NovelToon NovelToon

HANYA SEKEDAR PENGGANTI

Prolog-01

Menceritakan tentang seorang gadis cantik bernama Ayra Feroza Laakia,yang kerap disapa (Ayra).

Tak hanya dikaruniai berparas cantik Ayra juga memiliki sifat lembut, ramah dan berbudi luhur, gadis yang masih menempuh pendidikannya di negara kelahiran sang Ayah,Kairo.

kini genap berusia 23 tahun.

Keluarga Ayra kini menetap di kota Bandung dimana menjadi kampung kelahiran sang Ibu, dia juga dibesarkan di dalam keluarga yang baik baik, Ayra anak ketiga dari Empat bersaudara.

Sang Abi yang bernama Mustafa Sahad Laakia adalah seorang CEO yang namanya cukup tersohor didunia perbisnisan, Abi Taffa adalah sosok ayah yang tegas, namun lemah lembut dan juga penyayang terhadap keluarganya.

Abi Taffa juga tak pernah melarang anak anak nya untuk mengejar cita cita yang mereka inginkan asalkan itu masih dijalan yang benar dan halal.

Beberapa tahun yang lalu Abi Taffa juga telah menunaikan rukun islam yang kelima bersama sang istri, namun keduanya tak ingin disematkan kata Haji/Hanjjah.

Sedangkan sang Ummi yang bernama Salma Maharani adalah seorang ibu yang sangat penyayang dan juga pendukung nomor satu bagi anak anaknya jika menyangkut tentang kebaikan.

Selain menjadi seorang Ibu rumah tangga Ummi Salma juga seorang desainer pakaian muslimah kekinian, beliau juga memiliki sebuah butik yang sudah terkenal di kota tersebut.

Keluarga Abi Taffa sangat terkenal di kota Bandung, keluarga paling harmonis dan karena hal itu pun banyak orang orang menjadikan keluarga nya sebagai contoh teladan.

Ayra, meeski berasal dari keluarga yang berkecukupan dan masih tergolong muda nyatanya gadis itu tak pernah sombong dan juga menyombongkan harta yang disinggahkan pada keluarganya..

Sang Abi dan Ummi selalu mengajari mereka untuk menjadi anak anak yang berbudi luhur.

Meski masih bergelut dengan buku buku perkuliahan nyatanya Ayra adalah seorang desainer muda yang lebel namanya sudah terkenal dan sekarang ia telah memiliki usahanya sendiri berupa sebuah butik, hanya saja tidak berdiri dikotanya melainnya di ibu kota jakarta.

Disana ia memiliki orang kepercayaan yang siap membantunya selama dirinya belajar di Kairo.

Kakak laki lakinya yang pertama bernama Maliq Sahad Laakia, adalah sosok kakak laki laki yang tegas namun penyayang, Maliq menjadi seorang Uztad diusianya yang ke 20 tahun, dan sekarang dirinya sudah berusia 30 tahun, Maliq menikah dengan salah satu putri Kyai besar asal Malaysia dan sudah memiliki tiga orang anak, Maliq kini tinggal tak jauh dari kediaman keluarganya.

Kakak laki laki keduanya bernama Fauzzan Sahad Laakia, juga sosok kakak laki laki yang tegas dan penyayang berusia 29 tahun, berbeda dengan Maliq yang memilih menjadi seorang uztad, Fauzzan malah memilih manjadi penerus perusahaan keluarga dan kini dirinya menjadi wakil CEO diperusahaan sang Abi.

Fauzzan juga sudah menikah dengan salah satu anak teman sang Abi dan mereka juga menetap dikota bandung hanya saja sedikit jauh dari kediaman keluarganya, Fauzzan juga dikarunia dua orang anak.

Sedangkan kakak perempuannya yang bernama Azizzah Feroza Laakia juga sosok kakak yang baik dan juga penuh kasih sayang, kakaknya yang ini seorang karyawan atau lebih tepatnya seorang sekretaris disalah satu perusahaan terbesar yang ada di jakarta.

Sejak menjadi masih kuliah Azzizah sudah tinggal dikota hingga sekarang, selama tinggal disana Azzizah mengikuti perkembangan yang ada disana.

Tahun lalu Azzizah sudah bertunangan dan pria itu adalah CEO dimana tempat ia bekerja.

(Anggap saja seperti gambar dibawah)

Foto by: Pin

°° Sultan Adam Bramansyah, sosok pria dewasa berusia 29 tahun, pria tampan nan menawan ini memiliki tinggi badan mencapai hingga 180cm dan bentuk tubuh yang atletis karena sering berolahraga.

Pria yang kerap disapa Adam ini adalah seorang pengusaha muda yang sudah terkenal diseluruh dunia perbisnisan, siapa yang tak mengenal dengan pria yang paman nan rupawan ini?

Hampir setiap wanita yang melihatnya akan jatuh dalam pesona seorang Adam, hanya saja tahun lalu menjadi hari patah hati berjamaah setiap wanita karena pria yang mereka idam idamkan telah bertunangan dengan seorang putri pengusaha suksek asal kota bandung dan bulan depan mereka akan menikah.

Azziah, itulah nama wanita cantik nan seksi yang menjabat sebagai seorang sekretarisnya sendiri yang akan menjadi Nyonya muda Bramansyah.

(Anggap saja seperti gambar dibawah ini)

Foto by: Pin

°°° Azizzah Feroza Laakia, Gadis cantik dan seksi ini berasal dari kota bandung, tunangan seorang Ceo muda asal Jakarta.

Azizzah berusia 27 tahun, dia berasal dari keluarga baik baik, memiliki tiga saudara kandung, dan sebulan lagi ia akan menikah dengan pria tersebut.

(anggap saja seperti gambar dibawah ini)

Foto by: Pin

°°Zion Prasetio Bratama

Usia 29 tahun, salah satu sahabat Adam, jatuh cinta pandangan pertama sama Ayra,

°°Zelona Dika Anggara

Berusia 23 tahun, akan menjadi sahabat Ayra, diam diam suka sama Zion.

Sampek segini saja pengenalannya☺️

Selamat membaca...

HSPTI-02

Enjoy and

...°...

...°...

...°...

...°...

...°...

...°...

...~•••••~...

Seorang gadis cantik yang menggunakan pasmina coksu itu baru saja tiba di bandara Soekarno-Hatta setelah beberapa jam menempuh penerbangan.

Berencana langsung kembali kebandung namun ia harus berada disini terlebih dulu karena harus mendatangi butiknya untuk mengambil baju pengantin sang kakak yang akan menikah beberapa hari lagi.

Dengan semangat empat lima dengan senyum dibibirnya gadis yang memiliki tinggi badan sekitar 165cm itu menarik kopernya menuju luar bandara.

Ia harus segera mendapatkan taksi supaya lebih cepat tiba di butiknya, hanya saja sudah hampir sepulih menit menunggu tak ada satupun taksi yang lewat.

"Ya Allah ini taksi pada kemana ya, kenapa satupun ngak ada" gumamnya sambil celingukan kesana kemari.

Sesekali ia melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

"Sebentar lagi mau Dhuzur!" baru saja ia katakan suara azan berkumandang begitu merdu.

Dan akhirnya gadis itupun memilih untuk melaksanakan empat raka'atnya terlebih dulu, gadis itu melihat ada sebuah masjid diseberang jalan dimana dia berdiri saat ini.

"Alhamdulillah Masjid nya ngak jauh ternyata!" ucapnya tersenyum.

Melihat tak ada kendaraan yang akan lewat dengan hati hati gadis itu menyebrang jalan sambil menyeret koper miliknya, namun ketika di pertengahan jalan tiba tiba sebuah mobil melaju dari arah berlawanan dan menyenggol tubuhnya.

Ciiiiiiittttttt!!!!

Bruukk!!!

Suara decitan ban mobil yang bergesekan dengan aspal mengundang perhatian orang orang.

"Ada apa?" tanya sebuah suara berat pada sang asisten, dia yang tadi sedang mengecek beberapa email diponselnya menjadi terganggu karena mobilnya berhenti mendadak.

"I..itu Tuan sepertinya ki..kita menabrak seseorang" jawab pria itu dengan gugup.

Terdengar helaan nafas kasar dari sang pria,sebenarnya dia harus segera pergi kebutik milik adik tunangannya atau lebih tepatnya calon adik iparnya dimana baju pernikahannya dirancang tapi asisten bodohnya ini malah menabrak orang.

"Turun dan lihat jika terluka kasih saja uang!" ujarnya tanpa ekspresi tanpa menatap kegaduhan diluar sana, ia kembali menyibukkan dirinya dengan ponselnya.

Mendapat perintah pria itu langsung keluar mobil dan melihat situasinya.

"Hei, Masnya yang punya mobil itu ya?" tanya seorang pejalan kaki.

Bukannya menjawab, ia malah menghampiri gadis yang ia yakini sebagai korbannya.

"Nona ngak papa?" tanyanya khawatir.

"Apanya yang gak papa, apa Mas gak liat siku dan tangannya berdarah?" bukanya gadis itu yang menjawab melainkan pejalan kaki yang lain.

Pria itu juga bisa melihatnya, dia menghela nafasnya, lalu ia mengeluarkan beberapa uang tunai dari dompetnya.

"Nona saya minta maaf, ini kesalahan saya karena sedang terburu buru tolong terima uang ini sebagai biaya pengobatan" ujarnya menyodorkan beberapa uang itu.

"Eh..ngak usah Mas, saya baik baik saja kok, ini hanya luka kecil saya bisa sendiri!" jawab gadis itu menolaknya.

"Tapi-"

"Dev, kenapa lama sekali?" belum sempat pria yang dipanggil Dev itu berucap,suara berat sang Boss terdengar dibelakangnya.

Dev menoleh kebelakang tak hanya dirinya yang lain pun ikut melihat kearah pria jangkun tersebut.

Beberapa perempuan yang melihat kedatangannys terpesona,dan mereka juga mengenal siapa pria itu, dia adalah Sultan Adam Bramansyah putra tunggal Bramansyah, pewaris satu satunya Tuan Leo Bramansyah.

Begitu juga dengan Gadis yang sudah menepi itu, ia sempat terpesona hanya saja dengan segera ia mengalihkan tatapannya dan beristighfar sebanyak banyaknya dalam hatinya.

'Ya Allah begitu sempurnanya ciptaanmu ini, Astaghfirullah!"

"Maaf tuan muda, saya sedang bernegosiasi dengan Nona ini, dan memberikan beberapa uang kompensensi hanya saja Nona ini menolaknya" jawab Dev apa adanya, hanya saja jawabannya itu disalah pahami oleh pria jangkun tersebut.

Adam menaiki sebelah alisnya, ia menatap kearah gadis yang menjadi korbannya, biasa saja menurutnya, bahkan luka ditubuhnya tergolong ringan,tapi dia malah menolak uang yang diberikan asistennya?

Beberapa orang yang tadi hendak menghakimi Dev pun sudah bubar, mereka tak ingin terlibat dengan pria itu, kini hanya tinggal mereka bertiga.

"Berepa yang kau inginkan?" tanya Adam langsung tanpa basa basi, sambil mengeluarkan dompetnya.

Dev yang mendengar itu melotot tak percaya, kenapa tuannya ini malah semakin menawar, apa perkataanya tadi mengundang kesalah pahaman bagi tuannya?

Hendak bersuara namun lebih dulu gadis itu yang berkata.

"Maaf Mas, saya tahu mungkin anda memiliki banyak uang," imbuhnya sambil melirik mobil mewah yang digunakan pria ini.

"Tapi saya menolak pemberian Mas ini bukan karena kurang cukup atau lebihnya, itu karena saya baik baik saja dan ini hanya luka kecil, saya masih sanggup untuk mengobatinya sendiri, dari pada anda memberikan pada saya, saya beri saran lebih baik anda memberikannya kesana, karena disana ada orang orang yang lebih membutuhkannya, kalau begitu permisi, Assalamu'alaikum!" setelah mengatakan itu, dengan jengkel gadis itu langsung berlalu dari sana menyebrang jalan, dangan tujuan yang masih sama.

Gadis itu tak menyangka bahwa tadi dia sempat mengagumi wajahnya yang tampan namun sayang sifatnya sungguh sangat sombong.

Adam terdiam ditempatnya, begitu juga dengan sang asisten, mereka menatap kemana perginya gadis itu dengan menyeret koper dan masuk kedalam area masjid.

Dan kembali mereka manatap dimana tempat yang di tunjuk gadis itu barusan.

"Panti Asuhan?" ujar Dev.

Adam berdecak, ia kembali menutup dompetnya, barusan gadis kecil itu meremehkannya??

"Lihatlah Dev, kakinya sudah pincang pincang begitu dan dia masih sok sokan menolak pemberianku? dan dia baru saja meremehkanku ? Ck..dasar gadis sombong!" ujarnya lalu kembali menuju mobilnya.

Sedangkan Dev hampir saja menyemburkan tawanya, ini baru pertama kali ia melihat gadis selain tunangan dan ibu sang Boss,berani memberinya saran.

'Bukannya kau yang terlalu sombong Tuan? Dan Aku harus melapornya pada Nyonya Besar!'

...****°°°°°°°...

Sedangkan Gadis yang tak lain adalah Ayra, setelah melaksanakan empat raka'atnya, gadis itu langsung pergi dari sana menuju butiknya, untung saja tadi ia mendapatkan sebuah taksi.

Dan kejadian tadi ia suah melupakannya, ia lebih memilih membuka Al-qur'an kecil yang selalu ia bawa kemana mana dan membacanya, hingga suara ponselnya berbunyi.

Ayra tersenyum saat mendapati sang kakak yang menelponnya, dengan segera ia menggeser ikon berwarna hijau tersebut.

"Hallo, Assalamu'alaikum kakak!" sapanya dengan lembut.

'Wa'alaikumsallam Dek, udah dijakarta?'

"Alhamdulillah Aya sudah tiba kak, dan ini sedang menuju butik!"

'Bagus kalau begitu'

"Apa kakak udah beritahu Ummi kalau Aya ada dijakarta?"

'Ummi sama Abi udah tahu, udah kakak kasih tahu semalam'

"Benarkah? Alhamdulillah kalau begitu!"

'Oh iya Dek, hari ini Calon suami kakak bakal datang kebutik kamu, mungkin dia lagi dijalan'

"Benarkah?? wah Aya udah ngak sabar buat ketemu calon kakak ipar!"

'Hihi..kau ini bisa saja, yasudah kalau begitu hati hati!'

"Iya iya, yasudah Aya tutup ya Kak, assalamu'alaikum"

'Wa'alaikumsallam'

Setelah memutuskan sambungan telpon, gadis itu kembali menatap Al-qur'annya, hingga tak berapa lama ia tiba didepan butiknya.

Setelah membayar, gadis itu melihat ada beberapa mobil yang sudah terparkir dihalaman butiknya, ia yakin jika itu milik calon suami kakaknya.

Dengan penuh senyum gadis itu langsung memasuki butik yang bertuliskan Aya collectiont itu.

Suara gemericing bell yang ada diatas pintu itu berbunyi, bertanda ada orang yang masuk.

"Assalamu'alaikum!!!" sapanya dengan sopan.

Seorang karyawan yang mengenalnya langsung menghamprinya.

"Wa'alaikumsallam, Mbak Aya?" ujarnya.

"Hai Lis, apa kabar mu? lalu dimana Tika?" tanyanya.

"Kabar saya baik Mbak, oh itu Mbak tika ada diruangan Mbak bareng calon kakak ipar Mbak Aya!" jawabnya.

Ayra mangut mangut,"Kalau gitu aku keatas dulu ya, semangat kerjanya" ucap Ayra, lalu ia menaiki tangga menuju dimana ruangannya berada.

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum!" sapanya, tiga orang didalam sana menoleh kebelakang kala mendengar ucapan salam tersebut.

"Wa'alaikumsa-"

"KAMU??"

...°°°°°°...

Bersambung........

HSPTI-03

Enjoy and

...°...

...°...

...°...

...°...

...°...

...°...

Dunia sunggu sangat sempit, Adam tak menyangka jika gadis yang sempat berurusan dengannya beberapa menit yang lalu adalah pemilik butik ini dan yang lebih mengejutkan adalah gadis yang tadi sempat dia anggap sombong adalah calon adik iparnya sendiri.

"Akhh sial!."

Adam melihat kearah Dev yang sedang menahan tawanya, pria itu merutuki asistennya itu, ini semua gara gara Dev yang tak becus.

Begitu juga dengan Ayra, ia tak menyangka jika pria sombong barusan adalah calon kakak iparnya dan calon suami kakaknya sendiri.

Apa kakaknya tak salah memilih Calon? Kenapa harus dengan pria sombong nan arogant ini?

Gadis itu menghela nafas, suasa semakin canggung, bahkan Tika yang tak tahu apa apapun ikut merasa canggung.

"Ekhem!" Adam bedehem menyadarkan Ayra.

"Mana baju yang harus aku tes?" tanyanya dengan wajah datarnya.

Ayra menghela nafas untuk kesekian kalinya, lalu ia menyuruh Tika mengambil baju yang telah lama ia rancang, dan menyerahkan pada Adam.

"Dicoba dulu, kalau ada yang tidak pas atau merasa tidak nyaman nanti saya akan memperbaikinya" ujar Ayra tanpa menatap wajah Adam.

Adam yang melihat itu semakin meranggapan jika gadis ini sangatlah sombong, bahkan saat berbicara gadis ini tak menatapnya, sungguh tidak sopan.

'Berbeda jauh dengan kakaknya, untung dia hanya adik iparku dan setelan menikah aku akan membawa Zizzah tinggal bersamaku disini, entah apa yang akan terjadi jika dia yang jadi istriku, ckckck..!'

"Bagaimana?" tanya Ayra.

Adam berdecak,"Pas, langsung kirim keban-"

"Tidak perlu, baju itu akan dikirim ke rumah saya juga, jadi saya sendiri yang akan membawanya dan calon anda itu adalah kakak saya" jawab Ayra memotong ucapan Adam.

Rahang Adan mengeras mendengar itu, pria yang biasanya selalu sombong dan angkuh dan mendominasi lawannya kini hanya bisa menahan emisinya hanya karena gadis didepannya ini.

Jika itu orang lain, mungkin sudah beda ceritanya.

Karena tak ada lagi yang perlu dibahas, Adam dan Dev memilih pamit dan pergi dari sana.

Setelah kepergian Adam, Ayra bernafas lega, sebenarnya ia bukannya tak ingin menatap lawan bicaranya, hanya saja mengingat kejadian tadi dijalan itu membuat dirinya sedikit jengkel.

"Hhhiiss..sudahlah lupakan" ujarnya pelan.

Lalu ia menyuruh Tika mengambil kotak P3K dan meminta tolong mengobati lukanya yang belum sempat ia obati.

Sedengkann Adam setelah meninggalkan butik Ayra, pria itu langsung kembali kerumah utama.

"Adam kamu udah pulang?" ujar seorang wanita setengah baya yang masih terlihat muda yang sedang menuruni tangga.

"Iya Mah, Adam kekamar dulu" jawab pria itu lalu berlalu dari sana begitu saja dan masuk kedalam kamarnya.

Sedangkan Anita, menatap bingung sang anak, tidak biasanya Adam begitu, Mama Anita melihat Dev dan meminta penjelasan pada asisten anaknya itu.

Dan dengan senang hati pula Dev menceritakan semua kejadian yang menimpa sang Boss hari ini tanpa ketinggalan sedikitpun.

Mama Anita tertawa pelan mendengarnya,kini wanita itu dan Dev sedang duduk di sofa ruang keluarga,"Benarkah? Adam pasti merasa diremehkan, dan kamu bilang tadi gadis itu adiknya Zizzah?" tanya Mama Anita.

"Iya Nyonya, saya pun terkejut pas melihatnya, soalnya jauh banget sama Nona Zizzah" jawabnya.

Mama Anita mangut mangut, mereka semua tahu jika Azizzah memiliki dua orang kakak laki laki yang sudah menikah dan satu adik perempuan yang masih berkuliah, meski sering mengunjungi tempat tinggal Azizzah yang dibandung namun mereka tak pernah melihat gadis itu karena adiknya itu melanjutkan studinya di ibu kota mesir, Kairo.

Bahkan foto foto keluarga yang terpajang di setiap dinding rumah tak ada satupun wajah gadis itu, itu karena Ayah Azizzah memang tak ingin putri bungsunya dikenal banyak orang, jika ingin melihat foto Ayra, hanya ada didalam kamar gadis itu.

'Ahh..jadi penasaran sama gadis itu'

...****°°°°°°°...

Pagi ini Ayra langsung berangkat dari jakarta menuju bandung mobilnya yang ada dibutik.

Setelah menempuh perjalanan tibalah dirumah yang telah lama ia tinggalkan ini, terlihat sudah ada beberapa orang dirumahnya, pernikahan kakaknya hanya tinggal dua hari lagi, setelah memarkirkan mobilnya, dengan tanpa sabaran gadis itu turun dan menghampiri keluargnya yang sedang menyambutnya didepan teras rumah.

"Ayaa!!!"

Sang kakak berlari dan langsung memeluknya, Ayra membalas pelukan kakaknya.

"Astaga, kakak gak nyangka kalau kamu bakal sebesar ini" ujar Azizzah setelah melepas pelukannya.

Ayra tersenyum,"Kakak juga semkain cantik aja" ujarnya.

"Kamu mah bisa aja, ayo masuk!" Ayra mengangguk lalu ia berjalan menghampiri yang lainnya.

"Assalamu'alaikum Abi, Ummi, Abang Abang dan Kakak kakak ipar Aya yang cantik cantik sekalian!" ucapnya sambil mencium punggung tangan mereka secara bergantian.

"Wa'alaikumsallam" sahut mereka.

"Ya Allah nak, hampir tadi Ummi ngak kenal lagi sama kamu" ujar Ummi Salma kembali memeluk putri bungsunya itu.

"Hu'um Kakak aja tadi hampir ngak kenal loh sama Adek" ujar Alika istri Maliq.

"Makin cantikkan kak?" sambung Ayana istri Fauzzan.

Gadis itu hanya tersenyum,Abi, dan Ummi apa kabar?" tanyanya.

"Abi sama Ummi Alhamdulillah baik Nak, adek sendiri?" tanya Abi Taffa sambil mengelus sayang kepala putri bungsunya yang berbalut jilbab itu.

"Alhamdulillah Adek juga baik!" jawabnya.

"Ekhem..Abi sama Ummi aja nih yang ditanya,Zan sepertinya kita udah ngak dianggap lagi" ujar Maliq sambil menyikut kecil lengan Fauzzan.

"Iya bg, dari tadi yang di tanya sana mulu, padahalkan kita juga kangen ya!" jawab Fauzzan mengikuti Abang tertuanya untuk menggoda sang adik.

Mendapat sindiran dari kedua Abangnya, Ayra langsung saja membuka kedua tangannya lebar labar, melihat itu Maliq dan Fauzzan langsung memeluk adik bunggu mereka, meskipun sudah berumur, dimata mereka semua, Ayra itu masih kecil yang harus mereka sayangi dan jaga.

Azzizah yang melihat itupun tak mau kalah ia pun ikut bergabung berpelukan, yang lain hanya bisa tersenyum, bahkan orang orang yang ada disana ikut tersenyum senang melihat keharmonisan keluarga tersebut.

"AUNTY AYAAA!!!!!!!"

Mendengar suara itu mereka melepas pelukan, Arya menoleh kebelakang, ditaman sana ia melihat lima keponakannya berlari kearahnya, dengan senang hati Ayra menyambut pelukan mereka.

...°°°°°...

Menjelang maggrib Ayra masuk kedalam kamar yang sudah sangat lama ia tinggalkan.

Ceklek!!!

"Assalamu'alaikum!" sapanya, ia masuk kedalam kamar bernuansa biru putih itu, Ayra menatap setiap sudut kamarnya, terlihat rapi nan wangi bahkan debu pun tak ada sedikitpun itu tandanya kamarnya ini selalu dibersihkan meski dirinya tak ada.

"Masih sama dengan yang terakhir kali aku lihat" gamamnya.

Ya kamarnya masih sama saat pertama kali ia tinggal pergi kekairo, hanya saja tempat tidurnya yang sudah terganti dengan yang jauh lebih besar.

Ayra membongkar isi kopernya dan menyusun baju bajunya kedalam lemari, ia akan tinggal selama seminggu disini setelah acaran dan cutinya selesai ia akan kembali ke Kairo.

Bertepatan dengan Azan maggrib ia menyelesaikan beres beresnya, lalu Ayra memilih untuk membersihkan diri, gadis itu membuka pasminanya yang sedari tadi membalut rambut hitam bergelombang miliknya.

Kemudian ia meraih handuk lalu masuk kedalam kamar mandi, ia juga tak lupa membawa baju ganti beruba piama tidur lengan pendek dan celananya diatas lutut

Tak berapa lama Ayra langsung menunaikan kewajibannya sebagai ummat islam.

...°°°°°°°...

Foto by: Pin

Bersambung........

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!