Pagi pagi seperti biasanya Alisa masih enggan membuka matanya , meskipun para maid sudah mengetuk pintunya beberapa kali.
"Nona .... nona .... sudah jam tujuh pagi, apakah nona tidak kuliah?? "tanya salah seorang maid yang saat ini tengah berada di depan pintu kamar tersebut.
"Nona... nona ... " silih berganti para maid terus mengetuk pintu kamarnya.
Ya... memang begitu kebiasaan Alisa setiap hari, ber manja-manja ria tanpa menghiraukan sekitarnya.
Hanya belanja dan clubing yang setiap hari dia lakukan, dia juga tidak pernah menuruti semua kata-kata papa dan kakek nya.
Tak lama setelah itu para maid pun turun menuju meja makan untuk menemui majikannya tersebut.
" Maaf tuan, Nona Alisa sampai sekarang belum juga bangun.
Saya sudah berulang kali mengetuk pintu kamar nona, tapi nona tidak bangun bangun juga Tuan."seru salah satu maid.
" Ya sudah, kalian boleh pergi, biar aku saja yang membangunkannya."
"Baik tuan", jawab dari salah seorang maid dirumah itu.
Para maid itu pun pergi satu persatu untuk kembali mengerjakan pekerjaannya.
Tak lama kemudian Kakek datang menuju meja makan.
"Ada apa Ardi ??" tanya kakek yang duduk di kursi utama di ruang makan tersebut.
"Tidak apa-apa pa, tapi Alisa sampai sekarang belum bangun, padahal ini sudah hampir pukul tujuh pagi."
"Mau jadi apa anak itu"!, Geram kakek yang sudah tidak tahu bagaimana cara agar dapat merubah sikap sang cucu.
"Itu adalah hasil kamu yang terus memanjakannya secara berlebihan, tanpa dia mengerti cara menghargai waktunya sendiri"
" Maaf kan aku pa... ini semua memang salah ku, aku terlalu memanjakannya."
"Aku tidak mau Alisa berperilaku seperti ini selamanya.
Aku mau dia menjadi gadis yang mandiri, gadis yang bertanggung jawab dan bisa membanggakan ku nanti.
Tidak seperti ini pah yang tiap hari dia pulang malam bersama teman temannya, Dan sejujurnya aku tidak terlalu suka dengan laki laki yang sering bersama Alisa, apa papa tahu???" Tanya Ardi .
"Iya aku tahu Ardi. dia itu cuma mau memanfaatkan Alisa saja, aku sudah menyelidikinya, tinggal kita sekarang bagaimana bisa menyadarkan Alisa."
"Dan sekarang apa yang bisa kita lakukan untuk bisa merubah Alisa pa..???" tanya papa Ardi.
"Aku belum tau Ardi.. Nanti akan ku pikirkan bagaimana caranya,
aku mau keluar sebentar untuk sekedar melihat kantor cabang kita" Ucap sang kakek sambil beranjak dari kursinya
"Baik pa, hat-hati dijalan" Jawab Ardi sambil mencium tangan kakek Bagas.
Kakek pun keluar dari rumah utama menuju salah satu kantor cabangnya dan kemudian dilanjutkan menuju kantor pusat, tempat papa Ardi memimpin perusahaan tersebut.
"Selamat pagi Tuan sepuh..."
Ucap pak Dirman, sopir dari kakek Bagas. Sambil membuka kan pintu mobil mang Dirman bertanya kepada majikannya.
" Pagi ini tuan mau kemana??" tanya mang Dirman
"Antar kan aku ke "Bachtiar group cabang" "
"Baik tuan sepuh..."
Mobil yang ditumpangi kakek pun berjalan membelah padatnya jalanan ibukota pagi ini.
Didalam mobil kakek hanya berdiam diri dan nampak memikirkan sesuatu,
"Permisi tuan, apakah anda sedang memikirkan sesuatu??" tanya mang Dirman
"Aku sedang memikirkan cucuku Alisa, Dirman ??"
"Memangnya kenapa dengan nona Alisa tuan??"
"Aku hanya ingin suatu saat Alisa bisa meneruskan perusahaan ku, tapi melihatnya seperti ini, apakah dia pantas untuk menggantikan ku".
"Maaf tuan", Sela mang Dirman
"Saya rasa Nona Alisa cukup pintar untuk bisa memimpin perusahaan anda kelak tuan",
"Tapi sebaiknya nona Alisa harus dibimbing terlebih dahulu,Dan suatu saat nona Alisa akan berubah menjadi seperti apa yang anda inginkan tuan".
"Aku juga berharap begitu Dirman,
Semoga saja apa yang kuharap kan segera terwujud Dirman".
Tak berselang lama Mobil kakek Bagas telah sampai di salah satu kantor cabang miliknya.
"Selamat pagi Tuan sepuh..."
Ucap salah seorang Receptionist
"Selamat pagi juga..."
Kakek langsung menuju Lift khusus Presdir untuk sampai di ruang kantornya..
Ceklek... Suara pintu terbuka dan kakek langsung duduk di kursi kebesarannya.
Tampak kakek Bagas langsung menekan salah satu tombol d mejanya untuk menghubungi salah satu orang kepercayaannya di kantor ini.
"Segera keruangan saya" ucap kakek
"Baik pak" , ucap salah seorang dari sebrang ruangan utama Presdir.
Tok... tok ... tok...
"Masuk..." suara perintah dari dalam ruang Presdir tersebut.
" Ada yang bisa saya bantu pak??" tanya P. Wilman
"Wilman ... ada yang ingin saya bicarakan denganmu."
"Baik pak, ada apa...."
"Kau masih ingat cucuku Alisa....??"
sambil mengerutkan keningnya Wilman pun mengangguk..
"Iya pak , kenapa dengan nona Alisa.."
"Aku ingin merubah Alisa menjadi gadis yang disiplin, bertanggungjawab dan bisa membanggakan ku kelak.
dan harap harap dia bisa menjadi penerus "Bachtiar group" ..."
"Apa kamu punya ide agar cucuku bisa berubah wilman...???"
tanya kakek Bagas
"Maaf pak ... sepertinya tipe gadis seperti nona Alisa itu gadis yang manja dan selalu bertingkah seenaknya sendiri, Maaf pak Bagas atas ucapan saya."
"Tidak apa apa Wilman ... Lanjutkan...!!!"
"Nona Alisa harus bisa merasakan susahnya kehidupan, jika anda ingin agar nona Alisa bisa berubah menjadi apa yang d inginkan Anda." seru pak Wilman
"Jadi apa yang harus aku lakukan Wilman???"
"Sebaiknya tuan memberi sedikit pelajaran kehidupan untuk nona Alisa tentang pahitnya kehidupan tuan."
"Bagaimana caranya ???" tanya kakek Bagas antusias.
"Begini tuan, Kita semua tau jika Nona Alisa di kampus sangat dikenal sebagai putri orang terpandang di kota ini, jadi semua teman temannya pasti ingin menjadi teman dekatnya ."
"Kita tidak tau mana teman yang tulus dengan nya atau sekedar ingin memanfaatkan nya."
"Aku juga tahu Wilman, dan apa kamu tahu Wilman pemuda yang dekat dengan Alisa saat ini, aku rasa dia hanya ingin memanfaatkan nona Alisa saja."
"Apakah anda yakin tuan??" tanya Wilman.
"Aku sudah menyelidikinya Wilman, dan aku ingin dia menjauhi cucu saya dengan sendirinya."
"Tapi aku belum tau cara untuk memisahkan mereka Wilman."
"Apakah kamu punya rencana untuk itu Wilman???"
sambil mengerutkan dahinya untuk berpikir.
"Tuan saya punya rencana!!!"
"Apa itu ??" tanya kakek Bagas.
"Kita buat saja seolah olah perusahaan sedang bermasalah tuan, sehingga mau tidak mau tuan dan P. Ardi harus menjual semua aset yang anda miliki, dengan begitu Nona Alisa akan sedikit mengerti dengan keadaan keluarganya."
"Dan kita harus siap dengan emosi Nona Alisa Sewaktu waktu ketika dia sudah mengetahui ini, agar Nona Alisa tidak terlalu tertekan jadi sebaiknya tuan bicarakan secara hati ke hati dengan Nona Alisa."
"Meskipun ide ini sedikit agak tidak masuk akal, tapi percayalah tuan , cepat atau lambat nona Alisa akan bisa berubah seperti yang tuan harapkan."
Dengan sedikit berpikir akhirnya kakek Bagas pun mengangguk menyetujuinya.
"Terimakasih atas saran mu Wilman, semoga saja ini berhasil sesuai dengan rencana."
"Dan tolong kamu Carikan rumah yang sederhana untuk aku tempati dengan Ardi dan Alisa untuk sementara" , titah kakek Bagas.
"Baik tuan, saya akan menyuruh orang kepercayaan saya untuk melaksanakan tugas dari tuan."
"Dan jangan lupa, Rencana ini jangan sampai diketahui oleh Alisa, Baik tuan."
"Kalau begitu saya permisi kembali ke ruangan saya dulu tuan". seru P. Wilman sambil berdiri meninggal kan ruangan kakek Bagas.
Papa Ardi sudah berada didepan pintu kamar Alisa sambil menggedor gedor pintu kamar Alisa.
"Alisa ... Alisa... Bangun!!!"
terdengar dari dalam kamar Alisa, gadis itu seketika membuka matanya.
Sambil menggeliat dan berguling guling Alisa masih enggan beranjak dari tempat tidurnya yang empuk.
" Iya pah... bentar..."
"Alisa udah bangun nih", sambil merenggangkan otot nya, kini Alisa berjalan untuk membuka pintu kamarnya.
Ceklek... Nampak Alisa masih dengan wajah kusutnya keluar dari kamarnya,
"Ada apa pah ??? tanya Alisa"
"Alisa apa kamu tau ini jam berapa ???"
tanya papa Ardi, Nampak raut wajah papa Ardi tidak seperti biasanya menahan kesal.
"Pah ini masih pagi, aku masih ngantuk banget pah, Emang kenapa sih Papa pagi - pagi kok udah gedor - gedor pintu kamarku."
" Kenapa kamu bilang , apa kamu gak mau kuliah sekarang", tanya papa.
"Ya kuliah lah pah... emang kenapa sih..."
"Kamu tahu ini sudah hampir jam tujuh, tapi kamu masih enak enakan tidur".
"Alisa kan capek pah, kan tadi malem pulangnya malem banget sama teman teman jadi tidurnya agak telat", seru Alisa.
" Kamu itu anak gadis Alisa ... tidak seharusnya kamu bangun sesiang ini, mau jadi apa kamu" bentak papa Ardi.
"Kamu itu sudah dewasa bukan anak kecil lagi yang tiap hari harus di bangunin seperti ini".
" Apaan sih papa ini, kan aku cuma tidur pah, gak keluyuran" , jawab Alisa.
"Gak keluyuran kamu bilang, tadi malam kamu pulang tengah malam kemana saja kamu" , bentak papa!!
Dengan hati hati Alisa pun menjawab pertanyaan dari sang papa.
"Maafin Alisa ya pah, tadi malem kan ada acara ulang tahun Vina teman Alisa", jawab Alisa.
"Papa gak mau tau Alisa, tapi mulai hari ini kamu harus merubah segala kelakuan mu".
"Dan setidaknya kamu itu bangun pagi, sholat subuh terus belajar, gak kayak gini".
"Apa kata dosen kamu jika kamu terus datang terlambat ke kampus, Nilai kamu juga banyak yang turun, dulu kamu penurut tapi kenapa sekarang kamu jadi pembangkang seperti ini,
Papa malu Alisa ... papa malu!!"
"Tiap kamu datang telat papa terus di telfon oleh pihak kampus karena kelakuanmu kurang disiplin."
"Iya pah .. maaf Alisa gak bakalan ngulangin lagi deh..."
piiiss... sambil mengangkat kedua jarinya....
"Ya udah pah aku mau masuk dulu ya pah mau mandi dulu dan siap siap ke kampus".
"Cepetan papa tunggu di meja makan, kita sarapan sama sama."
"Baik pah", jawab Alisa.
Tak lama kemudian Alisa pun turun dan sarapan bersama papanya.
"Alisa...."
"Iya Pah.... "jawab Alisa.
"Hari ini biar papa yang nganterin kamu kuliah"
"Baik pah.." sambil menghabiskan sarapannya.
Perjalanan ke kampus tidak memakan waktu lama sekitar 30 menit dari rumah.
" Pah... Alisa kuliah dulu ya ",
sambil mencium punggung tangan papa Ardi
"Iya, belajar yang bener".
"Jangan buat ulah lagi kamu".
"Siap papa"
sambil mengangkat hormat tangannya .
"Assalamualaikum " ucap Alisa
"Waalaikum salam " jawab Papa Ardi.
Setelah masuki area kampus Alisa langsung di sambut oleh teman teman geng nya yang berjumlah 4 orang
Vina, Mery, Santi dan fira
"Hai Al..." seru teman temannya
"Hai juga girls..." jawab Alisa
"Eh. tumben nih seorang Alisa datang nya on time... "seru salah seorang teman Alisa.
'"Hmmm.... iya nih girls, gue tadi habis dimarah marahin tau Sama papa gue gara gara gue tadi malem pulang telat dari acara lu, Mana gue tadi malem di anterin Anton lagi, tapi untungnya papa dan kakek gue udah tidur jadi gak tau gue pulangnya sama siapa."
"Maafin gue ya Al, gara gara gue Lo kena marah sama papa Lo,
Iya gak papa, santai aja lagi, gue mah udah biasa."
"Mungkin papa lo pingin Lo itu berubah Al.."
"Mungkin juga sih..."
"Tp gak tau ah, gue jadi pusing nih,"
"Eh ke kantin yuk gue laper nih belom sarapan", seru Fira
"Ya udah ayo,"
Kelima sahabat itu langsung menuju kantin kampus yang terletak di area belakang kampus.
Sesampainya di kantin mereka semua segera memesan makanan untuk sarapan, lain hal dengan Alisa yang hanya memesan capuccino hangat, karena dia sudah sarapan bersama papanya.
Setelah menghabiskan sarapan nya dan membayar pesanannya mereka pun beranjak pergi menuju kelas nya.
"Ayo kita ke kelas, bentar lagi udah di mulai kelas pertama."
"Mana lagi hari ini kelas dosen killer lagi,
huft... jadi males kan."
Dengan langkah gontai mereka pun menuju ke kelas mereka.
Ketika Alisa memasuki ruang kuliahnya , Nampak Anton sudah menunggu sang kekasih sedari tadi,
"Hai sayang...!!"
"Kok lama banget sih nyampek nya, aku tunggu dah nungguin kamu dari tadi lho..."
"Maaf sayang tadi aku masih d depan kampus, tadi papa yang nganterin aku, jadi aku harus nungguin papa dulu deh sampai papa pergi.
Dan tadi juga aku kekantin dulu sama teman temanku."
"Hmm ... ya udah kalau gitu."
Sambil menggandeng tangan Alisa menuju meja yang bersebelahan dengan Anton.
"Nanti pulang kuliah kita jalan yuk, udah lama nih kita gak jalan sayang, makan kek atau apalah yang penting kita jalan."
"Hmmm... gimana ya sayang, aku usahain deh, soalnya tadi papa langsung nyuruh pulang kalau aku udah di jemput sama sopir."
"Kok gitu kamu sayang, aku tuh lagi bosen di rumah pengen jalan jalan sama kamu, tapi kamunya gak bisa,"
Dengan ekspresi cemberutnya Anton
"Ya udah deh sayang aku usahain deh, tenang aja."
"Ok sayang..."
Dengan semangatnya Anton sambil senyum.
"Hmmmm... Akhirnya aku nanti bisa jalan berdua lagi dengan Alisa, udah gak sabar nih buat morotin ATM berjalanku ini,"
Gumam dalam hati Anton dengan rencana liciknya.
Sebenarnya Anton tidak tulus mencintai Alisa, dia hanya ingin Numpang tenar dan hidup enak,
tapi Alisa tidak tau dengan itu, semoga saja Alisa segera tau Sifat asli Anton yang sebenarnya.
Tak berselang lama, dosen pun datang dan memulai mata kuliahnya...
"Hey Vin , gue nanti pulang kuliah mau jalan sama Anton,"
"Lo pada mau ikut apa gak", sambil berbisik d telinga Vina.
"Gimana ya Al... sebenarnya gue mah mau mau aja, tapi gue gak mau gangguin orang lagi pacaran. hehehe"
"Hmm.... ya udah deh kalau gitu."
Akhirnya mata kuliah pun selesai,
Alisa dan Anton pun sudah berada di area parkir kampus,
Sambil menunggu Anton mengambil motor sportnya.
"Ayo sayang... "ajak Anton pada Alisa, sambil menyerahkan helm kepada Alisa.
Mereka pun akhirnya meninggalkan kampus dan menuju salah satu mall ternama di Jakarta.
Anton dan Alisa berjalan sambil berpegangan tangan.
"Sayang, aku lapar nih ..!!!"
"Makan dulu ayo" sambil menunjukkan salah satu food court .
Dengan semangatnya Anton segera menggandeng tangan Alisa untuk duduk disalah satu meja kosong .
Mereka pun akhirnya memesan makanan dan tak berselang lama makanan mereka pun sudah tersaji di meja makan tersebut.
Setelah makan mereka beranjak pergi dan menuju salah satu kasir di tempat tersebut.
Tiba - tiba.....
"Sayang... Dompet aku kayaknya ketinggalan deh..."
"Gimana nih sayang... "tanya Anton berpura pura.
"Ya udah Gak apa apa sayang biar aku yang bayarin," sambil mengeluarkan golden card dari dompet nya.
Setelah itu mereka pun pergi dan masuk ke area perbelanjaan.
"Sayang ini keren banget deh, coba lihat sepatunya, ini kan limited edition sayang..."
"Sayang ya dompet aku ketinggalan, kalau nggak pasti sudah ku beli semua."
"Ya udah sayang kamu ambil aja, aku traktir deh", seru Alisa.
"Beneran sayang, kamu gak bohong kan.??"
"Ya nggak lah sayang, beneran deh.."
"Makasih ya sayang , kamu memang pacar terbaikku."
Dengan rencana liciknya akhirnya Anton pun bisa mengelabuhi Alisa.
Jangan lupa dukung terus
vote dan like nya ya 😘😘😘
Papa Ardi sekarang tengah berada di depan Kantor megah milik keluarga "Bachtiar group"
Kemudian papa Ardi segera menuju area parkir mobil Presedir.
Setelah itu tanpa berpikir panjang papa Ardi langsung turun dan berjalan menuju Lobi kantor dan tanpa berkata sepatah kata pun kepada karyawannya, Papa Ardi langsung menuju lift dan segera memencet tombol angka 15 yang menuju Ruangannya.
Ting ...!!! Pintu Lift pun terbuka, nampak Papa Ardi berjalan tergesa gesa tanpa menghiraukan orang disekitarnya.
"Kenapa Pak Ardi ya, kok jalannya seperti di kejar setan begitu", gumam salah satu karyawannya.
"Mana aku tau Jo, jangan kepo deh kamu, nanti kalau pak Ardi dan tuan besar tau bisa jadi berabe tau kalau tau kamu ngurusin urusannya".
"Aku kan gak kepo tau, cuma tanya aja fan???"
"Ya udah deh kalau gitu aku mau ke kantin dulu mau beli kopi, ngantuk nih habis begadang", ujar Johan.
Sedangkan sekarang Papa Ardi sudah berada di dalam ruangannya untuk menemui kakek Bagas.
Flashback on
Setelah Papa Ardi mengantarkan Alisa ke kampus, tiba tiba papa Ardi mendapat telfon dari kakek Bagas.
"Halo Pah.. Assalamualaikum ..."
"Waalaikum salam di, Di mana kamu sekarang??" , tanya Kakek Bagas.
"Masih diperjalanan pah, Aku baru saja mengantar Alisa ke kampus pah.. aku tidak mau jika nanti Alisa dijemput oleh Anton itu,
Ada apa pah tumben papa telfon aku", tanya papa Ardi.
"Begini Ar, Ada yang ingin aku bicarakan sekarang mengenai Alisa",
"Dan Ini sangat penting Ardi, Jadi segeralah kesini Papa tunggu di kantor", perintah Kakek Bagas.
"Baik pah , Ardi segera berangkat".
Selama perjalanan pikiran Papa Ardi tidak tenang setelah mendapat telfon dari kakek.
"Kira kira ada apa papa tiba tiba menyuruhku ke kantor secepat ini", gumam papa Ardi.
Dengan kecepatan maksimum Papa Ardi mengemudikan mobilnya dengan cepat.
Flashback off
Setelah tiba di pintu ruangannya papa Ardi mengetuk pintunya secara pelan.
Tok tok tok..." Masuk "Seru kakek Bagas
"Assalamualaikum pah , ada apa ..."
"Waalaikum salam Ar", jawab kakek Bagas.
"Duduklah Ar", perintah kakek.
Kemudian Papa Ardi segera menggeser tempat duduk yang berada di depan meja Kakek Bagas.
"Ada yang mau papa bicarakan denganmu Ar", ucap kakek.
"Tentang apa pah, sepertinya serius Ini masalah yang sangat serius?"
Nampak dari wajah kakek menampakkan keseriusannya.
"Kurasa selama ini kita salah telah memanjakan Alisa secara berlebihan, terlebih lagi setelah mamah nya meninggal beberapa tahun lalu"
"Kita yang menjadi sangat posesif waktu itu sehingga kita memberikan semua yang Alisa mau, sehingga dia menjadi anak yang manja seperti sekarang".
"Aku ingin sekali dia bisa berubah Ar, aku ingin dia juga dapat menemukan laki laki yang amat tulus mencintainya, bukan karena hartanya". ucap kakek Bagas.
"Iya pah aku juga sadar jika selama ini aku juga salah mendidiknya, aku tahu jika dia juga kurang kasih sayang dari mamahnya".
"Selama ini dia merasa sangat kesepian sehingga dia sekarang melakukan hal yang merugikan dia sendiri".
"Dan terlebih lagi dia sekarang tidak sadar kalau dia juga sudah dimanfaatkan oleh Anton", ujar Papa Ardi.
"Jadi apa yang harus kita lakukan pah??" tanya Papa Ardi.
" Begini Ardi, aku sudah menemukan rencana yang bisa merubah perilaku putrimu, Bagaimana pah caranya..??" tanya papa Ardi
Begini...!!!
Tampak wajah Kakek ragu ragu.
Nampak wajah Papa Ardi berubah aneh seketika ketika menunggu kelanjutan rencana yang akan di sampaikan sang papa...
"Sebelum ini aku sudah berbicara kepada Wilman, orang kepercayaanku."
"Jadi begini Ardi..."
Kakek Bagas sengaja menjeda pembicaraannya dengan Papa Ardi.
"Kenapa pah... Ayo jelaskan..!!
Jangan membuatku penasaran pah..."
Nampak wajah antusias Papa Ardi.
Terdengar suara helaan nafas dari mulut Kakek Bagas untuk memulai pembicaraan nya.
"Aku ingin membuat rencana seakan akan perusahaan kita ini bangkrut.."
"Maksutnya papa apa ...???" tanya papa Ardi
"Begini Ardi , Kita akan mengatakan bahwa seolah olah perusahaan telah bangkrut kepada Alisa , dan kita akan pindah sementara ke kontrakan kecil.
Dengan itu kita akan menyuruh Alisa untuk bekerja dan mencari uang untuk keperluannya sendiri".
"Apakah papa yakin dengan semua ini" tanya papa Ardi...
"Papa sudah merencanakan ini matang matang Ardi , jadi kamu jangan khawatir".
" Baiklah pah , jika itu sudah menjadi keputusan papa."
"Kira kira kapan kita akan memulai rencana kita??"
Minggu depan, itu lebih baik, untuk sementara ini kita mulai ber akting dengan kekacauan di kantor sehingga tidak timbul kecurigaan di mata Alisa".
"Baik pah....!!!"
Tepat pukul 15.00 Wib, Alisa tiba dirumah dan diantar oleh Anton kekasihnya,
"Makasih ya sayang udah nganterin aku", Ucap Alisa.
"Iya sama - sama sayang", jawab Anton.
"Sayang, kamu gak suruh aku mampir dulu ???" tanya Anton.
"Emmm... gimana ya sayang, takut ada papa nanti", jawab Alisa.
"Ya udah sayang aku pamit dulu ya", sambil menaiki motor sportnya.
"Ya udah sayang hati hati dijalan ya..
bye bye sayang ..." sambil melambaikan tangannya.
Kemudian Alisa pun masuk kedalam rumahnya dan segera masuk kedalam kamarnya.
Tok tok tok... terdengar suara ketukan pintu dari luar...
"Nona ... Nona...", terdengar suara salah satu maid dari luar.
Iya masuk, seru Alisa.
"Nona... Ditunggu tuan di bawah", seru salah satu maid.
"Iya, bilang aja sama papa kalau aku mau mandi dulu",jawab Alisa.
"Baik nona, " sambil keluar dari kamar Alisa.
30 Menit kemudian Alisa keluar dari kamarnya dan berjalan menuju meja makan untuk menemui papa Ardi.
"Papa.... "Panggil Alisa.
Alisa kemudian menarik salah satu kursi dan mendudukinya.
"Kamu sudah makan sayang", tanya papa Ardi
"Udah pada tadi sama Anton di mall".
Seketika Ekspresi wajah Papa Ardi langsung berubah.
"Alisa .... !!!!
Papa kan sudah bilang dari dulu, kamu jangan dekat dekat sama si Anton itu, dia itu cuma ingin memanfaatkan kamu, kamu ingat itu."
"Tapi kan pah, Anton baik Sama Alisa, dia sayang sama aku, dia gak pernah nyakitin aku", jawab Alisa.
"Papa gak mau tau, kamu harus menjauhi Anton itu!!!"
"Tapi pah", sela Alisa.
"Papa tidak suka dibantah Alisa ".
Tanpa berkata apa apa Alisa pun pergi dan berlari menuju kamarnya.
"Brakkk...." terdengar suara bantingan dari pintu kamar Alisa.
Sambil berbaring di atas kasurnya, tak terasa air matanya pun tiba tiba menetes,
"Hiks ... hiks... hiks..."
"Kenapa sih papa gak suka sama Anton,
padahal Anto itu baik, dia care sama aku, dia gak pernah nyakitin aku, tapi kenapa ???"
"Kenapa papa sebegitu gak sukanya dengan Anton."
"Hiks ... hiks... hiks..."
Tak lama kemudian Alisa pun tertidur setelah sekian lama menangis.
Jangan lupa coment like dan vote ya
Makasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!