NovelToon NovelToon

Cinta Setelah Perpisahan

Pertemuan dingin

Dika Wardana Mahendra hari ini telah berada di kampus dimana Citra berkuliah. Sebagai donatur terbesar untuk kampus ini, dengan penuh wibawa dia ingin secara langsung menyerahkannya. Saat dia sedang berjalan setelah keluar dari ruangan Dekan, tanpa di sengaja dia masuk ke dalam lift yang juga ada Citra di dalamnya. Dika menatap wajah Citra yang terlihat hanya cuek tanpa menghiraukan keberadaan nya. Dan setelah lift nya berhenti dan terbuka, Dengan segera Citra pun keluar dari lift itu. Luis sang asisten pribadi dari Dika, menatap atasannya yang sedang menatap kepergian Citra. " ehm...sepertinya tuan terlalu memperhatikan nona itu, sampai sampai tidak ingin keluar dari lift." singgung Luis. Dika pun tersenyum." oo lift nya sudah terbuka ya, sorry aku terlalu fokus pada nya." jawab Dika. Sesampainya di mobil, Dika dan Luis pun melanjutkan perjalanan menuju kantor. "aku hanya heran pada gadis tadi, dia tidak seperti gadis lainnnya."kata Dika. "maksud tuan?" tanya Luis. " kau lihat saja ketika tadi kita berada di kampus itu, hanya dia yang terlihat cuek pada ku." jawab Dika. Luis berusaha mengingat waktu mereka tadi berada di kampus itu." kau bayangkan saja apa yang akan terjadi jika gadis tadi memang seperti gadis alay." jawab Dika. "dia pasti minta berfoto dengan gaya gaya lebay nya, iya kan tuan?" tanya Luis. "good job, baiklah Luis sepertinya aku sedang tertarik pada gadis itu, cari tau tentang nya." kata Dika. " apa tuan menginginkan sesuatu dari gadis tadi?" tanya Luis. " sepertinya begitu, aku hanya ingin mengajaknya untuk bekerja sama." jawab Dika. Perkataan Dika semakin membuat Luis bingung." bekerja sama? maksud tuan?" tanya Luis. "lakukan saja apa yang ku perintahkan, yang jelas kerja sama yang ku tawarkan tentu saling menguntungkan." jawab Dika. Pada pukul tujuh malam, Luis datang ke rumah Dika." selamat malam tuan." sapa Luis. Dika yang sedang berenang pun naik ke atas dan mendekati Luis." informasi apa yang kau dapatkan dari gadis tadi?" tanya Dika. " gadis tadi bernama Citra Gandari sari, dia seorang yatim piatu dan bekerja di restoran xxx setelah pulang kuliah." jawab Luis. Dika tersenyum mendengar ucapan dari Luis" nama yang bagus, kalau begitu aku ingin bertemu dengan nya besok." kata Dika. Setelah kepergian Luis, Dika pun langsung masuk ke dalam kamar dan mengistirahatkan dirinya. Karena selalu di jodohkan dengan perempuan yang menurutnya lebay dan manja, Dika pun memutuskan untuk menawarkan pernikahan kontrak pada Citra. Pada pukul satu siang, Citra yang sedang berjalan menuju motornya, tiba tiba di cejat oleh dua pria berjas hitam." nona Citra bos kami memerintahkan untuk membawa nona sekarang juga." kata dua bodyguard Dika. Citra pun bingung dengan ucapan dua pria itu." apa apaan ini? dengar aku sama sekali tidak mengenal bos anda, jadi tolong beri aku jalan." kata Citra. Tanpa aba aba, dua pria itu lalu mengangkat tubuh mungil Citra dan memasukkan nya kedalam mobil. " hei kalian, turun kan aku, kalau tidak maka aku akan berteriak karena kalian sudah menculik ku." kata Citra. Ucapan Citra sama sekali tidak di dengar oleh kedua bodyguard Dika. Mereka dengan cepat segera melajukan mobil nyamenuju villa. Sesampainya di Villa, Citra pun duduk di depan Dika yang sudah lama menunggunya. Sepasang mata mereka berdua saling menatap dengan penuh pertanyaan." apa yang anda inginkan dari saya?" tanya Citra. Dika tersenyum mendengar pertanyaan dari Citra." aku suka pertanyaan mu, ternyata kau tidak suka berbelit belit." jawab Dika. " katakan saja tuan, karena saya juga punya urusan." jawab Citra dengan wajah kesal. " aku hanya ingin mengajak mu berkerja sama." jawab Dika. Citra semakin bingung dengan ucapan dari Dika." sepertinya anda salah orang, saya bukan orang yang tepat untuk di ajak kerja sama." jawab Citra. " lebih tepatnya kau membantuku, dan aku membantumu." kata Dika. " apa maksud anda? sudah lah, to the point saja, apa mau anda sebenarnya?" tanya Citra. " jika kau bersedia menikah dengan ku, maka aku akan membiayai seluruh kebutuhan hidup mu, kau juga tidak perlu bekerja, asalkan kau mau menikah dengan ku selama satu tahun." jawab Dika. Citra tersenyum kecut saat mendengar ucapan dari Dika." orang kaya seperti anda memang sangat gampang mempermainkan sebuah pernikahan, bahkan anda dengan mudah mengucapkan nya." kata Citra.
Dika mendekati Citra dan menatapnya dengan sangat dekat." Citra Gandari sari, waktu satu tahun tidak akan lama, kau tenang saja, selama kita menjadi pasangan suami istri, aku tidak akan menyentuh mu." kata Dika. " bagaimana kalau anda ingkar janji?" tanya Citra dengan tegas. Dika pun menyuruh Luis untuk memberikan sebuah kertas yang sudah di siapkan oleh nya." kau bisa baca dulu, semua perjanjian sudah tertulis di kertas ini, jadi jika aku ingkar janji, kau bisa menuntut apa saja dari ku." jawab Dika.

Berangkat masing masing

Citra pun diam setelah Dika menyuruhnya berhenti memanggilnya dengan sebutan tuan." baiklah semuanya, perkenalkan ini adalah istriku, jadi kalian semua mungkin sudah tau bahwa kalian harus memenuhi kebutuhan nya dan melayani nya dengan baik." kata Dika.
" mengerti tuan tuan." jawab kepala asisten rumah tangga nya. "baiklah karena aku masih punya banyak urusan jadi aku harus kembali lagi ke kantor."kata Dika. "baik tuan, mari nyonya biar saya antar ke kamar utama." kata bi Marni. Citra pun mengangguk dan tersenyum." terima kasih." jawab Citra. Sesaat di dalam kamar utama miliknya dan Dika, Citra membulatkan matanya melihat se isi kamar Dika." selamat beristirahat nyonya, saya permisi dulu, dan kalau nyonya perlu sesuatu panggil saja saya." kata bik Marni. " iya terima kasih bik." jawab Citra dengan tersenyum ramah.
Pada pukul lima sore Dika menghubungi Citra." hallo ada apa?" tanya Citra di telepon. " pertanyaan mu seperti bukan seorang istri saja." kata Dika. " lalu aku harus bertanya seperti apa?" tanya Citra. " aku pulang agak malam, jadi tidak perlu menunggu ku kalau kau mau makan malam." jawab Dika. " ya sudah, tapi boleh kah aku mengajak orang yang ada disini untuk makan malam bersama?" tanya Citra. " no, tidak boleh, kau adalah istri dari Dika Wardana Mahendra, jadi kau harus mengikuti peraturan keluarga ku." jawab Dika. " begitu ya, ya sudah kalau begitu." jawab Citra. " kau tenang saja, aku pulang malam seperti ini hanya sesekali tidak setiap hari." jawab Dika. " hm...ya sudah." jawab Citra dengan suara lesu. " ya sudah." Pada pukul sepuluh malam Dika pun masuk ke dalam kamar nya dan ikut berbaring di sebelah istrinya yang sudah tertidur pulas. Dia menatap wajah istrinya yang terlihat lelah dengan tersenyum." cantik, kau sungguh unik, kau bersikap biasa saja walaupun menjadi seorang istri seorang Dika Wardana Mahendra." ucap Dika.
Sinar matahari pagi membuat Citra mengerjapkan mata nya perlahan. Dan saat matanya terbuka lebar, dia merasakan sesuatu yang menindih tubuhnya dan ada nagas yang berhembus pada wajahnya. Citra tersentak saat melihat Dika yang masih tertidur dengan posisi memeluknya." aaàa...Dika apa yang kau lakukan?" tanya Citra dengan berteriak. Dengan pelan Dika membuka matanya." ada apa Citra? kau pagi pagi sudah berteriak." kata Dika.
" harusnya aku yang bertanya pada mu, kenapa kau juga ikut tidur di kamar ini." kata Citra. Dika tersenyum mendengar pertanyaan dari Citra." di kertas perjanjian kita, tidak tertulis bahwa kita tidur secara terpisah." jawab Dika. " tapi kenapa kau memeluk ku, di surat perjanjian kau menuliskan bahwa kau tidak akan menyentuhku bukan." kata Citra. " aku juga tidak tau, rasanya terlalu nyaman saat aku memeluk mu." jawab Dika. Mendengar jawaban dari Dika, Citra pun langsung bangkit dari tempat tidur dan segera masuk ke dalam kamar mandi. Sementara Dika tersenyum melihat tingkah istrinya yang terlihat kesal padanya." ternyata punya istri itu sangat menyenangkan." kata Dika.
Saat mereka berdua sudah berpakaian rapi, Dika meminta Citra untuk memasang kan dasi ke lehernya." bisa tolong pasang kan dasi ke leher ku?" tanya Dika. Tanpa menjawab pertanyaan dari Dika, Citra pun memasang kan dasi ke leher Dika dengan pelan. Dika tersenyum sambil menatap wajah Citra yang terlihat hanya fokus dengan dasi yang dia pakaikan pada Dika." sudah." kata Citra. " terima kasih." ucap Dika. " sama sama." jawab Citra dengan wajah datar. Mereka berdua pun turun kebawah bersama sambil berbincang." nanti kau akan di antar jemput oleh supir pribadi keluarga." kata Dika. " kenapa tidak sekalian ikut kamu?." tanya Citra. " semuanya sudah di siapkan, kita sama sama punya kepentingan, jadi agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan, kamu juga harus punya supir pribadi." kata Dika.
" hm.. ya sudah." jawab Citra. Usai sarapan pagi, Dika dan Citra pun berjalan keluar menuju mobil dan ketika sudah sampadi samping mobil Dika, Citra mengulurkan tangannya yang membuat Dika bingung. " kau mau uang jajan?" tanya Dika. Citra memanyunkan bibirnya karena mendengar pertanyaan dari Dika." ish memangnya aku anak kecil, itu salah satu kewajiban seorang istri, ya sudah kalau tidak mau." kata Citra.

Makan siang bersama istri

Dika pun menyodorkan tangannya dan membiarkan istrinya mencium punggung tangan nya sambil tersenyum. " baiklah aku berangkat dulu." kata Citra. " iya, jangan lupa setelah pulang kuliah suruh pak Jono untuk mengantarkan mu kekantor ku." kata Dika. " kenapa begitu?" tanya Citra. " kakek Mahendra meminta ku untuk membawa mu berkunjung ke rumah nya." jawab Dika. Citra lalu mendekati Dika." memangnya kakek mu mau apa, jangan jangan kakek mu mau mengintrogasi ku." kata Citra. Dika pun menggelengkan kepala nya." mungkin, tapi kau pasti sudah tau apa jawaban dari pertanyaan kakek nanti, ya sudah aku berangkat dulu." kata Dika. Citra pun berjalan menuju mobilnya dan masuk.
Dia pun langsung menuju kampus dan setelah sampai dia langsung masuk ke dalam kelas. "hai Citra, hari ini kau terlihat sangat berbeda, oya tadi kata anak anak kau kesini naik mobil mewah dan supirnya, apa betul?" tanya Lisa dengan penuh selidik. Citra pun tersenyum sambil menggaruk kepala nya." iya." jawab Citra. Usai mengikuti pelajaran, dia pun langsung menuju mobilnya dan menyuruh pak Jono untuk mengantarkan nya kekantor Dika." langsung kekantor Dika ya pak." kata Citra. " iya non." jawab pak Jono.
Citra pun kini tiba di kantor Dika dan berjalan mendekati security terlebih dahulu untuk bertanya keberadaan suamin ya."e...maaf pak, ruangan pak Dika lantai berapa ya?" tanya Citra. Security itu pun menatap Citra dari ujung kaki sampai ujung rambut." nona siapa? apakah sudah membuat janji terlebih dahulu?" tanya security itu. " belum sih pak, tapi tadi pagi pak Dika, menyuruh saya datang kekantornya." jawab Citra.
Saat Citra dan security itu berbicara, Luis pun tidak sengaja melihat mereka berdua dan langsung mendekati." ada apa nona Citra, kenapa tidak langsung masuk, tuan Dika sudah menunggu anda." kata Luis. Mendengar ucapan dari Luis, security itu pun merasa bingung. Dan Luis lalu memarahinya." pak Haris ini bagaimana, masa istri tuan Dika tidak di perbolehkan masuk?" tanya Luis. " maaf tuan Luis, saya tidak tau kalau nona ini adalah istri tuan Dika." jawab pak Haris.
" tidak apa apa pak Haris, ya sudah kalau begitu saya permisi dulu, ayo tuan Luis." kata Citra. " nona jangan memanggil saya tuan, nona ini kan istrinya atasan saya, jadi tidak enak kalau ada yang mendengar." kata Luis. " begitu ya."
Sesampainya di depan ruangan Dika, Luis pun mempersilahkan Citra masuk ke dalam." silahkan masuk nona." kata Luis. " terima kasih." jawab Citra dengan langsung masuk ke dalam ruangan Dika. " selamat siang tuan Dika, boleh aku masuk?" tanya Citra. Dika pun menoleh ke arah suara itu dan tersenyum." masuk lah, aku pikir siapa." jawab Dika. " aku tidak kepikiran untuk membeli makan siang, maaf ya." kata Citra. " tidak apa apa, aku tadi sudah memesan makan siang untuk kita." jawab Dika. Tidak lama kemudian, makanan yang di pesan oleh Dika pun datang." ini makan siang yang tadi tuan pesan." kata Luis. " taruh saja di meja itu Luis, dan ambil satu porsi untuk mu." kata Dika.
" kenapa tidak sekalian ikut makan siang bersama dengan kita?" tanya Citra. " hari ini aku hanya ingin makan siang bersama dengan istriku, jadi tidak boleh ada yang mengganggu kita termasuk kacung yang satu ini." jawab Dika. " baik lah kalau begitu saya permisi dulu nona, tuan." kata Luis. Setelah kepergian Luis, Dika pun ikut duduk di sebelah istrinya." seharusnya kau tidak boleh mengejek Luis seperti tadi, biar bagaimanapun dia adalah orang yang selalu setia padamu." kata Citra. " sudah lah, aku memang sering bercanda dengan nya, ayo kita makan siang dulu, aku tidak tau makanan apa yang kau suka, jadi aku pesan makanan ini saja." kata Dika. " tidak apa apa, apapun yang sudah kau pesan, aku pasti akan memakannya." jawab Citra.
Mereka berdua pun kini makan siang bersama dengan di iringi perbincangan hangat. Dan sela obrolan mereka, Dika melihat ada saos tomat yang menempel di sudut bibir pink istrinya dan dengan cepat dia mengambil selembar tisu dan menghapus saos itu. Citra pun terkejut saat tangan Dika berada di bibirnya" maaf, ada sedikit saos di bibir mu." kata Dika. Dengan saling menatap dan debaran jantung yang sama, mereka berdua seakan tidak ingin menyudahinya. * ya tuhan ada apa ini, tidak tidak, mana mungkin dia menyukai gadis biasa seperti aku. Tenang Citra, tenangkan diri mu, jangan berharap terlalu jauh padanya.* ucap Citra dalam hati. Hingga Citra pun tersadar dan berusaha mengendalikan keadaan menjadi santai." terima kasih, kau bisa lanjutkan makan siang nya." jawab Citra. *ada apa dengan ku, apa aku sudah jatuh cinta pada mu, dengar Dika, dari awal dia memang tidak pernah menyukai mu.* ucap Dika dalam hati.
Usai makan siang, Dika pun kembali duduk di kursi kebesarannya. Sementara Citra, membereskan bekas mereka makan siang tadi. Dan di saat yang sama, Veronica sekertaris dari Dika masuk tanpa menghiraukan keberadaan Citra. "selamat siang tuan Dika, siang ini ada meeting dadakan bersama tuan Rayon dari Bali." kata Veronica. " jam berapa?" tanya Dika dengan wajah datar. " jam setengah dua siang tuan."jawab Veronica. " baiklah, e..Veronica tunggu." kata Dika. Dengan senyum yang mengembang Veronica merasa melayang saat Dika kembali memanggil namanya."iya tuan." jawab Veronica.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!