NovelToon NovelToon

Cinta Yang Menyakitkan

EPISODE 2 Sebuah Kegilaan

Keesokan harinya disekolah, aku melihat david berjalan menuju ke arahku. Seperti biasa dia menggodaku dengan candaan konyolnya. David tidak tahu kalau aku melihat apa yang dia lakukan kemarin. Aku bersikap biasa layaknya tak terjadi apa-apa. Setelah kejadian kemarin, aku memutuskan menutup ruang hati untuk David. Dia adalah laki-laki keras kepala, suka bertengkar dan berkelahi. Bahkan David sering berdebat dengan guru. Terutama dengan guru pelajaran ekonomi dan matematika. David sebenarnya tergolong anak yang pintar, hanya saja dia anak yang pemalas. Meskipun begitu, nilai untuk mata pelajaran bahasa inggrisnya selalu saja bagus. Maka dari itu David selalu menjadi murid kesayangan Ms.Desy.

Saat ini sekolah kita mendapat tugas membantu tim paduan suara, untuk upacara bendera tingkat Kabupaten. Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia, yang jatuh pada tanggal 17 agustus. Bertempat di alun-alun kota Purworejo.

Sore hari kita berkumpul di sekolah terlebih dahulu, sebelum kita menuju ke alun-alun kota bersama-sama.

Sekitar pukul 3 sore, upacara benderapun dimulai. Team paduan suara di sekolah kita, menjalankan tugas dengan baik. Tampak raut wajah bahagia terpancar di wajahku dan teman-teman.

Setelah upacara bendera usai, kita beristirahat sejenak untuk melepas lelah dan menikmati snack yg disediakan oleh pihak sekolah.

Sewaktu menikmati snack, Leon menghampiriku. Dia mengajakku berbicara, kita membahas beberapa hal dengan topik yg menarik. Bahkan sampai membuatku tertawa karena candaan Leon.

Disudut lain, terlihat David yang sedang serius memperhatikan kita. Dia menghampiri kita dengan wajah kesalnya. David tiba-tiba menarik tanganku dan membawaku ke tempat yang lebih sepi. Tak ayal perbuatannya ini sampai menarik perhatian teman-temanku yang sedang bersantai.

David mengajukan pertanyaan, yang menurutku bukan hal yg berhak dia tanyakan padaku. Mengingat hubungan kita hanya sebatas teman sekelas biasa, tidak lebih. Dia sangat ingin tahu tentang apa yang sedang kubicarakan dengan Leon tadi.

"Sebenarnya ada hubungan apa antara kamu dan Leon? kenapa kalian terlihat akrab sekali?" tanya David padaku.

"Aku dan leon hanya mengobrol biasa. Haloo... sebenarnya ada apa sih dengan kamu? kenapa tiba-tiba sikap kamu aneh begini?" tanyaku pada David.

"Kamu tidak perlu tahu alasanku. Mulai saat ini, aku tidak mau kamu dekat ataupun berbicara dengan pria selain aku. Ingat itu Lusi, ini peringatan untukmu."

"Kamu benar-benar gila..., apa hak kamu membatasi pergaulanku? Ayah bukan, kakak bukan, apalagi pacar??? ingat status kita hanya sebatas teman biasa.

Kulihat wajah David yang mulai memerah, setelah kulontarkan kata-kata itu padanya.

Dia meraih tanganku dengan kasar, dan membawaku pergi meninggalkan alun-alun kota. Wajah David tampak murka sekali, dia terus berjalan sambil menggandeng tanganku.

"Lepas David, aku bilang lepaskan." Mau kamu bawa kemana aku?" Kamu gila ya? apa yang akan kamu lakukan padaku? lepaskan." ucapku sambil berusaha melepaskan diri.

David membawaku ke pinggir Danau yang tak jauh dari alun-alun kota.

David melepaskan genggaman tangannya, dia mendekat padaku dan berkata;

"Kamu itu hanya milikku. Tidak ada laki-laki lain yang boleh dekat atau berbicara seakrab itu dengan kamu."

" Kamu benar-benar gila David, mau kamu apa dariku?"

"Kamu lupa kalau kita hanya sebatas teman biasa? jadi apa hak kamu melarangku dekat atau berbicara dengan siapapun?"

"Hentikan semua kegilaan ini, dan sadarlah dimana letak posisimu." ucapku dengan penuh kemarahan.

David mempersempit jaraknya denganku, dia kemudian meraih pinggangku dengan paksa. Dengan kasar dia menyatukan bibirnya dan bibirku. Dia ******* bibirku dengan nafsu yang membara. Sekuat tenaga, ku dorong dia. Aku berusaha melepaskan diri dari pelukannya. Perjuanganku tidak sia-sia. Hingga akhirnya aku berhasil melepaskan diri dari cengkraman David. Kulayangkan tanganku ke pipinya, dan tak luput kata kasar pun keluar dari mulutku.

" Laki-laki iblis, gila, laki-laki jahat."

Aku pun berlari meninggalkan David yang terdiam, sambil memegang pipinya yang merah.

Keesokan harinya, aku berangkat kesekolah seperti biasa. Sesampainya di sekolah, aku di suguhi dengan berbahagia pertanyaan dari temanku. pertanyaan yang mereka tanyakan membuat kemarahanku bertambah. Antara muak dan kesal karena mengingatkanku pada kejadian kemarin yang tidak ku inginkan sama sekali.

Di sudut lain tampak sepasang manusia yang sedang beradu mulut. Manusia itu tak lain adalah Bunga temanku dan juga David, laki-laki jahat yang sudah merenggut ciuman pertamaku.

Aku meninggalkan teman-temanku tanpa menjawab satupun pertanyaan mereka. Aku berjalan menuju ruang kelasku, yang letaknya di ruang paling ujung dekat aula sekolah.

Langkahku semakin dekat dengan keberadaan David dan Bunga. Mau tidak mau, aku harus melewati mereka untuk menuju ke ruang kelas.

Aku melewati mereka tanpa menoleh sedikitpun, atau bahkan menanggapi panggilan David. Aku masih marah dengan kejadian kemarin, aku berusaha menahan amarahku saat melihat David.

David mengejarku dan dia meraih tanganku sambil berkata;

" Maafkan aku Lusi, aku mencintaimu."

Seketika wajahku dan jantungku terasa kaku mendengar ucapannya.

David berteriak dengan kencang, dia berseru;

"Teman-teman, aku mau kalian dengar. Aku mau kalian jadi saksi, saat ini aku ingin mengatakan kalau aku mencintai Lusi."

"Wanita yang aku cintai adalah Lusi, bukan Bunga. Aku dan bunga tidak memiliki hubungan Apapun. Cintaku hanya milik Lusi."

"Kenapa ada laki-laki segila ini, selalu bertindak semaunya sendiri." kataku dalam hati.

EPISODE 3 MENCOBA MENERIMA

Aku terdiam, tanpa sadar kalau David terus memanggil namaku.

David menciumku secara tiba-tiba sehingga membuatku marah.

"Apa yang kamu lakukan padaku david?😠aku bahkan belum jadi pacar kamu."

"Walaupun kita berpacaran nantinya, tapi tetap saja kamu tidak bisa berbuat semau kamu.😢😢😢😢😢😢😢Kau tahu, ini ciuman pertamaku." Kataku dengan marah dan menahan malu.😢😢😢

"Apakah semudah itu kamu mencium orang??"

"Bagiku sebuah ciuman sangatlah berharga."

"Aku benci kamu!!"

Karena marah, kutinggalkan David yang masih duduk.

Air mataku mengalir membasahi wajahku. Hatiku terasa sakit, kenapa dia dengan mudah mencumbu perempuan?

Bel pulang sekolah pun berbunyi;

"TENG TENG TENG."

Aku langsung keluar kelas, aku sengaja menghindar dari David.

Tapi, usahaku sia-sia saja. 😔 David mengejarku dan menarik tanganku.

Dia menarikku dengan paksa, menuju ke ruangan kelas yang kosong. Dia menutup pintu dan berdiri mendekatiku, sehingga membuatku berdiri di ujung dinding.

Dia terus mendekatiku, tanpa menyisakan jarak diantara kita. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang memburu di samping telingaku.

David menggenggam tanganku dan mengatakan:

"I Love You." ucapnya lirih.

Dia mencumbuku, membuatku hampir kehabisan nafas karena ulahnya.

Air mataku mengalir, dan hatiku bergejolak. Antara merasa senang mendengar isi hati David dan sedih karena dia terus mencumbu tanpa seizinku.

"Lusi, aku mencintai kamu. Kumohon jadilah pacarku, aku janji akan selalu menjaga kamu Lusi."

"David, apa kamu yakin kalau kamu benar-benar mencintaiku? Atau, kamu hanya menjadikanku tempat pelarianmu??"

"Percayalah Lusi, aku tulus padamu.mau ya sayang???" 😘😘😘😘

"Iya, aku mau."

David begitu senang. Dia langsung mencumbuku, lagi dan lagi.😔

David kemudian mengantarkanku pulang kerumah, sepanjang perjalanan dia terus menggandeng tanganku. Terlihat keceriaan dan kebahagiaan diwajah kita berdua.

"Sayang." Panggil David.

Kata-kata itu masih terasa asing di telingaku🤭

"David, berjanjilah padaku. Kalau kamu tidak akan pernah menyakitiku. Dan kamu juga akan mencintaiku dengan sepenuh hatimu."

"Iya, aku janji padamu sayang."

Tak terasa, kita hampir sampai ke rumahku. Akan tetapi, Bunga tiba-tiba muncul dihadapanku. Dia menampar wajahku dengan keras, sontak membuatku terkejut dengan apa yang Bunga lakukan padaku.

Sebuah tamparan yang menyakitkan, membuat pipiku terasa perih.

"Bunga, apa yang kamu lakukan?"

David terlihat begitu marah, dia berusaha membalas perbuatan Bunga. Akan tetapi, ku tahan tangan David.

"David, jangan. Tidak sepantasnya seorang laki - laki menggunakan tangannya untuk menyakiti perempuan."

David terdiam, dan kemudian dia berkata:

"Maafkan aku Lusi, semua karena aku. Kamu jadi menerima semua perlakuan tak adil ini.😢

Bunga: "Lusi, aku benar benar nggak nyangka kalau kamu merebut pacarku. kamu itu sahabatku, dasar kamu perempuan murahan. Tidak tahu malu, orang miskin saja belagu. Kamu itu, tidak ada apa apanya kalau dibandingkan denganku.

David:" Diammmmmmmm!!!!!! apa aku tidak salah dengar? coba ulangi sekali lagi!!! siapa yang kamu bilang pacar kamu???? kita tidak pernah memiliki hubungan apapun!!!! Tidak ada kata jadian diantara kita!!"

"Kamu yang terus saja mengejarku. Bahkan orang tua kamu juga ikut-ikutan."

"Aku sudah benar benar muak dengan kalian. Hentikan semua ini!!!! dan ingat kamu Bunga, jangan sekali-kali kamu menghina, mengancam ataupun melayangkan tanganmu ke wajah Lusi lagi!!"

"Karena, aku tidak akan segan-segan membalas perbuatan kamu. Ingat itu!!"

Haiiiii teman-teman, terimakasih banyak atas dukungannya. Ini novel pertamaku di noveltoon semoga kalian suka ya.🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Bantu vote, like dan comment masukannya ya. Terimakasih 🙏🙏🙏

Oh iya, ada yg belum aku infokan. Nama tokoh laki-laki dalam novel ini bernama Gerry David, dan tokoh wanita bernama Angelica Lusiana.

Episode 4 .HATIKU PERIH

Lusi POV

Setelah kejadian kemarin, aku jadi berpikir. Apakah keputusanku sudah benar, dengan menerima David sebagai pacarku?

Aku merasa, akan ada hal buruk terjadi padaku setelah ini. Entah kenapa, pikiran buruk ini tiba-tiba muncul dalam benakku.

Aku belum terlalu dalam mengenal David. Walaupun, aku sebelumnya sudah berteman dekat dengan dia.

Semoga saja, dia benar-benar tulus mencintaiku. Dan semoga cintaku padanya membawa hubungan kita ke arah yang baik.

"TENG TENG TENG." bel masuk berbunyi, dan pelajaranpun dimulai.

Aku duduk di bangku paling belakang, karena memang giliranku untuk mendapatkan posisi dipaling belakang.

Dan David duduk di depanku, Kita mengikuti pelajaran dengan serius.

Setelah jam pelajaran pertama selesai, David tiba-tiba memindahkan tasnya. Dia meletakkan tasnya di sebelah tempat dudukku. Dan dia meminta teman sebangkuku untuk bertukar tempat dengan dia.

Selalu ada dia, dimanapun aku berada. Seperti surat dan perangko, yang selalu tak terpisahkan.

Pelajaran berikutnya pun dimulai, David terus berbuat konyol. Dia memegang tanganku, dan terus melihat ke arahku. Dengan wajah yang serius, mirip seperti harimau kelaparan.

Saat jam istirahat berbunyi, aku keluar kelas sendiri meninggalkan David dikelas. Dia tidak mau ikut, karena mengantuk dan memutuskan untuk tidur sebentar.

Diluar kelas, aku berkumpul bersama dengan teman-teman yang lain. Kita asyik mengobrol dan tertawa bersama. Tanpa kusadari, kulihat Bunga dan teman-temannya sedang mengobrol di depan ruang kelas 2 A. Mereka mengobrol sambil menunjuk ke arahku.

Aku tidak tahu apa yang sedang dia bicarakan. Akan tetapi, firasatku berkata bahwa ini pasti bukan hal yang baik.😔 Dan benar saja, selang beberapa menit Bunga dan teman-temannya menghampiriku. Mereka tiba-tiba berteriak menjelek-jelekanku.

Mereka mengatakan bahwa aku perempuan murahan. Perempuan yang tidak tahu malu karena merebut pacar teman sendiri.

Mereka juga mengatakan kalau aku bodoh. Mau saja aku dijadikan bahan taruhan oleh David .

Aku terdiam, dan dibuat bingung karena ucapan mereka. Apa maksudnya David menjadikan aku bahan taruhan??

Apakah semua ini benar??

Sebagian temanku membela dan sebagian lagi pergi meninggalkanku, karena mereka tidak ingin terlibat.

"Bunga, katakan padaku. Apa maksud perkataan mereka kalau aku bahan taruhan?

Bunga hanya tertawa sinis padaku.

"Ini belum seberapa Lusi, masih banyak lagi yang akan kamu alami." kata Bunga.

Bel masuk berbunyi, aku kembali ke kelas dengan wajah muram. Penuh pertanyaan di kepalaku.

Aku duduk kembali disamping David, dan kubangunkan dia perlahan-lahan.

ku tatap wajahnya dengan tatapan penuh tanya. Hatiku perih, memikirkan semua yang dikatakan teman-teman Bunga.

Apakah benar yang mereka katakan? rasanya, ingin sekali kutanyakan pertanyaan ini pada David. Akan tetapi, bibirku serasa terkunci dan sulit untuk bicara.

Sakit sekali rasanya, kalau semua benar. Cintaku pada David benar-benar tulus.

David terus fokus memperhatikan pelajaran, dia tidak tahu, apa yang terjadi padaku. Setelah jam pelajaran usai. Aku berkata pada David, kalau aku akan pulang terlebih dahulu. Aku berkata padanya, kalau aku ada janji dengan mama. Untuk menjenguk saudaraku yang sedang sakit.

David pun mengangguk.

Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di sebelahku. Dari dalam mobil, keluarlah seorang laki-laki paruh baya.

Dia berkata: "Kamu Lusi kan?"

"Iya om, ada apa ya?"

"Aku papanya Bunga, kamu berani-beraninya menyakiti anakku. Sampai hati kamu mengambil pacar anakku."

"Benar-benar perempuan murahan kamu, tidak tahu malu. Keluarga kamu itu keluarga miskin, aku kenal dengan orang tua kamu juga."

"Benar-benar buat malu orang tua kamu saja."

"Ikut om masuk ke mobil."

Aku merasa kaget dan sedih mendengar kata-kata dari papanya Bunga.

Awalnya aku menolak untuk ikut mobil papanya Bunga. Akan tetapi, papa Bunga berkata kepadaku:

"Kalau kamu tidak mau mama kamu di permalukan lebih lama lagi, ikut aku sekarang ke rumahmu!"

Sontak, kata-kata papa Bunga membuat aku takut.

"Apa maksudnya semua ini???" kataku dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!