tiba-tiba turun hujan lebat sehingga sontak membuat gracia kaget karena kehujanan.Di tambah saat itu hujan membuat jalanan menjadi licin,sehingga membuat gracia kehilangan kendali dan membuat motornya tergelincir menabrak pembatas jalan.

Untunglah saat itu dia masih selamat dan langsung merangkak mencoba bangun walaupun sebenarnya ia dalam keadaan terluka cukup parah... sebelum kemudian dia pingsan di pinggir jalan.

Dan saat itulah,tiba-tiba muncul cahaya ditubuh gracia bebarengan dengan turunya cahaya misterius dari langit.

—–—–

"Syukurlah.. akhirnya nona bangun" seru seorang gadis muda dengan pakaian agak kuno dan asing.

Gracia yang saat itu baru terbangun dari pingsannya menjadi bingung melihat orang asing di hadapannya.Apalagi ia terbangun di kamar bukan milik dia dan juga pakaian macam apa ini yang dipakainya.Terlihat ketinggalan jaman dan bukan seperti model pakaian dari tempat asalnya.

"Nona anda masih belum pulih,lebih baik saat ini nona istitahat dengan baik.Tuan pasti akan senang mendengar kabar kalau nona sudah siuman" ujar gadis itu senang.

Gracia tampak bingung dengan apa yang barusan ia dengar.Apalagi bahasa yang gadis itu gunakan,bukan seperti bahasa yang ia gunakan sehari-hari.Namun anehnya ia bisa mengerti apa yang di ucapkan oleh gadis itu.

"Nona..?" gumam gracia dalam hati bingung. "Apa maksudnya?" pikirnya bingung.

Gadis itu tampak bingung karena nonanya diam dan hanya melihat saja tanpa merespon setiap perkataan yang di ucapkannya.Gadis itu menjadi khawatir dengan kondisi nonanya lalu segera pergi untuk memanggilkan tabib.

Gracia yang di tinggalkan sendirian di dalam kamar asing baginya,lalu bangun dari tempat tidur.Dan melihat-lihat seisi ruangan itu,untuk memastikan.

"Dimana aku?" tanyanya dalam hati.

"Wah.. walaupun terlihat kuno,barang-barangnya lumayan bagus.Kalau dijual pasti mahal,karena terlihat antik." gumamnya memegang salah satu vas dikamar itu.

Gracia pun berjalan menuju jendela dikamar itu,lalu betapa terkejutnya ia ketika melihat keluar jendela.Ada kolam dan taman cantik di hadapannya.

"Wow.. gila keren banget,ini sih levelnya dewa" ucapnya takjub melihat taman itu.

Gracia pun jadi teringat salah satu scan taman seperti ini di drama china yang belum lama ini ia tonton.

"Eh.. tungu,tungu.Kayanya aku pernah liat ini deh.Tapi dimana ya?" gumamnya berpikir dengan keras.

"Ahh.. aku baru ingat,ini kan yang kaya di drama-drama china.Wah.. daebak" ujarnya takjub setelah mengingat hal itu.

Namun tak lama dari itu terdengar suara kehebohan dari arah luar.Gracia pun menjadi panik dan langsung pergi ke kasur untuk berbaring.

"Tuan.. nona sudah siuman namun tingkahnya menjadi sedikit aneh" terdengar suara gadis itu dari dalam

"Bagaimana bisa seperti itu,putriku yang malang" sahutnya tampak khawatir. "Sudah panggilkan tabib feng belum?" tanyanya.

"Sudah tuan,dia akan segera datang kesini"

Lalu pintu dibuka,gadis itu berjalan masuk dengan seorang pria paruh baya namun tampak terlihat gagah.

Gracia yang saat itu tengah terbaring menutup matanya menjadi sedikit gugup.Karena kehadiran orang yang tidak ia kenal itu mendekatinya.Bahkan ketika pria paruh baya itu menyentuh tangannya.Tiba-tiba ia merasa geli lalu membuka matanya karena tak bisa menahan tawa.

"Hahah geli.. " ujar gracia menggeliat geli.

Nona..,putriku ucapnya bebarengan.

Sontak gracia menatap kearahnya dan betapa terkejutnya ia melihat pria itu mirip dengan seseorang.

"A.. ayah.." ucap gracia terkejut sampai mengeluarkan air mata.

"Iya nak,putriku ini ayah" sahut pria itu memeluknya.

Mendapat pelukan,sontak membuat gracia tiba-tiba menangis.Ya.. orang yang membuatnya terkejut sampai menangis seperti itu tak lain karena orang itu sangat mirip dengan sesosok ayahnya yang sudah meninggal.Dia benar-benar sangat merindukan ayahnya yang sudah meninggal.Sehingga ketika melihat orang yang mirip ayah itu sontak membuatnya menangis.

Sedangkan gadis yang tengah berdiri di hadapannya pun ikut menangis.Karena terharu melihat kasih sayang di antara keduanya.Gracia bingung melihat gadis itu ikut-ikutan menangis.

Momen haru itu tiba-tiba buyar ketika gracia menjerit kesakitan.Sehingga membuat mereka menjadi khawatir.

"Aww.. " teriak gracia merasa sakit di perutnya.

"Putriku perut mu sakit?" ujar pria itu khawatir.

"Xio mai,segera panggilkan tabib feng kesini.Putriku merasa kesakitan" lanjutnya menyuruh tak bisa melihat putrinya itu kesakitan.

"Baik tuan" sahut gadis itu bernama xio mai langsung pergi.

"Dimana yang sakit putriku?" tanyanya lemah lembut.

"Di sini.." ujarnya mengarah ke perut.

"Tahan sebentar,tabib feng akan segera datang tak lama lagi"

Gracia hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja karena bingung.Sebenarnya ia memegang perutnya bukan karena merasa sakit,tapi ia sedang merasa lapar.Rasanya seperti sudah tidak makan untuk waktu yang lama.Saking laparnya ia sampai memegang perut terus.Sontak kelakuannya itu dikira sedang menahan rasa sakit.

+++

Terima kasih sudah mampir,jangan lupa tinggalkan jejak guys.Komen,like and rate okay ^_^

~Two

Saat ini gracia tengah di dandani oleh xio mai pelayan pribadinya. Setelah beberapa hari ia tinggal ditempat asing ini. Ia pun menyadari bahwa dirinya tengah mengalami time travel seperti cerita-cerita di drama yang ia tonton. Lalu ia melihat lekat-lekat dirinya di cermin, yang saat ini berada dalam tubuh wu da xi, gadis yang ia masuki tubuhnya.

"Wahh.. si da xi ini benar-benar sangat cantik, persis aktris di drama china yang ku tonton" ucapnya takjub melihat dirinya sendiri yang sekarang.

"Lihat kulitnya pun mulus tanpa paku-paku" gumamnya lagi sambil mengangkat kedua tangannya ke atas menyamai bahu.

Xio mai yang melihat tingkah laku aneh nonanya hanya bisa diam terheran-heran. Karena nonanya itu dulu dikenal dengan sifatnya yang pendiam dan tidak terlalu banyak tingkah. Namun setelah kejadian yang menimpanya itu, ia pun memakluminya. Kata tabib bilang nona menjadi aneh karena mengalami amnesia, sehingga tidak bisa mengenali dirinya sendiri.

"Yang lebih membuatku takjub lagi. Bagaimana bisa aku time travel dari bandung ke china. Daebak abis ini mah.." gumamnya takjub tak menyangka.

Namun tiba-tiba lamunannya jadi buyar karena xio mai mengajaknya mengobrol.

"Nona sudah selesai di riasnya" ujar xio mai. "Apa nona ingin saya ambilkan makanan lagi" tawarnya lagi.

"Tidak usah mai. Makan terus bisa membuatku buntel nanti, lagi pula aku bosan memakan makanan itu itu lagi"

"Nona kalau nona memang bosan nanti biar saya beritahu koki dapur, kalau nona ingin menu makanan yang baru" ujarnya.

"Tidak usah mai, nanti merepotkan lagi" tolak da xi.

Lalu da xi pun terdiam cukup lama memikirkan sesuatu, xio mai yang melihatnya punya firasat tidak baik terhadap nona nya itu.

Sedikit cerita mengenai wu da xi,

Seperti yang kalian tahu, gracia ini tengah berada di dalam tubuhnya wu da xi. Wu da xi sendiri adalah anak dari mantan perdana mentri wu do ran, yang saat ini menjadi seorang pedagang yang terkenal di kerajaan. Hidup menjadi anak mantan perdana mentri dan seorang pedagang, membuat wu da xi hidup berkecukupan dengan bergelimang harta. Bahkan bisa di katakan ia sangat di manjakan oleh ayahnya itu, sehingga membuatnya tak perlu khawatir akan hal apapun. Namun sayangnya wu da xi harus mengalami nasib buruk dan koma untuk waktu yang lama. Dan juga ia terkenal dengan panggilan gadis yang bodoh, padahal dia adalah gadis dengan paras cantik.

...

"Aduh.. nona apa yang kau lakukan" ujar xio mai bingung sekaligus takut dengan tindakan nonanya itu.

"Kau diam saja xio mai, aku hanya ingin menghirup udara segar saja" jawabnya tak perduli sama sekali.

"Aduh.. nona, nanti kalau tuan tahu dia akan marah"

"Ayah tidak akan marah kalau kau tidak memberitahunya" ujar da xi enteng dan terus berusaha meraih sesuatu.

Ternyata yang membuat xio mai takut itu adalah nonanya yang berusaha memanjat pohon di halaman belakang kediaman. Xio mai takut sekaligus bingung akan yang dilakukan majikannya itu. Namun ketakutanya benar saja terjadi,di barengi dengan kedatangan seseorang.

"Apa yang sedang kalian laku..." ucapnya tiba-tiba mengagetkan mereka berdua.

Otomatis da xi yang berusaha memanjat pohon jatuh, karena xio mai melepaskan pijakannya untuk naik.

"Tuan muda" salam xio mai, melepaskan pijakan yang ia pegang.

"Xio mai.., apa yang kau lakukan. Eh.. , aaahhhh.."

"Da xi, nona.." teriak merka berdua secara bersamaan.

Bruk!

"Aw.. sakit" ucap da xi kesakitan.

Dengan segera mereka berdua menolong da xi yang jatuh dan membantunya bangun.

"Nona.. maaf kan saya, saya sudah melakukan kesalahan, saya terlalu ceroboh.." ujar xio mai merasa bersalah.

"Aduh.. kau ini" ucap da xi, lalu berusaha membersihkan pakaianya dari tanah.

Namun suara seseorang yang sedang mengkhawatirkannya membuat da xi menoleh. Dan betapa terkejutnya ia melihat laki-laki setampan itu.

"Xi xi.., apa kau baik-baik saja?" tanyanya dengan nada yang tampak khawatir.

"Iya.. aku baik-baik sa.. ja.." jawabnya terkejut ketika melihat ketampanannya itu.

Siapa pria tampan ini? tapi menurut pengalamanku dalam menonton drama, pelaku pria yang muncul pertama berarti dia adalah yang akan menjadi pasanganku. Berarti bagus dong, gumam da xi senang dalam hati.

"A.. ah.., a.. ku baik-baik saja" ujarnya dengan anggun sembari merapikan rambutnya. "Mai.. siapa pria tampan ini?" tanya da xi berbisik, lalu menyenggol xio mai agar di beritahu.

"Nona.., itu tuan muda wu dan yi, kakak nona" jawabnya berbisik memberi tahu.

Kakak? oh.. jadi dia kakak ku. Sayang sekali kalau pria ini adalah kakak ku. Tapi.., it's okay lah, masih bisa di gunain. Ujar batinya, senyum-senyum sendiri.

"Da xi, apa kau baik-baik saja?" tanya dan yi khawatir melihat adiknya itu, namun pertanyaannya tak di jawab olehnya. Sehingga membuat dan yi semakin khawatir, untung saja saat itu ada xio mai sehingga ia memberi tahu keadaan nona nya.

"Tuan muda, maaf. Nona sedikit aneh karena ia memiliki sedikit gangguan dalam ingatanya. Seminggu yang lalu nona jatuh ke sungai, sehingga ia tidak mengingat apapun" ujar xio mai menjelaskan.

Tentu saja pernyataan dari xio mai membuat dan yi terkejut. Bagaimana bisa ia sebagai kakanya tidak di beritahu kejadian yang menimpa adiknya itu.

"Xio mai, mengapa kejadian seperti ini tidak ada yang memberitahukan ku?!" ucap dan yi marah.

"Tuan muda kalau soal itu saya tidak tahu..," jawab xio mai takut melihat kemarahan dan yi.

Dan yi pun menghelakan napasnya melihat xio mai yang ketakutan. Ia pun menduga pasti yang merahasiakan hal ini adalah ayahnya. Agar ia fokus ketika sedang menjalankan kesepakatan dengan pedagang kerajaan selatan.

"Baiklah.., tidak apa-apa" ujar dan yi pada xio mai dan mai pun mengangguk.

Sedangkan da xi masih terus memandang ke tampanan pria yang ada di hadapanya itu. saking fokusnya memandangi dan yi terus, membuatnya tidak mendengar percakapan dan yi dengan xio mai tadi.

"Xi xi, apa kau baik-baik saja? Ada yang sakit kah?" tanya dan yi tampak sangat khawatir.

Da xi menatapnya, ia senang pria tampan itu mengkhawatirkannya. Tentu saja mendapat anugrah seperti ini tidak ia sia-sia kan. Melihat dia yang sangat khawatir padanya, ia pun langsung memeluk pria yang ada di hadapannya itu. Bahkan pelukan tiba-tibanya itu membuat yang di peluk terkejut.

"Iya.. , aku baik-baik saja" jawab da xi mengandahkan kepalanya dan tersenyum lebar.

Untuk sejenak, dan yi terkejut dengan apa yang di lakukan oleh adiknya itu. Karena sifatnya yang pendiam itu sangat berbeda dengan da xi yang ia lihat sekarang. Tentu saja perubahan sifatnya itu membuat sunggingan senyum padanya.

+++

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak guys. Like, komen and rate okay ^_^

~Three

Da xi tengah mengendap-ngendap di balik semak-semak, di ikuti oleh mai di belakangnya. Sebagai pelayan pribadi dan juga orang yang selalu bersamanya hampir 24 jam. Mai heran sekaligus bingung dengan tingkah nonanya itu yang makin lama semakin anehnya menjadi-jadi.

"Nona, apa yang akan kau lakukan lagi?" tanya mai berjongkok di belakang da xi yang tengah serius mengendap-ngendap.

"Ssttt.., tidak bisakah kau diam saja mai" jawab da xi menoleh, menyuruhnya untuk tidak bicara keras-keras. "Aku kan sudah bilang, kalau kau tidak bisa diam, jangan mengikutiku" ujarnya memberitahu.

"Aish.. nona, bagaimana bisa aku tidak mengikutimu. Kalau saja tuan tidak menyuruhku untuk selalu ada di sampingmu, mai juga tidak mau nona" ucapnya mengeluh.

Da xi pun mengerti, lalu berbalik kembali menghadap mai "Kalau begitu, kenapa mengikutiku? kembali saja sana. Ribet sekali.." sahut da xi kesal, sedangkan mai hanya cemberut mendengar nonanya kesal padanya.

Ketika da xi tengah memarahi mai yang mengeluh tentang dirinya yang menjadi aneh. Tiba-tiba suara seseorang yang mereka kenal, membuatnya terkejut. Merasa ketahuan da xi pun berbalik dan tersenyum canggung.

"Xi xi.., apa yang sedang kau lakukan di situ?" tanya dan yi tiba-tiba mengagetkan mereka.

Da xi berbalik dan menyunggingkan senyumnya.

"Ah.. kakak" balasnya tersenyum. Buru-buru da xi berdiri di ikuti pula dengan mai. Lalu tanpa aba-aba da xi langsung menggenggam tangan kakanya itu.

"Kakak, apa kau ada waktu hari ini?" tanyanya dengan tersenyum merekah.

....

Da xi berjalan sambil berlari-lari kecil, ia benar-benar tidak bisa berhenti tersenyum. Saking senangnya ia bahkan tersandung karena tidak memperhatikan jalan.

Brukk!!

"Xi xi, nona" teriak mereka bersamaan. Lalu dengan cepat membantunya bangun.

"Apa sakit?" tanya dan yi khawatir.

"Sakit.., tapi tida apa-apa" sahut da xi tersenyum.

"Nona, seharusnya kau jalan dengan hati-hati. Nona ini ada-ada saja deh" ujar mai menggerutu.

Da xi pun menjitak kepala mai kesal, karena mai bilang seperti itu padanya.

"Aw.. nona, sakit tau" ucapnya sambil mengelus-elus kepalanya yang kena pukul.

"Rasakan.." balas da xi lalu menggandeng dan yi agar cepat jalan.

Sedangkan mai mengikutiku mereka berdua di belakang dengan kesal, bagaimana ia tidak kesal coba. Karena ia hanya sendiri dan tidak bisa menggandeng lengan siapapun.

Mereka bertiga akhirnya sampai di sebuah tempat seperti pasar. Karena mereka datangnya malam, jadi pasar terlihat sangat indah. Tentu saja da xi sangat senang melihat itu, karena selama ia tinggal di sini. Ia belum pernah keluar kediaman sekalipun dan hanya terus-terusan berada di dalam rumah.

Wah.., tempat ini percis seperti di drama-drama, keren. Lihat! ada lampion yang menggantung itu terlihat cantik. Benar-benar menakjubkan, ga papa deh kalau harus tinggal di sini selamanya, ujar da xi dalam batinya.

Disini aku bebas, tidak terkena ocehan ibu pula. Di tambah.., aku tidak akan melakukan perjodohan dengan si devano sialan itu, ujarnya senang.

Apalagi di sini aku hidup enak, di manjakan pula. Apalagi disini ada yang membuatku betah, melirik ke arah dan yi tersenyum malu.

Nikmat mana lagi yang akan kau dustakan gracia, tertawa senang.

"Da xi apa yang membuatmu sesenang itu?" tanya dan yi tiba-tiba, membuyarkan hayalan da xi.

"Kakak" tersenyum ketika mengatakannya.

"Aku!?" dan yi bingung.

Da xi menganggukan kepalanya mengiyakan, lalu cepat-cepat mengajaknya untuk segera pergi melihat-lihat.

"Wah.. yang ini cantik" ujar da xi berlari kecil meninggalkan dua orang itu untuk melihat sebuah perhiasan dari penjual.

Wow.. ini benar-benar mirip yang ku lihat dari drama. Ternyata cincin giok berwana hijau ini terlihat keren, walaupun kuno. Tungkas da xi dalam batinya.

Si penjual yang melihat pembelinya itu terlihat sangat tertarik dengan salah satu perhiasan yang ia jual, ia pun tak menyia-nyiakannya untuk membujuk da xi agar membeli barangnya itu.

"Nona.., anda ternyata mempunya pengelihatan yang sangat baik. Cincin giok berwana hijau yang anda pegang itu memang salah satu produk terbaik dari toko kami" ujar sang penjual dengan antusias.

Da xi hanya memperhatikannya saat itu.

"Coba anda lihat baik-baik dalam cincinya" menyuruh dan da xi pun mengikuti suruhan sang penjual.

"Tidak ada apa-apa" ujar da xi mengamati cincin itu baik-baik.

"Memang apabila anda lihat seperti itu tidak akan terlihat keistimewaannya"

"Lalu bagaimana caranya?" tanyanya penasaran.

"Coba nona arahkan cincin itu ke cahaya bulan yang berada di atas sana"

Dengan senang hati da xi mengikuti setiap arahan si penjual. Lantas ketika ia melakukan seperti apa yang di katakan si penjual, da xi pun terkejut sekaligus takjub di buatnya.

Wooahh...

"Anda lihat kan, seperti yang nona lihat. Dalam cincin itu terlihat bulan sabit dengan warna emerald yang membuatnya terlihat unik" ujar si penjual menjelaskan.

"Berapa harganya?" tanya da xi.

"Karena nona memiliki pengelihatan yang bagus, jadi saya akan memberikannya dengan harga rendah. Khusus untuk nona saya berikan 500 tael saja"

"500 tael itu berapa ya?"

Kalau misalkan 1 tael \= 1 yuan, berarti 500 tael \= 500 yuan. Kalau di konverensikan ke rupiah berarti 100 yuan \= 200 rb, berarti totalnya 1 jt an. Mahal.., ujar da xi heboh sendiri.

"Ini terlalu mahal, tidak bisakah tuan menguranginya lagi" ucap da xi menawar.

"Tidak bisa nona, ini pun sudah saya kurangi dari harga sebenarnya. Sangat sulit untuk mendapatkan batu giok emerald ini. Karena untuk mendapatkannya saja saya harus melalui medan yang sulit dan menghabiskan waktu selama 7 hari 7 malam" ujar si penjual menjelaskan.

"Ayolah tuan, anda sangat terlihat tampan kalau berbaik hati pada seorang wanita muda seperti saya. Boleh yah, boleh.." tutur da xi mencoba membujuknya sembari mengedipkan mata.

"Aduh nona.., jangan berkedip seperti itu. Tanpa nona berkedip pun saya memang sudah terlihat tampan. Kalau saya tidak tampan, mana mungkin istri saya akan menikah saya" sahutnya tak terbujuk.

"Aaahhh.. paman ini!" ucap da xi kesal.

Da xi sangat kecewa karena tawarannya gagal dan tak mendapatkan barang yang ia inginkan. Namun tiba-tiba kakanya mengulurkan sekantong uang ke si penjual.

"Kau bilang harganya 500 tael kan? kalau begitu aku beli" tutur dan yi memberikan uangnya lalu mendapatkan barang yang adiknya itu inginkan.

"Kakak.. apa yang kau lakukan, xixi tidak menginginkannya kok"

"Tidak apa, tidak perlu khawatir. Uang segitu tidak akan mengurangi kekayaan yang kita miliki saat ini" ujarnya, lalu memberikan cincin itu pada da xi.

Apa-apaan ini, dia bilang tidak akan mengurangi kekayaannya saat ini. Ternyata begini rasanya terlahir jadi anak orang kaya. Kalau begitu aku harus menghabiskannya lebih banyak lagi. Tentu saja kesempatan langka ini mungkin saja tidak akan pernah terjadi lagi, jadi aku harus melakukannya sepuas-puasnya, batin da xi merasa senang.

"Terima kasih" ucap da xi tersenyum lalu memeluk kakanya karena sangat senang.

+++

Terima kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak guys. Dengan komen, like and rate okay ^_^

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!