NovelToon NovelToon

POLISI GANTENG Kesayangan

1

happy reading 😉

"Selamat siang, bisa tolong menepi dan tunjukkan surat-surat kendaraan anda" perintah seorang Polisi lalulintas yang sedang menjalankan operasi zebra gabungan.

Mobil Honda jazz RS warna merah yang baru saja diberhentikan menurunkan kaca jendela mobilnya.

Terlihat seorang gadis memakai seragam SMA nyengir kuda kepada Polisi ganteng tersebut.

"Pak ganteng banget si? Saya naksir bapak deh, kita jadian yuk, kebetulan saya jomblo" ucap gadis itu.

Seketika Polisi itu membelalakkan matanya, menatap tajam kearah gadis itu.

"Jangan liatin saya kayak gitu kali Pak, saya cuman punya ini" dia menunjukkan STNK mobilnya pada Polisi ganteng itu.

"Anda belum memiliki SIM, kenapa membawa mobil sendiri, harusnya tidak boleh seperti ini, saya akan buat surat tilang untuk anda" ujarnya.

"Jangankan ditilang di kawinin juga mau pak" jawab gadis itu dengan senyuman mengembang di wajahnya.

Polisi muda itu hanya bisa melongo menatap gadis itu.

"Baiklah, saya siapkan surat tilang untukmu" jawab polisi itu mengacuhkan kelakuan gadis itu.

" Tunggu pak Polisi ganteng, bagaimana kalau kita pakai cara halus" pinta gadis itu.

Polisi itu mengernyitkan dahinya, menatap wajah gadis SMA yang terlihat sedang membujuknya.

Gadis itu melihat ke name tag dari Polisi ganteng itu.

"Nathan Ardian Sanjaya" ucapnya.

"Jadi pak Polisi ganteng ini namanya Nathan ya?" Tanya nya lagi.

Nathan yang sedang bertugas hanya tersenyum biasa menanggapi gadis itu.

"Baiklah, saya akan memberikan surat tilang padamu, jadi siapa namamu? Apa kamu punya kartu identitas?"

"Tunggu sebentar, bukankah aku sudah mengatakan kita pakai cara halus"

"Cara halus seperti apa yang kamu maksud?" Tanya Nathan

"Jadi berapa yang harus saya bayar?"

Pertanyaan gadis itu membuat Nathan memijit pelipisnya.

"Kamu mau menyuap petugas kepolisian?" Tanya Nathan geram.

"Kenapa? Bukankah biasanya juga begitu? " Jawabnya dengan santainya.

"Baiklah, siapa namamu?" Tanya Nathan.

"Hana pak"

"Hana siapa?" Tanya Nathan, tangannya mulai menuliskan sesuatu di surat tilang tersebut

"Hana calon istrimu" jawab gadis SMA yang bernama Hana itu, sontak membuat mata Polisi ganteng itu membelalakkan matanya, terdengar tawa renyah dari polisi-Polisi lain yang sedang tugas bersamanya.

'ya ampun mimpi apa gue semalem ketemu anak curut kayak gini' batin Nathan.

Berbeda dengan Hana yang terlihat bungah dengan apa yang di katakan barusan.

"Pak Nathan, saya panggil kakak ganteng ya?" Pintanya dengan ekspresi wajah yang sama sekali tidak terlihat takut dengan wajah Nathan yang sudah menahan marahnya.

"Terserah, sebaiknya kamu lengkapi data diri pada surat tilang ini dulu" perintah Nathan

"Oke, tapi setelah itu kita lengkapi data diri kita untuk ke KUA ya kak" ucapnya

Sontak membuat gelegar tawa rekan kerjanya yang berada tak jauh darinya, Nathan melemparkan tatapan membunuh pada teman-teman nya yang menertawakan nya

"Kamu masih sekolah bukan, kenapa ucapanmu begitu vulgar?" Tanya Nathan

"Emang kenapa kak, aku suka sama kak Nathan sejak pandangan pertama, apa enggak boleh?" Jawabnya membuat Nathan sakit kepala

"Sikat Nath... " Ucap salah seorang teman Nathan yang langsung mendapat tatapan tajam darinya.

"Mending kamu lengkapi data diri kamu disini, dan segera berangkat sekolah, atau kamu bakalan terlambat" ucap Nathan dengan dinginnya

"Aduuuh, meleleh hati eneng bang, Abang perhatian banget sama Eneng bang." ucap Hana sembari memeluk tubuhnya sendiri.

'Astaga...!!!! Sabar Nathan, ini anak labil, jangan di ambil pusing' ucap Nathan dalam hati, tangannya mengelus dadanya memberikan kesabaran pada dirinya.

"Jadi beneran kita jadian kan?" Tanya Hana lagi.

Nathan tidak menjawabnya dia meninggalkan Hana dari sana.

"Urus dia bro, gue sakit kepala" ucap Nathan kepada sahabatnya dan berlalu pergi dari sana

"Tunggu kak Nathan" teriak Hana berniat mengejarnya, namun dihadang oleh sahabat Nathan yang tadi di suruhnya.

"Maaf nona, tapi nona harus mengisi data ini dulu, baru bisa kesana" ucapnya.

"Arlan Tri Wibowo" ucap Hana saat membaca name tag teman Nathan itu.

"Panggil saja Arlan" kata Polisi itu.

"Baiklah kak Arlan, akan ku selesaikan tapi setelah itu aku minta nomer telpon kak Nathan ya, kalau enggak, aku enggak mau ngisinya"

jangan lupa tap jempolnya ya, komentarnya juga author tunggu 😘

2

happy reading 😉

.

Arlan hanya mengangguki permintaan Hana, dia hanya ingin cepat selesaikan tugas itu.

"Ini kak Arlan, coba cek lagi, siapa tahu masih ada yang kurang" kata Hana menyerahkan lembar surat tilang yang baru saja dia isi dengan data dirinya.

"Mentari Hana Baskara, umur 16 tahun"

"17 tahun kurang sebulan kakak"

"kamu benar-benar dibawah umur, saya sarankan untuk tidak lagi membawa mobil sendiri" jelas Arlan pada Hana

"Enggak keren kak, kalau enggak bawa mobil sendiri" jawab nya lagi

"Terserah lah saya pusing ngomong sama kamu, ya sudah, saya harus kembali ke kantor"

"Eh... Tunggu sebentar kakak Polisi yang Budiman, mana nomer handphone kak Nathan?" Kata Hana menghentikan langkah Arlan dan mengulurkan tangannya meminta sesuatu.

Arlan menepuk jidatnya dengan tangannya sendiri.

"Tadi saya cuman bercanda, bukan buat serius" ucapnya.

"Uwaaaa ....hiks hiks hiks aaaa..."

Hana tiba-tiba menangis sejadi-jadinya, membuat Arlan kebingungan pasalnya semua orang yang berlalu lalang di jalan raya itu melihat ke arahnya.

"Kok nangis sih, udah ya, nanti aku kasih nomernya, tapi sekarang kamu diem oke?" Bujuk Arlan pada Hana.

"Ya udah nih, masukin nomernya ke handphone aku cepetan" pintanya sembari mengusap air matanya dan mengulurkan handphonenya kepada Arlan. Arlan dengan berat hati mengambil ponselnya Hana dan menuliskan nomer HP sahabat nya itu.

'sorry Nath, jangan salahin gue, gue enggak ada pilihan lain, urusan loe mau bunuh gue, gue pikir belakangan' gumam Arlan.

Arlan memberikan kembali handphone Hana yang sudah berisi nomer Nathan, Hana tersenyum bahagia saat melihatnya.

"Terimakasih kakak Arlan, kalau gitu Hana mau ke sekolah dulu ya, udah telat soalnya, bye" ucap Hana sembari membuka pintu mobilnya dan masuk kedalam dan segera melesat menuju ke sekolahnya.

"Kak Nathan yang ganteng, gue yakin, kalau kakak itu jodoh yang di kirim Tuhan buat gue" katan Hana saat berada di dalam mobil.

Sesampainya di sekolah, Hana sudah terlambat dan dihukum hormat pada bendera merah putih selama satu jam pelajaran atau sekitar 45 menit.

"Huh!!! Gila panas banget, minum dong minum... Tolong!!!" Teriaknya.

"Hei berisik!!! Nak Hana jangan teriak-teriak nanti pak Ali di tegur sama guru-guru yang lain" teriak pak Ali selaku guru BP di sekolahnya.

"Hana haus pak, panas pula, ini anak gadis pak, rapuh dan lemah, tolong pak" ucapnya dengan gaya yang dibuat-buat

"Sudah-sudah enggak mempan akting kamu" jawab pak Ali

"Pak kasihanilah anak gadis yang cantik ini ya...please" pinta Hana dengan wajahnya yang memelas

"Kamu itu udah telat, terus sekarang malah teriak-teriak tidak jelas, kamu mau dihukum yang lain lagi?" Tanya pak Ali geram

"Enggak pak, enggak perlu Hana yang cantik ini kuat kok, apa lagi buat dapetin hatinya kak Nathan, Adek siap bang" jawab Hana dengan mendramatisir mimik wajahnya

Pak Ali hanya menggelengkan kepalanya dengan kelakuan anak didiknya

...

Jam istirahat

"Hana..."

Hana menoleh kearah orang yang memanggilnya.

"Apa? Biasa aja kalee, enggak usah teriak-teriak, gue enggak budeg" omel Hana

"Sengak loe jadi orang, gue kepret jadi Omas loe" ucap orang yang memanggilnya

"Udah diem mending duduk persen makan kek minum kek, terserah gue yang traktir, gue lagi bahagia" kata Hana dengan senyuman yang merekah

"Serius, loe bahagia kenapa? Dapet door prize?"

"Dengerin ya Sinta sayang temen gue yang paling baik sedunia, gue sekarang udah nemuin pangeran gue" ujarnya dengan bangga

"Uhuk uhuk uhk!!!"

Sinta tersedak saya sedang meminum minuman milik Hana

"Makanya jangan asal tenggak minuman orang" umpat Hana

"Serius, loe barusan ngomong apa? Gue masih enggak percaya, cewek sengak kaya elo punya gebetan" Jawab Sinta tak percaya pada apa yang Hana katakan.

"Sialan loe!!" Teriak Hana sembari menjewer telinga Sinta.

"Www...sakit nyet! " Teriaknya

"Udah diem yang jelas gue lagi bahagia, jadi jangan rusak mood gue oke cantik, entar gue ceritain semuanya" ucap Hana sembari menepuk pipinya dengan kedua tangannya dengan pelan.

" Setan mana yang merasuki mu?" Cibir Sinta, namun tidak ditanggapi oleh Hana yang sibuk senyum-senyum sendiri mirip orang gila.

tap tap tap jempolnya jangan lupa komentarnya 😉

3

happy reading 😉

Pulang sekolah Hana mampir ke rumah Sinta untuk menceritakan tentang polisi ganteng yang berhasil menjerat hatinya

"Serius elo suka sama Polisi ganteng yang nilang elo tadi pagi?"

Tanya Sinta pada sahabat nya

"Iya, sumpah ya dia itu ganteng banget, dan lagi cool banget Sin" jawab Hana dengan mata yang berbinar-binar

"Seganteng apa sih?"

"Udah deh pokoknya ganteng banget deh, idaman gue banget"

"Stress loe! " Ucap Sinta yang melihat tingkah polah sahabat nya udah aneh kaya orang kesambet

"Berisik loe Sin, ini namanya orang lagi jatuh cinta"

"Lha terus loe enggak kejar tuh polgan"

"Apaan tuh polgan?" Tanya Hana penasaran

"Polisi ganteng peak"

"Oh iya ya, eh tunggu gue punya nomer HP nya doi, gue chat dulu ya"

"Cepetan"

Hana mencari nomer Nathan di handphone nya, dan mulai mengetikan pesan chat lewat aplikasi WA

Belum sempat menulis pesan Hana melihat foto profil pada nomer Nathan bukan foto Nathan, melainkan remaja laki-laki yang tidak asing wajahnya

"Eh tunggu deh, ini nomer kak Nathan kok foto profilnya bukan fotonya ya, ini beneran nomernya dia apa bukan ya, jangan-jangan kak Arlan bohongin gue lagi"

"Serius sini gue liat, fotonya"

Sinta mengambil handphone Hana dan melihat foto yang dimaksud sahabatnya

"Ini kan fotonya Ray, anak Xl IPA 1 dia kan anak pemilik sekolah ini, kok kamu bisa punya nomernya?" Tanya Sinta yang juga penasaran

"Gue juga lagi bingung peak, pantesan gue kayak pernah liat dia"

"Jangan-jangan Ray anak nya polgan itu lagi, yaah pupus deh harapan gue" ucap Hana menerka-nerka

"Waaaah beneran beg*k nih sahabat gue, bokap nya Ray itu namanya Danu Adiputra Darma, bukan Nathan Ardian Sanjaya, lagian bokap nya Ray itu bukan Polisi, bloon" jelas Sinta pda hana

"Lha terus ini apa maksudnya coba?"

Wajah cantik Hana terlihat kebingungan

"Udah deh, mending elo telfon itu nomer, pastiin dulu dia polgan Nathan apa bukan, buruan" saran Sinta pada sahabat nya yang terlihat murung.

Hana men dial nomer itu

Tutut...Tutut...

"Halo, ini siapa?" Jawab orang diseberang sana.

'suaranya mirip polgan Nathan' bisik Hana di telinga Sinta

"Halo apa ini pak Nathan Ardian Sanjaya?" Tanya Hana

"Iya benar, ini siapa?"

"Calon istrimu kak Nathan" jawab Hana

Mendengar itu Nathan benar-benar tidak percaya jika anak SMA itu semakin gencar menggodanya.

"Ngaco!"

"Iya kak Nathan, ini Hana, calon istrimu yang tadi pagi kamu tilang, Honda jazz merah" jelas Hana

Sinta hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah murahan sahabatnya

"Astaga, kamu rupanya, dapet dari mana nomer aku?" Tanya Nathan terdengar meninggi

"Sabar sayang, jangan buru-buru, kita ketemuan yuk, entar aku kasih tau orangnya"

"Enggak perlu saya sudah tahu orangnya"

"Kok gitu, kita..."

Tuttuttut

Sambungan terputus

"Yaaaahhh, jahat banget calon suami gue" ucap Hana sedih.

"Asli elo murahan banget, ngejar cowok segitunya"

"Rese loe... Ini namanya perjuangan" jelas Hana penuh semangat

"Kalau itu beneran Nathan, kenapa foto profilnya foto Ray? Apa mungkin mereka saudara?" Kata Sinta menerka-nerka.

"Gue juga bingung, coba deh kita Googling, keluarga mereka kan keluarga terkaya pasti banyak beritanya" saran Hana.

...

jangan lupa like ya, plus komentarnya juga, biar author makin semangat nulisnya

thanks 😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!