NovelToon NovelToon

Ceo Mantan Suamiku

P r o l o g

Seorang wanita terlihat tengah duduk santai di atas sofa sambil membaca majalah. Tak lama kemudian, ia menoleh ke kanan dan ke kiri seperti tengah mencari seseorang.

"Sayang cepat basuh kaki ku," Nada wanita itu seolah memerintah, terlihat seorang pria baru saja menuruni anak tangga.

"Kenapa harus aku? kita memiliki pelayan di rumah ini," Balas pria itu.

"Kau kira aku mau kaki ku di sentuh oleh kaum rendah seperti mereka? di rumah ini hanya kau yang pantas untuk melakukannya,"

Kata-kata itu seolah memuji namun juga merendahkan, pria itu sedikit kesal dengan sikap wanita yang tidak lain adalah istrinya.

"Kau pikir aku tak memiliki harga diri hah! Kau menyuruhku seperti ini apa bedanya dengan pelayan mu! aku ini adalah suami mu! Lagipula aku harus berangkat bekerja hari ini, jadi lebih baik kau suruh saja pelayan yang melakukannya."

Justin semakin kesal dengan sikap istrinya, lama kelamaan wanita itu sudah tak menghormatinya lagi sebagai seorang pemimpin.

"Harga diri? hah! apa yang bisa kau banggakan dari harga diri mu itu? kau bahkan sama sekali tak bisa di bandingkan dengan ku," Wanita itu berbicara dengan angkuh, seolah dirinya adalah yang terhebat.

"Kau!" Justin berniat membalas perkataan Isabella, namun apa yang dikatakan istrinya itu memang ada benarnya. Ia sama sekali tak bisa di bandingkan dengan keluarga Oswald, tingkatan keluarga Oswald jauh jika di bandingkan dengan keluarga Girald.

Dengan kesal, Justin pergi meninggalkan wanita sombong itu tanpa menghiraukan apa yang dikatakannya. Isabella masih terlihat duduk santai di atas sofa sambil membaca majalah dan di temani beberapa kue-kue kering di atas meja.

"Hei! kau mau kemana? tidakkah kau mendengar apa yang ku katakan!?" Tanya wanita itu dengan nada yang kurang sopan.

Makan saja kesombongan mu itu, aku tak butuh! dunia ini selalu akan berputar, dan kau takkan selamanya berada di atas angin.

Sangking kesalnya pria itu sampai menyumpahi istrinya sendiri, ia tak lagi bisa membendung emosinya menghadapi sang istri yang sudah tak lagi menjaga sikapnya.

Wanita itu sangat angkuh, bahkan dengan suaminya sendiri pun ia tak memberi muka, Padahal 5 tahun yang lalu wanita itu bukanlah siapa-siapa.

Namun, setelah mengetahui kebenaran tentang jati dirinya, dia perlahan mulai berubah menjadi angkuh kepada siapapun.

Bagaimana tidak, jati dirinya ternyata adalah seorang ahli waris dari keluarga Oswald. Keluarga yang bahkan tak bisa di singgung oleh pemimpin negara sekalipun, kekuasaan keluarga Oswald sangatlah besar dan luas.

Tak ada pihak manapun yang berharap ataupun mau menyinggung keluarga ini, hal itu jugalah yang menjadikan Isabella angkuh dan hanya memandang orang dengan sebelah mata.

Tiba-tiba saja pelayan Isabella menghampirinya sambil membawa telpon di tangannya. "Maaf nyonya, ini ada telpon dari keluarga Inti," Wanita itu menundukkan kepalanya sambil memberikan telpon kepada Isabella.

"Kenapa tidak kau saja yang angkat, apa harus aku yang mengangkatnya? lalu apa gunanya kau ada disini hah!" Ketus Isabella yang berhasil membuat pelayan itu sedikit takut.

"Ma-maaf nyonya, tapi ini harus anda sendiri yang berbicara," Wanita itu masih menahan posisi mengulurkan tangan sambil menundukkan kepalanya dihadapan Isabella.

"Aku sendiri?" Isabella sedikit penasaran dengan apa yang akan di sampaikan oleh orang dari keluarga Inti, jika itu bukanlah hal yang sangat penting. Ia akan membuat pelayan itu menyesal karena sudah berani membalas ucapannya.

"Katakan..." Isabella mengambil telpon dari tangan pelayannya dengan kasar, setelah itu ia menunggu apa yang akan disampaikan oleh orang dari keluarga Inti.

"Be-begini nyonya, keluarga Oswald di kabarkan telah bangkrut dan..." Pria itu belum menyelesaikan kalimatnya, namun respon Isabella membuatnya terpaksa memberi waktu terlebih dahulu bagi Isabella berbicara.

"Bangkrut!! bagaimana bisa bangkrut? Sekarang keluarga ku dimana? apakah mereka baik-baik saja?"

Pria itu di bondong banyak pertanyaan dari Isabella, namun ia tak tahu harus menjawab apa. Sebab kabar keluarga Oswald pun tak di ketahui oleh pihak manapun, dan tak ada seorangpun yang tahu seperti apa keadaan mereka sekarang.

"Mereka semua di kabarkan telah menghilang nyonya, kami sudah mengerahkan seluruh kemampuan dan relasi untuk mencari tuan dan nyonya besar. Namun hasilnya tak seperti yang diharapkan," Pelayan itu sedikit merendahkan suaranya di akhir kalimat , terdengar jelas nada frustasi dari suaranya.

Telepon yang di pegang oleh Isabella seketika jatuh, ia seperti di kaget kan dengan suara bom yang baru saja meledak. Kabar itu benar-benar membuatnya terkejut sekaligus takut, ia belum pernah merasakan ketakutan itu setelah mengalami banyak penderitaan sebelumnya.

Bangkrut...? hilang...? bagaimana ini bisa terjadi begitu saja...? kami memiliki banyak tim prediksi dan mata dimana-mana, tapi kenapa tak ada satupun kabar...?

Isabella sangat kebingungan, dunianya seolah hancur berkeping-keping. Hal yang tak pernah di bayangkan nya tiba-tiba saja terjadi, ia tak tahu harus melakukan apa pada saat ini.

Isabella tak bisa berfikir dengan jernih, otaknya di penuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang bahkan dirinya sendiri pun tak tahu jawabannya.

Padahal sedikitpun kejanggalan tak terjadi beberapa hari terakhir, bahkan 2 hari yang lalu ia sempat bertemu dengan Ayah, Ibu dan kakaknya. Tak ada yang aneh ataupun salah dengan mereka, Perusahaan keluarga Oswald pun tak memiliki musuh.

Karena memang, tak ada yang berani untuk bermusuhan dengan keluarga Oswald. Kekuatan dan kekuasaan keluarga Oswald tak mudah untuk di kendalikan oleh pihak lain, namun bagaimana bisa itu semua menghilangkan hanya dalam waktu semalam? pertanyaan itulah yang terus terngiang dalam pikirannya.

Mau diulang sampai berapa kali pun ia tetap tak mengerti dengan situasi yang tengah dihadapinya. Bangkrut? menghilang? tak menemukan informasi? itu semua sangat tak mungkin terjadi di keluarga Oswald.

Siapa kira-kira keluarga yang sama hebatnya dengan keluarga ku? keluarga yang bisa menjadi ancaman bagi kami, bisa jadi mereka adalah pelaku dari semua ini. Ya! ini pasti ulah dari keluarga besar lainnya, tapi setahu ku mereka tak memiliki masalah dengan keluarga ku. Atau memang benar ada campur tangan dari 6 keluarga besar lainnya? mereka pasti ada hubungan dengan semua kejadian ini . Pikiran demi pikiran dan kemungkinan yang tengah terjadi terus dibayangkannya.

karena pada saat ini hanya itulah kemungkinan terbesar yang dapat menjelaskan situasinya sekarang. Tanpa pikir panjang Isabella langsung beranjak dari sofanya dan melangkah pergi menuju kediaman Inti keluarga Oswald, dia berniat untuk turun tangan langsung mencari tahu tentang keberadaan keluarganya.

CAST VISUAL

#Justin Girald

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 1

-

-

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 2

-

-

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 3

-

-

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 4

-

-

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 5

-

-

-

-

-

-

-

CAST VISUAL

#Isabella Oswald

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 1

-

-

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 2

-

-

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 3

-

-

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 4

-

-

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

•Picture 5

-

-

-

-

-

-

-

-

BONUS ...

_____________________________________________

Instagram/IG : @Tuanzero_Tz

Foto yang di atas itu adalah Cast Visual dari tokoh "Ceo Mantan Suamiku" tapi semuanya tergantung imajinasi kalian aja, jadi terserah kalau mau bayanginnya sesuai karakter kesukaan kalian atau bahkan imajinasi kalian juga boleh.

( ͡°ᴥ ͡° ʋ)

Berikan komentar kalian di setiap episode agar author bisa tahu bagaimana tanggapan kalian tentang episodenya.

ᕦ( ⊡ 益 ⊡ )ᕤ

LIKE and VOTEnya jangan sampai ketinggalan ya... { Biar Semangat Author Terus Membara Seperti Cinta Ku Pada Mu<3 }

〜(꒪꒳꒪)〜

Jangan lupa juga klik Love di bawah agar kalian tidak ketinggalan setiap Updatean terbaru dari "Ceo Mantan Suamiku" (✷‿✷)

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

SaLaMnOlNoL (⌐■-■)

BAB 1

"Akkhhh...!!" Teriak Isabella yang sudah hampir dibuat gila dengan semua kejadian yang dialaminya.

"Bagaimana bisa orang-orang bodoh itu tak menemukan sedikit pun petunjuk! aku sudah membayar mahal mereka semua. Tapi kenapa tak ada yang bisa melakukannya dengan benar! aku bahkan sudah mempertaruhkan seluruh kekayaan yang kumiliki untuk mencari keberadaan kakak dan yang lainnya, tapi kenapa yang ku dapatkan hanyalah permintaan maaf!"

Isabella terus berbicara seolah tengah memarahi seseorang, padahal ia hanya duduk sendirian di atas sofa sambil memaki-maki udara yang bahkan tak dapat dilihatnya.

Kepala pelayan yang melihat perilaku Isabella menjadi sedikit kasihan sekaligus sedih, ia tak pernah membayangkan tuannya akan berubah menjadi orang stres seperti saat ini.

Wanita itu menghampiri Isabella yang tengah dalam keadaan berantakan, "Bersabarlah nyonya, saya yakin Tuan dan Nyonya besar akan baik - baik saja. Anda jangan sampai menyakiti diri anda sendiri, jika tidak, siapa lagi yang bisa Tuan dan Nyonya besar harapkan."

Isabella melirik ke arah wanita itu, "Kau tahu apa? aku sudah mencari mereka selama sebulan dengan kekuatan penuh yang kita miliki, namun aku tak menemukan apa-apa! ini semua seperti sia-sia saja. Dan yang lebih parahnya lagi, aku sudah tak memiliki cukup uang, mungkin kau dan pelayan yang lain harus pergi mencari pekerjaan baru."

Wajah Isabella sedikit sedih saat mengatakannya, mau bagaimana pun para pelayan itu sudah merawat dan menjaganya dengan sangat baik beberapa tahun terakhir.

Setelah itu, Isabella kembali tertunduk frustasi. Menatap lantai dalam diam, seolah menjadi teman bicaranya pada saat itu.

Ya... hanya ini yang bisa kulakukan, aku tak mau membuat mereka susah hanya karena diriku. Mereka semua memiliki tujuan dan impian masing-masing, sekarang aku sadar betapa bodohnya diriku yang sudah di butakan oleh kekuasaan. Saat ini aku hanya bisa kembali pada suami ku, ia pasti mengerti semua kesedihan ini.

"Tak apa Nyonya, saya tidak peduli jika anda tidak membayar saya sedikit pun," Isabella kembali menatap wajah wanita dihadapannya, ia sedikit bingung dengan apa yang dimaksud olehnya.

"Lalu apa yang kau inginkan dari ku?" Tanya Isabella penasaran.

Dia tak mungkin akan mengikuti ku tanpa imbalan bukan? di dunia ini semuanya perlu uang, jika tak memiliki uang maka sama saja berjalan menuju ruang penderitaannya sendiri.

"Saya tak menginginkan apapun, berada di samping Nyonya itu sudah cukup bagi saya."

Isabella menatap wanita itu dengan tatapan penuh makna, ia tak pernah membayangkan betapa senangnya dapat mendengar kata-kata itu. Namun, dia tahu bahwa pelayannya hanya menghibur dirinya saja, wanita itu tidak mungkin melakukan hal tersebut.

Isabella hanya bisa menghela nafas panjang, memberikan senyuman kepada wanita itu, dia berterima kasih karena sudah menghiburnya. Walaupun Isabella tak mengatakannya, tapi wanita itu pasti mengerti maksudnya.

"Jika Nyonya menganggap yang saya katakan hanya untuk menghibur anda, saya kira anda salah." Wanita itu menatap Isabella dengan tatapan serius, menandakan tak ada sedikitpun maksud lain dalam kalimatnya.

"Saya mau berada di samping Nyonya karena saya tahu, Nyonya sebenarnya bukanlah orang yang jahat. Dan saya percaya semua orang bisa berubah selama mereka memiliki niatan untuk berubah," Imbuh wanita itu melanjutkan kata-katanya.

Mendengar yang dikatakan oleh pelayannya, tiba-tiba saja air mata Isabella menetas. Ia seolah menemukan kepercayaan diri dan semangat baru untuk bangkit dari kesedihannya.

"Terima kasih Rias..." Isabella langsung memeluk wanita itu sambil meneteskan air mata. Itu adalah kali pertama Isabella menyebut nama wanita itu secara langsung, Rias hanya bisa membalas pelukan itu tanpa bisa berkata-kata.

.

.

.

.

.

.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

SaLaMnOlNoL (⌐■-■)

BAB 2

Setelah beberapa saat kedua wanita itu saling melepaskan pelukan mereka masing-masing, menatap satu sama lain dengan senyuman hangat.

"Salam tuan..." Para pelayan memberikan salam kepada seorang pria yang baru saja datang, dia tidak lain adalah Justin suami Isabella.

"Sayang...!!" Senyum langsung menghiasi wajah Isabella tatkala mendapati suaminya sudah pulang ke rumah, pria itu seperti memegang sebuah kertas di tangannya.

Entah kenapa, Isabella merasa ada yang aneh dengan kertas yang di pegang oleh Justin, hati kecilnya mengatakan bahwa itu bukanlah hal yang baik.

"Apa itu suami ku?" Tanya Isabella.

"Baca saja sendiri," Jawab Justin sambil menyerahkan kertas itu kepada Istrinya.

Isabella membaca lembaran demi lembaran dari dokumen itu, dan alangkah terkejutnya Isabella saat mengetahui bahwa itu adalah surat cerai dari Justin.

Wajahnya seolah menolak untuk berekspresi, hati kecilnya menangis namun tak kuasa untuk memberitahukannya. Dirinya seolah tak memiliki keberanian untuk menangis di hadapan orang yang telah di kecewakan nya, Isabella menyesali semua yang telah di perbuatnya kepada Justin. Namun, dia tahu bahwa itu semua telah terlambat.

Isabella menandatangani surat cerai itu tanpa bisa menolak ataupun meminta maaf, bibirnya seolah terkunci dan tangannya seperti di gerakan oleh rasa bersalah.

Tinta hitam itu mulai bergerak dengan sendirinya seolah dikendalikan oleh rasa bersalah, saat tinta itu selesai akan menjadi akhir dari semua yang telah di milikinya. Dan dunia baru Isabella akan di mulai, yaitu sebagai seorang wanita yang tak bersuami karena ditinggalkan.

Isabella tak berani menatap wajah Justin. Ia hanya menyerahkan kertas itu tanpa melirik ke arah Justin sedikit pun, entah bagaimana ekspresinya pada saat itu. Namun satu hal yang pasti, bahwa Isabella tak merasa senang dengan perceraiannya.

Isabella tak tahu apa yang di pikiran oleh Justin, apakah ia juga merasakan hal yang sama atau malah sebaliknya. Tapi Isabella memang sudah memiliki tekad untuk membuat orang-orang yang pernah disakitinya selama ini bisa menemukan kebahagiaan baru milik mereka masing-masing.

Pria itu menyambut kertas putih yang telah di tanda tangani oleh Isabella, ia melangkah pergi, membawa kertas putih itu di tangannya. Dan menurut perkiraan Isabella, pria itu pasti akan pergi untuk mengurus surat perceraiannya.

Tak ada lagi penyesalan dalam hidupnya, ia telah mengembalikan semua yang dimilikinya kepada yang seharusnya. Seluruh kekayaan telah di gunakan nya untuk mencari keberadaan keluarga Oswald, dan mulai esok ia akan pindah dari rumah yang di tempati saat ini.

Di tambah lagi sang suami ingin bercerai dengannya, penderitaan demi penderita seolah tiada henti-hentinya menghampiri Isabella.

Namun yang bisa di lakukan nya sekarang hanyalah memulai kembali semuanya dari titik awal, sebab dirinya sekarang memang sudah tidak memiliki apapun.

Dia sadar bahwa mungkin itu adalah balasan dari semua perbuatan yang telah dilakukannya kepada banyak orang. Seperti kata seorang pepatah... Apa yang engkau tanam maka itulah yang akan engkau tuai. Kata-kata itu sangatlah cocok untuk menggambarkan Isabella pada saat ini, seorang wanita yang termakan oleh perbuatannya sendiri.

Setelah itu ia berjalan menuju kamarnya, Isabella berniat mencari ruang untuk menenangkan pikiran. Dia ingin mengintropeksi dirinya dengan semua kesalahan yang telah diperbuat nya, Isabella berniat untuk mengenang kembali masa lalunya dalam ruang kesendirian.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

SaLaMnOlNoL (⌐■-■)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!