NovelToon NovelToon

Time Travel: The Goddess Of Death

1.Time travel

Mayleen adalah seorang leader organisasi mafia death blood. Dia diberikan julukan "The goddess of death" wanita itu tidak segan-segan dalam membunuh musuhnya sehingga tidak ada yang berani memprovokasi dirinya. Dia tidak kenal kasih sayang setelah keluarganya dibantai habis oleh organisasi mafia lain dan hanya tersisa dirinya yang berhasil melarikan diri, kejadian itulah yang membuat Mayleen menjadi sosok yang dingin dan bengis.

Hingga suatu hari saat dia sedang dalam perjalanan pulang ke mansion nya dia mengalami kecelakaan saat ingin menghindar dari sebuah truk besar, tetapi dia tidak dapat menghindarinya karena rem mobilnya blong dan ternyata kecelakaan tersebut sudah di rencanakan oleh tangan kanannya yaitu Jieru yang sudah dianggap adik oleh Mayleen.

"HaHaHa~ Akhirnya aku dapat melenyapkan mu juga Mayleen" ucap Jieru.

"Ternyata ini yang sudah kau rencanakan di belakangku Jieru, kau laki-laki tidak tau berterima kasih " ucap Mayleen menatap tajam Jieru.

"Diam kau Mayleen! Aku akan mengakhiri mu hari ini juga dan aku akan menjadi pemimpin baru Death blood HaHaHa~" ucap Jieru tertawa diakhir kalimatnya.

Door Door

Tembakan Jieru tepat pada jantung dan kepala Mayleen sehingga membuatnya tidak dapat melawan dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Sementara di dunia lain seorang permaisuri yang bernama Mayleen sedang sekarat karena diracuni oleh selir suaminya dan tepat saat permaisuri menghembuskan nafas terakhirnya, Mayleen seorang leader organisasi mafia death blood juga menghembuskan nafas terakhirnya.

"Di mana ini? apakah sekarang aku berada di surga? " ucap Mayleen yang berada di taman penuh bunga.

"Apakah kamu yang bernama Mayleen? " tanya seseorang yang ternyata adalah permaisuri.

"Benar, namun siapa kau?" ucap Mayleen dengan nada dingin.

"Aku permaisuri Mayleen, sedangkan kamu adalah reinkarnasiku dimasa depan di mana tempat mu dulu berada" ucap permaisuri Mayleen.

"Lantas mengapa aku berada disini? " tanya Mayleen.

"Karena aku ingin meminta tolong kepadamu, aku mohon balas kan dendam ku kepada mereka yang sudah menyakiti ku" ucap permaisuri Mayleen dengan berurai air mata.

"Kenapa harus aku? " tanya Mayleen datar.

"Karena kamu adalah reinkarnasiku dimasa depan, jadi kita adalah orang yang sama dan ambil lah kalung ini, kalung ini adalah ruang dimensi dan mungkin akan berguna untukmu" ucap Permaisuri Mayleen memberikan sebuah kalung.

"Heum ini seperti kalung ku dulu yang hilang, bagaimana cara menggunakannya? " tanya Mayleen.

"Teteskan saja darah mu di permata kalung itu dan pejamkan matamu lalu kamu akan berada di dalam ruang dimensi" jelas permaisuri Mayleen.

"Baiklah aku berjanji akan membalas kan dendam mu berkali-kali lipat kepada mereka" ucap Mayleen.

"Terimakasih, jika dendam ku telah terbalaskan, nikmatilah waktu mu selagi masih berada di dunia itu, kalau begitu aku pergi dulu selama tinggal dan maafkan aku " ucap permaisuri Mayleen perlahan menghilang

"Eh kau mau kemana dan kenapa juga harus meminta maaf padaku " ucap Mayleen dan hanya dibalas senyum hangat oleh permaisuri Mayleen dan menghilang.

Mayleen terbangun di sebuah kediaman yang sangat kuno dan usang seperti kandang sapi.

"Akh kepala ku sangat sakit" ucap Mayleen memegang kepalanya.

"Akhirnya anda sadar juga yang mulia_hiks_maafkan hamba karena hamba yang tidak becus mengurus anda" ucap seorang pelayan menangis sambil bersujud di sampingnya.

"Berisik sekali kau! Kepalaku sangat sakit panggil kan aku seorang dokter" bentak Mayleen.

Pelayan itu terkejut.

"Apa itu dokter, yang mulia? hamba tidak paham, apakah maksud anda seorang tabib? " tanya seorang pelayan permaisuri yang bernama Xue Mei.

"Iya terserah lah, cepat pergi kau sangat cerewet" ucap Mayleen.

"Baik permaisuri hamba akan segera memanggilkan seorang tabib" ucap Xue Mei.

Xue Mei berlari keluar memanggil tabib, sementara Mayleen memegang kepalanya namun potongan-potongan ingatan di kepalanya terus berputar-putar hingga perlahan rasa sakit di kepalanya semakin mereda.

"Oh jadi karena ini kamu meminta ku balas dendam kan dendam mu, Heum tunggu saja mereka yang menyakitimu akan mendapat sakit yang berkali-kali lipat dari yang kau rasakan" ucap Mayleen.

Setelah itu datanglah Xue Mei dan seorang tabib ke dalam kamar Mayleen.

"Salam permaisuri, bagaimana keadaan anda? saya mendengar dari pelayan anda bahwa anda mengalami sakit di bagian kepala, hamba akan segera membuat kan obat khusus untuk menghilangkan rasa sakit anda" ucap tabib itu.

"Aku baik-baik saja sekarang, kau boleh keluar" ucap Mayleen dengan nada dingin.

"Sekarang aku tidak boleh percaya kepada siapapun, mungkin saja mereka ingin membahayakan tubuh ini" batin Mayleen.

"Baiklah kalau begitu saya undur diri yang mulia permaisuri" ucap tabib lalu pergi.

"Hey, kenapa kau masih berdiri di situ? " tanya Mayleen.

"Ini sudah menjadi tugas hamba, yang mulia permaisuri. Hamba adalah pelayan anda" ucap Xue Mei.

"Siapa nama mu? " tanyanya.

"Nama hamba Xue Mei, yang mulia permaisuri" jawab Xue Mei.

"Mulai sekarang kamu tidak perlu memanggil ku dengan embel-embel yang mulia yang mulia itu, panggil saja aku kakak dan anggap saja aku kakak mu mulai sekarang" ucap Mayleen.

"Di dalam ingatan ku anak ini bukan lah orang yang berniat jahat kepada pemilik asli tubuh ini" batin Mayleen.

"T-tapi_" ucap Xue Mei mei terpotong.

"Aku tidak menerima penolakan" ucapnya datar.

"B-baik, kakak" ucap Xue Mei.

"Bagus, sekarang siapkan air hangat, aku ingin mandi dengan wewangian bunga mawar" ucap Mayleen.

"Baik, Kak" ucap Xue Mei.

Mayleen pergi ke meja rias dan melihat mukanya yang terlihat kusam namun tetap cantik sangat persis dengan wajahnya dulu, tetapi wajah kali ini sangat tidak terawat sehingga menutupi kecantikannya.

"Kasihan sekali hidupmu, memiliki jabatan yang tinggi namun sangat tidak berguna" gumam Mayleen.

"Air hangatnya sudah siap, Kak" ucap Xue Mei.

"Baik, antar aku ke sana"

Beberapa saat kemudian setelah Mayleen membersihkan dirinya.

"Xue Mei!" panggil Mayleen.

"Ada apa, kak? " tanya Xue Mei.

"Berapa lama aku sakit dan apakah kau tahu apa penyebabnya?" tanya Mayleen.

"Anda sudah tidak sadar selama 3 hari, Kak. Semua ini karena para selir yang meracuni anda agar setelah anda tiada mereka memiliki kesempatan untuk merebut posisi mu" jelas Xue Mei.

"Apakah yang mulia kaisar tahu bahwa para selir melakukan hal seperti itu kepada permaisuri?" tanya Mayleen.

"Kaisar tau segala yang terjadi di harem istana, Kak. Tetapi beliau hanya acuh tak acuh dan tak ingin berurusan dengan wanita, sikapnya juga sangat dingin dan banyak menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja, dia juga tidak pernah mengunjungimu setelah pernikahan kalian" ucap Xue Mei.

"Heum yang mulia kaisar, aku akan mulai dari kau dan akan ku buat kau bertekuk lutut di bawah kaki ku dan memohon maaf atas segala yang telah kau perbuat sehingga aku ditindas oleh para selir-selir mu itu" ucap Mayleen tersenyum mengerikan sehingga membuat Xue Mei merinding.

"Ada berapa pangeran di istana ini dan juga ada berapa selir, Xue Mei?" tanya Mayleen.

"Ada dua pangeran dan lima selir, Kak " ucap Xue Mei.

"Baiklah, kau boleh keluar. Sekarang aku ingin beristirahat" ucap Mayleen.

"Selamat beristirahat, Kak" ucap Xue Mei.

Setelah kepergian Xue Mei, Mayleen merencanakan semua yang akan dia lakukan dan dia ingin mengobati racun di dalam tubuhnya terlebih dahulu dan setelah itu dia akan memulai permainannya.

"Tunggu pembalasanku yang mulia kaisar dan terutama untuk selir-selir mu itu" ucap Mayleen dengan senyum mengerikan.

...****************...

Halo semuanya! jika kalian suka pada ceritanya jangan lupa like, komen dan vote.

2. dimensional space

"Oh iya aku ingat, tadi permaisuri Mayleen memberikan aku sebuah kalung" ucap Mayleen mencari kalung tersebut dan mendapatkannya di atas tempat nya tadi berbaring.

Mayleen merasa penasaran dengan kalung ruang dimensi yang di berikan kepadanya tadi, jadi dia mencoba meneteskan darahnya dan cahaya merah keluar dari kalung tersebut hingga membuat Mayleen memejamkan matanya.

"Selamat datang diruang dimensi Nona" ucap seseorang.

"Siapa itu? " ucap mayleen.

"Saya Li, Nona. Penjaga ruang dimensi ini tetapi anda tidak menyadarinya selama ini" ucap Li.

Li adalah seorang pria tampan, berambut perak yang selalu berada diruang dimensi Mayleen atau bisa dibilang dia yang akan memberikan seluruh informasi yang diperlukan Mayleen.

"Baiklah, tolong bawa aku berkeliling di tempat ini" ucap Mayleen.

"Baik, Nona" ucap Li

Li membawa mayleen setiap tempat yang berada di dalam ruang dimensinya.

"Li kolam apa itu? " tanya Mayleen.

"Itu adalah kolam air suci, Nona. Jika seseorang mandi di sana maka racun maupun penyakit yang ada di dalam diri mereka akan menghilang" ucap Li.

"Apakah aku bisa berendam di sana? " tanya Mayleen.

"Tentu saja, Nona" ucap Li.

"Kalau begitu siapkan aku baju ganti dan kau pergilah " ucap Mayleen.

"Baik nona" ucap Li.

"Hey Li, jangan panggil aku nona, panggil saja Mayleen" ucap Mayleen sebelum Li pergi.

"Baiklah, Mayleen" ucap Li dan dibalas senyum oleh Mayleen.

Mayleen mulai turun kedalam kolam air suci tersebut dan beberapa saat kemudian badan serasa ditusuk-tusuk oleh pisau, dia merasa begitu karena racun yang berada di dalam tubuh nya mulai keluar hingga beberapa saat kemudian badannya tidak terasa sakit lagi dan dia pun keluar dan memakai pakaian yang disediakan oleh Li.

"Wah badan ku terasa lebih segar dan berenergi lagi "ucap Mayleen

"Itu karena racun yang selama ini berada dalam tubuh anda menghambat kultivasi anda, Mayleen" ucap Li.

"Kultivasi?" ucap may bingung.

"Apakah anda tidak tau? kalau begitu Saya akan jelaskan" ucap Li dan di anggukki oleh mayleen.

Li menyebutkan dan menjelaskan seluruh tingkat-tingkat kultivasi kepada Mayleen dan Mayleen pun mengerti dari seluruh penjelasan Li.

"Di mana aku bisa meningkat kan kultivasi ku? "tanya Mayleen.

"Kamu bisa pergi ke hutan kematian untuk meningkatkan kultivasi mu lebih cepat, di sana banyak hewan spiritual legendaris dan juga obat-obatan langkah" ucap Li.

"Baiklah malam ini aku akan ke sana" ucap Mayleen.

"Hah! Malam ini kamu ingin ke hutan kematian? Hey, kamu cari mati? " ucap Li kesal.

"Jangan menganggap aku lemah Li!" Ucap may dengan menatap tajam Li disertai aura membunuh yang kental sehingga membuat Li ketakutan.

"B-baiklah Mayleen kau boleh ke sana" ucap Li bergetar ketakutan melihat may.

"Astaga nona Mayleen sangat menakutkan, ternyata dia dapat berubah dalam sekejap, mati lah orang yang berani memprovokasinya" ucap Li dalam hati.

"Bagaimana aku bisa keluar dari sini Li? Xue Mei pasti sedang mencari ku sekarang" ucap Mayleen.

"Anda hanya perlu berteleportasi dengan memejamkan mata anda dan ber fokus pada tempat yang akan anda tuju" ucap Li.

Mayleen mengikuti arahan dari Li dan saat dia membuka matanya dia sudah berada di dalam kamarnya.

"Kak dari mana saja anda? Saya sudah mencari anda dari tadi. K-kak wajahmu berubah sangat cantik seperti seorang dewi" ucap Xue Mei tadi nya khawatir lalu terganti dengan menatap Mayleen tanpa henti.

"Aku hanya ber jalan-jalan sebentar di luar dan satu lagi, Aku memang cantik dari dulu" ucap Mayleen datar.

"Kakak memang cantik dari dulu, mata hamba yang buta tidak melihat hal itu" ucap Xue Mei.

"Oh ya tadi selir Li wei datang" lanjutnya.

"Apa yang dia ambil disini" ucap Mayleen.

"Dia datang dan mencari mu kak, dia menghancurkan pintu dan seluruh isi kamar anda kak" ucap Xue Mei.

"Oh jadi dia sudah mulai ingin bermain-main denganku " ucap Mayleen dengan senyum devil nya.

"Apa kediaman permaisuri memang seperti ini Xue Mei? " tanya Mayleen.

"Tidak kak, kediaman anda yang sebenarnya di tempat oleh Selir Agung dan anda diusir ke kediaman yang sudah rusak ini" ucap Xue Mei.

"Kalau begitu antar aku ke sana" ucap Mayleen.

Mayleen dan Xue Mei berjalan ke kediaman Selir Agung, Mayleen akan mengambil apa yang seharusnya dia miliki. Tidak lupa dia memakai cadar keluar dari kediamannya.

Selama perjalanan Mayleen mendapat hinaan-hinaan dari pelayan yang melewatinya, bukan Mayleen jika dia tidak membuat orang yang orang itu bertekuk lutut dibawah kakinya.

"Xue mei tarik pelayan itu ke hadapanku" ucap Mayleen dengan nada dingin.

"Baik kak" ucap Xue Mei

Xue mei lalu berjalan menarik pelayan-pelayan yang menghina nona nya tetapi karena dia tidak kuat menarik pelayan itu malah dia yang terdorong.

"Hey, lihat permaisuri bodoh dan jelek bersama pelayannya itu, hahaha, sangat menjijikan!" ucap salah satu pelayan.

"Jangan Kurang ajar kalian! Dasar pelayan tidak tahu diri" ucap Xue Mei.

Pelayan itu tidak terima dan menampar Xue Mei dihadapan Mayleen hingga tersungkur ke bawah.

"Huh ternyata Ada permaisuri disini" ucap seseorang dengan senyum mengejek bersama pelayannya nya itu, dia adalah Selir Li Wei.

Mayleen yang kemarahan nya sudah mencapai puncak mengambil pedang dari salah satu pengawal dan langsung berjalan kearah pelayan yang menampar Xue Mei.

"Berani-Beraninya kau pelayan rendahan berlaku kurang ajar!" ucap Mayleen dengan aura membunuhnya sehingga membuat orang-orang disekitarnya terduduk lemas.

"A-apa yang ingin k-kau lakukan!" ucap pelayan yang merendahkannya tadi yg kini terduduk lemas.

"Hahaha, kamu bertanya apa yang ingin aku lakukan? " tanya Mayleen dengan tertawa mengerikan.

Seorang pengawal yang melihat kejadian itu lalu berlari menuju ke kediaman kaisar dan melapor.

"Di mana yang mulia kaisar?" ucap pengawal tersebut kepada pengawal yang bersama didepan kediaman Kaisar.

Pengawal tersebut masuk dan melapor kepada sang Kaisar yang bernama Liu Yaoshan, pria sangat tampan, kejam, dan sangat dingin.

pengawal itu ber lutut didepan Kaisar.

"Ada apa? " ucap Liu Yaoshan dingin.

"Lapor yang mulia, hamba melihat pertengkaran antara Permaisuri, Selir Li Wei dan seorang pelayan" ucap pengawal tersebut.

"Antar aku ke tempat itu" ucap Liu Yaoshan dingin.

Liu Yaoshan pun sampai ke sana dan melihat seluruh kejadian itu.

"A-ampuni hamba yang mulia permaisuri, aku tidak akan mengulanginya lagi" ucap pelayan bersujud didepan Mayleen.

"Hahaha, tidak Ada ampun untuk kalian yang menyakiti dan menghina ku" ucap Mayleen sambil menatap tajam pelayan dengan mata bak elangnya, dan tertawa mengerikan hingga membuat orang-orang ketakutan hingga pingsan.

Dengan sekali tebasan, kepala pelayan tersebut terpisah dari badannya. Membuat hanfu putih yang di pakai Mayleen dihiasi bercak darah. Xue mei yang sedari tadi ketakutan melihat permaisurinya akhirnya pingsan dan banyak lagi pelayan lain yang pingsan di buatnya.

"Cih ini baru permulaan, bagi kalian yang berani memprovokasi ku nasib kalian akan sama dengan pelayan itu" ucap Mayleen dingin dan senyum mengejek.

"Oh ya satu lagi jangan berani mengusik sesuatu yang menjadi milikku" Lanjutnya dengan menatap Selir Li Wei dengan senyum mengejek nya.

Mayleen mengangkat tubuh Xue Mei yang membuat semua orang melotot melihat Permaisuri Mengangkat seorang pelayan.

Kaisar, Liu Yaoshan yang melihat semua kejadian itu terkejut dan tak bisa berkata-kata.

Visual Mayleen

Visual Liu yaoshan

3. Forest of death

Kaisar Yang melihat kepergian permaisurinya hingga tak terlihat, dia pun kembali ke kediamannya.

"Minghao" panggil kaisar yang sudah berada dalam kediamannya.

"Salam yang mulia, Ada apa memanggil Saya" ucap minghao.

"Cari tau apa kegiatan permaisuri akhir-akhir ini" ucap kaisar.

"Baik yang mulia" ucap minghao lalu menghilang dengan cepat.

"Ternyata permaisuri yang bodoh dan jelek itu hanya topengnya dan aslinya dia permaisuri yang sangat dingin dan bengis" ucap kaisar Liu yaoshan dalam hati dan tersenyum.

Sementara di kediaman Mayleen, dia menaruh xue mei di tempat tidurnya. lalu dia beranjak dari sana dengan mengganti pakaiannya menjadi serba hitam tak lupa dengan cadar nya.

"Sekarang waktu nya Aku ke hutan kematian" ucap Mayleen melompat pangar istana.

Mayleen merasa Ada yang mengikuti nya diam-diam

"Keluar kau jangan bersembunyi dan mengikuti ku" ucap mayleen dingin.

" ternyata dia mengetahui keberadaan ku, Aku harus apa sekarang" ucap minghao dalam hati.

"Jika kau tidak keluar Aku akan menghabisimu sekarang juga" ucap mayleen.

Minghao pasrah dan keluar dari persembunyiannya

"Siapa kau? " tanya mayleen dingin dan mengeluarkan aura membunuhnya.

"Ternyata permaisuri sangat dingin dan aura nya itu sangat kuat sama seperti kaisar, tetapi permaisuri lebih menakutkan" ucap minghao dalam hati.

"Maaf permaisuri Saya adalah pengawal bayangan yang diperintahkan oleh kaisar" ucap minghao.

"Jadi kaisar sialan itu yang menyuruh mu mengikuti ku, baiklah kali ini kau kulepaskan jika lain kali kau masih mengikutiku akan ku kuliti kau" ucap mayleen menatap tajam minghao

Minghao yang mendengar ucapan mayleen langsung menciut.

"Dan satu lagi katakan pada kaisar sialan itu jangan sok peduli pada permaisuri bodoh, lemah dan jelek ini" ucap mayleen.

"Ba.. Baik permaisuri" ucap minghao lalu pergi dengan cepat.

"Huh membuang-buang waktu ku saja dasar kaisar sialan!!! " Maki mayleen lalu melanjutkan perjalanannya ke hutan kematian.

Sedangkan di kediaman kaisar minghao baru sampai dan menyampaikan semua yang permaisuri katakan.

"Salam yang mulia" ucap minghao.

"Duduk lah dan ceritakan"ucap Liu yaoshan.

" Saya gagal mengikuti permaisuri, yang mulia. Dia sudah mengetahui bahwa Saya mengikuti nya saat dia keluar istana"ucap minghao.

"Keluar istana? apa yang dia lakukan di luar istana malam-malam begini? " teriak Liu yaoshan.

"Ha.. hamba tidak tau yang mulia, hamba melihat permaisuri memakai pakaian serba hitam dan memakai cadar" ucap minghao baru kali ini dia melihat kaisar marah.

"Habislah aku, kaisar sangat marah seperti ingin memakanku sedangkan permaisuri ingin mengulitiku" ucap minghao meruntuki nasibnya.

"Antar aku ke kediaman permaisuri" ucap kaisar dingin.

"Ba.. baik yang mulia" ucap minghao.

Sesampainya dikediaman permaisuri, Liu yaoshan hanya melihat xue mei berjalan mondar mandir dan kelihatan cemas.

"Sa.. ssalam yang mulia" ucap xue mei.

"Di mana permaisuri" ucap kaisar dingin.

"Per.. per.. permaisuri di.. dii.. " Ucap xue terbata-bata.

"Bicara dengan jelas!!! " bentak kaisar membuat xue mei terduduk.

"Maaf.. maaff yang mulia saat Saya sadar Saya sudah berada di tempat tidur permaisuri dan tidak melihat keberadaan permaisuri yang mulia" ucap xue mei menangis.

Sementara dihutan kematian, mayleen baru sampai dan berjalan kedalam.

"Hutan ini sangat penuh dengan kabut" ucap mayleen.

Mayleen semakin masuk kedalam hutan dan tak Ada hewan yang berani mendekati nya karena aura yang sangat menyeramkan, hingga tiba-tiba muncul seekor harimau putih dihadapannya.

"Selamat datang dewi, akhirnya anda muncul juga setelah ribuan tahun menghilang" ucap harimau putih tersebut.

"Kenapa kau mengatakan bahwa aku dewi? dan siapa yang menghilang ribuan tahun? " tanya mayleen datar.

"Dari aura anda Saya yakin bahwa anda adalah dewi kematian yang telah lama menghilang, jika anda tidak percaya anda bisa masuk ke dalam gua besar itu dan mencabut pedang mawar merah"ucap harimau putih itu.

"Baiklah" ucap mayleen menyetujui perkataan sang harimau.

Lalu mayleen berjalan memasuki gua besar tersebut, dia melihat cahaya redup-redup di dalam gua tersebut, maylee semakin penasaran jadi dia mengikuti arah cahaya itu hingga dia sampai di mana Ada pedang yang sangat indah dan terdapat sebuah telur besar berwarna merah menyala.

"Wah indah sekali pedang ini" ucap mayleen.

"Siapa kamu? " tanya sang telur.

"Siapa itu? " tanya mayleen melihat sekelilingnya.

"Aku yang berbicara, telur besar di depanmu."

ucap telur itu.

"Oh kamu" ucap mayleen acuh tak acuh.

Mayleen pun langsung menarik pedang tersebut dan telur merah itu pun ikut peacah dan keluar burung Phoenix besar berwarna merah.

"Salam dewi kematian, ternyata anda telah kembali. maaf atas tidak kesopanan saya "ucap sang Phoenix.

"Dewi kematian? " ucap mayleen.

"Ya anda adalah dewi kematian, pemilik Dari hutan kematian ini yang telah lama menghilang"ucap phoenix.

"Jadi kenapa kamu bisa berubah? " ucap mayleen.

"Karena anda telah kembali ke hutan ini jadi Saya akan mengikuti kemana pun anda pergi, jadi anda bisa menjadikan Saya hewan kontrak anda jika meneteskan darah di kepala Saya" jelas burung Phoenix

Mayleen lalu membuat kontrak dan sang Phoenix, setelah itu muncul lah gambarnya mawar merah dibagian leher mayleen sebelah kanan.

"Kenapa Ada gambar mawar dileherku? " tanya mayleen.

"Itu karena tuan Dari pedang mawar merah adalah anda dewi kematian" ucap sang Phoenix.

Setelah mengetahui semua yang diperlukan mayleen keluar Dari gua tersebut dan di luar sudah Ada sang harimau putih yang menunggu.

"Bisakah anda menjadi tuan Saya dewi? " tanya sang harimau putih.

"Baiklah" ucap mayleen, dia membuat kontrak darah dengan sang harimau putih.

"Dewi kami perlu nama" ucap sang Phoenix.

"Baiklah nama kamu Bao yu, sedang kan harimau nama mu Jingmi"ucap mayleen.

" Terima kasih dewi, kami suka namanya" ucap mereka berdua.

lalu harimau putih masuk kedalam ruang dimensi mayleen.

"Bao yu Antar aku keluar Dari hutan" ucap mayleen.

lalu Bao yu mengantar mayleen keluar Dari hutan. Setelah itu Bao yu menurunkan mayleen tepat di tempat yang diminta mayleen.

"Masuk lah ke ruang dimensi ki Bao yu" ucap mayleen lalu Bao yu mengikuti perintahnya.

Setelah itu mayleen kembali di kediamannya, dia diam-diam masuk agar tidak Ada yang mengetahuinya. Tetapi harapannya pupus setelah melihat tiga orang yang sedang menunggu nya di dalam kamar.

"Xue mei siapa mereka? " tanya mayleen datar.

"Permaisuri akhirnya anda kembali" ucap xue yang sedari tadi menangis.

"Diam lah!! Aku tanya siapa mereka? " tanya mayleen.

"Oh Aku ingat yang kau bukannya pria yang mengikuti ku? " tanya may datar.

"iii.. iya permaisuri" ucap minghao.

"Kalian berdua keluar" ucap sang kaisar.

"Ba.. baik yang mulia" ucap mereka berdua.

"yang mulia? sebenarnya siapa pria ini? " ucap mayleen dalam hati.

"Permaisuri!!! Dari mana saja kau? " tanya Liu yaoshan.

"Siapa kau? " Tanya mayleen datar.

"Hah? apa kau otak mu sudah rusak sehingga tidak mengenali suamimu? " Tanya Liu yaoshan dingin dan menatap tajam mayleen

"Suamiku? " ucap mayleen dingin dan tatapannya tak kalah tajam.

"Wanita ini benar-benar berani melawanku" ucap Liu yaoshan dalam hati.

"Ah Aku ingat kau pasti kaisar yang gila kerja itu kan? dan tidak mempedulikan permaisuri yang ditindas ini" ucap mayleen datar.

"Permaisuri!! kenapa kau sangat Kurang ajar kepadaku? " ucap kaisar emosi.

"Oh maaf kaisar yang terhormat hamba Kurang ajar karena tidak di ajar dengan baik oleh suami hamba" ucap mayleen dengan senyum mengejek.

"Kalau tidak Ada keperluan lagi anda boleh keluar" usir mayleen.

"Kau ya.. "ucap Liu yaoshan geram.

" kau apa ha? keluar!! Aku sangat lelah "ucap mayleen dingin.

Kaisar yang sudah tidak dapat menahan emosinya keluar Dari kamar mayleen, kedua orang yang menunggu di luar ketakutan melihat wajah sang kaisar yang sangat marah.

Hai reader's jika kalian suka dengan cerita nya jangan lupa dilike, komen, dan juga vote yah🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!