NovelToon NovelToon

Aileen Krystal N.

Bab 1

"Abang!!!" Teriak perempuan berseragam putih abu abu itu dari kamar nya.

Sedangkan pemilik nama yang diteriaki itu pun hanya terkikik gemas mendengar nya.

"Abang kebiasaan deh" ucap sang bunda mengingatkan.

"Hehehe piss bunda, abang bercanda beneran deh" ucap nya sambil mengangkat jari nya yang berbentuk V itu.

Sedangkan sang ayah hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan kedua anak nya itu.

"Udah samperin sana adek kamu, kalo enggk dia gk bakal turun dan nanti kalian bisa terlambat ke sekolah " ucap sang ayah.

"Siyap ayah hehehe" balas edden.

Edden adalah anak sulung dari cavan dan citra sedangkan gadis yang berteriak sedari tadi adalah adik bungsu edden yang bernama Aileen Krystal.

Edden melangkah kan kaki nya menaiki undakan tangga menuju kamar gadis yang sangat ia sayangi.

"Nanti abang beliin yang banyak buat Ai, ayok sekarang turun udah di tunggu ayah sama bunda" ucap edden yang sudah masuk ke dalam kamar adik nya yang tak terkunci itu.

"Hiksss hikss abang jahat, kenapa abang habisin gula gula Ai huwaaaaa" tangis nya semakin keras ketika edden sudah di dekatnya.

"Hihihi maafin abang okey, nanti pulang sekolah kita beli lagi"

"Janji?" Tanya Aileen dengan wajah yang sangat sangat imut di tambah hidung nya yang mancung menjadi memerah.

"Janji sayangg" balas edden sambil mengusap surai sang adik.

Aileen merentangkan kedua tangan nya di depan sang abang dengan bibir yang mengerucut lucu.

Edden yang tahu maksut sang adik manja nya ini pun langsung menggendong aileen ala koala dan langsung membawanya ke meja makan dimana ayah dan bunda nya sudah menunggu nya.

"Kenapa?" Tanya cavan dengan menaikan satu alis nya keatas.

"Hehehe biasa yah" balas edden sedangkan aileen yang berada dalam dekapan edden pun semakin mendusel kan wajah nya di dada bidang edden.

"Gk mau duduk sendiri" ucap aileen tiba tiba ketika edden hendak mendudukan nya di kursi.

"Kalo gitu abang susah dong sayang sarapannya" ucap sang bunda pelan sambil menghampiri anak bungsu nya itu yang masih berada di gendongan edden.

"Udah bun gk papa, abang bisa kok" balas edden meyakinkan bunda nya.

"Yaudah kamu mau makan sama apa bang biar bunda ambil in "

"Abang minum susu aja bun, nanti sarapan di sekolah aja".

"Ai mau sarapan apa sayang?" Tanya edden.

"Enggak!!" Balas nya ketus.

Citra dan cavan yang melihat anak bungsunya dalam mode ngambek pun terkekeh pelan. Lucu memang jika Aileen sedang ngambek dia akan terus menempel dengan edden.

"Yaudah bun, yah edden berangkat ya udah hampir telat nih" ucap edden sambil melihat jam di tangan nya.

"Bawa mobil ayah aja, adek pasti gk bakal mau turun dari kamu" ucap cavan.

Edden mengangguk kan kepala nya lalu berjalan ke garasi dengan masih membawa aileen dalam gendongannya.

"Abang" panggil aileen pelan yang masih dalam pangkuan edden sedangkan yang di panggil masih fokus menyetir.

"Hemm kenapa?" Tanya edden

"Ngantuk banget, semalem bobo nya bentar" ucap aileen manja.

"Kenapa?" Tanya edden sambil mengerutkan kening nya.

"Ai sedih pacar ai ternyata udah punya pacar" ucap nya polos.

Tunggu tunggu apa tadi katanya, pacarnya udah punya pacar. Astaga bocil satu ini emang benar benar menggemaskan.

"Terusss"tanya edden sambil mengusap usap punggung adik nya dengan satu tangan lagi menyetir mobil.

"Abang ai gk suka lagi sama oppa oppa korea" ucap nya.

Edden menyunggingkan senyum nya, lucu sekali emang adik nya.

"Kan masih kecil suruh siapa main suka suka an, Abang aja gk main suka suka an" balas edden.

"Abang gk pernah suka sama cewe?" Tanya polos aileen sambil mengangkat wajah nya untuk menatap sang abang.

"Ngaco kamu" gemas edden menarik hidung aileen.

"Awsss sakit abang" rengek nya lalu menduselkan lagi wajah nya ke dada edden.

"Masih kecil gk boleh pacar pacar an, sekolah yang bener dulu okey" beritahu edden kepada aileen.

Memang edden tidak pernah dekat dengan siapa pun, sifatnya yang terkenal dingin tegas dan cuek membuat siapa pun takut hanya sekedar menyapa nya pun.

Edden kakak dari aileen ini adalah ketua geng motor yang bernama BRUISER.

Keluarganya sendiri pun tak ada yang tahu jika edden ikut dalam geng semacam itu.

Edden berbanding terbalik jika berada dirumah dan diluar rumah, dia akan menjadi orang yang sangat hangat untuk keluarganya dan berubah dingin jika diluar rumah.

"Udah sampe ayok turun" ucap edden yang sudah memarkirkan mobil nya .

"Isss gk mau sekolah abang" rengek aileen mengeratkan pelukannya di leher edden.

Edden menaikkan sebelah alis nya bingung dengan sifat adik nya.

"Liat abang, kenapa ai gk mau sekolah?" Tanya nya sambil menangkup wajah aileen.

"Ngantuk isss" rengek nya.

Tanpa basa basi edden membuka pintu mobil nya dan keluar dari mobil dengan aileen yang masih dalam gendongannya, kemudian membawa aileen kedalam kelas nya.

Tidak perduli dengan banyak pasang mata yang menatap adik dan kakak itu, edden sama sekali tak memperdulikan bisik bisikan dari mereka.

Masyaallah kak edden keren banget 

Hemmm jadi pengen di gendong jugaa huwaaa

Beruntung banget yang jadi adek nya

Gilak sih kalo sama orang lain dingin cuek datar,giliran sama adeknya manis banget anjirr

Fix suami idaman

Begitulah kira kira bisik bisik yang dilontar kan siswi siswi lain.

"Loh ai kenapa kak?" Tanya jihan sahabat lova yang melihat edden menggendong sahabat nya .

Edden memberikan isyarat kepada jihan untuk mengikutinya. Kemudian edden membawa aileen kedalam uks dengan jihan yang mengikutinya.

Kemudian edden meletakkan aileen di brankar uks dan menyelimuti aileen yang sudah tertidur.

"Lo jagain dia disini sampe dia bangun, nanti gue yang ijin ke guru mata pelajaran lo" ucap edden dengan raut wajah datar kemudian meninggalkan jihan yang masih menatap nya.

"Belum juga gue jawab" gerutu jihan kesal dengan kakak dari sahabat nya ini.

Setelah mengantar kan aileen ke uks edden memilih naik ke rofftop dari pada masuk ke kelas nya.

"Dari mana bos?" Tanya angga sahabat edden yang sudah lebih dulu sampai di rofftop.

"Biasa" balas nya cuek.

"Yo ijinin ai sma jihan jam pelajaran pertama" suruh nya pada rio sahabatnya juga.

"Hem" balasnya singkat.

"Omegattt, kenapa ayang gue ed?" Tanya mukti Sahabat edden si paling nyleneh.

"Ck" decak edden .

"Hehe maap bosss kelepasan" ucap mukti sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Raka ngajak tawuran jam istirahat nanti" ucap angga tiba tiba.

Edden masih serius dengan benda pipih yang ia pegang, tanpa niat membalas ucapan angga.

Raka adalah ketua geng dari MORTAL ENEMY, raka adalah musuh bebuyutan edden sejak masih menduduki sekolah jenjang smp.

"Atur strategi gue mau ke uks, kumpulin semua anggota di tempat biasa" balas nya datar.

Setelah mengatakan itu edden pergi meninggalkan rofftop untuk melihat keadaan adik nya.

Sedangkan 3 manusia yang berbeda jenis itu sedang menikmati makanan di kantin, padahal belum waktunya untuk istirahat.

Rio dengan terpaksa menuruti kemauan dari aileen untuk makan di kantin. Setelah meminta ijin ke guru mata pelajaran rio hendak kembali ke kelas nya tapi malah dicegat oleh aileen dan jihan.

Dan disinilah akhirnya rio dan jihan duduk menemani aileen yang sedang makan dengan lahap nya.

"Kak rio sama jihan gk mau makan?" Tanya polos aileen masih fokus dengan makanannya.

"Kenyang gue liat lo makan" celetuk jihan.

"Emang bisa liatin orang makan jadi kenyang" tanya polos aileen lagi sedangkan rio sudah menahan tawa nya mendengar kepolosan aileen.

"Ck" decak jihan kesall dengan sahabat nya ini.

Drtt drtt drttt

"Hawloo abwangg" ucap aileen sambil mengunyah makanannya.

"Kamu dimana? " Panik edden.

"Kantwinn samwaa jihwan smwa kwak rwioo"

"Tut" panggilan terputus begitu saja.

Edden memutuskan panggilan nya kemudian langsung berlali kearah kantin.

"Abang lo?" Tanya jihan sedangkan yang ditanya hanya mengangguk saja.

" Kenapa disini?" Tanya edden yang sudah sampai kantin.

"Makan abang" jawab aileen tanpa memperdulikan edden yang sudah duduk disebelahnya.

"Ini kan belum waktunya istirahat?" Tanya edden lagi.

"ai laper abang, abang mau ai kelaperan terus sakit dibawa kerumah sakit" cerocos aileen lagi.

Mendengar cerocosan aileen membuat edden gemas sendiri. " Adek siapa si ini gemes banget" ucap edden sambil mengacak rambut aileen.

Jihan dan rio yang melihat edden sangat manis terhadap aileen pun tecengang, bagaimana bisa edden yang cuek dingin irit bicara ini jadi sangat manis dan apa lagi ini edden tersenyum gemas dengan adik nya...

"Yaudah abisin makannya abis ini balik ke kelas okey cantik" ucap edden lagi yang langsung di balas anggukan.

"Kak rio jangan lupa bayarin makanan ai ya" ucap aileen ketika rio hendak bangkit dari duduk nya.

"Hemm" balas rio singkat.

Edden menautkan kedua alis nya " kenapa harus rio?" Tanya edden menatap adik nya.

"Hehehe gkpapa abang sekali kali pengen dibayarin sama kak rio ganteng" cengir aileen membuat edden mendengus sebal.

"Ck" decak edden apa apa an adik nya ini malah muji muji rio ganteng padahal kan kalo di bandingin sma gue juga cakepan gue batinnya.

"Yaudah langsung balik kelas nanti jangan bolos lagi" ucap edden langsung mencium pucuk kepala sang adik.

"siap bos!!" ucap aileen sambil tertawa puas.

Bocil nya edden wkwk🤣🤣

Bab 2

"Dasar anak gak tau aturan!!!" Teriak cavan murka .

"Apa yang kamu lakuin hah!!" Teriaknya lagi tepat di wajah sang anak.

"Udah jadi jagoan kamu hah!! Udah hebat tawuran sampe buat orang meninggal!!".

"Masss udah hiks hikss" ucap citra sambil menarik suami nya yang sedari tadi memukuli edden di kantor polisi.

Setelah dari kantin tadi untuk menemui sang adik edden dan teman temannya menuju belakang sekolah untuk membolos dan melakukan tawuran bersama geng Mortal Enemy.

Tawuran terjadi begitu besar besaran hingga banyak korban dari aksi itu. Raka ketua geng Mortal Enemy dengan licik menghubungi polisi tanpa sepengetahuan edden dan inti Bruiser lainnya.

Sirine polisi berbunyi begitu keras nya langsung membuat kedua geng tersebut berhamburan untuk menyelamatkan diri masing masing.

Saat edden akan melarikan diri tiba tiba saja ia melihat seorang ibu dan anak kecil yang menjadi korban dari tawuran mereka, anak tersebut menangis ketika melihat ibu nya tak sadarkan diri dengan luka tusuk di bagian perut dan lengan nya .

Edden yang berniat membantu anak kecil itu pun malah menjadi sasaran polisi dan langsung diseret menuju kantor polisi.

"Lihat anak kamu ini, apa apa an dia masih sekolah udah jadi pembunuh!!" Tunjuk cavan kearah edden dengan murka nya.

"Mass akhhh " ucapan citra tiba tiba melemah sambil memegangi dadanya, tubuh nya ambruk ke lantai tak sadarkan diri.

"Bun bangun bun" panik edden yang langsung bangkit kearah citra dan mendekap sayang bunda.

Citra dilarikan kerumah sakit terdekat sedangkan cavan di lorong rumah sakit masih terus menghajar edden sampai babak belur.

Sahabat edden angga rio dan mukti yang baru saja sampai rumah sakit langsung melerai cavan masih menghajar edden.

"Om udah om tenang om, ini bukan salah edden. Ini jebakan dari raka om" ucap rio menenangkan cavan.

"Kalian sama saja, sama sama anak tidak tahu aturan!" murka nya.

Sedangkan mukti dan angga membantu edden bangkit dan mendudukan pria itu dengan wajah penuh darah itu.

Edden menangis tanpa suara, ia benar benar takut akan keadaan sang bunda. Apa lgi bunda nya yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Tak lama dokter keluar dari dalam ruangan. Edden yang melihat langsung berdiri tanpa memperdulikan sang ayah yang sudah menatap nya tajam.

"Bagaimana keadaan bunda saya dok" tanya edden to the point.

"Maaf pak nyawa ibu citra tidak bisa kami selamatkan, pasien mengalami serangan jantung" ucap sang dokter kemudian meninggalkan ruangan tersebut.

Edden yang mendengar ucapan sang dokter pun merasa nafas nya berhenti seketia. Air mata nya tak bisa lagi ia bendung, ia sangat sangat tidak ingin ditinggalkan oleh sang bunda. Dibalik itu pikiran nya menuju ke pada sang adik, bagaimana jika aileen mengetahui hal ini. Sudah dapat di pastikan aileen akan lebih sakit dari yang ia rasakan.

"Brengsekkk bangun kau bajingan" ucap emosi cavan sambil menarik kerah baju edden.

Sedikit pun edden tak ingin membalas pukulan sang ayah, bagaimana pun cavan tetap ayah nya dan dia memang yang salah dalam hal ini.

Cavan dengan brutal memukuli edden sampai laki laki bertubuh tinggi itu pingsan. Polisi yang masih mengawasi edden pun langsung membawa edden kembali ke kantor untuk di tahan.

Kini semua anggota keluarga sudah meninggalkan tempat pemakaman citra yang baru saja selesai di laksanakan. Aileen gadis itu pun sudah beberapa kali pingsan tapi ia tetap kekeh ingin ikut mengantarkan sang bunda ketempat peristirahatan yang terakhir kali nya.

"Hikss hikss bunda jahat" isaknya di atas gundukan tanah merah itu.

"Bunda kenapa tinggalin ai sendiri hikss hikss"

"Ai gk mau di tinggal bunda, ai mau ikut bunda aja" .

Aileen mengecup nisan bunda nya berkali kali, ia masih tak ingin meninggalkan bunda nya sendirian disini.

"Sayang ayok kita pulang, bunda udah tenang sekarang" ucap cavan mendekati sang putri .

"Enggak yah, ai mau nemenin bunda disini" isak nya.

"Kalo ai sedih kaya gini nanti bunda ikutan sedih loh" bujuk cavan.

"Abang kemana, kenapa abang gak dateng yah" tanya aileen di sela sela isakannya.

Memang benar selama proses pemakaman edden sama sekali tak terlihat, cavan tak memberi tahu tentang keberadaan edden yang di tahan di kantor polisi.

"Udah gk usah pikirin abang kamu, dia udah besar" balas cavan mencoba menenangkan aileen.

aileen bangkit menatap gundukan tanah di depannya, hidup nya hancur, kebahagiaan nya hilang. Ia menatap sang ayah kemudian memeluk nya dengan erat.

"Ayah jangan tinggalin ai, ai gk mau sendirian" isaknya dipelukan sang ayah.

"Syutt anak ayah yang cantik ini gak boleh nangis, ayah gk bakal ninggalin ai. Ayah janji" ucap nya sambil mengusap punggung sang anak.

Mata sembab yang tertutup kaca mata hitam itu pun masih menatap tak rela kepergian sang bunda.

"Ayok pulang ai harus istirahat" ajak cavan sambil memegang pundak anak nya.

Sudah satu minggu berlalu, selama itu pula ai tidak keluar dari rumah nya, ia pun meninggalkan sekolahnya.

Aileen bingung, kenapa selama ini pula ia tidak pernah melihat abang nya. Kenapa abangnya tidak pulang, ada banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada sang ayah tapi ayah nya selalu menghindar.

"Abang ai kangen abang, ai pengen peluk abang hiks hikss" ucap aileen lirih duduk disamping ranjang.

Hidup nya benar benar hancur, ditinggal kan ibu nya untuk selama lama nya di tambah hilang nya abang kesayangan nya .

"Abang dimana hikss hikss" isaknya semakin terdengar.

Aileen menghapus air matanya kemudian ia memilih mencari handphone nya untuk menanyakan kemana abang nya kepada teman teman abang nya itu.

"Hallo"

"Kak rio lagi sama bang ed gak?"

"......"

"Apa!!"

"....."

"Ai kesana sekarang kak makasih ".

Aileen memegang dadanya yang tiba tiba terasa sakit, ia berusaha mengatur nafasnya.

Setelah dirasa cukup ia buru buru mengambil tas nya kemudian keluar .

Setelah menempuh perjalanan satu jam, kini aileen sudah berada di sebuah kantor polisi dengan diantar oleh rio mukti dan angga.

Aileen enggan untuk memasuki tempat itu, dada nya tiba tiba terasa sakit lagi. Tapi sebisa mungkin aileen menahan sakit nya dan berusaha meyakinkan diri nya bahwa semua akan baik baik saja.

"Abang!!!"

Teriaknya ketika melihat edden berdiri didepannya dengan keadaan yang sangat kacau, muka yang dipenuhi lebam dan bibir yang tampak pecah.

Aileen lari langsung menubruk tubuh sang abang dengan memeluk nya, tangis nya lagi lagi pecah. Sungguh kenapa hidup nya seakan sedang dipermainkan.

"Abang ai sayang abang hikss hikss" isaknya di dada edden.

Edden yang melihat adik nya menangis pun sungguh merasa tersakiti.

"Maafin abang ya" balas edden sambil memeluk aileen dengan erat, dikecup nya pucuk kepala aileen berkali kali untuk menyalurkan rasa rindunya.

Aileen menggelengkan kepalanya di dalam pelukan edden.

"Abang gak salah, ini semua udah takdir. Kak rio udah jelasin semuanya ke ai" ucap nya masih terisak.

"Maafin abang, abang gk bisa jaga ai lagi" ucap edden sambil menangkup wajah aileen.

"Abang ngomong apa sih, ai gk suka !" Kesal aileen mencubit pinggang edden.

"Awsss" ringis edden mengusap usap pinggangnya.

"Sakit sayang" ucap edden merengek seperti anak kecil.

"Hah maaf gk sengaja, cobak lihat mana yang sakit" panik aileen ikut mengusap usap pinggang edden.

Lagi lagi edden mendaratkan kecupan di kepala aileen.

"Ai dengerin abang ya, habis ini ai harus jadi anak yang nurut dan rajin okey. Jangan jadi anak pemalas" ucap serius edden menatap sang adik.

"Ai bakal bilang ke ayah buat bebasin abang" ucap nya menatap edden balik.

"Enggak sayang itu gak perlu okey, biyar ini jadi urusan abang" ucap edden meyakinkan aileen sambil menghapus air mata di pipi gadis itu.

"Ai pengen sama abang teruss" rengeknya kembali memeluk edden.

"Nanti kita sama sama lagi okey" edden mengecup pipi aileen kemudian menyuruh rio dan yang lain untuk mengantarkan aileen pulang.

Edden vance vee

Bab 3

"makasih banyak ya kak udah nganterin ai pulang" ucap aileen sambil menatap sahabat dari abang nya itu.

"Sama sama, yaudah masuk gih" balas mukti.

"Lo gk usah mikirin edden, dia pasti bisa nyelesain masalah ini" ucap rio menatap aileen dengan serius.

"Ai bakal tetep bilang ke ayah buat bebasin abang" kekeh Aileen.

Kini Aileen sedang berada di ruang tamu menunggu kepulangan sang ayah.

Seperti nya tak lama lagi sang ayah akan sampai.

"Loh ai belum tidur?" Tanya cavan ketika sudah sampai.

"Hemm belum, nunggu ayah" balasnya berdiri menghampiri sang ayah.

"Kenapa" bingung cavan berjalan ke meja makan untuk mengambil air putih dan diikuti Aileen dibelakang nya.

"Ai mohon ayah bantuin bebasin abang ya" ucap aileen to the point.

Cavan yang mendengar ucapan aileen pun mengeraskan rahang nya.

"Besok kita pindah ke luar negeri, ayah minta kamu beresin semua barang barang kamu sekarang" ucap cavan berusaha meredam emosinya.

"Gk ayah, ai mau disini aja sama abang" balas aileen yang masih tidak percaya dengan keputusan sang ayah yang tiba tiba.

"Keputusan ayah sudah bulat, mau tidak mau ataupun suka tidak suka. Kita akan tetap pindah besok". Final cavan kemudian meninggalkan aileen yang masih diam mematung di ruang makan.

Tangis aileen kembali pecah, kenapa hidup nya benar benar berantakan. Ia benar benar akan hancur jika harus di pisahkan dari edden.

Aileen menatap punggung sang ayah yang sudah menjauh.

"Ayah jahat hikss hikss" tangis nya pecah begitu saja.

"Bunda ai gk mau di tinggal bunda" isaknya sambil memukuli dada nya yang terasa nyeri lagi.

Pagi nya cavan benar benar membawa aileen pindah keluar negeri hanya berdua tanpa edden.

Dan entah lah bagaimana nasib edden yang kini masih di dalam penjara.

aileen menatap kota asing yang begitu ramai di depan matanya.

Udara yang dingin begitu menusuk kedalam kulit nya.

"Ai harus gimana bang, ai gk tau mau gimana lagi" lirih nya sambil menatap lurus ke jalan.

Kali ini aileen sedang berada di canada di kota kelahiran sang ayah. Cavan nekat membawa lova ke kota ini agar anak nya ini bisa memulai hidup nya yang baru.

Dua tahun Kemudian...

" Lo udah dapet kabar tentang dia" tanya seorang laki laki yang memiliki tubuh tinggi besar itu.

"Sorry, bokap lo bener bener nutup akses rapat rapat. Setelah dua tahun kita terus cari cari tetep gk ada jejak sama sekali" ucap salah satu pria.

"Sial" gumamnya.

Dilain tempat kini seorang gadis 18 tahun itu pun baru saja tiba di kota kelahiran nya yaitu indonesia, dengan membawa koper di tangan kiri nya ia berjalan di bandara seorang diri.

Yapss gadis tersebut adalah Aileen Krystal N, setelah kepergian nya dua tahun silam kini aileen memilih kembali ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya disini.

Kini aileen sekarang menginjak kelas 3 SMA semester akhir. Ia terus saja merengek dengan sang ayah untuk di pulang kan saja ke Indonesia karena di canada pun ayah nya sibuk bekerja .

Setelah mendapatkan taxi aileen langsung saja menuju rumah yang sudah lama tak ia singgahi.

Selama itu pula aileen tidak pernah bertukar kabar dengan sang abang, bagai di telan bumi. Sang ayah benar benar menjauhkan nya dari edden.

Aileen sampai sekitar pukul jam 7 malam di rumah nya, rumah yang penuh dengan kenangan indah terlihat masih dalam keadaan baik dan rapih.

Memang saat ditinggalkan rumah ini tetap di isi oleh bi iyem dan mang diman pembantu nya dulu.

"Non Aileen sudah sampai" tanya bi iyem ketika membukakan pintu rumah.

"Kangen banget sama bibi" ucap aileen langsung memeluk asisten rumah tangga nya itu.

"Bibi juga kangen sma non aileen, non aileen baik baik aja kan" tanya bi iyem terus memandang aileen yang sekarang sudah semakin besar dan cantik tapi wajah imutnya tetap tidak berubah.

"Ai baik bik. Oh iya abang selama ai pergi pernah pulang gk bi" tanya aileen sambil menuju dapur.

"Mas edden sama sekali gk pernah kesini non, semenjak ibu gk ada" jelas bi iyem sedikit sedih melihat keluarga majikannya yang semula sangat harmonis kini menjadi berubah berantakan.

Aileen menganggukan kepala tanda ia faham, pasti semua ini ulah dari sang ayah.

"Yaudah ai keatas dulu ya bi mau istirahat" ucap aileen meninggalkan bi iyem.

" Non aileen mau makan malam pake apa biar bibi siapin" ucap bi iyem.

"Gk usah bi, nanti ai makan di luar sekalian mau ke minimarket " jelas aileen kemudian melanjutkan ke kamar nya.

Dibukanya pintu kamar ber cat putih itu, tampak lah kamar yang selama ini ia rindukan.

Aileen merebahkan tubuh nya sesaat, ia benar benar harus mandiri saat ini. Sudah terlalu banyak yang berubah dalam hidupnya.

Setelah bersih bersih aileen langsung saja bersiap siap untuk keluar. Dengan memakai rok diatas lutut ditambah hoodie berwarna pink yang menambah kesan imut.

"Bi ai keluar sebentar ya" ucap aileen ketika sampai di undakan tangga terakhir.

"Non dianter mang diman ?" Tanya bi iyem.

"Enggk bi, ai udah pesen taxi di depan".

Setelah nya aileen langsung saja pergi menaiki taxi yang sudah ia pesan.

Tak lama ia pun sampai disebuah cafe, aileen turun dan kemudian memasuki cafe seorang diri.

"Mba saya pesan spaghetti carbonara satu susu hangat satu" ucap aileen kepada pramusaji yang menghampiri nya.

Aileen mengedarkan pandangannya ke sekeliling, terlihat cukup ramai pengunjung disini ada yang bersama keluarga dan ada pula yng bersama pasangan. Hanya aileen yang datang seorang diri.

Tak lama pesanan aileen pun datang, kemudian aileen langsung saja memakan makannya tanpa memperdulikan sekitarnya.

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam, sebelum pulang aileen menyempatkan mampir ke minimarket untuk membeli beberapa cemilan .

Saat sedang asik asik memilih tiba tiba saja seseorang menubruk diri nya hingga membuat dirinya terhuyung ke belakang. Dengan cepat seseorang yang menubruk dirinya tadi langsung menahan tubuh aileen agar tak jatuh.

Aileen yang kaget dan panik tanpa sadar menarik hoodie yang dipakai laki laki itu.

"Ehh sorry sorry" ucap reflek aileen melepas kan tangannya dari hoodie pria di depan nya.

"Gue yang harus nya minta maaf udah nabrak lo" balas nya.

Aileen membalas hanya menganggukan kepalanya kemudian ia berjongkok untuk memunguti snack nya yang tak sengaja jatuh.

"Biar gue bantuin " ucap sosok tersebut lebih dulu memunguti nya.

"Ehh makasih "ucap aileen tak enak hati.

"Lo gk papa kan tapi" ucap cowo itu bertanya sekali lagi guna memastikan keadaan aileen.

"Iyaa " balas aileen singkat.

"Kalo gitu gue duluan"

Aileen menatap kepergian cowok itu, sudah sekitar dua tahun pula dia tidak pernah ada interaksi dengan laki laki asing selain ayahnya.

Pagi nya aileen sudah bersiap siap untuk masuk ke sekolah baru nya, dulu ia pindah ke canada saat aileen baru pertama kali masuk SMA dan kini ia harus pindah ke Indonesia lagi menjadi anak baru.

Aileen memakai rok rempel diatas lutut dengan almamater berwarna hitam. Hari ini hari senin, seperti biasanya hari ini akan mengadakan upacara. Begitu juga dengan aileen yang siap dengan segala atribut nya.

Aileen memilih naik angkutan umum untuk pergi ke sekolah nya, jujur ia sangat takut untuk bertemu orang orang baru lagi.

Tak jauh dari gang rumah nya tampak angkutan umum itu sedang menunggu penumpang, buru buru aileen menghampirinya.

Beruntung pagi ini angkutan tak begitu ramai jadi ia bisa sedikit lega dan tidak perlu sampai terdorong dorong penumpang lain .

Aileen menatap bangunan di depan nya, ia menatap sekolah SMA GARUDA itu yang sudah ramai dengan siswa siswi nya.

Aileen langsung saja memasuki halaman SMA Garuda, banyak siswa siswi yang memperhatikan gadis mungil ini.

Imut banget gilak..

Kok cantik banget sih..

Cantik imut gemesin anjirrr

Fixx saingan flora ini mah

Jangan sampe jadi korban flora selanjutnya!!

Aileen menghampiri salah satu siswa untuk bertanya di mana ruang kepala sekolah, sebab dia sama sekali tidak tahu .

"Permisi"  ucap aileen pada segerombolan laki laki yang tak jauh di area parkir.

Laki laki itu pun menolehkan wajahnya seketika mendengar suara imut aileen.

"Lo?" Tanya laki laki itu.

"Ehh" kaget aileen.

"Siapa ziel?" Tanya salah satu laki laki diantara nya.

Aileen yang mendapat kan tatapan dari mereka pun munundukan kepalanya, sepertinya aileen salah mencari orang untuk sekedar bertanya.

Aziel yang paham dengan perubahan perempuan di depan nya pun langsung menarik gadis itu untuk menjauh dari teman teman nya .

"Gilak gercep banget Aziel!!" Ucap evan yang melihat sahabatnya itu menarik tangan gadis tadi.

"Aziel punya cewe diem diem aja anjirr" cengo kiki.

"Sirik lo padaan, yok cabut kelas" ajak fajar.

Sedangkan aileen kini sedang berada di depan ruang an kepala sekolah bersama aziel yang mengantarkan nya.

"Lo nyari ruang kepsek kan?" Tanya aziel.

Aileen menganggukan kepalanya sambil menunduk.

"Kalo gitu gue cabut dulu" ucap aziel langsung meninggalkan aileen yang masih berdiri di depannya.

Mendengar perkataan aziel pun aileen langsung mengangkat kepala nya.

" Ehh tunggu" ucap aileen menghentikan langkah aziel.

Aziel yang berhenti pun menatap aileen sambil mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya kenapa.

"Mmm itu, m-makasih kak sekali lagi" ucap aileen cepat sambil menundukkan kepalanya lagi saat mata mereka tak sengaja saling bertubrukan.

"Hemm" balas aziel singkat kemudian meninggalkan kan aileen.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!