Yumna Adalah Seorang gadis yang terlahir di keluarga yang sederhana,dia Hidup dengan Ibu dan Nenek nya, Sementara Ayahnya sudah lama Tiada.
Dia Bekerja Disebuah perusahaan kecil,Namun ia sangat bahagia dan nyaman ditambah ia memiliki pacar dan Sahabat.
Raka Namanya Kekasih Yumna Yang sangat baik hati dan Tulus,Mereka berhubungan Sudah 5 Tahun dan Kini akan merencanakan pernikahan, Kabar itu membuat semua orang senang dan bahagia.
Tapi tidak Dengan Dennis,Sahabat yang selama ini Jauh sebelum Yumna mengenal Raka,Dennis Jauh lebih Dulu Mencintai Yumna.
Sayangnya Yumna lebih Memilih Raka, Persahabatan mereka menjadi tidak Hangat setelah Yumna Memutuskan berpacaran dengan Raka.
Setelah Dennis menjauhi Yumna,ia begitu Sedih..tapi Ada Jihan, Sahabatnya yang lain, yang Selalu men-support dan Selalu Disampingnya apapun Yang terjadi.
Di rumah ayah dan ibu Raka terlihat sibuk menyiapkan Sovenir untuk pernikahan ..seperti Yumna mereka pun tampak bahagia dan tak sabar untuk menjalani pernikahan mereka.
Tapi tidak dengan Dennis,pria yg begitu mencintai Yumna sejak mereka berteman dari kecil..cintanya bertepuk sebelah tangan selama 9thn..tidak ada hal yg bisa Dennis lakukan untuk perasaannya kepada Yumna,pertemanan Yumna dan Dennis sudah canggung sejak Dennis mengutarakan perasaannya..
"Dennis putraku ,Ibu begitu tidak rela kamu menderita begitu lama..jika tidak ada hal yg bisa kamu perbuat untuk cintamu kepada gadis itu ,setidaknya ibu mohon belajarlah membuka hati untuk gadis lain.''
"Ibu jangan mencemaskan ku..Aku baik-baik saja..Aku bukan tidak membuka hatiku untuk yang lain,Tapi aku ingin fokus dalam mengelola perusahaan ..itu saja!!''Sangkal Dennis kepada Ibunya
"Entah mengapa ibu merasa kamu berbohong nak!!''gumam Ibu didalam hati sembari mengelus dan memandang wajah putranya.
tiba-tiba terdengar bel ..tak lama Yumna datang dengan raut wajah risau..
"Nyonya,ada non Yumna..Di Depan.''seketika Dennis memandang Yumna lalu menghampirinya
"Apa yg membawamu kemari?
"Aku ingin bicara dengan Paman,Tante, dan juga Kamu''
"Ada apa Yumna..duduklah"Lontar Tante Ayu dengan lembut
"Paman sedang tidak ada di rumah nanti Tante sampaikan."
Dennis membuang pandangannya dari Yumna
"Tante,2hari lagi aku akan menikah.''
"Tante tau sayang!!
"Aku ingin memberikan Undangan Langsung untuk Tante,Dennis,dan juga Paman,Aku berharap kalian bisa menyempatkan hadir.''
Dennis pergi dari tempat duduknya tanpa mengatakan apapun,Yumna merasa sedih Dengan sikap Dennis.
"Yumna ,tante sama paman pasti datang kamu gak usah khawatir."ucap Tante sembari tersenyum
"Tan aku ingin bicara Dengang dennis."
"Pergilah,kalian harus bicara."
Yumna pergi mencari Dennis,
"Bi,Dennis dimana??
"Di Teras belakang Non."
"Makasih Bi." Yumna berjalan sambil memikirkan cara supaya Dennis tidak bersikap dingin padanya
"Dennis." Yumna tertegun melihat Dennis membalikkan badan kepadanya
"Yah apalagi ..masih ada yg lainnya yg mau kamu sampaikan?"dengan sinis nya
"Aku sedih dengan Persahabatan Kita,sikapmu,Perubahanmu ..apa kita akan seperti ini terus".
"Jadi kamu ingin agar aku seperti apa..tersenyum ikut bahagia dengan kebahagiaanmu?Yumna aku bukan Pria dengan hati yg Luas ..Aku tidak akan tinggal dgn rasa sakit ".
"Aku tidak memintamu banyak ..baiklah aku tidak akan memaksamu untuk Datang di hari Pernikahanku..satu hal yg harus kamu tau Aku tidak pernah ingin melukaimu sedikit pun".
"Tapi nyatanya kamu melukaiku.''Lontar Dennis
"Baiklah anggap saja itu benar,tapi apa menurut mu akan menjadi salahku jika aku tidak membalas cintamu?Apa perasaan itu bisa diatur..kamu begitu egois, tidak bisa menerima kenyataan marah padaku,menjauhiku,baiklah lakukan saja yg menurutmu benar..selebihnya aku tidak akan perduli".
"Sekali saja apa pernah kamu memberi aku kesempatan..tidak pernah Yumna ".
"Kamu ingin aku memberimu kesempatan disaat aku berhubungan dengan raka?''
"Jauh sebelum Laki-laki itu Datang.''
"Lalu sekarang kamu ingin aku bagaimana?Sepertinya percuma kita bicara lebih baik aku pergi saja.."
sebelum Yumna hendak pergi dennis menghentikan langkah kakinya.
"Kamu boleh menolak ku...tapi dengarkan aku kali ini saja jangan nikahi dia,cari Laki-laki yang baik Untukmu."Yumna tampak Kesal mengahadapi Dennis,
"Jadi menurutmu Raka tidak baik Untukku?''Nada bicara Yumna semakin tinggi kepada Dennis.
"Aku sudah bilang berkali-kali padamu dia mengkhianatimu ..kamu tidak pernah percaya padaku sedikitpun"..
"Kamu tidak mengenalnya,bagaimana kamu bisa menilainya ..dia tidak pernah melukaiku.. 5thn berhubungan dengannya cukup lama bagiku untuk mengenalnya..aku tidak terima kamu bicara yg tidak-tidak tentangnya ".
"Oya..lalu bagaimana kamu bisa sebodoh itu apa karena kamu terlalu kecintaan sama dia sampai-sampai kamu dibutakan Olehnya".
"Dennis!!!''Bentak Yumna
"Sepertinya memang tidak ada yg harus aku katakan lagi..aku memutuskan untuk melupakan persahabatan kita ..berteman Dengan mu selama itu,sekarang aku menyesalinya."
Yumna pergi Dengang membawa amarahnya..sementara Dennis berusaha tak memperdulikannya
Ketika Yumna sampai di Rumah ia masih menekuk wajahnya meskipun banyak orang sedang sibuk mengurusi pernak pernik pernikahan.
Lalu nenek menghampiri
"Ada apa dengan wajahmu?"
"Nenek aku benar-benar tidak habis pikir dengan Dennis mengapa dia seperti itu setiap hari marah padaku tidak bicara padaku hanya karena aku menolaknya..didunia ini apa tidak ada wanita lain??''
"kamu habis bertemu dengan nya ?"
Yumna menganggukan kepala
"Nenek, dihari bahagia yg aku nantikan aku juga ingin sahabatku ada dgn ku ..apa aku begitu egois".
"Yumna di dunia ini tidak semua yg kita inginkan dapat Kita miliki,kadang kita harus memilih salah satu di antaranya..cucuku Dennis pria yg baik seandainya kamu merubah perasaan mu terhadapnya Aku yakin kamu akan mencintainya juga hanya saja".
"Nenek ..apa yg nenek katakan,Raka sampe dengar bagaimana perasaan nya..tolong jgn bicara seperti itu Nek".
Yumna pergi kebkamar agak marah , tiba-tiba Ibu menghampiri Nenek.
"Apa yg ibu katakan kepada Yumna itu tidak benar..bu besok pernikahan Yumna Dengan Raka bagaimana bisa ibu bicara seperti itu kepadanya..dia pasti sedih Bu.''
"Aku hanya mengatakan Yang benar kok apa yg salah?Dennis memang yang terbaik untuk Yumna..sekarang aku tanya padamu jika harus memilih kamu sebagai ibunya kamu lebih menginginkan siapa yg menjadi menantumu?Dennis kan??"
"Ibu,Aku mohon sekarang bukan waktunya untuk membahas itu,yang penting bagiku kebahagiaan Putriku apa pun pilihannya aku pasti mendukung nya.''
"Kamu sama saja dengan Anakmu.''
''Jangan membiarkan Yumna Sedih dengan Sikap Ibu yang lebih memilih Dennis daripada Raka,Jaga sikap Ibu.''
''Jangan menceramahi Aku.''
Hari yang ditunggu pun tiba,yumna mengenakan kebaya putih, dengan Riasan yang cantik dan tentu saja melati yg menghiasi rambutnya..Yumna nampak bahagia.
"Yumna seandainya Ayahmu masih ada nak,dia pasti bahagia melihatmu ..putri kecilnya dulu sekarang mau menikah".
"Ibu,ayah pasti melihatku disana,Ayah juga pasti tau bahwa aku sangat bahagia".
"Jadilah istri dan menantu yang baik ..semoga selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan ya nak..tidak ada hal yg lainnya yg Ibu inginkan selain kebahagiaan mu".
"Ibu juga harus sehat,Ibu juga harus selalu bahagia..aku mencintai Ibu.''Yumna memeluk ibunya sambil menangis
"Kamu sudah di rias cantik begini jangan menangis. "
"Ibu ."Dia malah kembali menangis
"Oya tadi ibu ketemu Tante Ayu,Dennis gak dateng."
"Sudah aku duga."
"Tante Ayu bilang besok Dennis ke amerika."
"Apa itu benar Bu?Dia bilang Aku melukainya Bu..Ibu aku benar-benar sudah kehilangan Dennis ..hanya Jihan saja yang memahami ku.."
"Dia juga pasti tau kalau kamu menyayanginya.''
"Apa tidak bisa dia mengerti sekali saja.''
"Sudahlah nak hanya waktu yg bisa menyembuhkan perasaan nya..mungkin kepergiannya ke Amerika itu yg terbaik untuk nya..jangan sedih".
Yumna menghapus air matanya
"Oya Bu ngomong-ngomong Aku gak ngeliat Jihan,kemana Dia?"
"Ibu juga tidak melihatnya ..baru sadar kok dari kemarin Jihan tidak kemari ya..padahal kan Kamu mau menikah biar Ibu telepon."
"Tidak usah Bu mungkin dia sudah ada di depan.."
"Yaudah ayo kita kedepan.."
Yumna dan Ibu pun keluar dari kamar,nampak Raka sudah duduk menunggu pengantin Wanita begitu pula dengan para undangan ..saat berjalan menuju tempat Ijab qabul..Yumna dikejutkan dengan kedatangan ibu Jihan yg menangis
"Yumna.."
"Bibi"
"Bibi mau bicara dengan mu bisa ikut bibi sebentar."
"Ningrum,Ijab qabulnya mau dilakukan sekarang..nanti saja bicaranya?"
"Enggak bisa anggit.."
"Ada apa Bi kenapa bibi menangis?"
"Jihan.''Bibi seperti tak kuasa bicara
"Bibi membuatku khawatir,ada apa Bi?mana Jihan ..kok aku gak liat dia?"
"Ibu.''Teriak Jihan
"Jihan kenapa bibi menangis?"
"Yumna tidak ada apa-apa kok..Bu ayo kita pulang..disini banyak orang."
"Ibu akan mengatakan semua nya pada Yumna."
"Apa ibu tega pada Yumna,hari ini Yumna mau menikah tolong jangan merusak semuanya."
"Lalu gimana dengan Kamu.."
"Sebenarnya ada apa aku bingung."Tanyanya lagi tambah penasaran.
"Jihan hamil."lontar Ibu Jihan Spontan
"Apa???Jihan kok bisa?"
"Yumna itu semua tidak benar.''Sangkal Jihan
"Apa nya yg tidak benar??."bentak Ibu Jihan
"Katakan semuanya pada Yumna laki-laki yang harus Bertanggung Jawab kepadamu..kalo kamu gak bisa biar ibu yg bilang."Ibu Jihan menangis tak kuasa.
"Ibu,aku mohon jangan."Jihan berlutut kepada Ibunya.
"Jihan kenapa kamu gak mau bilang ..siapa?"Yumna semakin bingung
"Yumna ini semua kecelakaan .."Jihan terus menangis
"Jihan ayo kita ke Kamarku .."Yumna hendak membawa Jihan
"Bangunlah".
"Yumna kita kan mau Ijab ..apa bicaranya bisa nanti saja.''Lontar Raka cemas.
"Kenapa kamu gemetar..kamu pikir Yumna mau menikahi mu setelah dia tau kebenarannya.''bentak Ibu Jihan membuat Yumna bingung dengan kata-katanya.
"Kenapa Bibi bicara begitu??"
"Yumna.''Belum sempat Ibu nya bicara, Jihan memotong pembicaraan
"Sudah ku bilang Jangan ,kenapa ibu tidak mengerti juga."
"Kamu tidak perduli dengan Hidupmu?? Yumna laki-laki yang mau Kamu Nikahi hari ini Adalah laki-laki yang harus Bertanggung Jawab kepada Jihan."
"Apa yg bibi bilang??''
"Tanyakan pada calon Suamimu.."
"Ibu.."Jihan berteriak
"Lakukan Ijabnya sekarang,duduklah Yumna ayo lakukan."Jihan berusaha membuat Yumna duduk..lalu ibu Jihan menampar Jihan.
"Itu bentuk kasih sayang dariku.."
"Bibi."Yumna semakin bingung dengan keadaan
"Kak Raka, Aku mempercayai kalian berdua..ini semua tidak benarkan?" Tanyanya Yakin.
Raka diam seribu bahasa membuat Yumna heran.
"Kak raka??''Yumna ingin Mendengar Penolakan Dari Raka.
"Itu kecelakaan Aku mabuk aku tidak sadar sungguh..a ..akkuu". Yumna seperti tersambar petir mendengar raka bicara.
"Jihan kenapa..omong kosong apa ini".
Yumna tersenyum heran
"itu benar."lontar Raka..tiba-tiba ibu Yumna Pinsan
"Ibu...kenapa?''keadaan terlihat kacau ..Ibu pun di bawa ke Rumah Sakit.. Yumna tak henti menangis
Setibanya dirumah sakit Yumna dan yg lain menunggu di luar UGD..mereka menunggu Dokter keluar..perasaan Yumna begitu kacau ..dilain sisi terlihat Tante Ayuyu menghubungi Dennis.
Beberapa saat kemudian dokter keluar
"Dok bagaimana keadaan ibu?"
"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin,Ibu Anggit sudah tiada ..beliau mengalami serangan jantung."Yumna tak Sanggup mendengar pernyataan Dokter, Nenek dan yg lain nya menangis ..
"Dokter tolong periksa satu kali lagi..pasti salah."
"Saya mengerti perasaan Anda..saya turut berduka cita."Dokter pergi meninggalkan Yumna..lalu Yumna masuk ke ruangan..dilihatnya jasad Ibu ditutupi kain putih.. Yumna membuka perlahan kain tersebut untuk memastikan bahwa itu bukan Ibunya.
"Ibu..jangan seperti ini buka matamu dan ayo kita pulang .. Dokter tidak mau memeriksamu .. Aku akan tuntut dia ..bagaimana dia bisa mengatakan kalau Ibu tiada..ayo Bu masih banyak Rumah Sakit lain yang lebih baik yang lebih bagus."
"Yumna sadarlah sayang."rintih Nenek
"Nenek ayo kita bawa ibu .. Nenek bisa membantuku ayo kita angkat."
"Yumna sabarkan hatimu ..ikhlaskan semuanya."lontar Tante Ayu
"Tante .. Ibu hanya tidur..badan ibu gemuk bagaimana aku mengangkatnya."
Yumna terus berkilah seolah ia tak sanggup dengan kenyataan.. Yumna pun jatuh Pinsan
"Anggit,putriku kamu ini masih muda..kenapa mendahuluiku .."
"Aku akan mengurusi kepulangan jenazah nya..kamu temani Nenek dan Yumna."lontar Paman
tiba-tiba Dennis pun datang,ia melihat Yumna tak sadarkan diri.
"Bu.."air mata Denis mengalir melihat jasad ibu Yumna.
"Denis bawa Yumna pulang ke rumah ..biar ibu membawa Nenek dengan mobil ambulance.."
"Baik .."Dennis menggendong Yumna ke mobilnya.
Suara Ambulance dari kejauhan yang semakin dekat membuat semua orang datang ke Rumah..terlihat Dennis menggendong Yumna yg masih tak sadarkan diri.
"Malang nya Yumna ..hari yang harusnya membahagiakan malah menjadi hari kematian Ibunya ..bagaimana ini bisa terjadi kepadanya..."
"Padahal Yumna orang yang baik .."Lontar para tetangga
1jam berlalu Yumna mulai tersadar
"Kamu sudah bangun..."ucap Dennis
"Dimana ibu?".
"Yumna,ibumu sedang di kremasi sebentar lagi mau di anatar ke pemakaman.."
Yumna beranjak dari tempat tidur dan menuju ruang tamu..Jenazah Ibu sudah siap dikebumikan
"Ibu.."Yumna berlari.
"Biarkan Aku melihat ibu sebentar saja ..aku ingin melihat wajahnya sekali lagi."
"Pak biarkan cucuku melihatnya..turukan kerandanya sebentar saja."
"Baik Bu."Yumna melihat wajah Ibunya..ia menciumi wajah Ibu.
"Ibu maafkan Aku membuat mu seperti ini .."
tiada henti Yumna mengelus wajah Ibu.
"kasihan Jenazah, kita harus segera memakamkan nya."
"Yumna biarkan ibu mu pergi dengan tenang ..ikhlaskan Nak .. tabahkan hatimu."Nenek menciumi Yumna.
Beberapa waktu berlalu pemakamanpun selesai ..ketika semua orang sudah pergi.. Yumna masih duduk diatas pusara Ibu.
"Sabarkan hatimu."Dennis mengusap kepala Yumna.
"Ini seperti mimpi..terjadi begitu cepat.."
"Aku memahami perasaanmu."
"Semua salahku."
"Ini sudah menjadi takdir ."
"Takdir seperti apa ..orang2 itu seperti membunuh Ibuku."
"Mungkin jihan bersalah tapi."
"Apa...kamu mau membelanya ?"
"Aku yakin dia tidak sengaja melakukannya.."
"Aku pikir Kamu ada di pihakku ,rupanya..."
"Jihan menjelaskan semuanya padaku".
"Lalu dengan Penjelasan nya Kamu percaya bukan Dia yg salah?pergilah dari sini Aku tidak ingin melihatmu.."
"Aku akan pulang bersamamu."
"Pergi duluan."
"Tidak,aku akan menunggumu."
"kamu membelanya kan jadi kenapa kamu disini."
"Aku tidak mau bertengkar dengang mu."
"Ibu aku pulang ."Yumna pergi tanpa menggubris Dennis.
7Hari telah berlalu, Yumna masih terpuruk dalam kesedihannya..mata yg sembab seolah menjelaskan bahwa ia tak henti menangis.
"Setelah ibu tiada,tidak ada yg bisa Aku lakukan..Bu maaf membuat mu tiada seperti ini..seandainya aku diberi pilihan Aku akan menukarnya dengang apapun .. Aku menyesalinya..mengapa Aku sebodoh ini."
"Semua yg terjadi sudah menjadi ketetapannya Nak..kita boleh meratapi tapi jangan terlalu bersedih jangan terus menerus menangisi kepergian Ibumu..kamu harus melanjutkan hidup..percayalah kamu bisa melewati ini."ucap Nenek sembari mengelus rambut Yumna
"Tapi karena kecerobohan ku Ibu menjadi korban,seandainya Aku tau semuanya, mungkin pernikahan tidak akan terjadi dan mungkin ibu sekarang masih dgn kita Nek."
"Jangan berkata seperti itu Nak,itu namanya kamu menyesali takdir yg sudah Allah garis kan untukmu..tugasmu sekarang mendo'a kan Ibumu dan melanjutkan hidup..dengar Nak, kamu tidak sendiri..jgn merasa Yatim piatu, Nenek ada Untukmu."
"Nenek..."Airmatanya kembali jatuh
"Bangkitlah sayang,biarpun semua tak mudah bagimu tapi percayalah semua akan indah pada waktunya..melihatmu bersedih Nenek merasa hancur."
"Aku hanya merindukan ibu,nenek sudah tua jangan banyak pikiran nanti darah tinggi Nenek naik .. Aku tidak apa-apa.."
"Ibumu tidak akan tenang jika Kamu seperti ini..Dia juga pasti ingin Kamu melanjutkan hidup..dia pernah bilang agar dirimu selalu bahagia bukan?Jadi Nenek mohon kepadamu..kuatkan hatimu ..lakukan ini untuk Ibumu ."Yumna mengangguk dan memeluk Nenek.
Dalam keharuan terdengar seseorang mengetuk pintu
"Assalamualaikum Nekk."
"Nak Dennis sudah datang."
"Dennis,ada apa dia kemari nek?"
"Nenek menyuruhnya kesini."
"Ada perlu apa Nenek memanggil Dennis?"
"Nenek minta dennis untuk pergi dengan mu keluar mencari udara segar."
"Kenapa harus minta tolong Dennis Nek..kan gak enak."
"Tapi Nak Dennis tidak keberatan..sudah sekarang kamu bersiap aja dulu..lalu keluar.. Nenek mau nemuin Nak Dennis dulu."
"Tapi nek."
"Bicaranya nanti dulu,kasian Nak Dennis menunggu.."
Nenek pergi menemui Dennis
"Waalaikumsalam ..Maaf lama ya Nak..masuk dulu..mau minum apa?"
"Ah gak usah repot-repot Nek ."
"Makasih lho Nak Dennis mau ngajakin Yumna keluar ..nenek senang."
"Iya nek ."
"Yumna cepat kemari jangan buat Nak Dennis lama nunggu."
Yumna keluar dari kamarnya.
"Iya nek."
"Ambillah uang ini untuk makan,ke salon sama belanja baju baru..."
"Aku punya uang Nek..Uang Nenek simpan saja."
"Enggak apa-apa takut kurang."
"Itukan tabungan nenek..susah payah menabung nya sekarang mau memberikannya cuma-cuma.. Aku hanya akan makan saja tidak akan belanja."
"Untuk mentraktir Dennis."bisik Nenek.
"Aku ada kok cukup."
"Ya udah kalo gitu Aku permisi di tinggal dulu ya Nek..Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam.. hati-hati ya ?"Nenek melambaikan tangan.
Dalam perjalanan suasana dalam mobil begitu kaku..mereka tak saling bicara..lalu Dennis memutuskan untuk memulai pembicaraan
"Mau makan dimana ?"
"Terserah ..dimana aja."
"Gimana kalo di restoran sendok garpu aja..dulu kita bertiga suka kemari kan."Dennis keceplosan
"Aku lagi mau makan seafood boleh gak?"Yumna tidak ingin mengingat Jihan,sehingga dia menolak
"Oh iya di deket sini ada restoran seafood."
Setelah tiba di restoran,mereka memesan makanan
"Ditunggu pesannya tuan ."Pramusaji pun pergi
"Nenek telepon kamu ya?"
"Iya."
"Kok kamu mau kan ini bukan hari libur..kamu gak ke kantor?"
"Ke kantor tapi ini kan jam istirahat."
"Maaf ya Nenek ngerepotin kamu..padahal kamu tolak aja gapapa kok."
"Aku gak tega."
"Nenek tuh kalo punya mau siapapun gak bisa nolak.."
"Ya gak apa-apa lah yang penting gak aneh-aneh."
"Makanan sudah datang..selamat menikmati."
"Terimakasih.."
"Oya nenek bilang kamu mau melamar pekerjaan di kantor ayahku ya??"
"A apa?"Yumna tersendat
"Enggak kok ."
"Tapi kemarin Nenek ke Rumah terus bilang ke Ayah."
"Aku enggak tau."
"Kamu keluar gitu dari kantor kamu yg kemarin?"
"Kontraknya sudah habis, Dennis apa Nenek benar-benar nemuin Paman?"
"Iya,terus Ayah bilang kamu ke kantor aja bawa berkas lamaran..."
"Duh nenek bener-bener"
"Jadi kapan kamu mau ke kantor?"
"Enggak deh kayaknya.. Aku mau ngelamar ke perusahaan lain aja."
"Kenapa padahal Ayah mau ngasi kerjaan kok."
"Aku mau berusaha sendiri aja."
"(Pasti Yumna nolak ..)"gumam dennis sedih
"Aku udah selesai.. Kamu mau kemana lagi sekarang."
"Pulang aja ..aku lagi gak mau kemana-mana"
"Kamu yakin..makan Ice Cream atau apa?"
"Enggak..kamu kan harus segera kembali ke kantor."
"Aku lagi gak banyak kerjaan jadi santai aja .."
"Aku lupa kalo kamu anak Bos yah."
"Yaudah mau kemana?"
"Pulang aja."
"Ya udah deh."
Saat Yumna hendak masuk mobil tiba-tiba Raka datang.
"Yumna.. Aku mau bicara ngejelasin semuanya sama kamu."
"Udah gak ada yg harus kita omongin lagi."
"Tapi Aku merasa perlu jelasin semuanya..kamu harus tau yg sebenarnya."
"Beri dia kesempatan untuk bicara Yumna..jgn menghindarinya.."ucap Dennis.
"10menit."
"Malam itu aku diajak temanku ..aku minum sedikit.. lama-kelamaan Aku merasa tidak sadar..yang Aku ingat saat mau pulang .. Jihan datang ,melihatku mabuk berat dia takut Aku mengalami kecelakaan ..lalu dia memutuskan untuk mengantarku pulang..setibanya di apartemen Jihan bilang dia tidak bisa melepaskan dirinya dariku yg mabuk berat..
lalu kami memutuskan untuk melupakan semua itu ..tidak disangaka hamil.. Yumna,Aku tidak sengaja melakukannya."
"Lalu siapa yg salah??Kamu atau Jihan?ah tidak.. aku lah yg salah.."
"Yumna aku ingin perbaiki semuanya beri Aku kesempatan satu kali lagi.."Raka memegangi tangan Yumna.
"Apa yang bisa kamu perbaiki..seandainya kalian jujur dari awal..aku mungkin tidak akan melanjutkan pernikahan..dan mungkin ibuku masih ada denganku..jika Jihan tidak hamil dan kita tetap menikah apa selamanya kalian akan menutupi semuanya dariku??kalian begitu egois ya..menyingkir dari hadapanku..jangan pernah berpikir bahwa Aku akan memberimu kesempatan.."
"Yumna..sudah 5thn kita bersama ..apa bagimu tidak ada artinya,..hanya karna 1kesalahan yg Aku buat..kamu menghukumku begini.."
"5tahun waktu yg sia-sia buatku.. Aku menyesal mengapa Aku menghabiskan waktu begitu lama hanya untuk laki-laki pecundang sepertimu..jika Aku jadi dirimu saat ini yang kutemui bukan lah Yumna..tapi perempuan yg sudah kamu buat hamil..pikirkan bayimu."
"Aku dan Jihan tidak saling menyukai..jadi bagaimana kami akan bersama."
"Egois ."Yumna membuang muka sinis dan masuk mobil
"Beri yumna waktu..lo jangan maksa dia."kata Dennis kepada Raka
"Ini bukan urusan lo..jd mending diam dan minggir."ketusnya
"Oh enggak bisa..jelas dia merasa keberatan sama lo..jadi lebih baik lo pergi aja."
"Lo pikir gue gak tau ..lo ngambil kesempatan dalam kesempitan kan..saat hubungan gue sama Yumna hancur..lo mau deketin dia terus jd malaikat didepan Yumna..jgn pikir gue gak tau kalo lo suka sama dia,udh dari lama kan."
"Harus gue akuin itu bener..tapi gue gak sok-sok an nyari perhatian dia."
"Munafik lo..asal lo tau Yumna cuman suka sama gue..jd lo jangan ngarep."
"Oya tapi kok dia benci banget ya sama lo."
"Hubungan gue sama Yumna akan baik2 aja."
"Kadang2 bermimpi itu jgn tinggi-tinggi,karna kalo jatuh..itu sakit banget."Dennis pergi dan masuk mobil
Menuju perjalanan pulang.. Yumna masih terdiam, Dennis berusaha bicara supaya Yumna tidak sedih
"Pasti semuanya tidak mudah,tapi aku percaya kalo kamu bisa kok ngelewatin ini."
"Makasih ya ..oya kata Ibu bukankah seharusnya kamu pergi ke amerika?"
"Oh itu iya tidak jadi..soalnya Ibuku tidak ingin aku pergi."
"(Mana mungkin aku pergi saat kamu hancur Yumna.. Aku pergi karna aku tidak ingin terluka..)"gumam Dennis.
Sesampainya di rumah,Dennis langsung pergi "Salam buat Nenek yaa Aku gak bisa pamit."
"Iya ..makasih ya untuk hari ini."
Yumna masuk ke Rumah
"Assalamualaikum Nek aku pulang."
"Waalaikum salam..kok sudah pulang mana Dennis?"
"Dennis langsung pergi."
"Kok gak diajak masuk dulu?"
"Udah deh sini aku mau ngomong sama Nenek."
"Kenapa kok kayak nya serius amat."
"Duduk.. Nenek pergi ke rumah Dennis dan minta kerjaan sama Paman..bener??"
"Bener ..kenapa emangnga?"
"Nek jangan gitu dong .. dikit-dikit minta tolong sama keluarganya Dennis..gak enak.''
"Mereka kan sudah anggap kita keluarga..lagian mereka enggak keberatan."
"Kok nenek gitu sih ..malu dong nek.. Aku bisa nyari kerja sendiri..enggak perlu minta bantuan Paman.."
"Kenapa harus malu?"
"Nenek kan tau aku udah nolak Dennis dulu..masa sekarang apa-apa minta tolong Dennis sama keluarganya..mulai sekarang tolonglah Nek jgn ngehubungin Dennis apalagi untuk minta bantuan.. Aku malu..seandainya Nenek jd Tante Ayu..sikap Nenek gimana coba?"
"Gitu ya jd kita kayak gak tau malu ya."
"Nenek pintar..jd Nenek mau janji sama Aku agar enggak minta tolong lagi sama Dennis sama Paman sama keluarganya?"
"Baiklah Nenek janji tidak akan minta tolong lagi."Yumna mencium pipi nenek
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!