NovelToon NovelToon

ABOUT CARAMEL

PROLOG

Malam hari di Rooftop sebuah sekolah.

Terlihat Caramel sedang berdiri di seberang penyangga rooftop.

"Sepertinya dia tidak jadi datang? sebaiknya aku pulang saja"monolog gadis itu lalu berbalik hendak turun dari sana.

Baru beberapa langkah,Caramel di kejutkan dengan kemunculan seorang gadis secara tiba tiba di sana.

"Marsya"seru Caramel kala mendapati seseorang yang tiba tiba muncul di sana.

Gadis itu terlihat berjalan mendekat ke arah Caramel.

"Aku tidak punya waktu untuk meladenimu" balas Caramel ketika gadis bernama Marsya itu berdiri tepat di hadapannya.

"Setelah ini kau tak perlu meladeniku,kau bahkan tidak perlu melihatku lagi"cetus Marsya.

"Apa yang kau bicarakan"tanya Caramel.

"Kau tidak mengerti atau pura pura tidak mengerti?"sanggah Marsya membuat Caramel geram.

"Aku sudah sangat muak denganmu"lanjut Marsya.

"Jika kau ingin mengatai dan menghinaku kau bisa melakukannya besok pagi"balas Caramel hendak melanjutkan langkahnya.

"Aku tidak perlu melakukannya lagi besok, karena ku pastikan kau tidak akan bisa melihat matahari terbit besok pagi"bisik gadis bernama Marsya itu sambil menjegat langkah Caramel.

"Apa kau tidak waras?"timpal Caramel tak percaya.

"Kau benar,aku sudah tidak waras"balas Marsya.

"Kau yang membuatku jadi tidak waras" lanjutnya.

Caramel ternganga dengan ucapan Marsya.

"Aku sudah muak dengan dirimu,aku benar benar muak"teriaknya sambil mendorong tubuh Caramel hingga terjatuh.

"Aku ingin bertanya satu hal padamu,apa kau sangat suka dengan tempat orang lain,kau sangat suka merebut posisi orang lain!"sindir Marsya.

"Apa kau sadar kau sudah menghancurkan hidup banyak orang,kenapa kau harus muncul di sekolah ini dan merusak segala-galanya. kenapa kau harus muncul di hidupku kenapa?"teriaknya berlinang air mata.

"Kau bersikap seolah kau adalah korban dan kami adalah monsternya,tapi kenyataannya tidak seperti itu Caramel,Kau adalah sumber masalah semua orang,oleh karena itu kaulah yang harus di singkirkan"Teriak Marsya dengan emosi yang tak terkendalikan.

Tak sepatah kata keluar dari mulut Caramel,hanya air mata yang dapat menggambarkan ketakutan dan rasa bersalah Caramel,apa benar ia sudah menghancurkan hidup banyak orang,kengerian kemarahan Marsya benar benar membuat lidahnya kelu seakan dia memang seorang pelaku kejahatan.

"Hey kenapa kau selalu berlagak sebagai seorang korban,kau tidak tau berapa banyak orang yang kau hancurkan,bahkan jika kau mati pun aku yakin tidak akan ada yang peduli,kau hanya hama tidak berguna yang memang harus di basmi"hina Marsya.

"Apa sebesar itu kebencianmu padaku hingga kau ingin membunuhku"ujar Caramel sambil bangkit dari lantai.

"Yaaaa aku sangat membencimu,kau sudah merusak hidupku,kau muncul di sekolah ini dan berusaha menyaingiku,kau selalu berusaha lebih baik dari kudan membuatku menjadi yang kedua,kau tau betapa banyak hal yang harus ku tanggung karena itu,aku selalu mendapat hukuman dari orang tuaku karena mu"teriak Marsya.

"Oleh karena itu aku harus menyingkirkanmu, untuk mengakhiri semua ini,untuk kebahagiaan semua orang"ujar Marsya sambil mengeluarkan sebuah pisau dari dalam saku mantelnya.

"Apa yang kau lakukan?Marsya ku mohon jangan lakukan ini,ini sangat berbahaya,mari bicarakan ini baik baik"balas Caramel.

"Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, kematianmu adalah jalan keluar bagi semua orang"balas Marsya yang kini berkabut dengan kemarahan.

Marsya terus berjalan mendekat ke arah Caramel dengan pisau di tangannya,sementara itu Caramel terus mundur untuk menghindari serangan dari pisau di tangan Marsya,terlalu takut Caramel tak menyadari bahwa dirinya sudah berada di pinggiran penyanggang atap dan

"aaakkkkhhhhh"sebuah teriakan saat Caraeml merasa tubuhnya melayang di udara sebelum akhirnya mendarat di halaman depan sekolah.

..."Mimpiku berujung mala petaka"...

...*Caramel*...

...🌱🌱🌱🌱🌱...

Pagi pagi sekali Caramel sudah terlihat rapi dengan seragam sekolah barunya.

"tok tok tok"pintu kamarnya di kutuk dari luar.

Caramel segera membuka pintu kamarnya,

Terlihat seorang pria paruh baya telah berdiri di depan pintu kamar tersebut sambil membawakan sebuah nampan berisi makanan.

"Ayaaah"Caramel memamerkan penampilannya sambil tersenyum sembringah.

Ayahnya membalas dengan senyum sambil menyodorkan nampan di tangannya.

"Terima kasih ayaaah"ujar Caramel seraya mengambil nampan di tangan sang ayah.

"Kau sudah siap?"ayahnya yang bisu berisyarat kepada Caramel.

"Iya aku sudah sangat siap"balas Caramel dengan girangnya.

"Semangat belajar ya,ayah harap kamu berhasil"ayahnya berisyarat memberi semangat kepada Caramel.

"Tentu saja aku akan belajar dengan giat dan aku pasti akan lulus dari sanadan menjadi orang yang sangat sukses" balas Caramel begitu bersemangat.

"Iya ayah percaya,kalau begitu ayah berangkat ke toko dulu ya"ujar ayahnya dengan isyarat yang di angguki Caramel.

Caramel berdiri di sebuah halte BUS,Lima menit telah berlalu namun belum ada satu pun BUS yang melintas.

"Dimana BUS nya,ini sudah lima menit"monolog Caramel.

.

"Ssssshhhhhiiitttttt"sebuah BUS berhenti di hadapannya,Caramel pun segera menaiki BUS tersebut dan memilih bangku di seberang jendela.Perjalanan yang di tempuh lumayan jauh,berpikir akan membosankan Caramel memutuskan mendengarkan musik di ponselnya sambil menikmati pemandangan kota di pagi hari melalui jendela BUS.

"Ssssshiiiiiiitttttt"BUS di berhentikan.

Tiga puluh menit akhirnya berlalu dan kini Caramel tiba di tempat tujuan.

...🐾🐾🐾...

...ALEXANDER INTERNATONAL HIGHT SCHOOL...

Tulisan tersebut terpampang jelas di depan mata Caramel,dengan terkagum kagum Caramel memperhatikan gedung mewah tersebut.

"Apa aku sedang bermimpi"monolog Caramel.

Caramel bahkan harus menutup mulutnya yang sejak tadi ternganga.

'Ayo kita mulai Caramel kau pasti bisa,akhh apa aku sudah siap,kenapa rasanya gugup sekali?' batin Caramel.

Caramel melangkahkan kakinya sambil memperhatikan sekitaranya,terlihat banyak murid murid yang turun dari mobil mewah.

'Waah luar biasa,ini benar benar tidak terlihat seperti sekolah'batin Caramel.

Terlihat mobil mobil mewah berjejeran, murid murid yang mengenakan tas,sepatu dan mantel dengan harga puluhan bahkan ratusan juta di tambah pembahasan mereka yang membuat Caramel geleng geleng kepala.Jika para murid di sekolah pada umumnya membicarakan tas dan sepatu baru, lain halnya dengan murid murid di sekolah ini yang lebih tertarik membicarakan harga saham mobil baru investasi dan perusahaan.

"Tok tok tok" pintu sebuah kelas di ketuk oleh seorang guru, sontak para murid yang berada di sana mengedarkan pandangannya kearah pintu.

"Permisi"sapa sang guru seraya melangkahkan kakinya ke dalam kelas tersebut.

"Hari ini kita kedatangan murid baru dan dia akan menempati kelas ini,ibu harap kalian bisa berteman baik"jelas guru tersebut.

"Murid baru?"

"Apa dia murid baesiswa itu ya?"

"Mungkin saja"

"Kenapa kita harus menerima anak beasiswa"

"Ahk sampah"

"Bukankah kita sudah punya seorang sampah"

"Haruskan anak anak sampah di tempatkan di kelas ini"

"Apa kita harus berbaur dengan anak anak sampah?"

Begitulah kiranya bisik bisik yang terdengar di dalam kelas tersebut.

"Silakan masuk"sang guru mempersilakan murid tersebut.

seorang siswi berambut panjang berwarna coklat

Dengan kulit putih dan bola mata berwarna coklat terang juga tinggi badan semampai telihat rapi dengan seragam sekolahnya masuk ke dalam kelas tersebut.

VISUAL

...CARAMEL DOMINIC...

...ELDRIC MORELALIS...

...MAXIMO CLINTON...

...ELENOR ALEXANDER...

...MARSYA HOOFER

...

...AMORA NIXON...

...VIOLET REAGAN...

...GISSELLE DAVINCI...

...K

...

"Silakan perkenalkan dirimu"ujar sang guru kepada anak baru tersebut

"Perkenalkan nama saya Caramel Dominic,saya pindahan dari SMA DORITHY,saya masuk kemari lewat jalur beasiswa,senang bertema dengan kalian, saya berharap kita bisa menjadi teman baik untuk ke depannya"ujar Caramel

Tak ada satu pun murid di kelas itu yang memberi tanggapan, beberapa dari mereka bahkan terlihat memandang rendah Caramel dengan tatapan sinis.

"

"Baiklah kalau begitu kau bisa duduk di bangku kosong paling belakang"ujar sang guru yang di angguki Caramel

" kalau begitu saya permisi,mohon maaf sudah mengganggu waktu belajar kalian"pamit sang guru

Jam istirahat

Semua siswa/wi berhamburan ke kantin kecuali Caramelyang terliahat termangu di mejanya tak sendiri seorang siswi berambut pendek yang duduk bersebrangan dengan Caramel terlihat masih sibuk dengan bukunya.

'Apa sekolah International memang begini,sejak tadi belum ada yang menyapa ku ,atau mungkin ini baru awalnya saja makanya tidak ada yang menyapa ku'batin Caramel

Menarik nafas panjang Caramel mencoba menenangkan diri.Sesekali Caramel menoleh ke arah gadis di sampingnya namun gadis itu terlihat fokus pada bukunya.Caramel ingin menyapa gadis tersebut, namun ia merasa tidak nyaman mengganggu seseorang yang sedang fokus.

Beberapa saat kemudian si gadis berambut pendek itu pun menoleh ke arah Caramel. Sebenarnya gadis itu menyadari bahwa Caramel sempat meliriknya beberapa kali, gadis itu juga sebenarnya ingin menyapa Caramel, tapi ia juga tak punya keberanian untuk menyapa Caramel lebih dulu.

"Kenapa tidak ke kantin?"akhirnya ia membuka

Suara

Caramel sontak terkejut dengan dengan teguran orang di sebelahnya,pasalnya gadis itu terlihat seperti seorang introver yang hanya suka menyendiri

"t-tidak"balas Caramel ragu ragu

"kenapa?"tanyanya

"Aku tidak lapar"

Gadis itu mendengus"Benarkah?"tanyanya tak percaya

"aku tau kau tidak berani"lanjutnya

merasa telah ketahuan berbohong karena hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Aku akan ke kantin,apa kau mau ikut?"ajak gadis tersebut

"Apa aku boleh ikut dengan mu?"Caramel berusaha memastikan

Gadis itu membalas dengan anggukan

"Siapa namamu?"tanya Caramel

"Katrina"balasnya singkat

"Nama yang bagus"puji Caramel

"Namamu juga unik"balas katrina

terlalu asyik berbincang tak sadar mereka sudah tiba di kantin,sesampai di kantin keduanya pun segera mengambil makanan mereka,tak butuh waktu lama sesudah selesai Caramel dan Katrina segera mencari tempat duduk untuk di tempati tentunya.

"Ayo duduk di meja ujung"ajak Katrina

"ayoo"balas Caramel dengan girangnya

Di meja lain terlihat beberapa gadis memperhatikan mereka

"Kau lihat itu,bukan kah mereka sangat cocok "

Ujar Gisselle

"Sampah hanya pantas berteman dengan sampah"timpal Marsya

"aura orang miskin memang berbeda"ejek Violet

"Apa orang miskin pintar semua"Gisselle tiba tiba bertanya

"Buktinya kedua orang itu pintar meski dari keluarga miskin"lanjutnya

"Sebenarnya mereka hanya memaksakan diri saja"balas Violet

"Agar tidak berada satu tingkatan dengan mereka berhentilah membicarakan mereka, jangan membandingkan didi dengan mereka kita punya segalanya jadi kita tidak sebanding dengan kita,orang orang kecil seperti mereka tidak akan pernah terlihat meski mereka berusaha" jelas Marsya

Jam istirahat berlalu saatnya bagi seluruh

siswa/wi untuk melanjutkan pelajaran.

Di kelas 2-1

"selamat siang anak anak"ujar seorang guru laki laki bernama Trevor

"selamat siang pak"sahut semua murid di kelas itu

"Baiklah,hari ini kita akan mempelajari meteri baru jadi harap fokus saat mendengarkan penjelasan" ujar sang guru

'Sepetinya dia guru dari luar negri,wajahnya tidak terlihat seperti orang asia'batin Caramel

Proses belajar mengajar berlangsung semua murid di kelas tersebut nampak fokus pada layar yang berada di depan kelas sepertinya mereka memang sangat peduli dengan nilai mereka tak ada satu pun murid yang tertidur atau berbicara,sungguh sekolah yang menakjubkan semua murid nampak bersaing memperebutkan nilai tertinggi.

...Terkadang hal yang terlihat menakjubkan juga mengerikan...

AWAL DARI SEGALANYA

Kelas telah usai,semua murid dari sekolah ALEXANDER INTERNATIONAL SCHOOL berhamburan keluar hendak pulang .

Di kelas 2-1 terlihat masih ada dua siswi yang tersisa,satu siswi terlihat sedang membereskan buku bukunya hendak pulang sedangkan yang satu nya lagi terlihat duduk santai sambil melipat kedua kakinya sambil bersandar pada sandaran kursi yang di dudukinya.

Selesai berberes satu siswi hendak keluar dari kelas ia tidak menegur atau menyapa pada teman sekelasnya yang masih setia di bangkunya. sepertinya ia tidak peduli dengan orang tersebut.

"kau akan langsung pulang"tanya siswi yang masih duduk di kursi saat siswi itu melewati mejanya

Gadis itu menoleh lalu mengangguk,siswi yang tadinya duduk pun beranjak dan berjalan ke arah siswi yamg lainnya

"kenalkan namaku Marsya Hoofer"ujarnya sambil mengulurkan tangan

"Caramel Dominic"balas Caramel singkat

"selamat untukmu,kau sangat hebat,kau tahu kan?,selama ini sekolah kami belum pernah menerima murid beasiswa,eumm maksudku sekolah kami belum pernah membuka beasiswa karena standaritas sekolah kami sangat tinggi,dan kau sangat hebat karena bisa menjadi satu satunya yang terpilih,aku bahkan sangat terkejut dari ratusan orang hanya satu orang yanng lolos test,kau benar benar sangat beruntunng"jelas Marsya panjang lebar

"Terima kasih,sebenarnya sejak lulus dari SMP aku sangat ingin masuk kemari tapi karena keterbatasan ekonomi aku tidak bisa masuk,jadi ini seperti takdir baik untukku"pungkas Caramel

"Semangat ya,masuk ke sini bukanlah akhir bagi mu tapi awal aku harap kau menyukai sekolah ini"tukas Marsya yang di balas senyuman oleh Caramel

Pulang sekolah Caramel mendatangi toko bunga milik ayahnya.Ia berniat menceritakan sedikit pengalaman di sekolah barunya

"Ayah" seru Caramel hingga membuat sang ayah kaget

Ayah Caramel berekspresi marah namun Caramel malah tertawa dan langsung memeluk ayahnya

"Ayah tahu sekolah baruku sangat bagus semua serba modern sungguh tempat yang indah" ujar Caramel senang

"kamu harus belajar dengan rajin untuk mempertahankan nilaimu"ayah Caramel memberi isyarat pada nya

"Tentu saja,anak anak di sana sangat pintar mereka menguasai banyak bahasa dan mereka sangat tekun"balas Caramel antusias

"Baguslah,jika kamu senang ayah juga senang"sahut sang ayah kembali

"kalau begitu aku harus berangkat kerja dulu,seprtinya aku sudah terlambat selamat berkerja ayah jaga dirimu baik baik" ujar Caramel sambil melambaikan tangan

Ayahnya mengaguk mendengar penuturan Caramel.

"daaaa ayaaah" sahut Caramel saat aian keluar dari toko

Toko bunga ayah Caramel

Setelah lima belas menit berjalan kaki Caramel akhirnya tiba di tempatnya bekerja paruh waktu.Setibanya di sana Caramel segera mengganti seragamnya dengan baju kerja.

Caramel bekerja seorang pelayan restorant jadi sebagai seorang pelayan tentunya ia harus siap siaga dalam melayani pelanggan yang datang.

saat ini restorant terlihat ramai sampai para pelayan terlihat begitu sibuknya dengan pesanan

"Caramel tolong antarkan pesanan ini ke meja no 07"tutur seorang karyawan lainnya

Dengan cepat Caramel menjalankan perintah.

Saat akan mengantarkan makanan tiba tiba jalannya terhalang oleh seorang gadis di meja seberang,gadis tersebut nampak menjulurkan kakinya dari kolong meja,karena dapat membahayakan orang lain Caramel menergur gadis tersebut.

"permisii"sapa Caramel sopan namun lawan bicaranya nampak tak mendengarkan ucapan Caramel

"permisii,nona bisakah kau memasukan kaki mu ke kolong meja" kali ini ia mendengarnya bahkan menoleh ke arah Caramel sekilas lalu kembali fokus pada ponselnya.

"Nona"panggil Caramel sekali lagi sambil menepuk pelan pundak sang gadis,"ck"gadis itu berdecih kesal lalu menatap tajam ke arah Caramel,namun Caramel tak menunjukkan ekspresi marah sama sekali"Bisakah nona memasukkan kaki nona ke kolong meja ini sangat berbahaya,takut takut akan ada yang jatuh"lanjut Caramel dengan sopan.

Gadis itu pun akhirnya memasukkan kakinya ke bawah kolong mejanya meski dengan keterpaksaan.sementara,Caramel meneruskan pekerjaannya pergi ke meja lain untuk mengantarkan pesanan yang sudah sejak tadi terhambat karena ulah gadis yang tak di kenal itu.kesal memang tapi harus bagaimana lagi dia adalah pelayan yang harus melayani pelanggan.

Setelah mengantar pesanan ke meja tersebut,Caramel membersihkan beberapa meja dan mengambil beberapa piring kotor di sana.Setelah selesai Caramel akan kembali ke dapur ia terlihat kembali melewati meja yang di tempati si gadis tadi,gadis itu memperhatikan Caramel dari kejauhan,menyadari Caramel akan melewati mejanya ide jahat muncul di benaknya.

Ia langsung menjulurkan sebelah kakinya keluar meja,dan Caramel pun tersungkur ke lantai.

"praaaaannnnggggg"suara piring pecah menggelegar di seluruh ruangan itu.

Semua atensi teralihkan pada sumber suara

"awww"Caramel mengaduh kesakitan

Gadis di meja itu diam diam tersenyum puas

Segera Caramel bangkit dari lantai dan menghampiri gadis itu.

"Kau sengaja melakukannya?"tanya Caramel sambil menatapnya dingin

"Apa maksudmu?"

"Aku tahu kau sengaja melakukannya"

"yaaaa, berani sekali kau menuduhku"bentak gadis itu seraya bangkit dari mejanya

Kini suasana ruangan benar benar hening semua mata kini tertuju pada dua gadis tersebut.

"ini bukan tuduhan,aku mengatakan yang sebenarnya,kau saja yang takut dengan kebenaran"tukas Caramel

"Plak"sebuah tamparan melayang pada wajah Caramel

Caramel menatap gadis itu dengan tatapan dingin,karena merasa sangat geram Caramel pu menyiram wajah gadis itu dengan minum yang ada di meja tersebut.

Gadis itu tersentak ketika minuman dingin itu mendarat tepat di wajah cantiknya.

"Berani beraninya kau"ujarnya sambil menatap Caramel tajam.

Gadis itu melayangkan tangannya hendak memberikan Caramel sebuah tamparan lagi,namun dengan cepat Caramel mencegat tangan tersebut sang empu berusahamelepaskan cekalanya namun tetap tidak bisa.

"Penampilanmu terlihat sangat berkelas,tapi perilakumu sama sekali tidak mencerminkan kau berkelas"ujar Caramel sambil menghempaskan tangan sang gadis

Seorang wanita yang nampaknya sudah berumur sekitar empat puluh tahunan lebih terlihat menyaksikan tindakan Caramel dengan kemarahan

"k-"Caramel baru hendak mengatakan sesuatu namun "plakk"sebuah tamparan mendarat di wajah Caramel

"Berani beraninya kau"ucap wanita itu penuh kemarahan

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!