Kisah yang menceritakan tentang hubungan antara menantu dan mertua, yang terjebak dalam hubungan satu malam saat seorang wanita bernama Felia berusaha meminta restu ayah dari sang pacar.
Jadi saksikan kisah Semalam Dengan Ayah Mertua sebelum kalian membaca Mayra, Wanita J@l@ng Nomor Satu. Selamat menikmati novel ketiga yang author buat ini semoga kalian suka dengan jalan cerita novel yang saya buat.
Karya yang dibuat author Tiara Sari
- BosQ Pemikat Hati (Tamat)
- Semalam Dengan Ayah Mertua (Tamat)
- Mayra, Wanita J@l@ng Nomor Satu (On going)
Daerah perkotaan yang sangat padat dan banyak dijumpai semua orang, terdapat banyak gedung bertingkat yang memiliki keluasan yang tidak terhitung berapa luasnya.
Ada terdapat satu gedung yang banyak sekali ditemui semua orang, mulai dari kalangan artis sampai kalangan menengah ke atas. Tempat inilah yang akan dilakukan oleh seorang wanita yang bekerja menjadi wanita malam.
Seorang wanita yang memiliki tinggi badan 160 cm dengan kaki jenjang tanpa bulu itu, membuat semua laki-laki yang melihatnya sangat seksi. Apalagi wanita itu memiliki kulit putih, hidung mancung, bulu mata tebal dan bibir kecil berwarna merah muda.
Melihat bentuk wajahnya saja membuat siapapun akan tergoda dengannya apalagi bentuk tubuhnya, dari semua wanita yang bekerja menjadi wanita malam hanya dialah yang memiliki tubuh seperti orang luar negeri.
Walau tubuhnya kecil tetapi bagian atas sampai bawah memiliki ukuran di atas rata-rata dari wanita lain, itulah Cantika yang banyak disukai kalangan lelaki sampai semua laki-laki pada menginginkannya.
"Cantika, apa kau sudah selesai?" tanya salah seorang wanita yang memanggil seseorang dari dalam toilet.
Cantika yang mendengar suara orang yang amat dia kenali menyahuti suara itu, "Ya mom sebentar lagi selesai."
"Saya tunggu kamu di luar. Jangan lama-lama di dalam masih banyak laki-laki yang harus kamu layani."
"Ya!" wanita itu pergi selesai berbicara dengan Cantika.
Cantika menghela nafas panjang melihat dirinya dari pantulan cermin, cermin itu sangat membuktikan bagaimana dia sangat melelahkan menjalani kehidupan seperti ini. Hidup yang seharusnya tidak dia lakukan terpaksa melakukannya, karena dia seorang anak yatim piatu yang tidak memiliki siapapun di kota besar.
Cantika yang berasal dari kampung melangkah pergi menuju kota, dia pikir kota yang sekarang ia tinggalkan akan mengubah nasib tetapi kenyataannya dia salah. Malah dia bekerja di tempat seperti ini untuk membalas kebaikan seorang wanita yang menolongnya dari pembunuhan.
Wanita barusan yang bicara dengannya adalah Annora orang yang sudah menolongnya, mungkin kalau bukan karena wanita itu dia sudah tidak bisa berada di dunia ini. Dia diangkat menjadi anak untuk membantu pekerjaan seperti ini, pekerjaan yang sudah lama dilakukan demi orang tua angkatnya.
Cantika ingin sekali mengakhiri pekerjaan seperti ini tapi mau giman lagi dia harus melakukannya, "Akh! Melelahkan sekali bekerja seperti ini, harus melayani semua laki-laki tanpa henti."
Cantika menyalakan keran di wastafel lalu ia mencuci kedua tangannya di air tersebut, tangan itu ia gunakan untuk menampung air untuk membasahi wajahnya. Selesai membasahi wajah Cantika mematikan keran tersebut lalu dia kembali menatap wajah di depan cermin.
"Sudahlah, buat apa kau sesali Cantika. Ini sudah menjadi jalan hidupmu tidak bisa kamu tolak lagi." batin Cantika yang terus menatap wajahnya di cermin.
Cantika yang sudah lama di dalam toilet memutuskan untuk keluar, di sana ia sudah ditunggu oleh orang tua angkatnya yang bernama momi Annora. Wanita itu menatap Cantika dari jauh dengan kedua tangan di lipat.
"Kamu ini kenapa lama sekali di toilet, ini sudah waktunya kamu melayani laki-laki lagi. Di lantai atas terdapat kamar 038 kamu harus melayani pria itu, ingat Cantika jangan sampai salah kamar." kata Annora yang menatap Cantika untuk memperingati wanita ini supaya tidak salah orang.
"Baik mom! Aku akan berusaha untuk membuat lelaki itu senang."
"Bagus itu baru anak momi." Cantika tersenyum mendengar penuturan momi angkatnya, lalu dia melihat Annora pergi barulah dia melakukan pekerjaan seperti biasa.
***
Cantika yang sudah berpakaian seksi menuju kamar yang diarahkan Annora, segera menghampiri kamar tersebut yang berada di lantai atas. Cantika yang baru saja tiba mau menyentuh gagang pintu seorang wanita memanggilnya, wanita itu berlari menghampiri Cantika yang berdiri di depan pintu tersebut.
"Cantika tolongin aku." ucap seorang wanita yang bertubuh montok dan memiliki tinggi badan tidak setingginya.
Wanita itu terus saja memohon tanpa henti, ia juga tidak tau apa permasalahan sampai wanita ini datang menghampirinya.
"Ada apa Inez, kenapa kau berlarian seperti itu?" tanya Cantika yang melihat Inez sedang mengatur nafas.
Inez menyentuh kedua tangan Cantika tidak lupa tatapan itu terus menatap Cantika, "Tolong aku Cantika aku kalah taruhan sama temanku."
"Taruhan? Memangnya kamu taruhan apa sampai kamu datang kepadaku."
Inez berpikir sejenak untuk menyampaikan apa yang ingin dia ucapkan, Cantika menghela nafas kasar saat mengetahui taruhan yang diucapkan Inez. Tetapi ia juga tidak mau kalau sahabatnya sampai melakukan yang seperti itu.
"Gimana Cantika kamu mau kan bantuin aku?" tanya Inez saat melihat Cantika diam saja tanpa membantunya.
"Baiklah aku akan membantu kamu." mendengar itu Inez tersenyum senang, ia segera membawa Cantika ke tempat taruhan tersebut.
Tiba di sana dia melihat banyak lelaki yang menatap kearahnya, tepatnya lelaki itu adalah teman Inez yang datang untuk berkunjung.
"Kenapa kau lari Inez bukannya kamu kalah taruhan dengan kami! Mana janji kamu sama kita semua, kalau kamu kalah kamu harus melakukan sesuatu untuk kita semua." ucap salah satu wanita yang duduk di tengah-tengah laki-laki.
"Aku mau menepati janjiku ke kalian tapi bukan aku yang melakukannya."
"Siapa kalau bukan kamu?" Inez menunjuk Cantika yang berdiri di sampingnya, Cantika yang tau itu langsung membela Inez.
"Aku yang akan menggantikan Inez. Apa taruhannya aku akan melakukan taruhan itu untuk Inez." urai Cantika kepada mereka semua.
Semua orang yang ada di sana menatap kearah Cantika saat wanita itu akan menggantikan Inez, lalu wanita itu kembali menatap Cantika saat ia baru saja mentertawakan Cantika.
"Oke, kalau kamu mau membantu temanmu itu silakan aja asalkan taruhan kita selesai."
"Baik! Apa taruhan yang kalian berikan." ujar Cantika yang secara langsung menantang mereka semua.
Wanita itu melihat kearah botol minuman yang berada di meja, Cantika yang mengetahui arah pandang wanita itu mengetahui kalau taruhan yang sebenarnya ia harus meminum semua minuman itu tanpa henti.
"Kalau kamu gak sanggup bilang aja kita hentikan taruhan ini." urai wanita itu, lalu mereka semua shock melihat Cantika menerima taruhan yang diberikan wanita itu.
Begitupun dengan Inez, ia tidak percaya kalau Cantika akan menuruti keinginannya. Walau taruhan ini sebenarnya bukan untuk dirinya melainkan untuk menjebak Cantika.
Walau Cantika biasa bekerja di tempat seperti ini tetapi ia belum pernah mencoba meminum minuman seperti ini, ini pertama kalinya ia meminum minuman itu untuk menolong Inez. Semua orang begitu shock saat mengetahui Cantika sangat ahli dalam minum.
Lalu seorang lelaki memberikan botol minuman lagi untuk dituangkan ke dalam gelas, Cantika yang mendapatkan tambahan minuman segera menghabiskan meminum tersebut. Membuat mereka semua bersorak riang saat mengetahui Cantika menerima taruhan tersebut.
"Wah! Kamu hebat banget Cantika aku baru tau kamu pintar minum."
"Ya! Aku yakin Inez pasti bangga punya teman seperti kamu Cantika, lain kali kamu gabung sama kita supaya kita bisa seperti ini lagi." timpal salah satu lelaki yang terus mentertawakan Cantika.
Cantika yang sudah menghabiskan empat botol minuman memilih pergi dari sana, ia berusaha menormalkan pikiran supaya ia tidak mabuk. Akan tetapi Cantika teringat pesan momi Annora kalau dia harus pergi ke salah satu kamar untuk melayani laki-laki.
"Sadar Cantika! Kamu harus sadar jangan sampai mabuk." ucap Cantika yang berdialog sendiri, ia terus menyentuh kening saat putaran lingkaran itu mengelilingi kepalanya.
Minuman yang dia minum terlalu banyak sampai mabuk seperti ini, Cantika berusaha menahan pusing di kepala sampai ia berhasil menaiki anak tangga. Satu persatu langkah yang dinaiki Cantika tiba di kamar yang seharusnya dia datangi.
Tetapi Cantika tidak sepenuhnya sadar kalau sebenarnya kamar itu bukan kamar yang dia tuju, melainkan ruangan khusus yang ditempatkan salah satu laki-laki konglomerat.
Laki-laki yang menempatkan kamar ini sedang berada di dalam kamar mandi, lelaki itu sangat sibuk sampai tidak mengetahui kedatangan Cantika yang sudah masuk ke dalam.
"Kenapa sepi sekali dimana lelaki yang dikatakan momi. Apa aku tunggu aja di sini sampai lelaki itu datang." kata Cantika saat pusing itu masih menyerangnya.
Cantika yang menemukan ranjang segera menghampiri ranjang tersebut, pintu kamar sudah ditutup oleh Cantika tinggal ia duduk manis menunggu kedatangan laki-laki pemilik kamar ini.
Pria yang sibuk di kamar mandi akhirnya keluar, laki-laki itu belum sadar kalau ada seorang wanita berada di atas ranjangnya. Saat lelaki itu sibuk menggosok kepala dengan handuk, ia melihat ada seorang wanita berada di ranjang dengan penampilan seksi.
Awalnya lelaki itu mengira kalau wanita ini salah kamar, karena tidak ada satupun yang berani masuk ke kamar tanpa seizinnya. Tetapi malah wanita ini dengan sendirinya datang dengan berpenampilan seperti ini.
"Lumayan juga wanita ini. Sayang banget kalau tidak dinikmati pasti rasanya sangat berbeda dari wanita biasanya." ucap lelaki itu yang sudah menghampiri Cantika, lalu lelaki itu malah menyentuh wajah Cantika dengan menampilkan senyum di wajah tampannya.
"Baiklah aku akan menikmatinya. Mungkin aja wanita ini diberikan oleh anak buahku, pandai juga mereka mencari wanita seperti ini."
Lelaki itu melempar handuk yang mengeringkan rambutnya, Cantika sama sekali belum sadar dengan dirinya karena dia masih berpengaruh dengan minuman yang sempat dia minum. Sedangkan lelaki itu sibuk melepaskan piyama yang dikenakan, lalu dia kembali menyentuh wajah Cantika dengan lembut.
Cantika yang merasakan ada seseorang yang menyentuhnya langsung menggunakan kedua tangannya untuk di letakan di leher lelaki asing, lelaki itu yang melihat sikap Cantika tersenyum karena wanita ini dengan berani menyentuhnya.
Baru pertama kali ada wanita yang berhasil membuatnya tertarik, biasanya dia yang lebih dulu meminta wanita untuk memulainya tapi wanita ini yang sangat agresif lebih dulu dengannya.
"Baik sayang kita nikmati malam ini, saya tau kamu pasti sudah tidak sabar untuk memulainya. Saya pastikan kamu akan menikmati sentuhan saya ini." ucap lelaki itu, lelaki itu mulai mendekat kearah Cantika yang masih menikmati sentuhan dari pria asing ini.
Lelaki itu mulai mencium, ******* bibir Cantika dengan lembut sampai kelembutan itu semakin kasar. Cantika yang mendapatkan perlakuan seperti itu membalas apa yang dilakukan lelaki asing ini, Cantika benar-benar tidak tau kalau dia sedang dijamah dengan pria asing.
Karena faktor minuman itu membuat Cantika sangat menikmati sentuhan dari laki-laki tersebut, lelaki itu terus menyentuh wajah Cantika sampai dirinya berhasil menikmati tubuh Cantika. Sampai Cantika mengeluarkan suara ******* yang belum pernah ia ucapkan, kali ini suara itulah yang keluar begitu saja dari bibir Cantika.
Cantika yang mengetahui dirinya berada di dalam kamar sendirian, mencari seseorang yang berada di kamar ini tapi ia tidak menemukan siapapun. Yang dia temukan hanya sebuah nota dan berupa cek yang bernilai milyaran.
Cantika yang baru saja bangun dari tidur mendapatkan dirinya berada di ranjang, apalagi posisinya hanya memakai selimut tanpa busana apapun. Cantika mengambil cek dan nota itu, nota kecil itu terdapat tulisan yang di tebak kalau tulisan itu dari tangan laki-laki.
Isi nota yang diberikan lelaki asing : Nona cantik kamu sungguh hebat, saya menyukai kehebatan kamu dalam bercinta. Saya sangat menyukai kegiatan kita semalam, saya sudah memberikan sebuah hadiah untuk kamu. Setelah malam itu saya harap kita tidak bertemu kembali.
Cantika yang membaca tulisan itu sangat menyesal, ia juga tidak tau kenapa dia harus berakhir seperti ini. Yang awalnya dia diminta untuk menemani lelaki malah menjadi bumerang untuknya.
"Ya tuhan! Kenapa aku melakukan itu dengan lelaki yang tidak aku kenali, kenapa aku bisa salah orang kalau momi tau aku akan dimarahi." batin Cantika dalam hati dengan menatap cek berjumlah uang milyaran.
.....
Cantika memilih menyembunyikan kejadian semalam dari semua orang, ia juga menyimpan cek beserta nota yang ditulis oleh lelaki itu. Lelaki asing yang dia tidak tau keberadaannya, yang lebih parahnya dia dijual dengan harga milyaran.
Cantika segera turun dari ranjang menuju toilet, ia dengan cepat membersihkan seluruh tubuhnya barulah ia keluar dari kamar untuk menemui momi Annora.
Sampai di sana Annora sibuk menghiasi kuku panjangnya dengan kutek, tanpa melihat kearah Cantika Annora sudah mengetahui kalau langkah kaki itu milik Cantika.
"Gimana hasilnya apa kamu sudah melayani lelaki itu?" tanya Annora yang masih sibuk mengecat kuku panjangnya, tak ada balasan dari Cantika Annora menatap anak angkatnya.
"Cantika apa kau mendengar ucapan momi barusan?" tanya Annora kembali saat ia memilih meninggalkan aktivitas mengecat kuku.
"Dengar momi! Aku sudah melakukan perintah yang dikatakan momi, jadi apakah aku boleh istirahat?"
"Boleh sayang, buat apa kamu katakan itu ke momi. Ingat ya Cantika nanti malam kamu masih melayani laki-laki lagi." perintah Annora yang melihat Cantika melangkah pergi, Cantika yang mendengar ucapan Annora hanya bisa mengangguk dari jauh.
Hari ini Cantika sangat kelelahan apalagi dia sudah melakukan hubungan satu malam dengan pria asing, lelaki yang sama sekali tidak ia kenali sudah merenggut kehormatannya. Biasanya dia cuman bekerja untuk melayani lelaki tanpa memberikan tubuhnya dengan lelaki manapun.
Tapi kali ini dialah yang berada di posisi itu, kedua kaki Cantika ditekuk dengan kedua tangan memeluk kedua kaki. Sebenarnya ia juga tidak tau apa yang terjadi semalam, awalnya dia hanya menolong Inez malah menjadi seperti ini.
Cantika mengeluarkan cek dan nota yang baru saja ia simpan di kantong celana, Cantika terus menatap dua kertas itu secara bersamaan sampai dirinya berpikir kalau harga dirinya dan hal yang paling berharga di hidupnya dibayar dengan harga milyaran.
Apa sehina itu hidupnya sampai hal yang paling berharga di dunia ini dibayar mahal, "Tuhan aku tidak ingin hamil, kalau aku sampai hamil bagaimana. Yang ada aku diusir dari sini dan momi tidak mau menganggap ku sebagai anaknya lagi."
Cantika menyimpan dua kertas itu di tempat yang aman, ia kembali tidur dengan menatap langit kamar. Cantika memilih tidur untuk melupakan masalah yang dia lakukan semalam sampai matanya sudah ke bawa ke alam mimpi.
Keesokannya Cantika seperti biasa melakukan pekerjaan itu, sampai dirinya melupakan kejadian yang sudah menimpanya. Cantika selalu melakukan pekerjaan yang diperintahkan Annora, sampai sebulan kemudian Cantika merasakan sesuatu di dalam tubuhnya.
Dia tidak tau apa yang terjadi, semakin rasa tidak enak itu semakin menjadi saat tubuhnya terus meminta untuk pergi ke toilet. Cantika yang baru saja mendapatkan klien, merasakan tidak enak di tubuhnya. Akhirnya Cantika meminta izin untuk pergi ke toilet.
Sampai di toilet Cantika mengunci pintu toilet, ia berlari kearah wastafel untuk mengeluarkan cairan tidak enak di dalam tubuhnya. Rasa tidak enak itu sama sekali tidak bisa dia keluarkan, sampai air keran terus di nyalakan terus menerus tanpa menutup keran tersebut.
"Sebenarnya aku ini kenapa, kenapa tubuhku rasanya tidak enak. Seperti ingin keluar tapi tidak ada yang harus aku keluarkan." batin Cantika yang melihat dirinya di pantulan kaca.
Cantika kembali menyalakan keran air untuk mencuci mulut dan kedua telapak tangannya, selesai dari toilet Cantika kembali ke tempat awal untuk menemui klien laki-lakinya.
"Maafkan saya sudah membuat kamu menunggu terlalu lama." ucap Cantika kepada lelaki itu, karena dia merasa bersalah sudah meninggal lelaki itu terlalu lama.
"Tidak apa-apa Cantika, saya rasa kamu tidak enak badan sampai terus menerus pergi ke toilet. Lebih baik kamu istirahat aja jangan bekerja lagi, saya tidak mau kamu kenapa-napa apalagi melihatmu bolak-balik ke toilet."
"Baik tuan, kalau gitu saya pergi dulu. Saya minta maaf sudah membuat tuan tidak nyaman dengan tindakan saya."
"Nggak apa-apa Cantika kamu istirahat aja jangan pikirkan itu." Cantika mengangguk sambil tersenyum saat dia mendapatkan klien yang sangat pengertian.
Cantika memutuskan untuk istirahat di dalam kamar, sebenarnya ia juga tidak tau kenapa dirinya seperti ini. Perasaan kemarin-kemarin ia tidak pernah merasakan seperti ini, sekarang ada sesuatu yang aneh dalam dirinya.
Cantika yang ingin istirahat di kagetkan dengan suara dari luar kamar, ternyata suara itu berasal dari momi Annora. Wanita cantik itu masuk ke dalam yang melihat Cantika lemas tak berdaya.
"Astaga Cantika kamu kenapa? Kenapa wajah kamu pucat sekali." kata Annora yang mengkhawatirkan keadaan Cantika, Cantika tersenyum melihat kekhawatiran di wajah momi angkatnya.
"Aku tidak apa-apa momi. Mungkin aja kecapean karena terlalu sibuk bekerja sampai lupa istirahat."
"Baiklah kalau gitu kamu istirahat jangan mikirin macam-macam, kalau udah mendingan bilang sama momi."
"Ya mom." balas Cantika dengan memberikan anggukan.
"Momi tinggal dulu ya cantik jaga diri kamu, kalau kamu butuh apa-apa bilang sama momi." lagi-lagi Cantika cuman bisa menjawab dengan anggukan, karena tubuhnya terlalu lemas untuk menjawab perkataan Annora.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!