NovelToon NovelToon

Who Am I

Sang Pria Bertopeng

...Who Am I ?...

...🍁🍁🍁...

Kehilangan orang yang disayangi di depan mata kepalanya sendiri dan tak bisa berbuat apa-apa untuk menolong mereka karena tak berdaya, tentunya akan sangat menyakitkan.

Seijuro Shin adalah seorang pria berusia 25 tahun yang menyaksikan hal tragis itu di masa kecilnya. Dia kehilangan seluruh anggota keluarganya karena sebuah pembantaian oleh sekelompok perampok.

Saat itu dia berhasil diselamatkan seorang pria yang sangat kuat dengan penampilan bak yakuza. Pria itu bernama Yamato Takeru yang berprofesi sebagai seorang pembunuh bayaran yang sangat handal. Namun dia bekerja sama dengan sebuah badan intelegent dan hanya akan membunuh para penjahat.

Yamato Takeru mengadopsi dan merawat Seijuro Shin hingga kini pemuda itu sudah berusia 25 tahun. Pria itu juga selalu melatih Seijuro Shin hingga pemuda itu tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat dan tak terlakahkan. Namun pemuda itu memiliki kepribadian yang sangat dingin, datar, dan tak berhati.

Namun Seijuro Shin juga mengikuti jejak Yamato Takeru. Seijuro Shin kini telah menjadi seorang pembunuh bayaran yang sangat handal dan cerdik. Dia bisa menjalankan aksi pembunuhan mematikan dengan sangat cepat dan tanpa jejak. Keren sekali!

Tak ada satupun yang mengetahui identitas mereka berdua. Bahkan badan intelegent tersebut, karena mereka tidak pernah bertemu secara langsung. Jikapun pernah bertemu, itupun dengan radius yang cukup jauh. Dan Seijuro Shin maupun Yamato Takeru memakai pakaian hitam yang tertutup. Wajah mereka juga tak pernah terekspos dan selalu mengenakan sebuah topeng di setiap aksinya.

Namun karena Yamato Takeru yang sudah semakin tua, kini hanya Seijuro Shin yang masih melakukan pekerjaan yang sangat beresiko itu.

...🍁🍁🍁...

Malam ini udara yang berhembus cukup kencang dan cukup dingin hingga menusuk ke tulang. Sejuro Shin kembali melakukan aksi kejam dan bengisnya untuk meringkus seorang penjahat yang merupakan seorang bos mafia yang sering merugikan cukup banyak orang.

Dia sering memperjualbelikan perempuan secara ilegal, memeras beberapa pengusaha dan berbagai tindak kejahatannya yang tak bisa disebutkan satu persatu. Karena kejahatannya sudah sangat banyak!

Tak ada belas kasihan lagi jika dia sudah mulai beraksi. Tidak peduli tua, muda, wanita atau pria ... siapapun yang telah menjadi targetnya, maka dia akan segera melenyapkannya dengan cepat dan tanpa jejak.

"Keparat!! Siapa kau?! Pergi dan menjauhlah dariku!!" seorang pria berusia sekitar 40 tahun yang baru saja menghentikan permainan panasnya bersama seorang gadis cantik dan muda kini terlihat sangat ketakutan saat melihat kehadiran Seijuro Shin.

Jemarinya yang sudah mengenakan sebuah sarung tangan hitam mulai melakukan sebuah pergerakan dengan cepat. Pemuda bertopeng hitam itu dengan cepat melesatkan pisau lipatnya hingga mengenai tepat pada urat nadi pria yang sudah menjadi targetnya itu.

JLEBB ...

Dalam beberapa detik saja, pria itu telah kehilangan nyawanya.

"Arrghhh ..." gadis muda yang masih bersembunyi di balik sebuah selimut itu berteriak histeris saking ketakutannya melihat aksi dari pemuda bertopeng itu.

"Jika sampai kau berani membuka suara, maka takdir hidupmu juga akan berakhir mengenaskan seperti tua bangka itu! Camkan itu baik-baik!!" tandas Seijuro Shin menegaskan dengan penuh penekanan sebelum dia meninggalkan villa mewah yang berada di kawasan gunung Fuji ini.

Namun baru beberapa langkah saja melenggang, tiba-tiba saja Seijuro Shin menghentikan langkahnya kembali. Dia mulai berbalik dan malah mendekati gadis muda yang masih bersembunyi di balik selimut itu.

"A-ampun ... a-aku ... a-ku tak akan buka mulut ..." ucap gadis muda itu terbata karena ketakutan.

Namun Seijuro Shin malah menyeringai misterius dan mulai mencekik gadis cantik itu hingga gadis itu kehilangan nyawanya.

"Jangan mengira aku bodoh! Kau adalah seorang model yang selalu bermasalah dan suka mengumbar apapun! Aku tak akan membiarkan ada lalat penghalang!" tandasnya dengan suaranya yang lirih dan sedikit serak.

Seijuro Shin kini segera bergegas untuk meninggalkan tempat ini setelah memastikan semua aman dan tak ada satupun jejak darinya yang akan memudah penyelidik dalam mencarinya.

Namun tak dia sangka, sebenarnya aksinya kali ini diketahui oleh seorang gadis yang kebetulan juga sedang menginap di sekitar villa itu. Pada awalnya gadis itu mendengar ada sebuah keributan beberapa benda terjatuh dan teriakan histeris dari seorang gadis.

Karena merasa penasaran dia mengintip dari sebuah jendela di kamar tersebut yang kebetulan sedikit terbuka. Gadis bermata kecoklatan yang indah itu menyaksikan semua kejadian yang cukup mengguncangnya. Bahkan gadis itu juga melihat saat Seijuro Shin membuka topengnya tepat saat dia meninggalkan villa ini.

Wajah datar, dingin dengan aura kelam itu kini telah terlihat oleh gadis dengan pemilik nama Yuuri ini. Gadis ini mematung cukup lama, tak bisa bersuara, lidahnya terasa kelu dan suaranya seakan tertahan begitu saja di kerongkongannya. Bahkan dalam beberapa saat seakan dia lupa cara untuk bernafas.

Bagaimana tidak? Dia baru saja menyaksikan sebuah pembunuhan yang sangat brutal di depan matanya sendiri. Jika saja dia ketahuan oleh sang pria bertopeng itu, mungkin saja nasibnya juga akan sama seperti kedua orang itu.

Namun keberuntungan masih berpihak padanya, dia selamat karena sang pria bertopeng tak memergokinya malam ini.

...🍁🍁🍁...

Keesokan harinya hampir seluruh media sosial memperlihatkan kematian seorang petinggi mafia yang selama ini telah menjadi buronan para polisi dan seluruh aparat keamanan Jepang, terutama prefektur Tokyo.

Seluruh orang menjadi heboh atas kejadian ini. Ada yang menyalahkan si pembunuh, namun ada yang justru malah berterima kasih terhadap sosok misterius yang tak lain adalah Seijuro Shin itu.

PRANG ...

Segelas matcha hangat terjatuh dari genggaman sang gadis yang baru saja menyaksikan berita di pagi hari itu. Sepasang mata dengan pupil kecoklatan yang sedikit bergetar itu menatap lekat layar televisi yang masih saja memperlihatkan berita itu.

"Ada apa, Yuuri? Apa kau baik-baik saja?" tanya seorang pemuda berkacamata yang cukup terkejut karena tiba-tiba saja adiknya yang baru saja datang malah menjatuhkan segelas matcha hangat itu.

Yuuri tak menjawab sang kakak dan masih saja menatap lekat layar televisi itu dengan sepasang pupil yang bergetar. Ingatan tentang pembunuhan yang terjadi kemarin malam masih begitu melekat pada ingatannya. Hingga membuat tubuhnya bergetar.

"Perbuatannya cukup unik. Dia selalu saja membunuh dan membantai para penjahat yang sulit untuk ditemukan. Namun jika seperti ini terus, bisa-bisa pihak polisi seperti aku malah akan merasa sangat tidak dibutuhkan. Huftt ..." ucap pemuda yang tak lain adalah salah satu aparat polisi yang masih cukup muda.

Dia adalah Yuki Yagami, seorang aparat polisi muda berusia 26 tahun dan merupakan kakak dari Yuuri Yagami yang berusia 21 tahun.

"Aku akan pergi ke villa itu untuk mencari sebuah petunjuk, Yuuri! Tetaplah berada disini dan jangan pergi kemana-mana." imbuh Yuki kembali sambil memakai pakaian hangatnya dan bergegas meningalkan sang adik.

"Tak aku sangka, disaat aku sedang berlibur dan cuti, malah terjadi hal seperti ini di dekat villa tempat aku menginap. Huft ... sungguh merepotkan!"

Samar-samar Yuuri masih mendengarkan suara sang kakak yang masih menggerutu. Namun pandangan gadis ini masih saja tak beralih dari layar televisi dengan ekspresi yang sulit untuk diartikan.

Bertemu Kembali Dengan Korudokira

Yuki sudah mulai memasuki villa dimana pembunuhan itu terjadi malam itu untuk bergabung dan membantu dalam penyelidikan para penyelidik dan aparat polisi.

Namun seberapa lama dan seberapa keras mereka berusaha, tak ada satupun petunjuk yang bisa mereka temukan di tempat ini. Aksi pembunuhan yang sangat brutal dan sadis itu dilakukan dengan sangat apik dan bersih, tanpa meninggalkan sebuah jejak dan petunjuk apapun. Bahkan tak ditemukan sidik jari sang pelaku di dalam kamar maupun seluruh villa tersebut.

Sebenarnya siapa yang melakukan semua ini? Kasus seperti ini sudah sering terjadi. Namun kami masih saja tak bisa menemukan pelakunya. Pembunuhan yang sangat brutal dan sadis tidak mungkin dilakukan oleh seorang amatiran. Selain dia begitu terampil melakukannya, dia juga begitu terampil menyembunyikan identitasnya. Korudokira, aku akan segera menemukanmu! Meskipun yang kamu bunuh adalah para penjahat kelas atas ataupun penjahat yang sudah menjadi buronan, tetap saja kamu semakin membuat resah semua orang. Aku tak akan membiarkan hal ini! Aku akan segera menemukanmu!!

Batin Yuki-polisi muda itu masih menatap dan menelisik seisi kamar tempat terjadinya pembunuhan itu.

Yeap, sang pembunuh bertopeng yang begitu misterius itu sudah mendapatkan julukan dari semua orang yaitu Korudokira, yang berarti pembunuh dingin.

...🍁🍁🍁...

Sore itu terlihat seorang gadis yang baru saja pulang dari kampusnya, memutuskan untuk mampir di sebuah toko buku untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Usai mendapatkan buku yang dia cari, dia memutuskan untuk segera pulang.

Gadis yang tak lain adalah Yuuri itu terlihat sedang menunggu sebuah taxi online yang sedang dipesan olehnya di pinggiran sebuah jalanan, tepatnya di depan sebuah toko buku. Beberapa orang juga terlihat berlalu lalang di sekitarnya dengan kesibukannya masing-masing.

Namun tiba-tiba sesuatu yang diluar dugaan terjadi. Sebuah papan reklame dengan kerangka besi yang berukuran cukup besar tiba-tiba saja bergoyang dan sudah hampir terjatuh.

Beberapa orang yang menyadari hal ini mulai terlihat syok. Mereka menengadahkan wajahnya ke atas menatap papan reklame raksasa itu dengan mata yang membelalak.

Beberapa orang ada yang berlari untuk menghindar dan menyelamatkan dirinya masing-masing. Namun Yuuri malah terpaku di tempatnya karena syok dan tak tau harus berbuat apa.

Ternyata Yuuri sedang melihat seorang gadis kecil berusia sekitar 5 tahun sedang asyik menikmati es krim nya tepat di tempat dimana papan reklame raksasa itu akan terjatuh.

Ingin rasanya Yuuri berlari dan menyelamatkan gadis kecil itu. Namun dia juga terlihat begitu ragu dan ketakutan. Hingga akhirnya setelah beberapa saat dia mulai memantapkan dirinya untuk menyelamatkan gadis kecil itu.

Namun belum sempat langkahnya tergerak, tiba-tiba saja seorang pemuda bertopi dan berpakaian kasual sudah lebih dulu melesat cepat ke arah gadis kecil itu lalu memeluknya.

BRUGHHH ...

Tepat disaat itu, tiba-tiba saja papan reklame raksasa itu terjatuh dan menimpa mereka berdua sebelum mereka berdua sempat melarikan diri. Hampir semua orang yang melihat semua ini seketika berteriak histeris. Dan mereka segera berbondong-bondong mendekati pemuda dan gadis kecil untuk melihat keadaan mereka.

Beberapa orang mulai memindahkan papan reklame raksasa serta beberapa besi kerangka yang menimpa mereka berdua. Dan rupanya sebuah kerangka besi terjatuh dan menimpa tepat pada punggung pemuda bertopi itu.

Hal ini cukup membuat ngilu siapapun yang melihatnya. Bahkan Yuuri yang juga sudah mendekat dan melihat semua ini merasa begitu ngilu dan sakit membayangkannya. Dengan cepat orang-orang segera memindahkan kerangka besi yang cukup besar itu dari punggung sang pria bertopi.

"Putriku ... hiks ..." seorang wanita paruh baya menangis dan segera mendekati gadis kecil itu lalu duduk bersimpuh dan memeluknya dengan erat. "Apa kamu baik-baik saja, Sayang." imbuhnya masih mengkhawatirkan putri kecilnya.

Gadis kecil itu mengangguk samar, menandakan jika dia memang baik-baik saja. Wanita paruh baya itu segera beralih mendongak menatap pria bertopi dengan pakaian kasual itu.

"Terima kasih karena menyelamatkan putriku." ucapnya dengan tulus.

Pria bertopi itu tak menjawabnya dan hanya menatapnya dingin. Dia segera berbalik dan melenggang meninggalkan semua orang dengan berjalan sempoyongan. Bahkan sepertinya dia sedang terluka dan bagian punggungnya juga terlihat pakaiannya merembes darah.

Yuuri terpaku cukup lama menatap sosok pria bertopi itu dari kejauhan. Dia merasa sangat syok, takut, bingung, namun juga sebenarnya cukup mengkhawatirkan sosok itu. Tertimpa oleh kerangka besi yang berukuran cukup besar, tentunya bisa menjadi sangat fatal. Masih beruntung karena besi itu tak menimpa kepala pria itu.

Namun yang membuatnya takut dan terkejut adalah, saat Yuuri mengetahui jika pria penyelamat bertopi itu adalah sang Korudokira-sang pembunuh bayaran yang dingin dan tak berhati yang selama ini cukup terkenal. Pria yang malam itu telah melakukan pembantaian di depan mata kepalanya sendiri. Bahkan semenjak kejadian malam itu, Yuuri masih saja selalu terbayang-bayang dan merasa tidak tenang.

Namun kali ini Yuuri berusaha menekan rasa takut di dalam dirinya dan mulai memutuskan untuk mengikuti pria bertopi itu. Meskipun masih saja merasa takut terhadap sosok misterius itu, namun kali ini satu hal kepedulian kecilnya untuk menyelamatkan gadis kecil itu, yang membuat Yuuri berpikir jika sosok misterius itu tak sekejam yang dia bayangkan. Bahkan dia rela terluka hanya untuk menyelamatkan gadis kecil itu.

Yuuri terus mengikuti Seijuro Shin hingga cukup jauh. Hingga akhirnya Seijuro Shin menghentikan langkah kakinya secara tiba-tiba di sebuah gank kecil. Dan hal ini sungguh sangat mengejutkan untuk Yuuri. Yuuri juga segera menghentikan langkahnya tepat berada di belakang Seijuro Shin yang hanya berjarak sekitar 4 meter saja dari dirinya.

Sepasang matanya membulat sempurna dengan jantung yang berdegup semakin kencang. Rasa takutnya kembali menguasai dirinya saat ini, hingga membuat tubuhnya gemetaran.

Apakah aku sudah ketahuan jika aku sedang mengikutinya? Bagaimana jika dia juga akan membunuhku seperti dia membunuh pria dan gadis muda seperti yang telah dia lakukan malam itu di villa. Bagaimana ini?

Batin Yuuri mulai ketakutan kembali.

"Kau mengikutiku? Apa maumu?!" dua buah kalimat tanya bernada dingin dan seolah penuh dengan ancaman mulai dilontarkan oleh pria bertopi yang memiliki kepekaan tinggi.

Selama ini instingnya untuk bertarung dan menghadapi musuh-musuhnya sangat luar biasa. Dan sebenarnya dia juga sudah mengetahui jika dia sedang diikuti oleh seseorang. Bahkan dia juga memancingnya dan menggiringnya ke tempat sepi ini hanya untuk menangkap basah gadis yang sedang berusaha untuk mengikutinya itu.

Dan tentu saja kalimat tanya itu semakin membuat Yuuri merasa ketakutan luar biasa. Tiba-tiba bayangan pembunuhan sadis itu kembali teringat olehnya dengan sangat nyata dan jelas.

Seijuro Shin ?

Cukup lama Yuuri mematung dan tak bergeming di tempanya bediri. Bahkan untuk menjawab pertanyaan dari sang pria saja dia tak sanggup. Lidahnya kelu, dan untaian kata yang ingin dia sampaikan seakan kembali tertelan mentah-mentah sebelum dia berhasil menyampaikan.

"Aku sedang bertanya padamu! Apa kau tuli, Nona?!" ucap Seijuro Shin kembali dengan dingin dan ketus, karena Yuuri masih saja terdiam dan tak menjawabnya.

"Ah ... a-aku hanya ... melihatmu sedang terluka setelah kecelakan itu. Ap-apa kamu baik-baik saja?" ucap Yuuri memberanikan diri, meskipun sangat terlihat jika dia masih saja ketakutan saat berada di dekat pria itu.

"Aku tidak mengenalmu! Jadi jangan berpura-pura baik dan sok mengenalku!" tandas pria itu sangat dingin.

"Ak-aku hanya ingin memastikan jika kamu baik-baik saja. Karena darah yang keluar dari punggungmu cukup banyak. Itu sangat berbahaya ..." tanpa sadar Yuuri mulai melangkah maju dua langkah mendekati pria itu.

Perasaan takut yang pada awalnya menguasai dirinya, kini seakan lenyap seketika saat melihat darah yang merembes dari pakaian bagian punggung pria itu semakin banyak.

"Jangan mendekat!!" pria itu menandaskan dengan suaranya yang penuh dengan ancaman, hingga membuat Yuuri kembali menghentikan langkah kakinya karena takut.

Langkah kaki Yuuri kembali terhenti karena peringatan dari pria dingin dan kejam itu.

"Berhenti mengikutiku! Dan berhenti berpura-pura baik dan peduli padaku! Aku tak mengenalmu dan tak ingin mengenalmu!!" tandasnya lagi dengan penuh penekanan lalu berlalu meninggalkan Yuuri.

Namun baru saja berjalan beberapa langkah dengan sempoyongan, tubuh pria itu terhuyung ke depan dan terjatuh begitu saja di atas aspal jalanan.

BRUGHH ...

Yuuri yang menyaksikan semua itu, tentu saja merasa terkejut, bingung, panik dan khawatir. Namun tanpa pikir panjang dan kembali menekankan rasa takutnya, akhirnya Yuuri menghampiri pria itu dan berniat untuk segera menolongnya.

...🍁🍁🍁...

St. Luke's International hospital, VIP room, 9 PM.

Seorang pria muda dengan pakaian rawat rumah sakit terlihat sedang terbaring di atas brankar masih dengan sepasang mata yang terpejam.

Namun setelah beberapa saat sepasang matanya yang tajam terbuka begitu saja. Menatap langit-langit dengan pandangan lurus, dingin dan tajam. Dengan cepat dia segera duduk dan memperhatikan tubuhnya yang mengenakan pakaian rawat rumah sakit. Pada tangannya juga ada selang infus yang terlilit.

Sebenarnya tidak terlalu kehilangan banyak darah yang sangat fatal, namun pria itu mendapatkan tranfusi darah karena malam itu dia pingsan begitu saja.

Mengapa aku ada di tempat ini? Siapa yang membawaku ke rumah sakit? Apakah gadis aneh itu yang membawaku ke tempat ini? Sial! Gara-gara luka sebelumnya belum pulih sepenuhnya, aku malah terjatuh begitu saja! Dan yang paling membuatku kesal adalah seseorang telah menolongku! Sungguh memuakkan!! Aku harus segera pergi dari tempat ini! Aku tidak mau berurusan dengan siapapun!

Batin pria itu kesal. Karena selama ini dia paling anti untuk mendapatkan belas kasihan dari orang lain, kecuali dari Yamato Takeru. Dia tak oernah ingin atau berharap orang lain bisa menolongnya. Karena selama ini dia hanyalah percaya dengan dirinya sendiri dan segenap kemampuan yang dia miliki.

SRETTT ...

Dengan sangat kasar pria yang tak lain adalah Seijuro Shin itu segera menarik selang infus itu hingga selang infus itu terlepas. Namun baru saja dia menuruni brankar, pintu kamar rawat ini terbuka begitu saja.

Terlihat seorang gadis berambut sebahu kecoklatan lurus mulai memasuki kamar rawat ini. Dia adalah Yuuri. Dan ketika menyadari jika pria yang telah ditolongnya itu sudah sadarkan diri, dia merasa cukup lega.

"Syukurlah kamu sudah sadar." ucap gadis itu melenggang mendekatinya sambil meletakkan sekeranjang buah di atas nakas.

Sementara Seijuro Shin hanya menatap Yuuri dengan tajam dan penuh dengan penekanan. Pandangannya sangat sulit untuk diartikan, namun intinya pandangan itu memperlihatkan ketidak sukaan.

"Kamu kehilangan cukup banyak darah, dan ternyata luka pada punggungmu yang sebelumnya belum pulih, malah ditambah terluka lagi. Ada juga infeksi kecil pada luka itu. Sehingga pihak rumah sakit menyarankan untuk melakukan sterilisasi, oprasi kecil sekaligus transfusi darah. Aku tidak tau mau menghubungi keluarga atau temanmu, jadi akulah yang menjadi perwakilan saat itu." ucap Yuuri berharap pria itu mengerti.

Cckk!! Sialan! Sudah 20 tahun aku selalu melakukan apapun seorang diri!! Bahkan pekerjaan kotor seperti itu sudah belasan tahun aku lakukan. Namun kini aku malah ditolong seorang gadis! Kau sangat bodoh dan lemah, Shin!!

Batin Seijuro Shin menunduk dan memijit keningnya dengan sepasang mata yang terpejam.

Dia merasa sangat frustasi dan memalukan. Hingga akhirnya dia mulai menuruni brankar dan meraih jaket jeansnya lalu mengenakannya tanpa menghiraukan ucapan Yuuri sebelumnya.

"Ka-kamu mau pergi kemana? Kamu bahkan belum pulih sepenuhnya."

"Anggap kita tidak pernah bertemu! Dan jika kita bertemu kembali kelak, maka sebaiknya kita berpura-pura tidak pernah saling bertemu sebelumnya!" tandas Seijuro Shin dengan dingin dan melenggang begitu saja meninggalkan Yuuri.

Namun tepat sebelum Seijuro Shin meraih handle pintu, dia berhenti dan mengatakan sesuatu, "Terima kasih."

Setelah mengucapakannya, dia benar-benar meninggalkan tempat ini. Sedangkan Yuuri hanya menatap kepergiannya dengan raut rumit.

"Mengapa dia sedingin itu?" gumam Yuuri bingung.

Namun sedetik kemudian dia mulai mengingat kejadian malam saat di villa itu.

"Mungkinkah karena dia sudah terlalu sering melakukan hal kejam hingga membuatnya sangat dingin dan kasar? Mungkin sebaiknya aku memang tak berurusan dengannya. Dia sungguh sangat menakutkan dan sangat berbahaya. Dan mungkin saja dia juga bisa membunuhku seperti dia membunuh gadis itu, karena aku mengetahui identitas rahasianya."

Batin Yuuri merasa ngeri sendiri membayangkan hal buruk itu akan terjadi.

"Benar! Sebaiknya aku tak berurusan dengannya lagi!" gumamnya lagi.

"Uhm ... apakah sebaiknya ... aku mengatakan kepada kak Yuki saja? Jika aku mengetahui sosok Korudokira? Apa yang akan dilakukan aparat kepolisian jika mereka menemukan Korudokira? Apakah mereka akan menghukumnya?" gumam Yuuri kembali.

Namun pandangannya tiba-tiba saja teralihkan pada sebuah benda yang terjatuh di lantai. Terlihat sebuah kalung berwarna silver sederhana dengan liontin menyerupai sebuah bola basket. Dan disisi belakangnya ada sebuah ukiran nama.

"Seijuro Shin?" gumam Yuuri membaca ukiran yang ada pada liontin kalung itu. "Jadi namanya adalah Seijuro Shin?"

CEKLEKK ...

Tiba-tiba saja pintu ruangan rawat ini terbuka, dengan cepat Yuuri segera menyimpan kalung milik Seijuro Shin di dalam saku pakaian hangatnya.

Derap langkah mulai terdengar saat seseorang mulai memasuki ruangan rawat VIP itu. Dan sebenarnya hal ini membuat Yuuri gugup karena mengira jika Seijuro Shin akan datang kembali dan berubah pikiran, yaitu melenyapkannya karena sudah mengetahui rahasia besarnya.

Rupanya kamu sudah mengetahui rahasia besarku ya, jika aku adalah Korudokira?! Baiklah! Karena sudah menjadi begini, maka tak ada pilihan lain! Aku akan melenyapkanmu!!

Bayangan sosok pria itu dengan mengatakan hal itu sambil menyeringai menyeramkan dan berniat untuk mencekiknya tiba-tiba saja bergerilya di dalam pikirannya saat ini. Membuat sepasang matanya membulat sempurna saat Yuuri masih menatap ke arah pintu masuk.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!