NovelToon NovelToon

Absurd Girl Vs Ice Boy

1.Ambyar hati dedek

Pagi masih sama seperti pagi pagi kemarin.di sebuah kamar daerah perumahan elit tampak sosok gadis dengan seragam sibuk berlari kesana kesini,entah apa yang dilakukannya.

"aduh buku mana lagi" gerutunya sambil mengacak meja belajarnya sampai berantakan

"oh iya,kan sama si didi" sambil menepuk jidat menandakan ia baru ingat.

"maaaaaaaa,sepatu hitam adek dimana" teriaknya sambil berlari menuruti anak tangga.

"itu dek di depan" balas lia yang tak lain tak bukan adalah mamanya.

"telat lagi dek?"btanya papa doni yang melihat putrinya tergesa gesa.

"hehe iya pah kesiangan"

balasnya sambil nyengir

"abang mana ma?"

"udah berangkat tadi katanya ada jam pagi ini" jawab mama sambil mengolesi roti dengan selai coklat

"yaudah kalau gitu aku berangkat dulu ya ma,pa" gadis itu langsung berlari menuju motor maticnya.

"nggak sarapan dulu dek?" tanya papa sedikit berteriak

"nggak sempat,keburu telat.dadah papa" teriakan itu mengiri motor matic yang sudah melaju keluar dari gerbang tinggi berwarna hitam itu

 

 

Gerbang yang menjulang tinggi itu sudah tertutup rapat,membuat gadis yang baru sampai itu menghela napas.dengan langkah santai di melangkah kan kaki mengayunkan tangan menuju depan gerbang dalam rangka merayu mang adi supaya membukakan pagar.

"mang adiiii,yuhuuuuuuu" panggil gadis itu

"eh telat lagi neng dinda?" tanya mang adi.gadi itu bernama Kinara Adinda A,yang biasa di panggil dinda.

"hehe mang adi tau aja.bukain dong mang pagarnya " jawabnya sambil nyengir kuda.

"besok besok jangan lagi ya neng" titah mang adi sambil membuka pagar

"siap mang,kalau nggak lupa" teriaknya sambil melaju ke parkiran.

Dinda sampai di koridor kelasnya sambil mengendap endap.

"ya....psttt....tiya..." panggilnya dengan suara yang cukup pelan sambil mengetok jendela dekat tiya.

"lo ngapain nyet di luar?" tanya tiya berbisik.belum sempat dinda menjawab tiba tiba

"Adinda!!ngapain kamu disana?" suara petir eeh enggak deng suara pak wawan guru matematika menggelegar di telingan dinda.sedangkan yang di panggil langsung masuk ke dalam kelasnya

"hehe anu pak.." jawabnya terpotong

"anu apa?kucing kamu melahirkan lagi?" tanya pak wawan seolah hapal dengan sifat dinda

"enggak pak mana ada"jawab dinda sambil menggoyangkan tangannya

"yang ada kucing tetangga saya pak" sambungnya yang memicu tawa kelasnya

"bwahahhahaha.sumpah,parah lo din!" teriak yanda sambil tertawa ngakak

"berapa anaknya din?" tanya dwi soib dinda yang polosnya mintak ampun

"ada wi 4 anaknya.ya lo mau nggak?" balas dinda

"nggak deng bisa di gusur gua sama nyokap" jawabnya bergidik membayangkan mamanya yang alergi bulu kucing

"sudah...sudah.kenapa malah bahas kucing?Adinda sekarang kamu hormat ke tiang bendera sampai jam pelajaran saya usai" putus pak wawan

"tapi pak...." belum selesai membalas eh kena amukan aja

"S E K A R A N G" pak wawan mengeja setiap huruf.sedangkan Dinda sudah ngacir sambil menggerutu.

"gila aje kalau tau gini mending gue kantin aja.udah capek capek di suruh hormat tiang bendera mana panas lagi,ambyar hati dedek bang" keluhnya sambil tetap melangkah ke lapangan.

Dia berdoa semoga dua jam kedepan kuat berdiri di tangah teriknya matahari karena kalian tau lah dia tidak sempat sarapan tadi pagi.

 

kasih pendapat ya

maaf kalau ngaur🙏

maaf kalau typo🙏

 

2.Most Wanted

Blurb~~~~

Sekarang Dinda sudah menginjakkan kakinya di surganya sekolah,yaitu kantin.Kantin masih sama seperti hari hari kemarin sangat ramai

"din...dinda....sini"Tiya berteriak sambil melambaikan tangannya ke arah Dinda,sedangkan Dinda balas dengan membuat tanda ok dari jarinya.

"ini nasi goreng buat kamu.kamu pasti belum sarapan kan?"tanya Dwi sambil menyodorkan sepiring nasi goreng dengan es teh itu.

"Aaaaaa,jadi sayangg"balas Dinda dengan gaya alaynya sambil berpelukan manja.

"udah,makan gih lo!"suruh Reksa si tomboy rambut sebahu itu yang dibalas ok oleh dinda.

Jadi,Dinda itu punya 3 sahabat ~yang pertama Tiyana Alexia putri dari tuan dan nyonya Axel salah satu pengusaha sukses di Indonesia.

~yang kedua Anita Dwi Rahayu juga merupakan putri dari salah satu pengusaha sukses indonesia.

~yang ketiga bernama Reksa Gelino putri dari pemilik tambang batu bara

"oh my god...oh my god...tu kak Genta makin hari makin cakep aja"

"kak Gama I Love You"

"kak Juan kok manis banget ya"

"aduh kak Leo stay cool"

"oi tanggung jawab!! gue hamil nih liat muka lo pada*"

Seketika teriakan maut menggema di seluruh kantin karena kedatangan 4 makhluk astral eeh maksudnya Most Wanted nya SMA Wijaya itu.

"itu apaan dah brisik banget?ganggu makan gue aja tau nggak!"dumel Dinda mendengar keributan.

"itu noh"ujar Tiya sambil menunjuk pintu masuk kantin "gila kak Gama emang makin ganteng aja"jerit Tiya histeris

"Gama siapa?"tanya Dinda polos

krikkkkk...kriikkkkk....krikkkkk......krikkkkk

"demi apa lo Din,lo sriusan nggak tau mereka siapa?"tanya Tiya lagi sambil melongo dan kaget secara siapa yang nggak kenal dengan Genta and the Genk

"serius"Dinda mengangguk pasti

"ya jelas lah dia nggak tau dia aja baru 2 bulan disini"terang Reksa

"jadi mereka itu the Most Wanted nya SMA wijaya.lo liat yang ditengah yang tangannya di masukin ke dalam saku celana"jelas Tiya,yang dibalas anggukan oleh Dinda

"itu nama nya kak Sagenta Wijaya putra dari pemilik ini sekolah.yang disamping kiri kak Genta itu namanya kak Arkana Leonil Gena putra dari Gena Company.disamping kanan kak Genta itu namanya kak Degama sudartjo keturunan ningrat termasuk orang kaya juga.dan yang terakhir di samping kiri kak Leo si pemilik senyum maut yang katanya bisa bikin hamil kalau cuma liat senyumannya doang,namanya kak Lingga Djuanda pewaris Lingga company.sekarang lo paham kan?"jelas Tiya panjang kali lebar,sedangkan yang ditanya hanya angguk angguk kepala.

"Dindaaaa"panggil Tiya dengan suara yang mendayu dayu

"iih apaan sih lo ya?jijik gue dengarnya"jawab Dinda bergidik ngeri

"mintak tolong boleh?"tanya Dwi dengan pupy eyesnya

"apaan?"jawab Dinda jengah

"gampang kok kamu cuma perlu kasih ini surat buat kak Genta"jawab Tiya cepat sambil mengeluarkan amplop surat warna biru muda.

"bayarannya?"Dinda menaik turun kan alisnya dengan senyuman menggoda.

"lo mau apa?"jengah Reksa

"nggak muluk muluk traktir gue style baru"jawabnya seadanya

"ok fiks"jawab Tiya,Dwi,dan Reksa serempak.

"kalau gitu nanti gue kasih sama no orang"balas Dinda sambil mengambil amplop biru muda tadi.

Sedangkan suasana Genta dan kawan kawan masih diiringi dengan bisikan bisikan dan tatapan memuja dari para fansnya.

"selalu begini,emang pesona gue makin hari makin meningkat kayaknya"ujar Gama dengan senyum percaya dirinya

"sa aye lu nyet,jelas jelas dia jerit jerit liat senyum gue.ya nggak Gen?"balas Juan seraya bertanya pada Genta

"hmm"hanya itu balasan dari Genta

"ah si Genta nggak asik,Leo menurut lo gue bener nggak"yang dibalas gedikan bahu dari Leo.

"ah lo pada nggak asik"Gama bersungut sungut.

"diem lo.jadi makan nggak nih?"tawar juan

"ya iyalah hamidun kalau nggak ngapain coba kite dimari.gue bakso sama ice tea"jawab Gama

"sok sok an lo ice tea,biasanya juga teh es.lo pada apaan?"balas Juan

"sama in aja"jawab Genta dan Leo bersamaan.

Segitu dulu ya guys

maaf kalau ngaur

3.Awal Jumpa

Tak terasa sudah jam pulang saja.

sesuai dengan perjanjian tadi siang antara Dinda dan Tiya,maka disinilah Dinda terdampar sekarang di koridor kelas 12 IPA 1.

"duh mana nih bocah?"sungut Dinda dalam hati sambil mondar mandir di depan ruangan itu.Tak lama keluar 4 cowok dari ruangan 12 IPA 1.

"duh mati lah,gue lupa yang mana si Genta.terjang aja lah"Dinda membatin.

"permisi kak.yang namanya kak Genta yang mana ya kak"Dinda memperhatikan name tag mereka.

"apa?"jawab yang namanya Genta dengan santai,sedangkan soibnya sudah cengo karena tak biasanya Genta merespon cewek sekalipun primadonanya SMA ini.

"gila nih cewek.masa iya dia nggak tau gue?apa pesona gue udah luntur?"batinnya yang terdengar agak menggelikan.

"anu kak.ada titipan surat dari anak kelas 11 IPA 2 kak"jawab Dinda sambil memberikan amplop surat yang di berikan Tiya.

Genta hanya melirik singkat surat itu lalu melemparnya ke dalam tempat sampah.

"Whattt the...apa apaan barusan?"teriak Dinda dalam hati.

"lo..."tunjuk Dinda sedikit menjerit pada Genta.

"apa?nggak terima?" tanya Genta dengan nada datarnya.

"udah lah Gen.maklum aja ya dek,dia emang kayak gitu."jelas Juan yang tau sifat sahabatnya itu

'huft....sabar Dinda....sabar.tahan inget janji lo sama bokap"ujar Dinda dalam hati.

"eeh nggak pa pa kok kak,santai aja.maaf udah ganggu kalau gitu aku duluan ya kak?"jawab Dinda yang menampilkan senyuman semanis mungkin.

"gila...manis amat tu senyum cewek"ujar Gama sepeninggalan Dinda

"iya,mana cantik lagi.ya ngga Eo?"jawab Juan sambil bertanya pada Leo

"hm"jawab Leo sambil menganggukkan kepalanya

"gila gila,si kutub respon woi"teriak Gama histeris.

"berisik,jadi nggak nih?kalau nggak gue cabut"potong Genta kesal karena teman temannya bahas Dinda.

"gue napa ya?kok gue yang kesel sih?" batin Genta bertanya pada dirinya sendiri.

"lo kenapa Gen?" tanya Juan karena melihat Genta kayak orang linglung.

"nggak pa pa.ayo lah" ajak Genta sambil meninggalkan mereka dan di susul Leo

"eeh kok gue malah ditinggal sih.tungguin aku dong bang" jerit Gama dengan nada yang dibuat sealay mungkin

"apaan lo ah.jijik gue dengernya" timpal Juan sambil memukul kepala bagian belakang Gama

"aw.. sakit abang" jerit Gama sambil bergelayut di tangan juan.

"lama lo" teriak Leo dari arah parkiran

"iya iya" jawab Gama dan Juan serempak sambil berlari ke mobil mereka masing masing.

Memang di SMA Wijaya siwsa dibebaskan membawa kendaraan apa pun,mulai dari sepeda,motor,dan juga mobil.syaratnya sih asal punya aja,hehe😁.

Dilain tempat Dinda sudah misuh misuh karena perilaku dari Genta.

"apaan dah tadi sok yes pakai buang segal tuh surat" dumel Dinda sambil menstarter motor maticnya

"kalau nggak inget pesan bokap,udah gue ulek ulek itu muka.datar benget"Dinda masih bermonolog

"sok kecakepan.eh tapi emang cakep sih,ah bido amat lah.yang pentingkan gue udah kasih tu sama bocah,si Tiya juga bilang cuma kasih.hahaha gue emang pinter" sambung Dinda dengan tertawa bangga

Tanpa disadari oleh Dinda ada orang yang mendengar keluahannya. Orang itu tersenyum miring mendengar perkataan Dinda.

"menarik"ucapnya masih tersenyum miring, yang membuatnya tanpak menakutkan. ya walaupun tampan lah, eaaaaaa bisa aja lu thor😁.

Mohon mangap ya teman

Maaf maksudnya😁

lanjutin baca ya

jangan lupa kasih penadapat

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!