Pagi itu seperti hari biasa yg dilalui dengan tentram, setiap orang melakukan aktivitas nya masing masing, banyak orang berlalu - lalang mencari kesibukan masing-masing. ada yg sedang mengeluh, ada pula yg sedang bahagia, bagaimana orang tersebut menyikapi nya. aku juga berhak untuk bahagia ...
"Hey pagi-pagi udah ngelamun,awas kesambet lu!!."
ucap salah satu temannya, sambil menepuk pundak temannya.
"Lah..lu mah bikin kaget aja Ky.."
ucap Chika, sambil mengelus dadanya.
" Lah, emang gw setan!!."
ucap Rizky kesal.
" Udah, tapi gw mau tanya nggak biasanya lu masuk pagi chi, ada angin apa?."
ucap Sisil, sambil menopang dagunya, rasa ingin tau nya mulai keluar lagi.
Chika menarik nafasnya dan tersenyum kepada kedua temannya, dia tidak ingin temannya tau apa yg menimpa dia pagi ini.
" Nggak ada apa-apa kok, Sil."
ucap Chika sambil tersenyum.
"Kalau ada masalah cerita aja chi, jangan di pendam sendiri."
ucap Sisil. yg dari tadi mengamati gelagat Chika.
"Beneran gw nggak apa apa kok, percaya deh." ucap Chika. yg sedang meyakinkan sisil.
Sisil termasuk teman yg selalu peka terhadap sekeliling nya, Tapi kali ini Chika berharap sisil tidak mengetahui kalau Chika bohong.
" Tapi kalau ada masalah cerita ya, kita selalu ada buat lu Chi."
ucap Sisil.
"Iya, thanks banget ya."
ucap Chika.
Sedangkan temannya satu lagi masih diam aja tidak mengerti apa yg sedang dibahas oleh kedua temannya, ya dia adalah Rizky.
" Lu berdua lagi pada ngomong apa?".
ucap Rizky bingung.
" Duh, lu telmi banget sih Ky."
ucap Sisil kesal.
" Ehh gw nggak telmi ya, gw cuma rada telat aja mikirnya."
ucap Rizky, membela dirinya sendiri.
" Ya ampun Ky."
ucap Sisil yg kelewat bingung mendengar jawaban dari teman nya yg satu ini.
Chika hanya tersenyum mendengar kedua sahabatnya yg sedang berdebat, dia berpikir mungkin kalau hari ini tidak ada kedua sahabatnya, apa mungkin gw masih bisa tersenyum??
" lah kok ngelamun lagi sih chi?"
ucap rizky.
" gw nggak ngelamun kok ky, cuma lagi mikir aja kenapa gw bisa temenan sama lu yah" ucap Chika bercanda. yg berhasil membuat Rizky terdiam dan langsung cemberut.
" hahahhahahhaha"
sisil tertawa terbahak-bahak.
" wah sakit perut gw, ky ohhh ky..."
ucap sisil yg sekali kali masih tertawa yg melihat wajah teman nya yg kesal.
Rizky hanya memanyunkan bibirnya, dan sesekali mendengus kesal, apa yg salah coba kan Rizky cuma nanya doang.. pikirnya
" udah sil, jangan ketawa mulu tuh liat anak orang manyunnya ampunn deh"
ucap Chika sambil tersenyum, sekali kali menggeleng kan kepalanya.
Di sisi lain.
" Ayahhhhhhhh!!!"
ucap seorang gadis kecil
" iya knp sayang".
ucap seorang lelaki paruh bayah yg mungkin adalah ayahnya.
" ayah aku pengen jalan jalan"
ucap gadis kecil itu.
" kamu mau jangan kemana sayang, putri ayah yg cantik?"
ucap laki laki paruh baya itu, sambil tersenyum dan mengelus lembut rambut putri nya.
" alea pengen maen ke taman yah, boleh ya, pleaseee"
ucap alea sambil merapatkan kedua tangannya.
" bukan nya ayah ingin melarang kamu sayang tapi ayah takut kamu kenapa Napa, diluar sana banyak orang yg jahat"
ucap ayah nya
" tapi alea pengen maen yah, boleh yah sekali ini aja...boleh ya boleh!".
ucap alea sekali lagi memohon ke ayahnya
" ok tapi main nya jangan lama lama ya sayang"
ucap ayahnya sambil tersenyum
" siap bos"
ucap alea sambil memberi hormat dan tersenyum bercanda.
" ya udh ayah anter ya"
ucap ayah nya
" siap, alea siap siap dulu ya yah"
ucap alea yg berlari sambil cekikikan senang.
Memang baru hari ini alea bisa bermain ketaman, karena biasanya selalu dilarang oleh ayahnya.
" siap kan bodyguard yg memantau dari jauh karena hari ini saya akan pergi bersama putri saya ke taman"
ucap lelaki paruh bayah tersebut
" baik tuan alex"
ucap salah satu anak buahnya
" apa kalian sudah menemukan dia?"
ucap tuan alex
" maaf tuan kami belum menemukannya" ucap salah satu bodyguard nya sambil menunduk kan kepalanya karena takut.
" selama ini sebenarnya apa yg kalian lakukan, sudah berapa belas tahun dia menghilang hah, apa kalian semua ingin mati!"
ucap Alex amarahnya sudah memuncak.
Alexander axilo adalah seorang CEO terkenal yg mempunyai perusahaan paling besar di daerahnya. tapi semua itu hanya untuk menutupi identitasnya aslinya yg tidak lain adalah seorang mafia Rubah hitam yg paling ditakuti. Sekarang laki laki paruh baya tersebut sedang mencari anak dan istrinya yg pergi entah kemana. blm ada kabar sampai sekarang.
" ayah ayo..alea udah nggak sabar"
ucap gadis kecil yg bergelayut manja ke ayahnya
Alex menutup matanya dan menarik nafasnya untuk menenangkan dirinya, dia tidak ingin putri nya yg satu ini merasa ketakutan dan tidak nyaman berada disisinya.
" baik, nanti alea harus janji ke ayah jangan main jauh jauh ok"
ucap Alex sambil menunjuk kelingkingnya.
" ok alea janji"
ucap gadis itu tersenyum manis sambil memberi janji kelingkingnya.
Disisi lain
" CHIKaaaaaaaaaa!"
teriak Rizky yg membuat teman sekantin pada melihat ke Rizky dengan pandangan tak suka dan kesal
" ya ampun ky, nggak usah teriak teriak juga kali gw denger kok"
ucap Chika yg melanjutkan makan basoknya
" lu berdua kenapa ninggalin gw dikelas sih" ucap rizky sambil duduk dan mendengus kesal.
pletakk... sisil menjitak kepala Rizky dengan keras
" aduh sakit wey"
ucap rizky meringis sambil mengelus kepalanya.
" makanya kalau tidur itu jangan kaya kebo Napa, dibangunin susah bener"
ucap sisil
" dih gw nggak tidur kaya kebo kok. gw kan kalau tidur kaya putri salju tidur damai dan cantik hehhe"
ucap rizky sambil mengelus pipinya.
sisil hanya menggeleng kan kepalanya.
sedangkan chika hanya tersenyum mendengar dua sahabat nya yg selalu berdebat dimana pun.
" udah udah Sono pesen deh..."
ucap Chika
" ih males gw mau minta ke lu aja chi"
ucap rizky manja.
" dihhh wey lu masih normal kan ky"
ucap sisil geli.melihat tingkah sisil yg bergelayut manja ke Chika.
" biarin Wee" ucap rizky sambil menjulurkan lidahnya." Chika aja nggak marah gw manja kaya gini kok, bener kan chi?"
sambung rizky sambil berkedip kedip.
Chika hanya mengangguk kan kepalanya dan tersenyum melihat tingkah sahabatnya satu ini yg rada rada.
" ya ampun chi, kalau gw jadi lu gw jitak tuh anak sampai ngelepasin gw ihhh"
ucap sisil merinding melihat Tingkah Rizky.
" dah biarin aja sil mungkin ni anak obatnya lagi habis stoknya, heheh"
ucap Chika sambil tersenyum.
kantin semakin ramai karena ada Selena and the geng.yup mereka tukang gosip.
" hey tau nggak sih kalian?"
ucap Selena
" tau apa sel?"
ucap salah satu temannya
" denger denger sih ini mah ya" ucap Selena. " ada salah satu anak murid dari sekolah kita yg tinggal dilingkungan PSK, dan ditambah lagi katanya dia itu anak haram"
sambung Selena sambil melirik ke arah Chika.
"denger denger sih ini mah ya" ucap Selena. " ada salah satu anak murid dari sekolah kita yg tinggal dilingkungan PSK, dan ditambah lagi katanya dia itu anak haram"
sambung Selena sambil melirik ke arah Chika
###############################
seperti tersambar petir disiang bolong. itu yg dirasakan Chika sekarang, bagaimana tidak hanya sahabatnya yg tau kalau dia hidup dilingkungan PSK, tapi ibunya bukan lah seorang pelacu\* , dia hanya seorang tukang warung, dan Chika yakin kalau dia bukan anak haram seperti yg Selena ucap kan.
Chika ingin rasanya marah dan mencaci maki perempuan yg bermulut ember itu, tapi kalau gw melakukan hal tersebut apa bedanya gw sama Selena. itu yg ada di benak chika.
" chi, itu si mulut cabe tau dari mana"
bisik sisil
Chika hanya menghela nafasnya kasar, tidak peduli gimana pun caranya Chika berbohong ujung ujungnya pasti ketahuan.
" nanti gw jelasin pas pulang ya sil"
ucap Chika lemas
" ya udh nanti pulang gw anter lu deh ok"
ucap sisil menenangkan Chika
" ok thank udh ngertiin gw, apa daya gw kalau lu berdua nggak ada"
ucap Chika sambil tersenyum dan memeluk kedua sahabatnya dan pergi dikantin
" chi yg sabar ya"
timbun Rizky
" nggak biasanya lu langsung connect ky". ucap sisil
" dih emng gw selalu langsung connect cuy" ucap rizky membanggakan dirinya.
" baru juga dipuji gitu doang, langsung terbang aja awas tuh atas sekolah bocor" . ucap sisil asal.
" mana bisa gw terbang, gw kan nggak punya sayap".
ucap sisil dengan polosnya.
" ampun gw mah, knp gw bisa temenan sama lu sih ky, kagak nyambung sumpah".
ucap sisil, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Bell pulang pun berbunyi
" mau kemana habis ini".
ucap rizky.
" pulang".
ucap sisil dan Chika berbarengan
" yahhh, nggak seru, emang Chika nggak latihan taekwondo lagi?"
ucap rizky
" hari ini mah nggak ky, mungkin besok! emangnya kenapa?"
ucap Chika pura pura tidak tau.
Chika ikut latihan taekwondo dari dia SD, ditempat latihan biasanya kedua sahabatnya selalu ikut dan yg selalu bersemangat adalah Rizky anyatunnisa , dia sudah lama suka dengan teman Chika yg bernama Andi Saputra.
" bilang aja lu mau ketemu ka Andi ku"
goda sisil. Rizky yg diusilin temennya langsung kesal dan cemberut.
" kalau cemberut mulu nanti cantik nya hilang loh"
ucap Chika
" kalau cantik gw ilang chi, gw pengen wajah dan tubuh gw kaya lu cantik sempurna aduhai"
ucap rizky sambil mengelus pipinya dan tersenyum sendiri.
" sekarang gw yakin kalau lu bener bener gila ky"
ucap sisil sambil menggeleng kepalanya.
" apaan sih, lagi enak ngehayal malah direcokin, huhh"
ucap rizky
" dahhhh udah, lu berdua itu kenapa kali ya nggak bisa akur gitu bentar"
ucap Chika sedikit kesal.
" nggak bakalan"
ucap mereka berdua kompak
" ampun deh lu berdua"
ucap Chika menggeleng kepalanya.
" ky ni udh sampai rumah lu"
ucap Chika
" nggak mampir dulu?"
ucap rizky
" nggak, lain waktu aja ok"
ucap Chika
" ok, hati hati di jalan ya lu berdua".
ucap rizky
" iya"
ucap Chika sambila berlalu pergi dengan sisil.
Chika dan sisil berjalan berdua, tidak ada yg memulai pembicaraan tiba tiba.
" Chika, bisa dijelasin"
ucap sisil.
Chika berhenti berjalan dan menarik nafasnya .
" kita cari tempat yg enak untuk ngobrol yuk" ucap Chika sambil jalan menuju taman mereka berdua duduk di bangku.
" sil, lu tau kan kadang gw sering main sama anak anak yg dilingkungan rumah gw".
ucap Chika. sisil hanya mengangguk kan kepalanya," malam itu ternyata ada razia sil, dilingkungan gw, mungkin karena orang sekitar lingkungan yg lain kurang nyaman dengan lingkungan gw mungkin mereka yg lapor atau gimana gw nggak tau lah" .sambung Chika.
" terus Selena bisa tau lu ada dilingkungan itu gimana ceritanya?"
ucap sisil.
" nah setelah ada razia itu gw ikut ketangkap juga sil, padahal gw udh jelasin kalau gw bukan PSK, temen yg disana juga pada jelasin kok, tapi mereka nggak percaya sil"
ucap Chika pasrah mengingat kejadian semalam." disana gw ketemu om wiliam" sambung Chika.
" maksud lu om wiliam ayahnya si selena!?" ucap sisil memastikan.
" ya gitu, malam itu mungkin malam sial gw, ternyata om wiliam kesana bukan sendiri doang tapi sama Selena juga"
ucap Chika, yg kali ini sudah menunduk kan kepalanya karena sedih.
" wah...gw ngerti kayanya itu anak berasumsi kalau lu anak seorang pelacu* dan seorang anak haram yg tinggal dilingkungan PSK gitu" .
ucap sisil memastikan, Chika hanya mengangguk kan kepalanya.
sisil langsung berdiri dan mondar mandir.
" ini nggak bisa dibikin chi, lu tau sendiri kan itu anak ngomongnya nggak pernah disaring" ucap sisil uring uringan.
" udah lah nggak apa apa kok sil, udah biasa nanti juga kaya dulu, gw udh kebal kok soal urusan kaya gitu mah, yg penting kan ada temen temen gw yg selalu dukung gw"
ucap Chika sambil tersenyum
" gw mah nggak pernah habis pikir, lu kok bisa sabar banget sih chi"
ucap sisil yg sudah memeluk Chika erat.
" namanya juga hidup sil, tinggal jalanin aja" ucap Chika menenangkan sahabat nya.
apa gw nggak berhak untuk bahagia itu yg selalu dipikirkan oleh Chika
Disisi lain
" Ayahhhhh alea mau ice cream boleh.." ucap alea.
pak Alex hanya tersenyum dan mengangguk kepalanya, dan menyuruh salah satu bodyguard nya untuk membeli kan ice cream rasa coklat.
" ini ice cream pesanan tuan putri ayah yg paling cantik"
ucap ayahnya
" makasih ayah, ayah paling hebat hehhe"
ucap alea sambil memakan ice cream nya
drrrtt drtttt
" sayang ayah angkat telpon sebentar ya kamu jangan kemana mana ok"
ucap pak Alex
" siap yah"
ucap alea, sambil memakan ice cream nya.
" hallo" ucap Alex
"........"....
" hallo ini siapa, jangan bercanda"
ucap Alex
".....".....
"hallo jika tidak kepentingan saya tutup kembali"
ucap Alex yg mulai kesal
" tuan Alexander axilo sudah lama"
ucap orang diseberang sana
" kau keparat penghianat kau sembunyikan istri dan anak ku dimana?"
ucap Alex yg mulai geram karena sudah tau siapa orang yg diseberang sana yg sedang menelepon.
" aku tidak pernah menyembunyikan istri mu atau anak mu sama sekali, demi tuhan Lex" ucap laki laki paruh baya disebelah sana
" jika bukan kamu yg menyembunyikan anak dan istri ku terus siapa Ando winanta"
ucap nya suaranya mulai meninggi
" kamu memang bodoh Lex, kamu mencintai istri mu tetapi malah lebih memilih wanita sialan yg selalu bersama mu, kamu memang gila Lex"
ucap Ando.
Ando winanta adalah sahabat tuan Alexander axilo tapi karena suatu kesalahan pahaman hubungan mereka menjadi renggang.
" maksud mu apa Ando"
ucap Alex yg penasaran
" coba kau tanyakan kepada wanita simpanan mu itu apa yg telah dia perbuat, jangan tanya gw kalau lu belum ada jawaban dari cewek itu"
ucap Ando dan mengakhiri panggilan nya
tuttt tuttttt. panggilan diakhiri
" maksud dia apa, setelah lebih dari 17 tahun dia baru memberi kabar, tapi maksudnya ini apa?"
ucap Alex bingung.
Alex berjalan sambil berpikir sebenarnya apa yg terjadi, apa maksud dari perkataan Ando tadi, tidak mungkin tiba tiba Ando menelpon seperti tadi jika tidak ada hal yg dia ingin beri tau, tapi apa?? belum selesai dengan wanita yg selalu menempel setiap saat dan sudah berapa kali aku usir tapi masih tetap menempel seperti ulat, sebenarnya apa yg kau sembunyikan dari ku wahai wanita siala*.
.
.
.
.
.
.
.
" maksud dia apa, setelah lebih dari 17 tahun dia baru memberi kabar, tapi maksudnya ini apa?"
ucap Alex bingung.
Alex berjalan sambil berpikir sebenarnya apa yg terjadi, apa maksud dari perkataan Ando tadi, tidak mungkin tiba tiba Ando menelpon seperti tadi jika tidak ada hal yg dia ingin beri tau, tapi apa?? belum selesai dengan wanita yg selalu menempel setiap saat dan sudah berapa kali aku usir tapi masih tetap menempel seperti ulat, sebenarnya apa yg kau sembunyikan dari ku wahai wanita siala*.
################################
Disisi lain
" mamah Chika pulang"
ucap Chika, sambil masuk kedalam kontrak rumahnya.
" kamu udah pulang nak, gimana sekolahnya lancar? "
tanya mamah nya yg bernama Sinta Widya Astuti.
" Alhamdulillah lancar mah, mamah udah makan belum?"
ucap Chika sambil menyalami tangan mamah nya
" belum, mamah lagi nunggu anak mamah yg cantik"
ucap mamahnya sambil tersenyum
melihat mamahnya tersenyum itu adalah obat yg paling manjur buat Chika.
" nanti aku masakin deh, mamah mau makan apa?"
ucap Chika, sambil mengikat rambutnya sembarangan dan memakai celemek.
" apa aja sayang mamah terserah kamu aja"
ucap mamah nya lembut,
mamah nya sudah beberapa hari ini sedang sakit dan tidak bisa beraktivitas secara leluasa karena badan masih lemas, sudah berapa kali Chika mengajak ibunya untuk cek ke dokter tapi mamahnya selalu menolak katanya pasti akan baikan ini cuma kecapean aja.
" mamah masakannya sudah siap"
ucap Chika yg sudah selesai memasak capcai dan ayam goreng.
" wah kayanya enak ni"
ucap mamah nya tersenyum lebar.
Chika hanya tersenyum manis menanggapi pujian dari mamahnya.
" mamah adalah penyemangat chika, jadi mamah harus sehat jangan sakit ya"
ucap Chika sambil memegang kedua tangan mamahnya
mamah nya adalah seorang pahlawan yg telah membesarkan Chika sampai sekarang.itu menurut Chika.
**flashback on
sekitar sepuluh tahun yang lalu....
seorang gadis kecil menangis karena teman temannya menjauhi nya dan melemparinya dengan tanah, sekali kali gadis kecil itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya, dia tidak ingin membalas perbuatan mereka karena gadis kecil itu selalu mengingat kalimat yg selalu diucapkan mamahnya.
" sayang, sebisa mungkin kamu jangan pernah menyakiti orang lain walaupun dalam bentuk kekerasan atau perkataan, karena itu nggak baik, tapi jika Chika melakukannya berarti Chika termasuk orang jahat sayang, jadi mamah harap kamu mengerti sayang" ucap mamahnya.
walaupun mamahnya tidak ada disekolah dia selalu mematuhi apa yg diucapkan oleh mamahnya..
plugg plugghh plugghh
chikaa tetap diam ditempat dia hanya meringis kesakitan dia menahan tangisnya, aku harus kuat, itu yg selalu diucapkan oleh dirinya.
" kamu ayahnya kemana?"
ucap seorang anak kecil yg membully Chika*
" kata ibu ku kalau seseorang lahir nggak punya ayah berarti ayahnya nggak suka sama dia" sambung temannya yg lain
" berarti kalau dia lahir tanpa ayah anak haram dong"
ucap salah satu temannya.
" kalau anak haram berarti dia nggak tau sebenarnya siapa ayahnya dong, ihh kok gitu" ucap salah satu teman perempuan
" aku dengar dari mamah ku katanya aku harus ngejauhin Chika karena ibunya seorang pelacu* dan dia anak haram"
timpal seseorang.
" ih yg bener kamu berarti selama ini kita main sama anak seorang pelacu*"
ucap seorang anak yg merasa sedikit jijik.
Chika yg mendengar mamahnya dijelek jelek kan tidak bisa menahan amarahnya. chika langsung berdiri dan menarik kerah anak murid yg mengatakan mamah seorang pelacu.
" mamah ku bukan seorang pelacu".
ucap Chika
buk..bukik bughhhh
arghhh bughhhh bughh
" mamah ku bukan seorang pelacu*"
ucap chika, sambil melepaskan kerah teman nya yg habis dia pukuli.
" lain kali jaga ucapan mu, lu bisa hina gw , tapi sekali lu hina mamah gw, jangan harap lu bisa lepas"
ucap Chika kecil sambil jalan gontai.
esok paginya orangtuanya yg di pukul oleh Chika datang karena anak sakit.
" pak kepala sekolah saya meminta permohonan, anak saya dipukul sampai babak belur oleh gadis kecil yg bernama Chika"
ucap ibu orangtuanya murid
" baik sebentar saya panggil anaknya dulu ya Bu"
ucap kepala sekolah
Chika yg dipanggil pak kepala sekolah langsung datang dan menanyakan ada apa
" selamat siang pak"
ucap Chika
" Chika kamu boleh duduk dulu nak"
ucap pak kepala sekolah.
"Chika bapa mau nanya tapi kamu harus jawab jujur ya"
ucap pak kepala sekolah. Chika hanya menganggukan kepalanya.
" apa kamu memukul teman mu?"
tanya pak kepala sekolah, Chika hanya mengangguk sebagai jawaban nya
" kamu kenapa pukul anak saya, anak saya salah apa?"
kata ibu orang tua wali murid
" ibu boleh tenaang sebentar"
ucap pak kepala sekolah.
" baik pak"
ucap ibu tersebut
" boleh bapa tau kenapa kamu mukul temen kamu?"
tanya pak kepala sekolah lembut
"..."
tidak ada jawaban dari Chika dia hanya menunduk an kepalanya.
" Chika bapa tau kamu anak yg pintar, jadi bapa mau tanya, kamu kenapa mukul teman kamu?"
ucap pak kepala sekolah
"..."..
untuk kedua kalinya Chika hanya terdiam
" Chika kalau kamu masih diam terpaksa bapa akan panggil ibu mu kesekolah besok bagaimana"
ancam pak kepala sekolah.
Chika langsung terdiam dan berpikir sejenak akhirnya dia mengangkat kepalanya dan menjelaskan semuanya.
kedua orang tua langsung saling berpandangan satu sama lain
" kalau seperti ini yg salah adalah anak saya. maafkan anak saya Rendy ya Chika tolong jangan diambil hati dengan ucapannya ini" ucap ibunya
" baik Bu nggak apa apa salam untuk Rendy juga ya Bu semoga lekas sembuh"
ucap Chika
" iya makasih ya Chika. panggil aja Tante maria ok"
ucap Tante Maria
" baik Tante"
ucap Chika sopan
ketika diluar.
" kamu harus kuat jangan dengerin ucapan orang Tante yakin mamah kamu orang yg baik, karena kamu juga baik, kalau untuk ayah
mu jangan terlalu dipikirkan karena tidak ada orang tua yg tidak menginginkan anaknya sayang"
ucap Tante Maria.
flashback off**
" chika..Chika Chika sayang"
ucap mamahnya menggoyang kan kedua bahu anaknya
" eh iya mah kenapa?"
ucap Chika sambil celingukan seperti orang bingung.
" kamu kenapa apa kamu lagi sakit"
ucap mamahnya.
" nggak kok mah, cuma lagi kepikiran sesuatu aja"
ucap chika
" kalau ada masalah apa apa cerita sama mamah, jangan dipendam sendiri"
ucap mamahnya sambil mengelus rambut Chika dengan lembut.
" mah Chika takut kalau mamah ninggalin Chika"
ucap Chika, sambil memeluk mamahnya.
tanpa Chika sadari terkadang dia manja dan menjadi cerewet ketika bersama mamahnya. mamahnya hanya tersenyum melihat tingkah laku anaknya yg satu ini terkadang Sinta berpikir anaknya bisa manja seperti ini hanya ketika berdua dengan ibu tapi jika banyak orang dia hanya diam seribu bahasa. seperti manekin berjalan.
" mamah akan selalu ada disisi mu sayang, tapi jika suatu hari mamah nggak ada kamu harus kuat, kamu harus mau bersosialisasi dengan orang lain ok"
ucap mamahnya
" baik mah, tapi emang nya mamah mau pergi kemana, emang nya mamah nggak suka ya tinggal sama Chika?, apa Chika terlalu ngerpotin mamah, apa mamah nggak bangga sama Chika gara gara nggak menang lomba cerdas cermat"
ucap Chika menundukkan kepalanya.
sifat asli Chika yg hanya diketahui beberapa orang saja termasuk sahabat nya dan mamah terkadang bisa membuat orang kaget siapa sangka putri es bisa berbicara panjang lebar.
" Chika dengerin, mamah nggak pernah marah atau pun benci sama Chika, Chika putri mamah satu satunya harta mamah yang paling berharga, anak mamah yg paling pintar dan cantik mamah nggak pernah sedetikpun merasa tidak bangga dengan anaknya sayang"
ucap mamahnya panjang lebar, karena ibunya tau kalau anaknya keras kepala.
" lah kalau kaya gitu kenapa mamah ngomong kayak gitu??" ucap Chika polos,
" nanti juga kamu tau sayang"
ucap mamahnya
padahal Chika sudah tau maksud perkataan mamahnya, hanya untuk sekarang Chika blm bisa nerima,.
jika mamah meninggal atau apapun itu aku tidak tau akan jadi seperti apa, itu ucapan yg ada dibenak Chika.
.
.
.
.
jangan lupa like
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!